Anda di halaman 1dari 8

PRAKTEK STRUKTUR JARINGAN PADA TUMBUHAN

Nama : Lion Hendrique Timorence Manukoa

Kelas : 11 IPA 3

SMA TARSISIUS VIRETA

Jl. Danau Singkarak Raya, Blok AE 8-9 Vila Regency II,

Gelam Jaya, Pasar Kemis, Tangerang, Banten.

TP. 2023/2024
I. Tujuan :
1. Mengobservasi dan menganalisa anatomi akar, batang, dan daun pada tumbuhan
monokotil dan dikotil.
2. Melatih keterampilan dalam membuat preparat segar organ tumbuhan.

II. Alat :
1. Mikroskop
2. Kaca objek (object glass)
3. Kaca penutup (cover glass)
4. Silet tajam
5. Preparat jadi/kering (akar, batang, serta daun tumbuhan monokotil dan dikotil)
6. Kertas tisu
7. Kamera
8. Alat tulis
9. Pipet tetes

III. Bahan :
1. Akar dan batang tumbuhan dikotil, misalnya pacar air (Impatiens balsamina) atau
bunga matahari (Helianthus sp.).
2. Akar dan batang muda tumbuhan monokotil, misalnya jagung (Zea mays) atau
rumput.
3. Daun tumbuhan dikotil, misalnya beringin (Ficus benjamina).
4. Daun tumbuhan monokotil, misalnya daun bawang (Allium schoenoprasum).

IV. Cara Kerja :


1. Teteskan setitik air pada kaca objek.
2. Sayatlah setipis ungkin daun, batang, dan akar secara melintang dengan
menggunakan silet tajam. Hati-hati ketika menggunakan silet, jangan sampai
melukai tubuh.
3. Letakkan hasil irisan pada kaca objek tepat di titik air.
4. Tutup preparat dengan kaca objek, amati dengan mikroskop.
5. Gambarlah atau foto (dari lensa okuler) preparat yang anda amati dan tuliskan
jaringan penyusunnya pada setiap bagian organ.
6. Dengan cara yang sama, buatlah preparat segar penampang membujur batang dan
jaringan epidermis pada lapisan bawah daun.
7. Tuliskan hasilnya pada tabel pengamatan.
8. Amati pula preparat kering akar, batang, dan daun sebagai pembanding.

V. Tabel Hasil Pengamatan :

Nama Organ
Nama Jaringan
NO. / Jaringan yang Gambar Organ / Jaringan
/ Sel yang Dimiliki
Diamati
1.
1. Epidermis
2. Korteks
Akar monokotil 3. Stele
tumbuhan jagung 4. Endodermis
(Zea mays) 5. Perisikel
6. Floem dan xylem.

2.

1. Epidermis
2. Korteks
Akar dikotil 3. Stele
tumbuhan bunga 4. Endodermis
matahari 5. Perisikel
(Heliathus sp.) 6. Floem dan xylem
3.

1. Epidermis
Batang monokotil 2. Berkas pembuluh
tumbuhan jagung (floem dan xylem)
(Zea mays) 3. Korteks

4.

1. Epidermis
Batang dikotil 2. Korteks
tumbuhan karet 3. Floem dan xylem
merah 4. Kambium
(Ficus elastica)

5.

Daun monokotil 1. Epidermis


tumbuhan jagung 2. Mesofil
(Zea mays) 3. Berkas pengangkut
(floem dan xylem)

6.

Daun dikotil 1. Epidermis


tumbuhan karet 2. Mesofil
merah 3. Berkas pengangkut
(Ficus elastica) (floem dan xylem)
4. Parenkim (parenkim
palisade dan spons)
VI. Pertanyaan :
1. Jaringan apa saja yang terdapat pada batang dan akar ?
2. Jaringan apa saja yang terdapat pada daun ?
3. Jelaskan persamaan dan perbedaan anatomi akar dan batang.
4. Apakah perbedaan anatomi daun monokotil dengan dikotil ?
5. Apakah terdapat perbedaan antara anatomi batang tumbuhan monokotil dengan
dikotil ? Jelaskan jika terdapat perbedaaan.
6. Dibagian manakah terdapat banyak stomata ? Apa fungsi stomata tersebut ?
7. Apakah fungsi jaringan epidermis, xylem, floem, parenkim palisade, dan
parenkim spons pada daun ?

VII. Jawaban :
1. Jaringan yang terdapat pada batang dan akar monokotil antara lain :
1) Batang :
• Epidermis
• Korteks
• Berkas pembuluh (floem dan xylem)

2) Akar :
• Epidermis
• Korteks
• Stele
• Endodermis
• Floem dan xylem
• Perisikel

Jaringan yang terdapat pada batang dan akar tumbuhan dikotil :

1) Batang :
• Epidermis
• Korteks
• Berkas pembuluh (floem dan xylem)
• Kambium

2) Akar :
• Epidermis
• Korteks
• Stele
• Endodermis
• Floem dan xylem
• Perisikel

2. Jaringan yang terdapat pada daun tumbuhan monokotil dan dikotil :


1) Pada Monokotil :
• Epidermis
• Mesofil
• Berkas pembuluh (floem dan xylem)
2) Pada Dikotil :
• Epidermis
• Mesofil
• Berkas pembuluh (floem dan xylem)
• Parenkim (palisade dan spons)

3. Persamaan dan perbedaan anatomi akar dan batang adalah :


a. Persamaan : sama-sama tersusun atas jaringan epidermis , korteks tersusun
atas jaringan parenkim (sklerenkim), jaringan penguat (kolenkim), dan
jaringan pengangkut (floem dan xilem).

b. Perbedaan :
1. Jaringan pada akar tersusun atas jaringan epidermis, korteks, endodermis,
perisikel, floem,xylem dan empulur. Sedangkan jaringan pada batang
tersusun atas jaringan epidermis, korteks, floem, kambium vaskuler, xilem
dan empulur.
2. Pada akar terdapat endordermis berfungsi memisahkan antara korteks dan
stele (floem dan xilem) yang berperan untuk menjaga agar air yang masuk
ke dalam akar sesuai dengan kebutuhan akar, sedangkan pada batang tidak
terdapat endodermis.
3. Pada akar, modifikasi epidermis berupa rambut akar untuk memperluas
bidang penyerapan air, sedangkan pada batang modifikasi epidermis
berupa lentisel untuk pertukaran gas.
4. Terdapat perisikel pada akar untuk membentuk cabang akar, sedangkan
pada batang tidak terdapat perisikel.
5. Berkas pembuluh pada akar tersusun secara radial (xilem dan floem
terletak berselang-seling) sedangkan berkas pembuluh pada batang
tersusun secara kolateral (xilem dan floem terletak dalam satu jari).

4. Perbedaan anatomi daun pada tumbuhan monokotil dengan dikotil :


1. Pada daun dikotil ditemukan bagian mesofil yang letaknya di bagian
antara lapisan epidermis atas dengan lapisan epidermis bawah. Sedangkan
pada daun monokotil ditemukan bagian mesofil letaknya pada bagian
cekungan antara urat pada daun.
2. Pada daun dikotil terdapat parenkim yang dibagi menjadi dua yaitu
parenkim palisade dan parenkim spons sedangkan pada daun monokotil
tidak memiliki parenkim.
3. Pada daun monokotil letak stomata bisa ditemukan secara berderet di
antara bagian dari urat pada daun. Sedangkan pada daun dikotil, stomata
ditemukan pada bagian permukaan atas dan juga permukaan bawah dari
daun.
4. Mempunyai dua lapisan jaringan epidermis pada daun monokotil yang
letaknya pada bagian permukaan bawah dan juga permukaan atas dari
daun. Sedangkan satu lapis jaringan epidermis ditemukan pada daun
dikotil, terdapat pengecualian pada tanaman karet.
5. Perbedaan anatomi batang pada tumbuhan monokotil dan dikotil :
1. Tumbuhan dikotil memiliki batang yang berdiameter lebih besar dan lebih kuat,
sedangkan monokotil memiliki batang yang lebih tipis dan lebih rapuh.
sedangkan monokotil memiliki lapisan kulit yang lebih tipis dan tanpa lubang.
3. Batang pada tumbuhan monokotil umumnya tidak bercabang terus tumbuh
meninggi serta tidak memiliki kambium, sedangkan pada tumbuhan dikotil
memiliki batang yang umumnya bercabang dan memiliki kambium pada
perbatasan antara jaringan xilem dan floem.

6. Stomata terdapat paling banyak pada bagian daun, Fungsi utama dari stomata
adalah pertukaran gas pada proses fotosintesis. Fungsi stomata selain itu adalah
sebagai celah pada tumbuhan dalam pertukaran gas dan penguapan pada tumbuhan.

7. fungsi jaringan epidermis, xylem, floem, parenkim palisade, dan parenkim spons
pada daun :
1) Epidermis : berfungsi sebagai pelindung bagian terluar daun dan diantara bagian
dari sel epidermis terdapat sel pnjaga yang fungsinya adalah membantu
pembentukan stomata.
2) Xylem : berfungsi untuk mengangkut air, garam mineral dan beragam unsur hara
dari akar menuju daun.
3) Floem : berfungsi sebagai jaringan pengangkut untuk menyalurkan hasil
fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan.
4) Parenkim palisade : berfungsi sebagai tempat utama terjadinya fotosintesis pada
daun, berperan dalam proses transpirasi, sebagai tuan rumah dari sebagian besar
kloroplas, dan sebagai tempat berlangsungnya proses pembentukan jaringan tiang
yang akan digunakan oleh mesofil.
5) Parenkim spons : berfungsi Tempat penyimpanan hasil dari fotodintesin yang
dihasilkan oleh jaringan palisade. Tempat penyimpanan sementara hasil
fotosintesis yang berupa gas, yaitu oksigen. Serta tempat pertukaran gas yang
diperlukan untuk fotosintesis.

Anda mungkin juga menyukai