FISIOLOGI
JARINGAN TUMBUHAN
PROGRAM STUDI -
FAKULTAS -
UNIVERSITAS -
1444 H/ 2023 M
A. TUJUAN PRAKTIKUM
B. LANDASAN TEORI
Seperti pada batang, maka pada akarpun dibedakan menjadi tiga bagian
pokok, yaitu:
a) Epidermis. Pada akar hanya dijumpai pada bagian-bagian akar yang masih
muda. Epidermis akar disebut epiblem atau rizodermis. Biasanya
epidermis akar tidak mempunyai kutikula. Hal ini sehubungan dengan
fungsinya untuk menyerap air. Tetapi pada berbagai tumbuhan tertentu
terlihat adanya lapisan kutin, misalnya pada palmae, poaceae, dan ricinus.
Di daerah tertentu pada akar terdapat rambut-rambut akar yang berasal
dari epidermis sendiri. Adanya rambut-rrambut akar ini akan memperluas
bidang penghisapan air serta garam-garam mineral dari tanah.
b) Korteks. Korteks merupakan jaringan di sebelah dalam epidermis, lapisan
subepidermial pada korteks adalah jaringan eksodermis. Sel-sel epidermis
yang tidak berkutin umurnya tidak panjang dan lekas mati dan tugasnya
diambil alih oleh eksodermis. Di daerah akar ada sel-sel yang berdinding
tipis dan tidak mengalami penebalan, yang berguna untuk pertukaran zat.
Namun ada bagian yang mengalami penebalan kaspari. Endodermis yang
dalam keadaan primer, penebalannya berupa pita kaspari, mengandung
lignin, suberin, atau kutin. Pada penampang lintang yang kelihatan sebagai
titik-titik kaspari pada dinding radialnya, misalnya pada pterodophyta dan
akar dicotyledoneae. Penebalan sel endodermis ada yang berbentuk U,
misal pada monocotyledoneae. Pada umumnya yang disebut endodermis
adlaah bagian yang terdalam dari korteks, jadi letaknya di sebelah luar
stele.
c) Stele. Bagian terluar stele adalah perikambium (perisikel). Sel-selnya
bersifat perenkimatis, biasanya terdiri atas satu lapis sel. Pada akar Zea
mays, perisikel tidak merupakan lingkaran penuh, karena adanya berkas
xylem yang menonjol sampai ke endodermis. Di sebelah dalam berkas
xylem yang menonjol sampai ke endoderis. Di sebelah kanan dalam berkas
pengangkutan stele pada akar mungkin terdapat empulur, namun tidak ada.
Berkas pengangkutan-pengangkutan pada akar tipenya radial, yaitu berkas
xylem dan berkas floem tersusun berganti-ganti menurut arah radial.
Daun yang lengkap terdiri atas upih daun (vagina), tangkai daun (petiolus),
dan helaian daun (lamina). Pada lamina terdapat ibu talang daun (costa), cabang
tulang daun (nervus lateralis), urat daun (vena) dan daerah intervenium. Epidermis
daun mengandung stomata, trikomata, sel-sel kipas atau sel-sel lain yang asalnya
sama dengan sel epidermis. Stomata biasanya terdapat di bagian epidermis bawah
saja, namun kalau ada di kedua epidermis, biasanya jumlah stomata di bagian
bawah yang lebih banyak. Pada tanaman air yang daunnya mengapung di atas
permukaan air mempunyai stomata pada epidermis atas daunnya. Trikomata juga
bermacam-macam dan dapat dipakai sebagai indikator jenis-jenis yang
bersangkurtan, pada tepi daun mungkin juga terdapat hidatoda. Daerah yang
terdapat di antara epidermis atas dan epidermis bawah merupakan asimilasi yang
disebut mesofil. (Waymire, 2015)
1) Alat
Mikroskop
Kaca objek dan kaca penutup
2) Bahan
Batang bayam
Preparat awetan akar jantung (Zea mays)
Akar bayam (Amaranthus sp)
Batang jagung (Zea mays)
Daun jarak
D. PROSEDUR PERCOBAAN
E. HIPOTESIS
1) Struktur akar jagung dan akar bayam memiliki perbedaan yang signifikan
di bawah mikroskop. Akar jagung diperkirakan memiliki struktur akar
yang lebih halus dan lebih banyak serabut akar, sementara akar bayam
diperkirakan memiliki struktur akar yang lebih kasar dan lebih sedikit
serabut akar. Selain itu, akar jagung diperkirakan memiliki lebih banyak
jaringan parenkimatik yang terdiri dari sel-sel besar denga ruang kosong di
antaranya, sedangkan akar bayam diperkirakan memiliki lebih banyak sel-
sel sklerenkimatik yang lebih padat dan keras. Hipotesis ini didasarkan
pada perbedaan habitat dan kebutuhan nutrisi antara jagung dan dan
bayam, serta perbedaan struktur dan fugnsi akar pada tanaman yang
tumbuh di lingkungan yang berbeda.
2) Batang jagung akan memiliki sel-sel yang lebih besar dan lebih panjang
daripada batang bayam, karena jagung adalah tanaman yang lebih ebsar
dan membutuhkan lebih banyak ruang untuk menyimpan sel-sel yang
dibutuhkan untuk tumbuh dan berkembang. Batang bayam akan memiliki
jumlah sel yang lebih banyak daripada batang jagung, karena bayam
adalah tanaman yang lebih kecil dan lebih padat, dan perlu memiliki lebih
banyak sel untuk menopang tubuhnya. Batang jagung akan memiliki
jaringan pengangkut air yang lebih efisien daripada batang bayam, karena
jagung membutuhkan lebih banyak air untuk pertumbuhannya yang cepat
dan produktif. Batang bayam akan memiliki jaringan pengangkut nutrisi
yangg lebih efisien daripada batang jagung, karena batam memiliki
kebutuhan nutrisi yang lebih tinggi daripada jagung.
3) Daun jarak akan memiliki stomata yang lebih banyak dibandingkan
dengan tanaman lain, karena daun jarak merupakan tanaman yang tumbuh
di lingkungan kering dan membutuhkan lebih banyak ruang untuk
mengambil CO2 dan melepaskan uap air. Daun jarak akan memiliki
kloroplas yang lebih banyak daripada tanaman lain, karena daun jarak
adalah tanaman penghasil minyak yang membutuhkan banyak energi
utnuk memproduksi minyak tersebut.
F. HASIL PENGAMATAN
Gambar Keterangan
Akar tanaman jagung: 1. Epidermis akar jagung
(perbesaran 10x) 2. Rambut-rambut akar jagung
3. Korteks akar jagung
4. Endodermis akar jagung
5. Silinder pusat akar jagung
(perbesaran 40x)
Akar tanaman bayam: 1. Epidermis akar bayam
(perbesaran 10x) 2. Rambut-rambut akar bayam
3. Korteks akar bayam
4. Endodermis akar bayam
5. Silinder pusat akar bayam
(perbesaran 40x)
Gambar Keterangan
Batang tanaman jagung: 1. Epidermis akar jagung
(perbesaran 4x) 2. Korteks batang jagung
3. Bunga karang batang jagung
4. Sumsum batang jagung
(perbesaran 10x)
(perbesaran 40x)
(perbesaran 10x)
(perbesaran 40x)
Gambar Keterangan
Daun jarak: 1. Epidermis daun jarak
(perbesaran 10x) 2. Mesofil daun jarak
3. Pembuluh daun jarak
4. Stomata daun jarak
(perbesaran 40x)
1) Untuk pengamatan akar tanaman jagung dan akar tanaman bayam, pada
perbesaran 10 belum tampak secara jelas semua struktur dari jaringan
tersebut. Namun pada perbesaran 40 ditemukan struktur yang lebih
lengkap di antaranya epidermis akar, rambut-rambut akar, korteks akar,
endodermis akar, dan silinder pusat akar. Melalui percobaan ini, kita
menemukan banyak struktur dari jaringan yang tampak jelas, dan alhasil
percobaan ini dapat dikatakan berhasil.
2) Untuk pengamatan batang tanaman jagung dan batang tanaman bayam,
pada perbesaran 10 belum tampak secara jelas semua strukur dari jaringan
tersebut. Namun pada perbesaran 40 ditemukan struktur yang lebih
lengkap di antaranya epidermis batang, korteks batang, bunga karang
batang, dan sumsum batang. melalui percbaan ini, kita menemukan banyak
struktur dari jaringan yang tampak jelas, dan alhasil percobaan ini dapat
dikatakan berhasil.
3) Untuk pengamatan daun tanaman jarak, pada 4 dan 10, belum tampak
secara jelas semua struktur dari jaringan tersebut. Namun pada perbesaran
40 hanya tampak jelas beberapa struktur saja, ini dikarenakan mungkin
kurangnya fokus mikroskop yang kami gunakan serta kurang tipisnya
jairingan yang kami teliti. Alhasil untuk percobaan ini belum dikatakan
berhasil sempurna.
H. TUGAS AKHIR
I. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA