Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM IV

FISIOLOGI
JARINGAN TUMBUHAN

NAMA : DAMKIN AZHKI


NIM :-
SEMESTER/ KELAS :-
KELOMPOK :-
ASISTEN :-
DOSEN PEMBIMBING :-

PROGRAM STUDI -
FAKULTAS -
UNIVERSITAS -
1444 H/ 2023 M
A. TUJUAN PRAKTIKUM

1) Mengamati berbagai bentuk jaringan dasar.


2) Mempelajari struktur jaringan yang membentuk organ akar, batang, dan
daun.
3) Mempelaari ikatan pembuluh pada akar, batang, dan daun.

B. LANDASAN TEORI

Tubuh tumbuhan terdiri atas kumpulan sel-sel, yang mempunyai asal,


fungsi, serta struktur yang sama dan disebut jaringan. Berdasarkan difatnya, ada
dua macam jaringan yang menyusun tubuh tumbuhan yaitu jaringan muda dan
jaringan dewasa. Jaringan muda mempunyai sifat membelah, sehingga
mempunyai fungsi menambah panjang akar maupun batang, karena biasnaya
terdapat pada bagian ujung, pertumbuhan yang diawali oleh jaringan yang
letaknya dibagian ujung dikenal sebagai pertumbuhan promer, dan semua jaringan
yang terbentuk disebut jaringan primer. (Gershon, 1991)

Semua sel yang menyusun tubuh tumbuhan dewasa berasal dari kegiatan
sel-sel jaringan muda. Pada proses pencapaian dewasa sel-sel tersebut tidak hanya
bertambah volumenya, tetapi strukturnya lebih termodifikasi untuk memenuhi
fungsi fisiologis tertentu pada tumbuhan dewasa.

Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang tersusun atas sel-sel yang


mempunyai kemampuan totipotensi yang berbeda dengan jaringan hewan,
manusia artinya jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang kemampuan
membelah, memanjang, dan defresiasinya tak terbatas sehingga dari
kemampuannya jaringannya, organisme tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan
vegetatif mengingat kemampuan totipotensi itu tubuh tumbuhan pun dari terdiri
dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan
berkumpul membentuk organ dan seterusnya sampai memebntuk satu tubuh
tumbuhan.
Seperti organisme lain, sel-sel tumbuhan dikelompokkan bersama-sama ke
berbagai jaringan. Jaringan ini dapat sederhana, yang terdiri dari jenis sel tunggal,
atau kompleks, yang terdiri dari lebih dari satu jenis sel. Atas dan di luar jaringan,
tanaman juga memiliki tingkat lebih tinggi dari sistem struktur jaringan tumbuhan
tersebut.

Ada tiga jenis sistem jaringan, yaitu jaringan dermal, jaringan pembuluh
darah, dan sistem tanah jaringan.

Sistem jaringan dermal terdiri dari epidermis dan periderm. Epidermis


umumnya satu lapisan sel berdekatan, hal kedua meliputi dan melindungi tanaman.
Hal ini dapat dianggap sebagai tanaman “kulit”. Tergantung pada bagian tanaman
yang meliputi, sistem jaringan dermal dapat mengkhususkan diri sampai batas
tertentu. Misalnya kulit ari daun tanaman yang mengeluarkan lapisan yang disebut
kutikula yang membantu tanaman menahan air. Epidermis pada tanaman daun dan
batang juga mengandung pori-pori yang disebut stomata. Penjaga sel di epidermis
mengatur pertukaran gas antara tanaman dan lingkungan dengan mengontrol
ukuran bukaan stomata.

Pada periderm, juga disebut kulit kayu, menggantikan epidermis pada


tumbuhan yang mengalami pertumbuhan sekunder. Pada periderm yang berlapis-
lapis yang bertentangan dengan epidermis berlapis tunggal. Ini terdiri dari sel-sel
gabus (phellem), phelloderm, dan phellogen (kambium gabus). Sel gabus adalah
sel tak hidup yang meliputi bagian luar batang dan akar untuk melindungi dan
memberikan isolasi untuk tanaman. Para periderm melindungi tanaman dari
patogen, luka, mencegak kehilangan air yang berlebihan, dan insulates tanaman.

Sistem jaringan dasar mensintesis senyawa organis, mendukung pabrik


dan menyediakan penyimpanan untuk tanaman. Hal ini sebagian besar terdiri dari
sel parenkim tetapi juga dapat mencakup beberapa collenchyma dan sel
sclerenchyma juga. Sel parenkim mensitesis dan menyimpan produk organis di
tanaman. Sebagian besar metabolisme tanaman terjadi dalam sel. Parenkim sel
dalam fotosintesis kontrol daun. Sel collenchyma memiliki fungsi dukungan pada
tanaman, terutama pada tanaman muda. Sel-sel ini membantu untuk mendukung
tanaman sementara tidak menahan pertumbuhan karena kurangnya dinding
sekunder dan tidak adanya agen pergerasan di dinding utama mereka. Sel
sclerenchyma juga memiliki fungsi dukungan pada tanaman, tapi tidak seperti sel
collenchyma, mereka memiliki agen pengerasan dan jauh lebih kaku.

Xilem dan floem seluruh tanaman membentuk sistem jaringan pembuluh


darah. Mereka memungkinkan air dan nutrisi lainnya yang akan diankut di seluruh
pabrik. Xilem adalah terdiri dari dua jenis sel yang dikenal sebagai tracheids dan
elemen kapal. Tracheids dan elemen kapal membentuk struktur berbentuk tabung
yang menyediakan jalur untuk air dan mineral untuk perjalanan dari akar ke daun.
Sementara tracheids ditemukan di semua tumbuhan vaskular, pembuluh hanya
ditemukan di angiosperma. Floem terdiri sebagian besar dari sel yang disebut
saringan tabung sel dan sel pendamping. Sel-sel ini membantu pengangkutan gula
dan nutrisi yang dihasilkan selama fotosintesis dari daun ke bagian lain dari
tanaman. Sementara sel trakeid yang tak hidup, saringan tabung adan pendamping
sel-sel floem yang hidup. Companion sel memiliki inti dan aktif gula transportasi
masuk dan keluar dari saringan tabung. (Waymire, 2015)

Daerah di dalam tanaman yang mampu pertumbuhan melalui mitosis


disebut meristem. Tanaman menjalani dua jenis pertumbuhan, pertumbuhan
primer dan/ atau sekunder. Dalam pertumbuhan primer, tanaman batang adan akar
memanjang dengan perbesaran sel sebagai lawan dari produksi sel baru.
Pertumbuhan primer terjadi di daerah yang disebut meristem apikal. Jenis
pertumbuhan memungkinkan tanaman untuk meningkatkan panjang dan untuk
memperpanjang akar lebih dalam ke dalam tanah. Semua tanaman mengalami
pertumbuhan primer. Tanaman yang mengalami pertumbuhan sekunder, seperti
pohon, memiliki meristem lateral yang menghasilkan sel baru. Sel-sel baru
menignkatkan ketebalan batang dan akar. Meristem lateral terdiri dari kambium
vaskuler dan kambium gabus. Ini adalah kambium vaskuler yang bertanggung
jawan untuk memproduksi xilem dan floem sel. Para kambium gabus terbantuk
dalam tanaman dewasa dan kulit kayu hasil. (Verkhratsky, 2013)
C. ALAT DAN BAHAN

1) Alat
 Mikroskop
 Kaca objek dan kaca penutup
2) Bahan
 Batang bayam
 Preparat awetan akar jantung (Zea mays)
 Akar bayam (Amaranthus sp)
 Batang jagung (Zea mays)
 Daun jarak

D. PROSEDUR PERCOBAAN

1) Pengamatan jaringan akar:


 Ambillah preparat awetan akar jagung dan akar bayam, kemudian
amati di bawah mikroskop dengan perbesaran objektif 10x.
 Pelajari susunan jaringan yang menyusun organ akar. Setelah itu,
ubahlah objektif dengan perbesaran 40x.
 Kenalilah jaringan epidermis, korteks, endodermis, perisikel, parenkim,
kolenkim, sklerenkim, xilem, dan floem.
 Gambarlah hasil pengamatan.

2) Pengamatan jaringan batang:


 Buatlah sayatan melintang batang jagung dan batang kangkung setipis
mungkin.
 Letakkan sayatan di atas kaca objek yang telah ditetesi air, kemudian
tutup dengan kaca penutup.
 Amati di bawah mikroskop dengan perbesaran objektif lemah dan
objektif kuat.
 Pelajari struktur jaringan yang menyusun organ batang. Perhatiakn
perbedaan batang monokotil dan dikotil, dan kenali ikatan pembuluh
dan jaringan-jaringan lain.
 Gambarlah hasil penelitianmu.

3) Pengamatan jaringan daun:


 Buatlah sayatan melintang daun jarak setipis mungkin.
 Letakkan sayatan tersebut di atas kaca obejk yang bersih yang telah
ditetesi air, kemudian tutup dengan kaca penutup.
 Amati di bawah mikroskop dengan perbesaran objektif 10x, kemudian
40x.
 Kenali struktur jaringannya yaitu epidermis, hipodermis, palisade,
spons, xilem, dan floem.
 Gambarlah hasil pengamatanmu.

E. HIPOTESIS

Hipotesis yang dapat diambil dari praktikum yang telah dilaksanakan,


yaitu:

1) Pada pengamatan jaringan akar dapat diamati adanya epidermis, korteks,


endodermis, perisikel, parenkim, kolenkim, sklerenkim, xilem, dan floem.
2) Pada pengamatan jaringan batang dapat diamati adanya perbedaan antara
batang monokotil dan dikotil, dan dapat dikenali ikatan pembuluh pada
jaringan.
3) Pada pengamatan jaringan daun dapat diamati dan dapat dikenali struktur
jaringannya yaitu epidermis, hipodermis, palisade, spons, xilem, dan
floemnya.

F. HASIL PENGAMATAN

1) Pengamatan jaringan akar:


Gambar Keterangan
Akar tanaman jagung: 1. Epidermis
(perbesaran 4x) 2. Xilem
3. Floem
4. Korteks

(perbesaran 10x)

Akar tanaman bayam: 1. Epidermis


(perbesaran 10x) 2. Korteks
3. Perisikel
4. Xylem
5. floem

(perbesaran 40x)

2) Pengamatan jaringan batang:

Gambar Keterangan
Batang tanaman jagung: 1. Jaringan pembuluh
(perbesaran 4x) 2. Jaringan parenkim
3. Epidermis

3) Pengamatan jaringan daun:

Gambar Keterangan
Daun jarak: 1. Epidermis
(perbesaran 40x) 2. Parenkim palisade
3. Parenkim spons
4. Xylem
5. Floem

G. PEMBAHASAN DAN ANALISA

1) Pada pengamatan jaringan akar digunakan preparat awetan akar jagung


dan akar bayam. Pada hasil pengamatan ini terlihat perbedaan antara akar
jagung dan akar batam. Pengamatan preparat akar jagung pada perbesaran
4 terlihat beberapa jaringan penyusun akar, yaitu epidermis, xylem, floem,
korteks. Pada perbesaran 10 terlihat 1 jaringan yang tidak terlihat pada
perbesaran 10 terlihat 1 jaringan yang tidak terlihat pada perbesaran 4
yaitu jaringan perisikel, perisikel merupakan lapisan terluar dari stele.
Berdasarkan hasil pengamatan kami tidak menemukan jaringan
endodermis, parenkim, kolenkim, dan sklerenkim. Hal ini disebabkan
karena sayatan yang kami buat agak tebal yang mana pada saat kami
melakukan pengamatan pada perbesaran 40 kami tidak bisa menemukan
jaringannya/ gambar yang terlihat tidak jelas atau kabur.
2) Pada pengamatan akar bayam di perbesaran 10 terlihat beberapa jaringan
penyusun akar, yaitu epidermis, korteks, xylem, dan floem, serta pada
perbesaran 40 terlihat jaringan epidermis, korteks, perisikel, xylem, dan
floem. Perbedaan yang terlihat dari akar jagung dan akar bayamnya yaitu
bentuk atau gambar jaringannya. Akar jagung termasuk akar serabut atau
monokotil. Sedangkan akar bayam, akar bagian bawahnya termasuk
tunggang atau dikotil dan akar bagian atasnya berserabut.
3) Pada pengamatan jaringan batang digunakan batang jagung. Langkah
pertama yaitu membuat sayatan melintang pada batang jagung setipis
mungkin. Kemudian diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 4.
Jaringan penyusun batang yang kami temukan, yaitu jaringan pembuluh
(xilem dan floem) yang menyebar tidak beraturan diseluruh penjuru
penampang batang. Lalu ditemukan juga jaringan parenkim yang
berbentuk segi enam (polihedral) dan jaringan epidermis. Pada batang
jagung (monokotil), jaringan floem dan xilem letaknya bersebelahan.
4) Pada pengamatan jaringan daun ini kami menggunakan daun jarak.
Langkah pertama membuat sayatan melintang daun jarak setipis mungkin.
Kemudian diamati di amati di bawah mikroskop dengan perbesaran 10x
kemudian 40x. Pada perbesaran 40x jaringan yang kami temukan yaitu
epidermis, parenkim palisade yang merupakan tempat fotosintesis utama.
Sel-sel parenkim palisade terletak di bawah jaringan epidermis. Bentuknya
memanjang atau lonjong yang rapat dan memiliki banyak klorofil.
Kemudian ditemuakn parenkim spons yang memiliki bentuk sel tidak
beraturan, susunannya renggang, dan memiliki klorofil lebih sedikit dari
palisade, kemudian ditemukan juga jaringan xilem dan floem. Di sini kami
tidak menemukan jaringan hipodermis.

H. TUGAS AKHIR

1) Pada pengamatan jaringan akar terdapat epidermis, apa yang dimaksud


dengan epidermis pada akar?
JAWAB: Epidermis pada akar adalah lapisan sel-sel pelondung yang
terletak di luar akar. Lapisan epidermis ini terdiri dari sel-sel yang rapat
dan tegak lurus terhadap permukaan akar, sehingga memberikan
perlindungan terhadap akar dari serangan mikroorganisme dan pengaruh
lingkungan. Sel-sel epidermis akar juga dapat berperan dalam penyerapan
air dan mineral dari tanah melalui rambut-rambut akar.
2) Apa yang dimaksud dengan mesofil pada jaringan batang?
JAWAB: Mesofil pada jaringan batang adalah lapisan jaringan parenkim
yang terletak di antara epidermis pada bagian luar dan jaringan pembuluh
(xilem dan floem) pada bagian dalam batang. Mesofil pada jaringan batang
terdiri dari dua jenis, yaitu mesofil palisade dan mesofil spons.
3) Jelaskan apa perbedaan antara jaringan akar, batang, dan daun?
JAWAB:
 Struktur dan tampilan luar jaringan akar, batang, dan daun memiliki
struktur dan tampilan luar yang berbeda-beda. Akar umumnya
berbentuk silinder, dan memiliki epidermis yagn ditutupi oleh rambut-
rambut akar yang berfungsi untuk menyerap air dan nutrisi dari tanah.
Batang memiliki epidermis yang ditutupi oleh kulit batang (periderm)
atau pelindung batang (bark), dan di dalamnya terdapat jaringan
pembulih yang berfungsi dari akar ke daun, serta membawa hasil
fotosintesis dari daun ke bagian lain tanaman. Sedangkan daun
memiliki epidermis yang ditutupi oleh kutikula dan stomata, yang
berfungsi untuk mengatur pertukaran gas dan air dengan lingkungan
sekitar, serta menghasilkan makanan melalui proses fotosintesis.
 Jaringan akar berfungsi untuk menyerap air dan nutrisi dari tanah,
menopang dan menjaga stabilitas tanaman, serta menyimpan cadangan
makanan. Batang berfungsi untuk menopang daun dan mengankut air
dan nutrisi dari akar ke daun, serta membawa hasil fotosintesis dari
darun ke bagian-bagian tanaman lainnya. Sedangkan daun berfungsi
untuk melakukan fotosintesis, yaitu menghasilkan makanan untuk
tumbuhan dan mengatur pertukaran gas dan air dengan lingkungan
sekitar.
 Jaringan akar terdiri dari beberapa lapisan, yaitu epidermis, korteks,
endodermis, dan silinder pusat. Batang terdiri dari jaringan epidermis,
korteks, floem, kambium, xilem, dan medula. Sedangkan daun teridir
dari jaringan epidermis, mesofil, dan pembuluh daun.
 Bentuk sel pada jaringan akar biasanya memanjang dan seragam.
Bentuk sel pada jaringan batang berbeda-beda, tergantung pada jenis
jaringan. Epidermis batang biasanya terususun atas sel-sel bulat dan
lonjong, sedangkan sel-sel pada mesofil palisade batang memanjang
dan rapat. Sel-sel pada jaringan daun cenderung membulat atau
memanjang, dengan beberapa jenis sel yang termodifikasi seperti
stomata.
 Ukuran jaringan akar, batang, dan daun juga berbeda-beda. Akar
biasanya lebih besar dari batang dan daun, sedangkan daun biasanya
lebih tipis daripada batang. Batang memiliki ukuran yang beragam
tergantung pada jenis tanaman.

I. KESIMPULAN

1) Jaringan merupakan kumpulan sel yang memiliki bentuk serta fungsi


kegunaan yang sama, ada fungsi yang sama tetapi struktur yang berbeda
atau fungsi yang sama dengan bentuk yang sama.
2) Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang kemampuan membelah,
memanjang (elongasi), dan diferensiasinya tak terbatas, organisme
tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan vegetatif mengingat kemampuan
totipotensi itu.
3) Terdapat beberapa jaringan penyusun tumbuhan, yaitu jaringan parenkim,
jaringan epidermis, jaringan penyokong, jaringan pengnangkut)
4) Berdasarkan hasil pengamatan terdapat perbedaan bentuk dari jaringan
penyusun organ akar, batang, dan daun.
DAFTAR PUSTAKA

Waymire, Jack. (2015) “Organization of Cell Types”. Neuroscience Online. The


University of Texas Medica School.

Verkhratsky, Alexi; Butt. Arthur. (2013). Glial Physiology and Pathaphysiology


(Edisi pertama). Chinchester, UK: John Wiley & Sons. Hlm. 76.

Gershon, Michael; Rothman, Taube. (1991). “Enteric Glia”. Department of


Anatomy and Cell Biology. (Edisi keempat): 195-204.

Anda mungkin juga menyukai