OLEH KELOMPOK I
1. Indarti (14500026)
2. Niluh Suastini (145000)
3. Rahmawati (145000)
4. Rina Puji Lestari (14500048)
5. Shinta (14500050)
6. Yossie Diantari (14500055)
menyelesaikan karya tulis ini dengan judul STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN
TUMBUHAN.
Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fisika.
1. Ibu Ade Maria Ulfa, S.Farm.,M.Kes.,Apt yang telah membimbing tim penulis
makalah ini.
Akhir kata, tim penulis mengucapkan terimakasih dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat serta menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya
Tim penulis
BAB II
PEMBAHASAN
1. Jaringan Meristem
2. Jaringan Dewasa
Menurut asal meristemnya, jaringan dewasa dibedakan atas jaringan primer dan
jaringan sekunder. Jaringan primer berasal dari meristem primer, sedangkan jaringan
sekunder berasal dari meristem sekunder. Jaringan dewasa penyusun organ tumbuhan
tingkat tinggi antara lain:
a. Jaringan Pelindung (Epidermis)
Gambar 4. Jaringan Pelindumg
2) Jaringan sklerenkim
Jaringan sklerenkim tersusun oleh sel-sel mati yang seluruh dindingnya
mengalami penebalan sehingga memiliki sifat kuat. Jaringan ini hanya dijumpai
pada bagian tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan
perkembangan. Jaringan sklerenkim terdiri atas serabut (serat-serat sklerenkim)
dan sklereid (sel batu).Serabut umumnya dalam bentuk untaian atau dalam bentuk
lingkaran. Di dalam berkas pengangkut, serabut biasanya berbentuk seludang
yang berhubungan dengan berkas pengangkut atau dalam kelompok yang tersebar
di dalam xilem dan floem.Sklereid lebih pendek daripada serat.
Umumnya sel-sel penyusun xilem telah mati, dinding sangat tebal tersusun dari
zat lignin sehingga xylem berfungsi juga sebagai jaringan penguat.Xilem
berfungsi mengangkut air dari akar melewati batang dan menuju ke daun.Unsur
xilem terdiri atas unsur trakeal, serabut xilem, dan parenkim xilem.
ii. Floem
Floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun menuju ke
seluruh tubuh tumbuhan. Floem terdiri atas buluh tapis, unsur-unsur tapis, sel
pengiring, parenkim floem, dan serabut floem. Berdasarkan posisi xilem dan
floem, berkas pengangkut dapat dibedakan menjadi 3 tipe, yaitu kolateral,
konsentris, dan radial.
a. Tipe kolateral
Berkas pengangkut disebut kolateral jika berkas pengangkut xilem
dan floem terletak berdampingan.Floem berada di bagian luar dari xilem.
Tipe kolateral dibagi menjadi 2, yaitu kolateral terbuka dan kolateral
tertutup. Jika antara xilem dan floem terdapat kambium maka disebut
kolateral terbuka. Kolateral terbuka dijumpai pada dicotyledon dan
gymnospermae. Pada kolateral tertutup, antara xilem dan floem tidak
terdapat kambium misal pada monocotyledon.
b. Tipe konsentris
Tipe berkas pengangkut disebut konsentris apabila xylem dikelilingi
floem atau sebaliknya.
c. Tipe radial
Disebut tipe radial apabila xilem dan floem letaknya bergantian
menurut jari-jari lingkaran.Contoh pada akar monocotyledon.
4) Jaringan sekretoris
Jaringan sekretoris disebut juga kelenjar internal karena senyawa yang
dihasilkan tidak keluar dari tubuh. Jaringan sekretoris dibagi menjadi sel kelenjar,
saluran kelenjar, dan saluran getah. Sel kelenjar mengandung bermacam senyawa
hasil metabolisme. Saluran kelanjar adalah sel berdinding tipis dengan protoplasma
yang kental mengelilingi suatu ruas berisi senyawa yang dihasilkan oleh sel-sel
tersebut. Saluran getah terdiri atas sel-sel atau sederet sel yang mengalami fusi,
berisi getah, dan membentuk suatu sistem jaringan yang menembus jaringan-
jaringan lain.
B. ORGAN TUMBUHAN
Gambar 1. Bagian-bagian Tumbuhan
Sumber : Encarta Encyclopedia Photo.Inc/Walker/Science Source
1. Akar
Akar merupakan bagian tumbuhan yang berfungsi menyerap air dan mineral dari
dalam tanah.Tidak semua akar dapat mengisap zat-zat makanan, tetapi hanya bagian
tertentu saja yaitu bagian yang belum diliputi gabus dan bagian yang belum tua. Bagian
yang berperan dalam penghisapan makanan ini mudah mengalami kerusakan karena
lingkungan yang tidak cocok, misalnya karena aerasi yang jelek, kurangnya kadar air
dalam tanah, tingginya keasaman tanah.
Bagian-bagian akar adalah sebagai berikut.
b. Kaliptra
Kaliptra merupakan tudung akar atau bagian yang menutupi meristem apikal.Kaliptra
berfungsi sebagai sarung pelindung akar.Tudung akar berasal dari meristem apikal dan
terdiri dari sel-sel parenkim.Sel sel dipermukaannya terus menerus lepas secara
berkesambungan, dan sel dibawahnya menjadi berlendir.Sel-sel baru terbentuk pada
tudung akar bagian dalam dari meristem apikal.
b. Akar serabut
Akar serabut adalah akar yang tumbuh dari pangkal batang setelah akar
lembaga (embrio) mati.Akar ini terutama terdapat pada tumbuhan monokotil.Pada
tumbuhan berakar tunggang terdapat akar lembaga yang tumbuh terus membesar dan
memanjang dan akhirnya menjadi akar primer atau akar pokok, sedangkan pada
tumbuhan berakar serabut akar lembaga tidak tumbuh terus dan akhirnya mati. Pada
pangkal batang akan tumbuh akar serabut yang ukurannya lebih kecil daripada akar
lembaga, namun bercabang-cabang.
2. Batang
Fungsi batang antara lain sebagai berikut :
Mendukung tubuh tumbuhan.
Sebagai alat transportasi air, mineral, dan bahan-bahan makanan.
Merupakan tempat tumbuhnya cabang, daun, dan bunga.
Struktur batang lebih kompleks dibandingkan dengan akar.Batang ada yang
tumbuh di atas tanah dan di bawah tanah.Batang yang tumbuh di dalam tanah berfungsi
untuk menyimpan cadangan makanan, misalnya pada tanaman jahe. Batang tumbuhan
tersusun dari tiga sistem jaringan, yaitu:
a. Epidermis
Tersusun oleh selapis sel, tersusun rapat, tanpa ruang antarsel, dinding luar
terdapat kutikula yang berfungsi untuk melindungi batang dari kehilangan air yang
terlalu besar. Pada tumbuhan kayu yang telah tua terdapat kambium gabus yang
menggantikan fungsi jaringan primer. Aktivitas kambium gabus adalah melakukan
pertukaran gas melalui celah yang disebut lentisel. Derivat epidermis antara lain sel
silika dan sel gabus, misalnya pada batang tanaman tebu.
b. Korteks
Tersusun oleh beberapa lapis sel parenkim yang tidak teratur dan berdinding
tipis, banyak ruang antarsel. Terdapat kolenkim dan sklerenkim yang berfungsi
sebagai penyokong dan penguat tubuh. Sel-sel korteks sebelah dalam yang
mengandung amilum disebut floeterma (sarung tepung ).
c. Endodermis
Lapisan terluar disebut perisikel. Di dalamnya terdapat sel parenkim dan
berkas pengangkut.
Jenis batang pada tumbuhan angiospermae ada tiga, yaitu:
a. Tipe lunak berair (herbaseus atau terna). Contoh: Kaktus.
b. Tipe berkayu (lignosus). Contoh: Pohon mangga, pohon beringin, pohon jati.
c. Tipe rumput (kalmus). Contoh: Tanaman padi.
Beberapa spesies tumbuhan memiliki batang yang mengalami modifikasi untuk fungsi yang
beragam. Modifikasi batang antara lain sebagai berikut.
a. Rhizoma
Rhizoma adalah batang yang tumbuh horizontal di dalam tanah atau dekat dengan
permukaan tanah.Rhizoma mempunyai ruas-ruas pendek dan pada bukunya terdapat
daun-daun seperti sisik.Di sepanjang rhizome dapat dijumpai adanya akar adventif,
terutama di permukaan bagian bawah.Rhizoma merupakan tempat menyimpan cadangan
makanan, misalnya pada famili Zingiberaceae (jahe-jahean).
b. Stolon
Stolon mirip dengan runner, tetapi biasanya tumbuh tegak di dalam tanah.
c. Runner
Runner adalah batang yang tumbuh horizontal di atas tanah, umumnya di sepanjang
permukaan tanah, dan mempunyai ruas yang panjang, misalnya pada tanaman stroberi.
d. Umbi batang (tuber)
Misal pada kentang berkembangnya beberapa ruas di ujung stolon. Mata tunas pada
umbi kentang merupakan kuncup yang terdapat pada buku batang, setiap mata tunas
tersebut akan mampu berkembang menjadi individu baru.
e. Umbi lapis (bulb)
Umbi lapis merupakan kuncup besar yang dikelilingi oleh sejumlah daun berdaging,
dengan satu batang kecil dan pendek pada ujung bawah.Daun berdaging mengandung
cadangan makanan.Pada bawang merah, daun berdaging selalu dikelilingi oleh daun-
daun seperti sisik.Umbi lapis juga dijumpai pada tanaman tulip, lili, dan lain-lain.
f. Umbi kormus (corm)
Kormus mirip dengan umbi lapis tetapi bagian yang membengkak seluruhnya
merupakan jaringan batang.Helaian daun berbentuk sisik menutupi seluruh permukaan
kormus.
Secara umum, struktur akar dan batang tumbuhan sama, yaitu terdiri atas bagian-
bagian epidermis, korteks, dan stele. Akan tetapi, secara anatomis struktur batang Monokotil
berbeda dengan Dikotil.
a. Struktur Batang Dikotil
Seperti halnya akar, batang juga tersusun atas berbagai jaringan, yaitu jaringan
epidermis, jaringan dasar, dan jaringan pembuluh. Jaringan dasar tersusun oleh korteks,
sedangkan jaringan pembuluh terdapat berkas vaskuler yaitu xilem dan floem. Karena
itu, batang memiliki beragam fungsi bagi tumbuhan. Namun, berbagai lapisan ini juga
mempunyai beragam ciri khas.
Jaringan epidermis pada batang memiliki ciri yang sama seperti jaringan
epidermis pada akar. Misalnya, sel yang tipis dan tersusun rapat serta berkutikula pada
akar dan batang. Selain itu, batang memiliki kemampuan tumbuh, baik secara sekunder
maupun primer. Pertumbuhan sekunder batang terjadi pada jaringan epidermis.
Sedangkan pertumbuhan primer terjadi pada tunas terminal (ujung batang) tepatnya
pada meristem apikal. Fungsi jaringan epidermis pada batang juga sama dengan
jaringan epidermis pada akar yaitu melindungi jaringan yang ada di dalamnya.
Epidermis batang ini juga dapat pecah. Pecahnya epidermis batang mengakibatkan
jaringan kambium gabus (folagen) terisi dengan gabus. Bagian ini disebut lenti sel.
Fungsi lenti sel adalah sebagai tempat pertukaran gas dan penguapan (transpirasi).
Gambar 16. Lenti sel pada batang
Sumber gambar: http://www.sentra-edukasi.com/2011/06/struktur-jaringan-batang-
tumbuhan_19.html
3. Daun (Folium)
Daun terletak di bagian atas tumbuhan dan melekat pada batang. Daun
merupakan modifikasi dari batang. Daun merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling
banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung
di daun.
Daun memiliki bentuk dan ukuran tertentu sehingga dapat melakukan tugas
penting, membuat makanan seefisien mungkin. Tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap
dan teduh memiliki daun yang lebar agar dapat menangkap sinar matahari sebanyak
mungkin. Di daerah yang banyak hujan, daun sering memiliki lapisan yang mengkilat
dan tahan air. Beberapa daun memiliki duri untuk melindungi diri, sementara daun
lainnya tebal dan kuat untuk bertahan di udara dingin.
Struktur Jaringan dalam Daun
a. Epidermis Daun
Epidermis berupa satu lapis sel yang dindingnya mengalami penebalan dari zat
kutin (kutikula) atau kadang dari lignin. Pada epidermis terdapat stomata (mulut daun)
yang diapit oleh dua sel penutup. Stomata ada yang terletak di permukaan atas saja,
misalnya pada tumbuhan yang daunnya terapung (pada daun teratai), ada yang di
permukaan bawah saja, dan ada pula yang terdapat di kedua permukaan daun (atas
dan bawah). Tanaman Ficus mempunyai epidermis yang tersusun atas dua lapis sel.
Alat-alat tambahan yang terdapat di antara epidemis daun, antara lain trikoma
(rambut) dan sel kipas.
Daun terbagi atas 2 jenis yaitu daun tumbuhan dikotil dan daun tumbuhan monokotil.
a. Struktur Jaringan Penyusun Daun Dikotil
Bentuk daun Dikotil bermacam-macam, bertangkai daun, dan urat daunnya menyirip
atau menjari.
Tabel Jaringan Penyusun Daun Monokotil Beserta Letak, Fungsi, dan Ciri-
Cirinya
No Jaringan Letak Fungsi Ciri - Ciri
- Melindungi lapisan sel
dibagian dalam dari
Lapisan Terdiri dari satu sel
Epidermis dan kekeringan.
a) permukaan atas dengan penebalan
kutikula - Mencegah penguapan air
dan bawah daun. dari zat kutin.
melalui permukaan
daun.
Berderet di Sebagai jalan masuk dan Mulut daun dengan dua
b) Stomata
antara urat daun. keluarnya udara. sel penutup.
- Tidak mengalami
diferensiasi
- Bentuknya seragam
Pada cekungan Membuat zat makanan kecuali mesofil
c) Mesofil diantara urat melalui berkas pengangkut
daun. fotosintesis. lebih besar,
- Kloroplasnya lebih
sedikit, dindingnya
lebih tebal.
d) Urat daun Pada helai daun. Transportasi zat. Sejajar.
A. KESIMPULAN
Struktur utama pada tumbuhan adalah akar, batang, daun, dan bunga. Yang mana
organ-organ tersebut tersusun atas jaringan-jaringan, yaitu jaringan meristem dan jaringan
dewasa. Jaringan meristem adalah jaringan yang selalu mengalami pembelahan sel
membentuk jaringan lain pada tubuh tumbuhan. Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah
tidak mengalami pembelahan sel, dan sudah mengalami diferensiasi dan fungsi tertentu pada
tubuh tumbuhan. Jaringan dewasa terbagi menjadi tiga, yaitu jaringan pelindung (epidermis),
jaringan dasar (parenkim), jaringan penyokong, dan jaringan pengangkut (vaskuler).
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A., J.B. Reece, & L. G. Mitchell. 2005. Biologi. Edisi ke-5. Terj. Dari: Biology.
5th ed. oleh Manulu, W. Jakarta: Erlangga.
Mader, S.S. 2004. Biology. Boston: McGraw-Hill.
Pratiwi, D.A., dkk. 2006, Biologi. Jakarta: Erlangga.
http://www.cartage.org.lb
http://www.flmnh.ufl.edu/flowerpower/