Anda di halaman 1dari 15

LAPORANPRAKTIKUM BIOLOGI

ACARA III
HISTOLOGI

DISUSUN OLEH :

Nama :IRDESMIATY PAKPAHAN


NPM :E1D014055
Hari Praktikum :RABU(14.00-15.40)
Tanggal Praktikum :23 oktober 2014
Co ass : REDY
Dosen Pembimbing :

LABORATORIUM ILMU HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN


PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2014
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Histologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang jaringan. Jaringan adalah
sekumpulan sel yang memiliki bentuk asal, fungsi dan struktur yang sama. (Wikipedia).
Jaringan diiliki oleh organisme multiseluler, baik jamur, tumbuhan, maupun hewan
multiseluler. Sel dan jaringan akan mengalami perkembangan hingga menjadi matang dalam
suatu proses yang disebutdiferensiasi.Berdasarkan jenis sel penyusunnya, jaringan dapat
dibedakan menjadi jaringan sederhana dan jaringan kompleks. Jaringan sederhana adalah
jaringan yang tersusun atas satu jenis sel dengan dengan fungsi tungal, sedangkan jaringan
kompleks adalah jaringan yang tersusun atas beberapa jenis sel dan
melangsukanlebihdarisatufungsi. Secara garis besar jaringan tumbuhan dapat dibedakan
menjadi jaringan muda (jaringan meristematik) dan jaringan dewasa. (Kimball,1991).

Jaringan meristem terbagi menjadi dua, yaitu meristem primer dan sekunder. Jaringan
meristem biasanya tersusun oleh sel-sel yang masih embrional atau sel yang masih aktif
membelah. Pada ujung akar dan ujung batang yang telah dewasa terdapat jaringan yang tetap
bersifat meristematik yang disebut titik tumbuh apikal(Kimball,1991). Titik tumbuh apikal ini
yang membuat tumbuhan mampu semakin memanjang(Prawiro, 1997). Meristem sekunder
merupakan jaringan yang sel-selnya tidak mengalami deferensiasi dan berfungsi sebagai
jaringan dewasa, kemudian dapat melakukan aktivitas meristematis, misalnya kambium dan
felogen (kambium gabus).Pada pertumbuhan sekunder, kambium dapat membentuk floem
sekunder, xilem sekunder dan kadang-kadang membentuk jari-jari empelur(parenkim
sekunder).(Brotowidjoyo, 1989).
Xilem dan floem merupakan alat transportasi zat-zat pada tumbuhan berpembuluh. Floem
berfungsi sebagai alat transportasi bagi zat-zat hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh
tumbuhan (Kimball, 1991). Jaringan floem dibangun oleh beberapa jenis sel yaitu pembuluh
tapis, parenkim, dan serabut floem. Selnya berbentuk tabung dan bagian ujung berlubang
(Wilson, 1966).
Tumbuhan dikotil merupakan tumbuhan berkeping dua yang memiliki lembaga, dua daun
lembaga dan akar serta pucuk lembaga yang tidak memiliki pelindung khusus. Batang bagian
bawah tanaman dikotil lebih besar daripada ujungnya, hal ini dikarenakan tumbuhan dikotil
mempunyai kambium (Suprapto, 1994).
Tumbuhan dikotil mempunyai cabang ikatan pembuluh kolateral berkambium, mempunyai
akar tunggang dan pembuluh akut tersusun dalam lingkaran (Saktiyono, 1989).
Tumbuhan monokotil memiliki ciri-ciri batang tidak bercabang, tidak berkambium, akar
serabut, pertulangan daun sejajar dan mempunyai ikatan pembuluh koklea Tumbuhan
monokotil tidak memiliki cabang, ikatan pembuluh tertutup, tidak berkambium, mempunyai
akar serabut, biji berkeping satu, dan jumlah biji tiga atau berkelipatan tiga (Saktiyono,
1989).
Jaringan dewasa terdiri dari :
a) Epidermis yang berfungsi sebagai jaringan pelindung.
b) Parenkim berfungsi sebagai jaringan dasar.
c) Sklerenkim dan Kolenkim berfungsi sebagai jaringan penguat.
d) Floem dan Xylem berfungsi sebagai jaringan pengangkut.

1.2.TUJUAN

1. Melihat mcam-macam epidermis, trikoma dan stomata


2. Melihat macam-macam bentuk sel jaringan dasar (parenkim)
3. Melihat jaringan penguat tumbuhan dan jaringan pengangkut tumbuhan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan funsi yang
sama. Sekumpulan jaringan membentuk organ. Cabang ilmu biologi yang mempelajari
jaringan adalah histologi. Sedangkan cabang ilmu biologi yang mempelajari jaringan dalam
huungannya dengan penyakit adalah histopatologi. Sebagi contoh, di bidang kedokteran,
kehadiran tumor memerlukan hasil pemeriksaancontoh (sampel) jaringan.Pada bidang
pertanian, pemeriksaan kondisi jaringan pengangkut dapat mendukung diagnosis serangan
hama pada daun tembakau. Jaringan meristem adalah jaringan yang sel-selnya membelah
(mitosis) serta belum berdiferensiasi, ada beberapa macam jaringan meristem antara lain :

1.Titik tumbuh terdapat pada ujung batang mengakibatkan adanya


pemanjangan/pertumbuhan primer

2.Perisikel (kambium) adalah tempat tummbuhnya cabang-cabang akar, letaknya


antarakorteks dan silinder pusat.

3.Kambium fesikuler (kambium primer) terdapat di antara xylem dan floem pada tumbuhan
dikotil dan gymnospermae. Khusus untuk tumbuhan monokotil, kambium membentuk xylem
kearah dalam dan membentuk floem kearah luar serta kesamping membentuk jaringan
meristematik.

4.Kambium sekunder terdapat pada permukaan batang atau akar yang pecah akibat
pertumbuhan sekunder, kambium gabus kearah luar membentuk sel gabus pengganti
epidermis dan kearah dalam membentuk sel feloderm hidup, menyebabkan terjadinya
lingkaran tahun.

5.Parenkim yaitu selnya berdinding selulosa tipis yang berfungsi sebagai pengisi bagian
tubuh tumbuhan. Selnya berukuran besar, berdinding tipis dan renggang serta banyak ruang
antar sek. Terletak pada korteks dan empulur batang dan akar, pada buah. Parenkim daun
atau mesofil dan parenkim berklorofil disebut kolenkim.

Jaringan dewasa penyusun organ tumbuhan tingkat tinggi antara lain:

Jaringan Pelindung ( Epidermis)


Jaringan epidermis adalah lapisan sel yang berada paling luar, pada permukaan organ-organ
tumbuhan primer sepert akar, batang, daun, bunga, buah dan biji. Jaringan ini berfungsi
melindungi bagian dalam tumbuhan dari segala pengaruh luar yang akan merugikan
pertumbuhannya, sehingga jaringan epidermis sering disebut jaringan pelindung. Sel-sel
epidermis memiliki protoplas hidup dan dapat menyimpan berbagai hasil metabolisme. Sel-
sel epidermis sebagian dapat berkembang menjadi alat-alat tambahan lain yang sering disebut
derivat epidermis, seperti stroma, trikoma, sel kipas, sistolit, sel gabus.

Jaringan dasar (Parenkim)

Jaringan parenkim merupakan suatu jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup dengan
struktur morfologi serta fisiologi yang bervariasi dan masih melakukan segala kegiatan
proses fisiologis. Jaringan parenkim disebut juga jaringan dasar karena dijumpai hampir di
setiap bagian tumbuhan, contohnya pada batang dan akar parenkim. Juga dijumpai diantara
epidermis dan pembuluh angkut sebagi kortek, parenkim dapat pula dijumpai sebagai
empulur batang. Pada daun, parenkim merupakan mesofil daun yang kadang berdiferensiasi
menjadi jaringan tiang dan jaringan bunga karang.

Jaringan penguat / penyokong

Jaringan penguat merupakan jaringan yang memberi kekuatan bagi tubuh tumbuhan agar
dapat melakukan perimbangan-perimbangan bagi pertumbuhannya. Berdasarkan bentuk dan
sifatnya jaringan penguat dapat dibedaka menjadi 2 antara lain :

Jaringan kolenkim

Jaringan kolenkim berperan penting sebagi jaringan penguat terutama pada organ-organ
tumbuhan yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan kolenkim
tersusun oleh sel-sel hidup, bentuk selnya sedikit memanjang, umumnua memiliki dinding
dengan penebakan dan hanya memiliki dinding primer, lunak, lentur dan tidak berlignin.isi
sel dapat mengandung kloroplas dan tanin. Secara ontogem jaringan kolenkim berkembang
dan dan sel-sel memanjang dan yang mirip prokambium dan terlihat pada tingkat awal
deferensiasi meristem atau berkembang dan sel-sel isodiametris pada jaringan meristem
dasar. Kolenkim dapat dijumpai pada batang, daun, serta bagian-bagian bungadan buah.

Jaringan sklerenkim
Sklerenkim merupakan jaringan penguat dengan dinding sekunder yang tebal dan zat lignin
sel-selnya bersifat kenyal (elastis). Pada umumnya sel sklerenkim tidak lagi mengandung
protoplas , atau dengan kata lain sel-selnya telah mati dengan dinding sel yang tebal,
sehingga jaringan sklerenkim hanya dijumpai pada organ tumbuhan yang tidak lagi
mengadakn pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan sklerenkim terdiri atas serabut (serat-
serat sklerenkim) dan sklereid (sel-sel baru).

1. Jaringan pengankut (vaskuler)

Jaringan pengangkut pada tumbuhan tingkat tinggi terdiri dari xylem dan floem dimana
xylem meliputi trakea dan trakeida serta unsur-unsur lain seperti serabut dan parenki xylem.
Xylem, khususnya trakea dan trakeida berfungsi mengangkut mineral dan air dari akar
sampai daun, sedangkan floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke bagian
organ yang lain contohnya batang, akar atau umbu. Floem terdiri dari buluh tapis, sel
pengiring dan parenkim floem.Xylem merupakan suatu jaringan pengankut yang kompleks
yang terdiri dari berbagai macam bentuk sel. Pada umumnya sel-sel penyusun xylem telah
mati dengan dinding yang sangat tebal dan tersusun dari zat lignin, sehingga xylem berfungsi
juga sebagai jaringan penguat.Floem merupakan jaringan pengangkut yang berfungsi
mengangkut dan mendistribusikan zat-zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke bagian
tumbuhan yang lain. Floem tersusun dari berbagai macam bentuk sel-sel yang bersifat hidup
dan mati. Unsur-unsur floem meliputi unsur tapis, sel pengiring, sel albumin (pada
Gymnospermae), serat-serat pembuluh tapis dan parenkim buluh tapis.
BAB III

METODOLOGI

3.1.ALAT DAN BAHAN


Mikroskop
Air
Silet
Kutek
Daun talas
Daun Jagung (Zea mays)
Kulit pisang (Musa sp.)
Tangkai daun eceng gondok
Awetan penampang melintang batang hibiscus sp
Pipet tetes
Gelas benda dan gelas penutup
Tisu
Selotip

3.2. Cara kerja

@.Epidermis dan derivatnya

Daun jagung (Zea mays). Bagian bawah daun jagung diolesi kutek, kemudian ditempel
selotip dan di tekan-tekan supaya kutek menempel pada seotip. Lepas selotip tersebut dan
tempelkan di gelas preparat. Tutup dengan gelas penutup dan amati di bawah mikroskop
(gambarkan 2 atau 3 stomata dengan sel epidermisnya). Tunjukkan epidermis dan stomata.

@. Jaringan dasar

Kulit pisang (Musa sp.). Keroklah bagian dalam kulit pisang dan ambil kerokan itu serta
tetesi dengan air. Gambar 2 atau 3 sel dan tunjukkan jaringan parenkim.Tangkai daun eceng
gondok (Echornia crassifes). Buat sayatan melintang tangkai daun eceng gonok dan tetesi
dengan air. Gambar 2 atau 3 sel dan tunjukkan bagian parenkim.
@. Jaringan Penguat dan Jaringan Pengangkut

Preparat awetan penampang melintang batang kembang sepatu (Hibiscus sp.), penampang
melintang batang dikotil dan monokotil. Amati di bawah mikroskop dan gambar dengan
perbesaran kuat. Tunjukkan jaringan penguat (sklerenkim dan kolenkim), dan jaringan
pengangkut xilem dan floem.Tangkai daun talas, dipotong melintang dan setipis mungkin.
Letakkan di atas object glass. Tetesi dengan air, tutup dengan kaca penutup. Selanjutnya
gambar hasil pengamatan tersebut.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1.Hasil pengamatan
1. Pengamatan epidermis dan derivatnya : Daun jagung (Zea mays)
Stomata

epidermis
2. Pengamatan Jaringan dasar ( Parenkim): - Kulit Pisang (Musa sp.)

- Tangkai Daun Eceng Gondok


parenkim

3. Pengamatan terhadap jaringan penguat dan penyokong :- Tangkai


Talas

sklerenkim
- Kembang Sepatu (hibiscus sp.)
1.2. Pembahasan

o Epidermis dan derivatnya

Epidermis adalah sutu bangunan atau alat tambahan pada epidermis yang berasal dari
epidermis, tapi memiliki struktur dan fungsi yang berlainan dengan epidermis itu sendiri.
Macam-macam modifikasi epidermis antara lain : stomata dan trikoma (rambut-rambut).

1.Stomata
Stomata berasal dari bahas Yunani yaitu stoma=lubang/porus, jadi stoma adalah lubang-
lubang kecil berbentuk lonjong yang dikelilingi oleh dua sel epidermis khusus yang disebut
sel penutup, dimana sel penutup tersebut adalah sel-sel epidermis yang telah mengalami
kejadian perubahan bentuk dan fungsi yang dapat mengatur besarnya lubang-lubang yang ada
di antaranya. Stomata merupakan celah dalam epidermis yang dibatasi oleh dua sel epidermis
yang khusus (sel penutup). Keadaan letak sel penutup berbeda dapat menentukan macam-
macam stomata diantaranya, Stoma phanerophore dan Stoma kriptophore.
Stomata mulai berkembang menjelang aktivitas maristematik pada epidermis dan terus
berkemabng selama beberapa waktu, di saat daun memanjang dan meluas karena perbesaran
sel. Pada daun yang bertulang sejajr dan dengan stomata tersusun dalam deretan
memmanjang, pe,bentukan stomata mulai diujung dan melanjut kearah dasar daun atau
basipetal. Pada daun bertulang jala, seperti pada kebanyakan dikotil, terdapat stomata dalam
taraf perkembangan yang berbeda-beda.
2.Trikoma

Trikomata merupakan rambut bersel satu atau bersel banyak dibentuk dari sel epidermis,
struktur yang lebih besar dan padat seperti kutil dan duri, tersusun oleh jaringan epidermis
atau jaringan di bawah .

Trikoma dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:


a. Trikoma non glandular (tidak menghasilkan sekret)
Rambut skuamiform (bentuk sisik).
Rambut kasar, trikoma kasar berserat.
Rambut uniselular sederhana atau multiselular uniseriat.

b.Trikoma glandular (menghasilkan sekret)


Trikoma ini dapat bersel satu, bersel banyak, atau berupa sisik.Trikom glandular terlibat
dalam sekresi berbagai bahan, contohnya: trikom sekresi garam, trikom sekresi nektar, trikom
sekresi getah, trikom sekresi terpentin, koleter, rambut sengat, rambut akar.
Trikoma lain juga terspesialisai adalah rambut gatal pada Urtica.
o Jaringan dasar (parenkim)
Merupakan jaringan yang terbentuk dari hasil diferensiasi dan spesialisasi dari sel-sel hasil
pembelahan meristem yang sudah tidak mengalami pertumbuhan lagi/sementara berhenti.
Jaringan parenkim terdapat di sebelah dalam jaringan epidermis sampai ke empulur.
Tersusun atas sel-sel yang bersegi banyak dan terdapat ruang antar sel. Parenkim disebut
jaringan dasar, karena menjadi tempat bagi jarinan-jaringan yng lain. Misalnya, pada daun,
batang dan akar, serta mengitari jaringan lainnya seperti xilem dan floem.
Jaringan ini berfungsi sebagai jaringan penghasil dan penyimpan cadangan makanan.
Parenkim penghasil makanan adalah parenkim yang memiliki kloroplas untuk fotosintesis
dan biasa disebut kolenkima. Kemudian hasil fotosintesisnya diangkut ke parenkima
batang/akar, dan disana disusun kembali menjadi bahan organik lain yang lebih kompleks
(tepung, protein, lemak). Parenkim batang dan akar sebagai penyimpan pati untuk cadangan
makanan. Selain itu ada pula yang menyimpan cadangan makanan pada kotiledon (daun
lembaga biji) seperti pada kacang buncis.
o Jaringan penguat dan Jaringan Pengangkut
Jaringan untuk memperkokoh tubuh tumbuhan, jaringan ini sering juga disebut sebagai
jaringan mekanik. Ada 2 macam jaringan parenkim :
1. Kolenkima
Merupakan sel hidup dan mempunyai sifa mirip dengan parenkim yaitu tidak mengandung
kloroplas, terletak umumnya di bagian dekat permukaan dan di bawah epidermis pada batang,
tangkai daun, tangkai bunga dan ibu tulang daun.
Dinding selnya mengandung selulosa, pektin, dan hemiselulose tetapi mengalami penebalan
yang tidak merata karena penebalan terjadi pada sudut-sudut sel (kolenkima sudut).
Kolenkima berfungsi sebagi penyokong pada bagian tumbuhan muda yang sedang tumbuh
dan pada tumbuhan herba.
2.Sklerenkima
Terdiri dari sel-sel mati. Dinding selnya sangat tebal, kuat dan mengandung lignin
(komponen utama kayu), mempunyai penebalan primer dan kemudian penebalan sekunder
(oleh zat lignin). Memberikan bentuknya sklerenkima dibagi 2 :
a.Serabut sklerenkima : berbentuk benang panjang
b.Sklereida (sel batu) : dindingnya keras, terdapat pada berkas pengangkut, diantara sel-sel
parenkima, korteks batang, tangkai daun, akar, buah dan biji.
Sklerenkima berfungsi untuk menguatkan bagian tumbuhan yang sudah dewasa serta
melindungi bagian-bagian lunak yan lebih dalam seperti pada kulit biji jarak, buah kenari dan
tempurung kelapa.
o Jaringan Pengangkut
a.Xylem
Berfungsi sebagai penyalur air dan mineral dari akar ke daun. Xilem pada tumbuhan berbnga
mempunyai 2 tipe sel, yaitu trakeid dan unsur pembuluh. Kedua tipe ini adalah sel mati.
Trakeid, berupa sel runcing panjang dengan dinding berlubang-lubang.
Unsur pembuluh, berbentuk tabung yang saling berhubungan ujung-ujungnya.
Dinding sel xilem tebal karena dilapisi sel lignin (berfungsi sebagai penyokong). Xilem juga
mempunyai sel-sel parenkima dan serabut xilem yang fungsinya sama seperti pada serabut
floem.

b.Floem
Berfungsi sebagai penyalur air dan mineral dari akar ke daun. Pada floem terdapat beberapa
macam sel yang mampu membawa makanan berupa zat organik dari satu bagian ke bagian
yang lain pada tumbuhan. Selnya pun berbentuk khusus berupa elemen pipa yang mempunyai
tapisan/ ayakan pada ujungnya. Sehingga disebut pembuluh tapis. Selain itu, terdapat sel-sel
pengiring yang berfungsi untuk membantu pengangkutan zat. Diantara pembuluh floem juga
terdapat jaringan parenkima yang disebut parenkima floem. Pada tumbuhan tertentu terdapat
serabut-serabut floem yang kecil, berdinding tebal oleh lapisan lignin dan pada sel tua tidak
terdapat protoplasma. Pada tumbuhan tertentu serabut floem tersebut digunakan sebagai tali
misalnya, rami.
BAB V

PENUTUP

1.1.Kesimpulan

Jaringan adalah sekelompok sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan-
jaringan yang berbeda dapat bekerja sama untuk suatu fungsi fisiologi yang sama membentuk
organ. Jaringan dipelajari dalam cabang biologi yang dinamakan histologi. Secara garis besar
jaringan tumbuhan dapat dibedakan menjadi jaringan meristematik dan jaringan dewasa.
Jaringan meristem terbagi menjadi dua, yaitu meristem primer dan sekunder. Macam-macam
modifikasi epidermis antara lain: stomata, dan trikomata (rambut-rambut).Jaringan Penguat
(Mekanik) berfungsi dalam memberikan kekuatan bagi tubuh tumbuhan sehingga mampu
berdiri tegak. Jaringan penguat dibagi atas dua berdasarkan sifat dan bentuknya yaitu jaringan
kolenkim dan jaringan sklerenkim.Jaringan pengangkut pada tumbuhan ada dua yaitu floem
dan xilem. Fungsi floem untuk mengangkut dan menyebarkan zat-zat makanan yang
merupakan hasil fotosintesis dari bagian-bagian lain yang ada di bawahnya. Fungsi xilem
adalah mengangkut air serta garam-garam mineral dari akar ke semua anggota tumbuhan dan
juga menjadi penyokong/kekuatan mekanis untuk tumbuhan.

1.2.Saran
Sebaiknya di dalam pelaksanaan praktikum kali ini waktu yang telah ditetapkan
digunakan sebaik-baiknya sehingga praktikum dapat berjalan sesuai dengan apa yang
diinginkan.Setiap pengamatan harus dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan hasil yang
maksimal. Dalam proses pengamatan objek dengan menggunakan mikroskop pengaturan
fokus sebaiknya dilakukan dengan pelan-pelan.
DAFTAR PUSTAKA

Brotowidjoyo. 1989. Zoologi Dasar. Erlangga. Jakarta

Kimball, J.W. 1991. Biologi. Erlangga. Jakarta

Parawirohartono, 1984. Biologi Umum. Jakarta, Gramedia

Saktiyono. 1989. Biologi 2. Bumi Aksara. Jakarta

Soeprapto. 1994. Biologi Jilid 1. Universitas Diponegoro Press. Semarang

Wilson. 1966. Biology. Botang Rhinchar and Wington. Amerika, USA


http://id.wikipedia.org/wiki/Histologi

http://xnyder.blogspot.com/laporan-praktikum-biologi-dasar.html

http:// Pengertian-Jaringan-Pengangkut-Xilem-dan-Floem-pada-Tumbuhan-Biologi.htm

http://Unsur-dan-fungsi-floem-metodeilmiah.com.htm

Anonim. 2014. Bukupenuntun Praktikum Biologi. Bengkulu. Fakultas Pertanian.Universitas


Bengkulu.

Anda mungkin juga menyukai