Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

MK. BIOLOGI UMUM

JARINGAN PADA TUMBUHAN

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 5

Esron Jannis (1303618021)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2018
PERCOBAAN VII

JARINGAN PADA TUMBUHAN

A. TUJUAN
1. Mengamati berbagai bentuk jaringan dasar
2. Mempelajari struktur jaringan yang membentuk organ akar, batang dan daun
3. Mempelajari ikatan pembuluh pada akar, batang dan daun .
4. Mengetahui perbedaan batang monokotil dan dikotil.
5. Mengetahui setiap perbedaan bentuk jaringan .

B. DASAR TEORI

Tumbuhan tersusun atas berbagai jaringan. Definisi jaringan adalah


sekelompok sel dengan asal usul,struktur dan fungsi yang sama. Cabang biologi yang
mengkaji tentang jaringan disebut histology. Seringkali sampai adanya kelompok sel
yang secara kesatuan (unit) tampak seperti jaringan, tetapi sebenarnya bukan jaringan
melainkan koloni sel misalnya, seprti terdapat pada ganggang sprinnga sp. Dan voluox
sp. (Kimball 2006:27)

Tubuh terdiri atas atom-atom, satuan dasar dari suatu materi. Bila dua atau
lebih bergabung maka akan membentuk molekul. Jika sebuah molekul terdiri atas
lebih dari satu unsur, maka terdapat senyawa seperti air, karbondioksida, protein,
lemak yang begitu penting bagi tubuh kita. Sel adalah unit terkecil, fungsional,
struktural, hereditas, produksi, dan kehidupan yang terdiri dari tiga komponen utama
yaitu membran, sitoplasma, dan inti. Membran menyelubungi sel dengan fungsi
mengatur keluar masuknya zat, menyampaikan atau menerima rangsang, dan
strukturnya terdiri dari dua lapisan lipoprotein yang di antara molekul terdapat pori
(Yatim, 1987).

Jaringan pada tumbuhan terdiri dari jaringan muda (meristematik"dan jaringan


dewasa (permanen". Jaringan muda atau jaringan meristem memiliki ciri-ciri yaitu
terdiri dari sel-sel embrional, memiliki dinding yang tipis, kaya
akan plasma, vakuola-vakuola yang kecil, memiliki bentuk yang isodiametris dan
terletak di ujung akar, batang dan tunas. Sedangkan jaringan dewasa memiliki ciri-ciri
bentuk sudah tetap, tidak mengalami pembelahan, vakuola besar,
mengalami penebalan dan plasma sedikit (Parlan,1995).

Jaringan penyusun tubuh tumbuhan dibedakan atas dua bagian yaitu jaringan
meristem dan jaringan dewasa. Jaringan meristem dan jaringan dewasa.Jaringan
meristem adalah jaringan yang masih muda dan selalu aktif membelah atau
bersifat embrional, sedangkan jaringan dewasa adlah jaringan yang tidak lagi
' berdiferensiasi terdiri dari : jaringan pengangkut, jaringan pelindung,
jaringan parenkim dan jaringan gabus (Hamka,2006)

Jaringan penyusun tumbuhan dapat digolongkan berdasarkan umur, komposisi,


dan fungsinya. Berdasarkan umur, jaringan tumbuhan digolongkan menjadi jaringan
muda (meristem) dan jaringan dewasa (Tim Dosen Pembina, 2012: 7).

Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah dan jaringan ini
relatif sangat muda , sitoplasmanya penuh , mempunyai kemampuan totipotensi yang
tinggi karena kemampuan membentuk jaringan yang lain berupa jaringan dewasa
(A.Fahn, 1982:82).

Jaringan meristem dapat dibagi 2 macam


1. Jaringan Meristem Primer
Jaringan meristem ini ada pada tumbuhan di bagian organ yang paling muda.
Jaringan merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrional / tunas /
lembaga, mempunyai kemampuan untuk membelah , memanjang dan berdefrensiasi
serta spesialisasi membentuk jaringan yang dewasa. (A.Fahn, 1982:82).
2. Jaringan Meristem Sekunder

Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari


jaringan meristem primer yang melakukan defrensiasi dan spesialisasi, merupakan
jaringan dewasa namun mempunyai kemampuan totipotensi lagi. Pertumbuhan
jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder. (Yatim, 1982:136)

Berdasarkan letaknya jaringan meristem dibedakan menjadi tiga yaitu meristem


apikal, meristem interkalar dan meristem lateral.

a. Meristem apikal adalah meristem yang terdapat pada ujung akar dan pada ujung
batang. Pertumbuhan memanjang akibat aktivitas meristem apikal disebut
pertumbuhan primer.
b. Meristem interkalar atau meristem antara adalah meristem yang terletak diantara
jaringan meristem primer dan jaringan dewasa.
c. Meristem lateral atau meristem samping adalah meristem yang menyebabkan
pertumbuhan skunder. Pertumbuhan skunder adalah proses pertumbuhan yang
menyebabkan bertambah besarnya akar dan batang tumbuhan. (A.Fahn, 1982;83-89).
Jaringan Dewasa

Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti melakukan totipotensi , jaringan
ini hanya membelah tetapi tidak melakukan defrensiasi membentuk jaringan lain.
Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam yaitu :

1. Jaringan epidermis
Jaringan epidermis merupakan jaringan yang letaknya paling luar, tersusun
atas sel-sel hidup berbentuk pipih selapis yang berderet rapat tanpa ruang antar sel.
Tidak mengandung klorofil. Bentuk sel jaringan epidermis seperti balok dan
mengalami modifikasi membentuk aneka ragam sel yang sesuai dengan fungsinya.
Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya
sudah tidak lagi memiliki jaringan epidermis (Yatim, 1982:154).
2. Jaringan parenkim
Parenkim merupakan merupakan jaringan tanaman yang paling umum dan
belum berdiferensiasi. Nama lain jaringan parenkim adalah jaringan dasar. Jaringan
parenkim dijumpai pada kulit batang, kulit akar, daging, daun, daging buah dan
endosperm. Bentuk sel parenkim bermacam-macam. Sel parenkim yang mengandung
klorofil disebut klorenkim, yang mengandung rongga-rongga udara disebut aerenkim.
Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan oleh jaringan
parenkim.
3. Jaringan Penguat/Penyokong
Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan meliputi 2 jaringan yaitu
a. Jaringan kolenkim
Kolenkim terdiri dari sel – sel yang serupa dengan parenkim tapi
dengan penebalan pada dinding sel primer disudut sudut sel tidak menyeluruh .
Umumnya terletak pada bagian peripheral batang dan beberapa bagian daun.
Sebagai penopang organ-organ muda.
b. Jaringan sklerenkim
Sklerenkim adalah jaringan pendukung pada tanaman.Penebalan
lignin terletak pada dinding sel primer dan sekunder dan dinding menjadi
sangat tebal. Hanya ada sedikit ruang untuk protoplas yang nantinya hilang
jika sel dewasa. Sebagai penyokong organ-organ tua.

Penebalan
sudut

Rongga
antar sel
Jaringan kolenkim
Jaringan parenkim

Dinding sel

Lumen

Jaringan sklerenkim
4. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut pada tanaman sering disebut jaringan vaskular. Jaringan
ini disebut jaringan vascular karena sarana transportasi atau pengangkutannya berupa
pembuluh pembuluh (vaskuler).Pembuluh (vaskuler) itu untuk membawa air dan
larutan ke seluruh tanaman. Pembuluh itu meliputi xilem atau pembuluh kayu
berfungsi untuk membawa air sedangkan floem pembuluh lapis/pembuluh kulit kayu
membawa hasil fotosintesis berupa larutan organik. Baik xilem maupun floem terdiri
dari beberapa tipe sel. Pada batang primer jaringan ini terletak pada berkas pengangkut
dimana floem di bagian luar dan xylem di bagian dalam. Floem dan xilem dipisah oleh
beberapa baris sel meristem berdinding tipis yang disebut kambium (A.Fahn,1982:
165).
5. Jaringan Gabus
Fungsi jaringan gabus adalah untuk melindungi jaringan lain agar tidak
kehilangan banyak air, mengingat sel-sel gabus yang bersifat kedap air. Pada Dikotil,
jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus atau felogen, pembentukan jaringan
gabus ke arah dalam berupa sel-sel hidup yang disebut feloderm, ke arah luar berupa
sel-sel mati yang disebut felem.

Berbagai jaringan tumbuhan melakukan diferensiasi menjadi tiga bagian pokok


yaitu akar,batang dan daun. (Diah,2004)

1. Akar , berfungsi memperkuat berdirinya tumbuhan,menyerap air dan unsur-unsur


hara yang terlarut di dalam tanah. Akar pada tumbuhan dikotil merupakan akr
tunggang, diantara xylem dan floem terdapat cambium (tipe kolateral terbuka).
Akar pada tumbuhan monokotil adalah akar serabut, diantara xylem dan floem
tidak terdapat cambium (tipe kolateral tertutup). Cambium merupakamn titik
pertumbuhan sekunder kea rah dalam membentuk xylem dank e arah luar
membentuk floem.

Gambar 25. Penampang


Melintang Akar
wh: bulu akar; ep: epidermis; end:
endodermis; ph: floem; x: xilem
dan c: kambium
(Boedijn, Kuperus dan
Satiadireja, 1954)

2. Batang, berfungsi mendukung bagian-bagian tumbuhan lain yang berada di atas


tanah yaitu daun, bunga dan buah. Batang merupakan jalan pengangkutan air dan
unsure hara serta hasil-hasil fotosintesis. Pada batang monokotil terdapat ikatan
pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang artinya diantara
xylem dan floem tidak ditemukan cambium. Pada batang dikotil terdapat ikatan
pembuluh bertipe kolateral yang artinya xylem dan floem terletak bersisian, xylem
di dalam dan floem di luar. Antara xylem dan floem terdapat cambium
intravasikuler.

Dikotil Monokotil
3. Daun, berfungsi sebagai tempat fotosintesis atau produksi bahan makanan bagi
tumbuhan. Pada tumbuhan monokotil tidak memiliki jaringan parenkim palisade.
Pada tumbuhan dikotil memiliki jaringan parenkim palisade.
Gambar 27. Penampang Melintang Daun ep:
epidermis atas; p: palisade parenkim; s: jaringan
spons; h: mulut daun; k: kelenjar dan ep:
epidermis bawah (Boedijn, Kuperus dan
Satiadireja, 1954)

C. ALAT DAN BAHAN


Alat :
1. Mikroskop cahaya 4. Pinset anatomi runcing
2. Kaca objek 5. Pisau silet
3. Kaca penutup 6. Kertas saring/tissue

Bahan :

1. Tangkai daun tasbih (Cana indica)


2. Preparat awetan akar jagung (Zea mays)
3. Batang jagung (Zea mays)
4. Batang bunga mawar (Rosa Sinensis)
5. Daun karet (Ficus elastica)
6. Larutan anilin sulfat
7. Larutan phloroglucinol dan HCl pekat

D. CARA KERJA
Kegiatan 1. Mengamati Jaringan Dasar (parenkim dan sklerenkim)
1. Dibuatlah sayatan melintang dari tangkai daun bunga tasbih setipis mungki,
keriklah tempurung kelapa bagan dalam yang telah direndam air selama 12 jam,
dengan menggunakan pisau silet yang tajam.
2. Diletakkan sayatan tangkai daun tasbih diatas kaca objek yang telah ditetesi aniline
sulfat, tutup dengan kaca penutup, hati-hati jangan sampai ada gelembung udara.
3. Diletakkan kerikan tempurung kelapa di atas kaca objek yang telah ditetesi
phloroglucinol, jarangan dengan menggunakan pinset anatomi agar tidak
bertumpuk. Kemudian tetesi dengan HCl pekat, tutup dengan kaca penutup.
4. Diamati preparat-preparat tersebut dibawah mikroskop dengan perbesaran objektif
10x, kemudian 40x. Dikenali bentuk jaringan kedua preparat tersebut.
5. Digambarkan jaringan parenkim pada daun tasbih dan berikan keterangan.
6. Digambarkan jaringan sklerenkim pada tempurung kelapa dan berikan keterangan.

Kegiatan 2. Mempelajari Struktur Jaringan yang Menyusun Akar

1. Diambilah preparat awetan akar jagung, kemudian amati dibawah mikroskop


dengan perbesaran objektif 10 x.
2. Dipelajari susunan jaringan yang menyusun organ akar. Setelah itu, ubahlah
objektif dengan perbesaran 40 x.
3. Dikenali jaringan epidermis, korteks, endodermis, perisikel, parenkim, kolenkim,
sklerenkim, xilem dan floem.
4. Digambarkan struktur akar dan sebutkan bagian-bagiannya.

Kegiatan 3. Mempelajari Struktur Jaringan pada Batang

1. Dibuat sayatan melintang batang jagung dan batang bunga mawar setipis mungkin.
2. Diletakan sayatan diatas kaca objek bersih yang telah ditetesi anilin sulfat, kemudian
tutup dengan kaca penutup.
3. Diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran objektif lemah dan objektif kuat.
4. Dipelajari struktur jaringan yang menyusun organ batang. Perhatikan perbedaan
batang monokotil dan dikotil, dan kenali ikatan pembuluh dan jaringan-jaringan lain
5. Digambarkan penampang melintang batang monokotil dan dikotil, sebutkan bagian-
bagiannya.

Kegiatan 4. Mempelajari Struktur Jaringan pada Daun

1. Dibuat sayatan melintang daun karet setipis mungkin, jika sulit selipkan daun karet
tersebut pada empulur pohon singkong (Manihot esculenta) yang telah dibelah
ujungnya. Kemudian buat irisan melintang setipis mungkin bersama empulurnya.

2. Diletakan sayatan tersebut diatas kaca objek yang bersih yang telah ditetesi anilin
sulfat,kemudian tutup dengan kaca penutup.
3. Diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran objektif 10 X, kemudian 40 x.

4. Dikenali struktur jaringannya yaitu epidermis, hipodermis, palisade, spons, xilem


dan floem.

5. Digambarkan penampang melintang daun karet dan sebutkan bagian-bagiannya.

E. HASIL PENGAMATAN

Kegiatan 1. Mengamati Jaringan Dasar (parenkim dan sklerenkim)

1. Tangkai daun tasbih

Parenkim
Parenkim

Perbesaran 40x

2. Tempurung kelapa

sklereid sklereid
Perbesaran 40x Perbesaran 100x
Kegiatan 2. Mempelajari Struktur Jaringan yang Menyusun Akar

1. Akar jagung

Epidermis

Korteks

xylem

Empulur

Floem

Endodermis

Kegiatan 3. Mempelajari Struktur Jaringan pada Batang

1. Batang jagung

Korteks

Floem

xylem

Epidermis

Korteks

xylem

Floem
2. Batang mawar

Epidermis Floem
Kambium
xylem
Empulur

Kegiatan 4. Mempelajari Struktur Jaringan pada Daun

1. Daun karet

Epidermis atas

Jaringan tiang

Jaringan spons

Stomata

Epidermis bawah

Literature : sumber (https://abisjatuhbangunlagi.wordpress.com/tag/jaringan-


parenkim/ (di akses pada 3 desember 2018))
F. PEMBAHASAN

Kegiatan 1. Mengamati Jaringan Dasar (parenkim dan sklerenkim)

Praktikum yang pertama bertujuan untuk mengamati jaringan dasa (parenkim


dan skelerenkim).Pada percobaan ini bahan yang digunakan adalah sayatan melintang
dari tangkai daun bunga tasbih dan tempurung kelapa. Pertama, membuat sayatan
melintang dari tangkai daun bunga tasbih setipis mungkin dan mengerik tempurung
kelapa bagian dalam. Setelah itu, meletakkan sayatan tangkai daun tasbih tersebut di
atas kaca objek lalu ditetesi aniline sulfat. Tujuan ditetesi aniline sulfat untuk member
warna pada dinding sel yang mengalami penebalan dan zat kayu atau lignin. Setelah
sayatan tangkai daun tasbih diletakkan di atas kaca ojek dan sudah ditetesi aniline
sulfat lalu ditutup dengan kaca penutup , dan jangan sampai ada gelembung udara di
dalamnya. Lalu diamati di bawah mikroskop dari perbesaran 40x ke 100x. Hasil yang
di dapatkan dari pengamatan yaitu terlihat jaringan parenkim yang tipis yaitu
parenkim yang disebut aktinenkim karena penyusun bercabang seperti bintang dengan
ruang antar sel besar. Sel penyusunnya bulat dan ruang antar selnya besar, sehingga
tangkai daun bunga tasbih (Canna indica) dapat menyimpan udara sehingga disebut
parenkim udara. Selain itu juga terlihat adanya rongga pada tangkai serta rongga antar
sel.

Selanjutnya, untuk mengamati jaringan skelerenkim dengan pengamatan


tempurung kelapa yang sudah direndam selama 12 jam. Tempurung kelapa bagian
dalam dikerik dengan silet lalu diletakkan di atas kaca objen dan ditetesi oleh ditetesi
HCl pekat. Fungsi HCl adalah memberikan warna pada jaringan dan melarutkan
Kristal-kristal yang ada pada sel. Setelah itu preparat ditetesi phloroglucinol, lalu
ditutup dengan kaca penutup dan diamati dibawah mikroskop. Dari pengamatan,
diketahui bahwa jenis sel sklerenkim pada tempurung kelapa adalah sel sklereid. Sel
sklereid merupakan jenis sel mati yang bentuknya membulat dan mengalami
penebalan dinding sel.(Beck,2010)

Kegiatan 2. Mempelajari Struktur Jaringan yang Menyusun Akar

Praktikum kedua bertujuan untuk mempelajari struktur jaringan dalam


menyusun akar. Pada percobaan ini menggunakan preparat awetan dari akar jagung
(Zea mays). Hasil yang di dapatkan dari pengamatan yaitu
epidermis,korteks,cambium,empulur,xylem,floem dan endodermis. Akar ini termasuk
ke dalam tumbuhan monokotil. Epidermis adalah Epidermis akar terdiri dari selapis
sel yang tersusun rapat, berbentuk pipih, berdinding tipis serta mudah dilalui air dan
zat-zat hara (bersifat permeabel). Korteks adalah sel-selnya tidak tersusun rapat
sehingga banyak memiliki ruang antar sel. Sebagian besar dibangun oleh jaringan
parenkim. Berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan. Floem untuk mengangkut
hasil fotosintesis dari daun ke selurus bagian tubuh tumbuhan. Xylem untuk
mengangkut air dari akar ke daun. Endodermis adalah dari selapis sel yang tebal.
Sebagian besar sel-sel endodermis memiliki bagian seperti pita yang mengandung
gabus (zat suberin) atau zat lignin yang disebut pita kaspari. Endodermis berperan
mengatur jalannya air dan zat hara yang diserap akar dari tanah masuk ke silinder
pusat. Stele bagian terdalam akar terdiri dari beragam jaringan yaitu, perisikel, berkas
pengangkut, cambium dan empulur.

Kegiatan 3. Mempelajari Struktur Jaringan pada Batang

Praktikum ketiga bertujuan untuk mempelajari sturktur jaringan pada batang.


Pada percobaan ini menggunakan sayatan melintang dari batang jagung dan batang
mawar. Pertama, buatlah sayatan melintang dengan tipis dari batang jagung lalu
letakkan di atas kaca objek dan ditetesi dengan aniline sulfat. Setelah itu tutup dengan
kaca penutup diamati dibawah mikroskop. Hasil yang didapatkan dari pengamatan
yaitu, korteks,epidermis,floem dan xylem. Karena jagung adalah monokotil, maka
ikatan pembuluh menyebar dan tidak ada cambium diantara xylem dan floem.
Monokotil bertipe kolateral tertutup.

Kegiatan 4. Mempelajari Struktur Jaringan pada Daun

Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari struktur jaringan pada daun.


Percobaan ini menggunakan Daun karet. Pertama dibuatlah sayatan tipis dari daun
karet atau Ficus elastica diletakkan diatas kaca objem dan ditetesi dengan aniline
sulfat,ditutup dengan kaca penutup. Lalu amati dibawah mikroskop. Hasil yang
didapatkan dari pengamatan yaitu, epidermis atas,jaringan tiang,jaringan
spons,stomata dan epidermis bawah.

G. KESIMPULAN

H. PERTANYAAN

1. Jelaskan perbedaan antara akar dan batang penampang melintangnya!


Jawab :
 Monokotil :
- Akar : terdapat perisikel,cambium dan xylem serta floem
berselang-seling tersusun rapi.
- Batang : tidak ada perisikel, tidak terdapat cambium, dan
jaringan pembuluh menyebar.
 Dikotil :
- Akar : Tidak memiliki empulur
- Batang : Memiliki empulur

2. Jika dilihat dari ikatan pembuluhnya, apa perbedaan antara batang monokotil dan
dikotil ?
Jawab :
 Batang monokotil : Ikatan pembuluh menyebar dan bertipe kolateral
tertutup, yakni diantara xylem dan floem tidak ada kambium.
 Batang dikotil : Ikatan pembuluh tersusun dan bertipe kolateral, yakni
diantara xylem dan floem terdapat kambium. Xilem di dalam dan floem
di dalam.

3. Pada jaringan manakah letak ikatan pembuluh pada daun karet ?


Jawab : Terdapat di jaringan spons karena jaringan pembuluh pada daun
merupakan kelanjutan dari jaringan pembuluh pada batang.
I. DAFTAR PUSTAKA

Campbell,Neil.2000.Biologi.Jakarta:Erlangga.
Fahn,A.1982. Anatomi Tumbuhan jilid 3. Jogjakarta: Universitas Gajah Mada
Kimball, J.W.1998.Biologi.Jakarta:Erlangga.
Yatim, Wildan. 1987. Biologi Umum. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Yatim, Wildan. 1982. Biologi. Bandung: Tarsito Bandung.

Tim Dosen Pembina. 2012.Petunjuk Praktikum Bioligi Dasar. Jember: Universitas


Jember.

Anda mungkin juga menyukai