Anda di halaman 1dari 34

BAB 2.

By
Muhaemin, M.Si.
Jaringan adalah kumpulan sel-sel yg mempunyai asal, struktur, dan
fungsi yg sama. Ada 2 macam jaringan : jaringan meristem dan jaringan
permanen
1. Jaringan meristem (Jaringan embrional)
Tersusun atas sel-sel yg masing aktif membelah diri dan belum
mengalami diferensiasi.
Sel-sel jaringan
meristem :
Struktur sama
Ukuran sel
kecil berdin-
ding tipis
Sitoplasma
padat tanpa
vakuola
Tersusun rapat
tanpa ruang
antar sel
Macam jaringan meristem
• Jaringan meristem apikal : jaringan meristem yg letaknya di ujung
batang (pucuk) dan ujung akar
• Jaringan meristem lateral : jaringan meristem yg letaknya sejajar dg
permukaan batang & akar (kambium vaskuler & kambium gabus)
• Jaringan meristem interkalar : jaringan meristem yg letaknya diantara
jaringan dewasa yaitu di dasar ruas batang tumbuhan monokotil
Ada 2 teori yg menjelaskan aktivitas titik tumbuh :
1) Teori Tunika Korpus (dikemukakan oleh Schmidt)
Titik tumbuh terdiri atas 2 lapisan, yaitu :
Tunika : lapisan pinggir yg terdiri atas satu atau beberapa lapis sel
yg berukuran relatif kecil, mengalami pembelahan ke arah lateral
(samping) dan akan berdiferensiasi menjadi jaringan epidermis
Korpus : bagian pusat dari titik tumbuh yg terdiri atas sel-sel beru-
kuran besar, membelah ke segala arah dan mengalami diferensiasi
membentuk semua jaringan selain epidermis
2) Teori Histogen (dikemukakan oleh Hanstein)
Titik tumbuh terdiri atas 3 lapisan :
• Dermatogen, merupakan lapisan luar yg akan berkembang menja-
di epidermis
• Periblem, lapisan tengah yg berkembang menjadi korteks
• Plerom, lapisan dalam yg berkembang menjadi stele / silinder
pusat
Berdasarkan asal-usulnya, jaringan meristem dibedakan :
Promeristem : bagian awal dari jaringan meristem yg ada, berupa
daerah kecil di ujung batang dan ujung akar. Teori Haberlandt menya-
takan, promeristem berkembang menjadi protoderm, prokambium,
dan meristem dasar
Meristem primer dan Meristem sekunder
Aktivitas membelah sel-
sel meristem lateral
(kambium vaskuler dan
kambium gabus)

Pertumbuhan sekunder dan


terbentuknya lingkaran tahun
pd tumbuhan dikotil dan
Gymnospermae
2. Jaringan permanen (dewasa)
• Merupakan jaringan yg sel-selnya telah mengalami diferensiasi
menjadi bentuk tertentu sesuai dengan fungsinya
• Ciri-ciri sel-sel jaringan permanen :
Sel-selnya tdk membelah
Ukuran sel lebih besar dr sel jaringan meristem
Mengalami penebalan pd dinding sel sesuai fungsinya
Memiliki vakuola
yg besar
Terdapat / tidak
ruang antar sel
Sel-selnya dapat
berupa sel hidup
atau sel mati
a. Jaringan parenkim
• Sel-sel biasanya bersifat isodiametrik (selnya memiliki bentuk yg
teratur dg diameter yg sama)
• Terdistribusi secara luas pd tubuh tumbuhan (disebut jar. dasar)
• Sel-selnya masih bersifat meristematik shg berperan dlm penyem-
buhan luka, regenerasi sel, dan pembentukan akar (pencangkokan)
• Letak dan fungsi jaringan parenkim :
Parenkim asimilasi disebut klorenkim
Parenkim udara disebut aerenkim
Parenkim penimbun
Parenkim penutup luka, contohnya kambium gabus(felogen)
Parenkim pengangkut
Parenkim air dg sel-sel berdinding tipis dan bervakuola besar
Contoh
jaringan parenkim
b. Jaringan Kolenkim
• Jaringan penguat pd organ-organ tumbuhan yg masih muda
• Sel-selnya hanya memiliki dinding primer dan mengalami peneba-
lan pd sudut-sudut dinding selnya oleh zat selulosa dan pektin
Dpt memberi kekuatan mekanis dan sifat elastisitas pd batang
& daun yg sedang tumbuh
c. Jaringan sklerenkim
• Jaringan penguat pd organ-organ tumbuhan yg telah dewasa
• Tersusun atas sel-sel mati yg dinding selnya mengalami penebalan
sekunder dari bahan lignin yg tebal, keras, kaku, dan kedap air
• Dibedakan atas 2 macam, yaitu serat (serabut) dan sklereid (sel
batu)
Serat berukuran panjang,
kecil, & runcing, terdapat
di dlm dan disekitar jari-
ngan pengangkut, serta di
bawah epidermis

Sklereid terdapat dlm ben-


tuk tunggal atau menge-
lompok pd batang, daun,
buah, dan biji
Jaringan penyokong pd tumbuhan
d. Jaringan Xilem
• Tersusun atas sel parenkim yg hidup dan sel sklerenkim yg mati
• Dibedakan atas 4 bagian penting :
1. Trakeid : merupakan sel mati dg bentuk memanjang dan
ujung runcing, dg dinding sel mengandung zat lignin. Terdapat
noktah-noktah yg merupakan bagian dinding sel yg tidak
menebal dan berfungsi sbg jalur masuknya zat dari sel ke sel
2. Pembuluh (trakea) : merupakan deretan sel mati yg tersusun
memanjang dg ujung berlubang & saling bersambungan pd
bagian ujung & pangkalnya .
Pembuluh (trakea) dan trakeid merupakan elemen pengang-
kut utama pd xilem
3. Parenkim xilem : terdiri atas sel-sel hidup dan memiliki fungsi
sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan
4. Serat xilem : merupakan sel mati yg berdidinding tebal dan
berfungsi sbg penunjang mekanis
Fungsi utama xilem adalah mengangkut air dan mineral dr akar menuju
ke berbagai bagian tumbuhan
e. Jaringan Floem
• Terdiri atas sel-sel parenkim dan sel-sel sklerenkim
• Tersusun atas komponen sel :
1. Saringan tabung (lempeng tapis) : terdiri atas rangkaian sel-sel
panjang dg ujung-ujungnya berpori, dan dg ujungnya saling ber-
lekatan dg sel di atas atau di bawahnya membentuk pembuluh.
Pori-pori pd ujung sel akan dilewati oleh plasmodesmata yang
menghubungkan sitoplasma sel satu dg sel lainnya
2. Sel pengiring (sel pendamping) : terdiri atas sel-sel hidup yg
menempel lempeng tapis. Pd dinding sel-selnya terdapat pori
dg plasmodemata bercabang tempat keluar dan masuknya zat
hasil fotosintesis ke dan dari pembuluh tapis
3. Parenkim floem : merupakan bagian floem yg berfungsi sbg
tempat penyimpanan zat tepung, lemak, dan zat organik lainnya
4. Serat floem : sel memanjang dan berlignin utk penunjang
mekanis
Fungsi floem adalah mengangkut hasil fotosintesis dr daun menuju ke
berbagai bagian tumbuhan
f. Jaringan epidermis
• Merupakan jaringan yg terletak di lapisan terluar (menutupi) daun,
batang, akar, bunga, dan buah
• Tersusun atas selapis sel dg susunan
sel-sel yg rapat. Pd permukaan luar
selnya terdapat lapisan kutikula yg
kedap air, kecuali pada epidermis akar
Derivat (turunan) dari sel-sel jaringan epidermis
1. Stomata 2. Trikoma

Stomata berfungsi sbg tempat pertukaran gas (O2 & CO2) dan
transpirasi air
Trikoma berfungsi mengurangi penguapan, meneruskan rangsa-
ngan, perlindungan tumbuhan dari hewan herbivora, membantu
penyebaran biji dan penyerbukan, membantu perambatan dan
penyerapan air serta garam mineral dari dlm tanah
3. Bulliform (sel kipas) 4. Emergensia

Sel kipas tersusun atas sel berukuran besar, vakuola besar, dan
berdinding tipis. Fungsinya utk menyimpan air dan mengurangi
penguapan
Emergensia adalah tonjolan pd permukaan organ yg terbentuk dr
jaringan epidermis dan jaringan dibawahnya

5. Spina yitu tonjolan pd permukaan batang yg


terbentuk dari stele
6. Sel kresik 7. Vilamen

Sel kresik berisi zat kersik


(SiO2) yg menyebabkan kulit
batang licin shg memperkuat
batang
Vilamen membentuk epider-
mis ganda. Vilamen berfungsi
menimbun air yg diperoleh-
nya dan mengikat oksigen
g. Jaringan gabus (felem)
• Sel-sel gabus menggantikan sel-sel jaringan epidermis yg telah
rusak pd batang tanaman yg tua
• Sel gabus merupakan sel mati dg susunan rapat tdk ada ruang
antar sel. Dinding sel mengalami penebalan zat suberin
• Fungsinya melindungi batang dr infeksi dan luka mekanis, serta
melindungi batang dari kekeringan
Struktur Organ Tumbuhan
1. Akar
Letaknya di dlm tanah shg akar memiliki fungsi :
Utk mengikat tubuh tumbuhan pd tanah
Utk menyimpan cadangan makanan
Utk menyerap air dan garam-garam mineral terlarut
Sbg alat perkembangbiakan vegetatif
Macam akar berdasarkan asalnya :
Akar primer : akar yg mulai tumbuh sejak tumbuhan ada dlm
fase embrio dan tetap ada selama tumbuhan hidup, sehingga
menjadi penopang batang tumbuhan
Akar liar : akar yg muncul dari batang, daun, dan jaringan lain,
serta bersifat permanen atau temporer dg fungsi yg berbeda-
beda
Struktur morfologi (luar) akar

Struktur anatomi (dalam) akar


Jaringan penyusun akar berturut-turut dari luar ke arah dalam
adalah jaringan epidermis, korteks, endodermis, dan stele
(silinder Pusat)
Epidermis : selapis sel tanpa ruang antar sel, berdinding sel tipis,
memodifikasi membentuk rambut-rambut akar
Korteks : beberapa lapis sel, terdpt ruang antar sel, tempat penyim-
panan makanan cadangan (ada parenkim, kolenkim, sklerenkim)
Endodermis : selapis sel tanpa ruang atar sel, dinding sel tipis saat
masih muda dan saat dewasa ada pita Caspari dan sel penerus
Stele : tersusun atas perisikel (perikambium), berkas pengangkut yg
terdiri atas floem dan xilem, dan empelur di bagian paling dalam yg
tersusun atas jaringan parenkim
2. Batang
• Fungsinya :
a) Sebagai tempat pengangkutan air dan unsur hara dari akar,
serta hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan.
b) Memperluas tajuk tumbuhan untuk efisiensi penangkapan
cahaya matahari.
c) Sebagai tempat tumbuhnya organ-organ generatif, seperti
bunga dan buah.
d) Meningkatkan efisiensi penyerbukan dan membantu
pemencaran biji.
e) Pada tumbuhan tertentu, dapat berfungsi sebagai tempat
penyimpanan cadangan makanan, misalnya berupa umbi atau
rimpang.
f) Sebagai alat perkembangbiakan vegetatif.
Struktur anatomi batang
• Epidermis : selapis sel tanpa ruang antar sel, dinding sel luar dilapisi
kutikula utk mencegah kekeringan, terdapat gabus menggantikan sel
yg rusak shg batang tetap terlindungi, dan terdapat celah-celah kecil
yg menonjol (lentisel) yg berfungsi dlm pertukaran udara
• Korteks : tersusun atas parenkim, kolenkim, dan sklerenkim. sel
parenkim susunan tdk teratur shg banyak ruang antar sel. Terkadang
mengandung klorenkim. Pd korteks terdalam terdapat fluoeterma
(sarung tepung) atau endodermis yg hanya selapis sel melingkar
berisi zat tepung. Batang tanaman dewasa tdk ada endodermis. Pd
xerofit, korteks dan empelur mengandung parenkim penyimpan air
• Silinder pusat (stele) : tersusun atas 2 bagian, yaitu perisikel (peri-
kambium) sbg lapisan terluar dg sel-selnya bersifat meristematis, dan
berkas pengangkut yg terdiri atas xilem dan floem. Di bagian
terdapat empelur yg tersusun atas sel-sel parenkim
Perbedaan batang tumbuhan monokotil dan dikotil
• Batang tumbuhan monokotil umumnya tidak bercabang dan
sebagian besar memiliki ruas-ruas batang. Batang monokotil juga
tidak memiliki kambium sehingga batang tidak membesar seperti
pada batang dikotil. Struktur dalam batang monokotil adalah
epidermis, jaringan dasar, dan berkas pengangkut dg tipe kolateral
tertutup.
• Batang tumbuhan dikotil dapat dikenali dari bentuk luarnya, teruta-
ma pada tumbuhan dengan batang berkayu. Pada umumnya, batang
dikotil bercabang-cabang dan tidak beruas-ruas. Tipe berkas
pengangkutnya adalah kolateral terbuka. Adanya kambium diantara
floem dan xilem menyebabkan batang mengalami pertumbuhan
membesar
3. Daun
Fungsi daun bagi tumbuhan adalah sebagai berikut:
a. Membuat makanan melalui proses fotosintesis.
b. Sebagai alat pengeluaran air melalui gutasi.
c. Sebagai alat pengeluaran uap air dalam proses transpirasi.
d. Menyerap CO2 dan melepaskan O2 pada saat fotosintesis.
e. Alat respirasi bagi tumbuhan.
f. Tempat menyimpan cadangan makanan.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai