Jaringan merupakan sekelompok sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama Berdasarkan pada aktivitas pembelahan sel selama fase pertumbuhan dan perkembangan sel atau jaringan tumbuhan, maka jaringan terbagi dalam dua jenis, yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa (permanen). Klasifikasi jaringan tumbuhan adalah pembelajaran tentang sel, jaringan, dan sistem organ yang menyusun tumbuhan, serta beragam gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan tersebut. Setiap organ dalam tumbuhan dibentuk oleh tiga sistem jaringan utama, yaitu ◦ jaringan dasar, ◦ jaringan dermal, dan ◦ jaringan pembuluh. Selain berupa jaringan, penyusun struktur tumbuhan yang lain adalah idioblas. Idioblas terletak di dalam jaringan dalam bentuk sel tunggal atau deretan sel yang berbeda dengan sel-sel yang terdapat di sekitarnya. Idioblas berperan sebagai alat sekresi untuk berbagai substansi contohnya mirosin, tanin, getah bening, minyak esensial, resin, kelenjar, dan lain sebagainya. Akar, batang dan daun sebagai organ-organ utama dalam tumbuhan terdiri dari tiga sistem jaringan yakni jaringan dasar, dermal, dan pembuluh (Alberts, B., et. al., 1989) Sistem jaringan dasar terdiri dari tiga jenis sel utama yakni ◦ sel parenkim, ◦ kollenkim, dan ◦ sklerenkim. Sel Parenkim ◦ Sel parenkim merupakan jaringan dasar yang ditemukan pada seluruh sistem jaringan, ◦ Berupa sel-sel yang hidup dan memiliki kemampuan untuk membelah kembali dan memiliki dinding sel primer yang tipis pada mayoritas sel secara umum. Peran/fungsi Sel Parenkim ◦ Sel-sel parenkim memiliki variasi fungsi yang cenderung berbeda, ◦ Pada sel-sel meristematik apikal dan lateral dari tunas serta akar berfungsi untuk menyediakan sel- sel baru yang dibutuhkan selama pertumbuhan. ◦ Pada batang dan daun (di bagian mesofil) sel-sel ini akan berperan dalam memproduksi dan menyimpan makanan selama terjadinya proses fotosintesis. ◦ Sel-sel parenkim dapat pula berfungsi sebagai tempat peyimpanan cadangan makanan di bagian tertentu pada tubuh tumbuhan, misalnya akar, batang, biji dan lain sebagainya. ◦ Kemampuannya untuk berproliferatif menjadikan sel-sel perenkim juga memiliki peranan utama dalam sel-sel dasar (stem cells) sebagai penyembuh luka dan regenerasi. Sel Kolenkim ◦ merupakan jenis sel-sel hidup yang serupa dengan sel-sel parenkim dengan beberapa perbedaan spesifik, misalnya, sel-sel kollenkim cenderung memiliki dinding sel yang lebih tebal dan biasanya berbentuk memanjang dan berkumpul membentuk serabut seperti tali. Sel kollenkim dapat meregang dan memberikan sokongan secara mekanik pada sistem jaringan dasar khususnya untuk tumbuhan yang sedang mengalami pemanjangan. Sel-sel kollenkim biasanya terletak secara khusus pada daerah subepidermal dari batang tumbuhan. Sel Sklerenkim ◦ sel ini cenderung kuat dan berfungsi sebagai peyokong ◦ sel-sel sklerenkim merupakan jenis sel-sel yang mati, di mana dinding sekundernya berukuran tebal dan mengandung lignin. ◦ Sklerenkim mempunyai dinding yang kaku dan berfungsi sebagai penopang untuk menyokong tubuh tumbuhan ◦ Ada dua jenis sel sklerenkim yaitu serat (fiber) dan sklereid, di mana dalam bentuk serat sklerenkim biasa dijumpai dalam bentuk sel yang bundel dan panjang. Sistem jaringan dermal merupakan rangkaian sistem jaringan yang berperan untuk melindungi tumbuhan dari kondisi lingkungan luar berperan dalam proses pengambilan air dan ion-ion yang terdapat pada akar, berfungsi dalam proses pengaturan pertukaran gas yang terjadi pada daun dan batang. Epidermis dalam jaringan dermal merupakan bagian utama pelindung yang terdapat di bagian luar tumbuhan. Sel-sel epidermis juga mengalami modifikasi tertentu untuk membentuk variasi bentuk seperti stomata dan rambut. Stomata berguna untuk mengatur pertukaran gas pada tumbuhan dan dibentuk melalui dua sel epidermis khusus yang disebut dengan sel pelindung atau penutup (guard cell) Rambut-rambut tunggal yang muncul pada bagian akar tersebut memiliki fungsi penting dalam pengambilan air dan ion-ion Dalam suatu struktur jaringan tumbuhan, floem dan xilem bersama-sama membentuk rangkaian sistem pembuluh secara terus menerus di seluruh tubuh tumbuhan. Floem berperan penting dalam mentranspor larutan-larutan organik hasil dari fotosintesis tumbuhan Xilem juga bertugas untuk membawa air dan ion-ion yang terlarut di dalam tumbuhan melalui sel-sel penyokong utama yang berupa elemen-elemen pembuluh Jaringan meristem merupakan sekelompok jaringan yang terus-menerus mengalami pembelahan dan bersifat embrionik di mana sel-sel meristem akan terus membelah diri untuk menghasilkan sel-sel baru. Jaringan meristem juga diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria yakni sebagai berikut: Berdasarkan pada asal pembentukannya Berdasarkan letaknya Berdasarkan pada asal pembentukannya, jaringan meristem dapat dibedakan menjadi promeristem, meristem primer, dan meristem sekunder. ◦ Promeristem adalah jaringan yang terdapat pada tumbuhan yang masih berada dalam tingkat embrio ◦ Meristem primer merupakan tipe jaringan meristem yang sel-selnya berkembang dari sel-sel embrionik secara langsung, atau merupakan kelanjutan dari kegiatan embrio atau lembaga ◦ Meristem sekunder, merupakan tipe jaringan meristem yang berkembang dari jaringan dewasa yang telah mengalami diferensiasi dan kembali bersifat embrional, contohnya jaringan yang terdapat pada kambium intervasis. Berdasarkan letaknya, jaringan meristem dibedakan menjadi 3 jenis, yakni meristem apikal, meristem interkalar, dan meristem lateral ◦ Meristem apikal (ujung) merupakan jaringan yang terletak di ujung-ujung pokok batang dan cabang serta ujung akar. Jaringan ini selalu menghasilkan sel-sel tertentu yang berfungsi untuk pertumbuhan (memanjang) karena adanya aktifitas meristem apikal pada tumbuhan yang disebut dengan pertumbuhan primer, sehingga jaringan yang terbentuk nantinya akan disebut sebagai jaringan primer. ◦ meristem interkalar (antara) merupakan jaringan meristem yang terdapat di antara jaringan dewasa, misalnya jaringan yang terletak pada pangkal tiap ruas batang tumbuhan yang berbuku-buku. Aktivitas jaringan ini menyebabkan terjadinya pertambahan panjang dan diameter ruas batang pada tumbuhan. Contoh tumbuhan yang memiliki jaringan meristem interkalar adalah rumput- rumputan (gramineae) ◦ jaringan meristem lateral (samping), yaitu jaringan meristem yang menyebabkan terjadinya pertumbuhan ke arah samping (membesar), posisinya terletak sejajar dengan permukaan organ, contohnya adalah yang terdapat pada kambium dan kambium gabus. Kambium terbentuk melalui jaringan meristem yang telah ada sejak awal pada bagian akar dan batang. Jaringan dewasa atau jaringan permanen merupakan jaringan yang terbentuk dari hasil proses diferensiasi sel-sel yang dilakukan oleh jaringan meristem sehingga dapat memenuhi suatu fungsi tertentu. Pertumbuhan jaringan dewasa pada umumnya akan terhenti atau terhenti sementara saat mencapai usia pertumbuhan tertentu. Beberapa jaringan dewasa disebut sebagai jaringan permanen karena telah mengalami proses diferensiasi yang bersifat irreversibel. Ciri-ciri jaringan dewasa adalah sebagai berikut ◦ Tidak dapat melakukan aktivitas pembelahan diri. ◦ Ukuran sel dan vakuolanya relatif lebih besar jika dibandingkan dengan yang terdapat pada sel meristem. ◦ Jumlah plasma selnya hanya sedikit dan berbentuk semacam selaput yang menempel pada dinding sel. ◦ Jenis selnya seringkali merupakan sel mati yang tidak memiliki sitoplasma. ◦ Mempunyai ruang antar sel kecuali pada bagian epidermis. Jaringan dewasa meliputi beberapa bagian, yakni jaringan pelindung (epidermis), ◦ jaringan dasar (parenkim), ◦ jaringan penguat atau penyokong (kolenkim dan sklerenkim), ◦ jaringan pengangkut atau vaskuler (xilem dan floem), dan ◦ jaringan gabus (peridermis).