Anda di halaman 1dari 46

METODE PEMISAHAN

Jamal_farmasi02@yahoo.co.id

TUJUAN PEMISAHAN

EKSTRAKSI

Ekstraksi adalah pemisahan satu atau


beberapa bahan dari suatu padatan atau
cairan dengan bantuan pelarut.
Pemisahan terjadi atas dasar kemampuan
larut yang berbeda dari komponen komponen dalam campuran.
Proses fisika dimana suatu senyawa atau
campuran senyawa terdistribusi ke dalam
dua fasa pelarut yang tidak saling bercampur
akibat perbedaan kepolaran

EKSTRAKSI CAIR-CAIR

PEMILIHAN PELARUT

HUKUM DISTRIBUSI
Misalnya suatu senyawa X dimasukkan ke dalam corong pisah
yang berisi etilasetat dan air. Selanjutnya campuran tersebut
dikoccok, sesudah pengocokan etilasetat dan air akan terpisah
membentuk dua lapisan dan senyawa X akan terlarut baik dalam
lapisan etilasetat maupun air. Bagaimana senyawa X akan
terdistribusi ke dalam kedua pelarut terrsebut sangat tergantung
pada kelarutan X dalam kedua peelarut itu. Perbandingan atau
ratio konsentrasi X dalam masing-masing pelarut tidak saling
bercampur tersebut dikenal sebagai koefisien distribusi atau
koefisien partisi (IQ), dimana :

Nilai koefisien distribusi ini bergantung pada


kelarutan senyawa X tersebut dalam sistem
pelarut
Rasio distribusi atau rasio partisi (D)
D = (Cs)org / (Cs)aq

EFISIENSI EKSTRAKSI & SELEKTIVITAS


Dipengaruhi oleh nilai distribusi dan volume
relatif kedua fase
E = 100 D / [ D + ( Vaq / Vorg ) ]
Untuk ekstraksi bertingkat :
= Caq

Ket :
Caq = banyaknya analit dlm fase air mula-mula
(Caq)n = banyaknya analit dlm fase air setelah
n kali ekstraksi
Vorg = banyaknya volume fase organik
Vaq = banyaknya volume fase air
n = banyaknya (frekuensi) ekstraksi

CONTOH SOAL
Suatu sampel air yg mengandung 10 mg iodium
dan 10 mg NaCl tiap 20 ml akan dipisahkan dgn
cara ekstraksi iodium ke dalam metilbenzen.
Diketahui D iodium dlm metilbenzen/air = 50
hitunglah efisiensi ekstraksi jika :
1. Sebanyak 20 ml sampel air diekstraksi sekali
dgn 10 ml metilbenzen
2. Sebanyak 20 ml air diekstraksi dgn 30 ml
metilbenzen
3. Sebanyak 20 ml air diekstraksi 3 kali dgn
metilbenzen masing-masing 10 ml (total vol,
metilbenzen 30 ml)

JAWAB
1. E = (100.D)/[D+(Vw/V0)]
E = (100.50)/[50+(20/10)]
E = 5000/52
E = 96,154%
2. E = (100.D)/[D+(Vw/V0)]
E = (100.50)/[50+(20/30)]
E = 5000/50,667
E = 98,684%

3. (Cw)n = Cw {Vw/(D.Vo+Vw)}n
(Cw)n = 10 {20/(50.10+20)}3
(Cw)n = 5,6896 x 10-4 mg
Dimana :
(Cw)n = Vw/V0
5,6896 x 10-4 = 0,00056896

E = (100.D)/[D+(Vw/V0)]
E = 5000/50+0,00056896
E = 99,999%

CONT

MASALAH DALAM EKSTRAKSI PELARUT

Terbentuknya emulsi
Analit terikat kuat / terserap oleh partikulat
Analit terikat pada senyawa dgn BM tinggi
Kelarutan analit secara bersama-sama dlm
kedua fase

CARA MEMECAH EMULSI

Penambahan garam kedalam air


Pemanasan / pendinginan corong pisah
Penyaringan melalui glass wool / kertas
saring
Penambahan sedikit pelarut organik yg
berbeda
Sentrifugasi

KROMATOGRAFI
Kromatografi dan ekstraksi adalah metoda
pemisahan yang berdasarkan pada prinsip
distribusi fasa.
Proses distribusi tergantung pada dua hal,
yakni: partisi dan adsorpsi. Semua teknik
kromatografi berdasarkan pada kedua proses
tersebut,
sedangkan
ekstraksi
hanya
tergantung pada proses partisi.

KROMATOGRAFI

Metoda pemisahan berdasarkan perbedaan


sifat fisis dimana campuran suatu senyawa
didistribusikan
diantara
fasa
diam
(Stationary Phase) dan fasa gerak (Mobile
Phase).

Prinsipnya

berdasarkan proses perpindahan


atau pergeseran zat dengan kecepatan
berbeda-beda

PENGERTIAN KROMATOGRAFI
Kromatografi secara umum.

Teknik
pemisahan

menjadi

Suatu
campuran

Komponen

Kromatografi adalah teknik untuk


memisahkan
campuran
menjadi
komponennya
dengan
bantuan
perbedaan sifat fisik masing masing
komponen.

KLASIFIKASI KROMATOGRAFI
a. Mekanisme perbedaan kecepatan migrasi, yakni:
Adsorbsi
Partisi
Penukar ion
Elektroforesa
Gel filtrasi
b. Alat yang digunakan untuk kromatografi, yakni:
Kolom
Kertas
Lapisan tipis

c. Fasa yang digunakan dalam kromatografi, yakni:


Gas-cair
Gas-padat
Padat cair

A. KROMATOGRAFI KERTAS

Kromatografi kertas adalah kromatografi


yang menggunakan kertas selulosa murni
yang mempunyai afinitas besar terhadap air
atau pelarut polar lainnya.
Kromatografi
kertas digunakan untuk
memisahkan campuran dari substansinya
menjadi komponen-komponennya.

PRINSIP KERJA
KROMATOGRAFI KERTAS (KK)

Pelarut bergerak lambat pada


kertas, komponen komponen
bergerak pada laju yang berbeda
dan
campuran
dipisahkan
berdasarkan pada perbedaan
bercak
warna.

CARA PENGGUNAAN
KROMATOGARFI KERTAS (KK)
1.
2.
3.

4.

Kertas yang digunakan adalah Kertas


Whatman No.1.
Sampel diteteskan pada garis dasar
kromatografi kertas.
Kertas digantungkan pada wadah yang
berisi pelarut dan terjenuhkan oleh uap
pelarut.
Penjenuhan udara dengan uap,
menghentikan penguapan pelarut sama
halnya dengan pergerakan pelarut pada
kertas.

GAMBAR KROMATOGRAFI KERTAS

Setetes cuplikan diteteskan/diletakkan pada daerah yang


diberi tanda di atas sepotong/secarik kertas saring dimana dia
akan meluas membentuk noda yang bulat. Bila noda telah
kering kertas dimasukkan ke dalam bejana tertutup yang telah
berisi pelarut
Bejana harus jenuh dengan uap pelarut (eluent) dan jangan
sampai node terceiup, karena kalau terceiup senyawa yang
akan dipisahkan terlarut dari kertas. Pelarut bergerak melalui
serat-serat dari kertas oleh gaya kapiler dan menggerakkan
komponen-komponen dari cuplikan pada perbedaan jarak
dalam arah aliran pelarut. Bila pelarut telah bergerak sampai
jarak yang telah ditentukan, maka kertas diambil dan lembar
kertas dibiarkan kering di udara. Jika senyawa-senyawa
berwarna maka akan terlihat sebagai noda-noda yang
terpisah. Jika tidak berwarna maka harus dideteksi dengan
cara fisika atau kimia.

ANALISIS KUALITATIF
Pada kromatografi kertas harga Rf digunakan
sebagai petunjuk kualitatif dari zat yang
dianalisis. Rf dihitung dari titik awal spot
Jarak dari spot diukur pada titik tengah
lingkaran yang dibentuknya. Dalam analisis
dengan kromatografi kertas selalu dilakukan
dengan analisis pembanding standar, yakni
cuplikan dianalisis dengan standar sekaligus
secara bersama-sama. Dengan mencocokkan Rf
dari standar, maka sampel yang dianalisis
dalam cuplikan dapat diketahui.

ANALISIS KUANTITATIF
Analisis kuantitatif dari kromatografi kertas
dilakukan dengan menghitung luas spot yang
ditimbulkannya.
Luas
spot
tersebut
dibandingkan dengan luas spot dari standar.
Dari bermacam-macam luas spot dari standar
dengan konsentrasi yang berbeda-beda dapat
dibuat suatu kurva kalibrasi hubungan antara
konsentrasi dengan luas spot.
Dengan adanya kurva standar tersebut,
konsentrasi standar dapat dicari secara
langsung

GRAFIK HUBUNGAN LUAS SPOT VS KONSENTRASI STANDAR

KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS


(KLT)
Keuntungan yang dapat diperoleh dari kromatografi
lapisan tipis dibandingkan dengan kromatografi kertas
adalah:
Pemisahan dapat dilakukan dengan lebih cepat,
pada umumnya kurang dari satu jam
Dapat digunakan untuk zat-zat bersifat asam atau
basa kuat yang tidak dapat dilaksanakan di dalam
kromatografi kertas
Lebih sensitif dari pada kromatografi kertas, yaitu
dapat menganalisis sampai 10 -9gram sampel
Alatnya lebih sederhana
Mudah dilaksanakan

KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS (KLT)

Kromatografi lapis tipis (KLT) adalah


cara pemisahan campuran senyawa
menjadi
senyawa
murninya
dan
mengetahui kuantitasnya yang digunakan.

Kromatografi lapis tipis dapat digunakan


untuk memisahkan senyawa senyawa
yang sifatnya hidrofobik seperti lipida
lipida dan hidrokarbon yang sukar
dikerjakan dengan kromatografi kertas.

PRINSIP KERJA
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

KLT menggunakan sebuah lapis tipis silika


atau alumina yang seragam pada sebuah
lempeng gelas atau logam atau plastik yang
keras.
Jel silika (atau alumina) merupakan fase
diam.
Fase gerak merupakan pelarut atau
campuran pelarut yang sesuai.
Pelaksanaan ini biasanya dalam pemisahan
warna yang merupakan gabungan dari
beberapa zat pewarna.

CARA PENGGUNAAN
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS
Pada cara penggunaan KLT hampir sama
dengan
penggunaan
Kromatografi
kertas, hanya saja pada KLT fase
diamnya menggunakan plat gelas/ logam/
Aluminium
foil
sedangkan
pada
kromatografi
kertas
menggunakan
kertas saring.

GAMBAR
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

FASE GERAK

Kemurnian tinggi
Daya elusi diatur sehingga harga Rf 0,2-0,8

APLIKASI / PENOTOLAN SAMPEL

Menotolkan sampel dgn ukuran bercak


sekecil & sesempit mungkin
Volume sampel min 0,5 L, jika lebih besar
dari 2-10 L penotolan secara bertahap

PENGEMBANGAN

Bejana kromatografi dijenuhi dgn uap fase


gerak
Tepi bagian bawah lempeng yg telah ditotoli
sampel dicelupkan ke dalam fase gerak 0,51 cm
Tinggi fase gerak dlm bejana hrs dibawah
lempeng yang telah terisi totolan sampel
Bejana kromatografi harus tertutup rapat

DETEKSI BERCAK

Secara kimia : dgn pereaksi warna, diamati


dibawah sinar UV 254/366 nm, dipaparkan
dgn uap iodium dlm chamber tertutup,
melakukan scanning pd permukaan lempeng
dgn densitometer

Secara fisika : pencacahan radioaktif, dgn


fluoresensi sinar UV

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai