Anda di halaman 1dari 58

ANATOMI DAN FISIOLOGI

SISTEM SARAF
• Sistemsaraf adalah sistem yang mengatur dan
mengendalikan semua aktivitas tubuh
• Sistem saraf tersusun dari jutaan serabut sel saraf
(neuron) yang berkumpul membentuk suatu berkas
(faskulum)
• Neuron merupakan komponen utama dalam sistem
saraf
FUNGSI

• Pengendali kerja organ tubuh


• Pusat pengendali tanggapan
• Alat komunikasi
STRUKTUR
In a simple reflex arc, such as the knee jerk, a stimulus is detected by a
receptor cell, which synapses with a sensory neuron. The sensory neuron
carries the impulse from site of the stimulus to the central nervous system (the
brain or spinal cord), where it synapses with an interneuron. The interneuron
synapses with a motor neuron, which carries the nerve impulse out to an

effector, such as a muscle, which responds by contracting .


STRUKTUR SEL SARAF
• Setiap neuron terdiri satu badan sel
• Dalam badan sel terdapat sitoplasma dan nukleus
• Terdapat 2 macam serabut saraf yang keluar dari badan sel, yaitu
dendrit dan akson (neurit)
• Dendrit: menangkap dan mengirimkan impuls ke badan sel
• Akson: mengirimkan impuls dari badan sel ke jaringan lain
• Dendrit: pendek, bercabang
• Akson: panjang, bisa mencapai 100 cm
• Tiap sel saraf punya 1 akson
JENIS SEL SARAF BERDASAR FUNGSI

1. Sel saraf sensorik (saraf Aferen)


Fungsi: menghantarkan rangsangan dari reseptor ke
sumsum tulang belakang
2. Sel saraf motorik (saraf Eferen)
Fungsi: menghantarkan impuls motorik dari SSP ke
efektor
3. Sel saraf penghubung/intermediet/asosiasi
Fungsi: menghubungkan antar sel saraf
JENIS SISTEM SARAF BERDASAR LETAK

1. Sistem saraf pusat  otak dan sumsum tulang


belakang
2. Sistem saraf perifer  12 pasang serabut saraf otak
(kranial) dan 31 pasang saraf sumsum tulang
belakang (spinal)
3. Sistem saraf autonom  saraf simpatik dan saraf
parasimpatik
JENIS SISTEM SARAF BERDASAR JUMLAH
ULURANNYA

1. Neuron unipolar
2. Neuron bipolar
3. Neuron multipolar
OTAK

• Dibagi 3 bagian:
1. Otak besar (Cerebrum)
2. Otak kecil (Cerebellum)
3. Otak tengah (Mesencephalon)
ANATOMI OTAK
OTAK BESAR

• Berfungsi mengatur aktivitas mental, berkaitan dengan intelegensia,


memori, kesadaran, pertimbangan
• Terletak di bagian depan
• Terdiri dari:
a. Oksipitalis (bagian belakang)  penglihatan
b. Temporal (bagian samping)  pendengaran
c. Parietal (bagian tengah)  pengatur kulit dan otot terhadap panas,
dingin, sentuhan, tekanan
d. Antara parietal dan oksipitalis  pusat perkembangan
kecerdasan, ingatan, kemauan, sikap
OTAK KECIL

• Berfungsi untuk mengendalikan dan mengkoordinasi gerakan


otot, serta menyeimbangkan tubuh
• Letak: di atas batang otak
OTAK TENGAH

• Letak: di depan otak kecil dan jembatan varol (menghubungkan


otak kecil bagian kiri dan kanan serta menghubungkan otak
besar dan sumsum tulang belakang)
• Di depan otak tengah (diencephalon):
a. Talamus  pusat pengatur sensoris
b. Hipotalamus  pusat pengatur suhu, selera makan,
keseimbangan cairan tubuh
c. Lobus optikus  pusat refleks mata
PELINDUNG OTAK

• Berfungsi melindung otak dan ruas tulang belakang


• 3 lapisan meninges:
a. Durameter  bersatu dengan tengkorak
b. Arachnoid  bantalan, untuk melindungi otak dari bahaya
kerusakan mekanik, berisi cairan serebrospinal
c. Piameter  berisi pembuluh darah, di permukaan otak, suplai
oksigen dan nutrisi, mengangkut sisa metabolisme
• (1) Gray matter (substansi grisea)
 mengandung badan sel saraf, dendrit, & ujung akson tak bermielin; kumpulan
badan sel di otak & med.spinalis disebut nukleus
(2) White matter (substansi alba)
 sebagian besar tersusun atas akson bermielin dan sangat sedikit badan sel;
kumpulan akson yg menghubungkan berbagai area di SSP disebut traktus
SUMSUM LANJUTAN (MEDULA OBLONGATA)

•Banyak terdapat ganglion otak


•Pusat pengatur gerak refleks fisiologis
(denyut jantung, respirasi, vasokontriksi,
vasodilatasi, bersin, batuk)
SUMSUM TULANG BELAKANG (MEDULA SPINALIS)

• Fungsi:
a. Menghubungkan impuls dari dan ke otak
b. Memungkinkan jalan terpendek pada gerak reflex
• Di bagian dalam:
a. Akar dorsal  neuron sensorik
b. Akar ventral  neuron motorik
• Bagian putih ada serabut saraf asosiasi
SARAF TEPI (SARAF PERIFER)

• Dibagi menjadi 2:
a. 12 pasang serabut otak
- 3 pasang saraf sensori
- 5 pasang saraf motori
- 4 pasang saraf gabungan
b. 31 pasang saraf sumsum tulang belakang
- 8 pasang saraf leher
- 12 pasang saraf punggung
- 5 pasang saraf pinggang
- 5 pasang saraf pinggul
- 1 pasang saraf ekor
NERVUS CRANIALIS

1. Nervus olfaktorius  penciuman


2. Nervus optikus  penglihatan
3. Nervus okulomotorius  gerakan bola mata dari dalam keluar
4. Nervus trochlearis  gerakan bola mata ke bawah, samping kanan
dan kiri
5. Nervus trigeminus  kulit wajah, reflek kornea, kepekaan lidah
dan gigi
6. Nervus abdusen  gerakan bola mata ke samping
7. Nervus facialis  otot wajah, lidah
8. Nervus auditorius  pendengaran, keseimbangan
9. Nervus glosofaringeus  gerakan lidah, menelan
Nervus accecorius  gerakan kepala dan bahu
Nervus hipoglosus  gerakan lidah
SISTEM SARAF PERIFER
SARAF OTONOM

• SSO meninggalkan korda spinalis dan mempersarafi otot


jantung dan polos serta kelenjar
• SSO involunter (tidak disadari)
• SSO dibagi menjadi menjadi 2:
a. Sistem saraf simpatis
b. Sistem saraf parasimpatis
SISTEM SARAF OTONOM

1. Sistem saraf simpatis  mempersarafi:


a. Jantung: kecepatan denyut dan kekuatan kontraksi jantung
b. Arteri dan vena besar dan kecil: konstriksi
c. Otot polos saluran cerna: penurunan motilitas
d. Otot polos saluran nafas: relaksasi bronkus
e. Merangsang kelenjar keringat
2. Sistem saraf parasimpatis  mempersarafi:
a. Jantung: memperlambat denyut jantung
b. Saluran cerna: meningkatkan motilitas
c. Saluran nafas: konstriksi jalan nafas
SISTEM SARAF SIMPATIS
• Terdiri dari 25 pasang simpul saraf
• Terletak di kanan dan kiri tulang belakang
• Berpangkal pada medulla spinalis di leher dan pinggang
 torakolumbar
• Pra ganglion pendek
• Pra ganglion  urat saraf yang terdapat pada pangkal
ganglion
• Post ganglion  urat saraf yang berada pada ujung
ganglion
SISTEM SARAF PARASIMPATIS

• Urat praganglionnya panjang karena menempel pada organ


yang dibantu
• Berpangkal pada medulla oblongata
• Kerjanya berlawanan dengan kerja simpatis
• Terbagi menjadi:
a. Saraf otonom kranial (saraf kranial III, VII, IX, X)
b. Saraf otonom sakral
MEKANISME PENGHANTARAN IMPULS

• Rangsang yang merambat disebut impuls


• Impuls  reseptor  badan sel  efektor
• Proses penghantaran impuls secara konduksi
• Tidak ada rangsang  kondisi istirahat
• Membran luar sel saraf bermuatan positif karena kelebihan ion Na+,
membran dalam sel bermuatan negatif karena banyak ion K+ yang
keluar akson  polarisasi
• Jika rangsang kuat, permeabilitas membran berubah, polarisasi
membran berubah
• Polarisasi mengalami pembalikan pada lokasi tertentu 
depolarisasi
• Celah pertemuan antara neuron satu dengan neuron lain  sinapsis
• Akson pada setiap neuron berakhir membentuk tonjolan kecil
disebut tombol sinapsis
• Permukaan tombol sinapsis  membran pre sinapsis 
meneruskan rangsang
• Membran pre sinapsis akson neuron satu akan bertemu dengan
dendrit neuron yang lain, permukaan dendrit-neuron disebut
membran post sinapsis  menerima rangsang
• Antara membran pre sinapsis dengan post sinapsis ada celah
disebut celah sinapsis
• Impuls ada di ujung akson, ujung akson mengeluarkan
neurotransmiter  asetilkolin, serotonin, dopamin, GABA,
epinefrin
• Asetilkolin: neurotransmitter parasimpatis
• Norepinefrin: neurotransmitter simpatis
• Pelepasan mediator lokal: histamin, prostaglandin
JENIS RESEPTOR

1. Reseptor asetilkolin:
• Muskarinik (saluran pencernaan)
• Nikotinik (ujung saraf ganglion otonom dan medula
adrenal)
2. Reseptor norepinefrin
• Reseptor alfa (1,2)
• Reseptor beta (1,2)
NEUROTRANSMITER SSP

• Neurotransmitter inhibitori : apabila produksi neurotransmiter


ini tinggi, maka aktivitas saraf akan menurun. Contoh: GABA
• Neurotransmitter excitatory / stimulatory : apabila produksi naik
maka aktivitas saraf juga naik. Contoh: NE, ACh, Dopamin,
Glutamat, Glisin, Histamin
OBAT PADA SSP

1. Obat sedatif-hipnotik dan ansiolitik (gol. Barbiturat, gol.


benzodiazepin)
2. Obat antidepresan (gol. SSRI, MAO)
3. Obat antipsikotik (neuroleptik)  typical, atypical
4. Obat Parkinson (terapi pengganti dopamin, agonis reseptor
dopamin)
OBAT PADA SISTEM SARAF PARASIMPATIK

1. Agonis kolinergik (kolinomimetik)


a. Agonis kolinergik langsung (ester:karbakol; alkaloid: pilokarpin,
muskarin; nikotin)
b. Kolinesterase inhibitor (edroponium)
2. Antagonis kolinergik (kolinolitik)
a. Antagonis muskarinik: atropine, ipratropium
b. Ganglionic blocker (jarang digunakan)  menghambat asetilkolink
pada reseptor nikotinik pada semua ganglion otonom
c. Neuromuscular blocker (tubocurare)  spesifik pada sel otot
OBAT SISTEM SARAF SIMPATIK

1. Agonis adrenergik langsung (terbutaline,


salbutamol/albuterol, dobutamin, fenilefrin)
2. Agonis adrenergik tidak langsung (efedrin, amfetamin)
3. Antagonis adrenergik (adrenolitik/simpatolitik)
a. Pengeblok α
b. Pengeblok β
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai