Anda di halaman 1dari 5

TUGAS METODELOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN ANALISI SOSIAL

Dosen Pengampu :
KH. M Mustafid

Disusun Oleh :

Rizky Gustinanda 173333110


Yunita Puspitasari 173331109
Khoirul Nikmah 173333108
Alfan Nursodiq 173332114

FAKULTAS INDUSTRI HALAL


UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA YOGYAKARTA
2020

A. Analisis Sosial
Belakangan ini dunia dihebohkan dengan wabah virus covid-19.
Terkabar per senin (13/07/2020) kasus covid-19 di seluruh dunia mencapai
13.057.543 kasus. Tidak berbeda di Indonesia, bahkan kasus covid-19
indonesia merupakan kasus terbanyak di negara ASEAN, yakni mencapai
49.009 kasus. Bertitik tolak dari kasus diatas yang makin hari jumlah kasus
kian meningkat, maka kementan mencetuskan sebuah terobosan berupa
inovasi kalung antivirus. Kalung antivirus ini dibuat dengan berbahan dasar
eucalyptus atau astiri. Kementan telah mengkonfirmasi bahwa kalung ini
telah diuji labolatorium, dan telah mengklaim bahwa inovasi ini dapat
membunuh virus covid-19. Berdasarkan hasil uji cobanya, pengaplikasian 15
menit mampu membunuh 42% virus corona sehingga dapat diperkirakan jika
pengaplikasian selama 30 menit maka akan membunuh sebanyak 80% virus.
Namun terobosan ini nyatanya tidak semerta-merta mendapat respon
positif dari lembaga Negara maupun swasta. Ada beberapa pihak yang
merespon positif bahkan mendukung produksi kalung antivirus secara
massal. Disamping itu terdapat juga sebagian kelompok yang kurang
berkenan atas inovasi tersebut.
B. Argumen
1. Balitbangtan : Setelah kita uji ternyata Eucalyptus sp yang kita uji bisa
membunuh 80-100 persen virus, mulai dari avian influenza hingga virus
corona model yang digunakan. Setelah hasilnya kita lihat bagus, kita
lanjutkan ke penggunaan nanoteknologi agar kualitas hasil produknya
lebih bagus
2. PT Eagle Indo Pharma & Cap lang : Karena kedua perusahaan diatas akan
dipilih sebagai produsen, untuk perbanyakan kalung antivirus corona
3. IDI : Semestinya ada hasil penelitian yang dapat membuktikan atau
meyakinkan bahwa kalung tersebut berkhasiat sebagai antivirus. Saya
mengapresiasi usaha dan inovasi Kementan, tapi sebaiknya harus berbasis
riset yang bisa dipertanggungjawabkan secara akademik
4. Politisi PDI Perjuangan : Saya mengapresiasi usaha dan inovasi
Kementan, tapi sebaiknya harus berbasis riset yang bisa
dipertanggungjawabkan secara akademik
5. DPR : Saleh Daulay mengatakan, Kementan seharusnya melibatkan
lembaga penelitian lainnya untuk menguji efektivitas kalung yang disebut
sebagai kalung antivirus
6. Metan : , produk yang berbahan dasar eucalyptus itu mampu membunuh
80-100 persen virus. "Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
(Balitbangtan) membuat beberapa prototipe eucalyptus dengan nano
teknologi dalam bentuk inhaler, roll on, salep, balsem dan defuser,"
7. Pemerintah : Menko PMK Muhadjir Effendy meminta Kementan
melakukan uji klinis terlebih dahulu sebelum menyebarluaskan kalung
tersebut. "Penting, jangan sampai kalau itu belum teruji secara klinis,
belum teruji secara ilmiah, jangan segera disebarluaskan, didiseminasikan
8. Kemenkes : Saya Malah Belum Mempelajari Isinya Sedangkan untuk
kalung antivirus yang disebut dibuat dengan teknologi nano, masih dalam
proses perizinan
9. Aktivis : Ainun Najib. Menurutnya tindakan kementan ini membodohi
publik. Kritikan ini dilayangkan pada akun twiternya “Yang seharusnya
dilakukan @kementan dalam wabah COVID-19: panduan bertani &
beternak yang aman, pengelolaan daging dan sebagainya agar tidak jadi
hotspot penularan, subsidi yang terdampak”
10. Akademisi :
a. Dicky Budiman Saya tidak melihat relevansi yang kuat antara kalung
di leher dengan paparan virus ke mata, mulut, dan hidung
b. Ari Fahrial Syam. Menurut dia, terlalu berlebihan menganggap temuan
Kementan sebagai sebuah produk antivirus corona

c. Menurut Zullies, produk tersebut didaftarkan sebagai jamu dirasa


sudah cukup tanpa ada penyebutan antivirus dari Corona. Zullies
menyampaikan, membutuhkan tahapan yang sangat panjang untuk
menjadikan Eucalyptus sebagai obat hingga antivirus. Menurut saya
pribadi, ini didaftarkan sebagai jamu sudah cukup asal tidak
mengklaim antivirus tadi

Teknik Sistem

Lembaga
Politisi
PDIP
Balitbangtan penelitian

Menko Profesi
PMK IDI
Pemerinatah
menkes Kalung Antivirus Corona
Aktivis
Metan Ainun
Najib
Lembaga
Negara perusahaan
PT Eagle Indo
DPR Akademisi Pharma & Cap
lang
UGM
Griffith University
Australia
UI
C. Kesimpulan :
Dari beberapa arguman yang dilontarkan oleh berbagai pihak maka bisa
disimpulkan bahwa :
Metan (menteri pertaninan)/pihak terakit sebaiknya dilakukan uji lebih lanjut
berupa uji klinis sebelum diklain jika memang benar mempunyai aktivitas
antivirus corona.
D. Alasan menggunkan metode teknik sistem
Karena untuk memetakan keberadaan piha-pihak (lembaga) yang mempunyai
pengaruh terhadap kehidupan masyrakat dan khsuusnya pengaruh dalam
menanggapi persoalan gelang antivirus.
E. Kelebihan dan Kekurangan Teknik Sistem
a. Kelebihan dapat mengkaji sistem kelebagaan dan jejaring berupa
lembaga-lembaga desa/pemerintaahan, tingkat kedekatan relasi
lembaga-lembaga baik lembaga formal, informasl, lembaga
pemerintah, social dan swasta yang memiliki pegaruh dalam kehidupan
masyrakat yang disuatu wilayah. Kemudian bisa mengetahui jeis
informasi berupa relasi, peraan, fungsi, masalah, potensi, kegiataan,
manaat dan modal social (jejaring, kerjasama, turst dll).
b. Kelemahan mengkaji suatu komoditas, sejarah, kecderunagan, pola
kegiatan, berhubungan dengan waktu, gambaran wilayah kurang tepat
dalam menggunkan metode sistem ini.

Anda mungkin juga menyukai