Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM FARMAKOTERAPI IV

“MENTAL DISORDER”

Dosen Pembimbing:
Amrina Amalia Yogananda, M.Sc., Apt.
Listiana Hidayati, M.Sc., Apt.

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS INDUSTRI HALAL
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA
YOGYAKARTA
2020
ANGGOTA
Zeni Susilandari

Hilda Fatkhatul Qowimah

Artiana Intan Kurniati

Rizky Gustinanda

Salma Zahara Zavayarana

Karimatunnisa
TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa mampu memahami dan
mengevaluasi tatalaksana terapi pada
penyakit yang berhubungan dengan
mental disorder
KASUS
Nn Wanda yang berusia 22 tahun dengan berat badan 45 kg dan
tingginya 150 cm selama 2 minggu ini tidak pernah lagi melukis
seperti kebiasaan yang sering dilakukannya. Ia mulai malas
melakukan pekerjaan, merasa cemas, gelisah, mudah menangis,
sulit tidur bahkan sering terpikir untuk bunuh diri. Nn Wanda
merupakan mahasiswi tingkat akhir yang sedang skripsi dan habis
putus cinta. Melihat hal tersebut orang tua Wanda membawanya ke
RS untuk diperiksakan. Setelah diperiksa oleh dokter, Wanda di
diangnosa tekena depresi dan harus menjalani terapi dengan obat.
Kemudian Wanda menerima obat fluoksetin 2o mg/hari, setelah
hampir satu bulan mengkonsumsi obat tersebut Wanda belum
menujukan perbaikan yang singnifikan terkait depresinya dan suhu
tubunya mencapai 37,9°C. Sehingga oleh orang tuanya dibawa ke
RS lagi, kemudian dokter memeriksanya dan meminta pendapat
apoteker untuk merekomendasikan obat apa yang cocok bagi
wanda.
SUBJEKTIF
Nama Pasien : Nn Wanda
Usia Pasien : 22 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Berat Badan : 45 kg
Tinggi Badan : 150 cm
Riwayat Penyakit : Depresi
Riwayat Obat : Fluoksetin
Riwayat Alergi : -
Keluhan Utama: Rasa ingin bunuh diri
OBJEKTIF
• Keluhan klinis : malas melakukan pekerjaan,
merasa cemas, gelisah, mudah menangis dan
sulit tidur
• Suhu: 37.9ºC
ASSESMENT
Problem
S.O Terapi Analisi DRP
Medik
Rasa ingin Fluoksetin
bunuh diri, Terjadi kegagalan tidak
sulit tidur, terapi, berupa adekuat
Depresi mudah Fluoksetin tidak ada dalam
menangis, penurunan menurukan
depresi signifikan
merasa cemas depresi
dan gelisah pasien
Demam perlu
diturun untuk
Suhu tubuh mengurangi Belum ada
Demam Nil
37,9°C keparahan atau terapi
komplikasi pada
pasien
Berdasarkan assement diatas pasien menderita depresi berat yang
diperparah dengan demam.
PLANNING
 Tujuan terapi
 Terapi non farmakologi
 Terapi farmakologi
Solusi dari problem
TUJUAN TERAPI
 Tujuan yang pertama  untuk mengeliminasi
atau mengurangi gejala depresi, meminimalkan
efek samping, memastikan kepatuhan
pengobatan, membantu pengembalian ketingkat
fungsi sebelum sakit dan mencegah episode
depresi lebih lanjut.
 Tujuan yang kedua  menurukan demam pasien
TERAPI NON
FARMAKOLOGI
1. Psikoterapi : menghilangkan atau mengurangi keluhan-
keluhan serta mencegah kambuhnya gangguan pola
perilaku maladatik
2. Electro Convulsive Theraphy (ECT ) : terapi dengan
melewatkan arus listrik ke otak. Penderita dengan risiko
bunuh diri akan menurunkan risiko bunuh diri (Kaplan et
al., 1997)
TERAPI FARMAKOLOGI
Terapi antidepresan > obat yang digunkan untuk
memperbaiki perasaaan (mood) yaitu dengan
meringakan atau menghilangkan gejala keadaan
murung yang disebabkan oleh keadaan sosial
ekonomi, penyakit atau obat-obatan. Antidepresan
dapat digunkan dalam tujuan klinis dalam
sejumlah indikasi untuk mengurangi gelisah, panik,
stress, meringankan insomnia dan lain-lain.

Terapi analgetik dan antipiretik > obat ini digunkan


untuk menurunkan demam yang dialami dan
menurukan tingkat keparahan pasien.
OBAT PILIHAN
Golongan Z.A M.K
Sitalopram,
Escitalopram,
Fluoksetin, Menekan penyerapan kembali serotonin
SSRI
Fluvoksamin, didalam otak secara selektif
Paroksetin,
Sertalin
Penghambat
pengambilan Menghambat reuptake serotonin dan
Venlafaksin,
serotonin/noe norepinefrin
pinefrin
Golongan Menghambat reuptake norepinefrin dan
Bupropion
amino keton dopamin
Golongan Nefazodon, Antagonis reseptor 5HT, 5HT2A atau
Triazolopiridin Trazodon menghambat reuptake serotonin
Maprotilin, Antagonis reseptor alfa adrenergik atau
Tetrasiklik
Mirtazapin 5HT presinaptik
Amin Tersier,
Golongan Z.A M.K

Menghambat enzim
Inhibitor MAO Fenelzim, Tranilsipromin
monoamin oksidase

NSAID Pct, Ibuprofen, Diklofenak Inhibitor COX


REKOMEDASI PROFIL OBAT
TERPILIH
Merk Dagang Z.A Indikasi Sediaan Dosis Harga

Tab 10 mg
Mengatasi dan 25 mg Tab 25 mg Rp.
Trilin (harsen) Amitriptylin
depresi Lar. Inj. 100 3x1 2.500
mg/100 ml

Meredakan
Pamol Tab 500 mg Rp
Paracetamol nyeri seperti Tab 500 mg
(Interbat) 3x1 9.250,-
sakit kepala
SOLUSI DARI PROBLEM
Fluoksetin diganti dengan amitriptyline karena sifat antidepresa
fluoksetin tidak adekuat
Dalam melakukan pergantian obat perlu dilakukan secara bertahap
untuk menghindari terjadinya efek samping yang tidak diinginkan
Pasien juga menderita demam sehingga perlu obat yang digunkan
dalam menurukan suhu tubuh.
MONITORING DAN EVALUASI
1. Monitoring efek samping obat
2. Monitoring episodik depresi
3. Monitroing kepatuhan
KIE
 Aturan pakai dan cara pemakaian obat
Paracetamol  1-2 tab diberikan 3x1, sebelum / sesudah
makan
Amitriptylin  3 mg 3x1 tab, sebelum / setelah makan
ketika menjelang tidur
*jangan hentikan obat secara tiba-tiba walaupun dirasa
sudah membaik, karena akan menyebabkan efek terapi
yang tidak diinginkan
*obat depresi dikonsumsi jangka panjang ± 6 bulan – 2
tahun dan jangan sampai lupa untuk minum obat
*bila timbul ES jangan menghentikan obat secara tiba-tiba
 Efek samping obat
Paracetamol  mual, muntah, diare, wajah pucat, nyeri
perut dan gangguan fungsi hati ( pada penggunaan
jangka lama dan dosis tingi)
Amitriptylin  efek antikolinergik (mulut kering,
konstipasi, takikardi), BB turun / bertambah, pusing,
gangguan kulit, mengantuk, tinnitus (telinga berdenging),
perubahan libido
 Cara penyimpanan
Paracetamol  suhu ruangan, jangan dibekukan,
jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang
lembab
Amitriptylin  suhu ruangan, jangan dibekukan,
jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang
lembab
 Interaksi obat  tidak ada interaksi
 Edukasikan terapi non farmakologi
- Olahraga teratur
- Konsumsi makanan yang sehat
- Belajar untuk santai dan menangani stress
- Jangan menyendiri, libatkan keluarga /
sahabat
- Berikan dukungan / support pada pasien
- Hindari alcohol dan sejenisnya
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai