Anda di halaman 1dari 2

V.

Pembahasan
Suatu proses penerjemahan kode genetic (kodon) menjadi protein yang sesuai disebut
translasi. Penerjemahan kode geneik pada umumnya tidak lepas dari bantuan tRNA. Dimana
setiap tipe tRNA akan menghubungkan dengan asam amino tertentu. Sedangkan pada tahap
inisiasi terjadi dengan adanya mRNA, dalam sebuah tRNA memuat suatu asam amino pertama
dari polipeptida dan dua sub unit ribosom. Tahap pertama, sub unit ribosom kecil akan berikatan
dengan mRNA dan tRNA inisator khusus. Sub unit ribosom kecil akan melekat diujung 5’ dari
mRNA. Pada arah kebawah dari tempat pelekatan sub unit ribosom kecil pada mRNA terdapat
kode genetic inisiasi AUG yang membawa asam amino Metionin yang melekat pada kodon
inisiasi. Tahap kedua, adalah elongasi yaitu mRNA bergerak disepanjang ribosom disinilah
terjadinya pementukan polipeptida berdasarkan kode – kode pada mRNA. Tahap ketiga adalah
elongasi yang berlanjut sampai stop kodon untuk mencapai ribosom. Riplet basa kodon stop
adalah UAA, UAG, dan UGA. Stop kodon tidak mengkode suatu asam amino tetapi bertindak
sebagai sinyal untuk menghentikan translasi. Hasil dari proses ini berupa rangkaian polipeptida.
Pada praktikum kali ini, identifikasi suatu sekuen nukleotida dilakukan melalui tool
BLAST dan diperoleh nilai query sebesar 100% serta lokus NM_001291712. Nilai query berugsi
untuk memberikan informasi enang kesesuaian sekuen nukleotida dengan data base pada
BLAST. Lokus berfngsi untuk menunjukkan informasi mengenai nama sekuen pada gen bank
yan meliputi nama sekuen, panjang sekuen, dan bentuk molekul. Berdasarkan lokus yang
diperoleh menunjukkan bahwa lokus tersebut merupakan estrogen reseptor 2 (ER2).
Estrogen merupakan suatu hormone steroin yang teretak pada kelamin yang memberikan
karakter seksual pada wanita. Estrogen dapat menyebabkan perkembangan jaringan sttroma
payudara, pertumbuhan yang luas pada duktus, dan deposit lemak pada payudara (Guyton
andHall, 1996). Proses metastase kaner payudara di inisiasi adanya aktivasi atau over ekpresi
dari beberapa protein, misalnya reseptor estrogen (ER) dan c-erbB-2 (HER2) yang merupakan
protein predisposisi kanker payudara. Sekitar 50% kasus kanker payudara merupakan kanker
yang berasal dari aktivitas estrogen dan 30% kasus merupakan kanker yang positif
mengekpreskan berlebih HER2. Kedua protein tersebut selain berperan dalam metastase juga
berperan dalam perkembangan kanker payudara (early cancer development). Estrogen berikatan
dengan reseptor estrogen (ER) membentuk kompleks reseptor aktif dan mmpengaruhi transkripsi
gen yang mengatur proliferasi sel. Aktivasi protein ini yang dapat mengakibatkan pertumbuhan
berlebih sel kanker paudara yang menebabkan perkembangan kanker ag dipercepat (Gibbs,
2000).
Definition yang memberikan informasi mengenai pemiik sekuen nukleotida yang terkait
dan yang diperoleh adalah homo sapiens estrogen reseptor 2 (ESR2), tankrips variant k, mRNA.
Kemudian ringkasan yang mengenai nukleotida yang di identifikas. Diperoleh hasil bahwa gen
tersebut mengkode anggota keluarga dari reseptor estrogen dan ser family trankipsi resptor inti.
Gen tersebt berisi gen N-terminal yang berikatan dengan DNA dan C-terminal yang kemudian
dilokalisaskan ke nukles, sitoplasma dan mitokondria. Selanjutnya kita dapat mengtahui bagian
features mngenai karakter setiap sekuen. Hasil yang diperoleh yaitu CDS 1729…3216, exon
1…653, 65…961, 962…037.
Origin berfungsi untuk menghubungkan data yang terdapat dibagiian fatures yang akan
dihubungkan dengan CDS. Tujuannya untk mencari promoter, start kodon dan stop kodon.
Promoter juga berfungsi untuk menentukan awal mula terjadinya transkrisi. Promoter yang
diperoleh ialah TATA di 1644 pada kolom 1621. Star kodon meruakan kodon pertama yang
dterjemahkan berupa CTT di 1645 pada kolom 1621. Stop kodon pada TAA.

Anda mungkin juga menyukai