Anda di halaman 1dari 38

Anggota Kelompok :

Miracle Kamu
Kirania Pakasi
Elsadai Tumilaar
Jilfer Tuju
Lea Wauran
Terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada
kami, Kami dari kelompok 2 ingin mamaparkan
presentasi kami mengenai :

“ Jaringan Pada Tumbuhan ”


Pada Dasarnya Tumbuhan tersusun dari sel-sel yang
kemudian membentuk jaringan. Jaringan sendiri
merupakan sekelompok sel yang memiliki struktur dan
fungsi yang sama dan terikat oleh bahan antar sel untuk
membentuk satu kesatuan. Pembentukan awal tanaman
dimulai dengan jaringan meristem
Struktur Jaringan Pada Tumbuhan
Tanaman terdiri dari dua sistem struktural yaitu sistem pucuk dan sistem akar, di
mana sistem pucuk terdiri dari struktur di atas tanah termasuk daun, batang, buah-
buahan, dan bunga. Sementara itu, sistem akar terdiri dari akar, umbi, dan struktur
rhizobial yang terletak di bawah tanah dan merupakan asal pertumbuhan tanaman.

Sistem ini terstruktur secara berbeda, ditentukan oleh sel sel matang khusus yang
melakukan berbagai fungsi mulai dari perlindungan, dukungan, metabolisme,
reproduksi yang memungkinkan pertumbuhan tanaman, dan pengembangan. Sebagai
contoh, sel-sel tanaman terbentuk pada meristem yang berlipat ganda dan tumbuh
untuk jaringan tanaman.
Fungsi-Fungsi dari Jaringan Pada
Tumbuhan :
• Melindungi bagian tubuh tumbuhan
• Membantu proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
• Memperkuat tubuh tumbuhan
• Membantu mengedarkan sari-sari makanan atau zat-zat yang terdapat
pada tumbuhan ke seluruh tubuhnya
• Membantu menyimpan cadangan makanan pada tumbuhan
• Mendukung segala aktivitas pada tumbuhan
Jaringan Meristem
Jaringan meristem tersusun atas sekelompok sel yang tetap dalam masa
pertumbuhan dan terus-menerus akan membelah. Ciri-ciri jaringan
diantaranya:

• Tersusun atas sel-sel muda yang sedang dalam fase pembelahan dan
pertumbuhan.
• Umumnya tidak ada ruang antarsel.
• Bentuk sel bulat, lonjong, atau poligonal dengan susunan dinding sel
yang tipis.
• Masing-masing sel kaya akan sitoplasma dan mengandung satu atau
lebih dari satu inti sel.
Berdasarkan cara terbentuknya, jaringan meristematik
pada tumbuhan dibedakan menjadi tiga, yaitu:

• Promeristem, telah ada ketika tumbuhan masih dalam masa embrio.


• Meristem primer, jaringan yang aktif membelah, terdapat pada ujung
batang, ujung akar, dan kuncup tumbuhan dewasa. Menyebabkan
pertambahan panjang tumbuhan.
• Meristem sekunder, terbentuk dari jaringan meristem primer.
Menyebabkan pertambahan besar tubuh tumbuhan.
Berdasarkan letaknya, jaringan meristem
dibedakan menjadi tiga, yaitu :

• Meristem apikal, terdapat di ujung akar dan ujung batang tumbuhan.


Menghasilkan pertambahan tinggi dan panjang tumbuhan
(pertumbuhan primer).
• Meristem lateral, berada sejajar dengan lingkaran ditemukannya
organ. Menghasilkan pertumbuhan sekunder.
• Meristem interkalar, terdapat diantara ruas-ruas batang menghasilkan
pertambahan panjang pada ruas-ruas batang.
Jaringan Permanen

Jaringan meristem baik yang merupakan primer atau sekunder akan


berdiferensiasi menjadi jaringan permanen. Nantinya, jaringan
permanen tidak tumbuh dan memperbanyak diri lagi. Berdasarkan
fungsinya, jaringan permanen pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi
beberapa macam, yaitu jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan
penyokong (kolenkim dan sklerenkim), jaringan pengangkut (xilem dan
floem), dan jaringan gabus.
Jaringan Epidermis (Jaringan Pelindung)
Jaringan epidermis adalah jaringan pada tumbuhan yang letaknya berada di jaringan
terluar yang menutupi seluruh permukaan tubuh tumbuhan. Ciri-ciri jaringan epidermis
diantaranya Tipis, biasanya hanya tersusun dari satu lapis sel saja, Tidak memiliki
klorofil, Pada permukaan yang menhadap keluar terlapisi kutin yang menghasilkan
kutikula (lapisan dalam), Vakuola besar bisa berisi antosianin, Susunan selnya rapat tanpa
ruang antar sel, Dinding sel beragam tergantung dari posisi dan jenis tumbuhannya.
Terdapat sitoplasma yang hidup dan mengandung Kristal garam, Kristal silikat, dan
garam minyak, Tidak berkloroplas, kecuali bagian sel penutup, hidrofit dan tumbuhan di
bawah ruangan.Bentuk sel seperti balok. Umumnya terdiri dari satu lapisan. Terletak pada
lapisan paling luar. Tidak berklorofil kecuali pada sel penjaga stomata. Tersusun atas sel-
sel hidup. Dinding sel bagian luar yang berbatasan dengan udara mengalami penebalan
Berfungsi untuk melindungi jaringan lainnya.
Fungsi Epidermis pada Tumbuhan, diantaranya:
• Pelindung Semua Organ Tumbuhan Fungsi epidermis yang paling utama adalah sebagai jaringan
pelindung semua organ tumbuhan, mulai dari batang, daun, akar, atau buah dari segala kondisi dan
pengaruh lingkungan luar.
• Tempat Penyimpanan Cadangan Air Sel-sel yang terdapat pada jaringan epidermis memiliki
protoplasma yang pipih dan besar. Nah, inilah yang menjadikan fungsi epidermis sebagai salah satu
tempat penyimpanan cadangan air bagi tumbuhan.
• Membatasi Penguapan pada Tumbuhan Fungsi epidermis selanjutnya adalah sebagai jaringan pengatur
proses transpirasi atau penguapan air dan tumbuhan. Fungsi epidermis ini dilakukan oleh stomata yang
menjadi salah satu bagian dari jaringan epidermis selain trikomata. Di saat suhu udara sedang tinggi,
stomata pada jaringan epidermis akan menutup dengan rapat agar laju transpirasi tanaman dapat
dibatasi.
• Penyerapan Zat Air dan Unsur Hara Jaringan epidermis yang terletak di akar juga berfungsi sebagai
penyerap air dan unsur hara dari dalam tanah. Maka fungsi epidermis disini dilakukan terutama oleh
trikomata yang termodifikasi menjadi bulu akar.
• Difusi Oksigen dan Karbondioksida Fungsi epidermis yang terakhir adalah sebagai tempat proses difusi
oksigen dan karbondioksida saat tumbuhan melakukan respirasi dan sekresi hasil fotosintesis. Fungsi ini
umumnya hanya terjadi pada daun dengan stomata sebagai organ pelaksananya.
Jaringan Parenkim 

Jaringan parenkim adalah jaringan pada tumbuhan yang terbentuk dari


meristem dasar dan memiliki bentuk serta fungsi yang bervariasi.
Fungsi Jaringan Parenkim diantaranya terkait erat dengan sel epidermis
permukaan yang berkontribusi besar terhadap penetrasi dan penyerapan
cahaya serta mengatur pertukaran gas. Dinding permeabel
memungkinkan pengangkutan molekul kecil antara sel dan sitoplasma.
Berdasarkan bentuknya, jaringan
parenkim dibedakan menjadi:

• Parenkim palisade, bentuknya memanjang dan tegak.


• Parenkim bunga karang, bentuknya menyerupai bunga karang.
• Parenkim bintang, bentuknya menyerupai bintang dengan ujung
jaringan saling berhubungan.
• Parenkim lipatan, bentuk dinding sel melipat ke dalam.
Berdasarkan fungsinya, jaringan parekim
dibedakan menjadi :

• Parenkim fotosintesis, didalamnya terdapat sel yang mengandung


krorofil disebut klorenkim.
• Parenkim penyimpanan bahan makanan. Parenkim penyimpanan air.
• Parenkim penyimpanan udara, didalamnya terdapat sel yang
mengandung rongga-rongga udara disebut aerenkim.
• Parenkim transportasi.
Jaringan Penyokong (Jaringan Penunjang)

Jaringan Penyokong Merupakan jaringan pada tumbuhan yang memiliki


dinding yang tebal untuk menunjang tubuh tumbuhan agar dapat berdiri
dengan kokoh. Terdiri dari jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.
Jaringan Kolenkim

Jaringan kolenkim merupakan jaringan pada tumbuhan yang berfungsi


sebagai penguat pada organ tumbuhan yang masih aktif dalam
pertumbuhan. Struktur Sel Kolenkim sebagai sel yang panjang dengan
dinding sel tebal primer. Dinding sel biasanya tidak teratur dan terdiri
dari molekul selulosa dan pektin  di beberapa titik, mereka menyerupai
sel parenkim yang berubah menjadi sel kolenkim. Ketika beberapa sel
menumpuk, tubuh Golgi bersama dengan retikulum endoplasma muncul
bersama untuk membentuk dinding sel primer.
Fungsi jaringan Kolenkim, diantaranya:

• Menjadi sel-sel hidup dalam jaringan tanaman, mereka memberikan dukungan ke


area tanaman yang tumbuh. Karena dinding sel kekurangan lignin, ia tetap lentur
memberikan bagian-bagian tanaman seperti batang muda, akar muda, dan
dukungan daun plastik muda (elastis).
• Mereka menawarkan fleksibilitas dan kekuatan tarik untuk jaringan tanam,
memungkinkan tanaman membungkuk.
• Mereka juga memungkinkan bagian tanaman tumbuh dan memanjang.
• Kolenkim dapat bergabung dengan kloroplas dan melakukan proses fotosintesis.
Jaringan Sklerenkim

Jaringan sklerenkim adalah jaringan pada tumbuhan yang berfungsi


sebagai penguat tumbuhan yang terdiri atas sel-sel mati. Dinding sel
sklerenkim sangat kuat, tebal, dan banyak mengandung lignin.
Berdasarkan bentuknya, sklerenkim dibagi menjadi dua macam, yaitu
serabut dan sel batu (sklereid). Serabut atau serat berasal dari jaringan
meristem dan umumnya terdiri atas sel-sel panjang dan bergerombol
membentuk anyaman atau pita.
Ciri-ciri jaringan sklerenkim, diantaranya:

• Tersusun dari sel-sel mati.


• Mengandung senyawa lignin, sehingga sel-selnya kuat dan keras.
• Tidak mengandung protoplas.
• Dinding sel tebal.
• Berdasarkan bentuknya, sel sklerenkim dibedakan menjadi : Sklereid (sel
batu), sel mati, berbentuk bulat, dan berdinding keras (tahan terhadap
tekanan).
• Fiber (serabut sklerenkim), berbentuk panjang, terdapat pada permukaan
batang.
Jaringan Pengangkut

Jaringan Pengankut merupakan jaringan pada tumbuhan  yang bertugas untuk


mengangkut zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan.
Jaringan pengangkut terdiri dari :
• Jaringan Xilem (Pembuluh Kayu) yang Tersusun oleh trakeid, trakea, pembuluh
xilem, parenkim kayu, dan sklerenkim kayu. Berfungsi untuk mengangkut air dan
garam mineral dari dalam tanah menuju daun.
• Jaringan Floem Tersusun oleh sel tapis, pembuluh tapis, sel pengiring, sel
parenkim kayu, dan sklerenkim kayu berfungsi untuk mengangkut zat-zat hasil
fotosintesis ke seluruh bagian tubuh.
Xilem dan floem membentuk suatu ikatan pembuluh
pengangkut, yaitu Ikatan pembuluh kolateral, xilem dan
floem letaknya bersebelahan dalam suatu jari-jari. Oleh
sebab itu, dapat dikatakan bahwa jaringan pengangkut
pada tumbuhan berupa xilem dan floem.
• Pembuluh xilem Berfungsi untuk mengangkut air dan mineral dari tanah
menuju ke daun melalui akar. Xilem disusun oleh trakeid yang
memgalami penebalan, trakea, parenkim kayu, dan sklerenkim kayu.
Itulah mengapa pembuluh ini biasa disebut pembuluh kayu.

• Pembuluh floem: Berfungsi untuk mengangkut zat hasil fotosintesis dari


daun ke seluruh tubuh tumbuhan. Pembuluh ini disusun oleh sel tapis,
pembuluh tapis (berbentuk lurus seperti tabung), sel pengiring, parenkim
kulit kayu, dan serabut kayu. Perpaduan antara xilem dan floem
membentuk suatu jaringan yang disebut pembuluh pengangkut.
Jaringan Gabus
Jaringan gabus adalah jaringan tumbuhan di tumbuhan dikotil, tumbuhan berkayu,
dan beberapa tanaman herba yang terdiri dari sel-sel gabus. Jaringan gabus
terbentuk dari kambium gabus (felogen) yang merupakan sel-sel meristem. Jaringan
gabus yang terbentuk dari felogen terbagi menjadi duam yaitu felem dan feloderm.
Sel baru yang tumbuh ke arah dalam batang disebut feloderm, sedangkan sel baru
yang tumbuh ke arah luar batang disebut dengan felem. Biasanya, tumbuhan lebih
banyak menghasilkan felem daripada feloderm. Ketika matang, sel-sel feloderm
tetap hidup dan bersifat parenkim. Sedangkan, felem ketika matang sel-selnya mati
dan menjadi lapisan gabus.
Fungsi Jaringan Gabus :

• Melindungi tumbuhan dari cedera fisik.


• Melindungi tumbuhan dari kehilangan air.
• Melindungi tumbuhan dari patogen.
• Melindungi tumbuhan dari panas.
Proses Transportasi Pada Tumbuhan
Prose Transportasi Pada Tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengeluaran zat-zat ke
seluruh bagian tubuh tumbuhan. Tanaman memiliki sistem transportasi yang mengalirkan
air dan garam mineral (ion-ion) dari tanah yang diserap oleh akar, dan dialirkan ke
berbagai aerial tanaman melalui batang.
Pada tumbuhan tingkat rendah, penyerapan air dan nutrisi/ mineral dilakukan melalui
seluruh  bagian tubuh. Pada tumbuhan tingkat tinggi proses pengakutan dilakukan
pembuluh pengangkut yang terdiri dari xylem dan floem yang merupakan alat transportasi
pada tumbuhan tingkat tinggi.
Adapun jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri atas sel-sel rambut akar yang
bertanggung jawab atas masuknya air dan garam mineral ke dalam tubuh tanaman,
pembuluh xylem bertugas membawa air dan mineral ke bagian atas tumbuhan, pembuluh
floem bertugas membawa gula dan makanan lain ke kedua arah atas dan bawah tumbuhan.
Proses Transportasi Pada Tumbuhan Terbagi
Menjadi 2 Bagian Yaitu :
Transportasi Intravaskuler.

Istilah intravaskuler berasal dari kata intra yaitu “dalam” dan vaskuler
yaitu “pembuluh, maka dapat didefinisikan bahwa transportasi
intravaskuler merupakan pengangkutan air dan zat hara melalui
pembuluh angkut yaitu xylem dan floem. Proses pengangkutan dalam
pembuluh ini terjadi secara vertical yang berarti pengangkutan air ke
daun melalui pembuluh xylem, sedangkan pengangkutan hasil
fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan dilakukan oleh
pembuluh floem.
Transportasi Ekstravaskuler

Kebalikan dari transportasi intravaskuler, transportasi ekstravaskuler merupakan


pengangkutan air dan zat hara tanpa melalui pembuluh angkut baik xylem maupun
floem. Pengangkutan ini berjalan dari sel ke sel dan biasanya dengan arah
horizontal, dimana dimulai dari epidermis rambut akar, kemudian masuk ke lapisan
korteks, lalu ke endodermis dan sampai pada berkas pembuluh angkut. Transportasi
ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu simplas dan apoplas.
• Simplas, yaitu system pengangkutan zat dan air pada sel atau jaringan hidup
melalui sitosol yang saling bersambungan dan dihubungkan oleh plasmodesmata.
• Apoplas, yaitu system pengangkutan zat dan air pada sel atau jaringan mati
melalui dinding sel dan ruang antar sel. Namun, tidak terjadi jika melalui
endodermis karena adanya pita kaspari.
Sekian Presentasi Kami Mengenai
“ Jaringan Pada Tumbuhan “

Dipersilahkan Untuk Mengajukan


Pertanyaan.

Anda mungkin juga menyukai