Direktur SDM dan Umum PT PELNI (Persero) Tahun 2014-2016, Direktur Utama PT PIDC (Anak
Perusahaan PT PELNI) Tahun 2008-2014, Kepala Biro Renlitbang Tahun 2007-2008; Kepala Divisi
Pembinaan SDM Tahun 2005-2007,; Kabag Nautika Tahun 2000-2005, pernah menjadi;
Mualim/Perwira Niaga Tahun 1984-1991; Direktur Akademi Maritim Djadayat 2006-2010;
Pendidikan: Akademi Maritim Djadajat (MPB III) Tahun 1982; MPB II Tahun 1992; MPB I Tahun
1998; Sarjana Administrasi Niaga (STIA–LAN RI), S2 Magister Manajemen (STIE IPWI), dan Doktor
MSDM (UNJ). Sekarang sebagai Asisten Direktur I Pascasarjana dan Dosen Pasca Sarjana S3
UNJ ; STIP Jkt; STMT. Trisakti, Program Pascasarjana (MM) JAYABAYA; Karya tulis ilmiah
“Prosedur Darurat dan SAR” ; lahir di Bogor Agustus 1959 Agama Islam Status K-3.
UU/Peraturan
Pengaturan/ Pengguna
Kebijakan Jasa
Perjanji
Angkut Angkut Masya
an Pemerin Pemerin
an an Pemda Industri
Pengan tah rakat tah
umum Pribadi
gkutan
Sistem Transportasi
Pemasaran Hasil
Bahan Baku Barang/Jasa
Pengolahan
Bahan Baku
Bahan Baku
JARINGAN SISTEM TRANSPORTASI
Lingkup Teknik Transportasi (Morlok, 1991)
Penentuan
Kebijakan
Pengembangan
Transportasi
Perencanaan
Ekonomi Hukum Bidang
Sistem
Transportasi Transportasi Transportasi
Transportasi
Perancangan Perancangan
Perancangan
Pra-sarana Operasi &
Sarana Transport
Transport Pengendali Rute
Kualitas
Pelayanan
Tingkat Pelayanan,
Kapasitas, Kecepatan,
Biaya
Pengendalian &
Kendaraan Tenaga Penggerak Terminal Jalur Pergerakan
Operasoi
Perancangan Perancangan
Tahanan Gerak Beban Muatan
Teknis Lokal
DEFINISI KESELAMATAN DAN
KEAMANAN TRANSPORTASI LAUT
(PELAYARAN) SESUAI UU 17 TH. 2008
Keselamatan dan keamanan pelayaran adalah suatau
keadaan terpenuhinya persyaratan keselamatan dan
keamanan yang menyangkut angkutan di perairan,
kepelabuhanan dan lingkungan maritim.
KESELAMATAN TRANSPORTASI LAUT
Untuk menjamin keselamatan transportasi khususnya transportasi laut, mencegah
kecelakaan manusia atau hilangnya jiwa dan menghindari kerusakan lingkungan
maritim serta harta benda perusahaan harus menetapkan sistem manajemen
keselamatan sesuai dengan resolusi IMO 741 (18) 93 Amandemen MSC. 104 (73)
Tahun 2002 tentang ISM Code atau SOLAS 74 Ch IX yang mengatur :
1. Menyiapkan tata kerja praktis yang aman dalam mengoperasikan kapal dan
lingkungan kerja yang aman.
2. Menetapkan tata cara pengamanan terhadap semua resiko yang mungkin terjadi
3. Secara terus menerus meningkatkan kemampuan manajemen keselamatan dan
personil di darat dan di laut.
TENGGELAMNYA KM TAMPOMAS
II (1981) DI MASALEMBO
Pemutaran Video 7
Kecelakaan Kapal
Terbesar Di Dunia
7 KECELAKAAN KAPAL TERBESAR DI DUNIA
INTERNASIONAL SAFETY MANAGEMENT
(ISM CODE)
ISM CODE ADALAH SISTIM MANAJEMEN KESELAMATAN PENGOPERASIAN KAPAL DILAUT,
PENCEGAHAN KECELAKAAN ATAU HILANGNYA JIWA MANUSIA DAN MENGHINDARI
KERUSAKAN LINGKUNGAN KHUSUNYA DILAUT SERTA HARTA BEND
ISM Code wajib (mandatury) dilaksanakan oleh perusahaan pelayaran dan kapal karena data
kecelakaan menunjukkan diakaibatkan oleh kesalahan manusia, hal ini di karenakan “manajemen
problem”.
10%
2%
5%
Faktor Manusia ± 80 %
80% 3%
Faktor Nautis/Teknis ± 10 %
Faktor Pilot ± 2%
Faktor Alam ± 5%
Faktor Lain-lain ± 2% Manusia Nautis/Teknis
Pilot Alam
Lain-lain
JAMINAN KESELAMATAN TRANSPORTASI LAUT
SESUAI ISM CODE
Memberikan jaminan:
• Keselamatan dan pencegahan pencemaran terjamin
• Pelayanan operasi kapal direncanakan dan dilaksanakan secara
sistematis dengan melakukan monitoring yang berkelanjutan
• Metode kontrol dapat terlaksana karena tersedianya data yang
teratur sebagai bahan kajian.
• Terbuka kesempatan untuk melakukan tindakan perbaikan yang
efektif guna mencegah terulangnya masalah yang sama.
KEAMANAN TRANSPORTASI
1. PEMBAJAKAN
2. PEROMPAKAN
3. PENYELUNDUPAN NARKOTIKA
Attack on Achille Lauro
4. PENUMPANG GELAP ( Oct-1985)
5. SABOTASE
6. TERORISME
7. PENCURIAN
Internasional Nasional
IMO Regulation
(Diratifikasi)
KEPPRES No. 65/1980 Ttg.
SOLAS 1974 Ratifikasi SOLAS 1974 +
Amandemen2nya