Anda di halaman 1dari 38

Dosen Pengampu

Dr. Capt. Datep Purwa Saputra, S. Sos, MM.

Institut Transportasi dan Logistik


Trisakti
2019
Profil Dosen Pengampuh

Dr. Datep Purwa Saputra, S.Sos. MM.

Direktur SDM dan Umum PT PELNI (Persero) Tahun 2014-2016, Direktur Utama PT PIDC (Anak
Perusahaan PT PELNI) Tahun 2008-2014, Kepala Biro Renlitbang Tahun 2007-2008; Kepala Divisi
Pembinaan SDM Tahun 2005-2007,; Kabag Nautika Tahun 2000-2005, pernah menjadi;
Mualim/Perwira Niaga Tahun 1984-1991; Direktur Akademi Maritim Djadayat 2006-2010;
Pendidikan: Akademi Maritim Djadajat (MPB III) Tahun 1982; MPB II Tahun 1992; MPB I Tahun
1998; Sarjana Administrasi Niaga (STIA–LAN RI), S2 Magister Manajemen (STIE IPWI), dan Doktor
MSDM (UNJ). Sekarang sebagai Asisten Direktur I Pascasarjana dan Dosen Pasca Sarjana S3
UNJ ; STIP Jkt; STMT. Trisakti, Program Pascasarjana (MM) JAYABAYA; Karya tulis ilmiah
“Prosedur Darurat dan SAR” ; lahir di Bogor Agustus 1959 Agama Islam Status K-3.

Alamat : Permata Hijau Permai BR 2 No. 9 Bekasi Utara


No HP. : 0811142460
Email : datepp@yahoo.com
KONTRAK PERKULIAHAN SESUAI RPS
No Tatap Muka Materi Pelajaran
1 I Esensi Sistem Transportasi , Keselamatan dan Keamanan Transportasi
2 II Pelembagaan dan Aspek Regulasi Sistem Transportasi (Manajemen
Transportasi)

3 III Konsep Hubungan Transportasi dan Konsep Wilayah (Tata Ruang)


4 IV Sistem Transportasi Terpadu
5 V Konsep Operasi Transportasi Intermoda, Multimoda dan Logistik
6 VI Sistem Operasi Transportasi , Faktor Penyebab Kecelakaan dan Penyebab
Gangguan Keamanan

7 VII FGD atau Studi Lapangan


8 VIII UTS
9 IX Manajemen Resiko Transportasi (Contigensi Plan) , Keselamatan dan
Keamanan

10 X Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sistem Transportasi


11 XI Perencanaan Sistem Transportasi dan Penerapannya
12 XII Evaluasi Kinerja (Performance) Sistem Transportasi
13 XIII Penanggulangan dan Pencegahan Pencemaran Lingkungan Akibat
Kecelakaan Transportasi

14 XIV Pengendalian, Keselamatan & Keamanan dan Dampak Sistem


Transportasi
15 XV FGD atau Studi Lapangan
16 XVI UAS
Materi I
Esensi Sistem Transportasi , Keselamatan dan
Keamanan Transportasi.

Kemampuan Akhir yang Diharapkan


 Mengetahui dan memahami pentingnya sistem
transportasi, konfigurasi dan interelasi antara unsur
sistim transportasi.
 Mengerahui dan memahami pentingnya masalah
keselamatan dan keamanan transportasi khususnya
transportasi laut
Theory System
 Billy (2010) Kata sistem berasal dari bahasa Yunani
“system” yang berarti serangkaian dari obyek-obyek
yang digabungkan oleh suatu rangkaian interaksi
yang teratur atau saling bergantungan. Menurut
Oxford English Dictionary pengertian sistem adalah suatu
set atau rangkaian dari benda-benda yang saling
bergantungan atau saling ketergantungan satu sama lain
sedemikian rupa sehinga membentuk satu kesatuan yang
kompak.

 Kadarman (1969) sistem adalah suatu kumpulan bagian


yang saling berhubungan dan bergantungan serta
diatur sedemikian rupa sehingga menghasilkan
secara keseluruhan.
Theory System
• Pamudji (1996) menerangkan bahwa sistem dapat dibatasi
(didefinisikan) sebagai upaya dengan mana pegawai-
pegawai perusahaan bekerja untuk mencapai tujuan-
tujuan perusahaan.

• Terry (2005) Sistem menyediakan sarana bagi pelaksana


kebijakan-kebijakan manajerial.

• Mathhei (2000) Sistem sangat penting dalam mengatur


suatu organisasi baik formal ataupun informal dalam
melaksanakan fungsi kontrol operasional organisasi:
“The system is greater than the sum of the formal and the
informal management controls upon the operational of the
organization”.
Theory System
 Stephen P. Robbins (1995) memberikan pandangan perspektif sistem
sudut pandang sistem adalah kerangka kerja yang berguna bagi
manajemen agar dapat mengkonseptualisaikan organisasi,
yaitu pada intinya perspektif sistem mengarahkan perhatian
manajer kepada alternatif masukan dan proses untuk
mencapai tujuan mereka.

 Siagian (1986), sistem yang melandasi penyusunan prosedur tetap


adalah landasan yang mantap, relatif permanen dan didasarkan
atas pemikiran yang matang demi kelanggengan prosedur
tetap yang berhasil disusun.

 McDermott (1997) mengemukakan bahwa sistem adalah suatu


entitas yang memperthankan eksistensi dan fungsinya secara
keseluruhan melalui interaksi antar bagian-bagiannya.
Definisi Sistem
Berdasarkan definisi-definisi di atas jelaslah bahwa sistem
adalah suatu kumpulan yang saling ketergantungan satu
dengan yang lainnya. Untuk mengetahui satu sistem
berjalan secara efektif, dan jika ingin mengetahui sistem
dan ingin dapat memprediksi perilaku suatu sistem, maka
perlu dikaji sistem yang diterapkan secara keseluruhan.
PENGERTIAN TRANSPORTASI
(Yamin;2011)
 Transportasi adalah kegiatan pemindahan barang
(muatan) dan orang (penumpang) dari suatu
tempat(origin) ke tempat lain sesuai dengan tujuan yang
dikehendaki ( destination).

 Terjadi dua unsur penting dalam transportasi:


 Pemindahan/pergerakan (movement).
 Secara fisik mengubah tempat barang dan orang
ke tempat lain.
PENGERTIAN TRANSPORTASI
(Abbas:2012)

 Transportasi adalah kegiatan pemindahan barang (muatan) dan penumpang


dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam transportasi terlihat ada dua unsur
terpenting, yaitu :
a. Pemindahan/pergerakan (movement)
b. Secara fisik mengubah tempat dari barang (komoditi) dan penumpang ke tempat
lain.
 Transportasi sebagai dasar untuk pembangunan ekonomi dan perkembangan
masyarakat serta pertumbuhan industrialisasi. Dengan adanya transportasi
menyebabkan, adanya spesifikasi atau pembagian pekerja an menurut keahlian
sesuai dengan budaya, adat-istiadat, dan budaya suatu bangsa atau daerah.
 Dalam transportasi kita meilhat dua kategori, yaitu:
 Pertama: Pemindahan bahan-bahan dan hasil-hasil produksi dengan menggunakan
alat angkut.
 Kedua: Mengangkut penumpang dari suatu tempat ke tempat lain
Definisi Transportasi
Transportasi merupakan suatu hal yang berhubungan
dengan pemindahan barang ataupun orang dari tempat asal
ke tempat tujuan. Selain itu transportasi juga diartikan
sebagai proses pemindahan sesuai dari satu tempat ke tempat
lain. Dalam kehidupan transportasi menjadi kebutuhan yang
sangat penting. Setiap orang membutuhkan jasa transportasi
untuk melancarkan aktifitas sehari-harinya .
DEFINISI TRANSPORTASI
 Yamin:2011., Transportasi merupakan suatu hal yang berhubungan
dengan pemindahan barang ataupun orang dari tempat asal ke tempat
tujuan. Dalam kehidupan transportasi menjadi kebutuhan yang
sangat penting. Setiap orang membutuhkan jasa transportasi untuk
melancarkan aktifitas sehari-harinya .
 Gunawan:2015., transportasi sebagai suatu usaha dan kegiatan
mengangkut atau membawa barang dan/atau penumpamh dari suatu
tempat ke tempat lainnya.
ARTI DAN FUNGSI TRANSPORTASI
(Muchtarudin:2012)
Transportasi membuat nilai barang lebih tinggi di tempat
tujuan daripada di tempat asal. Tambahan nilai ini lebih
besar daripada biaya yang dikeluarkan untuk
memindahkannya. Nilai itu terdiri atas: nilai tempat (place
utility) dan nilai waktu (time utility). Nilai ini diperoleh
karena barang dapat diangkut ke tempat lain di mana
nilainya lebih tinggi, nilai waktu diperoleh karena barang
dapat dimanfaatkan pada waktu yang diperlukan.
KLASIFIKASI TRANSPORTASI
(Gunawan:2012)
a. Dari segi barang yang b. Dari sudut geografis:
diangkut: 1) Angkutan antarbenua/kontimental
1) Angkutan umum 2) Angkutan antarpulau
(passenger) 3) Angkutan antardaerah
2) Angkutan barang (goods) 4) Angkutan didalam kota
3) Angkutan pos (mail) 5) Dari sudut teknis dan alat
pengangkutannya:

c. Dari sudut teknis dan alat pengangkutannya:


1) Angkutan jalan raya atau highway trasnportation (road
transportation)
2) Pengangkutan rel (rel transportation)
3) Pengangkutan melalui air dipedalaman (inland transportation)
4) Pengangkutan pipa (pipa transportation)
5) Pengangkutan laut atau samudra (ocean transportation)
6) Pengangkutan udara (air transportation)
PERANAN TRANSPORTASI
Transportasi mempunyai pengaruh besar terhadap peronganan,
masyarakat pembangunan ekonomi, dan sosial politik suatu negara.
Pengangkutan merupakan saraba dan prasana bagi pembangunan
ekonomi negara yang bisa mendorong lajunya pertumbungan ekonomi
(Rute Growth).
Transportasi
dan kehidupan masyarakat

Spesialisasi Secara Geografis

Produksi yang Ekonomi

Pembangunan nasional dan Hankamnas


Sistem Transportasi
Adalah suatu bentuk keterkaitan antara penumpang
atau barang, prasarana dan sarana yang berinteraksi
dalam rangkaian perpindahan orang atau barang
yang tercakup waktu dan biaya dalam tatanan
transportasi yang terorganisir secara systemic
Tujuan Sistem Transportasi
Sistem transportasi
bertujuan untuk proses
transportasi dapat dicapai
optimum dalam ruang dan
waktu tertentu dengan
mempertimbangkan faktor
keselamatan, keamanan,
kenyamanan, kelancaran
serta efisiensi.
Manfaat Sistem Transportasi
Untuk perjalanan, bepergian, dan lalu lintas.

 Perjalanan adalah menikmati perjalanan dalam proses


perpindahan dari suatu tempat ketempat yang lain
(menikmati rute dan alat transportasinya).
 Bepergian adalah mencapaisuatu tempat dan bukan
bertujuan menikmati apa yang terjadi sepanjang
lintasan.
 Lalulintas adalah menyangkut lalu lalangnya orang
atau barang dari suatu tempat ke tempatyang lain yang
akhirnya menimbulkan lalu lintas.
PERAN STRATEGIS TRANSPORTASI
1. KEBUTUHAN KEHIDUPAN MASYARAKAT
2. SPESIALISASI SECARA GEOGRAFIS
3. EFISIENSI PRODUKSI
4. PEMBANGUNAN & PENDAPATAN NEGARA
SERTA PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH
(REGIONAL ECONOMIC GROWTH)
FUNGSI TRANSPORTASI DALAM PEMBANGUNAN
1. Transportasi merupakan derived demand dan
menciptakan guna tempat (place utility) dan guna
waktu (time utility).

2. Transportasi berfungsi sebagai penunjang (servicing


factor) dan pendorong.

Keberhasilan teknologi transportasi tergantung pada:


1. Tingkatan kecepatan (faster speed)
2. Besarnya kapasitas angkut (bigger capacity)
Tujuan Transportasi dalam Pengembangan Ekonomi
(Abbas Salim, 1993)
 Meningkatkan pendapatan nasional, disertai dengan
distribusi merata antar penduduk, bidang usaha dan
daerah daerah.
 Meningkatkan jenis dan jumlah barang jadi san jasa yang
dapat dihasilkan para konsumen, industri, dan
pemerintah.
 Mengembangkan industri nasional yang dapat
menghasilkan devisa serta supply pasar dalam negeri.
 Menciptakan dan memelihara tingkatan kesempatan kerja
bagi masyarakat.
KERANGKA POLA SISTEM TRANSPORTASI

Pengaruh Faktor Ekstern

UU/Peraturan
Pengaturan/ Pengguna
Kebijakan Jasa

Perjanji
Angkut Angkut Masya
an Pemerin Pemerin
an an Pemda Industri
Pengan tah rakat tah
umum Pribadi
gkutan
Sistem Transportasi

Angkutan Barang/Muatan Manajemen

Transportasi Manajemen Manajemen


Laut Udara Pipa
Darat Lalu Lintas Angkutan
SISTEM TRANSPORTASI
MASYARAKAT
Konsumen Akhir
Sumber Bahan
Pemasaran dan Perusahaan
Baku
Niaga

Pemasaran Hasil
Bahan Baku Barang/Jasa

Pengolahan
Bahan Baku
Bahan Baku
JARINGAN SISTEM TRANSPORTASI
Lingkup Teknik Transportasi (Morlok, 1991)
Penentuan
Kebijakan
Pengembangan
Transportasi

Perencanaan
Ekonomi Hukum Bidang
Sistem
Transportasi Transportasi Transportasi
Transportasi

Perancangan Perancangan
Perancangan
Pra-sarana Operasi &
Sarana Transport
Transport Pengendali Rute

Mekanika Tanah Penelitian


Mekanikal
Mekanika Fluida Operasi Statistik
Elektrikal
Analkisis Administrasi
Termodinamika
Struktur Bisnis
Sistem Kebutuhan Teknologi Transportasi
(William 1977, Kodoatie, 2005)
Tingkat
Kebutuhan

Kualitas
Pelayanan

Tingkat Pelayanan,
Kapasitas, Kecepatan,
Biaya

Pengendalian &
Kendaraan Tenaga Penggerak Terminal Jalur Pergerakan
Operasoi

Perancangan Perancangan
Tahanan Gerak Beban Muatan
Teknis Lokal
DEFINISI KESELAMATAN DAN
KEAMANAN TRANSPORTASI LAUT
(PELAYARAN) SESUAI UU 17 TH. 2008
Keselamatan dan keamanan pelayaran adalah suatau
keadaan terpenuhinya persyaratan keselamatan dan
keamanan yang menyangkut angkutan di perairan,
kepelabuhanan dan lingkungan maritim.
KESELAMATAN TRANSPORTASI LAUT
Untuk menjamin keselamatan transportasi khususnya transportasi laut, mencegah
kecelakaan manusia atau hilangnya jiwa dan menghindari kerusakan lingkungan
maritim serta harta benda perusahaan harus menetapkan sistem manajemen
keselamatan sesuai dengan resolusi IMO 741 (18) 93 Amandemen MSC. 104 (73)
Tahun 2002 tentang ISM Code atau SOLAS 74 Ch IX yang mengatur :
1. Menyiapkan tata kerja praktis yang aman dalam mengoperasikan kapal dan
lingkungan kerja yang aman.
2. Menetapkan tata cara pengamanan terhadap semua resiko yang mungkin terjadi
3. Secara terus menerus meningkatkan kemampuan manajemen keselamatan dan
personil di darat dan di laut.

TENGGELAMNYA KM TAMPOMAS
II (1981) DI MASALEMBO
Pemutaran Video 7
Kecelakaan Kapal
Terbesar Di Dunia
7 KECELAKAAN KAPAL TERBESAR DI DUNIA
INTERNASIONAL SAFETY MANAGEMENT
(ISM CODE)
 ISM CODE ADALAH SISTIM MANAJEMEN KESELAMATAN PENGOPERASIAN KAPAL DILAUT,
PENCEGAHAN KECELAKAAN ATAU HILANGNYA JIWA MANUSIA DAN MENGHINDARI
KERUSAKAN LINGKUNGAN KHUSUNYA DILAUT SERTA HARTA BEND
 ISM Code wajib (mandatury) dilaksanakan oleh perusahaan pelayaran dan kapal karena data
kecelakaan menunjukkan diakaibatkan oleh kesalahan manusia, hal ini di karenakan “manajemen
problem”.

10%
2%
5%
 Faktor Manusia ± 80 %
80% 3%
 Faktor Nautis/Teknis ± 10 %
 Faktor Pilot ± 2%
 Faktor Alam ± 5%
 Faktor Lain-lain ± 2% Manusia Nautis/Teknis
Pilot Alam
Lain-lain
JAMINAN KESELAMATAN TRANSPORTASI LAUT
SESUAI ISM CODE
Memberikan jaminan:
• Keselamatan dan pencegahan pencemaran terjamin
• Pelayanan operasi kapal direncanakan dan dilaksanakan secara
sistematis dengan melakukan monitoring yang berkelanjutan
• Metode kontrol dapat terlaksana karena tersedianya data yang
teratur sebagai bahan kajian.
• Terbuka kesempatan untuk melakukan tindakan perbaikan yang
efektif guna mencegah terulangnya masalah yang sama.
KEAMANAN TRANSPORTASI

1. PEMBAJAKAN
2. PEROMPAKAN
3. PENYELUNDUPAN NARKOTIKA
Attack on Achille Lauro
4. PENUMPANG GELAP ( Oct-1985)

5. SABOTASE
6. TERORISME
7. PENCURIAN
Internasional Nasional

IMO Regulation

(Diratifikasi)
KEPPRES No. 65/1980 Ttg.
SOLAS 1974 Ratifikasi SOLAS 1974 +
Amandemen2nya

KEPMENHUB No. 33/2003


Ttg. Pemberlakuan ISPS Code
ISPS Code
U U No. 17/2008 ttg.
Pelayaran (07 Mei 2008)
Parameter Keselamatan & Keamanan Transportasi Laut
 Kapal laik laut yang dibuktikan dengan sertifikat
 Awak Kapal memiliki kompetensi sesuai STCW
1978/1995/2010 Manilla
 Komitmen manajemen mengimplementasikan aturan
sesuai ISM-Code dan ISPS-Code
 Faktor pendukung lain baik Internal maupun
Eksternal
Internal : Eksternal :
1. Komitmen manajemen 1. Pengaruh kondisi cuaca (Ombak,
2. Sistem dan SOP arus, angin).
3. Ketersediaan sarana dan prasarana 2. Sarana Bantu Navigasi (SBNP).
4. Kopetensi SDM 3. Kedalaman laut (Kerangka kapal &
5. Review sesuai dengan kebutuhan karang laut)
dan perkembangan tekhnologi. 4. Alur laut (Pendangkalan &
6. Knowledge (IT). Penyempitan).
5. Telekomunikasi Pelayaran.
6. Sistem kordinasi dengan terkait.

Anda mungkin juga menyukai