Disusun Oleh:
ACHMAD IBRAHIM
NIT. 30620025
Disusun Oleh:
ACHMAD IBRAHIM
NIT. 30620025
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh:
ACHMAD IBRAHIM
NIT 30620025
Laporan On The Job Training (OJT) ini telah diterima dan disetujui untuk menjadi
syarat menyelesaikan mata kuliah On The Job Training (OJT).
Disetujui Oleh:
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
melaksanakan kegiatan On the Job Training (OJT) yang telah
dilaksanakan mulai tanggal 09 Januari 2023 sampai dengan 31 Maret 2023
di Bandar Udara Sultan Thaha Jambi.
Dengan diadakannya On the Job Training (OJT), taruna diharapkan
mampu mencapai tujuan yang di inginkan. Diantaranya taruna mampu
mengenal dunia kerja dan mampu menerapkan materi yang dipelajari di
kampus dan dapat diterapkan di dunia kerja, mampu menerapkan materi
dan praktek yang sesungguhnya serta dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan dalam dunia penerbangan.
Dapat terlakasananya kegiatan On the Job Training (OJT) ini tidak
lepas dari dukungan dan partisipasi dari berbagai pihak, sehingga saya
dapat melaksanakan On the Job Training (OJT) dengan baik dan benar,
oleh karena itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya, kepada Yth :
1. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan motivasi baik
secara moril ataupun materil kepada saya sehingga dapat
melaksanakan kegiatan On the Job Training (OJT) dengan
maksimal.
2. Bapak M. Andra Aditiyawarman, ST. MT, selaku Direktur
Politeknik Penerbangan Surabaya.
3. Bapak Ahmad Musadek, ST, M.MT selaku ketua Program Studi
Manajemen Transportasi Udara.
4. Bapak Siswanto, selaku Executive General Manager.
5. Bapak Verry Rizki Permana, selaku Manager Of Airport
Operation.
6. Bapak Habibullah, selaku Asst. Manager Of Airside Operation.
7. Bapak Wendar Apriadi, selaku Asst. Manager Of Airport Rescue &
Fire Fighting.
Penyususn
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Layout Bandar Udara Sultan Thaha Jambi ................................ 8
Gambar 2.2 Layout East Apron Bandar Udara Sultan Thaha ....................... 10
Gambar 2.3 Layout West Apron Bandar Udara Sultan Thaha ...................... 11
Gambar 2.4 Rincian parking Stand ................................................................ 12
Gambar 2.5 Struktur organisasi ..................................................................... 12
Gambar 4.1 jadwal dinas AMC ..................................................................... 22
Gambar 4.2 jadwal dinas Avsec .................................................................... 24
Gambar 4.3 pembagian waktu dinas .............................................................. 24
Gambar 4.4 Pelanggaran yang terjadi ............................................................ 26
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pelaksanaan OJT
On the Job Training (OJT) merupakan suatu kegiatan Tridarma
Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian) untuk lebih
mengenal dan menambah wawasan dan ruang lingkup pekerjaan sesuai
bidangnya, disamping itu mendorong taruna untuk menjadi individu yang
kompeten. Perkembangan dunia penerbangan baik secara internasional,
regional maupun domestik nasional mempunyai pengaruh besar terhadap
pengadaan dan pertumbuhan perhubungan udara di Indonesia. Di era ini
bidang penerbangan semakin maju dan berkembang begitu cepat, sejalan
dengan perkembangan transportasi dunia yang menjadi kebutuhan utama
yang dipergunakan oleh masyarakat. Di Indonesia sendiri penerbangan terus
berkembang mulai dari bandara yang sudah ada sampai dengan kemunculan
perkembangan bandara-bandara diberbagai pulau.
Politeknik Penerbangan (POLTEKBANG) Surabaya adalah Unit
Pelaksanaan Teknis (UPT) Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Perhubungan yang mempunyai tugas untuk melaksanakan pendidikan
profesional diploma dibidang Teknik dan Keselamatan Penerbangan. Sebagai
lembaga pendidikan dan/ atau pelatihan yang memiliki tugas utama
mengembangkan dan melatih Sumber Daya Manusia Perhubungan Udara,
Politeknik Penerbangan Surabaya memiliki komitmen yang kuat dalam
penyelenggaraan fasilitas dan tenaga pengajar yang profesional untuk
mendukung tercapainya keselamatan penerbangan. Program Studi Diploma
III pada Politeknik Penerbangan Surabaya, yaitu Diploma III Teknik Listrik
Bandar Udara (TLB), Diploma III Teknik Telekomunikasi dan Navigasi
Udara (TNU), Diploma III Lalu Lintas Udara (LLU), Diploma III Teknik
Pesawat Udara (TPU), Diploma III Manajemen Transportasi Udara (MTU),
Diploma III Komunikasi Penerbangan (KP) Diploma III Teknik Bangunan
dan Landasan (TBL).
Salah satu syarat kelulusan bagi taruna adalah On the Job Training
(OJT) dimana pelaksanaannya disesuaikan dengan kurikulum pada tiap-tiap
segala aspek ilmu dalam tahapan belajar teori, selain itu para peserta didik
dapat menyelesaikan segala masalah yang ada di lapangan. On the Job
Training merupakan salah satu metode untuk mempersiapkan taruna
manajemen transportasi udara sebagai manager yang handal dan bertanggung
jawab di bidang pelayanan keselamatan dan keamanan penerbangan sehingga
pada saat bekerja taruna diharapkan dapat menerapkan pengalaman pada
instansi.
1.3 Manfaat
a. Manfaat bagi Taruna
Adapun manfaat yang dapat diperoleh Taruna ketika melaksanakan On
The Job Training di Bandar Udara Sultan Thaha Jambi adalah sebagai
berikut:
1. Meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan: Melalui pelaksanaan On the
Job Training, Taruna dapat memperoleh pengetahuan dan
keterampilan praktis di bidang keamanan penerbangan. Taruna juga
dapat mengasah kemampuan teknis dan interpersonal yang diperlukan
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI OJT
2.1 Sejarah Singkat
2.1.1 Sejarah Bandara Sultan Thaha Jambi
Angkasa Pura II (AP II) adalah perusahaan milik negara
Indonesia yang bergerak di bidang penerbangan dan pengelolaan bandar
udara. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1984 dan berkantor pusat di
Jakarta. AP II mengoperasikan 20 bandar udara di wilayah Indonesia,
yaitu:
1. Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda
2. Bandara Internasional Sisingamangaraja XII
3. Bandara Internasional Kualanamu
4. Bandara Internasional Minangkabau
5. Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II
6. Bandara Internasional Raja Haji Fisabilillah
7. Bandara Sultan Thaha
8. Bandara Fatmawati Soekarno
9. Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II
10. Bandara Internasional H.A.S. Hanandjoeddin
11. Bandara Depati Amir
12. Bandara Internasional Radin Intan II
13. Bandara Internasional Soekarno-Hatta
14. Bandara Internasional Halim Perdanakusuma
15. Bandara Internasional Husein Sastranegara
16. Bandara Internasional Jawa Barat-Kertajati
17. Bandara Jenderal Besar Soedirman
18. Bandara Banyuwangi
1. Runway 04 : 60 m x 45 m
2. Runway 22 : 60 m x 45 m
h. Clearway
Clearway adalah suatu daerah berbentuk persegi panjang di
darat / air dibawah pengawasan Air Traffic Services (ATS), yang
disiapkan sebagai daerah untuk pesawat udara yang melakukan initial
climb pada ketinggian tertentu.
1. Runway 04 : 300 m x 150 m
2. Runway 22 : 300 m x 150 m
i. Shoulder
Shoulder adalah suatu daerah tepi dekat perkerasan runway
yang disediakan untuk batas transisi antara daerah yang diperkeras
dengan permukaan lainnya.
Shoulder : 4265 m x 300 m
j. Taxiway
Taxiway adalah suatu jalur yang ditetapkan pada landasan
bandar udara yang bertujuan untuk pesawat udara yang sedang taxi dan
menghubungkan dengan apron serta runway.
1. Parallel Taxiway : 2800 m x 23 m
2. Rapid Taxiway (B & D) : 2 (297 m x 23 m)
3. Exit Taxiway (A & C) : 2 (148,5 m x 23 m)
k. Apron
m. Parking Stand
BAB III
TINJAUAN TEORI
3.1 Bandar Udara
Bandar udara merupakan sebuah fasilitas tempat pesawat terbang
dapat lepas landas dan mendarat Bandar udara yang paling sederhana
minimal memiliki sebuah landas pacu namun bandara-bandara besar biasanya
dilengkapi berbagai fasilitas lain, baik untuk operator layanan penerbangan
maupun bagi penggunanya.
Menurut Annex 14 dari ICAO (International Civil Aviation
Organization): Bandar udara adalah area tertentu di daratan atau perairan
(termasuk bangunan, instalasi dan peralatan) yang diperuntukkan baik secara
keseluruhan atau sebagian untuk kedatangan, keberangkatan dan pergerakan
pesawat. Sedangkan definisi bandar udara menurut PT (persero) Angkasa
Pura adalah "lapangan udara, termasuk segala bangunan dan peralatan yang
merupakan kelengkapan minimal untuk menjamin tersedianya fasilitas bagi
angkutan udara untuk masyarakat". Deliar Noer (1990). Mohammad Hatta:
Biografi Politik.
3.2 Terminal Bandara
Suatu terminal bandar udara merupakan sebuah bangunan di bandar
udara di mana penumpang berpindah antara transportasi darat dan fasilitas
yang membolehkan mereka menaiki dan meninggalkan pesawat. Di terminal,
penumpang membeli tiket, menitipkan bagasinya, dan diperiksa pihak
keamanan. Bangunan yang menyediakan akses ke pesawat (melalui gerbang)
disebut 'concourse. Tetapi, sebutan "terminal" dan "concourse" kadang-
kadang digunakan berganti-ganti, tergantung konfigurasi bandara.
Bandara kecil memiliki sebuah terminal sementara bandara besar
memiliki beberapa terminal dan/atau concourse. Di bandara kecil, bangunan
terminal tunggal melayani semua fungsi sebuah terminal dan concourse.
Beberapa bandara besar memiliki terminal yang terhubung dengan banyak
concourse melalui jalan setapak, jembatan layang, atau terowongan bawah
tanah (seperti Bandar Udara Internasional Denver. Beberapa bandara besar
memiliki lebih dari satu terminal, masing-masing dengan satu concourse atau
lebih (seperti Bandar Udara La Guardia New York). Bandar udara besar
lainnya memiliki terminal ganda di mana masing-masing telah termasuk
fungsi sebuah concourse (seperti Bandar Udara Internasional Dallas / Fort
Worth).
Ada beberapa konsep yang dibentuk pada pembangunan Bandar udara:
a. Pier adalah konsep desain terminal yang sederhana karena terdiri
dari sebuah bangunan yang di kedua sisinya terdapat pesawat yang
parkir. Salah satu ujung bangunan terhubung ke area baggage claim
dan area kepengurusan tiket. Tapi dibalik kesederhanaannya,
konsep ini justru membuat jarak tempuh dari check in counter
menuju gate pesawat menjadi jauh.
b. Terminal Satelit adalah konsep bangunan yang terpisah dari
bangunan bandara lain, namun membutuhkan penghubung.
Contohnya, Bandar Udara London Gatwick yang menggunakan
sebuah terowongan pejalan kaki untuk menghubungkan antara
terminal satelit dan terminal utama.
c. Terminal berbentuk setengah lingkaran adalah konsep yang
menggunakan bentuk setengah lingkaran yang diaplikas8kan dalam
pembangunan terminal. Dimana di ujung yang satu merupakan
tempat pesawat diparkir dan ujung yang satunya lagi merupakan
tempat bus- bus bandara diparkir. Walaupun penumpang harus
menempuh perjalanan yang cukup jauh antara pesawat menuju
tempat bus diparkir, namun dapat mengurangi waktu tempuh dari
check in counter hingga menuju pesawat.
3.3 Apron
Apron adalah suatu daerah atau tempat di bandar udara yang telah
ditentukan guna menempatkan pesawat udara, menurunkan dan menaikkan
penumpang, kargo, pos, pengisian bahan bakar, parkir dan perawatan pesawat
udara. (SKEP/100/XI/1985 tentang Peraturan dan Tata Tertib Bandar Udara).
Di area apron membutuhkan petugas yang sigap dan tanggap karena tidak
gampang untuk menentukan parkir pesawat. Petugas tersebut sering disibut
dengan AMC. Apron Movement Control adalah unit yang bertugas
menentukan tempat parker pesawat setelah menerima estimate dari unit ADC
(Tower). Sebelum menentukan Parking Stand pesawat unit AMC harus
Sinkronisasi kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah menuntut
pemerintah harus dapat memberikan ilmu pengetahuan terkini tentang
peraturan penerbangan menyangkut operasional penerbangan berkaitan
dengan keselamatan penerbangan.
Berikut tata tertib berlalu lintas di daerah pergerakan sesuai Kep. Dirjen
Hubud SKEP/140/VI/1999 pasal 28. Setiap pengemudi suatu kendaraan di
daerah pergerakan dilarang mengemudikan kendaraan melebihi kecepatan
maksimum yang ditentukan, yaitu:
a. Di luar apron (access road) 40 km/jam;
BAB IV
PELAKSANAAN ON THE JOB TRAINING
4.1 Ruang Lingkup Pelaksanaan OJT
Dalam melaksanakan On the Job Training (OJT) Taruna D III
Manajemen Transportasi Udara MTU IV B Politeknik Penerbangan
Surabaya ditempatkan di beberapa tempat wilayah kerja di Bandar Udara
Sultan Thaha Jambi Berikut wilayah kerjanya antara lain meliputi:
a. Unit Apron Movement Control (AMC)
b. Unit Terminal Inpection Service (TIS)
c. Unit Aviation Security (AVSEC)
d. Komersil
4.1.1. Apron Movement Control (AMC)
Apron Movement Control (AMC) adalah suatu unit yang
terdiri dari personel bandar udara yang memiliki lisensi dan
tanggung jawab untuk melakukan pengaturan dan pengawasan
terhadap pergerakan pesawat, kendaraan, orang dan bongkar muat
barang dan pos di sisi udara.
Fungsi Unit Kerja Apron Movement Control (AMC) meliputi:
1) Mengatur pergerakan pesawat udara dengan tujuan untuk
menghindarkan adanya tabrakan antara pesawat udara dan antara
pesawat udara dengan obstacle.
2) Mengatur masuknya pesawat udara ke apron dan
mengkoordinasikan pesawat udara yang keluar dari apron
dengan ADC.
3) Menjamin keselamatan dan kecepatan serta kelancaran
pergerakan kendaraan dan pengaturan yang tepat dan baik bagi
kegiatan lainnya.
Kegiatan Pelayanan Apron Movement Control (AMC) meliputi:
1) Menyiapakan aircraft parking stand allocation.
2) Mengadakan pengaturan terhadap engine run up, aircraft
towing, memonitor start up clearance
Penulis menemukan hal yang bisa dianggap masalah pada saat OJT di
area terminal bandara khususnya area selasar bandara, permasalahannya
adalah masih banyak ditemukan penumpang atau petugas porter yang kurang
memiliki kesadaran terhadap larangan merokok sembarangan padahal sudah
terdapat fasilitas Smoking area / area khusus merokok. Penulis menemukan
beberapa penumpang pesawat udara ataupun petugas porter yang masih
merokok sembarangan diarea selasar bandara.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Kesimpulan Terhadap Bab IV
Bandar Udara Sultan Thaha Jambi adalah salah satu bandar
udara terbesar di Indonesia. Dengan demikian sudah sepantasmya
Bandar Udara Sultan thaha Jambi memiliki tingkat keamanan yang
tinggi, SDM yang bermutu dan berkualitas serta penunjang fasilitas
yang sesuai dengan standart. Dari permasalahan tersebut, selama
melaksanakan On The Job Training terutama di Unit Aviation Security
(AVSEC) dan Terminal Inspection Services (TIS) di Bandar Udara Sultan
Thaha Jambi yang bertugas sebagai pengawas sisi udara dan wilayah
terminal dapat disimpulkan bahwa masih kurangnya pengawasan di
wilayah sisi udara, tidak adanya alat penunjang pekerjaan, dan
kurangnya penerapan teknologi terbaru untuk memudahkan kinerja dan
meningkatkan keamanan di berbagai aspek.
5.1.2 Kesimpulan Pelaksanaan OJT
Kegiatan On the Job Training (OJT) bagi taruna/i Diploma III
Manajemen Transportasi Udara diharapkan dapat menerapkan ilmu
yang telah didapat selama proses belajar di Politeknik Penerbangan
Surabaya dan mendapatkan gambaran ketika nantinya masuk dalam
dunia kerja, selain itu juga dapat memperoleh pengetahuan yang belum
bisa didapatkan selama belajar di Politeknik Penerbangan Surabaya.
Selama OJT taruna/i dapat terjun secara langsung ke lapangan untuk
belajar dan mengamati prsoses kerja personil bandar udara terutama
pada bagian Aviation Security (AVSEC), Terminal Inspection Services
(TIS), dan Apron Movement Control (AMC) . Dalam pelaksaan OJT
taruna/i diawasi oleh supervisor yang ada.
5.2 Saran
5.2.1 Saran Terhadap Bab IV
Dari permasalahan selama melakukan On the Job Training di Unit
Aviation Security (AVSEC), Terminal Inspection Services (TIS), dan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
FORM KEGIATAN HARIAN OJT
Mengetahui,
Assistent Manager Aviation Security
GARRY HENDARSYAH
NIK . 20004120
Mengetahui,
Supervisor TSO
NIT : 30620025
LOKASI/UNIT : BANDAR UDARA SULTAN THAHA JAMBI / APRON
MOVEMENT CONTROL (AMC)
- Mengoperasikan undocking
Garbarata
- Inspeksi Apron
15. Jumat, 10 Maret 2023 - Menginput data OASYS, AMS, dan
Jadwal penerbangan
- Mengoperasikan undocking
Garbarata
- Inspeksi Apron
Mengetahui,
Supervisor TSO