Oleh :
NIT. 41318003
CURUG-TANGERANG
2021
LEMBAR PERSETUJUAN
Oleh.
AHMAD MUHAJIR
NIT. 41318003
Laporan On The Job Training telah diterima dan disahkan sebagai salahsatu
syarat penilaian On The Job Training
Disetujui Oleh :
Riyono,SE
Taufik Rohman, S. Pd, MA
NIP. 19690707 199703 1 001
NIP.19570710 198103 1 005
Mengetahui,
KEPALA KANTOR UNIT UPBU KELAS I UTAMA
BANDAR UDARA JUWATA TARAKAN
AGUS PRIYANTO
NIP. 19640905 201510 1 001
i
LEMBAR PENGESAHAN
Tim Pesnguji,
Sekertaaris Anggota
Ketua
Kardi, SH, MH
NIP.19620215 198103 1 001
Mengetahui,
KETUA PROGRAM SETUDI OPRASI BANDAR UDARA
POLITEKNIK PENERBANGAN INDONESIA CURUG
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, berkat rahmat-Nya penulis
dapat melaksanakan On The Job Training (OJT) di Bandar Udara Internasional
Juwata Tarakan yang dilaksanakan dari tanggal 1 Oktober 2020 sampai dengan 18
Januari 2021. Pada akhirnya penulis dapat menyusun sebuah laporan dari hasil
praktek sebagai salah satu syarat lulus Program Studi Diploma III Operasi Bandar
Udara Angkatan Ke-13 D di Politeknik Penerbangan Indonesia.
Adapun maksud dari penulisan laporan ini adalah sebagai bekal penulis
dalam mendalami ilmu serta keterampilan yang telah penulis dapatkan selama
pelaksanaan OJT.
Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak
yang telah mendukung dalam terselesaikannya laporan ini, diantaranya :
iii
Demikian ucapan terima kasih dari penulis, apabila terdapat salah kata dan
penulisan bahasa maupun nama, penulis memohon maaf. Semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi seluruh pihak yang membaca terutama dalam dunia
penerbangan.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
2.4 Gambaran Umum masing-masing tugas dan fungsi unit kerja .............. 20
v
4.1 Permasalahan .......................................................................................... 41
LAMPIRAN ............................................................................................................ II
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pelaksanaan On the Job Training (OJT) Taruna Operasi Bandar Udara
(OBU) merupakan salah satu program dari seluruh kegiatan pendidikan dan
pelatihan di Politeknik Penerbangan Indonesia yang secara umum bertujuan
untuk memperdalam bidang studi Operasi Bandar Udara di lapangan. Para
taruna Operasi Bandar Udara melaksanakan OJT pada semester ke-5 dan
ditempatkan di Bandar Udara di seluruh Indonesia, salah satunya adalah
Bandar Udara Juwata Tarakan, Kalimantan Utara.
Salah satu syarat kelulusan bagi taruna adalah kegiatan On the Job
Training (OJT) dimana pelaksanaannya disesuaikan dengan kurikulum
pada tiap-tiap program studi dan berfungsi untuk menerapkan pengetahuan
dan keterampilan serta mengukur tingkat keberhasilan peserta didik
jurusan Manajemen Penerbangan dalam melaksanakan proses
pembelajaran.
1
yang kompleks untuk berpikir secara analitis, disiplin dan bertanggung
jawab serta terampil.
2
3. Unit Terminal Inspection Services (TIS), meliputi :
a. Mampu mengidentifikasikan kebutuhan fasilitas dan sarana
pelayanan pengguna jasa penerbangan;
b. Mampu berkoordinasi dengan unit terkait terhadap kebutuhan
fasailitas pelayanan pengguna jasa penerbangan;
c. Mampu melaksanakan pengawasan fasilitas dan sarana pelayanan
pengguna jasa penerbangan di area terminal penumpang.
4. Unit Aviation Security (AVSEC), meliputi :
a. Mampu melakukan pemeriksaan penumpang dan barang baik
secara manual maupun menggunakan peralatan (hand held metal
detector, x-ray, dan explosive detector) baik di Screening Check
Point (SCP) 1 (baggage) dan Screening Check Point (SCP) 2
(cabin);
b. Mampu melaksanakan prosedur pengamanan perimeter bandar
udara;
c. Mampu mengoperasikan peralatan Closed-Circuit Television
(CCTV) untuk pengawasan keamanan bandar udara.
5. Unit Apron Movement Control (AMC), meliputi :
a. Mampu melakukan pembinaan terhadap personel
peralatan/kendaraan dan pesawat udara di apron;
b. Mampu melakukan pengawasan dan tata tertib lalu lintas
pergerakan di apron;
c. Mampu melakukan pengaturan parkir pesawat di apron;
d. Menjamin kebersihan di apron;
e. Menjamin fasilitas di apron dalam kondisi baik;
f. Menjamin keselamatan pergerakan personel, peralatan/kendaraan
dan pesawat udara di apron;
g. Menganalisa dan melakukan koordinasi terhadap kegiatan
operasional di apron;
h. Melakukan investigasi terhadap incident/accident di apron dan
melakukan pelaporan;
3
i. Menganalisa, merekomendasikan serta menjamin agar
incident/accident tidak terulang lagi;
j. Mampu melaksanakan input data real penerbangan berdasarkan
sistem aplikasi;
k. Memahami prosedur pengoperasian garbarata;
l. Mampu melaksanakan pemanduan parkir pesawat udara;
m. Mampu melakukan prosedur komunikasi di sisi udara.
4
2 BAB II
1
. https://id.wikipedia.org/wiki/Bandar_Udara_Internasional_Juwata
5
Gambar 2.1Gedung Terminal lama Bandara Juwata
6
Batik Air, Lion Air, MAF Indonesia, Smart Aviation, Hevilift Aviation dan Susi
Air.
7
8 Elevasi masing-masing Runway 06 :
Threshold (MSL) atau 03° 19’ 11.23” N
Undulasi Geoid 117° 33’ 20.21” E
:
Runway 24 :
03° 19’ 49.90” N
117° 34’ 22.26” E
9 Alamat Juwata Airport Jl. Mulawarman
:
Tarakan (77111)
10 No. Telepon : (0551) 2026202, 2026111
11 AFTN WAQQYFYE, WAQQZTZE,
:
WAQQYOYE, WAQQZAZE
12 Jenis Penerbangan yang
: VFR dan IFR
diizinkan
13 Jenis Runway Instrument Precision
: Approach R/W 06
Non instrument R/W 24
Tabel 2.2 Tabel data geografis administrasi bandar udara
b. Peralatan Lighting System :
a. Airfield Lighting System
8
b. Apron Lighting
c. Taxiway Lighting
9
d. Flood Light
c. Bantu Pendaratan :
a. Instrument Landing System (ILS) Category 1
10
b. Precision Approach Path Indicator (PAPI)
11
d. Frekuensi penerbangan Bandar Udara Juwata Tarakan
e. Rute penerbangan
12
(Sumber : Dok UPBU Juwata Tarakan )
f. Grafik Data pergerakan Pesawat
13
(Sumber : Dok UPBU Juwata Tarakan )
3 GAMAL PELAKSANA
4 KASMAWATI PELAKSANA
14
5 UTORO WAHYU AJI PELAKSANA
7 GURUH PELAKSANA
NO NAMA JABATAN
1 ROSLAN, SE. KASI PELAYANAN
2 DANI SOFYAN PENANGGUNG JAWAB INFO
3 ARIEFAH AMELIA S. PELAKSANA
4 NITA DESTYANTI PELAKSANA
5 EVA LISTIANA PELAKSANA
6 M. RIFKI PELAKSANA
Tabel 2.4 Unit Informasi
3. Unit Kargo
NO NAMA JABATAN
4 DEVI PELAKSANA
4. Unit AMC
No NAMA JABATAN
15
1. AGUS HARIYONO KASIE OBU
2. RIYONO,SE KANIT AMC
3. OKY HARDIANTO PELAKSANA
4. ICHSAN SYAHRUDIN PELAKSANA
5. SHALBY MARIA PELAKSANA
MARTIN
6. DIDIK HERMANTO PELAKSANA
Tabel 2.6 7. ESLAN DIRO PELAKSANA
Unit 8 HASNA PELAKSANA
AMC
5. Unit Avsec
SENIOR AVSEC
NO NAMA JABATAN
16
Junior Avsec
NO NAMA KEDINASAN
1 RATNO SINGGIH JUNIOR
2 NIRLAN ADI GUNA JUNIOR
3 MUHAMMAD JUNIOR
4 HERRY SUGIANTO JUNIOR
5 RUSDI JUNIOR
6 AHMAD AKBAR JUNIOR
7 YUDHI HENDRAWAN JUNIOR
8 EDY RUSMANTO JUNIOR
9 BAYU ARIEF .H JUNIOR
10 ASRIANI JUNIOR
11 SANI MAMILIANI JUNIOR
12 HARI SUBAGIO JUNIOR
13 YAYA SURYANATA JUNIOR
14 MASRINA JUNIOR
15 IWAN KURNIAWAN JUNIOR
16 HAFID AL AFLAH JUNIOR
17 AKHMAD SYAIHU T. JUNIOR
18 GERBY JUNIOR
YONGKI BERNARD
19 JUNIOR
M.LAPULALANG
20 RUSMANSYAH JUNIOR
21 AHMAD VIKRAM JUNIOR
22 JEMRI DIKSON JUNIOR
23 AMIR HAMZAH JUNIOR
17
24 HIUS CINTA BASIC
25 SYAHRUL WAHYUDI BASIC
26 SUMARLIN BASIC
27 NI'MATUS NU'A BASIC
28 HARIS MUNANDAR BASIC
29 INDRA DWI LAKSONO BASIC
30 HENDRU YUDAN BASIC
31 CHARLI NICOLAS SIANIPAR BASIC
32 M. ILHAM BASIC
33 UFIK SARTIKA DEWI BASIC
34 RABAINA BASIC
35 JAMALUDDIN BASIC
36 THAHA FAHRAZA BASIC
37 MUH. NIZAM BASIC
38 NIEL NOURISDA BASIC
39 MUZAKIR. P BASIC
40 WAHYUDI. Z BASIC
41 ANGGA REVIRDAN BASIC
42 M. LATSANJANI BASIC
43 DWI ANUGERAH P BASIC
44 SAMSUL BAHRI BASIC
45 ALIEFNOJI. S BASIC
46 VICKY. L BASIC
47 KRISNA NUR. W BASIC
48 YULIANI BASIC
49 DESI DEWI S. BASIC
50 VERONICA PUTRI ARINDA BASIC
51 RIA AGUS ALVIANI BASIC
52 DESSY ARAHMAH BASIC
18
53 ZULFIKAR S. BASIC
54 SUNARDI BASIC
55 WAHYU S. BASIC
56 NASRUL BASIC
57 RAKHA LUTHFY F. BASIC
58 SONY MUHAMMAD BASIC
59 DENDY OKTA BASIC
60 ZAKA RAMADHAN BASIC
61 DANVY DWI P. BASIC
62 WIDAGDO JIWANDONO BASIC
63 INDRI PRISTIANTI BASIC
64 ARIF BASIC
TRI FEBRIADI JOKO
65 BASIC
KURNIAWAN
66 DANDY R.O BASIC
67 DENDY OKTA PRASTOMO BASIC
68 ABDUL QOHHARUL LUTFHI NO LISENSI
Tabel 2.7 Unit Avsec
19
j. Layout Bandar Udara Juwata
20
jasa terkait bandar udara, keselamatan, keamanan dan ketertiban
penerbangan pada bandar udara yang belum diusahakan secara
komersial. Unit Penyelenggara Bandar Udara sesuai dengan Peraturan
Menteri Perhubungan Nomor PM 118 Tahun 2016 Tentang Perubahan
Kedua atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 40 Tahun
2014 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kantor Unit Penyelenggara
Bandar Udara. Unit Penyelenggara Bandar Udara mempunyai tugas
melaksanakan pelayanan jasa kebandarudaraan dan jasa terkait bandar
udara, kegiatan keamanan, keselamatan dan ketertiban penerbangan
pada bandar udara yang belum diusahakan secara komersial.
Unit Pelaksana Teknis Bandar Udara diklasifikasikan dalam
4(empat) kelas, yaitu:
1. Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas I Utama.
2. Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas I.
3. Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas II
4. Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas III.
Sejak berlakunya berlakunya Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor PM 83 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Perhubungan Nomor PM 40 Tahun 2014 Tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara, jumlah Unit
Penyelenggara Bandar Udara, adalah sebanyak 150 (seratus lima
puluh) Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara, terdiri dari:
a. 2 (dua) Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas I Utama.
b. 10 (sepuluh) Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas I.
c. 21 (dua puluh satu) Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Kelas II.
d. 118 (seratus delapan belas) ) Kantor Unit Penyelenggara Bandar
Udara Kelas III.
21
merupakan bandara yang dikelolah oleh UPBU dengan klasifikasi
Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas I Utama dan terletak
hanya 3 km dari pusat kota. Bandar Udara Internasional Juwata
Tarakan pertama kali dibangun pada masa penjajahan Belanda dan
menjadi pangkalan militer bagi pesawat tempur milik Belanda. Pada
tanggal 11 Januari 1942 pesawat tempur milik jepang mendarat
pertama kalinya di Indonesia.
Awalnya beroperasi sebagai bandara perintis dengan hanya
menggunakan pesawat kecil dan pada awal tahun 2000, Bandar Udara
Juwata ditingkatkan menjadi bandara domestik. Pada tahun 1997,
penerbangan internasonal pertama dilayani oleh Bouraq Indonesia
untuk rute Trakan-Tawau, Tahun 2006 Malaysia Airlines membuka
rute Tarakan-Tawau, penerbangan dari Tarakan-Tawau ditutup pada
tahun 2000 oleh Bouraq Indonesia dan 2010 oleh Malaysia Airline.
Dibulan Februari tahun 2012 maskapai Malaysia Airlines kembali
membuka rute penerbangan Tarakan-Tawau . Unit Kerja yang ada di
Bandar Udara Internasional Juwata meliputi :
Sehubungan dengan pelaksanaan On the Job Training (OJT) di
Bandar Udara Juwata Tarakan selama kurang lebih 3 bulan, berikut
adalah unit-unit yang telah dilaksanakan oleh penulis :
22
1. Bisnis Cargo (BC)
Unit Bisnis Cargo merupakan unit organisasi dibawah Bidang
Pelayanan dan Kerjasama pada Seksi Pelayanan. Unit Bisnis Cargo
dipimpin oleh Kepala Bidang, dibantu oleh Kepala Seksi Pelayanan yang
bertugas pada jam operasional kantor serta Penanggung Jawab Bisnis
Cargo dan petugas pelaksana yang bertugas secara bergilir (shift) selama
jam operasional.
2. Information Service
Unit Information Service merupakan unit pelaksana struktural di
lingkungan perusahaan yang berada di bawah Bidang Pelayanan dan
Kerjasama pada Seksi Pelayanan. Kegiatan unit informasi dipimpin oleh
Kepala Bidang, dibantu Seksi Pelayanan yang bertugas pada jam kantor
serta Penanggung Jawab Informasi dan petugas pelaksana yang bertugas
secara bergilir (shift) selama 12 jam.
3. Terminal Inspection Service (TIS)
Unit Terminal Inspection Service (TIS) merupakan unit pelaksana
struktural di lingkungan perusahaan yang berada di bawah Bidang
Pelayanan dan Kerjasama pada Seksi Pelayanan. Kegiatan unit informasi
dipimpin oleh Kepala Bidang, dibantu Seksi Pelayanan yang bertugas
pada jam kantor serta Penanggung Jawab TIS dan petugas pelaksana
yang bertugas secara bergilir (shift) selama 12 jam.
4. Aviation Security (AVSEC)
AVSEC adalah unit pelaksana struktural di lingkungan perusahaan
yang berada di bawah Bidang Keamanan Penerbangan dan Pelayanan
Darurat. Kegiatan dinas pengamanan bandar udara dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi Keamanan Penerbangan dan dibantu oleh satu orang
pelaksana administrasi yang bertugas pada jam kerja staf dan
adminstrasi. Komandan AVSEC, komandan regu dan pelaksana operasi
yang bertugas selama 24 jam secara bergilir (shift).
23
5. Apron Movement Control (AMC)
24
3. Pelayanan Informasi Bandar Udara, meliputi :
a. Mampu melakukan pelayanan “announcement” dan “paging
name” sesuai dengan SOP;
b. Memahami penerapan aturan tingkat pelayanan (level of service)
terhadap pengguna jasa penerbangan;
c. Mampu mengoperasikan Flight Information Display System
(FIDS);
d. Memahami prosedur penanganan ancaman keamanan
penerbangan melalui telepon;
e. Mampu memberikan pelayanan informasi kegiatan usaha di
bandara dan pengguna keluhan pelanggan.
4. Business Cargo (BC), meliputi :
a. Mampu bertindak sebagai acceptent staff untuk General Cargo
maupun SpecialCargo termasuk Dangerous Goods;
b. Mampu memahami program pengamanan barang-barang kargo
dan pos (regulated agent);
c. Memahami dan mampu menerapkan manajemen pergudangan
berdasarkan PM 53 Tahun 2017 tentang Pengamanan Kargo dan
Pos serta Rantai Pasok (Supply Chain) Kargo dan Pos yang
Diangkut dengan Pesawat Udara
5. Terminal Inspection Services (TIS), meliputi :
a. Mampu mengidentifikasi kebutuhan fasilitas dan sarana
pelayanan pengguna jasa penerbangan;
b. Mampu berkoordinasi dengan unit terhadap kebutuhan fasailitas
pelayanan pengguna jasa penerbangan;
c. Mampu melaksanakan pengawasan fasilitas dan sarana
pelayanan
d. Pengguna jasa penerbangan di area terminal penumpang
25
2.5 Tugas Pokok dan Fungsi
a. Apron Movement Control(AMC)
1. Tugas Pokok
Unit AMC memiliki tugas sebagai penanggung jawab
kegiatan pelayanan operasi penerbangan, pengawasan pergerakan
pesawat udara, lalu lintas kendaraan, orang dan kebersihan di
daerah sisi udara serta pencatatan data penerbangan.
2. Fungsi
Untuk melaksanakan tugas tersebut unit AMC mempunyai
fungsi pengkoordinasian, pelayanan dan pengawasan yang
meliputi:
1. Menjamin keselamatan, kecepatan, kelancaran pergerakan
kendaraandanorangsertapengaturanyangtepatdanbaikbagi
kegiatannya.
26
b. Aviation Security (AVSEC)
Organisasi kerja unit Aviation Security (AVSEC) di Bandar Udara
Internasional Juwata Tarakan, yaitu Unit AVSEC adalah unit
pelaksanan structural di lingkungan perusahaan yang berada di bawah
Bidang Keamanan Penerbangan
Tugas
Unit AVSEC memiliki tugas menyelenggarakan ketertiban,
kenyamanan, keamanan, dan keselamatan penerbangan.
Fungsi
Untuk melaksanakan tugas tersebut, unit AVSEC
mempunyai fungsi, pelayanan, pengawasan, pemeriksaan,
danpengkoordinasian yang meliputi:
1) Pemeriksaan terhadap seluruh orang, barang, dan kendaraan
yang akan memasuki wilayah terbatas dibandara;
2) Pengawasanterhadaparea-
areatertentusecaraberkaladanterhadap orang, barang
dankendaraan;
3) Pelayanan terhadap pengguna jasa yang
membutuhkanbantuan;
4) Pengkoordinasian dengan seluruh unit kerja yang ada di
Bandar Udara Internasional JuwataTarakan.
27
pihak yang membutuhkan informasi di bandara., meliputi
informasi :
a. Informasi kedatangan (landing) dan keberangkatan
(boarding) pesawat udara, serta keterlambatan (delay).
b. Informasi yang berasal dari Penyelenggara Bandara
ataupun pengguna jasabandara.
c. Informasi lainnya yang diperlukan.
2. Melakukan koordinasi dengan pihak maskapai untuk
mendapatkan update jadwalpenerbangan.
3. Mengumpulkan dan mencatat data pergerakan pesawat,
penumpang dan kargo penerbangan berjadwal, yang di dapat
dari maskapai penerbangan.
4. Melakukan pembaharuan data (up date) Flight Information
Display System(FIDS).
5. Melakukan kordinasi dengan Kasie Pelayanan bilamana terjadi
kerusakan fasilitas informasi untuk dapat di tindak lanjuti ke
KasieTeknik.
6. Menyusun laporan kegiatan harian dan mingguan untuk
disampaikan keapda Kasi Pelayanan meliputi:
a. Jumlah pergerakan pesawatperhari.
b. Jumlah Delay.
c. Jumlah Penumpang datang danberangkat.
d. Business Cargo
Unit Bisnis Gudang Kargo Bandar Udara Internasional Juwata
mempunyai tugas mengoperasikan, mengusahakan sarana dan prasarana
untuk menangani pelayanan jasa kargo di Bandar Udara Intrnasional
Juwata serta menertibkan wilayah kerja unit bisnis gudang kargo dalam
rangka menunjang keamanan dan keselamatan penerbangan.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Unit Bisnis Gudang Kargo
Bandar Udara Internasional Juwata mempunyai fungsi :
28
a. Pelaksanaanpelayananjasaterminalkargo(landsidedanairsidea
rea kargo)
b. Pengusahaan dan pengembangan jasa terminalkargo
c. Pengusahaan dan pengendalian pengamanan serta penertiban
terminalkargo
d. Penyediaan dan pemeliharaan fasilitas serta peralatan
terminal kargo
e. Pengelolaan administrasi dan keuangan terminalkargo
e. Terminal Information Service (TIS)
TugasPokok
Unit Pelayanan Inspeksi Terminal mempunyai tugas membantu
Bidang Pelayanan dan Kerja sama dalam kegiatan pengawasan
peralatan/fasilitas penunjang operasional yang berada di bandar
udara;
Fungsi
UntukmelaksanakantugastersebutdiatasunitPelayananInspeksi
Terminal mempunyai fungsi:
1. Melaksanakan kegiatan pengawasan Hygiene dan Sanitasi di
wilayah Terminal Penumpang dan Terminal Kargo, sesuai
jadwal yang telah di susun oleh Kepala SeksiPelayanan.
2. Pengawasan fasilitas kebutuhan umum dan dampak
lingkungan, disampaikan kepada Kasie Pelayanan agar
diteruskan kepada Kasie Teknik untuk mendapatkan tindak
lanjut :
a. Pengawasan penyediaan air bersih di area terminal
penumpang dan terminalKargo.
b. Pengawasan pembuangan sampah danlimbah.
c. Pengawasan terhadap ketersediaan dan berfungsinya
fasilitas di toilet terminal bandarudara.
d. Pengawasan Suhu ruangan.
3. Pengawasan kebersihan di area terminal dan gudangkargo.
29
4. Pengawasan konsesioner terhadap kebersihan makanan dan
minuman di area terminalbandara
5. Pengawasan pelayanan trolley di Terminal Bandar Udara
InternasionalJuwata.
6. Pengawasan pergerakan dan kelancaran arus pengguna jasa
Bandar Udara InternasionalJuwata
7. Penerimaan laporan tentang kerusakan/tidak berfungsinya
peralatan/fasilitas di Terminal untuk diteruskan ke unit kerja
terkait.
Pembuatan laporan bulanan Level Of Service yang di atur
dalam PM 178 2015 dan Petunjuk Teknis Pengukuran, Pencatatan,
Perhitungan, Pelaporan, Pendokumentasian Standar Pelayanan
Minimal Di LingkunganBandara
30
3 BAB III
GAMBARAN KEADAAN
3.1 Kondisi Saat ini
Bandara Internasional Juwata terletak di kota Tarakan, Kalimantan
Utara dan berada 3.5 kilometer di sebelah barat dari pusat kota Tarakan.
Pada tanggal 22 Maret 2016, Presiden RI Joko Widodo baru meresmikan
gedung terminal baru yang keberadaannya menambahkan kapasitas Bandara
Juwata yang tadinya 300 orang per hari menjadi 2000 orang per hari atau
684.000 penumpang dalam satu tahun. Gedung Terminal Baru Bandara
Juwata berdiri di sebelah bangunan lama bandara. Rencana ke depannya
adalah mengembangkan Bandara Juwata menjadi pintu gerbang Kalimantan
Utara dan bandara transit internasional pada tahun 2017.
31
Pasca diresmikan sebagai Bandara Internasional oleh Presiden RI Joko
Widodo pada Maret tahun lalu. Bandara Juwata Tarakan terus berbenah,
salah satunya adalah Cargo Bandara yang saat ini dalam proses penataan
ulang. Hal itu dilakukan guna meningkatkan pelayanan dan kemananan
penerbangan. Oleh karna itu Cargo di Bandar Udara Juwata Tarakan masih
dalam proses penataan dan sifatnya sementara dan belum maksimal dalam
mengelola penghasilan Cargo salahsatunya dalam pengadaan pasilitas yang
digunakan contohnya dalam pengadaan Timbangan Cargo hususnya dalam
timbangan Cargo Autgoing belum tersedia sehingga kurang
memaksimalkan pendapatan Cargo Bandar Udara Juwata Tarakan
32
and surface movement aircraft” Dalam terjemahan bebas memiliki arti
: Bandar udara adalah suatu area tertentu di daratan atau perairan
(termasuk semua bangunan, instalasi, dan peralatan) yang
diperuntukkan baik secara keseluruhan atau sebagian untuk kedatangan,
keberangkatan dan pergerakan pesawat udara di darat. Dalam Undang-
undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2009, tanggal 12 Januari
2009 tentang Penerbangan dinyatakan bahwa : “Bandar Udara adalah
kawasan di daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu yang
digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas,
naik turun penumpang, bongkar muat barang, dan tempat perpindahan
intradan antarmoda transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas
keselamatan dan keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan
fasilitas penunjang lainnya.”
2. Pengertian BLU
BLU adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk
untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan
barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari
keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip
efisiensi dan produktivitas.
BLU bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan fleksibilitas
dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan
produktivitas, dan penerapan praktek bisnis yang sehat, BLU beroperasi
sebagai unit kerja kementerian negara/lembaga/pemerintah daerah
untuk tujuan pemberian layanan umum yang pengelolaannya
berdasarkan kewenangan yang didelegasikan oleh instansi induk yang
bersangkutan, BLU merupakan bagian perangkat pencapaian tujuan
kementerian negara/lembaga/pemerintah daerah dan karenanya status
hukum BLU tidak terpisah dari kementeriannegara/lembaga/pemerintah
daerah sebagai instansi induk,
33
Pejabat yang ditunjuk mengelola BLU bertanggung jawab atas
pelaksanaan kegiatan pemberian layanan umum yang didelegasikan
kepadanya oleh menteri/pimpinan lembaga/gubernur/bupati/walikota.
Perlu diketahui bahwa BLU menyelenggarakan kegiatannya
tanpa mengutamakan pencarian keuntungan.
Meskipun demikian, BLU dapat memungut biaya kepada
masyarakat sebagai imbalan atas barang/jasa layanan yang diberikan,
Imbalan atas barang/jasa layanan yang diberikan ditetapkan dalam
bentuk tarif yang disusun atas dasar perhitungan biaya per unit layanan
atau hasil per investasi dana
Tarif layanan harus mempertimbangkan aspek-aspek:
a. Kontinuitas dan pengembangan layanan;
b. Daya beli masyarakat;
c. Asas keadilan dan kepatutan; dan
d. Kompetisi yang sehat.
Karakteristik BLU
Berdasarkan uraian pengertian dan asas BLU di atas dapat
dilihat bahwa ciri karakteristik dari BLU adalah:
a. Berkedudukan sebagai instansi di lingkungan pemerintah;
b. b. Menyediakan barang dan/atau jasa yang dijual kepada
masyarakat;
c. Tidak mengutamakan mencari keuntungan;
d. Didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas;
e. Pejabat pengelola BLU dan pegawai BLU dapat terdiri dari
Pegawai Negeri Sipil (“PNS”) dan/atau tenaga profesional
non-PNS sesuai dengan kebutuhan BLU.
3. Pengertian Pengembangan
34
mengembangkan suatu produk atau menyempurnakan produk yang telah
ada menjadi produk yang dapat dipertanggung jawabkan.
35
Menurut Pails Ache dalam Diknas, bahan ajar adalah gabungan
dari dua kata “teaching materia “. Maknanya terdiri atas teaching yang
berati mengajar dan material yang berarti bahan. Jadi bahan ajar
merupakan seperangkat materi pembelajaran yang disusun secara
sistematis ,menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
36
Sehingga dapat ditarik kesimpulan menurut pendapat saya bahwa
pengembangan bahan ajar adalah proses, cara, dan perbuatan
mengembangkan iptek yang memanfaatkan kaidah dengan tujuan
meningkatkan fungsi, manfaat, dan aplikasi iptek dalam bentuk fisik
yang berisi materi pelajaran, metode, batasan-batasan dan cara
menevaluasi yang didesain sedemikian rupa menarik sehingga
memudahkan guru dalam menyampaikan suatu materi pembelajaran.2
4. Pengertian dari Pendapatan
Pendapatan adalah seluruh penerimaan baik berupa uang maupun
berupa barang yang berasal dari pihak lain maupun hasil industri yang
dinilai atas dasar sejumlah uang dari harta yang berlaku saat itu.
Pendapatan merupakan sumber penghasilan seseorang untuk memenuhi
kebutuhan sehari – hari dan sangat penting artinya bagi kelangsungan
hidup dan penghidupan seseorang secara langsung mau pun tidak lagsung
(Suroto, 2000).
5. PengertianCargo
Kargo adalah semua barang yang dikirim melalui udara, laut, atau
darat yang biasanya untuk diperdagangkan, baik antarwilayah/kota di
dalam negeri maupun antarnegara yang dikenal dengan istilah ekspor-
impor. Apa pun jenisnya, semua barang kiriman, kecuali benda-benda
pos dan bagasi penumpang, baik yang diperdagangkan maupun untuk
keperluan lainnya dan dilengkapi dengan dokumen pengangkutan
dikategorikan sebagai kargo.3
2
. https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt581196805bd82/badan-layanan-umum-
blu-dan-ruang-lingkupnya/
3
https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-kargo/
37
Gambar 3.1Angkutan Kargo
6. Pengertian peningkatan pendapatan
Peningkatan pendapatan adalah kemampuan suatu usaha dengan
seluruh modal yang bekerja di dalamnya untuk menghasilkan laba
selama periode tertentu
38
akses ke sisi darat dan sisi udara dipergunakan untuk kendali proses
penanganan dan penumpukan kargo dan pos yang siap untuk diangkut
dari dan ke pesawat udara,
8. Dasar Hukum
• UU NO. 1 TAHUN 2009 Tentang Penerbangan
• PM 53 TAHUN 2017 Tentang Pengamanan Kargo Dan Pos
Serta Rantai Pasok (Supply Chain) Kargo Dan Pos Yang
Diangkut Dengan Pesawat Udara
• PMK 136 TAHUN 2016 Tentang Pengelolaan Aset pada Badan
Layanan Umum
• PM 56 TAHUN 2015 Tentang Keegiatan pengusahaan di
Bandar Udara
39
9. Flowchart Kargo Keluar (Outgoing)
40
4 BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Permasalahan
Penelitian berdasarkan hasil analisis data pelayanan terminal kargo
Bandar Udara Juwata Tarakan adalah sebagai berikut: terdapat 4 (empat)
atribut paling penting yang perlu mendapatkan perhatian utama dari
penyelenggara Terminal Kargo Bandar Udara Juwata Tarakan karena
memerlukan prioritas perbaikan pelayanan dari penyedia jasa/pengelola
terminal kargo bandar udara sehingga dapat meningkatkan pendapatan Cago.
Empat atribut jasa yang penting tersebut adalah
(1) Belum tersedianya pengadaan fasilitas untuk kerusakan peralatan kargo
yang rusak
(2) Belum tersedianya saran dan prasarana penampungan hasil bumi yang
dihasilkan Kota Tarakan Khususnya Hasil Laut
(3) Belum maksimal dalam mengembangkan dan meningkatkan
pendapatan Cargo Bandar Udara Juwata Tarakan
(4) Belum maksimalnya Pemanfaatan lahan atau tempat kosong terhadap
kapasitas terminal kargo untuk menampung kargo yang memadai
Khususnya dalam pendapatan hasil Laut
41
Dimana seluruh barang yang masuk maupun yang keluar harus
dilakukan penimbangan sesuai dengan Peraturan Menteri Nomor
53 tahun 2017 Pasal 15 setiap kargo dan pos haus dilakukan
penimbangan ,
Gambar 4.1Timbangan
b. Penempatan penyimpanan Hasil laut dan pasilitas lain nya yang
dibutuhkan untuk memaksimalkan pendapatan cargo c
42
Gambar 4.2Freezer Penyimpatanhasil Laut
C. Pemanfaatan lahan kosong yang tidak terpakai di daerah gedung
kargo
43
seluruh Kota Tarakan sehingga bandar udara siap dalam
meningkatkan pendapatan.
44
5 BAB V
PENUTUP
Dengan selesainya pelaksanaan OJT yang dilaksanakan oleh penulis
selama kurang lebih 3 (tiga) bulan dengan terselesaikannya penulisan
laporan ini, penulis mencoba memberikan semua pengetahuan yang penulis
peroleh selama OJT berlangsung.
Dalam pengumpulan bahan dan penyusunan laporan OJT, penulis
berusaha semaksimal mungkin memberikan gambaran secara obyektif dan
selengkapnya mungkin mengenai sarana dan prasarana yang mendukung
kegiatan operasional di beberapa unit, serta memberikan jalan keluar atas
setiap permasalahan yang dihadapi dalam mengoptimalisasikan pelayanan
jasa kebandarudaraan.
Laporan yang penulis buat ini sangat jauh dari kata sempurna, yang
dikarenakan keterbatasan pengetahuan yang dimiliki oleh penulis. Oleh
Karena itu segala kritik dan saran akan diterima oleh penulis dapat dikoreksi
dalam kekurangan dan kesalahan pada laporan ini
Diharapkan dari hasil kegiatan OJT ini dapat menjadi bekal untuk
meningkatkan sumber daya manusia dalam dunia perhubungan khususnya
penerbangan/ udara yang profesional. Dan semoga bermanfaat bagi
kemajuan pelayanan di Bandar Udara Internasional Juwata.
5.1 Kesimpulan
Setiap unit yang berada di Bandar Udara Internasional Juwata telah
memiliki teori kualitas pelayanan yang sesuai dengan standar pelayanan
yang telah ditetapkan. Akan tetapi penerapan di lapangan masih belum
optimal dan belum sesuai dengan yang diharapkan. Salahsatunya dalam
pelaksanaan oprasional kargo
a. Belum tersedianya pengadaan fasilitas untuk kerusakan peralatan kargo
yang rusak salah satunya pengadaan Timbangan berat barang Outgoing
cargo
45
b. Belum tersedianya sarana dan prasarana penampungan hasil bumi yang
dihasilkan Kota Tarakan Khususnya Hasil Laut
c. Belum maksimal dalam mengembangkan dan meningkatkan pendapatan
Cargo Bandar Udara Juwata Tarakan
d. Belum maksimalnya Pemanfaatan lahan atau tempat kosong terhadap
kapasitas terminal kargo untuk menampung kargo yang memadai
Khususnya dalam pendapatan hasil Laut
5.2 Saran
1. Menambah jumlah peralatan operasional yang masih kurang demi
meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada penumpang
dan pengguna jasa bandar udara lainnya salahsatunya pasilitas yang
tersedia di unit kargo diantaranya fasilitas timbangan kargo sehingga
dapat memaksimalkan pendapatan yang di hasilkan Unit kargo.
2. Bandar udara juwata tararakan merupakan bandara yang dikelola oleh
Badan Layanan Umum (BLU) dimana setiap Lahan atau tempat Harus
dimanpaatkan semaksimal mungkin sehingga memberi pemasukan
dan meningkatkan pendapatan Bandar Udara Juwata Tarakan
Hususnya dalam pemangpaatan lahan dan tempat bangunan kargo
yang masih banyak bangunan tidak terpakai yaitu pemanpaatan lahan
dengaan membangaun tempat penempatan hasil laut sehingga ada
pemasukan bagi bandara dan bisa meningkatkan pendapatan bandara
46
6 DAFTAR PUSTAKA
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt581196805bd82/badan-
layanan-umum-blu-dan-ruang-lingkupnya/
https://www.kajianpustaka.com/2020/03/pengembangan-usaha-pengertian-jenis-
strategi-dan-tahapan.html
http://banghens.blogspot.com/2016/09/definisi-pengembangan-menurut-
beberapa.html
https://www.hestanto.web.id/pengertian-pendapatan/
https://www.neliti.com/id/publications/234257/analisis-kualitas-pelayanan-
terminal-kargo-di-bandar-udara-juwata-tarakan
I
7 LAMPIRAN
Lampiran 1
Jadwal Kegiatan Plaksanaan On The Job Training
NOVEMBE
OKTOBER DESEMBER JANUARI
NO NAMA R
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 HARI
2 AHMAD
K
3 LILI
A
SUMARLI
M
4 TALSHA
P
5 HASBI
U
6 MULTAJAMI
S
7 AI LATIFAH
8 SITI
Keterangan :
Bisnis Cargo
TIS dan Informasi
Aviation Security
AMC
II
Lampiran 2 .
Perusahaan pengelola kargo bandar Udara Juwata Tarakan
III
Lampiran 3.
Agen kargo yang tersedia di bandar Udara Juwata Tarakan
Lampiran 4.
Data grafik pendapata kargo 2020
IV
Lampiran 5.
Grafik pendapatan kargo Hasil Laut Bandar udara Juwata tarakan