ANNEX 2 ANNEX 10
ANNEX 3 ANNEX 11
ANNEX 4 ANNEX 12
ANNEX 7 ANNEX 15
ANNEX 8 ANNEX 16
ANNEX 17 SECURITY – Safeguarding International Civil Aviation Against Acts Of Unlawful Interference
Doc. 8973 (Amandemen 15)
ANNEX 19
NASIONAL
Undang-undang No. 2 Tahun 1976 Tentang Pengesahan Konvensi
Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2001 Tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan
KP 240 Tahun 2017 Pedoman Penyusunan dan Tata Cara Pengesahan Program
Keamanan Penerbangan
Pedoman Penyusunan dan Tata Cara Pengesahan Program
SKEP 2765/XII/2010
Keamanan Penerbangan
TUJUAN
a. Untuk melindungi keselamatan, keteraturan dan efisiensi penerbangan
di Indonesia dengan memberikan perlindungan yang diperlukan bagi
penumpang, awak pesawat udara, personel di darat dan masyarakat dari
tindakan melawan hukum;
b. Untuk mempertahankan tingkat keamanan bandar udara dan angkutan
udara yang memberikan pelayanan penerbangan di Indonesia;
c. Untuk melindungi operasional penerbangan domestik dari tindakan
melawan hukum yang dilakukan berdasarkan penilain resiko keamanan.
Tindakan Melawan Hukum (Acts of Unlawfu lnterference) adalah
tindakan-tindakan atau percobaan yang membahayakan keselamatan
penerbangan dan angkutan udara.
Memberikan informasi palsu yang Menyandera orang di
membahayakan keselamatan pesawat udara dalam pesawat udara atau
dalam penerbangan maupun di darat, di bandar udara;
penumpang, awak pesawat udara, personel darat
atau masyarakat umum pada bandar udara atau
tempat-tempat fasilitas penerbangan lainnya.
MELAWAN HUKUM
PM 80 TAHUN 2017
Menguasai
pesawat udara
secara melawan
hukum;
Daerah Steril (Sterile Area) adalah daerah di antara tempat pemeriksaan penumpang atau tempat pemeriksaan
keamanan dan Pesawat Udara, yang mana aksesnya dikendalikan secara ketat.
Sisi Darat (Land Side) adalah daerah di Bandar Udara dan gedung-gedung dimana penumpang dan non-
penumpang mempunyai akses tanpa batas.
LANGKAH-LANGKAH KEAMANAN
Daerah Steril (Sterile Area) adalah daerah di antara tempat pemeriksaan penumpang atau tempat pemeriksaan
keamanan dan Pesawat Udara, yang mana aksesnya dikendalikan secara ketat.
Sisi Darat (Land Side) adalah daerah di Bandar Udara dan gedung-gedung dimana penumpang dan non-
penumpang mempunyai akses tanpa batas.
PEMBAGIAN TANGGUNG JAWAB
KEPALA KANTOR
Menjamin terlaksana dan terpenuhinya ketentuan keamanan serta
menyelesaikan masalah-masalah yang dapat mengganggu operasional
penerbangan di wilayah kerjanya
PEMBAGIAN
BADAN HUKUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA DI BANDARA
TANGGUNG JAWAB Bertanggung)awab terhadap keamanan kegiatan usahanya di Bandar
Udara
INSTANSI PEMERINTAH
Memberikan dukungan terhadap pelaksanaan Program Keamanan
Penerbangan Nasional sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tingkat
ancaman di Bandar Udara,
KOORDINASI DAN KOMUNIKASI
PM 80 Tahun 2017
BAB IV KOORDINASI DAN KOMUNIKASI
POIN 4.1 KOORDINASI
TINDAKAN
MELAWAN
HUKUM
Menyebarluaskan informasi
pada pihak – pihak terkait
Hoax (palsu)
Mengaktifkan EOC dan
Kepala Bandar
Melakukan penilaian terhadap
Udara Menetapkan
informasi yang diterima Genuine (asli)
kondisi keamanan
Benar (genuine), bilamana informasi keadaan rawan atau perlu dilakukan peningkatan
kewaspadaan atau kesiagaan dan/atau menerima ancaman yang membahayakan
keamanan penerbangan disimpulkan akan terjadi.
KEADAAN DARURAT KEAMANAN/
PENETAPAN KONDISI KEAMANAN
Ka. Pelayanan
Airport Duty Nav. Penerbangan
Airport Security
Manager
Kapolres/
Dan Pangkalan
Ketua AOC Unit Kerja BUBU
CIQ
Anggota KKBU
PENGAKTIFAN EOC (EMERGENCY OPERATION CENTRE)
TANGGUNG JAWAB
NASIONAL BANDARA
DIRJEN KEPALA
HIJAU
HUBUD BANDARA
DIRJEN KEPALA
KUNING
HUBUD BANDARA
DIRJEN KEPALA
MERAH
HUBUD BANDARA
KOMANDO
NASIONAL BANDARA
HIJAU - -
DIRJEN KEPALA
KUNING
HUBUD BANDARA
KAPOLRES
PANGLIMA
MERAH SETEMPAT/ DAN
TNI
PANGKALAN
MEDIA PEMBERITAAN DAN PELAPORAN
TINGKAT NASIONAL
KETUA KOMITE KEAMANAN NASIONAL
MEDIA
PEMBERITAAN
TINGKAT BANDAR UDARA
KETUA KOMITE KEAMANAN BANDARA
PELAPORAN
DIRJEN PERHUBUNGAN UDARA
(AWAL – 30 Hari & AKHIR – 60 Hari ICAO
dalam BHS INGGRIS)
KEGIATAN KOMITE KEAMANAN PENERBANGAN
Melakukan Latihan (exercise) skala besar (Full Scale) paling sedikit 1 (satu) kali dalam 2 (dua) tahun
TUJUAN
a. Mengidentifikasi kelemahan;
b. Mengidentifikasi kekurangan dan kebutuhan;
c. Memperkenalkan modifikasi yang diperlukan;
d. Memastikan keandalan dalam kompatibikitas operasional semua peralatan
TERIMA KASIH