KEAMANAN PENERBANGAN
~ IDENTIFIKASI PERILAKU ~
By : Margono, S.Pd., M.Pd.
POKOK BAHASAN
Kondisi Normal
Kondisi keadaan di bandar udara dalam keadaan beroperasi secara
manual.
Kondisi Keamanan Penerbangan Pada Bandar Udara
1. Kondisi Normal (hijau / green level)
Kabandara / kacab bertindak sebagai komando dan penanggungjawab :
melaksanakan langkah tindakan sesuai dengan ASP
Operator Angkutan Udara :
a. Melaksanakan evaluasi efektifitas ACP bandara
b. Memastikan kesesuaian ASP dengan AOSP yang dimiliki
c. Melakukan uji coba yang cukup terhadap prosedur komunikasi
penanggulangan keadaan darurat / contingency plan
d. Memastikan hubungan yang berkesinambungan dengan unit kerja terkait
kontinjensi bandara dalam rangka mengkoordinasikan tindakan khusus
untuk langkah antisipasi peningkatan keadaan.
Kondisi Keamanan Penerbangan Pada Bandar Udara
2. Kondisi Rawan (kuning)
Kondisi keadaan di bandar udara dalam keadaan rawan (kuning) atau perlu
dilakukan peningkatan keamanan.
a. Terjadinya tindakan melawan hukum secara nasional dan
intemasional yang berpotensi mengganggu keamanan penerbangan.
b. Terjadinya huru-hara, demontrasi masal dan pemeogokan yang berpotensi
menggangu keamanan penerbangan.
c. Presiden dan/atau wakil presiden serta tamu negara yang
setingkat, menggunakan sarana dan prasarana transportasi penerbangan
di bandar udara.
Tindakan
Penyelenggara Bandara :
a. Meningkatkan patroli keamanan pada RPA, NPA, Apron, make up dan break down
area, alat bantu navigasi, fasilitas pemanduan lalu lintas penerbangan.
b. Memberikan informasi, arahan dan mengingatkan unit kerja terkait untuk
mengambil langkah sesuai fungsi, tugas dan tanggung jawab sebagaimana diatur
dalam ASP.
c. Meningkatkan pemeriksaan fisik secara acak (lebih dari 10% untuk manual
check) terhadap penumpang dan barang yang diangkut.
d. Meningkatkan pengawasan terhadap baggage.
e. Meningkatkan fisik toilet publik, daerah telepon umum, gang dan jalan masuk
atau ruang yang sempit.
Tindakan
Angkutan Udara :
a. Pastikan semua kargo udara yang akan di kirim telah dilakukan
pemeriksaan secara fisik, atau menggunakan peralatan.
b. Melakukan pengawalan dan pengawasan berkelanjutan atas bagasi tercatat
yang sudah diperiksa, mulai dari tempat penerimaan, pengangkutan
sampai dengan pemuatan.
c. Memastikan semua kendaraan atau peralatan yang dipergunakan disekitar
pesawat udara telah diperiksa sebelumnya, khususnya bila melayani
pesawat udara yang ditinggal lama tanpa penjagaan petugas.
Kondisi Keamanan Penerbangan Pada Bandar Udara
3. Kondisi Darurat
Kondisi keadaan di bandar udara dalam keadaan darurat :
a. Adanya informasi ancaman dari sumber yang dapat terpercaya yang
membahayakan keamanan penerbangan.
b. Adanya informasi ancaman yang berdasarkan penilaian ancaman,
kemungkinan terjadinya tinggi.
c. Terjadinya tindakan melawan hukum berupa pembajakan, penyanderaan,
sabotase dan penyerangan yang membahayakan keamanan penerbangan.
Tindakan
Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara atau Kepala Bandara :
a. Menghubungi kapolres setempat.
b. Melaksankan semua prosedur yang ada pada posisi kuning.
c. Mengaktifkan EOC, menghubungi semua anggota ASC.
Tindakan
Penyelenggara Bandara :
a. Melaksanakan pemerikasaan secara fisik (100% manual check)
terhadap pax dan barang yang akan diangkut pesawat udara.
b. Membatasi lalu lintas yang masuk dalam terminal.
c. Menutup atau membatasi akses ke daerah penerbangan umum.
d. Memasang berikade di semua akses atau jalan dan pintu masuk kendaraan.
Tindakan
Operator Angkutan Udara :
a. Menerapkan kriteria profil penumpang (profiling checked).
b. Tidak memuat bagasi tercatat dalam pesawat udara, bila pemiliknya tidak ikut
dalam penerbagan tersebut.
c. Menolak semua kargo yang akan diangkut dengan pesawat udara, sejak
ditetapkan tingkat ancaman merah.
d. Meniadakan pelaksanaan city check-in.
e. Memastikan semua personil yang bertugas serta peralatan yang akan naik ke
pesawat udara telah dilakukan pemeriksaan di pintu masuk pesawat udara.
Tindakan Awal
1. Setiap orang yang mengetahui atau mendapat informasi adanya tindakan
melawan hukum harus segera melaporkan kepada otoritas bandara atau Ka.
bandara atau general manager bandara atau operator peawat udara sesuai
bentuk ancaman yang diterima.
2. Otoritas bandara / KaBandara / general manager bandara Yang menerima
informasi tidakan melawan hukum wajib mengambil tindakan siaga dalam
bentuk:
a. Menyebar luaskan informasi kepada pihak-pihak tertentu
b. Memberikan penilaian terhadap informasi yang diterima
c. Menyiapkan rencana tindakan yang akan dilakukan.
Tindakan Awal
3. Otoritas bandara / Ka. Bandara / general manager bandara atau operator
pesawat udara yang menerima informasi tindakan gangguan melawan hukum wajib
mengumpulkan data selengkap-lengkapnya untuk dijadikan bahan penilaian atau
evaluasi terhadap informasi tersebut.
4. Hasil penilaian atau evaluasi informasi tindakan gangguan melawan hukum
dapat dijadikan pedoman untuk menentukan kondisi tingkat ancaman yang
terjadi (kuning atau merah).
Tindakan Awal
5. Otoritas bandara / Ka. Bandara / general manager bandara bersama-sama dengan
pelaksana kegiatan bandara lainnya melakukan penilaian informasi ancaman dan
menentukan langkah sebagaiberikut:
a. Menyebarluaskan hasil penilaian informasi ancaman kepada pihak terkait.
b. Melaksanakan langkah-langkah sesuai dengan tingkat informasi ancaman
sesuai ACP.
Pengendalian
1. Apabila terjadi keadaan darurat keamanan (contingency plans) pada
penerbangan sipil, komite keamanan bandara bertindak sebagai pusat operasi
darurat, setelah (contingency plans) telah dinyatakan sebagai kondisi rawan
(kuning) atau kondisi darurat (merah).
Pengendalian
2. Pusat pengendali operasi darurat (emergency operation centre / EOC)
berfungsi menetapkan langkah-langkah yan akan diambil dan tempat
melaporkan kegiatan-kegiatan yang akan diambil dan tempat melaporkan
kegiatan-kegiatan atau langkah-langkah yang telah dilakukan oleh para
petugas yang terlibat adanya insiden sesuai dengan aipport contingency plan.
3. Ketua komite pengamanan bandara harus memastikan bahwa operasi darurat
tersebut tetap dipelihara dan selalu diuji, serta semua peralatan komunikasi
dalam kondisi bekeria baik.
TERIMA KASIH