Pergerakan Kendaraan:
• Service Road :25 km/jam
• Apron :10 km/jam
• Aircraft Safety Area : 5 km/jam
• Break Down/ Make Up Area :15Km/jam
• Access Road :40km/jam
KETENTUAN DI APRON
Pengemudi:
• Setiap orang yang mengemudikan kendaraan /
peralatan di daerah pergerakan harus memiliki Tanda
Ijin Mengemudi (TIM) yang syah dan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;
• TIM dibagi dalam beberapa golongan:
a. Gol. A, untuk mengemudikan kendaraan yang
mempunyai berat ≤ 3.500 Kg;
b. Gol. B, untuk mengemudikan kendaraan yang
mempunyai berat > 3.500 Kg.
c. Gol. C, untuk mengemudikan sepeda motor.
• Personnel
• pegawai jangan mengangkat lebih dari kekuatan fisiknya
• mengangkat harus diatas kaki dan tangan, tulang belakang
(punggung) lurus
• Semua muatan agar diletakkan dengan perlahan-lahan - jangan
banting untuk menghindari : kecelakaan, damage pada lantai
pesawat, damage pada shipment
• Dasi jangan sampai menjerat leher anda
• beri perhatian bila menemukan barang yang packagenya tidak
sempurna
• penggunaan safety shoes
• cargo harus disusun dengan baik di-cart, yang berat dibawah
• Menyambung cart dengan tractor agar benar-benar
terkunci/latched/terkancing
• hati-hati menarik Transporter, bahaya dapat terjadi :
operator menabrak dinding, machine/kendaraan
menggencet kaki pegawai, pegawai terjatuh pada tractor
dan dollies gagal berhenti
• Pegawai jangan memanjat forklift untuk naik pesawat
atau forklift/ pallet jangan dipakai sebagai alat transport
• pegawai mendekai jet aircraft dengan hearing protection
• hindari sejauh mungkin running aircraft engines
PROSEDUR KHUSUS UNTUK PARKING STAND
• Apabila ekor pesawat udara dalam posisi dekat dengan Apron Boundary Line (ABL) perlu
ada kendaraan operasional untuk melintasi boundary line ini untuk melihat sisi lain dari
pesawat udara dan ini harus dikerjakan dengan sangat hati-hati dan secepat mungkin.
• Karena tidak selalu tersedia tempat yang cukup luas didekat atau pada parking stand untuk
kepentingan parking keseluruhan equipment yang diperlukan secara permanen pada saat-
saat peak hours, maka direkomendasikan untuk menyediakan remote parking equipment
• Setelah pesawat udara berangkat,perusahaan ground handling harus memindahkan semua
equipment dari Aircraft Stand Area (ASA) agar siap digunakan untuk penerbangan (turn
around) berikutnya.
• Pada beberapa airport hal-hal berikut mungkin menjadi suatu keharusan:
– Memarkir seluruh equipment didalam Equipment Parking Area (EPA), kecuali equipment tertentu yang
ditempatkan dalam Equipment Staging Area (ESA) untuk siap digunakan bagi penerbangan yang
berikutnya.
– Semua peralatan / kendaraan memasuki Aircraft Stand Area (ASA) dengan kecepatan yang rendah
(kecepatan pejalan kaki)
Kendaraan/Peralatan Pelayanan Darat
Pesawat Udara (Ground Support Equipment)
Ketentuan Beroperasi
a. Setiap pengoperasian GSE harus mendapat izin dari
penyelenggara bandara,
b. Posisi GSE pada waktu melayani pesawat udara harus sesuai dg
ketentuan teknis pesawat udara yang dilayani,
• TIM B = SIM B
Untuk mengemudikan jenis bis
dan peralatan yg mempunyai 60 mm
jumlah berat lebih dari 3500 kg.
• TIM C = SIM C
Untuk mengemudikan kendaraan
sepeda motor.
Tim Sisi Udara Menurut Masa Berlakunya
• TIM A, B dan C berlaku selama 2 tahun serta dpt diperpanjang
• Bagi Warga Negara Asing, hanya berlaku untuk 1 tahun
Menghidupkan Mesin
Menghidupkan mesin pesawat udara hanya dapat dilakukan pada
tempat yang telah ditentukan dan sesuai posisi yang tidak merusak/
membahayakan :
a. Penumpang/Petugas
b. Bangunan/Gedung-gedung
c. Kendaraan/Peralatan
d. Pesawat Udara lainnya
Percobaan Mesin Pesawat Udara
a. Dilarang melakukan percobaan mesin pesawat udara selain
pada tempat yang telah ditentukan,
b. Segala kerusakan bangunan, kendaraan/ peralatan atau
fasilitas yang diakibatkan pada saat melaksanakan percoba-
an mesin pesawat udara, menjadi tanggung jawab perusaha-
an angkutan udara yang bersangkutan.
Pemarkiran Pesawat Udara
a. Pesawat udara hanya diperbolehkan parkir
di apron pada tempat yang telah
ditentukan oleh petugas pemandu lalu lintas
b.udara,
Pemarkiran pesawat udara harus dilaksanakan
dengan bantuan marshaller yang telah me-
miliki Sertifikat Kecakapan Pemandu Parkir
c.Pesawat Udara (SKP3U),
Pesawat udara yang parkir di contact stand
yang dilengkapi fasilitas garbarata wajib
menggunakan fasilitas tersebut
Mendorong Mundur Pesawat Udara
a. Pesawat udara bermesin jet pada waktu didorong mundur
(pushback) diperbolehkan menghidupkan mesin dengan
idle power,
b. Pesawat udara bermesin baling-baling hanya diizinkan meng-
hidupkan satu mesinnya pada waktu di dorong mundur,
c. Pesawat udara dilarang mundur dengan menggunakan tenaga
mesinnya sendiri dari tempat parkir karena alasan operasional
Pemindahan Pesawat Udara
a. Perusahaan angkutan udara atau ground handling agent
tidak dibenarkan memindahkan pesawat udara yang telah
diparkir kecuali atas izin petugas yang berwenang,
Tumpahan
1. Dalam hal terjadinya tumpahan bahan bakar, bahan pelumas,
sampah dan limbah di apron oleh pesawat udara, kendaraan,
atau peralatan perusahaan angkutan udara atau ground hand-
ling agent yang bersangkutan harus membersihkan setelah
memperoleh izin dari petugas yang berwenang,
Training
Penerbitan Buletin
Pembuatan Rambu
Pembuatan/Penyempurnaan
Sistem & Prosedur
Ramp Safety Campaign
RAMP SAFETY
Ramp Safety (Keselamatan di Ramp) adalah suatu
kegiatan operasional di ramp yang berkaitan langsung
dengan penerbangan dan dapat berjalan dengan tertib,
lancar serta aman
2. Keselamatan Di Darat
Pesawat udara yang parkir di apron dilayani berbagai peralatan
yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan penumpang,
bongkar muat kargo, refueling dll., haruslah mematuhi ketentuan
yang berlaku.
Untuk menjamin agar kegiatan operasional di ramp terlaksana
dengan tertib, lancar dan aman, salah satunya adalah dengan
meningkatkan kesadaran petugas di ramp bahwa aspek keselama-
tan harus menjadi pertimbangan utama bagi orang yang bekerja
di ramp.
INCIDENT/ACCIDENT ON THE RAMP
1. Insiden/eksiden terhadap penumpang
Keselamatan penumpang harus mendapat perhatian penting
mulai saat check in sampai memasuki pesawat udara, turun
pesawat udara sampai baggage claim.
2. Insiden/eksiden terhadap petugas ramp
Keselamatan petugas amat penting, baik dalam suasana bekerja
atau ketika tidak bekerja
3. Insiden/eksiden terhadap pesawat udara
Betapapun kecil kerusakan yang terjadi pada pesawat udara da-
pat mempengaruhi keselamatan penerbangan, penumpang dan
awak pesawat udara. Oleh karena itu setiap kerusakan pesawat
udara harus dilaporkan
4. Insiden/eksiden terhadap peralatan
Kecelakaan ini paling banyak terjadi dan frekwensinya paling
tinggi, tetapi terkadang tidak dilaporkan. Padahal sangat penting
menyangkut aspek operasi maupun keamanan. Lebih lanjut lapo-
ran akan dievaluasi guna perbaikan di kemudian hari
3 Keburukan Yg Sering Dilakukan Manusia
1. Kebiasaan (Rutinitas)
Kebiasaan membuat pekerja menjadi acuh tak acuh, tidak hati-
hati, teledor/sembrono, walaupun sebelumnya tidak pernah
terjadi.
2. Kecerobohan (Tergesa-gesa)
Sangat penting untuk bekerja dengan tenang. Konsentrasi dan
kontrol selama bekerja dapat hilang akibat terburu-buru.
Ingat ! Bekerjalah dengan tenang
3. Orang Lain
Sangat penting untuk berhati-hati terhadap orang lain yang tidak
mematuhi peraturan keselamatan
Ingat ! Anda harus memperhatikan orang lain, karena siapa tahu
orang lain justru tidak memperhatikan Anda.
Alat Perlindungan Bekerja di Ramp
1. Pakaian Kerja
a. Jelas terlihat
b. Pemakaian dasi/syal/selendang dll. harus dihindarkan,
karena dapat tersangkut dalam putaran mesin peralatan.
c. Pemakaian overall clothes untuk mencegah baju menjadi
kotor
2. Sepatu Kerja
a. Untuk melindungi kaki dari kemungkinan terluka
b. Tidak boleh terbuat dari tapak besi
5. Alat Pengangkat
Sebagian besar kecelakaan pada personil disebabkan oleh
kurangnya perhatian pada waktu mengangkat benda-benda
berat dengan tidak digunakannya alat pengangkat (lifting)
Bahaya yang Bersumber dari Mesin Jet
(Jet Engine Hazard)
Blast at
Aircraft Type Intake
Idle Thrust Roll of Thrust