OLEH
Angle nose-in
yaitu sistem parkir pesawat udara dengan hidung
Pesawat menghadap gedung terminal membentuk
sudut 45° terhadap gedung terminal.
Angled Nose-out
TERMINAL BUILDING
Angle nose-out
yaitu sistem parkir pesawat udara dengan
hidung pesawat membelakangi terminal mem-
bentuk sudut 45° terhadap gedung terminal.
Parallel
TERMINAL BUILDING
Parallel
yaitu sistem parkir pesawat udara
sejajar dengan bangunan terminal.
Nose-in
TERMINAL BUILDING
Service Road
1 2 3 4 5 6 7 8
Nose-in
yaitu sistem parkir pesawat
udara dengan hidung pesawat
tegak lurus sedekat mungkin
dengan gedung terminal.
Dalam menentukan konfigurasi pemarkiran
pesawat udara di apron tidak ada suatu ketentuan
bahwa pemarkirannya harus nose-in atau taxi-in
atau push-out dan lain-lain, tetapi harus
disesuaikan dengan lay-out apron dan
mempertimbangkan berbagai aspek baik efisiensi
maupun keselamatan operasi.
Namun yang jelas, sistem taxi-in push-out
configuration sangat baik dilaksanakan terhadap
pesawat udara berbadan lebar (wide body),
sedangkan sistem nose-out dan paralel lebih tepat
dilakukan untuk pesawat udara kecil (narrow
body).
KEUNTUNGAN SISTEM TAXI IN- PUSH OUT
1. Mengurangi kepadatan apron dari GSE; sebelum pesawat udara yang
akan dilayani datang, GSE sudah harus disiapkan terlebih dahulu.
2. Pelayanan ke pesawat udara lebih cepat dapat dilaksanakan dan
setelah pesawat berangkat tidak banyak membutuhkan waktu untuk
memindahkan peralatan GSE.
3. Kemampuan memuat bagasi dan proses boarding passenger dapat
dipercepat, sehingga keberangkatan pesawat udara sesuai jadwal
(schedule).
4. Sistem pemandu pesawat udara yang akan parkir lebih simple.
5. Efek dari jetblast (jetblast effect) terhadap peralatan, petugas dan
terminal tidak ada/ tidak perlu ada blast fences.
6. Dapat menggunakan Aircraft Docking Guidance System (ADGS).
7. Dapat dilayani hydrant pit.
Kerugian sistem Taxi in-Push Out
• Dibutuhkan peralatan aircraft towing tug
untuk mendorong pesawat udara pada saat
pesawat udara akan berangkat.
A. APRON MARKING
1. Taxy centre line Kuning 15 Continous -
2. Stand Centre Line Kuning 15 Continous -
3. Equipment Restraint Line Merah 10 Continous 30
4. Equipment Staging Area Putih 10 130 -
5. Equipment Parking Area Putih 10 Continous -
6. No Parking Area Merah 10 Continous -
7. Apron Boundary Line Merah 20 Continous -
8. Hidryant Fuel Pit Putih - -
Merah
9. Pedestrian Pathway Putih 200 30 80
B. SERVICE ROAD
1. Roadwad Edge Putih 10 5 5
2. Stop Line Putih 20 - -
3. Pedestrian Crossing Putih 200 50 50
JENIS MARKA APRON DAN DEFINISINYA
1. Apron Safety line Marking
2. Aircraft Lead-In dan Lead-Out Line Marking
3. Aircraft Stand Stop Line Marking
4. Apron Edge Line Marking
5. Parking Stand Number Marking
6. Pilot Stop Line Marking
7. Marshaller Stop line Marking
8. Aviobridge Safety Marking
9. Equipment Parking Area (EPA) Marking
10. Parking Clearance Line
11. No Parking Area (NPA) Marking
12. Apron Service Road Marking
13. Fuel hydrant Marking
14. Tug Parking Position Lines Marking
15. Aircraft type limit line Marking
16. Parking Weight limit Line Marking
17. Equipment Clearance Line Marking
18. equipment storage Marking
MARKA DI APRON
a. Adalah garis berwarna merah tidak terputus yang berada di Apron dengan lebar 0.10 meter.
b. Fungsinya menunjukan batas yang aman bagi pesawat udara dari pergerakan
peralatan pelayanan darat (GSE).
c. Letak disekeliling peaswat udara.
a. Adalah garis berwarna kunimg disepanjang tepi Apron dengan lebar 0,15 meter
b. Fungsinya menunjukan batas tepi Apron.
c. Letak pada sepanjang tepi Apron.
20
a. Adalah tanda di apron berupa huruf dan angka yang berwarna kuning dengan
latar belakang warna hitam.
b. Fungsinya menunjukan nomor tempat parkir peaswat udara
c. Letak di Apron area.
A12
6. Pilot Stop Line ( jika tidak ada marshaller)
• Pilot stopline disediakan jika tidak ada marshaller.
Perletakan Pilot stop line harus ditempatkan
sedemikian rupa dengan memperhatikan kebutuhan
fasilitas pelayanan pushback /towing, jika diperlukan,
sehingga saat pesawat udara udara dihentikan, garis
tersebut berada tepat di sebelah kiri penerbang. Pilot
stop line harus memiliki panjang 6 m dan offset dari
alignment line.
A, B 0m
C 5m
D 10 m
E 10 m
Aircraft type designation harus dibuat dengan huruf warna kuning
dengan tinggi 1 m dan jarak 0,15 m di bawah penerbang stop line,
sebagaimana diperlihatkan di bawah ini.
7. Marshaller Stop line
• Marshaller Stop line harus ditempatkan dimana nose
wheel pesawat udara udara berhenti, pada sisi kanan
dari, dengan posisi tegak lurus terhadap alignment line,
sebagaimana yang dilihat oleh marshaller pada posisi
menghadap pesawat udara udara yang datang.
a. Adalah garis berwarna merah yang berada di Apron dengan lebar 0.15 meter.
b. Fungsinya menunjukan batas yang aman bagipesawat udara dari pergerakan
peralatan pelayanan darat (GSE).
c. Letak disekeliling peaswat udara.
Posisi Roda Garbarata (Aviobridge
wheel position
9. EQUIPMENT PARKING AREA MARKING
a. Adalah tanda berupa garis yang berwarna putih dengan lebar 0,15 m.
b. Fungsinya sebagai pembatas pesawat udara denagn area yang diperuntukan
sebagai tempat parkir peralatan pelayanan darat pesawat udara.
c. Letak di Apron area.
+ +
Aviobridge
maneuvering
area
10. Parking Clearance Line
Parking clearance lines dapat disediakan pada posisi
Parkir Pesawat udara untuk menggambarkan area yang
Harus tetap bebas dari personil, kendaraan dan
peralatan saat pesawat udara taxiing (atau ditarik) ke
posisi atau sesudah menghidupkan mesin dalam
persiapan untuk keberangkatan jika tidak ada apron
safety lines. 5-44 Parking clearance lines juga harus
disediakan pada apron yangdigunakan oleh light
aircraft dengan pola penempatan parkir sembarang,
jika ingin membatasi parkir pada daerah tertentu.
Parking clearance lines harus meliputi garis merah tak terputus
dengan lebar 0,10 m atau jika diinginkan 0,20 m untuk apron
Dengan dimensi yang luas. Jika dibutuhkan, garis tak terputus
Berwarna putih atau kuning dengan lebar 0,10 m di masing
masing sisi dapat memperjelas parking clearance lines. Kata
kata “PARKING CLEARANCE” harus dicat kuning di sisi tempat
pesawat udara udara ringan parkir dan dapat terbaca dari sisi
tersebut. Kata-kata tersebut harus diulang pada interval tidak
lebih dari 50 m, menggunakan huruf dengan ketinggian 0,3 m
yang terletak 0,15 m dari garis tersebut, sebagaimana
diperlihatkan dalam gambar dibawah ini.
11. NO PARKING AREA MARKING
No Parking area
+ +
Aviobridge
maneuvering
area
12. APRON SERVICE ROAD MARKING
VOR 116.3
VOR 116.3 147 147
VOR 116.3
VOR 116.3 147 4.3 NM 147 4.3 NM
2. AIRCRAFT STAND IDENTIFICATION SIGN
BERGERAK MAJU
BELOK KIRI
BELOK KANAN
BERHENTI
PASANG REM
LEPASKAN REM
MATIKAN MESIN
SEMUA BERES