Anda di halaman 1dari 12

biomekanika gerak dalam olahraga basket

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Kenesiologi mekanika merupakan suatu wawasan studi gerak tubuh dan olahraga dengan
menggunakan dasar pengetahuan mekanika. Salah satu bidang mekanika yang erat hubungannya
dengan gerak adalah teori Newton mengenai gerak, karena gerak akan selalu terkait dengan tenaga
(force), maka para guru dan pelatih olahraga adalah petugas-petugas atau orang-orang yang setiap hari
akan menghadapi masalah gerak yaitu dari seorang siswa atau seorang atlet dalam berolahraga atau
dalam kehidupannya sehari-hari.

Gerak merupakan elemen utama dalam pada sebagian besar olahraga. Gerakan dapat berbentuk
pergerakan seluruh tubuh atau gerakan benda atau alat yang diakibatkan oleh kerja tubuh. Gerak adalah
sebuah fungsi dari kecepatan dan arah . Gerak dapat bersifat horisontal atau vertical, artinya arahnya
horisontal atau vertical atau membuat sudut dengan horizontal, atau dapat merupakan sebuah gerak
melingkar yang mengelilingi sebuah pusat putaran. Kecepatan ialah perubahan posisi benda pada
arahnya pada satuan waktu. Sedangkan Percepatan ialah bertambahnya kecepatan dalam satuan waktu.

Banyak teori yang dikembangkan dalam materi ilmu gerak. Untuk mengerti dengan baik dari
teori tersebut diperkenalkan pengertian-pengertian dari suatu ilmu gerak, karena akan membantu
memberikan penjalasan dan pemahaman bagaimana melakukan aktifitas olahraga seperti jalan lari,
lompat jauh, meluncur, menyelam, senam dan permainan menggunakan/dibantu alat. Dengan teori-
teori tersebut membantu kita untuk melakukan analisis gerakan-gerakan seperti : kecepatan, gerak lurus
tidak beraturan, posisi kaki dalam keadaan kontak dan tidak kontak dengan tanah, gerakan memutar
dan beberapa aspek serta teknik dalam olahraga serta gerak manusia.

Sebelum memasuki detail analisa gerak secara kualitatif didalam biomekanika dalam memperbaiki
teknik, pertama kita harus mempelajari lebih dahulu tentang perbedaan antara kualitatif dan kuantitatif
analisis biomekanik. Bahasan kualitatif dan kuantitatif menggambarkan bagaimana karateristik dari
penampilan diamati dan dianalisa oleh pelatih, guru atau dokter. Jika penampilan atau setiap aspek
ditinjau secara kuantitatif atau diukur (diperlihatkan dengan bilangan atau angka). Jika penampilan atau
setiap aspek dievaluasi dengan hanya menggunakan penglihatan dari pengamat dan tidak menggunakan
angka disebut dengan analisa kualitatif dan tetap harus menggunakan teori-teori dan dalil-dalil.
Dalam hal ini, jenis analisa biomekanik kualitatif yang digunakan untuk mengidentifikasi
kelompok-kelompok otot aktif selama setiap fase suatu gerakan disebut analisa anatomi kualitatif.
Analisa anatomi kualitatif suatu ketrampilan bisa berbentuk sederhana atau kompleks, terganung pada
aktifitas yang di analisa. Salah satu yang berbentuk kompleks pada permainan bola basket. Dengan
menilai perbandingan (cepat, lambat, tinggi, rendah, pendek, panjang, besar, kecil dan selanjutnya boleh
jadi digunakan untuk menggambarkan karakteristik ini. Perasaan dari penglihatan, atau pengamatan
dengan penglihatan , adalah dasar analisa secara kualitatif.

BAB II

PEMBAHASAN

A.Teknik Dasar

1.PASSING

Passisng adalah pengoporan bola kepada teman,dan catching adalah menerima bola dari operan
teman.

- Teknik tolakan dada (the two handed pass), operan yang dilakukan dengan menolakan bola
dari dada kepada teman dengan arah mendatar.

- Operan dari atas kepala (the over head pass), operan yang dilakukan dari atas kepala dan biasanya
dilakukan dengan dua tangan.

- Operan pantulan (the bonce pass), operan degan cara memantulkan bola kelantai terlebih dahulu
sebulum diterima oleh teman.

Ada beberapa jenis-jenis passing, dan penggunaannya haruslah tepat pada setiap situasi.

Chest Pass
Chest pass adalah jenis passing yang paling efektif apalagi pada saat pemain tidak dijaga. Urutan teknik
chestpass dimulai dengan posisi triple threat dan ibu jari menghadap ke atas saat memegang bola,
maksudnya agar saat didorong bola akan berputar ke belakang (back spin). Pada akhir gerakan, ibu jari
harus menghadap ke bawah. Ingatkan pemain untuk melakukan pivot dalam pasing.

Bounce Pass

Passing ini direkomendasikan untuk digunakan pada sasaran yang melakukan backdoor cut dan pada
saat pemain di-trap sehingga kesulitan mencari passing line. Gerakan yang dilakukan hampir sama
dengan chest pass, hanya saja arah bola dipantulkan ke 2/3 dari jarak penerima bola. Passer perlu
memperkirakan agar nantinya bola memantuk ke arah pinggul penerima.

Overhead Pass

Overhead Pass sangat efektif digunakan saat tim defender menggunakan zone defense, beberapa tips
yang perlu diperhatikan dalam melakukan overhead pass adalah: (1) pertahankan posisi siku paling tidak
setinggi kepala. (2) Kekuatan dorongan overhead pass hanya terletak pada bagian siku, pergelangan
tangan, dan jari-jari. Bahu hanya berfungsi sebagai penopang siku agar tetap setinggi kepala. (3) posisi
awal ibu jari adalah menghadap ke belakang dan posisi akhir menghadap ke depan. (4) untuk
mendapatkan tambahan tenaga dorongan, pemain dapat melakukan pivot.

Baseball Pass

Baseball pass biasanya digunakan untuk melakukan passing jarak jauh. Pada posisi awal pemain
menempatkan bola di salah satu sisi kepala dan posisi kaki parallel stance. Lalu kaki pada sisi yang sama
dengan tangan yang memegang bola ditarik ke belakang, titik tumpu terletak pada kaki ini. Setelah itu,
lempar bola seperti melakukan lemparan pada baseball. Ingatkan pemain agar tidak menekuk
pergelangan tangan terlalu dalam kebelakang dan akhirnya passing dengan posisi jari-jari menghadap ke
sasaran agar passing tetap akurat pada sasaran.

Hand off Pass

Hand off pass merupakan passing yang diberikan secara langsung kepada penerima tanpa melakukan
pelemparan. Biasanya si passer melakukan blok terhadap defender nya maupun defender penerima,
sehingga penerima bebas untuk melakukan scoring atau menarik defender lain agar membebaskan
pemain yang lebih berpeluang melakukan skoring.

Hook Pass
Hook pass yakni passing dengan menggunakan satu lengan. didahului dengan lompatan dan biasanya
mengarah 90 derajat dari arah lari passer. Keuntungan dirasakan saat defender memiliki jangkauan
vertikal yang tinggi, selain itu, dapat mengubah arah serangan dengan cepat dalam keadaan berlari
tanpa melakukan quick stop ke posisi triple threat.

2.SHOOTING

Dasar-dasar Shooting Basketball

Menembak bola basket adalah baik seni dan sains. Menembak bola basket adalah sebuah bentuk
seni karena melibatkan tersetel koordinasi tangan-mata daripada keterampilan motorik kasar. Sebagai
contoh, tidak seperti keterampilan seperti sikap defensif dan berputar, yang relatif tidak berubah-ubah,
bentuk penembakan sangat individualistik. Tidak ada satu cara yang benar menembak bola basket,
meskipun ada unsur-unsur tertentu dari basket bentuk penembakan umum untuk semua penembak
basket yang baik yang dapat diidentifikasi.

Menembak bola basket juga ilmu karena melibatkan proses mekanis seperti persepsi kedalaman,
kecepatan, sudut rilis, dan lintasan bola dalam penerbangan. Strip komik Mary Layak pernah
menampilkan sebuah episode tentang seorang mahasiswa matematika brilian yang menjadi penembak
yang luar biasa di tim basket karena analisis tentang prinsip-prinsip ilmiah yang terlibat dalam
penembakan bola basket. Meskipun episode ini agak terlalu mengada-ada, itu menggambarkan bahwa
kesadaran dasar ilmiah untuk pengambilan gambar yang baik dapat membantu meningkatkan tembakan
pemain dalam keterbatasan kemampuan dan waktu yang dihabiskan berlatih menembak nya.

Mekanisme Shooting Basketball

Semua dasar-dasar basket ofensif saling terkait. Shooting tergantung pada keseimbangan yang
baik dalam melaksanakan berbagai gambar dan gerak kaki yang memungkinkan pemain untuk
mendapatkan terbuka untuk tembakan. Rilis aktual dari semua tembakan tergantung pada jari yang
tepat dan kontrol pergelangan bola. Busur diberikan kepada penerbangan bola tergantung pada
preferensi individu, namun sebagian besar pemain merasa nyaman dengan busur menengah. Pemain
lain menggunakan tembakan datar yang tampak seolah-olah yang hampir tidak bisa membersihkan
pelek dan masuk keranjang. Menurunkan busur memungkinkan pemain untuk memperluas jangkauan
mereka tanpa meningkatkan kekuatan diterapkan untuk tembakan.
Elemen Basketball Shooting Akurasi

Semua orang di basket ingin menjadi penembak yang baik dan pencetak gol yang tinggi. Bahwa
tidak semua orang ternyata menjadi penembak basket yang baik atau pencetak gol tinggi mungkin
terutama disebabkan oleh kegagalan untuk memahami unsur-unsur yang terlibat dalam penembakan
basket kemampuan (dan, tentu saja, waktu yang dihabiskan berlatih menembak bola basket). Meskipun
keterampilan basket individu dapat membatasi pemain, AOS utama kemampuan basket menembak,
dalam terlalu banyak kasus pemain membatasi dirinya dengan kurangnya perhatian kepada rincian
terlibat dalam penembakan bola basket. Kami telah mengidentifikasi sembilan elemen akurasi
menembak bola basket.

Praktek Menembak dalam basket

Bahkan tanpa memiliki apa yang pelatih mempertimbangkan, Äúgood, Äù bentuk basket
menembak, pemain bisa, melalui berjam-jam praktek, menjadi penembak basket yang baik dan
pencetak gol efektif jika ia memiliki setidaknya minimal koordinasi tangan-mata. Dalam kebanyakan
kasus, penembak basket yang baik adalah produk dari berjam-jam di lapangan basket berlatih
menembak mereka. Seperti hampir segala sesuatu dalam hidup, menembak bola basket adalah hal
kebiasaan, yaitu, melibatkan pengulangan himpunan gerakan hingga gerakan-gerakan menjadi bagian
bawah sadar dari seorang pemain, perilaku pengadilan AOS.

Cara berdiri pada shotting

Karena tembakan basket dapat diambil dari setiap posisi tubuh, baik di lantai atau di udara,
tidak ada yang dapat diidentifikasi, Äúright, Äù sikap di luar kebutuhan untuk keseimbangan ketika
menetapkan diri untuk mengambil tembakan. Karena posisi triple-ancaman menawarkan keseimbangan
terbesar dan fleksibilitas, biarkan, AOS mulai dengan itu.

Posisi triple-ancaman mengacu rendah, sikap seimbang yang ballhandler mungkin baik
menembak, mengemudi, atau mengoper bola. Namun, hal itu mungkin tampak aneh untuk memiliki
penembak menurunkan pusat gravitasinya sebelum mengambil tembakan karena ia harus mendapatkan
bola melewati bek, dua faktor membuat langkah ini diperlukan. Pertama, ia membutuhkan sikap
diturunkan untuk mengumpulkan momentum ke atas untuk tembakan melompat-Nya, dan kedua, ia
lebih terbatas dalam apa yang bisa ia lakukan dengan bola ketika ia berdiri tegak daripada ketika ia
berada dalam posisi berjongkok. Posisi triple-ancaman hanya itu, sikap yang ballhandler dapat
menyerang pertahanan dalam salah satu dari tiga cara.

Selain itu, integral posisi sebelum Anda mengambil gambar adalah tindakan mengkuadratkan
diri ke keranjang, atau memutar tubuh Anda sehingga bahu dan dada menghadapi keranjang. Dalam
tergesa-gesa untuk mendapatkan basket ditembak jauh sebelum diblokir, pemain kadang-kadang akan
menerima lulus atau menangkap bola dari menggiring bola sambil menghadap tegak lurus ke keranjang
dan menembak tanpa pernah kuadrat diri ke keranjang, AI misalnya, pemain berpengalaman di posisi
sayap pada pelanggaran zona. Pemain harus beralih ke keranjang setiap kali mereka menangkap lulus
atau mengambil menggiring bola mereka. Mereka mungkin harus melindungi bola karena mereka
berpaling untuk menghadapi keranjang, tetapi mereka masih perlu untuk mengubah

3.LAY_UP

Tembakan melayang/lay_up adalah salah satu teknik memasukkan bola ke dalam jaring dalam
permainan bola basket. Teknik ini merupakan salah satu cara termudah untuk mendapatkan poin.
Secara garis besar, teknik ini dilatih dengan men-dribble bola dari garis tembakan bebas, kemudian
melompat dengan satu kaki bergantian dan pada lompatan kedua dilakukan tembakan ke ring secara
bersamaan.Saat melompat, bola dibawa dengan dua tangan, setelah itu dilepaskan ke arah ring dengan
satu tangan.Sedangkan tangan lainnya membantu dan melindungi bola. Lay-up dilakukan dengan
memantulkan bola ke bagian atas papan ring terlebih dahulu ataupun langsung memasukkan bola ke
ring.

Ada beberapa variasi dari teknik lay-up, yaitu reverse lay-up dan power lay-up. Reverse lay-up biasanya
dilakukan apabila seorang pemain berada di bawah ring atau sangat dekat dengan ring sehingga
memungkinkan untuk melakukan lay-up biasa. Pada teknik ini, seorang pemain akan menggunakan sisi
yang berlawanan dengan lay-up biasa saat menembakkan bola. Power lay-up dilakukan dengan
menembak bola menggunakan kedua tangan dalam jarak yang dekat dengan ring.
Telah dikemukan diatas, bahwa banyak faktor yang dapat memberikan pengaruh untuk hasil lay up
shoot dalam bola basket. Salah satu faktor tersebut adalah keadaan anatomi tubuh atau komponen otot
yang terlibat adalah tungkai.

Gerakan lay up merupakan kombinasi gerakan antara lompat – langkah – langkah, dalam hal ini panjang
tungkai sangat berpengaruh pada panjang langkah yang dihasilkan untuk mendekatkan diri pada ring
basket. Jadi makin panjang tuas tungkai maka semakin panjang pula langkah untuk melakukan awalan
tolakan

B. Karakteristik Kondisi Fisik

Kondisi fisik yang dipakai dalam gerakan-gerakan olahraga bola basket adalah:

Endurance (daya tahan)

Endurance digunakan pada saat permainan bola basket terutama pada saat melakukan gerakan-gerakan
berlari, melompat dan mengopor, daya tahan dalam waktu yang sedang (median durasi endurance)
daya tahan otot (maskula endurance)

Kekuatan (Strength)

Kekuatan juga dibutukan untuk gerakan-gerakan berlari, melompat dan shooting dan penjagaan
terhadap lawan . Kekuatan yang dipakai adalah kekuatan daya tahan (maskular endurance), daya
(power) dan kekuatan relative.

Kecepatan biasanya dipakai untuk lari, dan kecepatan yang pakai adalah kecepatan siklik.

Koordinasi (coordination)

Biasanya digunakan untuk gerakan shooting, dan passing untuk menyempurnakan antara gerakan kaki
dan tangan.

Flexibility

Biasanya digunakan untuk gerakan yang gesit untuk menerobos pertahan lawan.

Daya ledak (explosive power)

Biasa digunakan pada gerakan melempar dan menangkap.


C. Otot yang Berperan

Otot adalah struktur yang mengubah energi kimia menjadi energi panas dan kerja. Dalam
mempelajari gerakan olah raga dan latihan secara biomekanika, otot-otot yang penting adalah otot
rangka, yang digunakan untuk bergerak dan untuk membentuk tubuh. Jenis otot lurik memiliki serat
otot pita bolak balik yang terang dan gelap. Otot bisa diperpanjang, mereka dapat meregang atau
memanjang, dan elastis, sehingga mereka dapat melanjutkan istirahat panjang mereka setelah
memanjang. Mereka memiliki rangsangan dan kontraktilitas. Rangsangan berarti bahwa mereka
menanggapi stimulus kimia dengan menghasilkan sebuah sinyal listrik, aksi potensial, sepanjang
membran plasma. Kontraktilitas mengacu pada kemampuan unik otot untuk mempersingkat dan
karenanya menghasilkan gerakan. Otot rangka terhitung sekitar 40-50% dari berat dewasa dengan berat
badan normal. Dari sudut pandang olahraga atau latihan, otot rangka ada sebagai sekitar 75 pasangan.
Otot rangka utama ditampilkan pada lapisan otot proksimal, yang lebih dekat dengan bagian tengah
tubuh, dikenal sebagai lapisan pangkal dan distal seperti penyisipan.

Kekakuan mekanik otot adalah tingkat perubahan kekuatan seketika dengan panjang - itu adalah
kemiringan ketegangan otot- kurva panjang. Otot yang tidak terangsang memiliki kekakuan rendah (atau
kepatuhan tinggi). Ini meningkat dengan waktu selama ketegangan dan berkaitan langsung dengan
tingkat filamen yang tumpang tindih dan keterikatan antara lintas-jembatan. Pada tinggi tingkat
perubahan kekuatan, seperti yang terjadi di kebanyakan olahraga, otot kaku, khususnya pada kontraksi
eksentrik yang Kekakuannya lebih dari 200 kali dari orang-orang lain untuk kontraksi konsentris yang
telah dilaporkan. Kekakuan sering dianggap berada di bawah kendali refleksi dengan peraturan melalui
kedua komponen panjang reseptor gelendong otot dan komponen arus balik kekuatan organ tendon
Golgi. Peran yang tepat dari berbagai komponen refleks dalam peraturan kekakuan pada gerakan
manusia cepat dalam olahraga tetap sepenuhnya dibuat seperti halnya efek mereka dalam siklus
peregangan pendek (lihat di bawah). Hal ini jelas, bagaimanapun, bahwa refleks hampir dapat
melipatgandakan kekakuan otot-otot sendirian dibeberapa sendi. Selanjutnya, otot dan properti refleks
dan sistem saraf pusat berinteraksi dalam menentukan bagaimana kekakuan mempengaruhi kontrol
gerakan.

Jaringan otot memiliki sifat iritabilitas, kontraktilitas, ekstensibilitas (diperpanjang), dan elastisitas. Tidak
ada jaringan lain dalam tubuh yang memiliki semua karakteristik tersebut. Untuk lebih memahami sifat
ini, Anda mungkin akan merasa terbantu dengan mengetahui bahwa otot memiliki panjang istirahat
normal. Hal ini didefinisikan sebagai panjang otot bila tidak distimulasi, yaitu ketika tidak ada kekuatan
atau tekanan yang dikenakan terhadapnya. Iritabilitas adalah kemampuan untuk merespon rangsangan.
Otot akan berkontraksi ketika dirangsang. Hal ini bisa menjadi stimulus alami dari saraf motorik atau
stimulus buatan seperti arus listrik. Kontraktilitas adalah kemampuan untuk memperpendek atau
berkontraksi ketika menerima stimulasi yang memadai. Hal ini dapat menyebabkan pemendekan otot,
tetap sama, atau memanjang. Ekstensibilitas adalah kemampuan otot untuk meregangkan atau
memperpanjang ketika menggunakan kekuatan. Elastisitas adalah kemampuan untuk mundur atau
kembali ke panjang istirahat normal ketika gaya peregangan atau memperpendek dihapus. Gula-gula air
garam memiliki ekstensibilitas, tetapi tidak elastisitas. Anda dapat meregangkannya, tapi sekali kekuatan
tersebut dihapus gula-gula akan tetap terenggang. Sebuah kawat pegas memiliki ekstensibilitas dan
elastisitas. Regangkan kawat, maka ini akan memanjang. Hilangkan reganganannya, maka kawat pegas
akan kembali ke panjang semula. Hal yang sama terjadi pada otot. Namun, tidak seperti gula-gula atau
kawat pegas, otot mampu memperpendek ukurannya daripada panjang istirahat normal.

Sifat otot adalah sebagai berikut: Regangkan otot, dan akan memperpanjang (ekstensibilitas).
Hapus peregangan, dan akan kembali ke posisi istirahat normal (elastisitas). Rangsang otot, dan dia akan
merespon (iritabilitas) dengan memendekkan (kontraktilitas), kemudian hapus stimulus dan dia akan
kembali ke posisi istirahat normalnya (elastisitas)

0tot rangka merupakan alat gerak utama pada manusia. Kontraksi sebagai otot dapat menggerakkan
tulang-tulang persendiannya.

D. Sendi dan Gerakan Sendi

Secara keseluruhan, sendi diklasifikasikan menurut pergerakan mereka lakukan. Dalam sendi
berserat, tepi tulang diikat oleh lapisan tipis periosteum yang berserat, seperti dalam jahitan sendi
tengkorak, dimana gerakan tersebut tidak diinginkan. Dengan hilangnya usia sendi ini maka tulang akan
mengering. Ini adalah sendi yang tidak dapat bergerak. Sendi ligamen terjadi antara dua tulang. Tulang
bisa berdekatan, seperti dalam ligamen talofibular interosseus, yang hanya memungkinkan sedikit
gerakan, atau lebih lanjut, seperti dalam membran interosseus yang luas dan fleksibelpada jaringan ikat
antara ulna dan radius, yang memungkinkan terjadinya gerakan bebas.Ini bukan sendi yang sebernarnya
dan diklasifikasikan menjadi bergerak sedikit. Tulang rawan sendi terdiri dari tulang rawan hialin, seperti
pada sendi antara tulang dada dan tulang rusuk pertama, atau fibrocartilage, seperti pada diskus
intervertebralis. Sendi rawan digolongkan menjadi sedikit bergerak.

Klasifikasi ketiga persendian ini memiliki rongga sendi yang dikelilingi oleh jaringan lengan berserat,
kapsul sendi ligamen, yang menyatukan tulang. Gesekan antara tulang diminimalkan oleh tulang rawan
hialin yang halus. Meskipun tulang rawan dianggap sebagai penyerap gumpalan, peran ini kini dianggap
tidak mungkin. Fungsitulang rawan pada sendi tersebut terutama untuk membantu mengurangi tekanan
antara sentuhan permukaan, dengan penyaluran beban sendi, dan memungkinkan gerakan dengan
gesekan minimal. Permukaan dalam kapsul ini berjajar dengan membran sinovial halus,sel-selnya
memancarkan cairan sinovial yang melumasi sendi. Cairan ini mengkonversi berpotensi tekan padat
tegangan ke hidrostatik yang merata, dan memelihara tulang rawan hialin berdarah. Gerakan bebasini
sendi atau sinovial adalah yang paling penting dalam gerakan manusia. Hubungan perubahan tulang
satu sama lain selama gerakan menciptakan ruang yang diisi oleh lipatan cairan sendi dan pinggiran
menempel pada membran sinovial. Ketika diisi dengan sel-sel lemak ini disebut lemak bantalan. Pada
sendi sinovial tertentu, seperti sendi radioulnar sternoklavikular dan distal, disc fibrocartilaginous yang
seluruhnya terjadi atau sebagian membagi sendi. Sendi sinovialdapat diklasifikasikan sebagai berikut,
yang menjadi dasar utama adalah pada berapa banyak derajat n rotasi sendi memungkinkan untuk
lepas.

· Sendi bidang (juga dikenal sebagai sendi meluncur atau tidak teratur) adalah sendi di mana hanya
sedikit gerakan meluncur yang terjadi. Sendi ini memiliki bentuk yang tidak teratur. Contohnya adalah
sendi intercarpal pada tangan, sendi intertarsal pada kaki, sendi acromioclavicular dan kepala dan
tuberkel dari tulang rusuk. Sendi diklasifikasikan dalam bacaan baik sebagai non-aksial, karena mereka
meluncur lebih atau kurang dari permukaan bidang, dan multiaksial. Istilah yang terakhir ini diduga
digunakan karena permukaan bukan bidang tapi memiliki kelengkungan jari-jari besar, oleh karena itu,
sebuah pusat efektif rotasi dari beberapa jarak yang cukup dari tulang. Deskripsi pembentukan
tampaknya lebih berguna. Meskipun gerakan sendi individu kecil, kombinasi dari beberapa sendi
tersebut, seperti di daerah karpal tangan, dapat mengakibatkan gerakan signifikan.

· Sendi engsel adalah sendi yang permukaan cekung dari satu tulang meluncur sebagian ke
permukaan cembung yang lain. Contohnya adalah siku dan sendi pergelangan kaki dan sendi
interphalangeal dari jari tangan dan kaki. Lutut ini bukan sendi engsel yang sederhana, meskipun tampak
seperti itu ketika menanggung beban berat. Sendi engsel adalah uniaksial, hanya memungkinkan
gerakan fleksi dan ekstensi.

· Sendi Pivot adalah sendi di mana satu tulang berputar terhadap tulang yang lain. Hal ini mungkin
melibatkanpencocokan tulang bersama di salah satu ujung, dengan satu berputar terhadap kaki- seperti
pivot lainnya, seperti dalam sendi atlanto-aksial antara tulang leher pertama dan kedua.Kelas juga
digunakan untuk menutupi dua tulang panjang yang berbaring berdampingan, seperti pada sendi
proksimalradioulnar. Sendi uniaksial ini, memungkinkan rotasi terhadap sumbu vertikal pada bidang
horisontal.

Stabilitas dan mobilitas Sendi

Stabilitas, atau imobilitas, sendi adalah perlawanan sendi untuk berpindah Ini

tergantung pada faktor-faktor berikut:


· Bentuk struktur tulang, termasuk jenis sendi dan bentuktulang. Ini adalah faktor stabilitas utama di
beberapa sendi, seperti siku dan pinggul, tapi jauh lebih penting pada bagian lain, misalnya lutut dan
bahu sendi.

· Pengaturan ligamen, termasuk kapsul sendi, yang penting dalam, untuk Misalnya, sendi lutut.

· Penyusunan fasia, tendon dan aponeurosis.

· Posisi - sendi lebih stabil pada posisi lipatan yang dekat, dengan sentuhan maksimal

antara permukaan artikular dan dengan ligamen kencang, daripada posisi liapatan yang longgar.

· Tekanan Udara, mempunyai tekanan lebih dalam persendian, seperti dalam

pinggul.

· Kontraksi otot - tergantung pada posisi relatif tulang pada sendi, otot mungkin memiliki komponen
kekuatan yang mampu menarik tulang ke sendi, hal ini sangat penting ketika struktur tulang tidak stabil,
seperti dalam sendi bahu.

Mobilitas atau fleksibilitas (kelenturan) sendi dianggap perlu untuk olahragawan dan olahragawati. Hal
ini biasanya digunakan untuk mengurangi cedera. Meskipun hal ini mungkin benar, mobilitas yang
berlebihan dapat mengorbankan stabilitas yang penting sehingga hal itu menyebabkan rentan terhadap
cedera. Hal ini juga kadang-kadang digunakan untuk meningkatkan kinerja mobilitas, meskipun secara
logis hal ini tidak baik dibuktikan. Mobilitas adalah sendi yang sangat spesisifik dan dipengaruhi oleh
pembentukan tubuh, keturunan, usia, jenis kelamin, kebugaran dan olahraga. Peserta dalam olahraga
dan latihan biasanya lebih fleksibel daripada yang bukan peserta karena penggunaan sendi dengan jarak
lebih besar, menghindari pemendekan otot adaptif. Luas nilai-nilai yang berbeda yang dilaporkan dalam
bacaan ilmiah untuk jarak gerakan sendi yang normal. Ketidakcocokan mungkin disebabkan
instrumentasi yang tak dapt dipercaya, kurangnya standar dan protokol eksperimental dan perbedaan
antar-individu.

Sendi yang berfungsi adalah sendi engsel yaitu pada lutut (articulasiogenu) pada siku (articulasio
humeru-ulnaris), dan pada jari (articulasio interphalanx). Gerakan sendi yang digunakan pada saat
melakukan shooting, passing dan lari adalah flexi, exsenti, pronasi dan supinasi.

Bab III

PENUTUP

KESIMPULAN

Pola gerakan otot adalah hasil dari pola aktivasi beberapa otot tinggi seperti vastus lateralis, vastus
medialis dan iliopsoas sedangkan beberapa aktivitas otot berfungsi untuk menstabilkan sendi yang
terlibat dan segmen untuk mencapai sebuah gerakan koordinasi yang baik. Prinsip-prinsip kinematik –
geometri gerakan – yang sangat penting untuk penelitian gerakan pada olah raga dan latihan. Bola
basket adalah cabang olahraga yang memerlukan analisis gerak sendi untuk mencapai prestasi yang
optimal dan terhindar dari cidera.Ada beberapa hal yang harus di perhatikan untuk pelatih dalam
menekuni cabang olahraga bola basket.

SARAN

1. Pelatih bola basket sebelum melakukan pelatihan harus memahami tentang karakteristik gerak
biomekanika dalam permainan sepak bola, yang bertujuan untuk meminimalisir cedera dan
mengefektifitaskan program latihan yang diberikan.

2. Tujuan dari pelatihan harus jelas dan sudah ditentukan sebelum memulai pelatihan. Misalnya
latihan shoting (akurat),.

3. Pelatihan harus sesui dengan pertandingan sebenarnya. Bagaimana pelatihan yang sesuai dengan
pertandingan sebenarnya? Misalnya jika bertandang ke kandang lawan, kita harus melihat kenyataan
yang sedang dialami dan di singkronkan dengan kondisi tim.

Anda mungkin juga menyukai