Anda di halaman 1dari 28

FUNDAMENTAL BASKETBALL

 Passing
 Dasar Body Control - Quick Stance
 Dribbling Moves
 Ball Handling
 Lay-Up
 Power Lay-Up
 Shooting
 Screen – Pick and Roll
 Plyometric
 The Right Attitude
 Fighting Spirit
 The Smart and Good Player
 Terminology Basketball
Passing

Basket adalah permainan tim. Dari definisi tersebut berarti semua pemain yang terlibat
dalam permainan harus bekerja sebagai suatu kesatuan.Untuk mencapai tujuan tersebut,
para pemain harus menguasai salah satu keterampilan utama dalam permainan basket,
yaitu passing.Meskipun demikian, passing sering kali masih jarang menjadi fokus para
pelatih saat melatih timnya.

Pemain selalu berasumsi pada nilai-nilai yang pelatih tanamkan di setiap aspek
permainan.Ketika melatih passing, seharusnya pelatih tidak hanya mengajarkan
keterampilan, tetapi juga mentalitas. Banyak pemain berpikir passing sebagai sesuatu yang
harus dilakukan ketika mereka tidak memiliki tembakan, bukannya suatu tindakan yang
tidak egois yang dirancang untuk melibatkan pemain lain.

Ketika melatih pemain muda, pelatih harus menyadari keterbatasan fisik dan mental para
pemain.Pemain muda biasanya kurang memiliki kekuatan yang diperlukan dan mereka
masih mengembangkan rasa ruang dan waktu.Selain itu, keterampilan mereka mengenali
kesempatan passing hanya bisa diasah oleh pengalaman. Kesempatan passing yang terlihat
terbuka sering tidak dimanfaatkan oleh mereka karena mereka tidak memiliki pengalaman
untuk mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan passing dari titik
A ke titik B dan bahkan seringkali menghasilkan passing yang buruk karena mereka terlalu
lambat mengenali kesempatan passing.

Dalam kasus lainnya, kegagalan dari usaha passing sebelumnya sering menjadikan mereka
terlalu berhati-hati untuk melakukan passing berikutnya.Hal ini mempunyai efek jangka
panjang bisa menjadikan pemain tidak memahami nilai penting dari passing.

Jenis Passing

Pada dasarnya ada dua jenis passing:


 Air Pass - passing yang antar pemain tanpa memantul lantai.
 Bounce Passes - passing yang dilemparkan ke lantai sehingga memantul ke
penerima yang dimaksudkan.
Setiap jenis passing mempunya beberapa variasi.

Variasi Dasar:
 Dada Pass
 Bounce Pass
 Overhead Pass
 Wrap Around Pass

Variasi Tingkat Lanjut:


 Baseball Pass
 Dribble Pass
 Behind-the-Back Pass
 Pick-dan-Roll Pass

Dasar Passing

Chest Pass
Dinamai demikian karena passing ini dilakukan dari dada.Sebelum dilemparkan bola
dicengkeram di kedua sisi dengan ibu jari tepat di belakang bola.Ketika passing dilakukan,
jari-jari yang diputar di belakang bola sampai ibu jari menghadap ke bawah.Hasil akhirnya
adalah bagian belakang tangan saling berhadapan dengan ibu jari lurus ke bawah. Dengan
demikian bola akan memiliki backspin (putaran ke belakang) yang bagus.

Bounce Pass vs Chest Pass

Ketika melakukan chest pass, para pemain harus berusaha untuk mengarahkannya ke dada
penerima. Passing dari rendah ke tinggi atau tinggi ke rendah akan sulit untuk ditangkap.

Bounce Pass
Bounce pass dilemparkan dengan gerakan yang sama namun ditujukan ke lantai. Ini harus
dilakukan dari jarak yang cukup jauh sehingga bola memantul sampai setinggi pinggang
penerima. Ada yang mengatakan, titik pantul optimal adalah 3/4 jarak dari pengumpan ke
penerima, dan mungkin dapat dijadikan referensi yang baik untuk memulai latihan bounce
pass, tapi setiap pemain harus melakukan percobaan sehingga dapat diketahui seberapa
jauh bola diumpankan sehingga memantul ke penerima dengan benar. Dengan melakukan
passing yang tepat dan konsisten akan membuat para pemain menentukan titik pantul.

Overhead Pass
Overhead pass sering digunakan sebagai outlet pass (passing yang digunakan sebagai awal
fast break). Bawa bola langsung di atas dahi dengan kedua tangan di sisi bola.Sasarannya
adalah dagu penerima.Beberapa pelatih menyarankan untuk tidak membawa bola di
belakang kepala, karena memakan waktu sepersekian detik lebih lama dan bisa dicuri
lawan.

Overhead Pass

Wrap Around Pass


Langkahkan kaki non-pivot di samping pemain bertahan.Umpankan bola dengan satu
tangan (tangan luar). Passing ini dapat digunakan sebagai air pass atau bounce pass. Anda
akan sering melihat wrap-around air pass dari pemain post ke perimeter dan wrap-around
bounce pass untuk sebaliknya.

Baseball Pass
Sebuah baseball pass adalah passing menggunakan satu tangan yang gerakannya sama
seperti melempar bola baseball. Passing ini sering digunakan untuk jarak yang jauh.Anak-
anak harus lebih berhati-hati jika ingin melakukan passing jenis ini karena bisa
menyebabkan tangan mereka cidera.

Baseball Pass

Dribble Pass
Dribble pass digunakan untuk melakukan passing dengan cepat dengan satu tangan yang
digunakan untuk dribble bola. Passing ini bisa bersifat air pass atau bounce pass. Salah
seorang bintang NBA yang sering melakukan passing ini adalah Steve Nash.

Behind the Back Pass


Behind the Back Pass adalah passing yang dilakukan melalui bagian belakang punggun
pemain. Hal ini digunakan sebagai alternatif untuk menghindari pemain bertahan ketika
passing dari bagian depan akan berisiko. Hal ini juga dapat digunakan untuk melempar bola
ke pemain sisa pada berbuka puasa.

Saya tidak merekomendasikan untuk menggunakan passing ini selama pemain benar-benar
menguasainya.

Pick and Roll Pass


Ini adalah passing yang digunakan ketika lawan melakukan double team saat terjadi pick
and roll. Jika menggiring bola ke kanan, sisi kiri pemain menghadap target dan dribble bola
dilakukan di sisi kanan, selanjutnya bola diumpankan ke pemain yang melakukan screen
(screener) yang bergeraka ke ring basket atau ke perimeter melintasi bagian atas pemain
bertahan atau dengan menggunakan bounce pass. Passing ini digunakan untuk melindungi
bola dari pemain bertahan, dan bola diumpkan dengan gerakan yang mirip dengan "hook
shot".

Titik penekanan pelatih saat mengajarkan passing adalah:


 Sebuah passing yang baik adalah passing yang bisa ditangkap oleh rekan satu tim.
 Ketika melakukan passing, kaki melangkah menuju penerima.
 Saat menangkap, kaki penerima melangkah menuju pengumpan.
 Seperti menembak, bola harus memiliki backspin. Hal ini dicapai dengan gerakan
follow through setiap melakukan passing.

Dasar Body Control – Quick Stance

Salah satu tugas pelatih yang paling penting adalah mengajarkan kepada para pemain cara
bergerak dan mengendalikan tubuhnya. Gerakan fundamental, atau biasa disebut juga
dengan dasar-dasar bermain bola basket, merupakan teknik yang sangat perlu dikuasai
oleh semua pemain.

Pelatih harus bisa mengajarkan kepada pemain cara bergerak yang efektif dan efisien, yaitu
gerakan yang dapat menghemat waktu dan ruang, serta gerakan yang mempunyai tujuan
dan mengurangi pergerakan yang tidak diperlukan. Pada dasarnya, bola basket adalah
permainan tentang keseimbangan dan kecepatan, oleh karena itu semua gerakan
seharusnya berfokus pada aspek tersebut.

Keseimbangan sangat bergantung pada footwork, berawal dari kaki tetapi berakhir pada
kepala. Karena ukuran (sekitar 4,5 kilogram) dan posisinya, kepala menjadi kunci
keseimbangan, oleh karena itu kepala seharusnya berada di tengah-tengah penyokong
tubuh. Ketika kepala digerakkan ke arah tertentu yang mengakibatkan tubuh menjadi tidak
seimbang, maka akan membuat seorang pemain dapat bergerak dengan cepat ke arah
tersebut. Seperti halnya keseimbangan, kecepatan juga bergantung pada kepala dan kaki,
tetapi dengan urutan yang berlawanan.Kecepatan berawal dari keadaan pikiran (berpikir
cepat dan kemudian bergerak dengan cepat), berawal dari kepala dan berakhir di kaki.Jadi
keseimbangan dan kecepatan bergantung pada footwork yang benar dan sangat
berhubungan dengan posisi kepala dan kondisi pikiran.

Terdapat enam gerakan dasar dalam bola basket, yaitu:

 Stance (cara berdiri)


 Start
 Step
 Turn (berubah arah)
 Stop
 Jump

Karena kecepatan (quickness) merupakan hal yang sangat penting, maka semua gerakan
dasar tersebut ditunjukkan dengan kata quick.

Quick Stance

Pemain seharusnya mempunyai kebiasaan yang bagus dalam menerapkan setiap gerakan
bola basket untuk melakukan gerakan yang lebih cepat.Quick stance membutuhkan tingkat
kekuatan otot dan ketahanan di area abdominal dan punggung bagian bawah.Mengajarkan
quick stance untuk offense dan defense merupakan tugas yang sangat menantang, dan
kesebaran sangat diperlukan karena biasanya pemain pemula tidak mempunyai kekuatan
dan ketahanan otot untuk tetap berada dalam posisi ini dalam waktu yang lama.Bagian
terpenting dari quick stance adalah melakukan dan mempertahankan posisi lutut dan siku
tertekuk.Semua persendian harus dilenturkan dan selalu bersiap-siap melakukan gerakan
eksplosif.Selalu bermain serendah mungkin dengan lantai.Semakin pemain bergerak
rendah, maka semakin tinggi pemain tersebut dapat melompat, gerakannya semakin
eksplosif, dapat melakukan defense yang lebih cepat, dan pemain dapat lebih baik
melindungi bola dari penjagaan lawan. Jadi konsep "play low and stay low" sangat penting
bagi semua pemain.

Menjaga posisi dasar ini membutuhkan kerja keras karena pemain akan menjadi tidak
nyaman dan canggung dalam posisi yang tidak natural dan menyerupai gerakan monyet ini.
Pengujian yang bagus untuk quick stance adalah dengan membayangkan bahwa seorang
pemain duduk di kursi dengan posisi kepala membelakangi posisi lutut seperti yang
ditunjukkan Gambar 1.
Gambar 1 Pengujian Quick Stance

Posisi Kaki

Penempatan kaki terbaik dalam berbagai situasi adalah dengan salah satu satu kaki berada
sedikit lebih ke depan di bandingkan kaki lainnya dan jari kaki mengarah sedikit keluar,
bukan lurus ke depan. Kedua kaki sebaiknya dibuka sampai selebar ukuran bahu pemain,
dengan bagian dalam telapak kaki berada pada garis horizontal sebagaimana ujung jari dari
kaki lainnya (lihat Gambar 2). Pemain dapat menggunakan posisi ketika mereka akan
bergerak ke segala arah. Untuk mendapatkan posisi ini, pemain dapat terlebih dahulu
berdiri dengan kedua kaki dirapatkan, kemudian gerakkan salah satu kaki ke depan sampai
ujung jari kaki belakang segaris dengan bagian dalam telapak kaki depan, selanjutnya
melangkah ke samping menggunakan kaki depan sampai selebar bahu untuk keseimbangan
dan kecepatan.

Gambar 2 Penempatan salah satu kaki berada sedikit lebih di depan Gambar 3 Penempatan kedua kaki paralel

Penempatan kaki parallel yang ditunjukkan pada Gambar 3 paling baik digunakan untuk
gerakan menyamping, selain itu juga dapat digunakan untuk berhenti setelah menangkap
bola atau berhenti setelah dribble.Biasanya, pemain menggunakan kedua teknik
penempatan kaki tersebut secara bergantian.

Distribusi Berat Badan


Berat badan seharusnya didistribusikan secara merata dari salah satu sisi ke sisi lainnya,
dari depan ke belakang, dan di antara kedua kaki. Tumit harus menyentuh lantai, dengan
sebagian besar berat badan (60 persen) berada pada telapak kaki bagian depan (sebelum
jari-jari), meskipun begitu tekanan harus dirasakan di jari-jari dan tumit. Biasanya pemain
salah menempatkan berat badannya pada telapak kaki bagian depan
dengan tumit tidak menyentuh lantai, hal ini dapat memperlambat suatu gerakan karena
tumit harus terlebih dahulu menyentuh lantai sebelum dapat melakukan gerakan yang
eksplosif.

Ketika pemain sedang melakukan defense, mereka sebaiknya juga menambahkan


gerakan foot fire pada posisi dasar quick stance.Foot fire berarti menjaga kaki tetap aktif
dan dalam gerakan yang konstan tanpa meninggalkan permukaan lantai, teknik ini dapat
membantu menjaga otot kaki selalu siap untuk melakukan gerakan.

Posisi Kepala dan Tubuh

Untuk keseimbangan yang lebih baik, pemain harus menjaga kepalanya berada di tengah-
tengah penyokong tubuh, seperti berada di puncak dari sebuah segitiga (lihat Gambar
4).Punggung lurus dan dada dibuka lebar.

Gambar 4 Posisi triple-threat

Tangan dan Kaki

Ajarkan kepada setiap pemain untuk menjaga persendian-persendian (pergelangan kaki,


lutut, pinggul, bahu, siku, dan pergelangan tangan) tetap tertekuk dan selalu bersiap-siap
(lihat Gambar 5).Hal ini dilakukan untuk mempercepat pergerakan. Pemain yang sedang
melakukan offense dapat menekuk persendian-persendian dan menjaga bola tetap dekat
dengan tubuh (untuk menjaga bola dari penjagaan lawan), tangan yang digunakan
melakukan shooting berada di belakang bola, dan berada dalam posisi triple-threat, bersiap
untuk melakukan shoot, pass, atau dribble dengan cepat. Sedangkan, ketika pemain sedang
melakukan defense juga harus menekuk persendian-persendian, menjaga siku tangannya
tertekuk dan berada di dekat badan, serta menambahnya dengan foot fire.Pemain harus
melakukan hal ini untuk keseimbangan dan kecepatan.Keseluruhan telapak kaki harus
menyentuh lantai. Pastikan semua pemain tetap dalam posisi serendah mungkin dengan
lantai, sudut antara lutut dengan paha bagian belakang harus sekitar 90 sampai 120 derajat
untuk mempertahankan pusat gravitasi serendah mungkin sehingga menghasilkan
keseimbangan dan kecepatan yang lebih baik.

Gambar 5 Defensive stance

Dribbling Moves

Dribbling adalah salah satu skill dasar yang


harus dipelajari. Tidak hanya mempelajari cara dribbling yang bagus, tapi penting juga
untuk mengetahui kapan harus men-drbble bola dan tidak. Seorang pemain yang terlalu
sering melakukan dribbling dapat mematikan pergerakan dan momentum tim. Untuk
menjadi seorang pemain yang bagus dalam dribbling dan ball handling, harus sesering
mungkin melakukan latihan, menggunakan kedua tangan.

Dribble bola dapat dilakukan ketika:

1. Untuk membawa bola ke front-court (menghindari pelanggaran 8 seconds).


2. Melakukan drive ke ring basket.
3. Untuk mendapatkan kesempatan shooting yang lebih baik.
4. Untuk mendapatkan kesempatan passing yang lebih baik.
5. Menghindari trap yang dilakukan oleh lawan.
6. Memperlambat tempo permainan saat pertandingan akan berakhir.

Bagaimana cara dribble bola yang baik

Gunakan ujung jari, bukan telapak tangan.Gunakan lengan bawah dan pergelangan tangan
untuk memantulkan bola. Jangan melihat pada bola, jaga kepala tetap tegak dan
pandangan ke depan. Ketika melakukan latihan dribbling, selalu menggunakan tangan
kanan maupun kiri.

Jenis dribble

Control dribble (ketika posisi defender sangat dekat)

Ketika defender menjaga dengan ketat, selalu gunakan control dribble.Posisi badan sedikit
membungkuk.Usahakan posisi badan selalu di antara bola dan defender.Pantulan bola harus
rendah, berada agak sedikit di belakang dan dekat dengan badan. Tangan yang lain tetap
lurus, untuk mengantisipasi pergerakan defender. Tidak boleh mendorong atau menarik
defender, tetapi boleh menguatkan lengan untuk mencegah defender meraih bola.Jangan
berhenti men-dribble bola sampai bisa melakukan shooting atau passing. Jika sampai
dribbling dihentikan, menjadikan situasi dead ball, dan satu atau dua pemain defender akan
segera mendekat.

Speed dribble (ketika tidak terjaga)

Untuk membawa bola dengan cepat, gunakan speed dribble. Dorong bola ke depan,
pantulkan bola setidaknya setinggi pinggang. Seperti biasa, kepala harus tetap tegak dan
pandangan ke depan, sehingga bisa mengetahui kondisi teman dan lawan. Bergerak
secepat mungkin, tapi jangan lebih cepat dibanding dengan kemampuan mengontrol bola.
"You must be quick, but never hurry". Sering kali jump stop yang dilakukan pada akhir
dribble dapat digunakan untuk menghindari pelanggaran traveling sambil tetap mengontrol
bola.

Crossover dribble

Sederhana saja, crosover dribble digunakan untuk memindahkan dribbling dari satu tangan
ke tangan yang lain, dengan memantulkan bola menyilang ke tangan yang lain. Kemudian
tangan yang lain menguasai bola dan melakukan dribbling. Dribbling ini dapat digunakan
untuk mengubah arah pergerakan dengan cepat.

In and out dribble

In and out dribble merupakan gerakan tipuan yang dapat digunakan untuk melewati
defender. Dengan gerakan ini, pantulkan bola sekali di depan seperti akan melakukan
crossover dribble, bukannya menguasai bola dengan tangan yang lain, tetapi justru tetap
menggunakan tangan yang sedang men-dribble bola untuk membawa bola ke arah semula
untuk melewati defender. Misalnya, jika sedang men-dribble dengan tangan kanan,
pantulkan bola di depan dan pindahkan berat tubuh ke kaki kiri. Dari sudut pandang
defender, hal ini akan terlihat seperti crossover dribble ke kiri. Tetapi, gunakan tangan
kanan untuk menguasai bola dari sisi atas bola dan secepatnya bawa bola kembali ke arah
semula.
Hesitation dribble

Teknik juga merupakan gerak tipuan yang bisa digunakan untuk melewati defender.
Pertama, lakukan speed drible mengarah ke defender, kemudian tiba-tiba berhenti, saat
defender mendekat, kembalikan kecepatan seperti semula dengan melakukan speed dribble
ke salah satu sisi defender. Gerakan ini dapat dikombinasikan dengan crossover dribble.

Behind the back dribble dan through the legs dribble

Kalau dulu, melakukan dribble behind the back atau through the legs dianggap sebagai
teknik untuk pamer skill saja, tapi sekarang tidak lagi. Gerakan ini bisa sangat berguna jika
digunakan dengan benar dan dalam situasi yang tepat. Dribble ini baik dilakukan di ruang
terbuka, misalnya seorang guard sedang membawa bola dengan presure ketat dari seorang
defender. Ketika sedang melakukan dribble dengan tangan kanan, defender biasanya akan
condong ke kanan. Pada saat itu, lakukan dengan cepat behind the back atau between the
legs dribble, dan arah pergerakan berubah ke kiri. Kenapa tidak melakukan crossover
dribble yang sederhana saja? Karena defender berada sangat dekat, sehingga bisa saja dia
melakukan steal. Dengan teknik behind the back atau through the legs, proteksi bola akan
lebih baik karena posisi badan tetap berada di antara bola dan defender.

Spin Move

Gerakan spin merupakan gerakan yang sangat bagus digunakan untuk melewati defender.
Tetapi tetap waspada, karena defender bisa saja melakukan steal dari belakang. Ketika
melakukan spin, reverse pivot menggunakan kaki yang lebih di depan, tarik bola, dan
secepatnya putar badan ke belakang. Jangan sampai tangan berada di bawah bola
(pelanggaran carrying). Kemudian lanjutkan dengan dribble menggunakan tangan yang
lain.

Back-up dribble dan crossover

Back-up dribble sangat berguna untuk menghindari trap dari defender. Dribble mundur ke
belakang dan selanjutnya lakukan crossover dengan cepat (atau behind the back atau
through the legs dribble).

Ball Handling
Belajar menjadi seorang ball handler yang bagus sangat penting dilakukan untuk menjadi
seorang pemain basket yang hebat.Semua skill yang paling sulit dilakukan, termasuk
shooting, passing, catching, dribbling, dan rebounding, selalu melibatkan ball handling.Oleh
karena itu, selalu lakukan latihan ball handling setiap hari. Berikut adalah dasar-dasar
melakukan ball handling yang benar:

 Pegang bola dengan ujung jari. Telapak tangan seharusnya tidak menyentuh bola.
 Pastikan jari-jari tangan saling terpisah.
 Pegang bola sesering mungkin saat di rumah, misalnya, ketika menonton TV atau
mendengarkan musik. Ada cerita yang mengatakan bahwa Pete Maravich tidur
dengan bola basket dan memegangnya selama dia tidur.
Berikut adalah drill-drill yang bisa diterapkan saat latihan:

Syaratnya, setiap pemain harus memegang bola sendiri-sendiri, minimal satu.Jika tidak
tersedia cukup bola basket, bisa diganti menggunakan bola yang lain, misalnya bola voli
atau bola tenis. Setiap drill dilakukan setiap 30 sampai 60 detik dan kemudian dilanjutkan
dengan drill selanjutnya. Ketika melakukan drill ini usahakan pandangan mata tetap ke
depan, tanpa melihat bola.

Slaps

Tepuk bola dengan keras dari satu tangan ke tangan yang lain.

Tipping

Tip bola menggunakan ujung jari dari satu tangan ke tangan yang lain, mulai dari tangan
lurus dengan kepala. Kemudian perlahan-lahan turunkan bola sambil terus melakukan
tip.Turun sampai dada, dilanjutkan sampai pinggang, lutut, dan pergelangan kaki,
kemudian kembali ke atas lagi.Usahakan siku tetap lurus.

Circles

Rapatkan kedua kaki dan buat lingkaran yang mengitari kedua kaki.Kemudian buat
lingkaran yang mengitari pinggang.Selanjutnya buat lingkaran yang mengitari
kepala.Kombinasikan tiga lingkaran tersebut untuk membuat lingkaran yang pertama kali
mengitari kepala, kemudian pinggang, sampai lutut.Selanjutnya kembali lagi ke
atas.Pastikan untuk menggunakan ujung jari, bukan telapak tangan.

Around the Leg dan Figure Eights

Letakkan salah satu kaki berada lebih ke depan dan gerakkan bola mengitari kaki tersebut.
Lakukan pada kaki kiri dan kanan.Selanjutnya, rentangkan kedua kaki dengan lebar dan
sejajar.Gerakkan bola mengitari kedua kaki tersebut sehingga menyerupai angka delapan.
Pandangan mata harus tetap ke depan dan jangan biarkan bola jatuh ke lantai. Setelah 30
detik, lakukan pada arah yang sebaliknya.

Drops

Letakkan bola di antara kedua kaki kemudian raih dengan menggunakan kedua tangan.
Mulai dengan tangan kiri berada di belakang kaki kiri dan tangan kanan di depan kaki
kanan. Jatuhkan bola dan biarkan memantuk sekali saja. Dengan cepat, gerakkan tangan
kiri ke depan kaki kiri, dan tangan kanan ke belakang kaki kanan, dan tangkap bola ketika
sedang memantul ke atas. Jatuhkan kembali dan ubah posisi tangan seperti semula, dan
tangkap bolanya.Ulangi gerakan ini terus menerus.Untuk variasi yang lebih sulit, coba
tangkap bola sebelum memantul ke lantai.

Toss Up dan Catch Behind

Drill yang menyenangkan dan sangat disukai pemain. Lempar bola ke atas melewati
kepala.Lakukan reverse pivot dan tangkap bola di belakang punggung.

Crab Walk
Tekuk kedua lutut, berjalan sambil melewatkan bola di antara kedua kaki, bisa dilakukan
dengan jalan ke depan maupun ke belakang.

Lay-up

Lay-up adalah adalah cara melakukan shooting yang paling mudah dan seharusnya menjadi
teknik shooting pertama yang harus dipelajari. Mungkin pada awalnya terlihat tidak mudah,
karena banyak anak-anak yang kesulitan melakukan footwork dan shooting dengan benar.
Harus dikuasai teknik lay-up dari kedua sisi lapangan dengan menggunakan tangan yang
berbeda, dan juga reverse lay-up.

Footwork

Ketika dribble mengarah ke ring basket, bergeraklah sedikit salah satu sisi ring basket
untuk menciptakan sudut yang baik. Jika berada pada sisi kanan, dribble menggunakan
tangan kanan, dan jadikan kaki bagian dalam (kiri) sebagai tumpuan melompat, dan
akhirnya lakukan shooting dengan menggunakan tangan kanan. Pada saat tangan kanan
diangkat, lutut kaki kanan seharusnya juga diangkat.Anggaplah ada tali yang mengikat
antara tangan kanan dan lutut kanan.Teknik yang berkebalikan digunakan jika melakukan
lay-up dari sisi kiri.

Gambar 1 Lay-up tangan kanan Gambar 2 Lay-up tangan kiri

Ketika mendekati ring basket, ambil setengah langkah dengan kaki bagian luar, kemudian
teruskan dengan langkah penuh dengan kaki bagian dalam dan bersiap menumpu. Pada
saat melompat, lutut bagian luar seharusnya ditekuk. Arahkan lompatan langsung ke ring
basket, dengan kepala terangkat dan mata berfokus pada backboard (papan). Jangan takut
jika ada seorang pemain bertahan yang menghadang, lakukan saja lay-up dengan berani.
Mungkin lawan akan terkena foul dan menjadi kesempatan mendapatkan tiga poin.

Sasaran
Selalu gunakan backboard ketika melakukan lay-up.Sasarannya adalah pojok atas dari
kotak kecil pada backboard.Fokus pada area ini, jangan melihat bola, dan kepala harus
tetap terangkat.

Gambar 3 Sasaran

Release Push

Pemain muda yang masih kurang kuat melakukan release dengan teknik underhand dapat
menggunakan teknik push. Shooting bola dengan bagian punggung tangan menghadap ke
pemain. Tangan yang digunakan untuk shooting diulurkan ketika bola didorong ke ring
basket menggunakan ujung jari. Pertama bola dipegang menggunakan kedua tangan,
kemudian dilepas dengan tangan bagian luar, baik kiri maupun kanan.Pemain yang masih
kanak-kanak yang masih kurang kuat boleh melakukannya dengan kedua tangannya.

Gambar 4 Release Push

Release Underhand

Pemain yang lebih kuat seharusnya melakukan release dengan teknik underhand. Teknik ini
akan menghasilkan shooting yang lebih lembut, dan kontrol yang lebih baik ketika bergerak
dengan kecepatan yang tinggi. Lepaskan bola dengan telapak tangan menghadap ke atas
dan lengan yang diulurkan.Biarkan bola menggelinding di telapan tangan kemudian di ujung
jari, dan pantulkan bola dengan lembut pada backboard.Pertama bola dipegang dengan
kedua tangan, tetapi kemudian bola dilepas menggunakan tangan bagian luar pada saat
mencapai lompatan tertinggi.
Gambar 5 Release Underhand

Drill sederhana

Bariskan pemain di sisi kanan dekat dengan ring basket (untuk melakukan lay-up
menggunakan tangan kanan). Masing-masing pemain akan mempunyai kesempatan
melakukan lay-up. Bisa menggunakan lebih dari satu ring basket jika ada asisten yang
membantu untuk memperhatikan teknik para pemain. Drill ini berfokus pada footwork yang
benar. Pertama, pemain berdiri dengan memegang bola, menghadap ke sisi kanan dari
backboard dengan kedua kaki sejajar.Kemudian ambil satu langkah dengan kaki bagian
dalam (kiri), menumpu dan melompat, diteruskan dengan lay-up dengan tangan
kanan.Ketika melompat, paha kanan diangkat dengan lutut yang ditekuk. Kemudian coba
lakukan drill ini dengan diawali dengan berlari tanpa dribble, dan selanjutnya dengan
dribble. Jangan lupa, lay-up dengan tangan kiri juga harus dilatih!

Power Lay-Up

Power lay-up merupakan salah satu teknik shoot yang dilakukan dari jarak dekat, ketika
seorang pemain berhasil mendapatkan offensive rebound, menerima pass, atau melakukan
jump stop (teknik hop step) setelah drive mengarah ke ring basket.

Karena dekat dengan ring basket, maka biasanya defender akan lebih memberikan tekanan,
dengan mencoba melakuan steal maupun block. Oleh karena itu sangat dibutuhkan kontrol
bola dan kekuatan fisik yang bagus untuk dapat mencetak angka.

Power lay up berbeda dengan lay up biasa, karena tumpuan lompat menggunakan kedua
kaki, meskipun lebih lambat, tetapi power lay up dapat menghasilkan gerakan yang
lebih powerful.

Cara melakukan

Ketika mulai mendekati ring basket, pemain melakukan satu kali dribble kemudian berhenti
menggunakan teknik hop step dengan kedua ujung kaki menghadap ke baseline. Bola
dipegang di depan bahu yang jauh dari lawan menggunakan kedua tangan dengan siku
terbuka (tapi jangan pernah mengayunkannya). Setelah itu, dengan bertumpu pada kedua
kaki, pemain melompat setinggi mungkin sambil menjulurkan kedua tangan dengan
demikian bola dapat dipegang pada posisi tertinggi.
Saat mencapai puncak tertinggi lompatan, bola dilepaskan dengan lembut mengguanakan
satu tangan, yaitu tangan yang jauh dari lawan, sedangkan tangan lainnya boleh dijadikan
sebagai perlindungan terhadap pemain lawan, asal tidak diayunkan.

Berikut ini video yang menunjukkan cara melakukan power lay up dari sisi kanan maupun
kiri lapangan

Shooting

Dalam bola basket seorang shooter atau penembak jitu merupakan seorang yang sangat
penting dalam sebuah pertandingan. Sebuah tim akan mudah memenangkan pertandingan
jika mempunyai seorang shooter yang mampu menghasilkan banyak poin dalam suatu
pertandingan. Namun tidak mudah menjadi seorang shooter, banyak orang yang
menganggap shooter itu telah ditakdirkan, itu adalah pendapat yang salah.
Pada dasarnya semua orang mampu menjadi seorang shooter walaupun dia bukan pemain
basket sekalipun asalkan terus berlatih dengan intensitas yang tinggi.

Seorang shooter harus mempunyai dasar yang baik dalam hal menembak bola, inilah dasar-
dasar menembak:

1. Cara berdiri
Kaki direntangkan selebar bahu.Lutut ditekuk sedikit sampai otot paha mempunyai
kekuatan untuk melakukan shooting.Kaki kanan seharusnya sedikit lebih didepan
(sebaliknya kaki kiri sedikit didepan untuk pemain kidal).Bahu dan badan
menghadap lurus ke ring.Yang paling penting disini adalah ketika melakukan
lompatan untuk shooting, lompat lurus (atau sedikit lebih kedepan), tetapi tidak ke
samping atau kebelakang untuk menjaga keseimbangan.

2. Cara memegang bola


Gunakan kedua tangan untuk memegang bola, tetapi sebenarnya hanya satu tangan
yang akan digunakan mendorong bola. Jangan melakukan shooting dengan kedua
tangan.Tangan kanan adalah landasan dan seharusnya berada berada dibawah bola
dengan pergelangan tangan mengarah kebelakang.Siku lengan ditekuk kira-kira 90,
seperti hurus “L” terbalik, dan berada dibawah bola (bukan disisi luar bola). Tangan
yang lain (kiri sebagai pemandu) membantu keseimbangan bola, dan dilepaskan
tepat sebelum bola dilepaskan, jadi sekali lagi, lakukan shooting hanya dengan satu
tangan. Gunakan ujung jari, bukan telapak tangan untuk memegang dan
melepaskan bola.

3. Set point
Set point adalah posisi bola sebelum dilepaskan untuk melakukan shooting. Jika
bahu dan kaki menghadap lurus ke ring basket, tempatkan bola disebelah kanan
wajah, sedikit didepan dari bahu. Jangan menempatkan bola segaris dengan tengah-
tengah wajah , karena akan menyebabkan siku lengan berada di sisi luar dan ketika
ketika bola dilepaskan pergelangan tangan akan berputar kesamping sehingga spin
bola akan ke samping. Tetapi jika lebih nyaman melakukan shooting dengan badan
yang sedikit diputar kedalam, maka set point dapat berada didepan wajah. Harus
dicari metode set point terbaik untuk seorang pemain. Dan juga, letak bola terbaik
adalah setinggi dahi, atau diatasnya (jika cukup kuat atau dekat dengan ring) agar
dapat menghindari block. Tetapi jangan menempatkan bola dibelakang kepala. Hal
ini akan menyebabkan shooting menjadi lebih datar.

4. Dorong keatas
Kebanyakan tenaga untuk melakukan shooting berasal dari dorongan keatas olah
lompatan (khususnya jump-shot).Jangan menambahkan kekuatan dengan otot
lengan atau pergelangan tangan ketika melakukan shooting dengan jarak yang lebih
jauh.Biarkan otot yang berada pada kaki yang bekerja.Lepaskan bola ketika
melompat naik, bukan ketika turun dari lompatan (posisi tertinggi saat melompat).

5. Mengarahkan bola
Tentukan titik tujuan, bisa bagian belakang dari ring, atau tepat di atas ring bagian
depan, atau pada papan (jika melakukan bank shoot). Konsentrasi pada titik
tersebut, dan jangan melihat bola.

6. Melepaskan bola
Gunakan bahu sebagai engsel. Lengan kanan menjulur kedepan mengarah ke ring
(dengan siku tetap didalam), siku lengan diluruskan, kemudian bola dilepaskan
dengan bantuan gerakan pergelangan tangan dan ujung jari. Hal ini akan
mengakibatkan spin bola mengarah kebelakang seperti yang selalu dilakukan
shooter handal. Spin kebelakang tersebut mengakibatkan bola mendarat dengan
mulus pada ring, dan sering menciptakan pantulan yang menguntungkan, dan
menghasilkan skor meskipun shooting tidak dilakukan dengan sempurna. Lakukan
shooting dengan arah seperti busur lingkaran bukan datar, shooting dengan arah
seperti itu mempunyai kemungkinan masuk yang lebih besar karena ukuran ring
basket lebih besar dan lebar untuk sebuh bola yang dating dari atas.Jangan
mendorong bola dengan ujung talapak tangan, lepaskan bolanya dari ujung
jari.Pastikan siku lengan lurus.
Jika ingin melakukan shooting dengan jarak yang lebih jauh, jangan mengubah cara
melepaskan bola, tetapi gunakan tenaga tambahan dari lompatan, atau rendah set
point. Jangan menarik bola ke belakang kepala sebelum melepaskannya karena akan
mengakibatkan arah bola menjadi lebih datar. Untuk shooting dengan jarak yang
lebih pendek, lepaskan bola lebih mendekati puncak lompatan dengan set point tang
lebih tinggi (lengan dijulurkan keatas kepala).

7. Follow through
Follow through sangat penting untuk mendapatkan spin bola yang baik. Jari-jari
mengarah ke ring, dan pergelangan tangan ditekuk ke depan menyerupai leher
angsa. Tahan posisi ini setelah melakukan shooting sampai bola mengenai ring
basket. Dengan follow through yang baik, telapak tangan akan menghadap kebawah
kearah lantai. Jika tidak benar pergelangan tangan tidak digerakkan dengan benar
maka telapak tangan akan menghadap ke luar (seperti orang akan berjabat tangan).
Pandangan tetap mengarah ke target, bukan bola.

Setelah tahu dasar-dasar menembak bola, berikut latihan-latihan untuk seorang shooter:
 Mulai berlatih tembakan dari satu meter sebelah kiri dan kanan ring sebanyak 50 kali
 Menembak dari sebelah kiri dan kanan garis freethrow sebanyak 50 kali
 Menembak dari luar garis 3 point dari 5 sudut berbeda sebanyak 50 kali
Selain latihan, untuk seorang shooter wajib hukumnya melatih otot agar tidak kelelahan,
berikut latihan fisik bagi seorang shooter:
 Skiping dua kaki sebanyak 50 kali ulang
 Skiping satu kaki masing-masing 30 kali ulang 3 repertisi

Screen

Screen atau pick terjadi ketika seorang pemain offensive berusaha mem-blok seorang
pemain defensive, membebaskan pemain offensive lain yang sedang dijaga sehingga
didapatkan kesempatan melakukan shooting atau passing yang lebih terbuka. Melakukan
screen dengan baik merupakan bagian fundamental dalam pertandingan bola basket.
Screen sangat berguna jika digunakan melawan defense man-to-man, atau ketika
menjalankan strategi out-of-bound, dan kadang-kadang juga dapat dilakukan ketika
melawan defense zone. "Pick and roll" sampai saat ini masih merupakan taktik sederhana
yang paling sulit untuk dijaga ketika dilakukan dengan benar. Pemain legendaris Utah Jazz,
John Stockton dan Karl Malone, adalah master pick and roll.

Elemen penting dalam melakukan screen yang efektif:

1. Pemain yang melakukan screen (screener) harus bersentuhan dengan pemain


defensive yang akan di-blok (tetapi tidak sampai foul, menahan atau mendorong).
Jika tidak sampai bersentuhan, maka pemain defensive akan dengan mudah
menghindari dari screen.
2. Buka kedua kaki lebar-lebar. Setelah posisi screen terbentuk, jangan menggerakkan
lagi kedua kaki untuk menghindari pelanggaran "moving screen". Screener harus
diam, tidak bergerak mengikuti pemain defensive, dan juga jangan mendorong
pemain defensive. Jika pemain defensive menubruk screener karena screener tidak
dalam posisi diam, maka kemungkinan akan terjadi offensive foul.
3. Kedua lengan tangan harus tetap menempel di dada, bukan hanya untuk melindungi
dari kontak fisik yang berlebihan, tetapi dengan itu wasit juga dapat melihat bahwa
screener tidak melakukan dorongan menggunakan tangan, atau menahan pemain
defensive.
4. Sudut atau arah screener dan timing screen merupakan faktor yang paling penting.
Screener harus dapat mengantisipasi arah yang akan dituju oleh pemain offensive
lainnya, kemudian melakukan kontak dengan pemain defensive dalam sebuah posisi
sehingga screener berada di jalur pemain defensive tersebut. Jika sudut yang diambil
tidak benar, maka pemain defensive akan dengan mudah menghindarinya.
5. Setelah terjadi screen, screener harus melakukan "seal" pada pemain defensive yang
dikenai screen, diikuti dengan "roll" mengarah ke ring basket. Jika terjadi pertukaran
pemain defensive, maka akan tercipta kesempatan melakukan passing ke screener
yang terbuka.
6. Pemain offensive yang akan memperoleh bantuan screen harus sabar menunggu
screener datang. Seringkali pemain offensive membuat kesalahan dengan
melakukan drive sebelum situasi screen terbentuk, oleh karena itu pemain defensive
akan dengan mudah menghindari screen.
7. Pemain offensive yang memperoleh bantuan screen harus bergerak sedekat mungkin
dengan screener. Jika tidak begitu, screen dapat dihindari oleh pemain defensive.

Gambar 1 Kesalahan melakukan screen

Jenis screen:

Amati Gambar 2. Screen dapat dilakukan pada pemain offensive yang sedang menguasai
bola maupun tidak.

Gambar 2 Jenis screen

1. Front-screen
2. Screener menghadap ke pemain defensive.
3. Back-screen
4. Screen dilakukan dibagian belakang (tak terlihat) pemain defensive. Biasanya
screener tidak menghadap ke ring basket.
5. Down-screen
6. Screen dilakukan di area low post, dan biasanya screener menghadap ke arah
ring basket.
Plyometric
Plyometric adalah salah satu jenis latihan yang dirancang untuk menghasilkan gerakan yang
cepat dan kuat, serta untuk meningkatkan fungsi sistem syaraf, biasanya digunakan untuk
meningkatkan performa olahragawan.

Olahraga bola basket mungkin adalah rajanya olahraga yang sering kali memerlukan
kekuatan yang bersifat eksplosif. Olahraga lainya, misal sprint 100 meter atau sepak bola,
juga membutuhkan kekuatan yang bersifat eksplosif tetapi tidak sesering seperti yang
terjadi pada olahraga bola basket, di mana interval waktu antara gerakan eksplosif satu dan
berikutnya relatif lebih singkat.

Dalam olahraga bola basket, plyometric merupakan serangkaian latihan yang digunakan
untuk meningkatkan tinggi lompatan pemain, selain itu plyometric juga dapat meningkatkan
gerak refleks, koordinasi dan keseimbangan tubuh, sehingga pemain dapat melakukan
gerakan-gerakan yang bersifat eksplosif dan meningkatkan performa permainannya.

Latihan plyometric melibatkan gerakan-gerakan yang digunakan untuk menguatkan


jaringan otot dan melatih sel syaraf melakukan stimulus berupa kontraksi otot dengan pola
tertentu sehingga otot-otot dapat menghasilkan kontraksi yang sekuat mungkin dalam
waktu yang singkat.

Meskipun sangat bermanfaat latihan plyometric rentan terhadap resiko cedera, oleh karena
itu latihan ini hanya boleh dilakukan oleh pemain yang sedang dalam kondisi prima dan di
bawah pengawasan profesional.Seorang pemain harus mempunyai tingkat kekuatan fisik,
fleksibilitas, dan proprioception yang cukup sebelum memulai latihan plyometric.Fleksibilitas
dibutuhkan untuk mencegak terjadinya cedera, sedangkan proprioception merupakan
komponen penting dalam keseimbangan, koordinasi, dan ketangkasan tubuh, yang juga
dibutuhkan untuk melakukan latihan plyometric dengan aman.

Untuk melakukan latihan plyometric dengan aman, pertimbangkan hal-hal berikut ini:

 Umur, pemain dengan umur di bawah 13 tahun hanya boleh melakukan latihan ini
dengan intensitas yang rendah.
 Permukaan, dibutuhkan tempat latihan dengan permukaan yang tidak terlalu keras,
misalnya rumput.
 Berat badan, pemain yang mempunyai kelebihan berat badan harus sangat berhati-
hati dan hanya boleh melakukan latihan ini dengna intensitas yang rendah.
 Teknik, merupakan hal yang paling penting, pemain harus diinstruksikan bagaimana
cara melakukan gerakan-gerakan dalam latihan ini dengan benar sebelum
melakukannya. Selain itu, pemain harus mempunyai waktu istirahat yang cukup dan
terbebas dari cedera.
The Right Attitude

Salah satu aspek penting dalam bermain bola


basket adalah membangun attitude atau sikap para pemain. Untuk menjadi juara, kita
harus memahami pentingnya tim kita. "United we stand, divide we fall!". Kita harus bersatu,
bekerja sama pada setiap offense dengan passing yang baik pada setiap teman yang lebih
terbuka. Tapi jangan takut untuk melakukan shooting! Jika kamu mempunyai kesempatan
terbuka, lakukan shooting. Bagian dari tim yang baik adalah melakukan shooting dengan
baik dan mencetak angka! Jika shooting kamu meleset, lupakanlah...mungkin shooting
kamu selanjutnya bisa menghasilkan poin.

Ingat: tidak ada yang sempurna! Michael Jordan pun tidak pernah mempunyai pertandingan
yang sempurna...dia selalu gagal memasukkan beberapa shooting.Jadi, jangan menyerah
jika juga gagal memasukkan bola. Tetap bermain dengan penuh semangat dan semua akan
membuahkan hasil. Tidak ada di antara kita yang sempurna...meskipun para pelatih! Wasit-
wasit pun juga tidak pernah sempurna.Bola basket bukan permainan yang sempurna. Ingat,
"a good garden may have some weeds".

Menjadi bagian dari tim yang baik berarti melakukan defense dengan sungguh-sungguh.
Selalu bekerja keras menangkap bola rebound atau loose ball. Belajar bagaimana
melakukan box-out.Belajar bagaimana melakukan pick (screen) ketika offense, sehingga
dapat memberikan temanmu kesempatan terbuka untuk melakukan shooting. Menjadi
bagian dari tim yang baik berarti mampu menyemangati tim, baik di dalam lapangan
maupun di bangku cadangan. Bersama kita bisa menang! Untuk menjadi juara, kamu harus
membangun chemistry dalam tim, atau semangat...saling percaya dan menghormati, yang
harus dimulai dari sekarang dan terus menjaganya. Banyak tim yang bertalenta tapi tidak
mampu menunjukkan permainan terbaiknya karena mereka tidak mempunyai semangat
atau chemistry. Banyak tim yang kurang bertalenta mencapai prestasi yang tak terduga
karena kerja kerasnya, keinginan, dan semangat tim.

Attitude yang baik berarti menghormati teman maupun lawan main kamu.Lawan kamu juga
berusaha menampilkan kemampuan terbaiknya, seperti kamu.Jangan pernah pamer atau
berkata kotor pada lawan, dan jangan melakukan selebrasi yang berlebihan.Ketika kamu
melakukan selebrasi yang berlebihan, serasa membuat mencetak angka menjadi sesuatu
yang sangat heboh, dan kadang-kadang menjadi hal yang tidak kamu perkirakan.
Sebaliknya, ketika bersikap cool, akan membuat mencetak angka menjadi bukan sesuatu
yang heboh, seperti kamu bisa melakukannya setiap saat.

Tidak pernah bermain "kotor"...hal itu sangat tidak bermanfaat! Dengan melakukannya,
kamu hanya akan menurunkan harga diri. Bekerja keras, dengan antusias, bermain untuk
menang, tetapi tetap menunjukkan permainan yang berkelas.Jangan berdebat dengan
wasit...mereka juga manusia dan tidak selalu membuat keputusan yang benar, tetapi, itulah
hidup...tidak selalu adil. Orang-orang akan mengingatmu atas bagaimana kamu bersikap di
dalam lapangan.

Ketika kamu sedang berada di dalam lapangan, bermainlah sebaik mungkin untuk
memenangkan pertandingan, tetapi ketika pertandingan telah usai, it's over! Lupakanlah,
ini semua hanyalah permainan bola basket! Ketika kamu kalah, ingat bahwa kamu dapat
belajar dari setiap kekalahan. Kamu tidak perlu memenangkan trofi untuk menjadi seorang
pemenang!

Fighting Spirit

1. Jika kamu merasa kecewa saat pertandingan, karena kamu tidak dimainkan pada
pertandingan tersebut. Kamu harus tahu bahwa pelatih punya alasan untuk
keputusannya itu.
2. Basket adalah olahraga tim. Karena itu pemain harus percaya kepada seluruh rekan
timnya.
3. Pemain basket adalah orang yang memiliki intelektual yang tinggi.
4. Basket adalah olahraga yang menjunjung tinggi sportivitas.
5. Dalam basket komunikasi itu sangat penting
6. Ciptakan suasana tim yang menyenangkan adalah langkah awal untuk mendapatkan
kemenangan.
7. Lebih baik skill biasa bermental juara, dibandingkan skill juara tetapi tidak memiliki
mental juara
8. Selalu bersemangat untuk lebih memahami detail basket
9. Jangan pernah mau untuk berkompromi dengan diri sendiri untuk disiplin dan
tanggung jawab.
10. Tim itu adalah kita, bukan aku ataupun kamu.
11. Musuh terbesar itu adalah diri kita sendiri. Kalahkan rasa malasnya agar menjadi
orang yang pertama selalu hadir saat latihan. Kalahkan rasa takutnya agar lawan
sekuat apapun kita tidak akan pernah takut.

The Smart and Good Player

Pemain luar biasa:


1. Selalu melakukan defense dengan bagus, meskipun saat itu offense-nya sedang
"off".
2. Do hustles, berusaha sekuat tenaga merebut bola liar, melakukan box-out dan
rebound.
3. Mempunyai visi yang bagus, mampu mengamati keseluruhan lapangan, dan
melakukan passing akurat ke teman yang mempunyai kesempatan lebih terbuka.
4. Seorang ball-handler yang handal, melakukan turnover se-minimal mungkin.
5. Bisa melakukan shooting dari luar.
6. Bisa melakukan drive, "take it to the hoop". Tidak hanya bergantung pada shooting
dari luar, atau kemampuan melakukan drive saja. Harus mampu melakukan
keduanya dengan baik. Jika seorang pemain tidak bisa melakukan shooting dari luar,
maka pemain defensive akan mencegah pemain tersebut melakukan drive.
Sebaliknya, jika tidak bisa melakukan drive, pemain defensive akan melakukan
penjagaan ketat yang akan mencegah pemain tersebut melakukan shooting dari
luar. Tetapi, jika mampu menguasai keduanya, pemain defensive tidak bakal bisa
mengunci pada kedua aspek tersebut.
7. Selalu mencari kesempatan melakukan shooting. Tidak berhenti melakukan shooting
hanya karena tidak berhasil memasukkan satu atau dua tembakan. Jika seorang
pemain memulai pertandingan dengan "dingin", dia biasanya akan mulai panas
dengan defense dengan baik, melakukan satu atau dua steal, dan memperoleh
kesempatan lay-up mudah atau free throw. Kemudian shooting yang dilakukan akan
mulai menghasilkan angka.
8. Mampu mencetak angka lewat free throw.
9. Selalu menghindari foul trouble.
10. Mempunyai kekuatan mental, mampu merasakan waktu-watku kritis dalam
pertandingan dan mengangkat moral teman mainnya (terutama dalam melakakukan
defense). Mau melakukan "hal sepele" yang dibutuhkan untuk memenangkan
pertandingan, seperti melakukan passing ke teman yang lebih terbuka, melakukan
screen yang sempurna, melakukan steal, dll. Tetap fokus, tidak mudah terpancing
emosinya jika teman, lawan, atau ofisial pertandingan melakukan kesalahan. Bisa
melupakan kesalahan dan tetap bermain dengan penuh semangat. Memahami situasi
pertandingan, dan waktu.
11. Menginspirasi dan memimpin teman-temannya melalui perbuatan, kerja keras di
setiap latihan dan pertandingan. Pemain yang luar biasa bekerja lebih keras daripada
pemain lainnya. Pemain luar tidak dilahirkan begitu saja, mereka menjadi luar biasa
karena kerja keras dan dedikasi.
12. Memahami konsep "tim" dan "keluarga". Diperlukan lebih dari sekedar kemampuan
untuk menjadi tim juara. Sebuah tim harus mempunyai "chemistry", mempunyai
tujuan bersama, dan saling menghormai, membantu, dan menyemangati antar
komponen tim.
13. Pemain luar biasa bersifat "coachable". Mampu mendengarkan dan bekerja sama
dengan pelatih. Berani mencoba hal-hal baru dan selalu bersedia ketika pelatih
membutuhkan seorang pemimpin, baik di dalam maupun di luar lapangan.

Terminology Basketball
Seperti disiplin olah raga lainnya, bola basket mempunyai bahasanya sendiri. Halaman ini
akan menjadi kamus bola basket, mencoba mendefinisikan istilah-istilah dalam bola basket.

Pertama, perhatikan diagram "half-court" di bawah ini untuk mendefinisikan area pada
lapangan basket. Area "paint" adalah area yang dibatasi oleh jalur free-throw, garis,
baseline, dan garis free throw. Jika kaki seorang pemain offensive berada di area tersebut
selama 3 detik atau lebih, maka dia akan dikenai pelanggaran 3-second. Sementara itu,
tidak ada batasan waktu untuk pemain defensive berada dalam paint area.

Gambar 1 Diagram half-court

Area "free throw" (dikenal juga dengan "charity stripe") adalah garis di mana seorang
pemain harus berdiri di belakangnya ketika melakukan shooting free-throw.

Area "low post" adalah area didekat "block" pada kedua area paint.

Area "high post" adalah area sepanjang garis free-throw dan kedua "elbow".

Area "point" berada di depan, dan "wing" berada di kedua sisinya. Area "top of the key"
berada di atas lingkaran free-throw. Area "short corner" berada di antara corner lapangan
dan ring basket.

Istilah "strong-side" berhubungan dengan sisi dari lapangan di mana terdapat bola yang
sedang dimainkan.Sebaliknya, "weak side" adalah sisi yang berlawanan dari bola tersebut.
Pemain yang melakukan gerakan cut dari weak-side ke arah ring basket disebut dengan
"back-door".

Garis "8 second" atau garis "half-court" adalah garis yang berada di tengah-tengah
lapangan.Garis tersebut membagi "full-court" (keseluruhan area permainan) menjadi dua
half-court. Istilah "back-court" adalah half court dengan ring basket kita, sedangkan "front-
court" adalah half-court dengan ring basket lawan. Sekali sebuah tim mendapatkan
penguasan bola, tim tersebut mempunyai waktu 8 detik untuk membuat bola melewati garis
half-court menuju ke front-court. Sekali melewati garis ini (bola dan kedua kaki), tim
tersebut tidak boleh melakukan passing, dribbling bola, atau melangkah kembali melintasi
garis tersebut (ketika mengusai bola). Jika hal itu terjadi maka akan dikenai pelanggaran
"back-court violation". Tetapi pemain offensive dapat memperoleh bola tanpa hukuman jika
bola dipantulkan oleh pemain defensive.

Penomoran pemain dan istilah-istilah offensive

Pada sistem lama, nomor tidak digunakan. Biasanya pelatih mempunyai dua "guard" yang
bermain di daerah "perimeter". Pemain "center" biasanya bermain di sekitar area high post,
dan dua "forward" bermain di area short corner sampai corner, yang juga kadang diperluas
sampai area wing.

Sekarang, kebanyakan pelatih memakai sistem penomoran, sebagaimana sistem lama tidak
sering diterapkan lagi, dengan pemain-pemain memainkan berbagai formasi
offensive.Menggunakan sistem penomoran memudahkan pelatih dan pemain memahami
strategi dan mengetahui peran mereka.Setiap pelatih mempunyai sistem penomoran
mereka masing-masing.Di bawah ini adalah contoh sistem penomoran yang sering
digunakan, yang sangat mudah dipelajari oleh para pemain muda. Diagram di bawah
menunjukkan set formasi "3-2".

Gambar 2 Formasi 3-2

Pemain "point guard" adalah O1.Pemain wing kanan adalah O2, dan pemain wing kiri adalah
O3.Pemain low post kanan adalah O4, dan pemain low post kiri adalah O5. Pemain O2
biasanya adalah "shooting guard", O3 adalah "small forward", O4 adalah "power forward",
dan O5 adalah "center". Sistem ini sangat mudah dipelajari oleh pemain muda jika mereka
diberitahu bahwa angka genap (2 dan 4) berada pada sisi kanan, dan angka ganjil (3 dan 5)
berada pada sisi kiri.

Dalam set "1-3-1", salah satu pemain low post akan berada pada daerah high post. Dalam
set "1-4" kedua low post akan berada pada elbow, set ini disebut juga dengan "stack
offense", atau dapat juga kedua wing berada pada area corner (dikenal dengan "low
stack"). Set "4-out, 1-in" dapat diterapkan dengan menggunakan empat pemain perimeter
dan satu pemain post.

"Pick and roll" adalah situasi di mana seorang pemain offensive melakukan "screen" (atau
"pick") pada pemain defensive temannya, setelah itu, pemain yang melakukan screen
bergerak, atau disebut dengan "roll", menuju ke arah ring basket atau ruang yang tidak
terjaga untuk menerima passing.

"Give and go" adalah situasi dasar di mana setelah seorang pemain melakukan passing ke
temannya, akan dilanjutkan dengan gerakan cut menuju ke arah ring basket dan menerima
kembali passing dari temannya untuk melakukan lay-up.

"Reverse the ball" berarti secara cepat memindahkan bola, dengan passing, dari sisi yang
berlawanan pada fore-court, baik dengan menggunakan passing yang cepat atau dengan
"skip pass" (passing secara langsung melintasi lapangan, yang berarti "skipping" satu atau
lebih pemain offensive). Reverse the ball secara cepat dapat digunakan untuk melakukan
"over-shift" suatu zone defense. Dengan memindahkan beberapa pemain offensive ke salah
satu sisi lapangan (jika lawan menggunakan zone defense), maka kita sedang melakukan
"over-load" pada zone defense tersebut.

"Post up" adalah gerakan offensive di mana seorang pemain low post memposisikan dirinya,
dan melakukan "seal" pada pemain defensive-nya sehingga pemain tersebut dapat
menerima passing di area block, dan melakukan "post move" untuk mencetak poin, atau
melakukan passing cepat kembali ke pemain offensive lainnya yang tidak terjaga (dikenal
dengan "inside-out").

"Out-of-bound play" adalah istilah yang digunakan untuk menciptakan peluang menciptakan
poin ketika bola dalam situasi "in-bound" (baik dari bawah ring basket atau di sepanjang
sideline).

Istilah-istilah defensive

"Man-to-man defense" adalah cara melakukan defense di mana masing-masing pemain


defensive ditugaskan untuk menjaga pemain lawan tertentu. Seorang pemain defensive
dapat melakukan "switch" pemain yang dijaganya dengan temannya jika pemain tersebut
sedang dalam situasi screen. Pemain defensive man-to-man harus memahami arti "on-ball"
(menjaga pemain yang sedang menguasai bola), "deny" (mencegah pemain yang sedang
dijaga memperoleh bola), dan "help-side" (melonggarkan penjagaan untuk membantu
teman dalam mencegah "penetration" ke dalam oleh lawan). Istilah "close-out" adalah
sebuah metode di mana seorang pemain defensive secara cepat melakukan slide mengarah
ke pemain offensive yang sedang menguasai bola atau akan menerima bola.

Terdapat istilah "on the line" dan "up the line".Dua istilah tersebut menunjukkan posisi
pemain defensive di lapangan yang relatif terhadap pemain yang sedang menguasai bola
dan pemain yang sedang dijaga.On the line berarti posisi pemain bertahan yang sedemikian
rupa sehingga pemain tersebut dapat melihat pemain yang sedang mengusai bola dan
pemain yang dijaga.Dalam situasi "full denial" posisi badan pemain defensive menghadap
pemain yang dijaga dan kepala melihat ke arah bola dengan tangan berada pada jalur
passing.Up the line berarti posisi di mana pemain defensive yang berada di belakang jalur
passing sehingga dapat malihat pemain yang sedang menguasai bola dan pemain yang
dijaga secara bersamaan.Posisi ini dapat mencegah "back-cut".Semakin jauh jarak pemain
yang menguasi bola dan pemain yang sedang dijaga maka pemain defensive dapat berada
lebih di belakang jalur pasing, tetapi masih dalam posisi yang dapat memungkinkan untuk
mencegah passing.

"Trap" adalah situasi di mana dua pemain defensive melakukan "double-team" pada pemain
yang menguasai bola, mencoba untuk memaksa situasi "turn-over" atau "jump-ball".

"Front the low post" merupakan gerakan yang harus dilakukan untuk menjaga pemain low
post lawan. Pemain bertahan dapat berada di antara pemain low post dan ring basket, atau
berada di antara pemain low post dan pemain yang akan melakukan passing, sehingga
dapat melakukan "deny" terhadap passing.

"Box-out" adalah gerakan yang setiap pemain harus lakukan ketika seorang pemain
offensive melakukan shooting. Gerakan ini dilakukan dengan menahan pemain yang sedang
dijaga jauh dari ring basket dan mencegah pemain offensive mendapatkan "inside position"
untuk melakukan rebound.
"Zone defense" merupakan strategi defensive yang menugaskan para pemain defensive
menjaga area atau zona tertentu. Beberapa pelatih mengatakan " a good zone looks like a
man-to-man, and a good man-to-man looks like a zone". Set zone defense yang sering
digunakan antara lain 2-3, 3-2, 1-3-1, 1-2-2, dll. Sementara itu, istilah "zone offense"
menunjukkan strategi offensive tim yang digunakan untuk mengalahkan zone defense.

"Transition" adalah proses perubahan dari defense ke offense, atau sebaliknya. Strategi
"transition offense" dapat diterapkan dengan "fast break" atau "second break" di mana tim
yang melakukan offensive secara cepat memindahkan bola ke area half-court lawan untuk
memperoleh peluang melakukan lay-up dengan mudah. "Transition defense" dilakukan
dengan kembali ke area half-court kita secepat mungkin atau menerapkan "full-court press"
yang dapat dilakukan dengan man-to-man, atau "zone press". Untuk melawan strategi
defense full-court press, tim offense sering kali menerapkan strategi "press-breaker".

Anda mungkin juga menyukai