Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN HASIL ANALISIS BIOMEKANIKA SMASH PADA

PERMAINAN BOLA VOLLY

NAMA : ENDHY SETIAWAN


NIM : A1F221052

JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas
rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan yang berjudul
ANALISIS PUKULAN SMASH PADA CABANG OLARAGA BLA VOLLY Dalam
Penulisan laporan ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini. Akhirnya penulis berharap semoga
Tuhan Yang Maha Esa memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang
telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai
ibadah serta makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Amin.

Penyusun

Kendari, 29 November 2022


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
BAB 1......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
A.Latar Belakang..................................................................................................4

B.  Rumusan Masalah...........................................................................................4

C.  Tujuan.............................................................................................................5

BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
A.  Biomekanika Smash.......................................................................................6

B.Faktor Internal dan Eksternal yang Berpengaruh...........................................11

C. Tuas, Gaya, Beban Dalam Gerakan...............................................................11

D.Cara meningkatkan Prestasi...........................................................................12

BAB III...............................................................................................................13

PENUTUP..........................................................................................................13

A.  Kesimpulan...................................................................................................13

B.  Saran.............................................................................................................13
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Biomekanika merupakan suatu wawasan studi gerak tubuh dan

olahraga dengan mengunakan dasar pengetahuan mekanika. Salah satu

bidang mekanika yang erat hubunganya dengan gerak adalah teori newton

mengenai gerak, karena gerak akan selalu terkait dengan tenaga ( force ),

maka para guru dan pelatih olahraga adalah petugas-petugas atau orang-

orang yang setiap hari akan menghadapi masalah gerak yaitu dari seorang

siswa atau seorang atlet dalam berolahraga atau dalam kehidupan sehari-

hari.

Bolavoli adalah olahraga yang sangat digemari dikalangan


masyarakat. Permainan bolavoli pada dasarnya merupakan permainan
yang menyenangkan dan sering dijadikan rekreasi di waktu jenuh setelah
melakukan aktivitas. Perkembangan bolavoli sangat cepat seiring dengan
perkembangan olahraga sehingga bolavoli tidak hanya untuk rekreasi dan
untuk mengisi waktu luang tetapi berkembang sebagai suatu profesi dan
menuntut prestasi tinggi.

Menurut Sugiono, (1996:42) Permainan bolavoli merupakan

cabang olahraga beregu yang dimainkan oleh enam orang setiap team.

Permainan ini akan berjalan dengan baik apabila setiap pemain minimal

telah menguasai teknik dasar bermain bolavoli.


B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dari biomekanika smash bolavoli?

2. Bagaimana analisis gerakan  pada smash bolavoli dari awalan sampai


akhir ?
3. Faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pada smash bolavoli?
4. Bagaimana tuas, gerak , gaya nya?
5. Bagaimana cara meningkatkan prestasinya ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian biomekanika smash bolavoli.

2. Untuk mengetahui analisis gerak  pada smash bolavoli.


BAB II
PEMBAHASAN

A.  Biomekanika Smash

Smash merupakan teknik yang menjadi andalan untuk menyerang agar

mendapatkan poin. Saat melakukan smash kekuatan dan power otot sangat

menentukan keberhasilan melakukan smash. Oleh karena itu, untuk mendapatkan

daya ledak otot dan power otot yang baik maka diperlukan latihan-latihan khusus

yang berkaitan dengan peningkatan otot tersebut.

 Beutelstahl (1989: 23) membagi tahapan smash menjadi empat tahap,


yaitu:
a) Tahap pertama: Run up (lari menghampiri)
b) Tahap kedua: Take off (lepas landas)
c) Tahap ketiga: Hit (memukul saat melayang diudara)
d) Tahap keempat: Landing(mendarat)
Dari tahap-tahap tersebut dapat diartikan bahwa dalam melakukan smash
terdapat beberapa tahap yaitu awalan, saat melompat, saat memukul bola dan saat
mendarat.

 Tahapan-tahapan yang perlu dilakukan pada saat smash yaitu:

1. Tahapan awal, posisi badan menghadap net pada saat meloncat ambil
ancang-ancang untuk berlari sedikit kaki melangkah ke depan dengan
tolakan sedikit condong kedua kaki di tekuk dengan kenyamanan yang
sebisanya.kedua tanggan di ayunkan ke belakang dan ke atas sesudah
langkah pertama, kemudian diayunkan ke depan sehingga pada saat
meloncat kedua lengan itu tergantung ke bawah di depan tubuh atlet.
2. Pada tahap meloncat sebelumnya ada tahap tolakan, kaki berikutnya
dilangkahkan hingga kedua telapak kaki hampir sejajar dan salah satu kaki
agak ke depan sedikit untuk mengerem gerak ke depan, dan sebagai
persiapan meloncat ke arah vertikal. Kedua lengan diayun ke belakang atas
sebatas kemampuan berupa gerak rotasi bahu. Bersamaan dengan gerakan
ini, kaki ditekuk sehingga lutut membentuk sudut kurang lebih 110º
sampai 120º yang merupakan sudut yang efektif untuk menolak karena 
dengan  sudut tarikan otot yang besar akan menghasilkangaya besar,
terlebih karena sudut ini bekerja pada sendi lutut yang mempunyai sistem
katrol anatomik pada sendi lutut yang bersifat ellipsoidea rangkap (sendi
bujur telur). Setelah itu badan siap untuk meloncat dengan berat badan
lebih banyak bertumpu pada kaki yang depan. Gerakan ini merupakan
gerak fleksi tungkai bawah  (flexi genu) yang melibatkan otot  hamstring
dan gerak dorsoflexi yang melibatkan otot  tibialis anterio untuk persiapan
menolak.
3. Tahap menolak secara kontinu dilanjutkan gerakan meloncat dengan tumit
dan jari kaki menghentak tanah. Gerakan ini merupakan gerak ekstensi
tungkai bawah (ekstensi genu) yang melibatkan otot  quadricep feimoris
dan gerakan  plantarflexi yang melibatkan otot  gastrocnemius. Sambil
meloncat kedua lengan  diayunkan ke depan atas yang merupakan gerak
rotasi bahu ke atas (anteflexi) pada sendi bahu yang bersifat globoidea
(sendi peluru) dengan melibatkan otot  deltoideus, otot  pectoralis major,
otot biceps brachii, dan otot coracobrachialis. Sesaat setelah meloncat
ketika tubuh melayang di udara posisi togok membusur ke belakang, yang
merupakan gerak hiperekstensi togok (kayang). Telapak kaki, pergelangan
kaki, panggul, dan togok digerakkan serasi untuk memperoleh rangkaian
gerak yang sempurna agar terwujud gerakan eksplosif dan loncatan
vertikal.
Pada tahap tolakan ini, kaki berikutnya dilangkahkan hingga kedua
telapak kaki hampir sejajar dan salah satu kaki agak ke depan sedikit untuk
mengerem gerak ke depan, dan sebagai persiapan meloncat ke aah
vertikal. Kedua lengan diayun ke belakang atas sebatas kemampuan
berupa gerak rotasi bahu. Bersamaan dengan gerakan ini, kaki ditekuk
sehingga lutut membentuk sudut kurang lebih 110º sampai 120º yang
merupakan sudut yang efektif untuk menolak karena  dengan  sudut
tarikan otot yang besar akan menghasilkangaya besar, terlebih karena
sudut ini bekerja pada sendi lutut yang mempunyai sistem katrol anatomik
pada sendi lutut yang bersifat ellipsoidea rangkap (sendi bujur telur).
Setelah itu badan siap untuk meloncat dengan berat badan lebih banyak
bertumpu pada kaki yang depan. Gerakan ini merupakan gerak fleksi
tungkai bawah  (flexi genu) yang melibatkan otot  hamstring dan gerak
dorsoflexi yang melibatkan otot  tibialis anterio untuk persiapan menolak.

Tahap menolak secara kontinu dilanjutkan gerakan meloncat


dengan tumit dan jari kaki menghentak tanah. Gerakan ini merupakan
gerak ekstensi tungkai bawah (ekstensi genu) yang melibatkan otot 
quadricep feimoris dan gerakan  plantarflexi yang melibatkan otot 
gastrocnemius. Sambil meloncat kedua lengan  diayunkan ke depan atas
yang merupakan gerak rotasi bahu ke atas (anteflexi) pada sendi bahu yang
bersifat globoidea (sendi peluru) dengan melibatkan otot  deltoideus, otot 
pectoralis major, otot biceps brachii, dan otot coracobrachialis. Sesaat
setelah meloncat ketika tubuh melayang di udara posisi togok membusur
ke belakang, yang merupakan gerak hiperekstensi togok (kayang). Telapak
kaki, pergelangan kaki, panggul, dan togok digerakkan serasi untuk
memperoleh rangkaian gerak yang sempurna agar terwujud gerakan
eksplosif dan loncatan vertikal.

4. Tahap Meloncat Untuk memukul right hand langkahkan kaki kiri ke depan
dengan langkah biasa kemudian diikuti kaki kanan yang panjang, diikuti
dengan segera oleh kaki kiri yang diletakkan samping kaki kanan (untuk
pemukul left hand sebaliknya). Langkah pada waktu meloncat harus
berlangsung dengan lancar tanpa terputus-putus.Pada waktu meloncat
kedua lengan yang menjulur digerakkan keatas. Tubuh diteruskan, kaki
yang digunakan untuk meloncat yangmemberikan kekuatan pada saat
meloncat. Lengan yang dipakai untuk memukul serta sisi badan diputar
sedikit sehingga menjauhi bola, punggung agak membungkuk dan lengan
yang lain tetap dipertahankan setinggi kepala yang berguna untuk
mengatur keseimbangan secara keseluruhan.
5. Tahap saat Memukul Bola Dalam gerakan memukul dapat disesuaikan
dengan jenis smash yang ada. Gerakan memukul hasilnya akan lebih baik
apabila menggunakan lecutan tangan, lengan dan membungkukkan badan.
6. Pada tahap ini selain lecutan tangan, impact juga dipengaruhi oleh Panjang
lengan merupakan salah satu anggota tubuh yang tergolong dalam
pengukuran Antropometrik yakni salah satu anggota gerak tubuh bagai
atas yang terdiri dari : lengan atas, lengan bawah, tangan, dan jari-jari
tangan. Dengan demikian panjang lengan meliputi pengukuran anggota
gerk tubuh bagian atas yang dimulai dari persendian bahu atau persendian
lengan atas sampai pada tangan atau jari tangan yang terpanjang.

Dalam setiap aktivitas manusia khususnya dalam kegiatan


olahraga, panjang lengan merupakan faktor yang penting dalam arti
menunjang ketrampilan. Hal tersebut terbukti bahwa rata-rata atlet yang
bertubuh panjang atau tinggi dengan keserasian besar tubuh dan berat
badan yang ideal akan lebih unggul dalam berbagai cabang olahraga.

Dengan demikian ukuran lengan yang panjang akan lebih kuat dari
pada lengan yang pendek. Hal ini disebabkan karena lengan yang panjang
akan memiliki otot yang panjang. Otot yang lebih panjang rata-rata lebih
kuat dibanding yang pendek, Oleh sebab itu, ukuran panjang lengan
seseorang akan menunjang kemampuan fisik yang lebih besar
dibandingkan dengan orang yang berlengan pendek serta dengan otot-otot
yang kecil pula. Sehingga dapat dikatakan bahwa panjang lengan
merupakan pra kondisi yang menunjang dalam berbagai cabang olahraga
termasuk pelaksanaan smash dalam permainan bola voli. Oleh karena
dengan lengan yang panjang berarti memiliki lengan yang kuat dan hal ini
sangat efetik mendukung keras dan curam nya pukulan smash dalam
permainan bolavoli yang dilakukan.

Impact merupakan kerja koordinasi mata tangan dalam upaya


menepatkan saat yang tepat dari jangkauan lompatan yang tertinggi
dengan keberadaan bola yang jatuh. Dalam fase ini kerja otot-otot perut
dan punggung sangatlan dominan Ketika tubuh melayang di udara, jarak
bola di depan atas sejangkauan lengan pemukul. segera lengan dilecutkan
ke belakang kepala dan dengan cepat lecutkan lengan ke depan sejauh
jangkauan atau raihan legan terpanjang dan tertinggi. Bola dipukul secepat
dan setinggi mungkin dengan perkenaan bola dan telapak tangan tepat
pada bagian tengah atas bola. Pergelangan tangan aktif menghentak ke
depan dengan telapak tangan dan jari menutup bola yang merupakan gerak
fleksi pergelangan tangan dengan melibatkan otot flexor carpi radialis dan
otot flexor pollicis longus pada sendi pergelngan tangan yang bersifat
ellipsoidea (sendi bujur telur). Setelah perkenaan dengan bola, lengan
pemukul membuat gerakan lanjutan ke arah garis tengah badan (gerak
retrofleksi) yang melibatkan otot deltoideus, otot pectoralis major, dan otot
lactisimus dorsi, dengan diikuti gerak tubuh membungkuk (gerak fleksi
togok) yang melibatkan otot abdominis dan otot pectineus. Gerakan
lecutan lengan, telapak tangan, togok, tangan yang tidak memukul, dan
kaki harus harmonis dan eksplosif untuk menjaga keseimbangan saat
berada di udara. Pukulan yang benar akan menghasilkan jalannya bola
yang keras dan cepat menurun ke tanah dengan putaran yang cepat ke arah
depan (top spin).

Pukulan menjadi penting juga untuk menunjukkan pukulan yang


terkuat. Dengan kuatnya pukulan memberikan peluang untuk mendapatkan
poin. Saat memukul, otot yang terlibat langsung adalah kelompok bahu
seperti deltoid, travezeus dan triceps serta otot lengan bagian bawah.
7. Tahap Mendarat Cara mendarat dalam setiap smash sama,yaitu pada saat
tubuh bagian atas membungkuk ke depan, kaki diarahkan ke depan untuk
mempertahankan keseimbangan. Atlet mendarat pada kedua kakinya
dengan sedikit ditekuk.
Dalam fase pendaratan, otot-otot tungkai menjadi domonan pula
dalam menahan berat badan. Gerakan selanjutnya setelah memukul bola di
atas net adalah mendarat dengan kedua kaki mengeper dengan menekuk
lutut (gerak fleksi tungkai bawah) yang lentur untuk meredam perkenaan
kaki dengan tanah. Pendaratan dilakukan dengan jari-jari kaki (telapak
kaki bagian depan) dan sikap badan condong ke depan dengan
memperlambat gerakan. Perlambatan gerakan dilakukan untuk
memperkecil momentum hingga menjadi nol (berhenti bergerak) untuk
mencegah cedera dalam bentuk kerusakan sendi.

B. Faktor Internal dan Eksternal Yang Berpengaruh

1) Faktor internal yang mempengaruhi smash bola voli yaitu :

Kekuatan yang dihasilkan dari setiap individu ( kekuatan otot lengan,


daya ledak otot, kelentukan punggung ).
 Timing dalam melakukan smash.
 Postur atau tinggi badan dari individu.
 Berat badan dari setiap individu.
 Keterampilan atau skill yang dimiliki dari setiap individu.

2) Faktor eksternal yang mempengaruhi smash bola voli yaitu :


 Umpan yang diberikan sebelum melakukan smash.
 Medan lapangan yang digunakan sebagai arena permainan.
 Sepatu yang digunakan.
C. Tuas, Gaya, Beban Dalam Gerakan

Gerakan smash bola voli memiliki tahapan yang harus dilakukan agar
smash yang dilakukan bisa berhasil efektif dan efisien. Tahapannya adalah awalan
meloncat, memukul bola, dan mendarat. Ketika melakukan smash bola voli
menurut analisis geraknya adalah yang menjadi tuas atau pengungkit yaitu
pergelangan lengan karena pergelangan lengan berfungsi sebagai poros yang
menggerakan dan menentukan arah lengan serta ancang – ancang untuk
mengumpulkan tenaga.
Gaya terdapat pada panjang lengan yaitu dari ujung pergelangan lengan
sampai pergelangan tangan. Ketika melakukan ayunan tangan , semua gaya ( force
) terkumpul di lengan. Tujuan melakukan ayunan tangan yaitu agar tenaga yang
dihasilkan dalam melakikan smash menjadi lebih besar sehingga bola yang
dismash terpantul dengan keras dan cepat sulit dikembalikan sehingga menjadi
point. Pergelangan tangan melakukan foles untuk menambah tenaga dan
mengarahkan bola supaya masuk ke daerah permainan lawan dan melewati net.
Beban adalah letak dimana berat benda berada yang diusahakan untuk
dilawan atau dipindahkan tempatnya. Beban pada smash bola voli terletak pada
bola yang dipukul.Bola voli merupakan beban yang akan disinggung dengan gaya
agar beban tersebut bisa berpinda tempat. Beban yang semula diam atau mengarah
ke arah lajunya setelah dilakukan gaya pada beban tersebut maka beban tersebut
akan berpindah atau berubah arah.
Analisis gerak pada smash bola voli ini bisa diambil kesimpulan bahwa

smash bola bola voli ini masu pada tuas golongan ketiga. Tuas golongan ketiga

yaitu titik kuasa atau gaya berada diantara titik tumpu dan titik beban.

D.Cara meningkatkan Prestasi

Gerakan yang baik untuk meningkatkan prestasi dalam smash bola voli :

 Melakukan semua tahapan mulai dari awalan , meloncat, memukul sampai


mendarat dengan Baik.
 Memperkuat otot lengan dan tungkai untuk memperoleh gerakan yang
maksimal.
 Koordinasi dan bekerja sama dengan teman untuk melakukan smash
dengan cara meminta umpan bola yang matang untuk melakukan smash.
 Menyusun strategi perrmainan agar permainan berjalan dengan baik dan
sesuai dengan Keinginan.
BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan

Pukulan sangat penting untuk menunjukkan pukulan yang terkuat. Dengan

kuatnya pukulan memberikan peluang untuk mendapatkan poin. Saat memukul,

otot yang terlibat langsung adalah kelompok bahu seperti deltoid, travezeus dan

triceps serta otot lengan bagian bawah. 

B.  Saran

Dengan adanya makalah ini kita dapat mengetahui sedikit tentang

biomekanika smash bolavoli. Akan tetapi, karena setiap manusia memiliki

keterbatasan dan kekurangan maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari

dosen pembimbing mata kuliah ini serta dari teman-teman seperjuangan juga.

Sebab jalan menuju kesempurnaan adalah dengan saling mengisi. Seperti halnya

dengan makalah ini dengan adanya kritikan serta saran dari pihak yang terkait

maka makalah ini menuju jalan kesempurnaan.


DAFTAR PUSTAKA

Dieter Beutelstahl. (1988). Belajar Bermain Bola Volley. Bandung: PT. Pioner
Jaya.
Http:// FadieL.AnalisisBolavoli.htm diakses tanggal 6 juni 2018
http://windra72.blogspot.com/2015/02/makalah-analisis-gerak-biomekanik-
pada.html
http://ahbarfatahullah14.blogspot.com/2017/03/biomekanika.html
http://miratulhas.blogspot.com/2014/02/kinesiologi-dan-biomekanika-
olahraga.html
Kurnianto Alwi, (2013). Analisis Teknik Smash Atlet Bolavoli Junior Ganevo
Yogyakarta. Skripsi.Yogyakarta: FIK UNYMark Man, 2008. Jurnal of Sport
Biomechanics/The Biomechanicsof the Volleyball Spike/ Attack, Diakses 10 Juni
2018
Yunus Muhammad. (1992). Olahraga Pilihan Bolavoli. Jakarta: Depdikbud
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Anda mungkin juga menyukai