Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas
rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan yang berjudul
ANALISIS PUKULAN SMASH PADA CABANG OLARAGA BLA VOLLY Dalam
Penulisan laporan ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini. Akhirnya penulis berharap semoga
Tuhan Yang Maha Esa memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang
telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai
ibadah serta makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Amin.
Penyusun
C. Tujuan.............................................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
A. Biomekanika Smash.......................................................................................6
BAB III...............................................................................................................13
PENUTUP..........................................................................................................13
A. Kesimpulan...................................................................................................13
B. Saran.............................................................................................................13
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bidang mekanika yang erat hubunganya dengan gerak adalah teori newton
mengenai gerak, karena gerak akan selalu terkait dengan tenaga ( force ),
maka para guru dan pelatih olahraga adalah petugas-petugas atau orang-
orang yang setiap hari akan menghadapi masalah gerak yaitu dari seorang
siswa atau seorang atlet dalam berolahraga atau dalam kehidupan sehari-
hari.
cabang olahraga beregu yang dimainkan oleh enam orang setiap team.
Permainan ini akan berjalan dengan baik apabila setiap pemain minimal
C. Tujuan
A. Biomekanika Smash
mendapatkan poin. Saat melakukan smash kekuatan dan power otot sangat
daya ledak otot dan power otot yang baik maka diperlukan latihan-latihan khusus
1. Tahapan awal, posisi badan menghadap net pada saat meloncat ambil
ancang-ancang untuk berlari sedikit kaki melangkah ke depan dengan
tolakan sedikit condong kedua kaki di tekuk dengan kenyamanan yang
sebisanya.kedua tanggan di ayunkan ke belakang dan ke atas sesudah
langkah pertama, kemudian diayunkan ke depan sehingga pada saat
meloncat kedua lengan itu tergantung ke bawah di depan tubuh atlet.
2. Pada tahap meloncat sebelumnya ada tahap tolakan, kaki berikutnya
dilangkahkan hingga kedua telapak kaki hampir sejajar dan salah satu kaki
agak ke depan sedikit untuk mengerem gerak ke depan, dan sebagai
persiapan meloncat ke arah vertikal. Kedua lengan diayun ke belakang atas
sebatas kemampuan berupa gerak rotasi bahu. Bersamaan dengan gerakan
ini, kaki ditekuk sehingga lutut membentuk sudut kurang lebih 110º
sampai 120º yang merupakan sudut yang efektif untuk menolak karena
dengan sudut tarikan otot yang besar akan menghasilkangaya besar,
terlebih karena sudut ini bekerja pada sendi lutut yang mempunyai sistem
katrol anatomik pada sendi lutut yang bersifat ellipsoidea rangkap (sendi
bujur telur). Setelah itu badan siap untuk meloncat dengan berat badan
lebih banyak bertumpu pada kaki yang depan. Gerakan ini merupakan
gerak fleksi tungkai bawah (flexi genu) yang melibatkan otot hamstring
dan gerak dorsoflexi yang melibatkan otot tibialis anterio untuk persiapan
menolak.
3. Tahap menolak secara kontinu dilanjutkan gerakan meloncat dengan tumit
dan jari kaki menghentak tanah. Gerakan ini merupakan gerak ekstensi
tungkai bawah (ekstensi genu) yang melibatkan otot quadricep feimoris
dan gerakan plantarflexi yang melibatkan otot gastrocnemius. Sambil
meloncat kedua lengan diayunkan ke depan atas yang merupakan gerak
rotasi bahu ke atas (anteflexi) pada sendi bahu yang bersifat globoidea
(sendi peluru) dengan melibatkan otot deltoideus, otot pectoralis major,
otot biceps brachii, dan otot coracobrachialis. Sesaat setelah meloncat
ketika tubuh melayang di udara posisi togok membusur ke belakang, yang
merupakan gerak hiperekstensi togok (kayang). Telapak kaki, pergelangan
kaki, panggul, dan togok digerakkan serasi untuk memperoleh rangkaian
gerak yang sempurna agar terwujud gerakan eksplosif dan loncatan
vertikal.
Pada tahap tolakan ini, kaki berikutnya dilangkahkan hingga kedua
telapak kaki hampir sejajar dan salah satu kaki agak ke depan sedikit untuk
mengerem gerak ke depan, dan sebagai persiapan meloncat ke aah
vertikal. Kedua lengan diayun ke belakang atas sebatas kemampuan
berupa gerak rotasi bahu. Bersamaan dengan gerakan ini, kaki ditekuk
sehingga lutut membentuk sudut kurang lebih 110º sampai 120º yang
merupakan sudut yang efektif untuk menolak karena dengan sudut
tarikan otot yang besar akan menghasilkangaya besar, terlebih karena
sudut ini bekerja pada sendi lutut yang mempunyai sistem katrol anatomik
pada sendi lutut yang bersifat ellipsoidea rangkap (sendi bujur telur).
Setelah itu badan siap untuk meloncat dengan berat badan lebih banyak
bertumpu pada kaki yang depan. Gerakan ini merupakan gerak fleksi
tungkai bawah (flexi genu) yang melibatkan otot hamstring dan gerak
dorsoflexi yang melibatkan otot tibialis anterio untuk persiapan menolak.
4. Tahap Meloncat Untuk memukul right hand langkahkan kaki kiri ke depan
dengan langkah biasa kemudian diikuti kaki kanan yang panjang, diikuti
dengan segera oleh kaki kiri yang diletakkan samping kaki kanan (untuk
pemukul left hand sebaliknya). Langkah pada waktu meloncat harus
berlangsung dengan lancar tanpa terputus-putus.Pada waktu meloncat
kedua lengan yang menjulur digerakkan keatas. Tubuh diteruskan, kaki
yang digunakan untuk meloncat yangmemberikan kekuatan pada saat
meloncat. Lengan yang dipakai untuk memukul serta sisi badan diputar
sedikit sehingga menjauhi bola, punggung agak membungkuk dan lengan
yang lain tetap dipertahankan setinggi kepala yang berguna untuk
mengatur keseimbangan secara keseluruhan.
5. Tahap saat Memukul Bola Dalam gerakan memukul dapat disesuaikan
dengan jenis smash yang ada. Gerakan memukul hasilnya akan lebih baik
apabila menggunakan lecutan tangan, lengan dan membungkukkan badan.
6. Pada tahap ini selain lecutan tangan, impact juga dipengaruhi oleh Panjang
lengan merupakan salah satu anggota tubuh yang tergolong dalam
pengukuran Antropometrik yakni salah satu anggota gerak tubuh bagai
atas yang terdiri dari : lengan atas, lengan bawah, tangan, dan jari-jari
tangan. Dengan demikian panjang lengan meliputi pengukuran anggota
gerk tubuh bagian atas yang dimulai dari persendian bahu atau persendian
lengan atas sampai pada tangan atau jari tangan yang terpanjang.
Dengan demikian ukuran lengan yang panjang akan lebih kuat dari
pada lengan yang pendek. Hal ini disebabkan karena lengan yang panjang
akan memiliki otot yang panjang. Otot yang lebih panjang rata-rata lebih
kuat dibanding yang pendek, Oleh sebab itu, ukuran panjang lengan
seseorang akan menunjang kemampuan fisik yang lebih besar
dibandingkan dengan orang yang berlengan pendek serta dengan otot-otot
yang kecil pula. Sehingga dapat dikatakan bahwa panjang lengan
merupakan pra kondisi yang menunjang dalam berbagai cabang olahraga
termasuk pelaksanaan smash dalam permainan bola voli. Oleh karena
dengan lengan yang panjang berarti memiliki lengan yang kuat dan hal ini
sangat efetik mendukung keras dan curam nya pukulan smash dalam
permainan bolavoli yang dilakukan.
Gerakan smash bola voli memiliki tahapan yang harus dilakukan agar
smash yang dilakukan bisa berhasil efektif dan efisien. Tahapannya adalah awalan
meloncat, memukul bola, dan mendarat. Ketika melakukan smash bola voli
menurut analisis geraknya adalah yang menjadi tuas atau pengungkit yaitu
pergelangan lengan karena pergelangan lengan berfungsi sebagai poros yang
menggerakan dan menentukan arah lengan serta ancang – ancang untuk
mengumpulkan tenaga.
Gaya terdapat pada panjang lengan yaitu dari ujung pergelangan lengan
sampai pergelangan tangan. Ketika melakukan ayunan tangan , semua gaya ( force
) terkumpul di lengan. Tujuan melakukan ayunan tangan yaitu agar tenaga yang
dihasilkan dalam melakikan smash menjadi lebih besar sehingga bola yang
dismash terpantul dengan keras dan cepat sulit dikembalikan sehingga menjadi
point. Pergelangan tangan melakukan foles untuk menambah tenaga dan
mengarahkan bola supaya masuk ke daerah permainan lawan dan melewati net.
Beban adalah letak dimana berat benda berada yang diusahakan untuk
dilawan atau dipindahkan tempatnya. Beban pada smash bola voli terletak pada
bola yang dipukul.Bola voli merupakan beban yang akan disinggung dengan gaya
agar beban tersebut bisa berpinda tempat. Beban yang semula diam atau mengarah
ke arah lajunya setelah dilakukan gaya pada beban tersebut maka beban tersebut
akan berpindah atau berubah arah.
Analisis gerak pada smash bola voli ini bisa diambil kesimpulan bahwa
smash bola bola voli ini masu pada tuas golongan ketiga. Tuas golongan ketiga
yaitu titik kuasa atau gaya berada diantara titik tumpu dan titik beban.
Gerakan yang baik untuk meningkatkan prestasi dalam smash bola voli :
A. Kesimpulan
otot yang terlibat langsung adalah kelompok bahu seperti deltoid, travezeus dan
B. Saran
keterbatasan dan kekurangan maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari
dosen pembimbing mata kuliah ini serta dari teman-teman seperjuangan juga.
Sebab jalan menuju kesempurnaan adalah dengan saling mengisi. Seperti halnya
dengan makalah ini dengan adanya kritikan serta saran dari pihak yang terkait
Dieter Beutelstahl. (1988). Belajar Bermain Bola Volley. Bandung: PT. Pioner
Jaya.
Http:// FadieL.AnalisisBolavoli.htm diakses tanggal 6 juni 2018
http://windra72.blogspot.com/2015/02/makalah-analisis-gerak-biomekanik-
pada.html
http://ahbarfatahullah14.blogspot.com/2017/03/biomekanika.html
http://miratulhas.blogspot.com/2014/02/kinesiologi-dan-biomekanika-
olahraga.html
Kurnianto Alwi, (2013). Analisis Teknik Smash Atlet Bolavoli Junior Ganevo
Yogyakarta. Skripsi.Yogyakarta: FIK UNYMark Man, 2008. Jurnal of Sport
Biomechanics/The Biomechanicsof the Volleyball Spike/ Attack, Diakses 10 Juni
2018
Yunus Muhammad. (1992). Olahraga Pilihan Bolavoli. Jakarta: Depdikbud
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.