Di susun oleh :
A ( PJKR )
2020-2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa ( Esa )
karena telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. dan Atas
rahmat dan hidayah- Nya lah saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “
ANALISIS GERAK BIOMEKANIK PADA SMASH BOLA VOLI ” dengan
tepat waktu. makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari Bpk. Arief Aditya
Rifandy,S.Pd., M.Pd selaku dosen kedua mata kuliah biomekanika olahraga di
universitas tadulako. Selain itu, saya juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca tentang materi dari makalah ini.
2
DAFTAR ISI
COVER..........................................................................................................1
KATA PENGANTAR..................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................3
1. BAB I PENDAHULUAN.................................................................4
1.1 Latar belakang..........................................................................................4
1.2 Rumusan masalah.....................................................................................4
1.3 Tujuan materi............................................................................................5
2. BAB II PEMBAHASAN..................................................................6
3.1 Kesimpulan.............................................................................................14
3.2 Saran.......................................................................................................14
4. DAFTAR PUSTAKA......................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
2.2 Tujuan materi dari makalah
5
BAB II
PEMBAHASAN
1. Tolakan
Pada tahap tolakan ini, kaki berikutnya dilangkahkan hingga kedua
telapak kaki hampir sejajar dan salah satu kaki agak ke depan sedikit untuk
mengerem gerak ke depan, dan sebagai persiapan meloncat ke aah
vertikal. Kedua lengan diayun ke belakang atas sebatas kemampuan
berupa gerak rotasi bahu. Bersamaan dengan gerakan ini, kaki ditekuk
sehingga lutut membentuk sudut kurang lebih 110º yang merupakan sudut
yang efektif untuk menolak karena dengan sudut tarikan otot yang besar
akan menghasilkangaya besar, terlebih karena sudut ini bekerja pada sendi
lutut yang mempunyai sistem katrol anatomik pada sendi lutut yang
bersifat ellipsoidea rangkap (sendi bujur telur). Setelah itu badan siap
untuk meloncat dengan berat badan lebih banyak bertumpu pada kaki yang
depan. Gerakan ini merupakan gerak fleksi tungkai bawah (flexi genu)
yang melibatkan otot hamstring dan gerak dorsoflexi yang melibatkan
otot tibialis anterio untuk persiapan menolak.
Tahap menolak secara kontinu dilanjutkan gerakan meloncat
dengan tumit dan jari kaki menghentak tanah. Gerakan ini merupakan
gerak ekstensi tungkai bawah (ekstensi genu) yang melibatkan otot
quadricep feimoris dan gerakan plantarflexi yang melibatkan otot
gastrocnemius. Sambil meloncat kedua lengan diayunkan ke depan atas
yang merupakan gerak rotasi bahu ke atas (anteflexi) pada sendi bahu yang
6
bersifat globoidea (sendi peluru) dengan melibatkan otot deltoideus, otot
pectoralis major, otot biceps brachii, dan otot coracobrachialis. Sesaat
setelah meloncat ketika tubuh melayang di udara posisi togok membusur
ke belakang, yang merupakan gerak hiperekstensi togok (kayang). Telapak
kaki, pergelangan kaki, panggul, dan togok digerakkan serasi untuk
memperoleh rangkaian gerak yang sempurna agar terwujud gerakan
eksplosif dan loncatan vertikal.
2. Panjang Lengan
Panjang lengan merupakan salah satu anggota tubuh yang
tergolong dalam pengukuran Antropometrik yakni salah satu anggota
gerak tubuh bagai atas yang terdiri dari : lengan atas, lengan bawah,
tangan, dan jari-jari tangan. Dengan demikian panjang lengan meliputi
pengukuran anggota gerk tubuh bagian atas yang dimulai dari persendian
bahu atau persendian lengan atas sampai pada tangan atau jari tangan yang
terpanjang.
Dalam setiap aktivitas manusia khususnya dalam kegiatan
olahraga, panjang lengan merupakan faktor yang penting dalam arti
menunjang ketrampilan. Hal tersebut terbukti bahwa rata-rata atlet yang
bertubuh panjang atau tinggi dengan keserasian besar tubuh dan berat
badan yang ideal akan lebih unggul dalam berbagai cabang olahraga.
Dengan demikian ukuran lengan yang panjang akan lebih kuat dari
pada lengan yang pendek. Hal ini disebabkan karena lengan yang panjang
akan memiliki otot yang panjang. Otot yang lebih panjang rata-rata lebih
kuat dibanding yang pendek, Oleh sebab itu, ukuran panjang lengan
seseorang akan menunjang kemampuan fisik yang lebih besar
dibandingkan dengan orang yang berlengan pendek serta dengan otot-otot
yang kecil pula. Sehingga dapat dikatakan bahwa panjang lengan
merupakan pra kondisi yang menunjang dalam berbagai cabang olahraga
termasuk pelaksanaan smash dalam permainan bola voli. Oleh karena
dengan lengan yang panjang berarti memiliki lengan yang kuat dan hal ini
7
sangat efetik mendukung keras dan curam nya pukulan smash dalam
permainan bolavoli yang dilakukan.
3. Impact
Keterampilan ini merupakan kerja koordinasi mata tangan dalam
upaya menepatkan saat yang tepat dari jangkauan lompatan yang tertinggi
dengan keberadaan bola yang jatuh. Dalam fase ini kerja otot-otot perut
dan punggung sangatlan dominan
Ketika tubuh melayang di udara, jarak bola di depan atas
sejangkauan lengan pemukul. Segera lengan dilecutkan ke belakang kepala
dan dengan cepat lecutkan lengan ke depan sejauh jangkauan atau raihan
legan terpanjang dan tertinggi. Bola dipukul secepat dan setinggi mungkin
dengan perkenaan bola dan telapak tangan tepat pada bagian tengah atas
bola. Pergelangan tangan aktif menghentak ke depan dengan telapak
tangan dan jari menutup bola yang merupakan gerak fleksi pergelangan
tangan dengan melibatkan otot flexor carpi radialis dan otot flexor pollicis
longus pada sendi pergelngan tangan yang bersifat ellipsoidea (sendi bujur
telur). Setelah perkenaan dengan bola, lengan pemukul membuat gerakan
lanjutan ke arah garis tengah badan (gerak retrofleksi) yang melibatkan
otot deltoideus, otot pectoralis major, dan otot lactisimus dorsi, dengan
diikuti gerak tubuh membungkuk (gerak fleksi togok) yang melibatkan
otot abdominis dan otot pectineus. Gerakan lecutan lengan, telapak tangan,
togok, tangan yang tidak memukul, dan kaki harus harmonis dan eksplosif
untuk menjaga keseimbangan saat berada di udara. Pukulan yang benar
akan menghasilkan jalannya bola yang keras dan cepat menurun ke tanah
dengan putaran yang cepat ke arah depan (top spin).
Pukulan menjadi penting juga untuk menunjukkan pukulan yang
terkuat. Dengan kuatnya pukulan memberikan peluang untuk mendapatkan
poin. Saat memukul, otot yang terlibat langsung adalah kelompok bahu
seperti deltoid, travezeus dan triceps serta otot lengan bagian bawah.
8
4. Pendaratan
Dalam fase pendaratan, otot-otot tungkai menjadi domonan pula
dalam menahan berat badan. Gerakan selanjutnya setelah memukul bola di
atas net adalah mendarat dengan kedua kaki mengeper dengan menekuk
lutut (gerak fleksi tungkai bawah) yang lentur untuk meredam perkenaan
kaki dengan tanah. Pendaratan dilekukan dengan jari-jari kaki (telapak
kaki bagian depan) dan sikap badan condong ke depan dengan
memperlambat gerakan. Perlambatan gerakan dilakukan untuk
memperkecil momentum hingga menjadi nol (berhenti bergerak) untuk
mencegah cedera dalam bentuk kerusakan sendi.
Proses gerakan secara umum dalam smash bagi pemukul dengan tangan
kanan dari posisi empat(4).
1. Sikap permulaan dilakukan dengan posisi tubuh berdiri rileks dan seorang
kira-kira 45 derajat dengan net sejauh 3 sampai 4 meter dari net.
2. Pelaksanaan gerakan melangkah ke depan mendekati net dengan kaki kiri
dengan langkah biasa diikuti dengan langkah kaki kanan yang panjang
untuk penyesuaian dengan keadaan bola, kemudian kaki kiri segera
diletakkan disamping kaki kanan( ujung kaki kiri sedikit di depan kaki
kanan) sambil lutut dan kedua lengan di belakang badan, segera
melakukan tolak sambil mengayunkan kedua lengan ke depan atas. Pada
saat badan berada pada ketinggian maksimal, segera memukul bola pada
raihan tertinggi dengan tangan terbuka. Dan jaga keseimbangan badan
agar tidak terdorong ke net.
9
Smash normal atau open smash memiliki ciri khusus:
5. Daya ledak
Daya ledak biasa juga disebut dengan istilah power yang sangat
dibutuhkan dalam berbagai cabang olahraga apalagi olahraga itu menuntut
suatu aktivitas yang berat dan cepat atau kegiatan itu harus dilakukan
dalam waktu yang sesingkat mungkin dengan beban berat. Untuk mampu
melaksanakan aktivitas seperti itu diperlukan perpaduan antara kekuatan
dan kecepatan otot yang dikerahkan secara bersama-sama dalam
mengatasi tahanan beban dalam waktu yang relative singkat.
Kekuatan tetap merupakan dasar (basis) untuk menentukan power.
Sebelum latihan power, orang harus sudah memiliki suatu tingkat otot
yang baik. Tenaga otot adalah kemampuan untuk melepaskan kekuatan
otot secara maksimal dalam waktu yang sangat singkat”. Oleh sebab itu,
dapat dikatakan bahwa tenaga eksplosif (daya ledak) lebih diperlukan
dalam semua cabang olahraga termasuk pada cabang olahraga bolavoli
khususnya pada pelaksanaan smash. Karena untuk menampilkan pola
gerak olahraga eksplosi diperlukan unsure kekuatan otot maupun
kecepatan yang dikombinasikan dalam suatu gerakan secara terpadu.
Disamping itu, kekuatan sangat penting guna meningkatkan
kondisi fisik secara keseluruhan dan memegang peranan penting dalam
aktivitas olahraga sebab itu daya ledak sangat dibutuhkan untuk kegiatan
10
fisik sehari-hari yang memerlukan tenaga explosive seperti lompat, lari
cepat, memukul, menendang, mengangkat, melempar dan lain-lain.
Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa gerakan smash yang baik adalah
gerakan yang didukung oleh daya ledak yang baik pula. Karena dengan daya
ledak yang baik akan dapat menghasilkan dorongan yang kuat dalam
menggerakkan badan ke atas mengarah ke sasaran sesuai dengan yang diinginkan
sehingga dapat dicapai hasil smash yang baik.
11
Postur atau tinggi badan dari individu
Berat badan dari setiap individu
Keterampilan atau skill yang dimiliki dari setiap individu
2) Faktor eksternal yang mempengaruhi smash bola voli yaitu :
Umpan yang diberikan sebelum melakukan smash
Medan lapangan yang digunakan sebagai arena permainan
Sepatu yang digunakan
Gerakan smash bola voli memiliki tahapan yang harus dilakukan agar smash
yang dilakukan bisa berhasil efektif dan efisien. Tahapannya adalah awalan ,
meloncat, memukul bola, dan mendarat. Ketika melakukan smash bola voli
menurut analisis geraknya adalah yang menjadi tuas atau pengungkit yaitu
pergelangan lengan karena pergelangan lengan berfungsi sebagai poros yang
menggerakan dan menentukan arah lengan serta ancang – ancang untuk
mengumpulkan tenaga.
Gaya terdapat pada panjang lengan yaitu dari ujung pergelangan lengan
sampai pergelangan tangan. Ketika melakukan ayunan tangan , semua gaya ( force
) terkumpul di lengan. Tujuan melakukan ayunan tangan yaitu agar tenaga yang
dihasilkan dalam melakikan smash menjadi lebih besar sehingga bola yang
dismash terpantul dengan keras dan cepat sulit dikembalikan sehingga menjadi
point. Pergelangan tangan melakukan foles untuk menambah tenaga dan
mengarahkan bola supaya masuk ke daerah permainan lawan dan melewati net.
Beban adalah letak dimana berat benda berada yang diusahakan untuk dilawan
atau dipindahkan tempatnya. Beban pada smash bola voli terletak pada bola yang
dipukul.Bola voli merupakan beban yang akan disinggung dengan gaya agar
beban tersebut bisa berpinda tempat. Beban yang semula diam atau mengarah ea
rah lajunya setelah dilakukan gaya pada beban tersebut maka beban tersebut akan
berpindah atau berubah arah.
12
Analisis gerak pada smash bola voli ini bisa diambil kesimpulan bahwa smash
bola bola voli ini masu pada tuas golongan ketiga. Tuas golongan ketiga yaitu titik
kuasa atau gaya berada diantara titik tumpu dan titik beban.
Gerakan yang baik untuk meningkatkan prestasi dalam smash bola voli :
Melakukan semua tahapan mulai dari awalan , meloncat, memukul sampai
mendarat dengan baik
Memperkuat otot lengan dan tungkai untuk memperoleh gerakan yang
maksimal
Koordinasi dan bekerja sama dengan teman untuk melakukan smash
dengan cara meminta umpan bola yang matang untuk melakukan smash
Menyusun strategi perrmainan agar permainan berjalan dengan baik dan
sesuai dengan keinginan
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
15