“SPORT SEARCH”
DISUSUN OLEH :
5. Iksan (18602241032)
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT. Berkat rahmat dan karunia Nya, penulisan
makalah mata kuliah Senam dengan judul “SPORT SEARCH” dapat diselesaikan. Makalah ini
Dalam penulisan makalah ini tentu ada beberapa kesalahan dan kekurangan dalam
merampungkan makalah ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan mohon maaf yang sebesar
besarnya kepada pembaca dan Dosen pengampu mata kuliah pemanduan bakat praktik ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih belum sempurna, untuk itu kami harapkan
kritik dan saran ke arah yang membangun. Semoga bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan.
Penulis,
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kegiatan olahraga pada saat sekarang ini merupakan hal yang sangat penting dalam
kehidupan masyarakat. Selain untuk menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh, olahraga juga
menunjang pencapaian prestasi di segala bidang khususnya di bidang olahraga. Dengan olahraga
kondisi kebugaran tubuh kita akan terjaga sehingga dapat mencapai hasil prestasi yang
maksimal. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pancapaian prestasi olahraga, diantaranya
program latihan yang menunjang dan potensi ataupun bakat yang dimilki oleh atlet itu sendiri.
Upaya untuk memilih atlet berbakat dalam olahraga tertentu diperlukan metode dan pendekatan
yang tepat, sehingga pencapaian prestasi olahraga dapat tercapai dan memperoleh hasil yang
maksimal sesuai dengan potensi dan bakat yang dimiliki atlet. Sampai sekarang ini pencapaian
prestasi olahraga memang belum tercapai secara maksimal, karena dari masing-masing cabang
olahraga maupun dari atlet sendiri belum menunjukan hasil yang optimal. Hal ini dikarenakan
adanya hambatan-hambatan, dalam mencari dan menemukan bibit-bibit atlet yang berbakat.
Salah satu upaya-upaya untuk mendapatkan atlet-atlet yang berbakat, diantaranya adalah dengan
cara melakukan upaya pemanduan bakat sejak usia dini. M. Furqon H (2002 : 1) menyatakan “
Pembinaan olahraga sebaiknya dimulai sejak anak usia dini sehingga tidak terjadi keterlambatan
dan selalu berkesinambungan, akan tetapi harus mempertimbangkan kondisi anak atau
disesuaikan dengan dunia anak-anak“. Pada kenyataanya para pelatih kurang mempertimbangkan
aspek metodik dan perkembangan anak, sehingga sering terjadi kecenderungan memaksakan
aktifitas seorang anak..Bakat merupakan kemampuan yang sudah dimiliki seseorang pada saat
lahir yang merupakan potensi-potensi yang masih perlu untuk digali, dikembangkan dan dilatih
agar bakat itu bisa terwujud dan mencapai hasil prestasi yang maksimal seesuai dengan yang
diharapkan.
Seiring dengan kemajuan di bidang ilmu dan teknologi, sekarang ini telah ditemukan
metode pemanduan bakat yang cukup baik. Metode pemanduan bakat tersebut adalah sport
search. Hidayatullah M.F. & Doewes M. (1999: 1) menyatakan bahwa “sport search adalah suatu
paket komputer interaktif yang memungkinkan anak menyelesaikan antara ciri-ciri fisik dan
pilihan olahraga yang disesuaikan dengan potensi olahraga anak”. Keberadaan sport search yang
pencarian atlet-atlet yang potensial di bidang olahraga. Meskipun disitu telah dilakukan suatu
pembinaan yang teratur, maka dalam pencapaian prestasinya pun sulit untuk mencapai prestasi
yang maksimal.
Ini merupakan suatu inisiatif yang memberikan sumbangan terhadap pendidikan dan
pengembangan anak dengan menekankan pada kesenangan, permainan yang fair, pengembangan
keterampilan, pengajaran yang berkualitas, partisipasi secara maksimum, akses yang sebanding
C. TUJUAN
PEMBAHASAN
Pada umumnya bakat adalah potensi atau kemampuan seseorang yang sifatnya bawaan
yang terdapat dalam diri seseorang yang dibawa sejak lahir. Menurut Yusuf Hadisasmita & Aip
Syafruddin (1996 : 53) bahwa “ Bakat (atitude) diartikan sebagai suatu kemampuan bawaan yang
merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan lebih lanjut dan dilatih agar bakat itu dapat
terwujud “. Pendapat lain tentang bakat, yang dikutip oleh Heru Suranto (1992 :22) menyatakan
bahwa “ Bakat adalah kemampuan untuk terbentuknya keahlian atau keberhasilan seseorang
dalam mengerjakan sesuatu”. Dengan demikian orang dikatakan berbakat artinya dalam dirinya
terdapat ciri-ciri yang dapat dikembangkan menuju keberhasilan yaitu prestasi yang lebih tinggi,
untuk itu ciri-ciri yang terdapat dalam diri seseorang atau individu perlu dikenali agar diperoleh
bahan baku atau bahan mentah yang dapat diolah menjadi barang jadi yang dapat dikembangkan
secara maksimal. Dalam olahraga sendiri bakat olahraga yang dimiliki seseorang adalah
kemampuan dasar yang berkaitan dengan ketrampilan dan penampilan gerak serta
unjuk kerja dalam melakukan ketrampilan gerak dalam cabang olahraga tertentu yang dapat
dibina menjadi atlet yang memiliki potensi yang tinggi. Berdasarkan uraian diatas, maka dalam
dilandasi gerakan dan perbuatan, oleh karena itu berikanlah peluang kepada anak untuk bergerak
Sport search adalah suatu pendekatan yang unik dan inovatif untuk membantu anak (yang
berusia antara 11-15 tahun), agar dapat membuat keputusan yang didasari pada informasi
mengenai olahraga, tidak hanya menarik tetapi sesuai dengan anak (Hidayatullah M.F. &
Doewes M., 1999: 1). Sport search merupakan suatu paket komputer interaktif yang
memungkinkan anak menyesuaikan antara ciri-ciri fisik dan pilihan olahraga yang disesuaikan
dengan potensi olahraga anak. Program tersebut juga memberikan informasi lebih dari 80 cabang
olahraga dan rincian tentang bagaimana cara-cara mencari dan memilih berbagai cabang
olahraga di masyarakat. Sport search adalah salah satu program yang dikembangkan oleh Komisi
Olahraga Australia (The Australian Sport Commision) sebagai bagian dari AUSSIE SPORT,
yakni suatu pendekatan bangsa Autralia secara menyeluruh terhadap perkembangan olahraga
junior. Ini merupakan suatu inisiatif yang memberikan sumbangan terhadap pendidikan dan
pengembangan anak dengan menekankan pada kesenangan, permainan yang fair, pengembangan
keterampilan, pengajaran yang berkualitas, partisipasi secara maksimum, akses yang sebanding
serta peluang peluang jiwa kepemimpinan di dalam olahraga. Melalui berbagai program dan
strategi, AUSSIE SPORT bertujuan untuk memperkaya kehidupan anak dengan memberikan
seumur hidup. Program maupun falsafahnya adalah melayani sejak berusia 3-20 tahun.
c) Tes – tes Dalam Sport Search
Penelitian telah dilaksanakan untuk suatu item tes yang sesuai untuk pengembangan
profil kinerja siswa. Tes tersebut dipilih untuk mengukur suatu rentangan luas dari ciri-ciri fisik,
fisiologis dan keterampilan motorik di kalangan siswa sekolah menengah umum. Menurut
Hidayatullah F. M. & Doewes M. (1999: 16) tes-tes dalam sport search adalah:
a. Tinggi badan
b. Tinggi duduk
c. Berat badan
d. Rentang lengan
g. Loncat tegak
h. Lari kelincahan
j. Lari multi tahap (multistage aerobic fitness test) Pelaksanaan 10 butir tes dalam satu sesi
(session) berdurasi 90 menit yang memungkinkan dilaksanakan dengan perbandingan antara testi
Perlu mengatur urutan butir tes dalam dua bagian atau lebih. Apabila dikelompokkan dalam dua
bagian, maka sebaiknya menggunakan lima tester. Masing-masing tester sebaiknya menangani
satu pos pengetesan dan testi sebaiknya melakukan dari dari satu pos ke pos lain. Urutan
pelaksanaan tes yang disarankan adalah bagian pertama, meliputi tinggi badan, tinggi duduk,
berat badan, rentang lengan dan lempar tangkap bola tenis. Kemudian bagian kedua meliputi
lempar bola basket, loncat tegak, lari kelincahan, lari cepat 40 meter dan lari multi tahap pada
akhir tes.
A. Petunjuk Umum
1. Seluruh peralatan dan fasilitas yang diperlukan termasukformat pencatatan hasil harus
disiapkan. Yakinkan bahwa peralatandan fasilitas tersebut dalam kondisi yang baik
dan memenuhipersyaratan.
3. Siswa perlu diatur agar tidak mengelompok pada butir butir tes tertentu.
4. Tes dapat dilakukan dengan urutan yang berbeda denganurutan dalam petunjuk ini
kecuali untuk butir tes lari bolak balikmultitahap harus dilakukan pada giliran
terakhir.
5. Petugas pelaksana tes hendaknya dilatih sebelumnya agar dapat melaksanakan tugas
dengan baik.
6. Siswa harus memakai pakaian olahraga yang sesuai kaos celana dan sepatu
olahraga%. "akaian tersebut hendaknya dipakaiselama mengikuti tes kecuali untuk tes
gerakan aerobik ringan dan peregangan$penguluran% tubuh bagian atas dan bawah
8. Pelaksanaan tes supaya diupayakan dalam kondisi samabagi setiap siswa
B. Urutan Pelaksanaan
Ada 8 butir tes di dalam sport search. Pengadministrasian seluruh butir tes dalam
antara testi dan tester sebesar 10:1. Perlu mengatur urutan butir tes dalam dua bagian atau
lebih.
tester. Masing-masing tester sebaiknya menangani satu pos pengetesan dan testi
Urutan pelaksanaan tes yang disarankan bagian pertama meliputi tinggi badan,
tinggi duduk, berat badan, dan lempar-tangkap bola kemudian bagian kedua meliputi
loncat tegak, lari kelincahan, lari cepat 40 meter, dan lari multi tahap. Perlu diperhatikan
bahwa lari multi tahap dilaksanakan yang paling akhir dalam bagian kedua.
Jika testi atau anak-anak dilatih secara memadai, maka testi dapat rnembantu
melaksanakan tes tersebut. Testi senior dapat membantu dalam melaksanakan pengetesan
C. Tempat Pelaksanaan
Untuk melaksanakan tes dapat menggunakan gedung olahraga atau bagian ruang dalam
aula olahraga. Tempat tersebut harus memiliki permukaan atau lantai yang tidak licin,
terutama untuk pelaksanan lari kelincahan. Apabila lantai berdebu, maka waktu
pelaksanaan tes ini akan menjadi lebih lambat. Apabila terjadi hal semacam itu, lebih
baik tes lari kelincahan dilakukan di halaman.Pelaksanaan lari cepat 40 meter perlu
diukur dan dilakukan di tempat terbuka. Lintasan harus lurus rata dan ditempatkan pada
angin yang melintang (cross wind). Apabila menggunakan permukaan berumput, pilihlah
D. Pakaian
Testi harus mengenakan pakaian olahraga atau jersey, celana pendek untuk laki-laki dan
celana panjang atau trening untuk perempuan dengan alas kaki sepatu olahraga. Pakaian
ini sebaiknya digunakan untuk seluruh tes kecuali apabila ada perkecualian yang
disebutkan secara khusus di dalam tata cara tes misalnya pelepasan sepatu untuk
E. Persiapan Pre-Test
Testi harus melakukan pemanasan secara menyeluruh termasuk aktifitas aerobik ringan
dan peregangan baik pada tubuh bagian atas maupun bawah sebelum pelaksanaan tes
loncat tegak, lari kelincahan, lari cepat 40 meter dan lari multitahap.
Testi harus diberi informasi sebelumnya mengenai tugas-tugas dan tujuan tes pengukuran
tersebut. Dalam tiap kesempatan, testi harus didorong agar melakukan yang terbaik.
Testi harus diberi kesempatan melakukan latihan atau percobaan hanya dalam
tugas penangkap bola. Percobaan semacam ini sebaiknya dilakukan sehingga testi
merasakannya. Percobaan tidak diperkenankan untuk butir tes lain yang manapun karena
akan diberikan dua kali percobaan, kemudian dicatat hasil terbaik dari dua kali
pelaksanaan tes tersebut. Testi hendaknya diberi waktu istirahat di antara tes satu dengan
yang lain (sebaiknya tester mengetes seluruh testi kemudian mengulanginya untuk
melakukan tes yang kedua, untuk memberikan waktu istirahat yang cukup bagi testi)
H. Petunjuk Pelaksanaan
Para pelaksana atau tester harus menguasai petunjuk pelaksanaan tes sebelum
Scheme of the National Sport Research Centre, Australian Commission (Draper, Minikin
A. Tujuan
Tinggi badan adalah jarak vertikal dari lantai ke ujung kepala (vertex). Tinggi badan ini
merupakan faktor penting di dalam berbagai cabang olahraga. Misalnya, para pemain bola basket
dan atlet voli biasanya memiliki tubuh yang tinggi, sedangkan pemain senam seringkali
badannya kecil.
B. Perlengkapan
1. Stadiometer atau pita pengukur yang dilekatkan dengan kuat secara vertikal di dinding,
C. Prosedur
1. Testi berdiri tegak tanpa alas kaki, tumit, pantat dan kedua bahu menekan pada stadiometer
2. Kedua tumit sejajar dengan kedua lengan yang menggantung bebas disamping badan (dengan
3. Dengan berhati-hati tester menempatkan kepala testi di belakang telinga agar tegak agar tubuh
menyentuh bagian atas kepala. Apabila menggunakan pita pengukur, letakkan segi tiga siku-siku
tegak lurus pada pita pengukur di atas kepala, kemudian turunkan ke bawah sehingga menyentuh
D. Penilaian
Catatlah tinggi badan dalam posisi berdiri tersebut dengan ketelitian mendekati 0,1 cm.
A. Tujuan
Tinggi duduk adalah jarak vertikal dari alas permukaan tempat testiduduk hingga bagian atas
(vertex) kepala. Pengukuran ini meliputi panjang togok, leher, dan sampai panjang kepala.
Perbandingan tinggi duduk dengan tinggi badan pada saat berdiri adalah berkaitan dengan
penampilan dalam berbagai cabang olahraga. Misalnya, dalam lonpat tinggi, perbandingannya
B. Perlengkapan
1. Stadiometer atau pita pengukur yang ditempelkan secara vertikal pada dinding, dengan tingkat
3. Apabila menggunakan pita pengukur, maka diperlukan juga segi tiga siku-siku.
C. Prosedur
1. Tempatkan bangku kecil tersebut di tengah bagian dasar stadiometer atau pita pengukur.
2. Testi duduk di atas bangku dengan kedua lutut ke arah depan dan ditekuk, sedangkan kedua
tangan dalam keadaan istirahat di atas kedua paha sejajar dengan permukaan lantai.
3. Pantat dan kedua bahu bersandar dengan ringan ke arah stadiometer atau pita pengukur yang
4. Tester menempatkan kepala testi di belakang telinga agar tubuh testi terentang secara penuh.
5. Pandangan testi lurus ke arah depan, sambil menarik napas panjang, dan duduk dalam keadaan
tegak.
bagian atas kepala. Apabila menggunakan pita pengukur, tempatkan segi tiga siku-siku tegak
lurus pada pitapengukur di atas kepala, kemudian turunkan ke bawah, sehingga menyentuh
Ketinggian ujung kepala dicatat dengan ketelitian mencapai 0,1 cm. Untuk mengukur tinggi
duduk, kurangkan ketinggian bangku dengan hasil pengukuran yang telah dicatat, kuran tinggi
duduk (dalam centimeter) secara otomatis diubah kedalam prosentase yang dibandingkan dengan
A. Tujuan
Berat badan berkaitan erat dengan baberapa cabang olahraga yang membutuhkan tubuh yang
ringan, seperti senam, apabila dibandingkan dengan cabang olahraga olahraga yang
memerlukan berat badan lebih berat seperti olahraga lempar dalam atletik.
B. Perlengkapan
1. Alat penimbang dengan ketelitian hingga 0,5 kg, ditempatkan pada permukaan yang rata.
2. Skala alat penimbang harus ditera lebih dahulu agar alat tersebut memenuhi standar.
C. Prosedur
1. Testi tanpa alas kaki dan hanya mengenakan pakaian renang atau pakaian yang ringan
(seperti
Jersey).
penimbang.
D. Pen!la!an
Catatlah berat badan testi hingga ukuran 0,5 kilogram yang terdekat dan jika diperlukan alat
A. Tujuan
Tes lempar-tangkap bola tenis bertujuan untuk mengukur kemampuan testi melempar bola
menggunakan bola tenis dengan ayunan dari bawah lengan (underarm) ke arah sasaran dan
menangkapnya dengan satu tangan. Koordinasi tangan dan mata berkaitan dengan
penampilan dalam berbagai permainan bola yang bersifat beregu yang menuntut atlet
B. Perlengkapan
1. Bola tenis
2. Sarung tangan
C. Prosedur
1. Sasaran harus ditempatkan pada dinding dengan ujung bawahsetingkat dengan tinggi bahu
testi.
2. Beri tanda dengan sebuah garis di tanah atau lantai berjarak 2,5 meter dari sasaran dengan
4. Testi melempar bola dengan tangan yang disukai ke arah sasaran kemudian menangkap
dengan tangan yang sama. Percobaan diperkenankan sehingga testi memahami tugas tersebut
sebelum ditangkap.
6. Tiap lemparan dianggap sah, apabila bola mengenai sasaran (bagian bola yang mana saja
7. Tangkapan dianggap sah, apabila bola ditangkap dengan, bersih dan tidak mengenai tubuh.
8. Testi tidak diperbolehkan berdiri di depan garis batas pada waktumenangkap bola.
9. Tiap testi diberi kesempatan 10 kali untuk melempar dan menangkap dengan tangan yang
disukai, kemudian diikuti dengan 10 kali kesempatan untuk melempar dengan tangan yang
10. Testi yang menggunakan kacamata diperkenankan mengenakan kacamata pada saat
D. Penilaian
1.Tiap lemparan yang mengenai sasaran dan tertangkap tangan memperoleh satu nilai.
d.testi tidak beranjak atau berpindah ke depan garis batasuntuk menangkap bola.
3. Jumlahkan skor hasil 10 lemparan pertama dan 10 lemparan kedua. Skor total yang mungkin
A. Tujuan
Tes loncat tegak adalah mengukur kemampuan untuk meloncatdalam arah vertikal. Gaya ledak
kedua kaki berkaitan dengan penampilan dalam olahraga, misalnya bola basket, bola voli dan
B. Perlengkapan
2. Papan yang ditempel pada dinding dengan ketinggian dari 150 hingga 350 cm (tingkat
C. Prosedur
1.Testi memasukkan ujung jari yang digunakan untuk menjangkau kedalam kapur bubuk.
2.Testi berdiri dengan tangan yang digunakan meraih di dekat papan danmeraih ke atas dengan
lengan sebelah dalam, kemudian menyentuh papan dengan ujung jari tengah untuk menempelkan
3. Kedua telapak kaki harus menginjak rata dengan lantai, sedangkan lengan tangan terentang
sejauh mungkin.
5. Kedua lengan testi harus tetap berada di dalam posisi yang sama (tangan lengan yang disukai
diangkat dalam posisi vertikal dan lengan yang lain bergantung di samping badan) pada waktu
testi mengambil posisi berjongkok. Testi dapat memilih kedalaman kerendahan tertentu dari
posisi jongkok dan diperbolehkan melambung apabila menghendaki. Testi tidak diperkenankan
6. Testi kemudian meloncat ke atas untuk menyentuh dinding pada titik ketinggian yang mampu
D. Penilaian
2. Catatlah ketinggian yang dapat dicapai (hingga hitungan sentimeter terdekat) pada loncatan
A. Tujuan
Kelincahan (kemampuan untuk mengubah arah tubuh secara cepat sambil bergerak) merupakan
B. Peralatan
1. Stopwatch
2. Dua buah garis paralel (sepanjang 1,2 meter) yang ditandai di atas tanah, jarak antara garis 5
meter (diukur di antara kedua ujung sebelah dalam dari masing-masing garis).
4. Permukaan lantai harus datar, rata, dan tidak licin. Seringkali lantaigedung olahraga berdebu
dan licin. Apabila lantai berdebu, lebih baik tes ini dilaksanakan di luar gedung.
C. Prosedur
1. Testi melakukan start dari belakang garis dengan kaki depan menginjak garis.
2. Pada saat terdengar aba-aba, “Ya” testi lari menuju ke depan secepat mungkin ke arah garis
yang lain, berputar dan lari kembali menuju kegaris start nya.
3. Tiap kali lari bolak-balik dihitung satu siklus. Testi melakukan lima siklus.
4. Testi harus meyentuhkan kedua telapak kaki di belakang garis dan diantara kedua kerucut
pembatas. kecuali pada akhir siklus kelima, ketika testi melampaui garis finish tanpa harus
memperlambat lari.
5. Jalankan stopwatch pada saat terdengar aba-aba “Ya” dan hentikan putaran jarumnya ketika
7. Apabila testi ada yang tergelincir jangan dicatat hasilnya dan ulangilagi.
D. Penilaian
Catatlah waktu yang diperlukan hingga pada hitungan 0,1 detik yang terdekat pada saat
A. Tujuan
Kemampuan lari dengan cepat dari posisi tak bergerak dibutuhkan di dalam permainan beregu,
misalnya bola keranjang dan permainan bola kriket. Kecepatan juga penting di dalam beberapa
cabang olahraga yang membutuhkan ledakan aktivitas yang pendek dengan intensitas tinggi.
B. Peralatan
1. Stopwatch
3. Lintasan lari 40 meter yang lurus, datar dan ditempatkan pada crosswind apabila permukaan
C. Prosedur
1. Berilah tanda lintasan lari sepanjang 40 meter dengan kerucut pembatas ditempatkan pada tiap
interval 10 meter.
2. Tiap testi melakukan start dengan posisi berdiri, dan kaki depan tepatberada di atas garis start
3. Pamberi tanda waktu berdiri pada garis finish, meneriakkan aba-aba, “siap” dan mengayunkan
bendera untuk memberi tanda start pada testi. pada saat lengan diayunkan, pemberi tanda waktu
5. Hentikan stopwatch pada saat dada testi telah melewati garis finish.
D. Penilaian
Catatlah waktu yang diperlukan pada pelaksanaan yang paling cepat dengan ketelitian 0,1 detik
yang terdekat.
A. Tujuan
daya tahan (endurance) misalnya olahraga renang jarak jauh, bersepeda dan lari jarak jauh.
kebanyakan permainan beregu juga mepersyaratkan kesegaran aerobik karena para pemainnya
harus senantiasa bergerak selama jangka waktu yang lama. Lari bolak-balik (Shuttle Run) atau
lari multitahap (Multistage Fitness Test) digunakan untuk menilai kesegaran aerobik.
B. Perlengkapan
1. Pita cadence untuk lari bolak balik
4. Stopwatch
6. Formulir
C. Prosedur
1. Ceklah kecepatan mesin pemutar kaset dengan menggunakan periode kalibrasi satu menit dan
sesuaikan jarak lari bilamana perlu (telah dijelaskan di dalam pita rekaman dan di dalam manual
pitanya) “Menghidupkan tape recorder, pada bagian permulaan pita kaset tersebut, jarak antar
sinyal tut” menandai suatu interval 1 menit yang telah terukur secara akurat. Pergunakan saat
permulaan ini untuk memastikan bahwa pita dalam kaset belum, mulur dan juga kecepatan mesin
pemutar tape recorder bekerja dengan benar. Ketelitian 0,5 detik ke arah yang mananpun.
Apabila waktunya berselisih lebih besar 0,5 detik maka jarak tempat berlari perlu diubah. Waktu
standar adalah 60 detik. Dengan menggunakan sebuah stopwatch, periksalah apakah durasi
2. Ukurlah jarak sesuai table yang sudah diisi data dan berilah tanda dengan pita dan pembatas
jarak.
kaki dibelakang garis batas padasaat terdengar bunyi “tuut”. Atesti telah sampai sebelum bunyi
“tuut”, testi harus bertumpu pada titik putar, menanti tanda bunyi, kemudian lari ke arah garis
yang berlawanan agar supaya dapatmencapai tepat pada saat tanda berikutnya berbunyi.
5. Pada akhir dari tiap menit inter8al waktu di antara dua bunyi “tuut” makin pendek, oleh karena
6. Testi harus dapat mencapai garis ujung pada waktu yang ditentukandan tidak terlambat.
Tekankan kepada testi agar berputar dan larikembali, bukanya lari membuat belokan
7. Tiap testi terus berlari selama mungkin sehingga testi tidak dapat lagi mengejar tanda bunyi
“tuut” dari pita rekaman. Kriteria untuk menghentikan testi adalah apabila testi tertinggal tanda
bunyi “tuut” dua kali lebih dari dua langkah di belakang garis ujung.
D. Penilaian
Catatlah level dan shuttle terakhir yang dapat dilakukan atau diselesaikan testi.
BAB III
PENUTUPAN
a. Kesimpulan
Potensi atau kemampuan seseorang yang sifatnya bawaan yang terdapat dalam
diri seseorang yang dibawa sejak lahir. Jadi bakat itu sifatnya bawaan dari dalam diri
seseorang. Kemampuan dasar yang berkaitan dengan ketrampilan dan penampilan gerak
menyatakan unjuk kerja dalam melakukan ketrampilan gerak dalam cabang olahraga
tertentu, jadi dapat dibina dan di latih agar berkembang dan menghasilkan sebuah
prestasi. Adapun cara untuk mengidentifikasi bakat yaitu menggunakan metode sport
search. Sport Search suatu paket komputer interaktif yang memungkinkan anak
menyesuaikan antara ciri-ciri fisik dan pilihan olahraga yang disesuaikan dengan potensi
olahraga anak. Dengan sport search dapat diketahui bakat seorang anak, dapat juga
mengetahui ocabang olahraga apa yang cocok untuk si anak untuk mengembangkan
Wahyu Aji. 2019. Manajemen Pelaksanaan Tes Identifikasi Bakat Sport Search
Digilib UNS