Anda di halaman 1dari 27

“PengaruhJuggling Terhadap Kemampuan Passing Bola

Pada Permainan Cabang Olahraga Sepak Bola Siswa Putra


Kelas VI”

PROPOSAL

Disusun Oleh :
Nandi Winandi
2124120190

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN


JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS GALUH CIAMIS
2015
A. Judul
“Pengaruh Juggling Terhadap Kemampuan Passing Bola Pada Permainan Cabang

Olahraga Sepak Bola Siswa Putra Kelas VI”


B. Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya sepak bola adalah olahraga yang indah, menegangkan, penuh

dengan drama dan kejutan, oleh sebab itu setiap point mengenai sepak bola tidak

habis untuk dikupas.


Sepak bola merupakan cabang olahraga permainan yang sangat digemari oleh

semua lapisan masyarakat baik di kota-kota maupun di desa-desa. Bahkan sekarang

permainan sepak bola sudah digemari dan dipermainkan oleh kaum wanita Indonesia.

(Sukatamsi, 1988 : 5)

Seorang pemain sepak bola yang bermutu jelas membutuhkan beberapa

kemampuan. Beberapa kemampuan itu diantaranya adalah fisik dan teknik. Di

samping itu, faktor yang sangat menentukan permainan dari suatu kesebelasan adalah

penguasaan teknik-teknik dasar bermain sepak bola. (Sneyer, 1988 : 10)

Seorang pemain sepak bola selalu dituntut untuk bergerak, baik berlari cepat

maupn lambat dengan bola. Karena dalam permainan sepak bola mencetak gol ke

gawang lawan merupakan bagian terpenting dalam setiap pertandingan. (Coever,

1985 : 11)

Oleh sebab itu unsur kecepatan dalam era sepak bola modern sangat

dibutuhkan untuk menunjang permainan yang indah dan entertaining. Ada sebuah

penelitian yang dilakukan sebuah media di Jerman der spiegel tentang pemain

tercepat berikut daftar pemain tercepat : Cristiano Ronaldo (33,6 km/jam), Arjen
Robben (32,9 km/jam), Theo Wallcot (32,7 km/jam), Wayne Rooney (32,6 km/jam),

Van Persie (32,1 km/jam).

Menurut M.F Siregar (1975:32) mengatakan bahwa : Pelaksanaan suatu

kegiatan secara efektif dan rasional yang memungkinkan tercapainya hasil-hasil

yang baik dalam pertandingan.”

Mengingat pentingnya aksi perseorangan, maka keterampilan passing bola

perlu ditingkatkan dan dilatih secara khusus dan terus menerus.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh (Mielke, 2007) bahwa :

“Passing adalah seni memindahkan momentum bola dari satu pemain ke pemain lain.

Passing adalah teknik dasar yang sangat penting dalam suatu tim sepak bola karena

dengan passing kekompakan tim bisa terjalin. Dengan passing yang baik seorang

pemain akan dapat berlari ke ruang yang terbuka dan mengendalikan permainan saat

membangun strategi penyerangan.”

Sedangkan menurut Rohmattullah (1991:50) mendefinisikannya sebagai

berikut : ”Passing Merupakan proses memberikan atau mengumpan bola kepada

teman setim. Passing terdiri atas : long pass, back pass, short pass“.
Ada klasifikasi dari sebuah penelitian media di Indonesia yaitu buka mata

mengenai 10 pemain dengan passing terbaik; Frank Lampard (Inggris), Steven

Gerrad (Inggris), Xavi Hernandes (Spanyol), Andres Iniesta (Spanyol), Xabi Alonso

(Spanyol), Paul Scholes (Inggris), Andrea Pirlo (Italia), Bastian Schweinsteiger

(Jerman), Michael Ballack (Jerman), Cesc Fabregas (Spanyol). Demikian adalah


pemain yang mempunyai passing yang baik tidak hanya terbaik dalam passing

mereka juga mahir dalam menimang-nimang bola (juggling).

Demi meningkatkan kemampuan passing bola ada metode atau cara untuk

menghasilkan kemampuan yang lebih baik salah satunya dengan melakukan latihan

juggling.

Juggling adalah menyulap (kamus google translate). Sedangkan menurut

kamus webster juggle adalah melakukan trik.

Juggling memang sering dianggap sebelah mata dalam latihan meningkatkan

teknik penguasaan bola dan hanya sedikit waktu yang diberikan untuk melakukan

latihan juggling bahkan ada yang tidak melakukan latihan itu. Juggling dianggap

hanya sebagai freestyle semata dan difokuskan sebagai hiburan saja.

Dengan pentingnya passing dalam permainan sepak bola maka perlu adanya

metode khusus yang efektif dalam berlatih, termasuk dengan metode latihan juggling

seperti halnya Frank lampard, Xavi Hernandes dan Andres Iniesta mereka

mempunyai kemampuan juggling yang luar biasa dan kemampuan passing yang

bagus pula. Hanya sedikit penelitian yang mengenai ini tapi banyak pelatih yang

menggunakan metode ini oleh sebab itu perlu adanya pembuktian.

C. Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini akan di jelaskan arah penelitian, sehingga tidak terjadi

salah penafsiran. Untuk memperjelas arah penelitian, maka di sini akan dijelaskan

sebagai berikut :
Penelitian ini membahas tentang pengaruh juggling terhadap kemampuan

passing bola, karena peneliti ingin membuktikan apakah teknik latihan juggling dapat

meningkatkan kemampuan passing bola. Sehinggga terjadi adanya pengaruh terhadap

perkembangan sepak bola dikawasan menengah ke bawah.

Jadi pada dasarnya penelitian ini hanya membahas tentang pengaruh juggling

terhadap kemampuan passing dalam permainan cabang olahraga sepak bola dengan

demikian eksperimen ini akan lebih fokus ke arah teknik permainan.

D. Rumusan Masalah

Latar belakang di atas menunjukkan adanya hal yang perlu diteliti, sehingga

timbul sebuah pertanyaan “Adakah pengaruh juggling terhadap kemampuan passing

bola dalam permainan cabang olahraga sepak bola siswa putra kelas VI SDN

Karangbong Kecamatan Gedangan kabupaten Sidoarjo tahun pelajaran 2013-2014 ?”.

E. Variabel dan Definisi Operasional Variabel


1. Variabel
Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Variabel

adalah atribut atau sifat yang terdapat pada subyek penelitian. (Saifudin Azwar,

1997 : 59).

Sedangkan variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah varibel bebas

(Independent Variable). Variabel yang tergantung atas variabel lain dinamakan

variabel terikat (Dependent Variable).

Yang termasuk variabel bebas adalah terletak pada juggling karena juggling

mempengaruhi pada kemampuan passing, variabel bebas ini dinamakan variabel (X).
Sementara variabel terikat adalah kemampuan passing bola, karena kemampuan

passing bola dipengaruhi oleh juggling, variabel terikat ini adalah variabel (Y).

2. Definisi operasional variabel

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel

atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun

memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau

variabel tersebut.

Juggling adalah teknik menimang-nimang bola dengan menggunakan kaki,

dada, kepala dan paha. Menimang bola itu dilakukan bukan sekali dua kali tapi terus

menerus dengan catatan tidak sampai menyentuh tanah. Latihan ini berfungsi untuk

melatih penguasaan bola, diantara macam penguasaan bola adalah control dan

passing.

Passing bola adalah teknik dasar dalam permainan bola yaitu dengan

mengumpan bola secara. Setiap pemain wajib memiliki teknik ini karena ini adalah

faktor penting dalam bermain sepak bola, dengan mempunyai teknik passing bola

yang baik pemain bisa bermain dengan percaya diri dan dapat bermain secara

maksimal.

F. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap apa yang menjadi

penelitian yang sebenarnya masih secara empiris. Berdasarkan pada latar belakang

masalah dalam penelitian tentang juggling dan passing maka hipotesis pada

penelitian ini adalah “Ada Pengaruh juggling terhadap kemampuan passing bola pada
permainan cabang olahraga sepak bola siswa putra kelas VI SDN Karangbong

Kecamatan Gedangan kabupaten Sidoarjo tahun pelajaran 2013-2014 ?”.

G. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan informasi kepada semua orang

khususnya kepada seseorang yang berkecimpung di dunia sepak bola karena

penelitian ini bertujuan untuk mengasah kemampuan feeling ball para atlet sepak bola

diantaranya adalah metode juggling (menimang-nimang bola) yang mempengaruhi

kemampuan passing. Penelitian ini juga membuktikan adanya pengaruh antara

juggling dengan passing bola.


H. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi maupun pertimbangan

oleh berbagai pihak seperti:


1. Bagi peneliti
a. Sebagai pengalaman dibidang penelitian yang objektif dalam ilmu keolahragaan.
b. Sebagai dasar penelitian serupa di masa mendatang.
c. Sebagai syarat untuk kelulusan dalam strata sarjana satu (S1).
2. Bagi pelatih
a. Dapat digunakan sebagai metode latihan.
b. Menambah pengetahuan pelatih untuk mengembangkan potensi para pemain.
c. Memberikan opsi latihan yang lebih banyak kepada pelatih.
3. Bagi pembaca umum
a. Dengan hasil penelitian ini untuk memperjelas pengaruh juggling dengan

kemampuan passing bola.


b. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang juggling maupun

hubungannya dengan passing bola.


c. Sebagai panduan untuk memperbaiki pembinaan sepak bola
d. Dijadikan referensi bagi yang berhubungan dengan juggling maupun passing.
I. Kajian Teori dan Kerangka Konseptual
1. Kajian Teori
Kajian teori ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman lebih mendalam tentang

juggling maupun passing yang memfokuskan pada satu titik agar hasilnya maksimal.
a. Juggling
1) Sejarah Juggling
Juggling dalam sepak bola juga mengacuh pada kegiatan akrobatik dalam arena sulap

atau sirkus. Menengok jauh ke belakang dalam sejarah peradaban umat manusia,

aktivitas juggling merupakan bagian dari ritual kepercayaan animisme dan dinamisme

dalam banyak kebudayaan di Indonesia. Bola-bola yang bergantian dilemparkan ke

atas merupakan perlambangan alam yang terus berputar atau juga simbol perputaran

kehidupan dan kematian yang menyertai manusia. Lalu saat agama-agama besar lahir,

juggling mulai terpinggirkan dari ranah ritual dan bergeser ke dunia hiburan, semisal

arena sirkus dan sulap. Saat menyaksikan sulap di pasar malam atau di arena sirkus,

kerap hadir seorang badut yang melempar-lempar pin atau bola ke atas, tangan sang

badut begitu cekatan dan terampil mempermainkan bola-bola dari satu tangan

ketangan yang lain. Dari situlah aktivitas juggling dalam sepak bola bermula.

(http;//duniabola. Net November 2010)

2) Pengertian Juggling
Juggling adalah sebuah keterampilan dalam memainkan bola dengan cara

menimang-nimang baik dengan kaki maupun dengan bagian tubuh lain kecuali

tangan.
Istilah juggling dalam sepak bola merujuk pada aktifitas menendang-nendang

bola ke atas atau menyundul-nyundul bola berulang-ulang ke atas. Yang paling pokok

adalah bola harus dijaga sedemikian rupa sehingga jangan sampai jatuh tanah.

(http;//duniabola. Net November 2010)


Dalam kamus dwibahasa Inggris-Indonesia juggling atau juggle artinya adalah

“menyulap”, bermain sulap dengan bola .


Kamus webster juggle bermakna melakukan trik, orang yang melakukan trik

disebut juggler. Etimologinya adalah jogelour (Inggris pertengahan) atau joculator

dalam bahasa latin.


Dalam perkembangannya dari masa kemasa teknik sepak bola juga semakin

berkembang mulai teknik passing, control, dribble dan shooting. Kreasi-kreasi

perkembangan dari teknik yang biasa menjadi teknik baru ini bertujuan untuk

menciptakan keindahan dalam permainan sepak bola. Keindahan sepak bola ini

terinspirasi dari Brazil, para pemain profesional maupun amatir di sana terus

melakukan percobaan demi percobaan demi menghasilkan teknik yang baru. Dari

percobaan inilah muncul gebrakan baru dari olahraga sepak bola yaitu freestyle

soccer. (http;//duniabola. Net November 2010)


Freestyle soccer adalah perpaduan antara permainan sepak bola dengan

keindahan. Dalam “one man show” seseorang freestyler menjelaskan trik dasar

freestyle ada 3 yaitu : (1) Juggling adalah memantulkan bola menggunakan kaki atau

kepala berulang kali, salah satu trik dalam juggling yang terkenal dinamakan

“arround the word” (ATW). Arround the word adalah teknik memutar kaki melingkar

mengitari bola ketika bola terpantul di udara. (2) Controling adalah mengontrol bola

agar tetap menempel pada kaki, punggung dan kepala. (3) Passing adalah

memberikan atau mengumpan bola kepada teman setim. (http;//isport.multiply.com

Mei 2012)
3) Cara Melakukan Juggling
Latihan juggling pada seorang pemula adalah suatu hal yang susah bagaimana

tidak, dalam hal ini seseorang dituntut untuk menjaga keseimbangan dan mengenai

suatu objek yang berbentuk bundar tentulah sangat sukar bagi mereka yang belum
terbiasa. Maka dari itu latihan ini di mulai dengan mengontrol objek bola yang

kempis terlebih dahulu, dengan tujuan untuk latihan metode part to part yang artinya

bertahap setiap bagiannya.


Teknik latihan juggling ; bagian satu gunakan bola yang sedikit kempis,

mulailah juggling pada permukaan keras yang memiliki daya pantul bagus, pegang

bola dengan kedua tangan lengan di perpanjang pada ketinggian dada, jatuhkan bola

biar memantul sekali, sebelum memantul lagi tendang bola kembali setinggi dada dan

tangkap, lakukanlah berulang-ulang. Bagian kedua anda akan melakukan latihan

serupa dengan langkah satu, tapi kali ini adalah dengan urutan : jatuh-pantul-tendang-

pantul-tendang-tangkap. Bagian ketiga kita sekarang pada tahap di mana kita harus

mampu mengulangi urutan tendang-pantul-tendang sebanyak mungkin yang kita bisa.

Kita melanjutkan seperti yang dilakukan langkah satu dan langkah dua tapi kali ini

cobalah menendang bola dengan tinggi yang sama dengan ketika bola dijatuhkan dan

tetap berdiri dalam area persegi 5x5 yard. Bagian keempat sekarang untuk sesuatu

yang lebih menantang kita akan mengulangi langkah satu, tapi kali ini kita

membiarkan bola memantul sehingga urutannya ; jatuh-tendang-tangkap. Terus

berlatih langkah empat menggunakan kedua kaki sampai anda secara konsisten bisa

menendang bola kembali setinggi dada. Bagian kelima ini mirip dengan langkah

empat tapi dengan tendangan ekstra sehingga urutannya; jatuh-tendang-tendang-

tangkap, ini dilakukan terus menerus sampai konsisten tendangan setinggi dada.

Bagian keenam pada bagian ini anda melakukan gerakan tak terbatas jadi lakukan
sebanyak-banyaknya dengan kedua kaki ataupun satu kaki.

(http://badawihusein.wordpress.com Agustus 2012)


4) Manfaat Juggling
Juggling merupakan sebuah keterampilan dalam mengolah bola, semua teknik

dan trik juggling mempunyai manfaat dalam olah bola diantaranya manfaat dari

juggling adalah meningkatkan sentuhan pertama pada bola, meningkatkan kontrol

bola anda, memberikan keyakinan yang lebih besar ketika menggiring bola,

meningkatkan konsentrasi, membuat anda lebih nyaman dan kompeten saat menerima

bola, menimbulkan keindahan pada penonton yang menonton olah bola anda,

membuat seorang pemain lebih akurat melakukan passing dan shooting.

(http://badawihusein.wordpress.com Agustus 2012)


Juggling juga mempunyai tujuan yang dapat menguatkan penelitian ini

diantaranya ; a. Membina kemahiran dan mengendalikan bola, b. Melatih

keterampilan, menerima bola dari kelincahan gerak, c. Melatih kemahiran,

mengendalikan bola serta kelincahan gerak, d. Mempunyai fokus penguasaan bola

diudara. (http://badawihusein.wordpress.com Agustus 2012)


b. Pengertian Sepak Bola

Sepak bola merupakan cabang olahraga yang sangat populer di dunia dan

olahraga ini sangat mudah dipahami. Sepak bola juga merupakan olahraga yang tidak

mengenal kasta, semua orang boleh bermain sepak bola. Pada tanggal 21 Mei 1904

berdirilah federasi sepak bola dunia yang disingkat FIFA (Federation Internasional

The Football Association). Sepak bola di Indonesia dinaungi oleh sebuah organisasi

yang berhak untuk mengatur segala sesuatunya demi kemajuan persepakbolaan di

Indonesia disebut PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia). PSSI berdiri pada
tanggal 19 April 1930. Permainan sepak bola dimainkan oleh dua regu yang setiap

regunya terdiri atas 11 orang pemain termasuk penjaga gawang. Permainan sepak

bola dipimpin oleh seorang wasit dan dibantu dua asisten wasit. Lama permainan

sepak bola adalah 2 x 45 menit dengan istirahat tidak lebih dari 15 menit, lapangan

permainan empat persegi panjang, panjangnya tidak boleh lebih dari 120 meter dan

tidak boleh kurang dari 90 meter, sedang lebarnya tidak boleh lebih dari 90 meter dan

tidak boleh kurang dari 45 meter (dalam pertandingan internasional panjang lapangan

antara 100 meter sampai 110 meter, sedang lebar lapangan antara 64 meter dan

sampai 75 meter).

Seluruh pemain boleh memainkan bola dengan seluruh anggota badannya

kecuali tangan. Penjaga gawang boleh memainkan bola dengan tangan, tetapi hanya

di daerah gawangnya sendiri. Setiap regu berusaha untuk memasukkan bola

sebanyak-banyaknya ke gawang lawan dan berusaha untuk mencegah lawan untuk

memasukkan bola ke gawangnya. Permainan sepak bola merupakan salah satu cabang

olahraga yang digemari masyarakat Indonesia dan banyak dimainkan oleh seluruh

lapisan masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dan orang tua. Selain itu, olahraga

sepak bola juga banyak dimainkan oleh kaum perempuan baik di luar negeri maupun

dalam negeri. Permainan sepak bola sudah sangat memasyarakat, sehingga tidak

heran kalau setiap sore hari banyak ditemui anak-anak, remaja, dan dewasa bermain

bola di lapangan sepak bola maupun tanah-tanah kosong.


Luxbacher (2004: 2) menyatakan bahwa sepak bola dimainkan oleh dua tim

yang masing-masing beranggotakan 11 orang. Masing- masing tim mempertahankan

gawang dan berusaha menjebol gawang lawan.

Akros Abidin (2000: 26) mengungkapkan bahwa permainan sepak bola

dimainkan oleh dua regu, masing-masing regu terdiri dari 11 pemain termasuk

penjaga gawang.

Roji (2004: 1) menjelaskan bahwa sepak bola dilakukan oleh dua kesebelasan,

masing-masing regu terdiri dari 11 pemain termasuk penjaga gawang. Pemain

cadangan untuk seiap regunya adalah tujuh pemain. Lama permainan adalah 2 x 45

menit.

Menurut Muhajir (2004: 22) bahwa sepak bola adalah suatu permainan yang

dilakukan dengan menyepak bola, yang mempunyai tujuan untuk memasukan bola ke

gawang lawan dan mempertahankan gawang tersebut agar tidak kemasukan bola.

Sepak bola merupakan olahraga beregu, oleh karena itu selain kemampuan teknik

seorang pemain sepak bola harus bisa bekerja sama dengan pemain lain dalam satu

tim sepak bola.

Menurut Soedjono (1985: 16) sepak bola adalah suatu permainan beregu, oleh

karena itu kerjasama tim merupakan tuntutan permainan sepak bola yang harus

dipenuhi setiap kesebelasan yang menginginkan kemenangan.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sepak bola

merupakan permainan beregu yang dimainkan oleh dua regu yang terdiri dari 11

pemain di setiap regunya termasuk penjaga gawang, yang setiap regu memiliki tujuan
untuk memasukkan bola ke gawang lawan sebanyaknya dan mencegah terjadinya gol

ke gawang sendiri selama permainan yang berlangsung 2x 45 menit.

Kalau kita simak permainan sepak bola, belum jelas dari mana dan siapa

pencipta permainan olahraga tersebut. Sampai sekarang belum ada literatur yang

dapat membuktikan secara outentik. Para ahli sejarah pun sampai abad sekarang ini

belum dapat menunjukkan dari mana asal mula dan siapa pencipta permainan sepak

bola.

Dari peninggalan-peninggalan sejarah, kita mengenal beberapa sebutan sepak

bola. Pada zaman Cina kuno semasa pemerintahan Dinasti Han, sepak bola dikenal

dengan nama “tanchu”. Di Italia pada Zaman Romawi dikenal sebagai “haspartun”,

di Perancis yang selanjutnya menyebar ke Britania (Inggris), dikenal dengan nama

“choule”. Di Yunani kuno dikenal dengan nama “epishyros” dan di Jepang dikenal

dengan istilah “kemari”.

Pada tanggal 26 oktober 1863 didirikan suatu badan yang disebut “English

Football Asosiation”, kemudian pada 8 desember 1863 lahirlah peraturan permainan

sepak bola modern yang disusun oleh badan tersebut yang dalam perkembangannya

mengalami perubahan.

Pada tanggal 21 mei 1904 berdirilah federasi sepak bola internasional dengan

nama “Federation International de Football Assosiation “ (FIFA). Atas inisiatif julies

rimet, pada 1930 diselenggarakan kejuaraan dunia sepak bola pertama di Montevideo,

Uruguay.

c. Pengertian Passing (mengoper/mengumpan)


Menurut (Mielke, 2007) “Passing adalah seni memindahkan momentum bola

dari satu pemain ke pemain lain. Passing adalah teknik dasar yang sangat penting

dalam suatu tim sepak bola karena dengan passing kekompakan tim bisa terjalin.

Dengan passing yang baik seorang pemain akan dapat berlari ke ruang yang terbuka

dan mengendalikan permainan saat membangun strategi penyerangan”.


Dari pengertian itu, ternyata passing bola bukanlah sesuatu yang mudah karena

aktivitas itu harus disertai dengan kematangan fisik lainnya, seperti speed, fleksibility,

agility. Kecepatan, keluwesan dan kelincahan bergerak merupakan penyertaan yang

terjadi secara bersamaan dalam passing bola.


Dalam permainan sepak bola, passing bola merupakan kemampuan teknik

perseorangan yang setiap pemain harus menguasainya. Mengumpan bola harus

disertai dengan kemampuan membebaskan diri dari hadangan lawan, melindungi bola

sambil melakukan gerakan lari serta gerakan maju dan tipuan, namun bola tetap

dalam penguasaannya.
Menurut Wawan Tunggal Alam sejak dini anak-anak usia 6-7 tahun sudah

harus mulai dilatih teknik sepak bola yang benar, seperti shooting, dribbling, passing

dan control bola yang disesuaikan dengan jiwa anak-anak tidak disamakan dengan

cara berlatih orang dewasa.


Di Eropa, maupun di negara-negara yang maju sepak bolanya, umumnya anak-

anak dilatih rata-rata dapat menendang bola 100 kali, menggiring bola 50 kali, dan

mengoper bola 50 kali bahkan sampai lebih, dalam setiap latihannya rata-rata 250 kali

menyentuh bola dalam latihannya 1,5 jam.


Menurut (Mirza akbar) “Passing adalah mengumpan atau mengoper bola

kepada teman. Passing yang baik dan benar sangat dibutuhkan dalam permainan
sepak bola, karena dengan menguasai teknik ini maka akan mempermudah teman kita

untuk menerima bola. Seperti halnya menendang, passing juga bisa dilakukan dengan

kaki bagian luar dan bagian dalam atau bisa dengan kepala, dada”.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat diartikan bahwa pada hakekatnya

passing atau mengumpan adalah teknik memberikan bola kepada teman agar mudah

diterima. Mengumpan bola dilakukan pada saat-saat yang tidak menguntungkan

ketika dapat pengawalan dari lawan. Akan tetapi apabila dalam keadaan terpaksa,

misalnya bola akan diumpankan kepada lawan tetapi semua kawan dijaga ketat oleh

lawan, maka keadaan inilah yang mengharuskan pemain untuk passing bola kepada

teman yang tidak mendapat pengawalan ketat, biasanya diumpan ke pemain posisi

belakang.
Dalam permainan sepak bola, keterampilan mengumpan bola sangat penting,

karena keterampilan menendang pada saat mengumpan bola merupakan faktor yang

menentukan, baik dalam usaha menerobos pertahanan lawan, mencari kesempatan

untuk melakukan tendangan ke gawang lawan maupun dalam usaha mengatasi

permainan ketat dan keras.


Banyak pemain dunia mampu mengumpan bola dengan baik, akurat, dan tepat,

bahkan dengan suatu gerakan yang sempurna mampu mengumpan bola ke teman

dengan tepat. Xavi Hernandes adalah salah satu contoh pemain yang mampu

melakukan passing bola dengan sempurna. Gerakan pemain club Barcelona Spanyol

itu begitu cepat disertai gerak umpan yang tepat sasaran. Tepat dan akurat seperti

telah menjadi merek Xavi Hernandes saat passing bola. Xavi Hernandes pintar
melihat posisi lawan. Salah satu caranya melalui tipuan dengan umpan-umpan

terobosan kepada pemain depan untuk mencetak gol ke gawang lawan.


d. Prinsip dan Teknik Passing Bola
Agar pemain dapat melakukan gerakan yang terampil saat passing atau

mengumpan bola, yang terpenting dari sepak bola. Siapa tidak bisa passing, ia tidak

bisa bermain sepak bola. Mengapa umpan ? Karena mengumpan lebih efisien dari

pada menggiring. Ingat juga bahwa pembawa bola yang baik selalu mengumpan bola

sebelum ia ‘habis’. Jadi jangan kalau sudah ‘habis’ baru mengumpankan bolanya.

Sebab jika demikian, bolanya pasti bola yang ‘tidak enak’ bola dalam penguasaan

pemain, tidak mudah direbut lawan dan bola selalu terkontrol.


Beberapa kesalahan dalam mengumpan :
1. Laju bola tidak sesuai dengan jarak passing (terlalu keras atau terlalu lembek). Jika

terlalu keras, bola tak terjangkau teman. Jika terlalu lembek, bola terpotong lawan.
2. Umpan tidak akurat.
3. Mengumpan padahal waktunya menembak.

Mengumpan tidak harus pas ke orangnya. Contoh :

1. Jika teman kita sedang berlari, kita memberinya umpan pada ruang kosong di

depannya.
2. Jika kita ingin teman kita merangsek ke depan dalam waktu yang lebih cepat, kita

memberinya umpan pada ruang kosong di depannya sehingga ia berlari ke depan

untuk mengejar bola tersebut.


3. Umpan terobosan.

Menerima bola tidak selalu harus menghentikannya:

1. Bisa langsung diarahkan pada teman.


2. Diarahkan ke arah kita akan berlari membawa bola (sehingga lebih hemat waktu).
3. Diarahkan ke arah kosong menjauh dari lawan terdekat (untuk mengurangi

pressing pada diri kita).


Begitu pula seorang pemain perlu menguasai teknik-teknik menggiring bola,

selain teknik dasar sepak bola yang lain seperti : mengumpan (passing), menyundul

(heading), melempar (throw-in), perasaan dengan bola (ball feeling), menembak

(shooting), dan mengontrol (controlling).


Adapun teknik-teknik passing bola menurut Kushandoko (2002 : 57-58) antara

lain :
1. Sikap Permulaan
a) Letakkan salah satu kaki tumpu di sebelah bola ( sejajar dengan bola ) kaki tumpu

jangan terlalu jauh atau melebihi bola


b) Pergelangan kaki untuk menendang dikunci kuat hingga membentuk seperti stik

golf
c) Kaki penendang ditarik ke belakang
d) Pandangan tertuju pada arah sasaran operan
2. Sikap menendang/ saat perkenaan dengan bola
a) Kaki untuk menendang ditarik ke belakang kemudian diayun mengenai bola. perlu

diperhatikan saat kaki mengenai bola, perkenaan bola harus tepan ditengah bola atau

sedikit keatas, apabila terlalu ke bawah bola dapat melambung dan lebih sulit

dikuasai teman.
b) Posisi tubuh sedikit membungkuk.
c) Pandangan luas ke depan.
Dari beberapa teknik dasar tersebut di atas, salah satunya adalah teknik passing

bola yang menjadi kajian dalam penelitian ini. Di dalam permainan sepak bola,

penguasaan teknik passing bola sangat diperlukan bagi setiap pemain, sebab teknik

tersebut sangat membantu dalam keberhasilan tim.


2. Kerangka Konseptual
Cuma sekarang dalam bukunya Business Research (1992) mengemukakan

bahwa, kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah penting.


Kerangka berfikir dalam suatu penelitian perrlu dikemukakan apabila dalam

penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih. Apabila penelitiannya hanya

membahas sebuah variabel atau lebih secara mandiri, maka yang dilakukan peneliti di

samping mengemukakan deskripsi teoritis untuk masing-masing variabel, juga

argumentasi terhadap variasi besaran variabel yang diteliti. (Sapto Haryoko, 1999)
Pada penelitian ini penyusunan kerangka konseptual cukup sederhana, yakni

memadukan antara variabel X dan variabel Y apakah keduanya berpengaruh, variabel

X adalah juggling bola sementara variabel Y adalah passing bola. Alasanya karena

juggling dapat mempengaruhi kemampuan melakukan passing bola, kedua teknik ini

masuk dalam jajaran penguasaan bola dalam teknik sepak bola oleh karena itu perlu

diteliti pengaruhnya.
J. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Agar penelitian dapat memberikan hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian

yang diharapkan, maka diperlukan suatu rancangan penelitian yang sistematis, Dalam

penelitian ini menggunakan metode True Experimental Design (pretest-posttest

control group design).

Dalam desain ini dibentuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol,

sebelum percobaan kedua kelompok dipelajari untuk memperoleh data kuantitatif

untuk membandingkannya. Kemudian diberi variabel eksperimen kepada kelompok

percobaan akan tetapi tidak untuk kelompok kontrol.

Sesudah itu diadakan kembali observasi dan pengukuran untuk melihat

perubahan yang terjadi atas pengaruh variabel eksperimen itu. Diduga bahwa keadaan

kelompok kontrol tidak berbeda dan tetap seperti keadaan semula. Dengan
membandingkan kedua kelompok itu, maka dapat diambil kesimpulan tentang

dampak variabel eksperimen itu.

Dalam design ini kedua kelompok diberi perlakuan berbeda supaya dapat

terlihat apa ada perubahan secara signifikan atau tidak. Desain Pretes-Postes

Kelompok Kontrol Subyek Random. Dapat dilukiskan sebagai berikut :

Kelompok Pretes Perlakuan Postes


(R) Eksperimen Oˡ X O²
(R) Kontrol Oˡ _ O²

Keterangan :

X = Dengan Perlakuan

— = Tanpa Perlakuan

2. Populasi dan Sampel


a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.


Jadi populasi bukan hanya seorang tetapi ada objek dan benda-benda alam

yang lain. Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari,

tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek/objek.


Tapi, satu orang pun dapat dijadikan sebagai populasi karena satu orang itu

mempunyai berbagai karakteristik, misalnya gaya bicaranya, disiplin pribadi,

hobinya, cara bergaulnya dan lain-lain.

Populasi adalah keseluruhan subyek yang ingin diteliti dan menjadi sasaran

generalisasi hasil-hasil penelitian, baik anggota sampel maupun di luar sampel.

(Zaenal Arifin, 2010 : 63)

Dari penjelasan di atas bahwa populasi adalah berkelompok yang akan

menjadi objek penelitian. Pada penelitian ini objeknya adalah “Semua siswa putra

kelas VI SDN Karangbong Kecamatan gedangan Kabupaten Sidoarjo.”

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi, misalnya keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka

peneliti menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

Dengan adanya beberapa faktor yang membuat kita menggunakan sampel

mulai jumlah populasi terlalu banyak sampai pada fasilitas maupun dana yang tidak

memadai. Pada penelitian ini menggunakan teknik sampel random yaitu pengambilan

bagian dari populasi secara acak, jadi semua populasi berpeluang untuk menjadi

sampel karena sistemnya pengambilannya dilakukan secara acak.

Cara pengambilan sampel random/acak dapat dilakukan dengan cara

komputer, dengan bilangan random ataupun dengan undian, jika pengambilan sampel
dilakukan dengan undian maka anggota populasi diberi nomor terlebih dahulu sesuai

dengan anggota populasi.

Roscoe dalam buku Reseach Methods For Bussines (1992 : 253) memberikan

saran tentang ukuran sampel sebagai berikut :

1) Ukuran sampel yang layak digunakan dalam penelitian adalah antara 30 sampai

dengan 50.

2) Untuk penelitian eksperimen yang sederhana yang menggunakan kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol maka jumlah anggota sampel masing-masing 10

sampai dengan 20.

Dalam penelitian ini menggunakan cara random sampling dengan cara undian,

dari 50 orang populasi diambil 30 orang sampel.

3. Teknik Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data adalah cara atau metode untuk mengumpulkan data

yang dikehendaki dengan menggunakan instrumen atau alat pengumpul data.

Sedangkan instrumen penelitian adalah alat pengumpul data agar pekerjaan lebih

mudah dan hasilnya lebih baik, cermat, lengkap dan sistematis sehingga untuk

selanjutnya akan lebih mudah diolah. Dalam menggunakan suatu metode penelitian

digunakan instrumen atau alat pengumpul data agar data yang diperoleh lebih akurat

dan riil.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data yang

berbentuk tes pengukuran, karena data yang dicari adalah tingkat kemampuan.

Berikut adalah bentuk tes dari penelitian ini :


a. Juggling
Tes keterampilan menimang-nimang bola menurut Siem Plooyer, 1970; 152-

157 :
1) Fokus latihan : penguasaan bola di udara (juggling)
2) Tujuan : membina kemahiran dan mengendalikan bola, melatih keterampilan

menerima bola dari kelincahan gerak, melatih kemahiran dan mengendalikan bola

serta kelincahan gerak.


3) Peralatan : bola, roll meter, stopwach, peluit, cone, dan kapur.
4) Pelaksanaan : anak berdiri di belakang garis start, dengan kaki atau tangan bola

diangkat ke atas dan ditimang-timang sambil berjalan atau lari sesuai dengan jarak

yang telah ditentukan yaitu 7 meter, dapat melakukan dengan menggunakan kaki

bagian kura-kura penuh, kaki kanan saja atau kaki kiri maupun dengan bergantian

antara kaki kiri dan kanan.


b. Tes Keterampilan Mengumpan Bola
1) Tujuan
Untuk mengukur kemampuan passing sepak bola. Di samping untuk

mengelompokkan pemain dan juga dapat dipergunakan sebagai dasar penilaian

pendidikan olahraga di sekolah.


2) Alat-alat dan perlengkapan
§ 2 bola sepak
§ Stop watch
§ Cone
§ Kapur
§ Blangko dan alat tulis
c. Pelaksanaan
1) Siswa berdiri di belakang garis tembak yang berjarak 4 meter dari sasaran/papan,

boleh dengan posisi kaki kanan siap menembak atau pun sebaliknya.
2) Pada aba-aba “Ya” siswa mulai menyepak bola ke sasaran/papan yang

menahannya kembali dengan kaki di belakang garis tembak kaki yang akan

menyepak bola berikutnya dengan arahnya berlawanan dengan sepakan pertama.


3) Kegiatan ini dilakukan secara bergantian antara kaki kiri dan kaki kanan selama 30

detik.
4) Apabila bola ke luar dari daerah sepak, maka siswa dapat menggunakan bola

cadangan yang telah disediakan.


d. Gerakan dinyatakan gagal bila :
1) Bola ditahan dan disepak di depan garis sepak yang akan menyepak bola.
2) Hanya menahan dan menyepak bola dengan satu kaki saja.
e. Penilaian
Penilaian setiap siswa melakukan passing bola selama 30 detik dengan hitungan 1

diperoleh dari satu kali kegiatan menendang bola. Kegiatan ini dilakukan sebanyak

tiga kali dan hasil terbanyak yang diambil.


4. Teknik Analisis Data
Metode analisis data adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk

menganalisis data atau mengelola data yang diperoleh dari penelitian yaitu hasil tes

dan pengukuran pada siswa putra kelas VI SDN Karangbong Kecamatan Gedangan

Kabupaten Sidoarjo Tahun Pelajaran 2013-2014.


Teknik analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah mengacu

pada rumus uji t panjang :

Keterangan:

M : Nilai rata-rata hasil perkelompok


N : Banyaknya Subjek
SD2m : Standart kesalahan pada mean

K. Jadwal Penelitian
Bulan Bulan
Bulan
Septem
No Kegiatan Agustus
Juli ber
I II III IV I II III IV I II III IV
1 Pengajuan judul
2 Latar belakang
Ruang lingkup dan
3 pembatasan
masalah
Kajian teori dan
4
metode penelitian
5 Proposal skripsi
6 Ujian proposal
7 Pengumpulan data
Proses
penelitian
8
(pre test dan
post test)
9 Menganalisa data
10 Pengerjaan skripsi

Bulan Bulan
Bulan
Nov
No Kegiatan Oktober
ember Desember
I II III IV I II III IV I II III IV
1 Pengajuan judul
2 Latar belakang
Ruang lingkup dan
3
pembatasan masalah
Kajian teori dan
4
metode penelitian
5 Proposal skripsi
6 Ujian proposal
7 Pengumpulan data
Proses
penelitian
8
(pre test dan
post test)
9 Menganalisa data
10 Pengerjaan skripsi

L. Rencana Anggaran Dana Penelitian

2 Buah Bola Sepak @ 75.000 x 2 : Rp 150.000

1 Buah Stopwatch : Rp 100.000

1 Buah Peluit : Rp 50.000

20 buah Cone @ 5.000 x 20 : Rp. 100.000

Alat Tulis dan Dokumentasi : Rp 100.000

Air Mineral : Rp 200.000

Uang Lelah untuk Sampel @10.000 x 50 anak : Rp 500.000


+
Total Anggaran Dana Rp 1.200.000

M. Daftar Pustaka

Akbar, Mirza. 2013. Melakukan Passing. http://melaukukanpassing.blogspot.com/.


Diakses Sabtu, 02 Maret 2013.
Astra, Rio Panji. 2012. Pengumpan Terbaik. http://riopanjiastra.blogspot.com.
Diakses Maret 2012 Pukul 00.09.
Basri, Yusran. 2012. Sepak Bola. http://penjaskess.blogspot.com. Diakses Maret
2013.
Bima, Rhunis. 2012. Gelandang Pengumpan Terbaik Di Eropa. http://coretan-
rhunis.blogspot.com. Diakses Selasa, 17 Januari 2012 Pukul 19.35 WIB.
Budiyono, Catur Sunu. Rohmawati Dyah. Prayitno Lia Lidya. Retnani Dwi. S.
Zaman Qmaru. A. Rahayu Mastuti Endang. 2012. Pedoman Penulisan Skripsi.
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya.

Fauzan, Fajar Agni. 2012. Sepak Bola. http://fajar-agni-fauzan.blogspot.com. Diakses


Selasa, 03 April 2012 pukul 18.15 WIB.
Hadi, Sutrisno. 1984. Statistik 2. Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Gajah
Mada.
Husein, Badawi. 2007. Metode Latihan Juggling dan Variasi Skill Olah Bola (target
150 bola). http;//badawi husein.wordpress.com. Diakses Tanggal 20 juli 2012 pukul
07.30 WIB.

http://www.websejarah.com. Sejarah Sepak Bola. Diakses Februari 2010.


Luxbacher, Joseph A. 2004. Sepak bola (terjemahan), Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.

Maksum, Ali. 2009. Metodologi Penelitian. Surabaya : Penerbit FIK Universitas


Negeri Surabaya .
Muhajir, M. 2007. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Jakarta : Erlangga.

Nurhasan. 2010. Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Semarang : Departemen


Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Terbuka.
Rohmattullah. 2013. Arti Istilah-istilah dalam Sepak Bola.
http://rohmatullahh.blogspot.com. Diakses pukul 02.24 WIB.
Siem Plooyer. 1970. Bentuk Tes Keterampilan Sepak Bola. http;//Zho-
day.blogspot.com. Diakses 27 juli 2012 pukul 13.00 WIB.
Soharna H. P. 1976. Ilmu Coaching Umum. Yogyakarta : Proyek Pembinaan
Olahraga.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung : Alfabeta.

Wiel Ceorver. 1985. Sepakbola Program Pembinaan Pemain Ideal. (diterjemahkan :


Kadir Yusuf). Jakarta : Ghalia.
Zoudha. 2009. Passing dalam Permainan Sepak Bola. http://fik.um.ac.id. Diakses 31
Desember 2009 pukul 09.24 WIB.

Anda mungkin juga menyukai