SKRIPSI
Oleh
Hidayat Nur Wibawa
12601244032
sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari
“Perubahan adalah hukum kehidupan dan mereka yang melihat masa lalu atau
saat ini pasti akan kehilangan masa depan”
(John F. Kennedy)
v
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirabbil’aalamiin
Segala puji syukur bagi Allah SWT atas ridlo-Nya dapat menyelesaikan tugas
akhir ini
vi
PENGARUH PERMAINAN TARGET TERHADAP KEMAMPUAN
SHOOTING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA SISWA KELAS
KHUSUS OLAHRAGA DI SMA N 2 PLAYEN GUNUNGKIDUL
Oleh:
Hidayat Nur Wibawa
12601244032
ABSTRAK
Sebagian siswa masih kesulitan untuk melakukan shooting ke arah sasaran
secara tepat. Untuk mengatasi hal tersebut, salah satunya dapat diberikan
treatment permainan target. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
permainan target terhadap kemampuan shooting dalam permainan sepakbola pada
siswa kelas khusus olahraga di SMA N 2 Playen.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen one group pretest-
posttest design dengan perlakuan sebanyak 12 kali. Subjek penelitian ini adalah
siswa kelas khusus olahraga sepakbola sebanyak 23 siswa. Kemampuan shooting
diukur menggunakan instrumen Bobby Charlton yang dikemukakan oleh, Danny
Mielke (2007 : 76). Teknik analisis data menggunakan analisis Uji T dan
sebelumnya telah diuji normalitas dan homogenitas terlebih dahulu.
Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahasan diperoleh nilai t hitung
Signifikanisme 0,00 atau lebih kecil dari 0,05 jadi sudah ada perbedaan signifikan.
Besarnya atau koefisien Uji T yaitu 0,03. Nilai rerata hasil pretest sebesar 87,3913
sedangkan ketepatan posttest naik menjadi 137,8261. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa hipotesis diterima, artinya ada pengaruh permainan target
terhadap kemampuan shooting dalam permainan sepakbola pada siswa kelas
khusus olahraga di SMA N 2 Playen Gunungkidul.
vii
KATA PENGANTAR
dengan baik.
dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
1. Bapak Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd, M.A, Rektor Universitas Negeri
3. Bapak Drs Amat Komari, M. Si., Wakil Dekan III Fakultas Ilmu
4. Bapak Erwin Setyo Kriswanto, M. Kes., Ketua Jurusan dan ketua prodi
penyusunan skripsi.
7. Seluruh Bapak Ibu Dosen Program Studi PJKR atas ilmu pengetahuan dan
viii
8. Bapak Ibu Karyawan berbagai bagian yang telah memberikan kemudahan
9. Keluargaku Bapak Sedo Sumedi dan Ibu Sri Rahayu, dan Naufal Fadli Al-
terselesaikan.
10. Ibu Fadmiyati, M. Pd., Kepala sekolah SMA N 2 Playen yang telah
11. Bapak Harjono, S. Pd., koordinator kelas khusus olahraga yang telah
12. Bapak Kastoyo Hadi, pelatih kelas khusus olahraga cabang sepakbola yang
13. Seluruh siswa kelas khusus olahraga cabang sepakbola yang tidak dapat
15. Seluruh pihak yang telah membantu kelancaran penyusunan skripsi ini
yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terimakasih atas bantuan dan
dukungannya.
ix
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan
dikemudian hari. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
NIM. 12601244032
x
DAFTAR ISI
Hal
MOTTO .............................................................................................................v
PERSEMBAHAN ............................................................................................vi
xi
F. Kerangka Berfikir ......................................................................29
G. Hipotesis Penelitian ...................................................................31
BAB III METODE PENELITIAN ..............................................................32
A. Desain Penelitian ........................................................................32
B. Definisi Operasional Variabel ...................................................32
C. Populasi Penelitian .....................................................................33
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................33
E. Instrumen Penelitian ..................................................................34
F. Teknik Analisis Data .................................................................42
1. Uji Persyaratan Analisis .......................................................42
2. Uji Hipotesis ........................................................................44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................45
A. Hasil Penelitian ...........................................................................45
1. Uji Normalitas ......................................................................47
2. Uji Homogenitas ..................................................................47
3. Uji Hipotesis ........................................................................47
B. Pembahasan ...............................................................................48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .........................................................52
A. Kesimpulan .................................................................................52
B. Implikasi Hasil Penelitian ..........................................................52
C. Hasil Penelitian ..........................................................................53
D. Saran ..........................................................................................53
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................55
LAMPIRAN ....................................................................................................58
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
tahun, tetapi belum mampu berprestasi di tingkat dunia. Olahraga saat ini
mengalami kemajuan yang begitu pesat. Saat ini hampir semua orang senang
berolahraga sepakbola. Olahraga telah menjadi salah satu gaya hidup yang
tidak bisa dipisahkan dari masyarakat dunia termasuk Indonesia. Dari Sabang
misalnya, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa setiap hari memainkan
sepakbola walau dengan cara yang sederhana dan lapangan yang tidak
Kabupaten Gunungkidul. Namun dari sekian banyak bibit yang ada hanya
dengan fasilitas dan pembinaan yang baik bukan tidak mungkin nantinya
Salah satu syarat untuk dapat bermain sepakbola dengan baik adalah
1
dasar sepakbola ada beberapa macam, seperti stoping (menghentikan bola),
formal. Hal tersebut terjadi dimungkinkan karena pihak pemerintah dan pihak
Salah satu kemampuan dasar yang penting untuk dikuasai pemain yaitu
kemampuan shooting baik dari jarak jauh maupun jarak dekat. Kemampuan
shooting penting dimiliki pemain karena tidak mungkin bagi pemain untuk
ditentukan oleh kejelian pemain melihat peluang dan melakukan shooting kea
rah target secara tepat. Kemampuan shooting dapat didukung dengan awalan
pada saat melakukan shooting dengan akurasi yang tepat. Seperti contoh pada
bagus dengan akurasi yang tepat dapat mencetak goal ke gawang lawan.
2
sekolah. Untuk mendapatkan permainan yang berkualitas, semangat saja tidak
satunya kemampuan shooting ke arah target secara tepat. Seperti yang telah
dikarenakan sering kurang konsentrasi, perkenaan kaki pada bola tidak tepat,
yang memiliki keterampilan yang baik dan ada pula yang memiliki
keterampilan yang kurang. Semua itu dapat dilihat pada hasil penelitian saat
saat pembelajaran yang ditentukan. Selain itu sarana dan prasarana yang
digunakan tidak sebanding dengan rasio atau jumlah siswa yang mengikuti
3
sepakbola dengan menggunakan instrumen yang valid. Guru menilai siswa
Selama ini jadwal latihan yang diberikan dua kali dalam satu minggu pada
hari rabu dan sabtu selama durasi waktu satu setengah jam setiap pertemuan.
Penelitian lainya, Yuni Satria Sumana (2015) menyatakan ada pengaruh yang
4
Permainan target dapat digunakan untuk membantu pemain berlatih
tepat sasaran.
Atas dasar hal tersebut, maka peneliti mengambil judul penelitian “ Pengaruh
Gunungkidul”.
B. Identifikasi Masalah
tepat.
5
4. Belum diketahuinya cara meningkatkan kemampuan shooting melalui
pernainan target.
Gunungkidul.
C. Pembatasan Masalah
Dari paparan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, serta adanya
Gunungkidul.
D. Rumusan Masalah
target dalam permainan sepakbola pada siswa kelas khusus olahraga di SMA
N 2 Playen Gunungkidul?
6
E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini yaitu untuk
Gunungkidul.
F. Manfaat Penelitian
pihak, sehingga dapat memberikan solusi atas permasalahan yang selama ini
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
permainan target.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
sepakbola meliputi teknik tanpa bola, seperti: lari cepat, melompat, zig-
secara intensif.
8
pemain dalam menguasai teknik-teknik dasar sepakbola dan
pemain di lapangan.
keterampilan shooting ke arah sasaran secara tepat. Hal ini karena tujuan
dapat tercapai.
2. Teknik Shooting
9
Ada beberapa cara yang dapat ditempuh pemain dalam melakukan
bagian dalam, kaki bagian luar, punggung kaki, dan punggung kaki
bagian luar maupun dalam. Menurut Herwin (2004 : 29-31), yang harus
diperhatikan dalam teknik menendang adalah kaki tumpu dan kaki ayun
(steady leg position), bagian bola, perkenaan kaki dengan bola (impact),
(2012: 34) yaitu gerak shooting dengan punggung kaki yang dapat
d) Mengunci atau kuatkan tumit agar saat sentuhan dengan bola lebih
kuat.
10
Gambar 1. Teknik Shooting Menggunakan Punggung Kaki
(Remmy Muchtar, 1992 : 31)
11
b) Sikap badan saat melakukan shooting, yaitu badan di belakang
2011). Guru tidak dapat berperan secara dominan, tugas belajar yang
12
merupakan proses pembelajaran permainan adalah tidak linear karena
teori konstruktivisme.
13
dengan domain kognitif. Sangat sedikit sekali perhatian yang diberikan
padan peneliti maupun pendidik pada domain afektif. Pengaruh kerja dan
Konsep ini juga menekankan bahwa siswa berada dalam pusat model
PERMAINAN
PENAMPILAN PENGETHUAN
PERMAINAN
SISWA
PELAKSANAAN PENGETAHUAN
KETRAMPILAN PENGAMBILAN TEKNIK
KEPUTUSAN
(Hooper. T, 2002)
14
Dalam salah satu artikel yang membicarakan siswa dari perspektif
15
yang ada untuk menunjukkan kesamaan antara jenis-jenis permainan
yang berbeda.
lebih baik. Dengan cara mensampling dari berbagai tipe permainan yang
karena para siswa pernah diajar sebelumnya atau hanya karena peralatan
taktis yang sama dari permainan orang dewasa tetapi dimainkan dengan
16
memperkenalkan peraturan-peraturan sekunder untuk mengembangkan
bentuknya yang penuh adalah kompleks, tetapi hal ini dapat dibuat secara
prinsip-prinsip pedagogi.
17
Gambar 4. Pengembangan Model TGfU
yang berbeda untuk merevisi TGfU, yakni dengan berangkat dari konsep
hubungan antara berbagai dimensi fisik, sosial, dan budaya dari konteks
belajar. Hal ini dikarenakan subtansi apa yang dipelajari tidak dapat
18
yang otentik yang dinilai oleh mereka sendiri dan komunitas suatu
aktif siswa dengan mata pelajarannya dilekati dan liputi oleh konteks
19
Emerging 1. Game From 6. Situated Performance
Understanding
5. Movement Execution
3. Thinking Strategically
4. Decision Making
What to do? How to do? Technique Selection
Cue Perception
atau proyektil lain sejenis baik dilempar atau dipukul dengan terarah
Oslin dan Griffin (Aris Fajar Pambudi, 2011) menyatakan bahwa target
20
sasarannya. Misalnya, permainan bola basket, sepak bola dan sebagainya
adalah salah satu bentuk dari TGfU. Permainan target yaitu permainan
2014:4).
dengan tingkat akurasi tinggi, pada suatu target dengan pukulan sesedikit
21
C. Hubungan Permainan Target dengan Kemampuan Shooting
dan goal keeping (Sukatamsi, 2001: 21). Untuk mencapai kemenangan suatu
shooting dengan tepat sasaran bukan hal yang mudah. Oleh sebab itu,
beberapa jenis aktivitas yang jika diamati akan menyerupai permainan target,
misalnya dalam tes sepakbola ada sasaran yang dinilai. Pada saat bermain
tepat. Permainan target termasuk dalam klasifikasi TGfu (tactical games for
22
D. Karakteristik Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA)
dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 sampai dengan 22 tahun bagi pria.
Rentang usia remaja dibagi menjadi dua bagian, yaitu usia 12/13 tahun
sampai dengan 17/18 tahun adalah remaja awal. Berdasarkan pada pembagian
usia tersebut dan pendapat Santrock maka siswa SMA tergolong pada usia
remaja awal. Santrock (2003:42), masa remaja awal dan masa remaja akhir
1. Perkembangan Kognitif
23
tahapan operasional formal, remaja telah memiliki kemampuan untuk
dirinya bahwa dirinya unik dan tidak terkalahkan. Hal ini berimplikasi
24
sangat kompleks. Dampak dari perkembangan kognitif remaja yaitu
2. Perkembangan Biologis
rasa marah dan cenderung agresi meskipun disisi lain, sangat sedikit
pada depresi dan kemarahan remaja putri. Lebih lanjut dijelaskan Santrock
hal tersebut, untuk menjelaskan mengenai emosi pada remaja putri tidak
sosial.
25
3. Perkembangan Sosio-Emosional
ketegangan dan konflik. Hal ini diperkuat pula oleh pendapat Hall (Sarlito
dengan adanya ketegangan emosi yang dialami remaja. Rita Eka Izzaty
jika siswa sebagai remaja akan mengalami perubahan secara sosial dan
26
1. Penelitian Yuni Satria Sumana (2015) dengan judul Pengaruh Latihan
latihan), (2) siswa kelas VII yang menjadi peserta ekstrakurikuler futsal
hitung > t tabel yaitu 5,257 > 2,085. Sehingga hipotesis yang menyatakan ada
27
menggunakan gawang sepakbola, sedangkan peneliian Yuni Satria
dengan instrumen yang digunakan berupa tes under basket shoot dari Vic
Ambler. Adapun skor diperoleh dari jumlah bola yang masuk kedalam
0,05 dengan nilai thitung = 4,660 > t(0,05) (13) =2,160 yang menunjukan
hipotesis nihil (ho) ditolak dan hipotesis alternatif (ha) diterima. Dengan
sebesar 5,42 > 3,00 nilai rata-rata pretest. Perbedaan dengan penelitian
28
shooting permainan sepakbola. Shooting menggunakan teknik shooting
F. Kerangka Berpikir
dribiling, stoping, passing, heading, sliding tackle, trow-in, dan goal keeping.
dengan tepat sasaran bukan hal yang mudah, karena menyangkut kontrol
Permainan target adalah permainan yang cocok untuk siswa SMA karena
ini tidak bisa dilepaskan pula oleh karakteristik siswa SMA yang penuh
29
dengan ketegangan dan konflik. Selain itu dapat diketahui ada beberapa
keburukan dari karakteristik emosi siswa SMA antara lain: mudah gelisah,
emosi kurang terkontrol, dan takut untuk gagal. Keadaan ini dapat
diantaranya keyakinan bahwa dirinya orang lain memiliki minat pada dirinya
penghayatan dirinya bahwa dirinya unik dan tidak terkalahkan. Hal ini
maka tidak jarang dijumpai perilaku siswa yang cenderung nekad untuk
dari sistem hormon. Keterkaitan antara homon dan tingkah laku dinyatakan
kondisi tersebut.
Implikasi dari kondisi kognitif, emosi, dan biologis tersebut maka siswa
hal ini guru pendidikan jasmani perlu memberikan bimbingan dan pengarahan
pembelajaran. Salah satu peran yang dapat dilakukan guru dalam hal ini
target.
30
Dalam permainan target, sasaran/target ini sasaran bisa dimodifikasi
sedemikian rupa agar siswa tidak bosan dan tetap antusias dalam mengikuti
latihan. Metode berlatih yang disinkronkan dengan kondisi mental siswa akan
G. Hipotesis Penelitian
shooting. Dalam penelitian ini hipotesis statistik yang diajukan adalah sebagai
berikut:
H1 : A1 A2
Keterangan :
kemampuan shooting.
kemampuan shooting.
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
O1 X O2
Keterangan :
32
shooting adalah keterampilan yang harus dimiliki siswa dalam usaha untuk
mencetak angka pada permainan sepakbola. Penelitian ini diukur dengan tes
Bobby Charlton.
C. Populasi Penelitian
Metode yang digunakan adalah teknik tes dan pengukuran. Tes yang
Danny Mielke (2007 : 76). Melalui tes ini akan diperoleh data yang objektif,
33
Tehnique Test. Perlakukan diberikan dengan 6 desain. Tiap desain
E. Instrument Penelitian
alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data agar
pekerjanya lebih mudah dan lebih baik". Tes diberikan 2 kali, yaitu sebelum
adalah Tes Shooting Bobby Charlton yang dikemukakan oleh, Danny Mielke
(2007 : 76). Tes yang diberikan, yaitu dengan membagi bidang gawang
menjadi enam wilayah skor. Sudut atas bernilai 40 poin, sudut bawah bernilai
50 poin. Bagian atas tengah bernilai 20 poin, bagian bawah tengah bernilai 10
poin. Seorang pemain memiliki empat bola di depan gawang. Jarak dari
namun hendaknya tidak lebih dekat daripada titik pinalti. Pemain mempunyai
34
Gambar 6. Pembagian Wilayah Skoring
Pada dasarnya test ini bersifat langsung, prosedur tes adalah sebagai
berikut:
a. gawang
b. bola
d. Lapangan
2. Petugas tes
diantaranya:
35
3. Persiapan yang dilakukan testi
4. Pelaksanaan Tes
kesempatan.
36
c. Masing-masing hasil tes yang didapat kemudian dicatat di dalam
5. Treatment
Yuyun Ari Wibowo, M. Or. dan Aris Fajar Pambudi, M. Or. Desain
37
3. Testi melakukan 3 kali shooting dengan jarak 5 meter.
jarak 7 meter.
38
c. Ball Technique Test III
poin.
39
Gambar 11. Desain Ball Technique Test 4
tiga.
40
Gambar 12. Desain Ball Technique Test 5
50.
41
Gambar 13. Desain Ball Technique Test 6
50.
42
a. Uji Normalitas
Data dikatakan normal apabila signifikansinya lebih besar dari 0,05. Uji
F*(x) = 0 x<0
b. Uji Homogenitas
atau terdiri atas beberapa unsur), maka pengolahan data tidak bisa
43
2. Uji Hipotesis
sebagai berikut:
H 1 : A1 A2
Keterangan :
kemampuan shooting.
kemampuan shooting.
44
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
hari Senin, Rabu, Jumat, dan Sabtu. Pengambilan pre-test atau tes awal pada
tanggal 30 Juli 2016 dan posttest atau tes akhir pada tanggal 27 Agustus
peningkatan dalam tes ketepatan tendangan shooting. Hal ini dapat dilihat
bahwa sebagian besar siswa memiliki skor selisih yang besar. Skor selisih
Dari 23 anak, hanya tiga anak yang tidak mengalami peningkatan ketepatan
Adapun tabel deskripsi hasil tes ketepatan shooting seperti berikut ini :
45
Tabel 1. Data Hasil Tes Ketepatan Tendangan Shooting
46
Pengaruh Signifikan Permainan Target terhadap Kemampuan Shooting dalam
1. Uji normalitas
normal apabila taraf signifikansi lebih besar dari 0,05 atau data dapat
normal. Data pre-test memiliki signifikansi 0,813 atau lebih besar dari
normal.
2. Uji Homogenitas
berarti 0,442 > 0,05 dan ρ post-test = 0,975 berarti 0,975 > 0,05. Angka
3. Uji Hipotesis
47
Pengaruh Signifikan Permainan Target terhadap Kemampuan Shooting
Ha,maka terlebih dahulu harus diajukan Ho. Hal ini dimaksudkan agar
B. Pembahasan
menarik untuk anak SMA. Hal ini terbukti dari hasil statistik deskriptif yang
dibandingkan dengan hasil pre test. Tiga anak lain memiliki hasil postest
yang lebih rendah dibandingkan dengan hasil pretest. Hal ini dapat terjadi
48
karena emosi siswa SMA yang masih belum stabil. Pada masa remaja terjadi
hati yang tidak stabil dan melakukan tingkah laku yang beresiko.
kecil daripada post test (137.8261). Hal ini berarti rata-rata anak mengalami
kebutuhan anak dalam bermain (Aris Fajar Pambudi, 2011). Hal ini membuat
adalah tidak linear karena para pelajar dengan lingkungan yang tidak
49
Hasil uji hipotesis menunjukkan ada pengaruh positif dan signifikan
pada siswa kelas khusus olahraga di SMA N 2 Playen. Hal ini sesuai dengan
penelitian Yuni Satria Sumana tahun 2015 yang menemukan bahwa ada
Hasil penelitian ini terdapat tiga siswa yang hasil post-test lebih rendah
dengan adanya ketegangan emosi yang dialami remaja. Rita Eka Izzaty
perubahan dalam hal fisik individu. Proses ini meliputi gen yang diwariskan
melakukan pre-test, yaitu kekuatan otot kaki yang tidak seimbang atau tidak
kuat saat perkenaan kaki pada bola, sikap badan saat melakukan shooting
tidak sesuai dengan teknik dasar pada umumnya namun posisi badan terlalu
tegap sehingga bola dapat melambung tinggi ke atas gawang atau sasaran,
50
konsentrasi pada siswa kurang sehingga dapat munculnya emosi yang tinggi
tepat sasaran, dan perkenaan kaki pada bola tidak tepat dalam melakukan
51
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
pada siswa kelas khusus olahraga di SMA N 2 Playen. Hasil analisis regresi
sebesar 0,03.
dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa memiliki skor selisih yang besar.
skor pre-test. Dari 23 anak, hanya tiga anak yang tidak mengalami
Hal ini dapat digunakan sebagai acuan untuk memberikan latihan lebih
52
C. Hasil Penelitian
D. Saran
Peneliti menyarankan kepada guru atau pelatih pada penelitian ini dapat
sepakbola di dalam kelas khusus olahraga dapat terlaksana dengan baik. Guru
dari hasil penelitian ini dapat diadakan evaluasi serta pelatihan bersama guru,
53
Peneliti meyarankan kepada pembaca bahwa penelitian ini dapat
54
DAFTAR PUSTAKA
Andi Mappiare.(1982). Psikologi Remaja. Surabaya:Usaha Nasional.
Aris Fajar Pambudi. (2011). Target Games: Sebuah Pengembangan Konsep Diri
Melalui Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Diunduh dari :
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/19820522/PERMAINAN%20TARG
ET%20TGfU_0.pdf, pada hari Senin, tanggal 6 Juni 2016. Pukul 12.45
WIB.
Aris Fajar Pambudi. (2011). Pendidikan Olahraga :TGfU. Diunduh dari :
http://blog.uny.ac.id/arisfajarpambudi/2011/03/30/tgfu/, pada hari Senin,
tanggal 6 Juni 2016. Pukul 11.30 WIB.
Cahyo Adi Priatno. (2014). Pengaruh Metode Bermain Target Terhadap
Kemampuan Shooting Pada Peserta Ekstrakurikuler Bolabasket di SMP N 1
Godean Sleman. Diunduh dari : http://eprints.uny.ac.id/14028/, pada hari
Jumat, tanggal 25 Maret 2016. Pukul 13.20 WIB.
Crum, B. (2003). To Teach or Not to be, that is The Question : Reflections on The
Identity Crisis and The Future of Physical Education (PE). Makalah Di
Presentasikan Di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
Yogyakarta. Netherlands : Institute For Social Research. Tilburg University.
Diunduh dari : http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/caly-
setiawan-ms-phd/tgfu-konsep-dan-implikasinya.pdf, pada hari Kamis,
tanggal 29 September 2016. Pukul 14.00 WIB.
Danny Mielke. (2007). Dasar-Dasar Sepakbola. Surabaya : Pakar Raya.
Faizal Anggriawan. (2014). Target Games dalam TGfU. Diunduh dari :
http://fafaizalanggriawan.blogspot.co.id/2014/11/target-games-dalam-tgfu-
teaching-games.html, pada hari Minggu, tanggal 17 Juli 2016. Pukul 15.00
WIB
Herwin. (2004). Keterampilan Sepakbola Dasar. Diktat. Yogyakarta: FIK UNY.
Holt, N. L., Strean, William B., Bengoecha, E. G. (2002). Expanding The
Teaching Games for Understanding Model : New Avenues for Future
Research and Practise. Journal of Teaching in Physical Education. Canada :
University Of Alberta. Diunduh dari :
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/caly-setiawan-ms-phd/tgfu-
konsep-dan-implikasinya.pdf, pada hari Kamis, tanggal 29 September 2016.
Pukul 14.00 WIB.
Hopper & Kruisselbrink.(2002). Teaching Games for Understanding: What does
it look like and how does it influence student skill learning and game
performance?. Diunduh dari :
http://web.uvic.ca/~thopper/WEB/articles/Advante/TGFUmotorlearn.pdf,
pada hari Senin, 6 Juni 2016. Pukul 11.00 WIB.
55
Hooper, T. (1998). Teaching Games Centered Gemes using Progressive Principles
of Play. Victotoria : CAHPERD. Diunduh dari :
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/caly-setiawan-ms-phd/tgfu-
konsep-dan-implikasinya.pdf, pada hari Kamis, tanggal 29 September 2016.
Pukul 14.00 WIB.
Indra Gunawan. (2009). Teknik Olahraga Sepakbola. Jakarta: IPA ABONG.
Justinus Lhaksana. (2012). Taktik dan Strategi Futsal Modern. Jakarta: Be
Champion.
Kirk, D. & MacDonald. (1998). Situated Learning in Physical Education. Journal
of Teaching in Physical Education. Canada : University Of Alberta.
Diunduh dari : http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/caly-
setiawan-ms-phd/tgfu-konsep-dan-implikasinya.pdf, pada hari Kamis,
tanggal 29 September 2016. Pukul 14.00 WIB.
Kirk, D. & Macphail, A. (2002) Teaching Games for Understanding and Situated
Learning : Rethinking The Bunker-Thorpe Model. Journal of Teaching in
Physical Education. Loughborough : Loughborough University. Diunduh
dari : http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/caly-setiawan-ms-
phd/tgfu-konsep-dan-implikasinya.pdf, pada hari Kamis, tanggal 29
September 2016. Pukul 14.00 WIB.
Panut Panuju dan Ida Umami. (2005). Psikologi Remaja. Yogyakarta: Tiara
Wacana Yogya.
Remmy Muchtar. (1992). Olahraga Pilihan Sepakbola. Jakarta: Depdikbud.
Rita Eka Izzaty, dkk. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta :UNY
Press.
Sanmuga Nathan K. Jeganathan. (2014). Instruksi Model Taktikal Permainan.
Batu Caves, Selangor: PTS Akademia.
Santrock, J.W. (2003). Adolescence Perkembangan Remaja. (Terjemah: Shinto B.
Adelar dan Sherly Saragih). Jakarta:Erlangga.
Santrock, J.W.( 2011). Masa perkembangan anak. (Terjemah: Verawaty
Pakpahan dan Wahyu Anugraheni). Jakarta: Salemba Humanika.
Santrock, J.W. (2012). Life-Span Development. (Terjemah:Benedictine
Widyasinta). Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sarlito Wirawan Sarwono. (2006). Psikologi Remaja. Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada.
Singgih D. Gunarsa. (2006). Dari Anak Sampai Lanjut Usia. Jakarta:Gunung
Mulia.
56
Soedjono (1985). Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Dalam Shooting
Sepakbola. Diunduh dari :
http://pakguruolahraga.blogspot.co.id/2015/10/faktor-yang-mempengaruhi-
keberhasilan.html#, pada hari Senin, tanggal 6 November 2016. Pukul 18.30
Sucipto, dkk. (2000). Sepakbola. Jakarta: Depdikbud.
Sugiyono. (2009). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. (2002). Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sukatamsi. (2001). Permainan Besar I Sepak Bola. Jakarta: Universitas Terbuka.
Yuni Satria Sumana. (2015). Pengaruh Latihan Permainan Target Terhadap
Peningkatan Ketepatan Tendangan Shooting Menggunakan Punggung Kaki
Siswa Peserta Ekstrakurikuler Futsal Di SMP 2 Jetis Bantul. Diunduh dari :
http://eprints.uny.ac.id/24850/, pada hari Jumat, tanggal 25 Maret 2016.
Pukul 13.15 WIB.
57
LAMPIRAN
58
DAFTAR PESERTA PENELITIAN
NO NAMA KELAS
59
PELAKSANAAN PERMAINAN TARGET
1. Lapangan
2. Bola
3. Cones
4. Simpai
5. Papan target
6. Peluit
7. Alat tulis
Pelaksanaan :
2. Peserta meletakan bola berada pada jarak sesuai target yang telah di
tentukan.
3. Saat ada aba-aba mulai maka peserta segera menembakan bola ke gawang
4. Apabila bola tidak tepat sasaran tidak di ulang dan mendapatkan poin yang
diperoleh.
60
PELAKSANAAN PROGRAM TES PRA-TINDAKAN
61
b. Peraturan Tes
Mahasiswa
NIM. 12601244032
62
LEMBAR PENCATAT SKOR PRA-TINDAKAN
Nama Sekolah : SMA N 2 Playen
Cabang Olahraga : Sepakbola
Pertemuan Ke- : Pra-tindakan (1)
Hari / Tanggal : 30 Juli 2016
Alokasi Waktu : 90 menit
Materi Tes : Shooting ke arah gawang
63
RENCANA PELAKSANAAN
PROGRAM LATIHAN PERMAINAN TARGET
64
b. Aturan Permainan
1) Permainan modifikasi ini dilakukan secara
c. Pertemuan Ke 2
jarak 5 meter.
d. Pertemuan Ke 3
jarak 7 meter.
e. Game
65
secara bergantian.
penjaga gawang.
3 Penutup 10
a. Melakukan Pendinginan menit
b. Evaluasi
c. Berdoa
Mahasiswa
NIM. 12601244032
66
LEMBAR PENCATAT SKOR
TREATMEN I
67
RENCANA PELAKSANAAN
PROGRAM LATIHAN PERMAINAN TARGET
b. Aturan Permainan
1) Target menggunakan gawang yang
68
bagian atas gawang, lalu bagian bawah
skor 10 poin.
sasaran.
c. Pertemuan Ke 4
jarak 5 meter.
d. Pertemuan Ke 5
jarak 7 meter.
e. Game
69
permainan hanya passing dan shooting,
passing.
3 Penutup 10 menit
a. Melakukan Pendinginan
b. Evaluasi
c. Berdoa
Mahasiswa
NIM. 12601244032
70
LEMBAR PENCATAT SKOR
TREATMEN II
71
RENCANA PELAKSANAAN
PROGRAM LATIHAN PERMAINAN TARGET
b. Aturan Permainan
1) Target menggunakan gawang bagian
tengah atas.
72
2) Testi melakukan 3 kali shooting. Apabila
mendapatkan poin.
c. Pertemuan Ke 6
jarak 7 meter.
d. Pertemuan Ke 7
jarak 10 meter.
e. Game
73
nilainya 1.
dalam (trow-in).
ke gawang.
3 Penutup 10
a. Melakukan Pendinginan menit
b. Evaluasi
c. Berdoa
Mahasiswa
NIM. 12601244032
74
LEMBAR PENCATAT SKOR
TREATMEN III
75
RENCANA PELAKSANAAN
PROGRAM LATIHAN PERMAINAN TARGET
b. Aturan Permainan
1) Permainan ini menggunakan gawang
76
2) Setiap sisi pinggir memiliki nilai 40 poin,
20 poin.
sasaran.
c. Pertemuan Ke 8
jarak 7 meter.
d. Pertemuan Ke 9
jarak 10 meter.
e. Game
penuh.
77
gawang.
nilai 1.
(trow-in).
3 Penutup 10
a. Melakukan Pendinginan menit
b. Evaluasi
c. Berdoa
Mahasiswa
NIM. 12601244032
78
LEMBAR PENCATAT SKOR
TREATMEN IV
79
RENCANA PELAKSANAAN
PROGRAM LATIHAN PERMAINAN TARGET
b. Aturan Permainan
1) Target menggunakan sisi kanan gawang
80
bagian atas dan bagian bawah.
sasaran.
dengan target.
c. Pertemuan Ke 10
jarak 7 meter.
d. Pertemuan Ke 11
jarak 10 meter.
e. Game
2X3 meter.
81
siswa dilarang mendriblle bola lebih dari
5 langkah.
mendapatkan nilai 1.
ke gawang.
3 Penutup 10
a. Melakukan Pendinginan menit
b. Evaluasi
c. Berdoa
Mahasiswa
NIM. 12601244032
82
LEMBAR PENCATAT SKOR
TREATMENT V
83
RENCANA PELAKSANAAN
PROGRAM LATIHAN PERMAINAN TARGET
b. Aturan Permainan
1) Target menggunakan sisi kiri gawang
84
2) Bagian atas memiliki poin 50 dan bagian
sasaran.
dengan target.
c. Pertemuan Ke 12
jarak 7 meter.
d. Pertemuan Ke 13
jarak 10 meter.
e. Game
penuh.
dari 5 langkah.
85
kotak pinalti apabila masuk ke kotak
gawang.
nilai 1.
dalam (trow-in).
3 Penutup 10
a. Melakukan Pendinginan menit
b. Evaluasi
c. Berdoa
Mahasiswa
NIM. 12601244032
86
LEMBAR PENCATAT SKOR
TREATMENT VI
87
PELAKSANAAN PROGRAM POST-TEST
88
b. Peraturan Tes
Sudut atas bernilai 40 poin, sudut bawah
bernilai 50 poin. Bagian atas tengah bernilai
20 poin, bagian bawah tengah bernilai 10
poin. Seorang pemain memiliki empat bola di
depan gawang. Jarak dari gawang tergantung
pada kemampuan pemain pada kemampuan
pemain namun hendaknya tidak lebih dekat
daripada titik pinalti atau sebelum kotak
pinalti dengan jarak 17 meter. Pemain
mempunyai waktu 15 detik untuk menendang
keempat bola tersebut ke dalam gawang.
3 Penutup 10 menit
a. Melakukan Pendinginan
b. Evaluasi
c. Berdoa
Mahasiswa
NIM. 12601244032
89
LEMBAR PENCATAT SKOR
TES POST-TEST
90
UJI PERSYARATAN ANALISIS
1. Uji Normalitas
a. Uji normalitas pra tindakan
91
2. Uji Homogenitas
ANOVA
a. Pra tindakan
Sum of df Mean Square F Sig.
Squares
Total 41843.478 22
ANOVA
b. Pos tindakan
Sum of df Mean Square F Sig.
Squares
Total 28173.913 22
92
UJI HIPOTESIS
Uji T
Std.
Sig. (2- Mean
F Sig. t df Lower Upper
tailed) Difference Error
Difference
Equal
variance
SHOOT 9.866 0.03 -4.742 44 .000 -50.435 10.635 -71.869 -29.000
assumed
Equal
variance
assumed
93
SURAT IJIN PENELITIAN
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
F0T0 PENELITIAN
1. Pretest
2. Treatment 1 (Pertemuan 2)
3. Treatment 1 (Pertemuan 3)
105
4. Treatment 2 (Pertemuan 4)
5. Treatment 2 (Pertemuan 5)
6. Treatment 3 (Pertemuan 6)
106
7. Treatment 3 (Pertemuan 7)
8. Treatmen 4 (Pertemuan 8)
9. Treatmen 4 (Pertemuan 9)
107
10. Treatmet 5 (Pertemuan 10)
108
13. Treatment 6 (Pertemuan 13)
109