ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat hubungan baik secara
Bersama-sama maupun secara parsial antara kecepatan dan kelincahan dengan keterampilan
menggiring bola pada siswa peserta ekstrakurikuler futsal SMPN 95 Jakarta Utara. Penelitian
ini merupakan metode deskriptif dengan Teknik korelasional. Populasi dan sampel dalam
penelitian ini siswa peserta ekstrakurikuler futsal SMPN 95 Jakarta Utara, yang berjumlah
15orang. teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling.
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan secara parsial antara kecepatan
dengan keterampilan menggiring bola pada siswa peserta ekstrakurikuler futsal SMPN 95
Jakarta Utara dengan nilai correlation coefficient kecepatan terhadap ketepatan dengan
kelincahan terhadap mengiring bola sebesar 0.602 dengan nilai t 2.44 dan p-value 0.031
signifikan pada alpha 5%. Besarnya hubungan kecepatan terhadap keterampilan menggiring
bola adalah jika kecepatan menambah 1 detik, maka dapat meningkatkan terhadap
keterampilan menggiring bola sebesar 2.027 detik. Terdapat hubungan secara parsial antara
kelincahan dengan keterampilan menggiring bola pada siswa peserta ekstrakurikuler futsal
SMPN 95 Jakarta Utara nilai Correlation Coefficient kelincahan terhadap keterampilan
menggiring bola sebasar 0.645 dengan nilai t 2.76 dan p-value 0.017 signifikan pada alpha 5%.
Besarnya hubungan kelincah terhadap keterampilan menggiring adalah jika kelincahan
menambah 1 detik, maka dapat meningkatkan keterampilan menggiring bola sebesar 0.93
detik. Terdapat hubungan secara linier antara kecepatan dan kelincahan dengan keterampilan
menggiring bola pada siswa peserta ekstrakurikuler futsal SMPN 95 Jakarta Utara dengan
correlation coefficient sebesar 0.781 dengan nilai F 9.36 dan p-value 0.004 signifikan pada
alpha 1%, besar pengaruh dari kecepatan dan kelincahan dengan keterampilan menggiring bola
secara bersama-sama terhadap keterampilan menggiring bola pada siswa peserta
ekstrakurikuler futsal SMPN 95 Jakarta Utara sebesar, 60.9% sisanya dipengaruhi oleh variabel
bebas lainnya yang tidak disebut dalam model.
Futsal merupakan cabang olahraga yang sudah lama ada namun masyarakat
Indonesia baru mengenal futsal pada tahun 2000 sampai sekarang. Kini futsal menjadi
olahraga yang disenangi oleh setiap lapisan masyarakat mulai dari anak-anak, dewasa, pria
dan wanita. Olahraga futsal bisa dijadikan suatu kegiatan yang dapat mengisi waktu luang
sedikit masyarakat menjadikan olahraga futsal sebagai olahraga yang professional, hal ini
yang dilakukan dalam ruangan. Olahraga futsal diadopsi dari olahraga sepakbola, walaupun
memiliki kesamaan dalam permainan, namun dari segi peraturan, alat, dan lapangan yang
digunakan memiliki perbedaan. Olahraga futsal memainkan lima orang pemain dari setiap
tim, berbeda dengan sepakbola konvesional yang memainkan sebelas orang pemain di
lapangan .
Terdapat beberapa unsur yang memiliki peranan penting dalam bermain futsal yaitu
teknik dan kondisi fisik. Permainan futsal dilakukan dengan sirkulasi bola yang sangat
cepat, menyerang dan bertahan, juga sirkulasi permainan tanpa bola atau timing yang tepat.
Hal ini diperlukan kemampuan menguasai teknik dasar bermain futsal salah satunya yaitu
teknik dasar menggiring bola. Hal tersebut sejalan dengan yang di kemukakan
(Murhananto, 2016) bahwa Futsal sebenarnya merupakan olahraga yang kompleks, karena
memerlukan teknik dan taktik khusus. Begitu pula dalam hal kondisi fisik, permainan futsal
adalah membutuhkan daya tahan kecepatan, daya tahan kekuatan, dan kelincahan dalam
waktu yang relatif lama. Teknik menggiring bola memiliki keunggulan dari teknik yang
lain dalam permainan futsal, apabila seorang pemain tidak memiliki kemampuan yang baik
pada saat menggiring bola, hal ini akan menyebabkan kesulitan bagi pemain yang lain
untuk menempatkan posisi ketika melakukan serangan. Dengan menguasai teknik dasar
menggiring bola seorang pemain akan mampu memberikan ruang terhadap pemain lain,
juga memberikan peluang untuk dapat mencetak angka dengan cara melewati lawan dan
membuka ruang untuk melakukan shooting. Teknik dasar menggiring bola yang baik
sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu penguasaan bola yang baik, keseimbangan
tubuh ketika mempertahankan bola, serta kondisi fisik yang baik secara fungsional yaitu
teknik dan kondisi fisik ketika melakukan menggiring bola memiliki peran penting untuk
mencapai suatu prestasi dalam permainan futsal. Dibanding penguasaan teknik peneliti
lebih tertarik pada kondisi fisik secara fungsional. (Harsono, 2015) mengemukakan bahwa
Kondisi fisik memberikan peranan penting pada seorang atlet dalam menguasai teknik-
teknik yang dilatih karena teknik-teknik yang dilatih memerlukan sebuah pengulangan atau
intensitas yang tinggi, sehingga kondisi fisik atlet memperngaruhi mekanisme latihan serta
memberikan kesiapan dalam pertandingan. Dapat disimpulkan dari pendapat diatas bahwa
kondisi fisik yang baik dapat menunjang seorang atlet dalam menguasai teknik-teknik dari
suatu cabang olahraga. Karena teknik salah satu hal yang harus dikuasai seorang atlet maka
kondisi fisik yang baik akan menunjang latihan dalam pemantapan teknik.
Suatu pencapaian prestasi seorang atlet futsal sangat dipengaruhi faktor atau unsur-
unsur yang menunjang diantaranya yaitu teknik menggiring bola yang baik, dengan
demikian penguasaan teknik tersebut harus melalui proses latihan yang memerlukan
pengulangan dan dilakukan dengan kesungguhan. Olahraga futsal khususnya dalam teknik
menggiring bola mengharuskan atlet memiliki kondisi fisik yang baik. Kemampuan fisik
yang berperan dalam melakukan menggiring bola pada olahraga futsal diantaranya kondisi
Kecepatan, tidak dapat dipungkiri bahwa kecepatan sangat berpengaruh pada saat
melakukan menggiring bola karena teknik ini dibutuhkan sebagai cara untuk bergerak
ketika melewati lawan dan membuka ruang untuk melakukan operan atau tembakan, hal
ini sejalan dengan (Sturgess, 2017) bahwa Pemain harus mampu menguasai bola pada saat
sedang bergerak, berdiri, atau bersiap melakukan operan atau tembakan” Selanjutnya
menurut (Mulyono, 2014) mengemukakan bahwa “seorang pemain futsal teknik kecepatan
yang mempuni, baik saat mengontrol bola, menggiring bola, melakukan shooting, maupun
mengumpan bola pada temannya”. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kecepatan
merupakan kondisi fisik yang memperngaruhi seorang pemain ketika melakukan teknik
menggiring bola dengan menggunakan kaki bagian mana saja untuk melakukan sebuah
akselerasi serta memberikan suatu kontribusi kepada tim pada sebuah pertandingan.
menggiring bola seorang atlet karena dibutuhkan koordinasi antara keseimbangan dan
kecepatan ketika mengubah arah bola untuk melewati lawan dan mempertahankan laju bola
ketika pemain berlari dan mendorong bola sehingga bisa mempertahankan bola tersebut.
Kelincahan digunakan ketika seorang pemain mencoba mengubah arah atau bersiap untuk
mengoper bola ke teman satu timnya (Sturgess, 2017). Sejalan dengan dengan pendapat
(Skubala, 2023) mengemukakan bahwa futsal merupakan permainan cepat dengan waktu
relatif pendek, serta memiliki ruang gerak yang sempit. Oleh karena itu, kelincahan mutlak
dibutuhkan pemain. Setiap pemain wajib berlari, menggiring, mengoper, dan berusaha
dengan kondisi saat menggiring bola, dalam hal ini kecepatan dan kelincahan dilatar
belakangi dari pengamatan penulis terhadap kemampuan menggiring bola oleh pemain
futsal yang berlaga dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), begitu juga tim
futsal SMPN 95 Jakarta Utara setiap mengikuti pertandingan antara sekolah baik yang
diselenggarakan oleh instansi pemerintah maupun lembaga swasta lainnya masih bekum
memperlihat kemampuan menggring bola yang maksimal, baik dari kecepatan saat
menggiring bola maupun dari kelincahan saat menggiring bola. Dengan demikian sangat
jarang tim futsal SMPN 95 Jakarta Utara menjadi juara dalam sebuah pertandingan. Dalam
pelaksanaan ekstrakurikuler pemain futsal SMPN 95 Jakarta Utara selalu diberikan latihan
fisik sesuai dengan program latihan yang telah disusun secara sistematis dan kuntinu. Hasil
latihan tersebut dari hasil tes kondisi fisik pemain futsal SMPN 95 Jakarta Utara menunjuk
Hasil dari pengamatan tersebut timbul permasalahan yaitu apakah menggiring bola
dipengaruhi oleh kecepatan dan kelincahan? Dari pertanyaan tersebut peneliti menjadikan
itu sebagai penelitian yang akan dilakukan pada siswa peserta ekstrakurikuler futsal SMPN
95 Jakarta Utara. Hal ini didasari oleh beberapa kali pertandingan futsal yang diikuti oleh
SMPN 95 Jakarta Utara selalu mengalami kekalahan pada babak semifinal dan final, dan
salah satu kelemahannya terletak pada teknik menggiring bola, seperti terlalu mudah
direbut oleh lawan. Dari berbagai karakteristik kemampuan pemain yang berlatih dalam
ekstrakurikuler futsal SMPN 95 Jakarta Utara diharapkan teknik, taktik, kondisi fisik dan
kerjasama antar pemain menjadi lebih baik. Hal itu akan menjadikan sebuah tim yang
METODE
Keberhasilan suatu penelitian bukan semata-mata terletak pada baik dan buruknya
suatu metode yang digunakan, tetapi penggunaan metode penelitian harus sesuai dengan
permasalahan yang dirumuskan serta tujuan penelitian. Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Menurut (Sugiyono, 2017) metode
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah pada siswa peserta
Menurut Suharsimi (Arikunto, 2016) bahwa Sampel adalah bagian dari populasi
(sebagian atau wakil populasi yang diteliti). Teknik pengambilan sampel penulis
memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel, dengan cara purposive sampling dimana penulis memiliki
dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Siswa yang sudah
mampu melakukn dribbling dengan baik (2) Siswa yang memiliki kondisi fisik yang
baik; (3) Siswa putra. Berdasarkan kriteria di atas maka jumlah sampel dalam berjumlah
15 orang.
Untuk mendapatkan data yang diperlukan, maka para atlet harus melakukan tes
menggunakan tes lari sprint 60 meter. Tes ini menggunakan validitas 0,980
melakukan lari sejauh 30 meter dengan satuan detik (Sepdanius, dkk, 2019)
1) Lapangan datar jarak minimal 80 meter, dibatasi garis start dan garis finish
3) Bendera start
Pelaksanaan:
1) Dengan aba-aba “siap” testee siap lari dengan start berdiri, setelah aba-
2) Kecepatan lari dihitung dari saat bendera diangkat atau saat aba-aba “yaak”
4) Lakukan tes lari tersebut dua kali, setelah berselang satu kali pelari berikutnya
/ kelompok lari berikutnya dan kecepatan lari yang terbaik yang dihitung
b. Tes Kelincahan
valitas 0.792 dan relaibilitas 0. 856. (Ismaryati 2013) Adapun pelaksanaan sebagai
berikut:
berlari menuju cone B dan memegang dasar cone dengan tangan kanan, kemudian
berlari menyamping kekiri menuju cone C dan menyentuh dasarnya, lalu berlari
dan berlari kebelakang untuk kembali keposisi awal. Perhitungan waktu akan
dicatat setelah pemain melewati cone A. Perhitungan dianggap gagal jika atlet tidak
2) Petugas
3) Pelaksanaan tes
a) Pada aba-aba “Siap”, Testee berdiri dibelakang garis start dengan bola
dengan arah panah yang sudah ditetapkan sampai berakhir di garis finish.
d) Menggiring bola dilakukan oleh kaki kanan dan kiri secara bergantian.
4) Penskoran
Waktu yang ditempuh oleh testee menggiring bola dari start sampai finish.
A. Deskripsi Data
Deskriptif data adalah merupakan gambaran data yang digunakan dalam suatu
penelitian. Dalam pengujian deskripsi data ini peneliti mencoba untuk mengetahui
gambaran atau kondisi responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Dari
pengumpulan data melalui pengukuran pada responden, dengan jumlah sampel, yaitu
sebanyak 15 orang siswa peserta ekstrakurikuler futsal SMPN 95 Jakarta Utara, pengujian
dilakukan dengan menggunakan bantuan program Statistical program Jamovi series 26.0.
Beriku adalah deskripsi data dari tiga variable, dirangkum dalam table di bawah ini:
Descriptives
Keterampilan
Kecepatan Kelincahan
Menggiring Bola
N 15 15 15
Mean 8.22 17.8 13.2
Median 8.22 17.9 13.1
Sum 123 266 197
Standard deviation 0.516 1.27 2.29
Variance 0.266 1.62 5.23
Minimum 7.63 15.4 8.76
Maximum 9.36 19.3 16.9
Shapiro-Wilk W 0.890 0.912 0.978
Shapiro-Wilk p 0.067 0.145 0.957
diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Uji ini menggunakan Normality Test
> 0.05, sebaliknya jika p-value < 0.05 dinyatakan tidak normal. Hasil
Berdasar pada hasil seperti tercantum dalam tabel, dapat dilihat bahwa semua
variable memiliki p-value > 0.05 hasil ini berarti bahwa data penelitian meliputi
parametrik.
2. Uji Homogenitas
homogen atau tidak. Uji ini menggunakan uji kesamaan varian dengan kriteria bahwa
data dinyatakan homogen apabila p-value > 0,05 Hasil perhitungan uji homogenitas
data kecepatan, kelincahan dan keterampilan menggiring bola adalah sebagai berikut:
F df1 df2 p
Berdasar pada hasil seperti tercantum dalam tabel , dapat dilihat bahwa semua
variable memiliki p-value > 0.05 hasil ini berarti bahwa data penelitian meliputi
futsal SMPN 95 Jakarta Utara dalam keadaan homogen, sehingga dapat diuji dengan
uji parametrik.
3. Uji Multikolinearitas
linear atau hubungan yang kuat antara variable besar atau variabel
sebagai berikut (1) Jika nilai VIF < 10 atau nilai Tolerance > 0,01, maka
dinyatakan tidak terjadi multikolinearitas. (2) Jika nilai VIF > 10 atau
(3) Jika koefisien korelasi masing-masing variabel bebas > 0,8 maka
Uji Multikolinearitas
Collinearity Statistics
VIF Tolerance
Dari output pada tabel di atas dapat diketahui bahwa semua nilai
VIF kedua variable bebas lebih kecil dari 10 (Nilai VIF < 10) dan
nilai Tolerance > 0,01. Dengan demikian model yang digunakan dalam
C. Pengujian Hipotesis
hasil tersebut maka dapat dinyatakan bahwa ada hubungan yang berarti antara
bola sebesar 0.645 dengan nilai t 2.76 dan p-value 0.017 signifikan pada alpha
hasil tersebut maka dapat dinyatakan bahwa ada hubungan yang berarti antara
sebesar 0.781 dengan nilai F 9.36 dan p-value 0.004 signifikan pada alpha 1%
KESIMPULAN
Merujuk pada hasil analisis penelitian yang telah dipaparkan pada bab terdahulu,
maka dapat disimpulkan beberapa hal dari hasil penelitian ini sesuai dengan permasalahan-
permasalahan yang telah dirumuskan. Adapun simpulan tersebut adalah sebagai berikut:
bola permainan futsal pada siswa peserta ekstrakurikuler futsal SMPN 95 Jakarta Utara.
Hal ini terbukti secara empiris ditunjukkan oleh nilai correlation coefficient kecepatan
terhadap kelincahan pada mengiring bola sebesar 0.602 dengan nilai t 2.44 dan p-value
bola permainan futsal pada siswa peserta ekstrakurikuler futsal SMPN 95 Jakarta Utara.
Hal ini terbukti secara empiris ditunjukkan oleh nilai Correlation Coefficient
kelincahan terhadap keterampilan menggiring bola sebesar 0.645 dengan nilai t 2.76
3. Ada hubungan yang berarti antara kecepatan dan kelincahan secara Bersama-sama
ekstrakurikuler futsal SMPN 95 Jakarta Utara. Hal ini terbukti secara empiris
ditunjukkan oleh nilai Correlation Coefficient sebesar 0.781 dengan nilai F 9.36 dan p-
value 0.004 signifikan pada alpha 1%, sedangkan besar hubungan kecepatan dan
sebesar 60.9% Sisanya dipengaruhi oleh variabel bebas lainnya yang tidak disebut
dalam model.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2016). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Harsono. (2015). Coaching dan aspek-aspek psikologi dalam coaching. Jakarta: PT. Dirjen
Dikti P2LPT.
Ismaryati. (2013) Tes dan Pengukuran Olahraga. Surakarta: Sebelas Maret University Press.
Mulyono (2014). Buku Pintar Panduan Futsal. Benda Aceh: Laskas Aksara
Narlan A., Juniar D.T., & Millah H., (2017). Pengembangan Instrumen Keterampilan Olahraga
Futsal. Jurnal Siliwangi Vol. 3. No.2
Sepdanius, E; Rifki M.S & Komaini A. (2019) Tes Dan Pengukuran Olahraga. Depok: PT Raja
Grafindo Persada
Skubala, M (2023) Futsal: Skills, Strategies and Session Plans. Technical Drills for Competitive
Training. The Crowood Press