Anda di halaman 1dari 27

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN KELINCAHAN

TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA

PADA CLUB FUTSAL YASPIA CIKARANG

Muchammad Panji Prayoga

Universitas Islam “45” Bekasi


prayogapanji9@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk : 1) mengetahui apakah terdapat hubungan kecepatan terhadap
keterampilan menggiring bola pada club futsal Yaspia Cikarang, 2) mengetahui apakah terdapat
hubungan kelincahan terhadap keterampilan menggiring bola pada club futsal Yaspia Cikarang, 3)
mengetahui apakah terdapat hubungan antara kecepatan dan kelincahan secara bersama-sama
terhadap keterampilan menggiring bola pada club futsal Yaspia Cikarang.

Metode yang diterapkan dalam menyelenggarakan penelitian ini adalah metode korelasi, guna
memberikan gambaran dari data-data yang akan diperoleh dari hasil penelitian. Populasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah 22 orang dan sampel yang diambil berjumlah 12 orang dengan
metode purposive sampling.

Hasil penelitian ini menunjukkan, hasil uji signifikan koefisien korelasi menunjukkan bahwa
masing-masing variabel bebas yaitu kecepatan dan kelincahan terhadap keterampilan menggiring
bola menghasilkan angka t hitung masing-masing sebesar 10,8686 dan 12,2996. Angka tersebut lebih
besar dari t tabel yang berada pada α = 0,05 dk = n – 2 = 10, yaitu sebesar 2,228. Dengan demikian
kedua jenis variabel bebas memberikan kontribusi yang positif terhadap variabel terikat. Sedangkan
koefisien korelasi multiple hubungan antara kecepatan dan kelincahan terhadap keterampilan
menggiring bola diperoleh harga R = 0,98 setelah dilakukan penghitungan diperoleh harga F hitung
109,14, kemudian dilakukan uji F taraf nyata 0,05 dengan dk = 2/9 diperoleh harga F tabel 4,26.
Hubungan antara kecepatan terhadap keterampilan menggiring bola sebesar 92,16%, sedangkan
korelasi antara kecepatan terhadap keterampilan menggiring bola sebesar 94,09%. Maka kelincahan
memiliki hubungan yang lebih besar terhadap keterampilan menggiring bola dibandingkan kecepatan.

Kata kunci : Kecepatan, Kelincahan, Menggiring bola.

1
ABSTRACT

This study aims to: 1) find out whether there is a relationship between speed and dribbling
skills at the Yaspia Cikarang futsal club, 2) find out whether there is a relationship between agility
and dribbling skills at the Yaspia Cikarang futsal club, 3) find out whether there is a relationship
between speed and agility in general together on dribbling skills at the Yaspia Cikarang futsal club.

The method applied in conducting this research is the correlation method, to provide an
overview of the data to be obtained from the research results. The population used in this study was
22 people and the samples taken were 12 people with the purposive sampling method.

The results of this study show, the results of the significant correlation coefficient test indicate
that each independent variable, namely speed, and agility on dribbling skills, produce at count of
10.8686 and 12.2996, respectively. This figure is greater than t table which is at = 0.05 dk = n – 2 =
10, which is 2.228. Thus, both types of independent variables make a positive contribution to the
dependent variable. While the multiple correlation coefficient of the relationship between speed and
agility on dribbling skills, the value of R = 0.98 is obtained after the calculation is carried out, the
calculated F value is 109.14, then the F test is carried out with a real level of 0.05 with dk = 2/9, the
F table value is obtained. 4.26. The relationship between speed and dribbling skills is 92.16%, while
the correlation between speed and dribbling skills is 94.09%. So agility has a greater relationship to
dribbling skills than speed.

Keywords: Speed, Agility, Dribbling.

2
Pendahuluan

Latar Belakang Masalah

Olahraga merupakan kegiatan yang dilakukan dengan memerlukan kondisi fisik yang baik. Di era
perkembangan olahraga yang makin maju saat ini masyarakat memiliki banyak pilihan untuk dapat
melakukan kegiatan olahraga. Salah satu jenis olahraga yang sangat digemari adalah olahraga
permainan.

Bukan sekedar hanya untuk mendapatkan kebugaran seseorang melakukan aktivitas olahraga, namun
olahraga saat ini juga dijadikan sebagai salah satu kegiatan untuk memperoleh prestasi. Salah satu
cabang olahraga yang banyak digemari masyarakat di ialah futsal. Futsal merupakan cabang Olahraga
yang menggunakan aktivitas fisik dan termasuk ke dalam salah satu permainan bola besar dengan
memerlukan motivasi untuk dapat berjuang melawan diri sendiri sebelum mengalahkan orang lain.
Futsal merupakan cabang olahraga yang sudah lama ada namun masyarakat Indonesia baru mengenal
futsal baru pada tahun 2000-an sampai sekarang. Kini futsal menjadi olahraga yang disenangi oleh
setiap lapisan masyarakat mulai dari anak-anak, dewasa, pria dan wanita. Olahraga futsal bisa
dijadikan suatu kegiatan yang dapat mengisi waktu luang untuk menghilangkan kejenuhan dalam
melaksanakan kegiatan sehari-hari, tetapi tidak sedikit masyarakat menjadikan olahraga futsal
sebagai olahraga yang profesional, hal ini ditandai dengan banyaknya event-event yang diadakan oleh
lembaga-lembaga tertentu seperti intansi pemerintah, lembaga pendidikan, tingkat nasional maupun
internasional (Iqbal, 2019).

Di dunia ada dua badan internasional futsal, yaitu AMF (Association Mundial de Futsal) dengan POFI
(Persatuan Olahraga Futsal Indonesia) sebagai representatifnya di Indonesia dan FIFA yang
membawahi sepakbola futsal, sepakbola pantai dengan PSSI sebagai wakilnya di Indonesia.Tujuan
utama pendidikan adalah mengembangkan individu menjadi individu yang kreatif, berdaya cipta, dan
yang dapat menemukan sendiri atau discover. Pendidikan adalah proses menolong, membimbing,
mengarahkan dan mendorong, individu agar tumbuh dan berkembang sesuai dengan yang diharapkan
di masa sekarang dan masa yang akan dating. Tujuan pendidikan tersebut adalah mengembangkan
seluruh potensi yang dimiliki siswa yang melibatkan aspek-aspek kognitif, afektif, psikomotor.

Menurut Ardianto (2013), futsal merupakan cabang olahraga beregu yang dilakukan didalam ruangan
dan dimainkan 5 orang dari masing-masing tim. Permainan futsal adalah permainan yang sangat cepat
dan dinamis. Permainan futsal sama dengan sepakbola, yang membedakan dari kedua permainan ini
3
adalah jumlah pemain, ukuran bola, ukuran lapangan dan ada beberapa teknik dasar juga yang
berbeda (Purba dkk, 2014). Salah satu kelebihan permainan futsal adalah dengan ukuran lapangan
yang kecil sehingga tidak membutuhkan lahan yang sangat luas seperti lapangan sepak bola. Futsal
sebenarnya merupakan olahraga yang kompleks, karena memerlukan teknik dan taktik khusus. Begitu
pula dalam hal kondisi fisik, permainan futsal memiliki perbedaan dengan olahraga-olahraga yang
lain. Karakteristik olahraga futsal adalah membutuhkan daya tahan kecepatan, daya tahan kekuatan,
dan kelincahan dalam waktu yang relatif lama (Norito, 2015).

Dengan menguasai teknik dasar menggiring bola seorang pemain akan mampu memberikan ruang
terhadap pemain lain, juga memberikan peluang untuk dapat mencetak angka dengan cara melewati
lawan dan membuka ruang untuk melakukan shooting. Teknik dasar dribbling yang baik sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu penguasaan bola yang baik, keseimbangan tubuh ketika
mempertahankan bola, serta kondisi fisik yang baik secara fungsional yaitu kecepatan dan kelincahan
ketika melakukan pergerakan dalam berakselerasi. Penguasaan teknik dan kondisi fisik ketika
melakukan dribbling memiliki peran penting untuk mencapai suatu prestasi dalam permainan futsal
(Norito, 2015).

Menurut Lhaksana (2012) Teknik dribbling merupakan keterampilan penting dan mutlak harus
dikuasai oleh setiap pemain futsal. Ketika seorang pemain memiliki kemampuan menggiring bola
yang baik maka pemain akan sangat mudah untuk melewati lawan, mengatur tempo permainan, dan
memudahkan untuk masuk ke pertahanan lawan sehingga kesempatan untuk memenangkan
pertandingan sangat terbuka. Dalam olahraga futsal unsur kondisi fisik sangat dibutuhkan. Beberapa
komponen kesegaran jasmani yang berkaitan dengan kondisi fisik, yaitu kekuatan, kelentukan,
komposisi tubuh, daya tahan (kardiorespirasi dan otot), kecepatan, kelincahan, keseimbangan,
koordinasi dan kecepatan reaksi (Nurhasan, 2012). Kondisi fisik sangat berperan dalam cabang
olaharaga futsal. Kecepatan dan kelincahan dibutuhkan oleh pemain futsal dalam menghadapi situasi
tertentu dan kondisi pertandingan yang menuntut unsur kecepatan dan kelincahan dalam bergerak
untuk menguasai bola.

Kecepatan berhubungan dengan bagaimana seseorang membawa bola ke dengan cepat. Kelincahan
berhubungan dengan bagaimana seseorang dapat mengubah arah atau posisi dengan cepat dan tepat
(Irawan & Hariadi, 2019). Menurut Widiastuti (2019) Kelincahan adalah kemampuan mengubah arah
atau posisi tubuh dengan cepat yang dilakukan bersama-sama dengan gerak lainnya. Seorang pemain
futsal yang memiliki kecepatan dan kelincahan yang baik pada saat menggiring bola akan mudah
untuk menghindari lawan. Selaras dengan pernyataan Akhmad (2018) bahwa “Apabila pemain
sepakbola memiliki kecepatan, kelincahan secara bersamasama dalam kondisi yang baik akan mampu

4
melakukan seluruh rangkaian dalam pelaksanaan gerakan menggiring bola pada permainan
sepakbola”.

Teknik dasar bermain futsal yang harus dikuasai meliputi menendang bola, menghentikan bola,
menggiring bola , gerak tipu, tacling, tendangan kedalam dan teknik menjaga gawang menghentikan
bola diantaranya adalah menjaga dan melindungi bola dengan kaki untuk terus dibawa kedepan
disebut juga menggiring bola (dribbling). Menggiring bola tidak hanya membawa bola menyusuri
lapangan dan lurus ke depan melainkan menghadapi lawan yang jaraknya cukup dekat dan rapat. Hal
ini menuntut seorang pemain futsal untuk memiliki kemampuan menggiring bola dengan baik.
Menggiring bola adalah membawa bola dengan kaki dengan tujuan melewati lawan. Menggiring bola
(dribbling) berguna untuk melewati lawan, mencari kesempatan memberi umpan kepada kawan dan
untuk menahan bola tetap ada dalam penguasaan menggiring bola (dribbling) memerlukan
keterampilan yang baik dan dukungan dari unsur-unsur kondisi fisik yang baik pula seperti kecepatan
dan kelincahan dapat memberikan kemampuan gerak lebih cepat.

Kabupaten Bekasi merupakan salah satu kabupaten yang banyak memiliki atlet olahraga futsal
khususnya kecamatan Cikarang dan salah satu club futsalnya yaitu Club Futsal Yaspia Cikarang yang
berlokasi di kecamatan Cikarang Barat kabupaten Bekasi. Berdasarkan hasil observasi di Club Futsal
Yaspia Cikarang masih Rendahnya kecepatan dan kelincahan dalam keterampilan menggiring bola
pada tim futsal Yaspia Cikarang, kurang baiknya kondisi fisik kelentukan yang menentukan tingkat
keterampilan tim futsal Yaspia Cikarang, latihan kecepatan dan kelincahan jarang dilakukan saat
pertemuan latihan rutin sehingga menyebabkan rendahnya kemampuan kecepatan dan kelincahan
menggiring bola pada tim futsal Yaspia Cikarang, hubungan kecepatan dan kelincahan dengan
keterampilan menggiring bola pada tim futsal Yaspia Cikarang belum diketahui. Hal ini terlihat saat
penulis melakukan observasi ke lapangan saat club futsal Yaspia Cikarang melakukan latihan rutin,
pemain melakukan teknik menggiring bola, namun begitu lambat dan kondisi badan saat menggiring
bola sangat kaku sehingga kurang maksimal dalam menggiring bola serta kurangnya kelentukan fisik
saat latihan menggiring bola dikarenakan jarangnya atlet melakukan latihan kecepatan dan
kelincahan.

Berdasarkan uraian masalah diatas, hasil observasi, dan hasil analisis angket maka penulis tertarik
untuk meneliti masalah tersebut dan mengambil judul tentang Hubungan Antara Kecepatan Dan
Kelincahan Terhadap Keterampilan Menggiring Bola Pada Tim Futsal Yaspia Cikarang.

5
Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara kecepatan dengan
keterampilan menggiring bola pada tim futsal Yaspia Cikarang, seberapa besar hubungan antara
kelincahan dengan keterampilan menggiring bola pada tim futsal Yaspia Cikarang, dan seberapa
besar hubungan antara kecepatan dan kelincahan secara bersama dengan keterampilan menggiring
bola pada tim futsal Yaspia Cikarang.

Kajian Teoritik

Pengertian Permainan Olahraga Futsal

Olahraga futsal merupakan salah satu olahraga yang dimainkan oleh dua tim yang permainnya
didasari dengan bola. Permainan futsal merupakan permainan olahraga tim dimana kerja sama antar
pemain sangat dibutuhkan tanpa adanya kerja sama yang baik permainan futsal tidak akan bagus,
maka dari itu setiap pemain selain mempunyai teknik dasar yang bagus juga dibutuhkan fisik yang
prima untuk mencapai sebuah prestasi salah satunya yaitu komponen fisik kelincahan. Permainan
bola voli di Indonesia berkembang dan diperkenalkan oleh bangsa Belanda ketika menjajah
Indonesia. Sejak 1938, olahraga bola voli mulai dikenal masyarakat Indonesia.

Pengertian Permainan Futsal adalah sebuah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim mirip
seperti permainan sepakbola, yang masing- masing beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah
memasukkan bola ke gawang lawan, dengan memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima pemain
utama, setiap regu juga diizinkan memiliki pemain cadangan. Tidak seperti permainan sepakbola
dalam ruangan lainnya, lapangan futsal dibatasi garis, bukan net atau papan. Berikut Menurut Sukirno
(2015) Penjelasan tentang aturan permainan futsal yang mengacu pada peraturan FIFA :
1. Peraturan Permainan Futsal

a. Lapangan

Ukuran lapangan harus berbentuk bujur sangkar. Garis samping pembatas lapangan harus lebih
Panjang dari garis gawang :

1) Panjang : Minimal 25 m

Maksimal 42 m

2) Lebar : Minimal 15 m

: Maksimal 25 m
6
Ukuran Pertandingan Internasional :

1) Panjang : Minimal 15 m

Maksimal 42 m

2) Lebar : Minimal 18 m

Maksimal 22 m

b. Tanda Lapangan

1) Lapangan ditandai dengan garis. Garis tersebut termasuk garis pembatas lapangan. Garis
yang lebih panjang disebut garis samping (touched line) dan yang lebih pendek disebut garis
gawang (goal line).

2) Lebar garis pembatas 8 cm.

3) Lapangan dibagi menjadi dua dan diberi garis tengah.

4) Titik tengah ditandai pada garis setengah lapangan dan lingkaran pada titik tengah dibuat
dengan radius 3 m.

c. Daerah Penalti

Daerah pinalti ditandai pada masing-masing ujung lapangan sebagai berikut: seperempat
lingkaran, dengan radius 6 m, ditarik sebagai pusat di luar dari masing-masing tiang gawang,
dan, seperempat lingkaran digambarkan garis pada sudut kanan hingga garis gawang dari luar
tiang gawang. Bagian atas dari masing-masing seperempat lingkaran dihubungkan dengan garis
sepanjang 3,16 m berbentuk paralel/sejajar dengan garis gawang antara kedua tiang gawang
tersebut.

d. Daerah Pergantian Pemain

Daerah pemain cadangan terletak pada samping lapangan dengan tempat duduk tim di kedua
sisi yang sama sehingga mempermudah untuk pergantian pemain. Daerah pergantian pemain
terletak depan tempat duduk pemain cadangan dan dengan panjang 5 m. Daerah ini ditandai
pada masing-masing sisi dengan garis yang memotong garis samping. dengan lebar garis 8 cm
dan panjang 80 am, dimana 40 an digambarkan didalam lapangan dan 40 am diluar lapangan.
Daerah bebas berjarak 5 m dari garis tengah dan garis samping. Daerah bebas ini, secara
langsung di depan pencatat waktu dan harus tetap dalam keadaan kosong dan bebas pandangan.

7
e. Gawang

Gawang harus ditempatkan pada bagian tengah dari masing-masing garis gawang. Gawang
terdiri atas dua tiang gawang (goal/posisi) yang sama dari masirig-masing sudut dan
dihubungkan dengan puncak tiang oleh palang gawang secara horizontal (cross bar).

Jarak antar tiang ke tiang gawang 3 m dan jarak dari ujung bagian .bawah.tanah ke palang
gawang adalah 2 m.

Kedua tiang gawang dan palang gawang memiliki lebar dan dalam yang yang sama yakni 8 cm.
Jaring dapat dibuat dari nilon yang diikat ke tiang gawang dan palang gawang dibahagian
belakang yang diberi beban.

f. Bola Futsal

Bola dalam permainan futsal, memiliki aturan sebagai berikut.

1) Berbentuk bulatan sempurna

2) Terbuat dari kulit atau bahan lainnya yang layak.

3) Keliling Bola tidak kurang dari 62 cm dan tidak lebih dari 64 cm.

4) Berat boal minimal 400 gram dan maksimal 440 gram, pada saat pertandingan dimulai.

5) Memiliki tekanan sama dengan 0,4 – 0,6 atmosfer atau sama dengan 400 – 600 cm pada
permukaan laut.

6) Bola dari bahan yang berbulu tidak diperbolehkan dalam pertandingan internasional.

Komponen Teknik Dalam Permainan Futsal


Muharnanto (2008:12) mengemukakan dalam olahraga futsal terdapat beberapa teknik dasar futsal
yang harus dipelajari, diantaranya adalah :

1. Mengoper (passing)

2. Menggiring Bola (dribbling)

3. Menghentikan Bola (stoping)

4. Mengumpan Lambung (chipping)

5. Menendang (shooting)

8
Keterampilan Menggiring Bola

Keterampilan menurut (Sukirno, 2015), adalah keterampilan dipandang sebagai satu perbuatan atau
tugas yang merupakan indikator dari tingkat kemahiran seseorang dalam melaksanakan suatu tugas.
Teknik dasar bermain futsal adalah semua cara pelaksanaan gerakan-gerakan yang diperlukan untuk
bermain futsal, terlepas sama sekali dari permainannya, artinya memerintah badan sendiri dan
memerintah bola dengan kakinya, dengan tungkainya, dengan kepalanya, dengan badannya, kecuali
dengan lengannya. Jadi setiap pemain harus dapat memerintah bola, bukan bola memerintah pemain.
Dribbling adalah menggiring bola atau membawa bola, mempercepat, membelokkan bola, dan
menghentikan bola. Dribbling menuntut pemain memiliki control bola yang bagus. Tak jarang banyak
pemain bola kuwalahan dalam merebut bola dari pemain yang memiliki control dribble yang baik.
Kemampuan menggiring bola dalam bermain sepakbola merupakan suatu kemampuan dasar yang
harus bisa dikuasai oleh pemain. Dengan kemampuan menggiring bola yang baik, seorang pemain
dapat melewati lawan dengan mudah kemudian memberikan umpan atau melakukan tembakan ke
gawang lawan sehingga peluang terciptanya gol akan semakin banyak. Hal ini berarti bahwa
kemampuan menggiring bola dapat mempengaruhi kemampuan bermain seseorang. Selain itu,
melalui kemampuan menggiring bola dapat dilihat kelak seseorang tersebut masuk dalam posisi
bagian yang berada dalam tim.

Hakikat Kecepatan

Menurut Ismaryati (2012), mendefinisikan kecepatan adalah kemampuan bergerak dengan


kemungkinan kecepatan tercepat. Kecepatan merupakan gabungan dari tiga elemen, yakni : waktu
reaksi, frekuensi gerakan per unitwaktu, dan kecepatan menempuh suatu jarak. Bertolak dari teori
yang telah dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kecepatan merupakan kemampuan
seseorang untuk melakukan reaksi, dengan bergerak secepat-cepatnya ke arah sasaran yang telah
ditetapkan adanya respon dan tentunya kecepatan juga termasuk salah satu kompenen yang harus
dimiliki seorang atlet sangat berguna untuk membantu tim ketika dalam bertahan, menyerang,
mencetak gol dan serta tentunya dapat menunjang prestasi tim.

Hakikat Kelincahan

Menurut Budiwanto (2012: 39) Kelincahan adalah kemampuan mengubah arah atau posisi badan
secara cepat dan melakukan gerakan lanjutan yang lainnya, sedangkan menurut Eri Pratiknyo
Dwikusworo (2012) Kelincahan adalah kemampuan untuk merubah arah dengan cepat dan efektif
sambil bergerak atau berlari hampir dengan kecepatan penuh. Kelincahan merupakan salah satu
komponen penting yang menunjang gerakan dribble futsal yang harus dimiliki oleh atlet karena
9
kelincahan yang dimilki individu atau seorang atlet futsal tentunya akan dapat membantu tim baik
dalam menyerang, mencetak gol maupun dalam bertahan serta tentunya dapat membantu tim meraih
kemenangan. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa apabila seorang pemain
memiliki kelincahan yang baik maka seorang pemain juga akan memiliki kemampuan menggiring
bola dengan baik. Perlu diingat bahwa selain kelincahan ada beberapa komponen yang juga dapat
mempengaruhi dari kualitas menggiring bola seperti kecepatan, kelentukan. Selain itu juga factor
yang dapat mempengaruhi hasil dari kelincahan, yaitu usia, jenis kelamin, dan kelelahan.

Hubungan Kecepatan Terhadap Keterampilan Menggiring Bola

Tidak dapat dipungkiri bahwa kecepatan sangat berpengaruh pada saat melakukan dribbling karena
teknik ini dibutuhkan sebagai cara untuk bergerak ketika melewati lawan dan membuka ruang untuk
melakukan operan atau tembakan, hal ini sejalan dengan pendapat Mielke (2014) bahwa “Pemain
harus mampu menguasai bola pada saat sedang bergerak, berdiri, atau bersiap melakukan operan
atau tembakan”. Menurut Mulyono (2014:55) mengemukakan bahwa “seorang pemain futsal teknik
kecepatan yang mempuni, baik saat mengontrol bola, menggiring bola, melakukan shooting, maupun
mengumpan bola pada temannya”. Kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa apabila seorang
pemain memiliki kecepatan yang baik maka seorang pemain juga 3 akan memiliki kemampuan
menggiring bola dengan baik. Terlebih kecepatan merupakan kondisi fisik yang memperngaruhi
seorang pemain ketika melakukan teknik dribbling dengan menggunakan kaki bagian mana saja
untuk melakukan sebuah akselerasi serta memberikan suatu kontribusi kepada tim pada sebuah
pertandingan.

Kecepatan melibatkan koordinasi otot-otot besar pada tubuh dengan cepat dan tepat dalam suatu
aktifitas tertentu. Kecepatan dapat dilihat dari sejumlah besar kegiatan dalam olahraga meliputi kerja
kaki (footwork) yang efisien dan perubahan posisi tubuh dengan cepat. Seseorang yang mampu
bergerak dengan koordinasi seperti tersebut diatas yang cepat dan tepat berarti memiliki kecepatan
yang baik.

Hubungan Kelincahan Terhadap Keterampilan Menggiring Bola


Menurut (Yani SMP & Pelampang Sumbawa, 2021) salah satunya adalah hubungan kelincahan
(agility) yang nantinya sangat membantu bergerak bebas, cepat dan berkelit dari sergapan maupun
penyergapan lawan. Selanjutnya (Maulana, A., Zulfikar, Z., & Ifwandi, 2020). Pentingnya kelincahan
oleh setiap pemain berusaha merebut bola dan menutup ruang tembak sehingga pemain serang harus

10
mampu bergerak dan merubah arah dengan cepat guna mengecoh pertahanan lawan dan membuka
ruang tembak. Dapat disimpulkan dalam menggiring bola seorang pemain sepakbola membutuhkan
kelincahan yang dilakukan pada saat berlatih maupun bertanding tergantung juga kemampuan sistem
gerak tubuh dengan merespon terhadap situasi dan kondisi yang dihadapi dan dikehendaki.

Seorang pemain yang kurang lincah dalam melakukan suatu gerakan akan sulit untuk menghindari
sentuhan-sentuhan perseorangan yang dapat mengakibatkan kesalahan perseorangan. Kelincahan
melibatkan koordinasi otot-otot besar pada tubuh dengan cepat dan tepat dalam suatu aktifitas
tertentu. Kelincahan dapat dilihat dari sejumlah besar kegiatan dalam olahraga meliputi kerja kaki
(footwork) yang efisien dan perubahan posisi tubuh dengan cepat. Seseorang yang mampu merubah
posisi yang berbeda dalam kecepatan tinggi dengan koordinasi yang baik, berarti kelincahannya
cukup baik. Individu yang mampu merubah posisi yang satu ke posisi yang lain dengan koordinasi
dan kecepatan yang tinggi memiliki kesegaran yang baik dalam komponen kelincahan. Dalam
beberapa hal, kelincahan menyatu dengan tenaga. Kelincahan diperlukan sekali dalam melakukan
gerak tipu pada saat menggiring bola.

Anggapan Dasar

Futsal merupakan permainan beregu dengan jumlah pemain lima orang termasuk penjaga gawang,
permainan dilakukan selama 2 x 20 menit dipimpin oleh seorang wasit dan dibantu oleh dua hakim
garis. Futsal merupakan olahraga yang menarik dan dinamis dikarenakan bola bergulir secara cepat
dari kaki ke kaki. Dalam permainannya adalah serangkaian situasi yang yang berubah secara konstan,
masing-masing berlangsung hanya sekejap sebelum bercampur dengan situasi berikutnya dan
dibutuhkankemampuan untuk membuat keputusan yang tepat dan benar dalam waku yang singkat.
Untuk itu diperlukan kondisi fisik yang baik, karena kedua team saling bergantian melakukan
serangan dalam kondisi lapangan yang kecil serta waktu yang singkat. Disamping itu, olahraga
futsal membutuhkan keterampilan teknik skill dan fisik yang tinggi seperti halnya dalam cabang
olahraga sepakbola. Adapun keterampilan teknik yang harus dikuasai oleh pemain Futsal adalah
mengumpan, menembak bola ke gawang, menggiring dan menahan bola. Untuk keterampilan
menggiring bola itu sendiri merupakan teknik yang tidak mudah untuk dimiliki.

11
Hipotesis

Hipotesis adalah sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian
sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Suharsimi, 2013). Adapun hipotesis dalam
penelitian ini adalah:
H1.Ada hubungan antara kecepatan dengan keterampilan menggiring bola pada tim futsal Yaspia
Cikarang.
H2. Ada hubungan antara kelincahan dengan keterampilan menggiring bola pada tim futsal Yaspia
Cikarang.
H3. Ada hubungan antara kecepatan dan kelincahan dengan keterampilan menggiring bola pada tim
futsal Yaspia Cikarang.

METODE

Metode penelitian menurut Sugiyono, (2021:2) adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu.

Sedangkan metode penelitian menurut Mia Kusumawati, (2015:1), penelitian adalah suatu
penyelidikan atau suatu usaha pengujian yang dilakukan secara teliti dan kritis dalam mencari fakta-
fakta atau prinsipprinsip dengan menggunakan langkah-langkah tertentu.

Penelitian ini dilakukan dengan metode survey dengan teknik korelasional, yaitu suatu penelitian
untuk mengumpulkan data yang diperoleh dengan cara mengukur dan mencatat hasil dari pengukuran
yang terdiri dari tes kecepatan, kelincahan, dan keterampilan menggiring bola menggunakan cones
sebagai pembatas pada Club Futsal Yaspia Cikarang.

Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah 12 atlet Yaspia Cikarang

Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian ini berlangsung.
Penelitian ini dilaksanakan satu bulan yaitu September - Oktober 2022.

2. Tempat Penelitian
12
Penelitian ini dilakukan di lapangan Venny Futsal, Jalan Ki Hajar Dewantara No.40, Karangasih,
Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat.

Desain dan Instrumen Penelitian


Desain penelitian mempunyai dua macam pengertian, yaitu secara luas dan sempit. Secara luas,
desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perancanaan dan pelaksanaan
penelitian. Secara sempit diartikan penggambaran secara jelas tentang hubungan antar variabel
pengumpulan data, dan analisis data. (Hamid 2013:220).

Keterangan:

X1 : Kecepatan

X2 : Kelincahan

Y : Keterampilan menggiring bola futsal

Berikut langkah-langkah penelitian :

13
POPULASI

SAMPEL

TES MENGGIRING
TES KECEPATAN TES KELINCAHAN
BOLA FUTSAL

PENGOLAHAN DATA

ANALISIS DATA

KESIMPULAN

Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2021) instrumen penelitian adalah alat atau tes yang digunakan untuk
mengumpulkan data guna mendukung dalam keberhasilan suatu penelitian. Tes adalah serentetan
pertanyaan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok (Arikunto, 2016). Adapun instrumen
yang digunakan menurut Widiastuti (2019) sebagai berikut:

1. Tes Lari Cepat 40 Meter

START FINISH

40 Meter

14
Tingkatan Tes Lari Cepat 40 Meter
Waktu Tingkatan
< 6,3 Detik Sangat Baik
6,4 – 6,9 Detik Baik
7,0 – 7,7 Detik Cukup
7,8 – 8,8 Detik Rendah
> 8,9 Detik Sangat Rendah

2. Tes Illinois Agility Run

AAgility Run Ratings

Tingkatan Laki-Laki Perempuan


Sangat Baik < 15.2 < 17.0
Baik 16.1 – 15.2 17.9 – 17.0
Cukup 18.1 – 16.2 21.7 – 18.0
Rendah 18.3 – 18.2 23.0 – 21.8
Sangat Rendah > 18.3 > 23.0

15
3. Tes Menggiring Bola

Tehnik Analisis Data

1. Mencari nilai rata-rata X̅ dari data hasil penelitian dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan:

x̅ : Nilai rata-rata yang dicari

xi : Jumlah Skor

n : Jumlah Responden

16
2. Mencari simpangan baku (S) dari data hasil penelitian dengan rumus sebagai berikut :

∑(𝒙𝟏 −𝑋 )²
S= √ 𝒏−𝟏

Keterangan :

S : Simpangan baku yang dicari


∑(𝑥1−𝑋̅)² : Jumlah hasil pengquadratan nilai skor dikurangi nilai skor dikurangi rata-rata
n : Jumlah sampel

3. Uji Normalitas

Uji normalitas data menggunakan uji normalitas dengan Liliefors sebagai berikut :
a. Pengamatann X1 , X2, …………………….. Xn dijadikan bilangin baku Z1,
Z2……………………..Zn dengan menggunakan rumus :

b. Untuk setiap bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian
dihitung peluang.

F = (Z1) = P (Z ≤ Z1)
c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2……………….Zn yang lebih kecil atau sama dengan Z1 jika
proporsi ini dinyatakan oleh S
(Z1), maka :

S = (Z1) =

17
4. Menghitung koefisien korelasi antara (X1) dan (Y) sebagai berikut :

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi yang dicari


XY : Jumlah perkalian skor X dan skor Y
ƩX : Jumlah skor X
ƩY : Jumlah skor Y
n : Jumlah pasangan sampel X dan Y

5. Untuk memberikan interpretasi terhadap kuatnya korelasi

Interpretasi Koefisien Korelasi Tes

Nilai r Kriteria
0,00 Tidak ada hubungan
± 0,01 - ± 0,20 Rendah
± 0,21 - ± 0,50 Sedang
± 0,51 - ± 0,70 Cukup
± 0,71 - ± 0,90 Tinggi
± 1,90 - ± 1,00 Sempurna

6. Menguji signifikasi koefisiensi korelasi (X1 dan Y) sebagai berikut :

Thitung
Keterangan :

t : Nilai signifikasi koefisiensi korelasi yang dicari


r : Koefisiensi korelasi yang diperoleh
n : Jumlah sampel

r2 hasil pengquadratan koefisien korelasi

18
7. Menghitung koefisiensi korelasi antara (X2) dan (Y) sebagai berikut :

𝒏 ∑ 𝑿𝒀−(∑ 𝑿) ( ∑ 𝒀)
𝒓𝒙𝒚 =
√ (𝒏(∑ 𝑿𝟐 )−(∑ 𝑿)𝟐 )(𝒏(∑ 𝒀𝟐 )−(∑ 𝒀)𝟐 )

Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi yang dicari
XY : Jumlah perkalian skor x dan skor y
ƩX : Jumlah skor X
ƩY : Jumlah skor Y
n : Jumlah pasangan sampel X dan Y

8. Menguji signifikasi koefisiensi korelasi (X2 dan Y) sebagai berikut :

Thitung

Keterangan :

u : Nilai signifikasi koefisiensi korelasi yang dicari


r : Koefisiensi korelasi yang diperoleh
n : Jumlah sampel
r2 hasil pengquadratan koefisien korelasi

9. Menghitung koefisien korelasi ganda antara variabel (X1), (X2), (Y) sebagai berikut :

Keterangan :
Ryx1 x2 : Koefisien korelasi ganda antara variabel X1 dan X2
secara bersama-sama dengan variabel Y
ryx1 : Koefisien korelasi X1 dan Y
ryx2 : Koefisien korelasi X2 dan Y
rx1x2 : Koefisien korelasi X1 dan X2

19
10. Menguji signifikansi koefisien korelasi antara korelasi antara indeks (X 1), (X2), dan (Y)
sebagai berikut :

Keterangan :

r : Koefisien korelasi ganda


n : Banyaknya anggota sampel bebas
k : Banyaknya variabel bebas

11. Validitas

Untuk mencari derajat/tingkat suatu tes dengan menggunakan teknik korelasi product
moment yang dikemukakan pearson. a. Korelasi product moment dengan simpangan :

∑ 𝒙𝒚
𝒓𝒙𝒚 =
√ (∑ 𝒙𝟐 )(∑ 𝒚𝟐 )

Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y.
Ʃxy : Jumlah perkalian x dengan y

X2 : Kuadrat dari x

Y2 : Kuadrat dari y

Selanjutnya, untuk menguji tingkat validitas suatu tes dihitung signifikansi koefisien
korelasi yang diperoleh menggunakan uji-t dengan rumus sebagai berikut :

𝒓√ ∑ 𝒏−𝟐
𝒕𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 =
√ ∑ 𝟏−𝒓𝟐

Keterangan :

t : Nilai t hitung

r : Koefisien korelasi hasil r hitung


n : Jumlah responden/data

20
Interpretasi Validitas Tes
Nilai r validitas Interpretasi
Antara 0,800 – 1,000 Sangat tinggi
Antara 0,600 – 0,799 Tinggi
Antara 0,400 – 0,599 Cukup tinggi
Antara 0,200 – 0,399 Rendah
Antara 0,000 – 0,199 Sangat rendah (tidak valid)

12. Uji Reliabilitas

Untuk mengetahui taraf kepercayaan suatu tes. Apabila tes dapat dikatakan
mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang
tetap.
a. Menghitung reliabilitas tes keterampilan menggiring bola

Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y. Dua variabel
yang dikorelasikan ( x = x - x̅ dan y = y - y̅ )
Ʃxy : Jumlah perkalian x dan y
Ʃx : Jumlah skor x
Ʃy : Jumlah skor y
x2 : Kuadrat dari x
y2 : Kuadrat dari y

b. Menghitung korelasi koefisien reliabilitas tes

𝟏𝟏
𝟐 (𝑹𝟐.𝟐)
𝑹𝒊𝒊 = 𝟏𝟏
(𝟏+𝑹𝟐.𝟐)

Keterangan :
R1/2 1/2 : Reliabilitas tes

21
Rii : Koefisien reliabilitas seluruh tes

Kriteria penafsiran indeks korelasinya (r) adalah sebagai berikut :


Interpretasi Reliabilitas Tes
Nilai r reliabilitas Interpretasi
0,800 – 1,000 Sangat Tinggi
0,600 – 0,799 Tinggi
0,400 – 0,599 Cukup
0,200 – 0,399 Rendah

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Deskripsi Data
Untuk membuktikan ada tidaknya hubungan antara kecepatan dan kelincahan
terhadap kemampuan menggiring bola dalam permainan futsal pada Club Yaspia Cikarang,
penulis mengolah dan menganalisis data yang terkumpul dengan menggunakan teknik
statistik. Adapun langkah pertama yang diambil dengan mencari rata-rata dan simpangan
baku dari tiga variabel penelitian dengan hasil penghitungan sebagai berikut :

Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku


No. Variabel x̅ S

1. Kecepatan 6,91 0,73


2. Kelincahan 16,05 1,23
3. Menggiring 13,06 1,31

Setelah dihitung nilai rata-rata, dan simpangan baku dari setiap variabel, langkah
selanjutnya adalah menghitung normalitas distribusi, maka penulis melakukan pendekatan
dengan uji liliefors. Berikut hasil uji normalitas data :

22
Hasil Uji Normalitas
No. Variabel Lo Hitung Lo Tabel Keterangan

1. Kecepatan 0,1249 0,242 Distribusi Normal

2. Kelincahan 0,1429 0,242 Distribusi Normal

3. Menggiring 0,1067 0,242 Distribusi Normal

Dari hasil penghitungan masing-masing perangkat data tersebut di atas maka penulis
menyimpulkan bahwa, hipotesis diterima karena semua Lo hitung < Lo tabel pada taraf nyata
(a) = 0,05 dan n = 12 adalah 0,242.
Sehingga distribusi perangkat data tersebut berdistribusi normal.

2. Pengujian Hipotesis
Untuk mengetahui kontribusi dari kedua komponen fisik tersebut, yaitu kecepatan dan
kelincahan terhadap kemampuan menggiring bola dalam permainan futsal pada club futsal
Yaspia Cikarang, maka penulis melakukan analisis melalui beberapa penghitungan, yaitu
sebagai berikut :

Hasil Koefisien Korelasi


No. Faktor Nilai Koefisien (r)
1. X1 dan Y 0,96
2. X2 dan Y 0,97
3. X1 dan X2 0,94

Setelah penghitungan koefisien korelasi dari masing-masing variabel bebas dengan


variabel terikat, maka selanjutnya adalah melakukan penghitungan uji signifikansi koefisien
dari yang sama. Berikut hasil penghitungannya :

23
Hasil Uji Signifikansi Koefisien Korelasi
No. Faktor T Hitung T Tabel
1. X1 dan Y 10,8686 2,228
2. X2 dan Y 12,2996 2,228

Hasil penghitungan uji signifikansi koefisien korelasi menunjukkan bahwa masing-


masing variabel bebas yaitu kecepatan dan kelincahan terhadap kemampuan menggiring
bola dalam permainan futsal menghasilkan angka t hitung masing-masing sebesar 10,8686
dan 12,2996. Angka tersebut masih lebih besar dari t tabel yang berada pada a = 0,05 dk = n
– 2 = 10 yaitu sebesar 2,228. Dengan demikian kedua jenis variabel bebas memberikan
kontribusi yang positif terhadap variabel terikat.
Selanjutnya penulis melakukan penghitungan uji signifikansi korelasi multiple dengan
hasil sebagai berikut :

Hasil Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Multiple


Nilai Koefisien F Hitung F Tabel Kesimpulan
Korelasi Multiple
0,98 109,14 4,26 Korelasi
Signifikan

Dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwa koefisen korelasi multiple hubungan
antara kecepatan dan kelincahan terhadap kemampuan menggiring bola pada club futsal
Yaspia Cikarang diperoleh harga R = 0,98, setelah dilakukan penghitungan diperoleh harga
F = 109,14, Kemudian dilakukan uji F taraf nyata 0,05 dengan dk = 2/9 diperoleh f tabel 4,26.
Dengan demikian F hitung lebih besar dari F tabel maka koefisien korelasi multiple tersebut
dinyatakan signifikan.
Hasil taraf persentase hubungan antara kecepatan dan kelincahan terhadap
kemampuan menggiring bola dalam permainan futsal dengan menggunakan pendekatan
tingkat persentase kontribusi sebagai berikut :
Keterangan :

TPK = R2 x 100% TPK : Tingkat Persentase Kontribusi

R2 : Koefisien Deterrminasi

24
Dari penggunaan rumus di atas maka hasilnya sebagai berikut :

Taraf Persentase Hubungan Antara Kecepatan dan Kelincahan Terhadap Kemampuan


Menggiring Bola
Faktor Koefisien Korelasi (r) r² Persentase Kontribusi
r² x 100%
X1 dan Y 0,96 0,9216 92,16%
X2 dan Y 0,97 0,9409 94,09%
X1 dan X2 0,94 0,8836 88,36%

Berdasarkan tabel 4.6 diketahui korelasi kecepatan terhadap kemampuan menggiring


bola sebesar 92,16%, korelasi kelincahan terhadap kemampuan menggiring bola sebesar
94,09%, sedangkan korelasi kecepatan dan kelincahan sebesar 88,36%. Dengan demikian
kelincahan memiliki hubungan yang lebih besar terhadap kemampuan menggiring bola
dibandingkan kecepatan.

KESIMPULAN

Berdasarkan pada perumusan masalah, masalah penelitian, tujuan penelitian, dan hasil pengolahan
serta analisis data, penulis menyimpulkan sebagai berikut :
1. Korelasi dari komponen kecepatan diajukan, komponen fisik tersebut memiliki korelasi
yang cukup terhadap kemampuan menggiring bola. Dengan persentase hubungan sebesar
92,16%.
2. Korelasi dari komponen kelincahan diajukan, komponen fisik tersebut memiliki korelasi
yang lebih baik terhadap kemampuan menggiring bola. Denegan persentase hubungan
sebesar 94,09%.
3. Terdapat hubungan yang signifikan antara kecepatan dan kelincahan terhadap
kemampuan menggiring bola, yang berarti jika seorang pemain futsal ingin memiliki
kemampuan menggiring bola yang baik, maka harus memiliki kecepatan dan kelincahan
yang baik pula. Adapun nilai signifikan dari korelasi kedua komponen fisik tersebut
sebesar 109,14, dimana nilai F hitung ini lebih besar dari F tabel pada taraf nyata 0,05
dan dk = 2/9 sebesar 4,26.

25
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2016. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Badaru, Benny. (2017). Latihan Teknik BEYB Bermain Futsal Modern. Bekasi: Cakrawala Cendekia.

Budiwanto, S. (2012). Metode Latihan Olahraga. Malang: UM Press.

Charlim, dkk. 2012. Mengenal Lebih Jauh Tentang Futsal. Jakarta: Multi Kreasi Satudelapan

Gunawan, Y. R., Suherman, A., & Sudirjo, E. (2016). Hubungan Kecepatan Dan
Kelincahan Terhadap Kemampuan Dribbling Bola Futsal Pada Atlet O2Sn
Kecamatan Sumedang Utara. SpoRTIVE, 1(1), 1–11.
https://ejournal.upi.edu/index.php/SpoRTIVE/article/view/3413

Hawindri, B. S., Sugiarto, T., Tomi, A., & Fauzi, I. A. (2020). Pemanfaatan panduan latihan teknik
dasar futsal bagi atlet pemula. Sport Science and
Health, 11(4), 284–290.
http://journal2.um.ac.id/index.php/jfik/article/view/11801/5424%0Ahttp://pa
sca.um.ac.id/conferences/index.php/SNPJ/article/view/1009

Hendarto, A. L., Iqbal, M., & Chan, A. A. S. (2019). Hubungan antara Kecepatan dan Kelincahan
terhadap Kemampuan Dribbling Bola Futsal. Pjor, 57–62. adelukman451@gmail.com

Kurniawan, D., Nurrochmah, S., & H Paulina, F. (2016). Hubungan Antara Kecepatan Lari Dengan
Kemampuan Menggiring Bola Sepak Pada Siswa Usia 13-14 Tahun Ssb Unibraw 82 Malang.
Pendidikan Jasmani, 26(02), 381–397.

Kusumawati, Mia. 2015. Penelitian Pendidikan Penjasorkes. Bandung: Alfabeta

Lukman, A. R., Aldianto, S., & Praktikto, E. J. (2019). Tingkat Keterampilan Dribling Sepakbola
pada SMP Al-Irsyad Surakarta. Buletin Literasi Budaya Sekolah, 1(1), 1–5.
https://doi.org/10.23917/blbs.v1i1.9297

Luxbacher, Joseph, A. 2016. Sepak Bola. Depok: RajaGrafindo Persada.

Muhammad, Memet., Hanif., Aridhotul. (2021). Statistika dalam Pendidikan dan Olahraga. Depok:
RajaGrafindo Persada.

26
Narlan, abdul. (2017). Pengembangan Instrumen Keterampilan Olahraga Futsal.
Jurnal Siliwangi, 3(2), 245.

Purnomo, A., & Irawan, F. A. (2021). Analisis kecepatan dan kelincahan dalam menggiring bola pada
tim futsal. Sepakbola, 1(1), 1.
https://doi.org/10.33292/sepakbola.v1i1.90

Sakir Romdani, D. A. P. (2018). Pengaruh Latihan Latihan Tabata Circuit Training


Terhadap Peningkatan Kelincahan Pada Pemain Futsal. Jurnal Prestasi Olahraga, 1(4), 1–5.
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnalprestasi-olahraga/article/view/25930

Sugiyono. 2021. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukadiyanto. 2013. Pengantar Teori dan Metodologi Melatih Fisik. Bandung: CV Lubuk Agung.

Sukirno. 2015. Belajar Bermain Futsal. Bogor: CV Arya Duta.

Widiastuti. 2020. Tes dan Pengukuran Olahraga. Depok: RajaGrafindo Persada.

27

Anda mungkin juga menyukai