Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Siliwangi Vol. 3. No.

2, 2017 ISSN 2476-9312


Seri Pendidikan

PENGEMBANGAN INSTRUMEN KETERAMPILAN OLAHRAGA FUTSAL

Abdul Narlan1), Dicky Tri Juniar2), Haikal Millah3)


1,2,3
Jurusan Pendidikan Jasmani, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi
e-mail: abdulnarlan@unsil.ac.id1, dickytrijuniar@unsil.ac.id2, haikal@unsil.ac.id3

Abstrak
Tujuan penelitian ini secara umum untuk mengungkapkan tingkat validitas dan reliabilitas tes keterampilan
olahraga futsal dikalangan anak-anak sampai dewasa. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk
mengungkapkan tingkat validitas dan reliabilitas tes keterampilan olahraga futsal siswa SMA dan sederajat
se-Tasikmalaya. Pada penelitian yang penyusun lakukan ini, peneliti menggunakan metode penelitian dan
pengembangan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut untuk
mencapai tujuan (fungsi validasi). Sampel yang diambil dengan cara pursfosif sampling karena ada beberapa
kriteria yang ditentukan yakni, sekolah yang sering mengikuti even-even dan masuk dalam perempat final
baik lokal maupun daerah. Hasil penelitiannya menunjukkan tingkat reliabelitas yang masih rendah tetapi
tingkat validitas yang sudah rata-rata tinggi. Perlu di adakan kembali revisi instrumen untuk menghasilkan
tes yang lebih baik lagi dengan minimal kategori sedang dalam hal reliabilitas dan validitasnya.

Kata Kunci: Pengembangan, Instrumen, Futsal

Abstract
The purpose of this study is general to reveal the level of validity and reliability tests of futsal sports skills
among children to adulthood. Specifically this study aims to reveal the level of validity and reliability tests of
futsal sports skills of high school students and equivalent as Tasikmalaya. In the study that the authors do
this, researchers use research and development methods to produce a particular product, and test the
effectiveness of the product to achieve the goal (validation function). Samples taken by way of pursfosif
sampling because there are some criteria determined that, schools that often follow the events and enter the
quarterfinal both local and regional. The results showed that the level of reliability is still low but the level
of validity is already high average. It is necessary to re-invent the instrument revision to produce a better
test with a minimum of moderate categories in terms of reliability and validity.

Keywords: Development, Instrument, Futsal

tidak membutuhkan lahan yang sangat luas seperti


I. PENDAHULUAN lapangan sepak bola.
Permainan futsal merupakan salah satu cabang Di dunia ada dua badan internasional futsal, yaitu
olahraga yang sudah sangat dikenal dan digemari AMF (Association Mundial de Futsal) dengan POFI
oleh hampir seluruh lapisan masyarakat Indonesia (Persatuan Olahraga Futsal Indonesia) sebagai
baik di kota maupun di desa, dari anak-anak sampai representatifnya di Indonesia dan FIFA yang
orang tua. Namun permainan futsal lebih banyak membawahi sepakbola (pria dan wanita), futsal,
dimainkan oleh anak-anak remaja hingga dewasa. sepakbola pantai dengan PSSI sebagai wakilnya di
Hal ini terbukti dengan banyaknya club futsal di Indonesia.
setiap daerah dan pertandingan-pertandingan futsal
baik yang diselenggarakan secara lokal, regional, Dalam membuat suatu tes atau instrumen ada
nasional, maupun internasional (Ardianto, 2013). beberapa kriteria yang harus ditempuh, yaitu harus
di uji terlebih dahulu tingkat validitas dan
Menurut Lhaksana (5:2012), Futsal dalam bahasa reliabilitasnya (Marom dan Fatkur, 2014). Karena
Spanyol nya adalah “futbol sala” yang berarti sepak peneliti akan membuat tes keterampilan maka uji
bola dalam ruangan. Permainan futsal sama dengan validitas tes dengan cara mengkorelasikan hasil tes
sepak bola, yang membedakan dari kedua permainan dengan skor gabungan dari butir-butir tes yang
ini adalah jumlah pemain, ukuran bola, ukuran diciptakan (skor total). Mengukur tingkat keajegan
lapangan dan ada beberapa teknik dasar juga yang suatu tes bisa dengan menggunakan beberapa cara,
berbeda. Salah satu kelebihan permainan futsal yaitu: teknik test-retest, belah dua, pengukuran
adalah dengan ukuran lapangan yang kecil sehingga setara. Uji validitas dan reabilitas ini dilakukan
1
Jurnal Siliwangi Vol. 3. No.2, 2017 ISSN 2476-9312
Seri Pendidikan

kepada siswa SMA dan sederajat se-Tasikmalaya dari butir-butir tes yang diciptakan (skor total).
yang sudah terbiasa melakukan olahraga futsal. Mengukur tingkat keajegan suatu tes bisa dengan
Menurut Ardianto (2013), futsal merupakan menggunakan beberapa cara, yaitu: teknik test-
cabang olahraga beregu yang dilakukan didalam retest, belah dua, pengukuran setara. Uji validitas
ruangan dan dimainkan 5 orang dari masing-masing dan reabilitas ini dilakukan kepada siswa SMA dan
tim. Permainan futsal adalah permainan yang sangat sederajat se-Tasikmalaya yang sudah terbiasa
cepat dan dinamis. Permainan futsal sama dengan melakukan olahraga futsal.
sepak bola, yang membedakan dari kedua permainan Hal-hal yang dipaparkan di atas merupakan dasar
ini adalah jumlah pemain, ukuran bola, ukuran pemikiran penulis untuk melakukan penelitian ini.
lapangan dan ada beberapa teknik dasar juga yang Hasil penelitian ini penulis wujudkan menjadi suatu
berbeda (Purba dkk, 2014). Salah satu kelebihan karya ilmiah yang berjudul: “Pengembangan
permainan futsal adalah dengan ukuran lapangan Instrumen Keterampilan Futsal Pada Siswa SMA
yang kecil sehingga tidak membutuhkan lahan yang dan sederajat se-Tasikmalaya”
sangat luas seperti lapangan sepak bola.
Muharnanto (2008:12) mengemukakan dalam
Dalam upaya meningkatkan perkembangan olahraga futsal terdapat beberapa teknik dasar futsal
kualitas dalam pendidikan jasmani, olahraga dan yang harus dipelajari, diantaranya adalah :
kesehatan dibutuhkan instrumen yang bisa
mengukur kemampuan seseorang dalam melakukan 1. Teknik Dasar Mengumpan (passing)
olahraga permainan futsal. Sampai saat ini instrumen Passing merupakan salah satu teknik dasar
tersebut belum ada yang baku untuk mengukur permainan futsal yang sangat dibutuhkan setiap
kemampuan (skill) khususnya keterampilan dalam pemain. Di lapangan yang rata dan ukuran lapangan
permainan futsal. Instrumen yang dibutuhkan yang kecil dibutuhkan passing yang keras dan akurat
tersebut harus mengacu pada teknik dasar yang karena bola yang meluncur sejajar dengan tumit
mendukung dalam permainan futsal. Instrumen pemain. Ini disebabkan hampir sepanjang permainan
tersebut diantaranya adalah tes passing-controll, tes futsal menggunakan passing. Langkah-langkah
dribbling dan tes shooting. dalam melakukan teknik dasar passing adalah :
Seringkali mengukur kemampuan teknik dalam a. Tempatkan kaki tumpu di samping bola, bukan
permainan futsal seseorang masih mengadopsi kaki yang melakukan passing.
instrumen dari tes keterampilan sepakbola karena
kemiripan permainan yang terdapat dalam kedua b. Gunakan kaki bagian dalam untuk melakukan
olahraga tersebut. Namun hal seperti itu kurang tepat passing. Kunci atau kuatkan tumit agar saat
dilakukan karena tes untuk sepakbola disesuaikan bersentuhan dengan bola lebih kuat. Kaki dalam
dengan karakteristik permainan tersebut, dari atas di arahkan ke tengah bola (jantung) dan
diantaranya: jarak, waktu dan tingkat kesulitannya ditekan ke bawah agar bola tidak melambung.
harus sesuai dengan permainan yang sesungguhnya. c. Teruskan dengan gerakan lanjutan, yaitu setelah
Begitu juga dengan olahraga futsal yang peneliti sentuhan dengan bola saat melakukan passing,
angkat adalah mengenai tes keterampilan melakukan ayunan kaki jangan dihentikan.
passing-control (mengumpan dan mengontrol bola), 2. Teknik Dasar Menahan Bola (stopping)
dribbling (menggiring bola) dan shooting
(menembak sasaran). Teknik-teknik ini adalah Teknik dasar dalam keterampilan menahan bola
teknik dasar yang bisa dilakukan dan sebagai (control) haruslah menggunakan telapak kaki (sole).
pondasi awal setiap orang yang ingin mempelajari Dengan permukaan lapangan yang rata, bola akan
permainan futsal. Sehingga peneliti tertarik untuk bergulir cepat sehingga para pemain harus dapat
mengangkat masalah ini sebagai titik awal dalam mengontrol dengan baik. Apabila menahan bola jauh
membuat instrumen tes kemampuan keterampilan dari kaki, lawan akan mudah merebut bola. Adapun
futsal. langkah-langkah dalam melakukan teknik dasar
keterampilan menahan bola sebagai berikut:
Dalam membuat suatu tes atau instrumen ada
beberapa kriteria yang harus ditempuh, yaitu harus a. Selalu lihat dan jaga keseimbangan pada saat
di uji terlebih dahulu tingkat validitas dan datangnya bola.
reliabilitasnya. Karena peneliti akan membuat tes b. Sentuh atau tahan dengan menggunakan
keterampilan maka uji validitas tes dengan cara telapak kaki (sole), agar bolanya diam tidak
mengkorelasikan hasil tes dengan skor gabungan bergerak dan mudah dikuasai.

2
Jurnal Siliwangi Vol. 3. No.2, 2017 ISSN 2476-9312
Seri Pendidikan

3. Teknik Dasar Mengumpan Lambung (chipping) b. Gunakan bagian punggung atau ujung kaki untuk
Keterampilan chipping ini sering dilakukan dalam melakukan shooting. Konsentrasikan pandangan
permainan futsal untuk mengumpan bola dibelakang ke arah bola tepat ditengah-tengah bola pada saat
lawanatau dalam situasi lawan bertahan satu lawan kaki menyentuh bola.
satu. Teknik ini hampir sama dengan teknik passing. c. Kunci atau kuatkan tumit agar saat sentuhan
Perbedaannya terletak pada saat chipping dengan bola lebih kuat.
menggunakan kaki bagian atas ujung sepatu dan
perkenaannya tepat dibawah bola. Adapun langkah- d. Teruskan dengan gerakan lanjutan, setelah
langkah dalam melakukan teknik dasar chipping sentuhan dengan bola dalam melakukan shooting
adalah sebagai berikut: ayunan kaki jangan dihentikan.
a. Tempatkan kaki tumpu disamping bola, bukan Tes merupakan suatu alat yang digunakan dalam
kaki yang melakukan chipping. memperoleh data dari suatu objek yang akar di ukur
(Nurhasan, 2004:1). Sejalan dengan yang
b. Gunakan ujung sepatu yang diarahkan ke bagian kemukakan oleh Widiastuti (2011:1) bahwa tes
bawah bola agar bola melambung. secara umum adalah suatu alat pengumpul data dan
c. Teruskan dengan gerakan lanjutan. Setelah sebagai dasar penilaian dalam proses pendidikan,
sentuhan dengan bola dalam melakukan dalam bentuk tugas yang harus dikerjakan oleh anak
chipping, ayunan kaki jangan dihentikan. didik sehingga menghasilkan nilai tentang tingkah
laku. Suatu tes adalah alat atau instrumen yang
4. Teknik Dasar Menggiring Bola (dribbling) digunakan untuk memperoleh informasi tentang
Teknik dribbling merupakan keterampilan penting seseorang atau objek. Dengan suatu tes pendidik
dan mutlak harus dikuasai oleh setiap pemain futsal. atau pelatih dapat memperoleh data-data yang tepat,
Dribbling merupakan kemampuan yang dimiliki terutama dalam keterampilan dalam berolahraga atau
oleh setiap pemain dalam menguasai bola sebelum mengukur kebugaran jasmani seseorang.
diberikan kepada temannya untuk menciptakan Pembuatan tes perlu beberapa prosedur dan aturan
peluang dalam mencetak gol. Adapun langkah- yang harus dilakukan agar dalam prosesnya bisa
langkah dalam melakukan dribbling adalah sebagai teratur. Sesuai dengan pemahaman tes menurut
berikut: Komarudin (2016:135) bahwa tes merupakan suatu
a. Kuasai bola serta jaga jarak dengan lawan. alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui
atau mengukur sesuatu dalam suasana dengan cara
b. Jaga keseimbangan badan pada saat dribbling. dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Artinya
c. Fokuskan pandangan setiap kali bersentuhan dalam prosesnya dalam suatu tes terdapat
dengan bola. sistematika yang teratur dan disertai dengan aturan
pelaksanaan dan cara penskorannya yang jelas
d. Sentuhan bola harus menggunakan telapak kaki
sehingga setiap orang bisa memahami dan
secara berkesinambungan.
malaksanakannya dengan baik dan benar. Membuat
5. Teknik Dasar Menembak Bola ke suatu tes perlu memperhatikan beberapa hal supaya
Sasaran (shooting) tes tersebut bisa bermanfaat baik bagi individu
maupun kelompok dalam dunia pendidikan.
Shooting merupakan teknik dasar yang harus
dikuasai oleh setiap pemain. Teknik ini merupakan Tes dan pengukuran berevolusi selama beberapa
cara untuk menciptakan gol. Ini disebabkan seluruh masa dan menjadi sebuah investigasi ilmiah yang
pemain memiliki kesempatan untuk menciptakan gol terus menerus yang dilakukan tidak hanya oleh
dan memenangkan pertandingan atau permainan. individual, tapi juga kelompok-kelompok individual
Shooting dapat dibagi menjadi dua teknik, yaitu (Hersey, 1996 & Thomas, 2001). Hal itu merupakan
shooting menggunakan punggung kaki dan ujung kesatuan yang dapat dijadikan suatu bahasan lebih
sepatu atau ujung kaki. Adapun langkah-langkah lengkap. Tes dan pengukuran sangat penting
dalam melakukan teknik shooting adalah sebagai dilakukan karena disamping dapat membantu
berikut: mendiagnosa kelebihan dan kekurangan yang
dilakukan para siswa, juga akan memudahkan proses
a. Posisi badan agak dicondongkan kedepan.
belajar mengajar yang diberikan.
Tempatkan kaki tumpu disamping bola dengan
jari-jari kaki lurus menghadap arah gawang,
bukan kaki yang untuk menendang.

3
Jurnal Siliwangi Vol. 3. No.2, 2017 ISSN 2476-9312
Seri Pendidikan

II. BAHAN DAN METODE tanda persegi panjang 3 m x 50 cm.


Objek penelitian ini adalah pengujian tingkat Kemudian Testee menahannya kembali
validitas dan reliabilitas instrumen keterampilan menggunakan telapak kaki atau kaki bagian
olahraga futsal. Penelitian ini dilaksanakan pada dalam dibelakang garis tendang.
pemain futsal SMA/SMK/MA dan sederajat Kota - Setelah menahan bola, Testee menggeser bola
Tasikmalaya di Sekolah-sekolah yang mempunyai dengan kaki kanan ke sebelah kiri
sarana lapang futsal. Pada penelitian yang penyusun kun(corong) apabila Testee memulai
lakukan ini, penulis menggunakan metode penelitian menendang bola disebelah kanan
dan pengembangan untuk menghasilkan produk kun(corong). Begitu juga sebaliknya, apabila
tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut Testee mulai menendang disebelah kiri
untuk mencapai tujuan (Sangadji dan Sopiah, kun(corong) maka setelah menahan bola
2010:103). Tujuan penelitian ini adalah membuat harus langsung menggeser bola kesebelah
instrumen tes untuk olahraga futsal. kanan kun(corong) dengan kaki kiri.
Teknik pengumpulan data dilakukan melalui 3 - Lakukan kegiatan ini bergantian antara kaki
instrumen tes yang akan di uji tingkat validitas dan kanan dan kiri selama 30 detik.
reliabilitasnya. 1). Tes menyepak dan mengontrol
bola, 2). Tes menggiring bola, 3). Tes menendang - Apabila bola keluar jauh dari daerah sepak
bola ke gawang. Petunjuk pelaksanaan tes untuk maka Testee menggunakan bola cadangan
mendapatkan data adalah sebagai berikut: yang sudah disediakan.
1. Tes Mengumpan dan mengontrol Bola (Passing- e. Cara Penskoran
Controlling)
- Hitungan 1 diperoleh dari satu kali kegiatan
a. Tujuan : mengukur komponen koordinasi menendang, menahan dan mengontrol bola
mata-kaki dalam mengumpan, yang sah.
menahan dan mengontrol bola.
- Skor tidak dihitung apabila bola yang
b. Alat/fasilitas : Bola 3 buah, lakban hitam, kun ditendang lebih tinggi dari 50 cm.
(corong) 1 buah, meteran, bidang
- Skor tidak dihitung apabila bola tidak
datar dengan ada dinding tembok
ditahan dengan telapak kaki/kaki bagian
didepannya atau papan buatan
dalam.
ukuran 3 m x 50 cm, form.
pencatat skor, balpoin/pensil, - Skor tidak dihitung apabila menahan bola
pluit dan stopwatch. didepan garis batas tendang.
c. Petugas : - Hasil akhir adalah jumlah skor yang didapat
selama melakukan dalam 30 detik.
- Seorang pengambil waktu yang memberikan
aba-aba “Ya” dan “Stop”. Ilustrasi tes sepak tahan bola bisa dilihat pada
gambar di bawah ini,
- Seorang penghitung jumlah menendang dan
menahan selama 30 detik dan sekaligus
mencatat hasilnya
d. Petunjuk Pelaksanaan sasaran /dinding/papan yang sudah
diberikan
:
- Testee berdiri dibelakang garis tembak
berjarak 3 meter dari dinding/papan, boleh
dengan posisi kaki kanan yang siap
menendang atau sebaliknya. Didepan
kanan/kiri Testee disimpan kun(corong)
yang sejajar garis batas tembak sebagai
rintangan yang harus dilewati saat
melakukan tes.
- Pada aba-aba “Ya”, Testee menendang ke
4
Jurnal Siliwangi Vol. 3. No.2, 2017 ISSN 2476-9312
Seri Pendidikan

Gambar 1. Diagram Tes Sepak Tahan Bola.

5
Jurnal Siliwangi Vol. 3. No.2, 2017 ISSN 2476-9312
Seri Pendidikan

3. Tes Menendang Bola ke Gawang (Shooting)


2. Tes Menggiring Bola (Dribbling) a. Tujuan : Mengukur keterampilan,
kecepatan dan ketepatan
a. Tujuan : Mengukur komponen kelincahan dan
menendang bola ke sasaran.
kecepatan dalam keterampilan
menggiring bola. b. Alat/fasilitas :
Bola 10 buah, lakban, meteran,
b. Alat/fasilitas :
gawang ukuran 3 x 2 meter, tali
Bola 3 buah, kun(corong)/tongkat 5
tambang kecil, kertas skor, pluit
buah, meteran, bidang datar, kapur,
dan stopwatch, form. Pencatat
form pencatat skor, balpoin, pluit dan
skor, balpoin/pensil.
stopwatch.
c. Petugas :
c. Petugas :
- Seorang pengambil waktu mulai perkenaan
- Seorang pengambil waktu sekaligus
kaki dengan bola sampai bola melewati
memberikan aba-aba.
gawang.
- Seorang memperhatikan dan mencatat
- Seorang memperhatikan datangnya bola yang
hasilnya.
masuk ke gawang yang sudah diberi skor.
d. Petunjuk Pelaksanaan
: - Seorang mencatat hasil dari kecepatan bola
dan skor yang didapat.
- Pada aba-aba “Siap”, Testee berdiri
dibelakang garis start dengan bola berada d. Petunjuk Pelaksanaan :
pada penguasaan kakinya.. - Testee berdiri dibelakang bola berada tiga titik
- Pada aba-aba “Ya”, Testee mulai menggiring yang berbeda.
bola lurus dan melewati rintangan yang ada - Tidak ada aba-aba dari tester.
ditengah, kemudian ke rintangan berikutnya
- Testee menendang bola sebanyak 10
sesuai dengan arah panah yang sudah
kesempatan di tiga titik yang berbeda dengan
ditetapkan sampai berakhir di garis finish.
jarak 12 meter. 4 bola dititik tengah, 3 bola
- Salah arah dalam menggiring bola, testee dititik kanan dan 3 bola dititik kiri yang sudah
harus memperbaikinya tanpa menggunakan ditentukan.
anggota badan lain selain kaki dimana
e. Cara Penskoran
melakukan kesalahan dan stopwatch tetap
berjalan. - Waktu dihitung saat perkenaan kaki dengan
bola sampai bola mengenai sasaran.
- Menggiring bola dilakukan oleh kaki kanan
dan kiri secara bergantian. Tidak - Bila bola hasil tendangan mengenai tali
diperbolehkan menggiring hanya dengan satu pemisah skor pada gawang, maka di ambil
kaki saja. skor terbesar dari kedua skor tersebut.
e. Cara Penskoran - Apabila testee menendang bola keluar
sasaran, waktu tempuh bola tetap dihitung
- Waktu yang ditempuh oleh testee menggiring
tetapi untuk skor mendapat 0 (nol).
bola dari start sampai finish.
Ilustrasi tes menggiring bola bisa dilihat pada Gambar 2. Diagram Tes Menggiring Bola
gambar di bawah ini,

6
Jurnal Siliwangi Vol. 3. No.2, 2017 ISSN 2476-9312
Seri Pendidikan

Ilustrasi tes menendang bola ke gawang bisa


dilihat pada gambar di bawah ini,

7
Jurnal Siliwangi Vol. 3. No.2, 2017 ISSN 2476-9312
Seri Pendidikan

pengolahan data tes validiti menunjukkan tingkat


kesahihan yang baik untuk tes keterampilan futsal.
Hasil yang dicapai dalam penelitian ini adalah
tingkat reliabilitas dan validitas tes keterampilan
olahraga futsal yang didapat dari uji coba beberapa
sekolah, diantaranya: SMKN 2 Tasikmalaya, SMAN
2 Tasikmalaya, SMAN 3 Tasikmalaya, SMAN 5
Tasikmalaya dan SMAN 1 Tasikmalaya. Tabel di
bawah ini merupakan hasil Uji Reliabilitas dan
Validitas Tes.
Gambar 3. Diagram Tes Menendang Bola ke-
Gawang Tabel 1. Hasil Analisis Data Uji Reliabilitas dan
Validitas Tes
Analisis data menggunakan pengujian tingkat Reliabilitas Validitas
Sekolah
validitas dan reliabilitas suatu tes batrei (rangkaian Hasil Kategori Hasil Kategori
tes keterampilan) dengan langkah-langkah sebagai Korelasi
SMKN 2 0,2171 Korelasi Rendah 0,6609
Sedang
berikut: Korelasi
SMAN 2 0,2932 Korelasi Rendah 0,7660 Tinggi
1. Menentukan reliabilitas butir-butir tes Korelasi
SMAN 3 0,3589 Korelasi Rendah 0,8120
eksperimen menggunakan tes ulang (test retest). Tinggi
Korelasi
SMAN 5 0,3851 Korelasi Rendah 0,7310
2. Menentukan validitas butir-butir tes eksperimen Tinggi
Korelasi Sangat Korelasi
yaitu mengkorelasikan butir-butir tes dengan SMAN 1 0,1643 Rendah 0,6274 Sedang
kriterianya (skor gabungan).
3. Menentukan reliabilitas tes batrei dengan Data diatas memberikan penjelasan bahwa dari
menggunakan rumus
𝐾 Coefficient
2
𝑆 −∑ 𝑆
2 Alpha: lima sekolah yang dijadikan uji coba tes
𝑥 1
𝛼 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑟𝑥𝑥 = [ ][ ] keterampilan futsal terdapat tingkat reliabilitas yang
𝐾−1
��2 rendah, namun berbeda halnya dengan tingkat
4. Menentukan validitas seluruh tes dengan validitas yang menunjukkan derajat validitas dengan
menggunakan Metode Werry Doolittle. rata-rata tinggi. Pengujian reliabilitas baterai
menggunakan Coefficient Alpha, dan untuk menguji
III. HASIL DAN PEMBAHASAN validitas baterai tes keterampilan menggunakan
Metode Whery Doollitle. Hal diatas membuktikan
Dalam pengujian tingkat reliabilitas tes
bahwa tes ketrampilan tersebut sudah terbukti
keterampilan futsal menjelaskan bahwa masih
valid(sahih) tetapi tidak reliabel (ajeg).
rendahnya tingkat reliabilitas tes tersebut.
Reliabilitas merupakan tingkat keajegan suatu tes,
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
sejalan dengan Morrow (2005:30) yang mengatakan
keterandalan ini menunjukan keajegan, atau Reliabilitas tes keterampilan futsal belum terbukti
konsistensi hasil pengukuran. Suatu alat pengukur memiliki tingkat keajegan yang tinggi, sehingga tes
atau tes dikatakan reliabel jika alat pengukur itu ini perlu dievaluasi dan dianalisis kembali untuk
menghasilkan suatu gambaran yang benar-benar mencapai tingkat keajegan minimal kategori sedang.
dapat dipercaya dan dapat diandalkan untuk Validitas tes keterampilan futsal sudah terbukti
membuahkan hasil pengukuran yang sesungguhnya. memiliki tingkat kesahihan yang rata-rata tinggi,
Namun dari hasil pengujian tes tersebut masih sehingga tes ini bisa digunakan untuk dimanfaatkan
dikatakan belum reliabel yang ditandai oleh hasil oleh masyarakat. Namun tingkat validitas tersebut
analisis data. tidak didukung oleh nilai reliabilitas, sehingga tes
tersebut perlu adanya analisis kembali untuk
Dalam pengujian validitas tes keterampilan futsal
mendapatkan syarat menyusun suatu tes minimal
sudah menunjukkan tingkat kesahihan suatu tes.
yaitu terbukti valid dan reliabel.
Hasil uji validitas ini ditunjukkan dengan data yang
sudah diolah secara statistika dan dibandingkan Bagi para peneliti diharapkan agar lebih
dengan norma tingkat validitas suatu tes. Validitas memperhatikan objek dan sarana penelitian dalam
merupakan tingkat kesahisan suatu tes yang bisa melakukan uji coba suatu instrumen tes, karena
memberikan gambaran yang tepat dan cermat tingkat kemampuan setiap sample dan keterbatasan
terhadap suatu tes tersebut. Dari hasil analisis dan sarana akan sangat mempengaruhi hasil penelitian

8
Jurnal Siliwangi Vol. 3. No.2, 2017 ISSN 2476-9312
Seri Pendidikan

yang dilakukan. Bagi para pelatih, guru dan Widiastuti. (2011). Tes dan Pengukuran Olahraga.
pelaksana olahraga diharapkan untuk Jakarta : PT. Bumi Timur Jaya.
mempertimbangkan kembali tes keterampilan futsal
ini apabila akan digunakan, karena belum
sepenuhnya memenuhi syarat dalam menyusun suatu
tes. Bisa saja digunakan apabila untuk kepentingan
formalitas semata, namun apabila akan dijadikan
suatu tes baku lebih baik dikonsultasikan kepada
pakar tes dan pengukuran.

DAFTAR PUSTAKA
Ardianto, Muhammad. (2013). Kecemasan Pada
Pemain Futsal dalam Menghadapi
Turnamen. Universitas Negeri
Surakarta.
www.jogjapress.com/index.php/EMP
ATHY/article/viewFile/1546/884
(Diakses pada 28 Oktober 2015)
Komarudin. (2016). Penilaian Hasil Belajar
Pendidikan Jasmani dan Olahraga.
Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Lhaksana, Justinus. (2012). Teknik dan Strategi
Futsal Modern. Jakarta: Be
Champion.
Marom, Muh. Husnul dan Fatkur Rohman. (2014).
Kondisi Psikologis Pemain Futsal
yang Pernah Mengalami Cedera
dalam Kejuaraan Futsal Se-
Kabupaten Tuban. Universitas Negeri
Surabaya.
http://ejournal.unesa.ac.id/article/1322
2/66/article.pdf, volume 2 nomer 2,
2014.
Morrow, et.al. (2005) Measurement and evaluation
in human performance. Champaign
IL: Human Kinetics.
Murhananto. (2008). Dasar-dasar permainan futsal.
Jakarta: Kawah Pustaka.
Nurhasan dan Abdul Narlan. (2004). Tes dan
Pengukuran Pendidikan Olahraga.
Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan
Rekreasi. Universitas Siliwangi.
Purba R.W., Dian Ika dan Wara Kushartanti. (2014).
Model Tes Keterampilan Dasar
Futsal Bagi Pemain Kelompok Usia
10-12 Tahun. Jurnal Keolahragaan.
Universitas Negeri Yogyakarta.
http://journal.uny.ac.id/index.php/jola
hraga/article/view/2601 Volume 2-
Nomer 1, 2014
Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah. (2010).
Metodologi Penelitian Pendekatan
Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta:
CV. Andi Offset.

Anda mungkin juga menyukai