Anda di halaman 1dari 11

GPJI 1 (2) (2017)

Gelanggang Pendidikan Jasmani Indonesia


http://journal2.um.ac.id/index.php/gpji

PENGARUH METODE DRILL DAN METODE BERMAIN TERHADAP


HASIL BELAJAR PASSING SEPAKBOLA PADA PESERTA
EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA USIA 16-17 TAHUN

Mohammad Fajar Syaifuddin 1, Hariyoko 2, Usman Wahyudi3

Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang

Info Artikel Abstrak


____________________ ___________________________________________________________
Sejarah Artikel: _
Diterima September 2017 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode drill dan metode
Disetujui Oktober 2017 bermain terhadap hasil belajar passing sepakbola. Penelitian ini menggunakan
Dipublikasikan Desember 2017 rancangan penelitian eksperimen. Subjek penelitian adalah 14 peserta ekstrakurikuler
____________________ MAN Kota Batu dan 14 peserta ekstrakurikuler SMKN 11 Malang. Analisis data
Keywords: penelitian menggunakan teknik analisis varians satu jalur. Hasil pengujian hipotesis
metode drill, metode bermain, didapatkan: (1) pembelajaran dengan perlakuan metode drill memberikan pengaruh
hasil belajar passing yang signifikan terhadap hasil belajar passing, (2) pembelajaran perlakuan metode
sepakbola. bermain memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar passing , dan (3)
ada perbedaan yang tidak signifikan antara pembelajaran dengan perlakuan metode
drill dan perlakuan metode bermain terhadap hasil belajar passing sepakbola peserta
ekstrakurikuler sepakbola usia 16-17 tahun.

Abstract
___________________________________________________________
_
the purpose og this research is to know the influnce ogf the drill method and the
method of play against the results of passing football. This research uses experimental
reseacrh designs. The subject of research is the extracurricular participants 14 MAN
City Batu and extracurricular participants 14 SMKN 11 Malang. The analysis of
research data using the technique of analysis of variance of one line. Hypothesis testing
result obtained: (1) learning with the the treatment method drill give significant effects
against the results of learning passing. (2) learning the treatment methods play a
significant influence against the resultsof learning passing, and (3) there is a difference
that is not significant between learning with the drill and the treatment methods of play
against the result of learning passing football soccer-playing participant age of 16-17
years.

© 2017 Universitas Negeri Malang



Alamat korespondensi: ISSN 0853-5043 (cetak)
E-mail: jayafajar33@gmail.com

PENDAHULUAN sepakbola. Menurut Herwin (2004: 21-24),


menyatakan bahwa gerak atau teknik dasar
Pada permainan sepakbola dibutuhkan permainan sepakbola meliputi gerak atau teknik
komunikasi antar pemain untuk menjalin tanpa bola dan gerak atau teknik dengan bola.
kerjasama yang baik dalam bermain sebagai Gerak atau teknik tanpa bola merupakan gerak
kunci kesuksesan. Pemain sepakbola juga harus tanpa menggunakan bola yang dilakukan
menguasai teknik dasar dalam bermain dalam permainan sepakbola seperti berjalan,

271
Mohammad Fajar Syaifuddin, dkk / Gelanggang Pendidikan Jasmani Indonesia 1 (2) (2017)

berjingkat, melompat, meloncat, berguling, Metode drill dan metode bermain


berputar, berbelok, berkelit, dan berhenti tiba- tersebut, masing-masing memiliki kelebihan
tiba, sedangkan gerak atau teknik dengan bola dan kelemahan, sehingga belum dapat diketa-
merupakan gerak atau teknik dalam permainan hui metode mana yang lebih efektif terhadap
sepakbola. Dengan menguasai teknik dasar kemampuan peningkatan passing dalam perma-
bola yang meliputi kemampuan pengenalan inan sepakbola. Untuk mengetahui metode
bola dengan bagian tubuh (ball feeling), peningkatan mana yang lebih efektif antara
menendang bola (passing), menendang bola ke metode drill dan metode bermain terhadap
gawang (shooting), menggiring bola (dribling), kemampuan hasil belajar passing dalam
menerima dan menguasai bola (receiveing and permainan sepakbola, maka perlu dikaji dan
controlling the ball), menyundul bola (heading), diteliti melalui penelitian eksperimen.
gerak tipu (feinting), merebut bola (sliding tackle- Upaya mengetahui dan menjawab
sliding), melempar bola kedalam (throw-in) dan permasalahan yang muncul dalam penelitian,
menjaga gawang (goal keeping). peningkatan passing dengan metode drill dan
Memiliki passing yang akurat adalah metode bermain ini dieksperimenkan pada
harga mati bagi seorang pemain sepakbola peserta putra MAN Kota Batu Tahun ajaran
(Scheunemann, 2005:31). Mengingat passing 2016/2017. Sejauh ini proses pembelajaran
begitu sering dilakukan dalam sebuah pendidikan jasmani dan kesehatan di MAN
pertandingan. Pelatih yang baik akan memulai Kota Batu khususnya permainan sepakbola
tugasnya dengan memperbaiki kemampuan (teknik dasar passing) belum menunjukkan hasil
passing para pemainnya. Passing dalam yang maksimal, sehingga perlu ditingkatkan.
permainan sepakbola bertujuan agar dapat Seringkali peserta belum memahami dan
mengoper bola dari satu teman ke teman mengerti teknik dasar awal passing itu seperti
lainnya sehingga memiliki ruang gerak yang apa, passing yang kurang tepat pada sasaran,
sangat banyak. Pemain dapat melakukan pola sulit dikontrol oleh teman sekelompoknya,
penyerangan dan pola pertahanan dengan baik bolanya sering agak melambung ke atas dan
agar dapat mencetak goal ke dalam gawang. lain -sebagainya. Kesalahan-kesalahan yang
Bermain merupakan peristiwa hidup dilakukan oleh peserta perlu ditelusuri faktor
yang sangat digemari oleh anak-anak maupun penyebabnya, apakah faktor teknik yang masih
orang dewasa. Bermain merupakan suatu rendah, apakah faktor kelelahan, ataupun
kebutuhan yang sangat penting di dalam faktor kemampuan fisik dan lain sebagainya.
kehidupan, bahkan bagi anak-anak hampir Melalui penelitian ini dapat mening-
sebagian dari waktunya dihabiskan untuk katkan penguasaan teknik passing sepakbola
bermain. Dengan bermain dapat dikembangkan yang benar, sehingga dapat mendorong
kestabilan dan pengendalian emosi yang sangat keterampilan sepakbola menjadi lebih baik dari
penting bagi keseimbangan mental (Sudarsini, sebelumnya. Melalui metode drill, siswa dapat
2013:2). diharapkan melakukan gerakan passing secara
Harsono (2015:81), menjelaskan bahwa berulang-ulang, secara otomatis gerakan passing
pembelajaran drill teknik yaitu suatu keteram- dapat dilakukan dengan baik dan benar. Disisi
pilan yang di ulang-ulang beberapa puluh kali lain metode bermain bertujuan jika bermain
(drill) akan dapat meningkatkan atau mengua- sepakbola itu tidak memerlukan lapangan yang
sai teknik tersebut. Jadi drill teknik besar seperti sepakbola pada umumnya. Hal ini
mendominasi sesi-sesi latihan yang saat rutin. karena tidak hanya lapangan besar yang
Metode bermain merupakan salah satu bentuk menjadi prioritas dalam melakukan latihan,
permainan sepakbola yang dilakukan di menggunakan lapangan kecil dapat
lapangan ataupun stadion. Ditinjau dari mengoptimalkan keterampilan yang ingin
berbagai permainan sepakbola yang menggu- ditingkatkan secara terstruktur dengan baik.
nakan metode bermain, passing merupakan hal Melalui penelitian ini maka akan diketahui
yang paling sering digunakan dalam latihan metode mana yang dapat mempengaruhi
dibandingan dengan teknik lainnya. Melalui kualitas keterampilan secara baik dan efektif
passing akurat dan baik dapat menjalin kerja antara metode drill dan metode bermain
sama tim yang sangat kompak. Berkaitan terhadap peningkatan kemampuan passing
dengan permasalahan penelitian, metode dalam permainan sepakbola.
bermain disini dimaksudkan ingin mening- Centhini & Russel (2009:2),
katkan teknik dasar passing dengan bentuk menyatakan bahwa sepakbola dimainkan oleh
permainan (metode bermain dengan teknik dua regu dengan masing-masing regu terdiri
khusus passing). dari 11 anggota termasuk penjaga gawang.
Lamanya permainan dua babak (2x45 menit)

272
Mohammad Fajar Syaifuddin, dkk / Gelanggang Pendidikan Jasmani Indonesia 1 (2) (2017)

dengan 15 menit istirahat. Bola dimainkan Menurut Sudjana (2012:22), menyatakan


dengan seluruh anggota badan kecuali tangan. bahwa hasil belajar adalah kemampuan-
Setiap tim harus mempunyai jumlah anggota kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah ia
pemain yang sesuai dengan yang dimainkan menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar
jika dalam permainan tim tersebut masih tidak merupakan hasil dari suatu interaksi tindak
memenuhi jumlah pemain maka dapat belajar dan tindak mengajar, dari sisi guru
dinyatakan bahwa pertandingan tersebut akan tindak mengajar diakhiri dengan proses
dihentikan dan dimenangkan oleh tim yang evaluasi hasil belajar sedangkan dari sisi siswa
mempunyai anggota pemain yang lengkap. hasil belajar merupakan berakhirnya penggal
Sutristomi & Sudarso (2014:571), dan puncak (Dimyati, 1998:3).
menyatakan bahwa proses belajar merupakan Dari beberapa pendapat ahli tersebut
kegiatan mental yang tidak dapat dilihat artinya dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang
proses perubahan yang terjadi dalam diri baik dan efektif dapat meningkatkan hasil
seseorang yang belajar tidak dapat kita belajar siswa secara efektif. Pembelajaran tidak
saksikan. Perubahan tersebut dapat kita lihat hanya memberikan pengetahuan, teori-teori,
dari adanya gejala-gejala perubahan perilaku konsep-konsep akan tetapi lebih dari itu, agar
yang tampak, macam-macam bentuk dalam proses pembelajaran peserta didik dapat
pengalaman sosial. Pengalaman mental dapat mengembangkan sejumlah potensi yang dia
berupa membaca buku, mendengarkan miliki dalam proses pembelajaran gerak.
ceramah, dan menonton TV atau film. Permainan sepakbola merupakan
Pengalaman fisik memanfaatkan seluruh indera permainan beregu yang memerlukan dasar
ketika menggali informasi yang berupa kerjasama antara anggota regu, sebagai salah
pengamatan, percobaan, penelitian, kunjungan, satu ciri khas dari permainan sepakbola
study tour, pembuatan buku harian. Sedangkan (Firzani, 2010:21). Untuk bisa bermain
pengalaman tersebut dapat berupa wawancara, sepakbola dengan baik dan benar para pemain
bermain peran, diskusi, kerja bakti, pameran perlu menguasai teknik-teknik dasar sepakbola.
dan lain-lain. Pemain yang memiliki teknik dasar yang baik,
Pembelajaran atau instruksional adalah cenderung dapat bermain sepakbola dengan
suatu konsepsi dari dua dimensi kegiatan baik juga. Teknik-teknik dasar dalam
(belajar dan mengajar) yang harus direnca- permainan sepakbola ada beberapa macam
nakan penguasaan sejumlah kompetensi dan seperti stop ball (menghentikan bola), shooting
indikatornya sebagai gambaran hasil belajar (menendang bola ke gawang), passing
(Supriade, 2012:9). Menurut Sagala dalam (mengumpan), heading (menyundul bola),
Supriadie (2005:9), menyatakan bahwa pembe- tackling (merebut bola) dan dribbling
lajaran adalah suatu proses dimana lingkungan (menggiring bola).
seseorang secara sengaja dikelola untuk Subardi & Setyawan (2007:13), sepak-
memungkinkan ia turut serta dalam tingkah bola merupakan permainan tim. Keterampilan
laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau individu sesekali dapat ditunjukkan pada saat
menghasilkan respons terhadap situasi tertentu. tertentu. Seorang pemain sepakbola berkualitas
Riyadi (2011:2), menyatakan bahwa memiliki teknik individu yang baik, mental
belajar gerak adalah belajar yang diwujudkan yang bagus, pengertian tentang permainan yang
melalui respon-respon muscular yang memadai, dan fisik yang mendukung.
diprediksikan dalam gerakan tubuh atau bagian Dari beberapa pendapat ahli tersebut
tubuh, yang merupakan sarana untuk mencapai dapat disimpulkan bahwa teknik dasar
tujuan belajar yang tercakup di dalam domain sepakbola adalah suatu yang wajib untuk
psikomotor. Menurut Rosdiani (2012:121), dipelajari terlebih dahulu karena pemain
berpendapat bahwa belajar gerak yaitu studi ataupun atlet harus mampu menguasai seluruh
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi cara teknik dasar sepakbola mulai dari passing,
memperoleh keterampilan gerak oleh individu control, heading, shooting, dan dribbling. Seorang
dan menampilkan keterampilan geraknya. pemain sepakbola berkualitas memiliki teknik
Prestasi belajar gerak dapat diartikan sebagai individu yang baik, mental yang bagus,
tingkat kemampuan gerak tubuh yang dicapai pengertian tentang permainan yang memadai,
melalui usaha belajar dan berlatih gerak, belajar dan fisik yang mendukung.
gerak merupakan kegiatan belajar dimana Passing merupakan seni dalam
gerakan tubuh merupakan titik sentral dari memindahkan momentum bola dari satu
kegiatan yang dilakukan oleh pelajar pemain ke pemain lain. Dengan passing yang
(Sugiyanto & Sujarwo, 1991:307). baik, kamu akan dapat berlari ke ruang yang
terbuka dan mengendalikan permainan saat

273
Mohammad Fajar Syaifuddin, dkk / Gelanggang Pendidikan Jasmani Indonesia 1 (2) (2017)

membangun strategi penyerangan (Mielke, bakat atau inisiatif siswa untuk berfikir, maka
2007:19). hendaknya guru atau pengajar memperhatikan
Sutristomi & Sudarso, (2014:571), tingkat kewajaran dari metode ini. Latihan
menjelaskan bahwa “Sepakbola sejatinya (drill) adalah upaya untuk memantapkan
adalah permainan tim. Walaupun pemain yang keterampilan-keterampilan otomatis atau
memiliki keterampilan tinggi bisa mendominasi asosiasi yang telah diperoleh (Hamalik,
pada kondisi tertentu, seseorang pemain 2012:97).
sepakbola harus saling bergantung pada setiap Drill secara denotatif merupakan
anggota tim untuk menciptakan permainan tindakan untuk meningkatkan keterampilan
cantik dan membuat keputusan yang tepat. dan kemahiran. Sebagai metode pembelajaran,
Agar bisa berhasil dalam lingkungan tim ini, drill adalah cara dalam proses pembelajaran
seorang pemain bola harus mengasah siswa untuk mengembangkan kemahiran dan
ketrampilan passing”. keterampilan, serta dapat pula untuk
Passing yang akurat adalah harga mati mengembangkan sikap dan kebiasaan. Latihan
bagi seorang pemain sepakbola. Mengingat dan berlatih merupakan proses belajar dan
passing begitu sering dilakukan dalam sebuah membiasakan diri agar mampu melakukan
pertandingan (Scheunemann, 2005:33). sesuatu (Supriadie, 2012:149).
Dari beberapa pendapat ahli tersebut Dari beberapa pendapat ahli tersebut
dapat disimpulkan bahwa passing adalah istilah dapat disimpulkan bahwa metode drill yaitu
yang berkaitan dengan aktivitas mengoper atau latihan yang dilakukan secara berulang-ulang
mengumpan bola ke arah teman. Passing adalah agar meningkatkan teknik tersebut dengan
teknik mengoper atau memindahkan bertahap, karena dalam proses pembelajaran
momentum bola dari satu pemain ke pemain dapat memperoleh ketangkasan dalam
lainnya dalam pertandingan sepakbola. Teknik meningkatkan keterampilan dan kemahiran
passing sangat-sangat perlu dikuasai oleh dengan baik. Dilihat dari aspek teknik metode
pemain bola agar pola permainan yang drill yang dilakukan oleh peserta, maka
diinginkan bisa berhasil baik dalam menyerang diperlukan metode bermain yang tepat dalam
atau bertahan. Penguasaan bola dalam pelaksanaan pembelajaran.
permainan sepakbola tersebut, pemain dituntut Bermain merupakan peristiwa hidup
agar dapat melakukan berbagai keterampilan yang sangat digemari oleh anak-anak maupun
dasar dalam bermain. Salah satu diantaranya orang-orang dewasa. Bermain merupakan suatu
dengan melakukan berbagai pendekatan. kebutuhan yang sangat penting di dalam
Metode drill atau sering juga disebut kehidupan, bahkan bagi anak-anak hampir
juga dengan metode latihan. Metode drill sebagian dari waktunya dihabiskan untuk
merupakan bentuk latihan yang berpusat pada bermain. Dengan bermain dapat dikembangkan
guru atau pelatih. Semua kegiatan dalam kestabilan dan pengendalian emosi yang sangat
pembelajaran diorganisasi oleh guru dan siswa penting bagi keseimbangan mental (Sudarsini,
mempraktikkannya sesuai dengan instruksi 2013:2). Latihan bermain adalah kegiatan yang
atau petunjuk dari guru atau pelatih. Menurut diambil dari situasi dalam permainan atau
Harsono (2015:81), menjelaskan bahwa pertandingan (Muhajir, 2013:5). Menurut
pembelajaran drill teknik yaitu suatu Aliyati (2013:6), berpendapat bahwa bermain
keterampilan yang di ulang-ulang beberapa adalah kegiatan jasmani yang dilakukan secara
puluh kali (drill) akan dapat meningkatkan atau sukarela namun tetap pada aturan yang akan
menguasai teknik tersebut. Jadi drill-drill dapat menghasilkan kesenangan.
menghasilkan pembelajaran atau penguasaan Dari beberapa pendapat ahli tersebut
yang sempurna dalam beberapa aspek teknik dapat disimpulkan bahwa metode bermain
yang akan dipelajari. Jadi kalau ingin belajar adalah suatu metode pembelajaran dengan cara
olahraga itu, lakukanlah seperti kau bermain melakukan gerakan-gerakan fisik atau jasmani
olahraga itu, jangan sepotong-sepotong, anak dalam rangka mengembangkan otot-otot.
artinya, jangan dengan cara menguasai dulu Agar dapat mengembangkan berbagai aspek
atau “membuang” waktu terlalu sering pada menstimulasi tumbuh-kembang, kesenangan
pembelajaran teknik-teknik dasarnya dulu yang dapat membentuk proses kepribadian
sebelum melakukan permainan itu. anak dan membantu anak dalam mencapai
Sudjana (2014:86), menjelaskan bahwa perkembangan fisik, intelektual, sosial, moral
metode latihan drill pada umumnya digunakan dan emosional.
untuk memperoleh suatu ketangkasan atau Hermawan dkk, (2008:12.4-12.6) menya-
keterampilan dari apa yang telah dipelajari. takan bahwa ekstrakurikuler adalah kegiatan
Mengingat latihan ini kurang mengembangkan yang yang dilaksanakan di luar jam pelajaran

274
Mohammad Fajar Syaifuddin, dkk / Gelanggang Pendidikan Jasmani Indonesia 1 (2) (2017)

biasa dan waktu libur sekolah dilakukan baik di Belajar Passing Sepakbola Peserta Ekstra-
sekolah ataupun di luar sekolah. Program kurikuler Sepakbola Usia 16-17 Tahun”.
kurikuler, pada hakikatnya adalah upaya untuk Tujuan Penelitian ini adalah : (1) Untuk
mempersiapkan siswa untuk memiliki mengetahui pengaruh metode drill terhadap
kemampuan intelektual, emosional, spiritual, hasil beajar keterampilan passing sepakbola. (2)
dan kompetensi sosial. Untuk mengetahui pengaruh metode bermain
Halim (2013:5), menjelaskan bahwa terhadap hasil belajar passing sepakbola. (3)
kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar untuk mengetahui perbedaan pengaruh
jam pelajaran sekolah yan merupakan kegiatan pembelajaran metode drill dan metode bermain
tambahan untuk pengembangan diri dan terhadap hasil belajar passing sepakbola.
menyalurkan bakat dan minat sesuai dengan
program latihan yang telah dibuat oleh
pembina kegiatan ekstrakurikuler tersebut. METODE
Menurut Muhtar (2011:58), menyatakan bahwa
kegiatan ekstrakurikuler olahraga besar Berdasarkan permasalahan yang akan
manfaatnya dalam berbagai kegiatan yang diteliti, maka rancangan yang digunakan dalam
digemari oleh peserta didik, khususnya dalam penelitian ini berupa matching pretest-posttest
bidang olahraga permainan. Oleh karena itu comparison group design. Variabel bebas yang
pelaksanaan program ekstrakurikuler olahraga dimanipulasikan dalam penelitian ini adalah
harus disesuaikan dengan kebutuhan setiap metode drill dan metode bermain, sedangkan
peserta agar tujuan yang diharapkan dapat untuk variabel terikatnya adalah keterampilan
tercapai dengan baik. passing sepakbola.
Patimah (2011:1) menyatakan bahwa Subjek penelitian ini adalah peserta
ekstrakurikuler dapat diartikan sebagai kegiatan ekstrakurikuler man kota batu yang berjumlah
pendidikan yang dilakukan di luar jam 14 peserta dan peserta ekstrakurikuler
pelajaran tatap muka, Dengan kata lain, sepakbola smkn 11 malang yang berjumlah 14
ekstrakurikuler merupakan kegiatan pendidikan peserta. Kelompok eksperimen jumlah
di luar jam pelajaran yang ditujukan untuk keseluruhan terdiri dari 28 peserta yang akan
membantu perkembangan peserta didik, sesuai dibagi menjadi 2 kelompok penelitian drill dan
dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat metode bermain, 14 peserta masuk dalam
mereka melalui kegiatan yang secara khusus kelompok perlakuan metode drill dan 14 peserta
diselenggarakan oleh pendidik dan tenaga masuk dalam kelompok perlakuan metode
kependidikan yang berkemampuan dan berke- bermain. Setiap kelompok perlakuan masing-
wenangan di sekolah. masing melakukan latihan 3 kali latihan dalam
Dari beberapa pendapat ahli dapat seminggu dengan hari yang berbeda.
disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler Instrumen yang akan digunakan yaitu tes
merupakan sebuah upaya untuk melengkapi keterampilan sepakbola yang disusun oleh
kegiatan kurikuler yang berada di luar jam irianto (1995:9) pada bagian “melakukan
pelajaran yang dilakukan di dalam lingkungan passing rendah menuju sasaran”, yaitu gawang
sekolah maupun di luar lingkungan sekolah kecil yang berbentuk bidang yang menjadi
guna melengkapi pembinaan manusia sasaran dengan ukuran lebar 1,5 m dan tinggi
seutuhnya dalam hal pembentukan kepribadian pancang 0,5 m dengan jarak penendang dari
para siswa. gawang 9 m dan garis di belakang gawang juga
Berdasarkan fakta mengenai keber- 9 m dan garis batas sah 1,5 m. Validitas tes
hasilan penelitian metode drill dan metode tersebut adalah 0,812 dan reliabilitas sebesar
bermain yang sudah cukup banyak dilakukan, 0,856. Instrument tes yang digunakan berupa
salah satu diantaranya yaitu penelitian yang expsperimen dan tes keterampilan dasar
dilakukan oleh Hartono Suryo 2010 tentang sepakbola. Pada penelitian ini, pengumpulan
judul “Pengaruh Pembelajaran Passing Sepak- data berupa tes keterampilan teknik dasar
bola Antara Pendekatan Drill dan Pendekatan sepakbola, dokumentasi dan tes keterampilan
Bermain Futsal Pada Siswa Putra kelas VIII passing sepakbola. Adapun tahap-tahap dalam
SMP Negeri 2 Wonogiri Tahun ajaran pengumpulan data meliputi tahap persiapan,
2009/2010” menyimpulkan bahwa metode drill tahap pelaksanaan, dan pelaporan hasil
dapat meningkatkan hasil pembelajaran passing pengumpulan data. Berikut adalah masing-
sepakbola. Berdasarkan latar belakang yang masing dari tahap tersebut.
telah dipaparkan, maka peneliti melakukan Berdasarkan tujuan penelitian yang telah
penelitian dengan judul “Pengaruh Metode dikemukakan dan dengan pertimbangan jenis
Drill dan Metode Bermain terhadap Hasil data kuantitatif bentuk data rasio, maka teknik

275
Mohammad Fajar Syaifuddin, dkk / Gelanggang Pendidikan Jasmani Indonesia 1 (2) (2017)

analisis data yang digunakan dalam penelitian dengan taraf signifikasi α = 0,05 (kadir,
ini adalah analisis varian satu jalur (one way 2016:165).
anova) yaitu untuk menguji perbedaan dua Uji hipotesis dilakukan dengan tehnik
mean distribusi atau lebih. Dalam penelitian ini analisis satu jalur dengan taraf signifikasi α =
analisis yang digunakan dalam menghendaki 0,05. Setelah uji normalitas dilakukan maka
data berdistribusi normal dan homogen, dilanjutkan dengan analisis data untuk menguji
sehingga dilakukan uji prasyarat. Adapun hipotesis. Teknik analisis data yang digunakan
langkah-langkah analisis varians satu jalur dalam penelitian ini adalah analisis varians satu
sebagai berikut. jalur dengan taraf signifikan 0,05 (α = 0,05),
Teknik yang digunakan untuk analisis uji teknik analisis varians ini digunakan untuk
normalitas data adalah teknik lilliefors (suryono, membandingkan beberapa kelompok obyek
2014:93). Uji normalitas ini digunakan untuk penelitian dari satu jenis variabel
mengetahui apakah data yang diperoleh berdis-
tribusi normal atau tidak. Uji homo-genitas
digunakan untuk mengetahui apakah kedua HASIL
sampel yang diambil mempunyai varian
populasi yang sama atau tidak. Untuk menge- Data hasil tes keterampilan passing yang
tahui homogenitas sampel dilakukan dengan digunakan untuk analisis adalah skor tes awal
menggunakan uji (sugiyono, 2011:175). (pretest) dan skor tes akhir (posttest) keterampilan
Data yang dilakukan pengujian homogenitas passing peserta ekstrakurikuler sepakbola MAN
adalah skor keterampilan antara tes awal dari Kota Batu dan SMKN 11 Malang. Deskripsi
masing-masing kelompok dan skor keteram- data hasil tes keterampilan passing tersebut
pilan antara tes akhir dari masing-masing disajikan pada Tabel 1.
kelompok. Data dinyatakan homogen apabila f
hitung < f tabel, uji homogenitas ini dilakukan

Tabel 1. Deskripsi Hasil Belajar Passing sepakbola Peserta Ekstrakurikuler Sepakbola MAN
Kota Batu dan SMKN 11 Malang
Data Hasil Belajar Skor Awal Skor Akhir
N 14 14
Mean 3,14 6,42
Kelompok Perlakuan
SD 1.0995 1,3986
Metode drill
Max 5 8
Min 2 4
n 14 14
Mean 3,21 6,21
Kelompok Perlakuan
SD 1.0509 1.6723
Metode bermain
Max 5 8
Min 2 4

Keterangan:
n : Jumlah sampel setiap kelompok
mean : Rata-rata skor passing
SD : Simpangan baku
maks : Skor maksimal passing
min : Skor minimal passing

Dalam statistik parametrik, sebelum skor keterampilan skor awal dengan skor akhir
dilakukan pengujian hipotesis dengan analisis dilakukan terhadap keterampilan passing ma-
varian (ANAVA) satu jalur, terlebih dahulu sing-masing kelompok. Perhitungan uji norma-
dilakukan uji persyaratan analisis varian, yaitu litas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran
uji normalitas dan uji homogenitas.Tujuan uji uji normalitas.
normalitas adalah untuk mengetahui apakah Berikut adalah hasil rangkuman perhi-
distribusi sebuah data berdistribusi normal atau tungan uji normalitas dari masing-masing ke-
berdistribusi tidak normal. Uji normalitas lompok pembelajaran, yaitu skor tes awal
dalam penelitian ini menggunakan uji Lilliefors dengan skor tes akhir keterampilan passing
pada taraf signifikansi α= 0,05. Uji normalitas sepakbola dalam pembelajaran metode drill,

276
Mohammad Fajar Syaifuddin, dkk / Gelanggang Pendidikan Jasmani Indonesia 1 (2) (2017)

dan skor tes awal dengan skor tes akhir sepakbola dalam pembelajaran metode drill,
keterampilan passing sepakbola dalam pembe- dan skor tes awal dengan skor tes akhir
lajaran metode bermain dari kedua kelompok keterampilan passing sepakbola dalam pembe-
pembelajaran tersebut , dapat diketahui bahwa lajaran metode bermain dari kedua kelompok
data hasil tes skor tes awal dengan skor tes pembelajaran tersebut , dapat diketahui bahwa
akhir kedua kelompok pembelajaran tersebut data hasil tes skor tes awal dengan skor tes
berdistribusi normal, berikut ini sajian hasil akhir dan skor tes akhir kedua kelompok
perhitungan uji normalitas. pembelajaran tersebut berdistribusi normal,
Berdasarkan hasil perhitungan uji berikut ini sajian hasil perhitungan uji
normalitas yang ditunjukkan pada Tabel 4.6, uji homogenitas.
normalitas skor tes awal hasil belajar keteram- Berdasarkan hasil perhitungan uji
pilan passing sepakbola kelompok perlakuan homogenitas, skor tes awal dan akhir masing-
metode drill diperoleh hasil Lhitung 0,,2056 < masing kelompok diperoleh harga Fhitung 1,62 <
Ltabel dengan taraf signifikansi α = 0,05 adalah Ftabel dengan taraf signifikansi α = 0,05 = 2,60,
0,277, uji normalitas skor tes akhir hasil belajar skor tes awal dan akhir masing-masing
keterampilan passing sepakbola kelompok perla- kelompok diperoleh harga Fhitung 2,53< Ftabel
kuan metode drill diperoleh hasil Lhitung 0,1314 dengan taraf signifikansi α = 0,05 = 2,60, dan
< Ltabel dengan taraf signifikansi α = 0,05 adalah skor tes akhir dari kedua metode diperoleh
0,277, uji normalitas skor tes awal hasil belajar harga Fhitung 1,42< Ftabel dengan taraf
keterampilan passing sepakbola kelompok signifikansi α = 0,05 = 2,60. Sehingga dapat
perlakuan metode bermain diperoleh hasil disimpulkan bahwa varian sampel tersebut
Lhitung 0,2181 < Ltabel dengan taraf signifikansi α homogen dan dapat dilanjutkan uji hipotesis
= 0,05 adalah 0,277 dan uji normalitas skor tes menggunakan teknik anava satu jalur. Setelah
akhir hasil belajar keterampilan passing dilakukan uji persyaratan analisis varians, yaitu
sepakbola kelompok perlakuan metode bermain uji normalitas dan uji homogenitas serta
diperoleh hasil Lhitung 0,1923 < Ltabel dengan didapatkan hasil bahwa seluruh kelompok
taraf signifikansi α = 0,05 adalah 0,277. Maka latihan berasal dari populasi yang berdistribusi
dapat disimpulkan bahwa skor es awal hasil normal dan homogen, selanjutnya akan
belajar keterampilan passing sepakbola dan skor dilakukan pengujian hipotesis dengan analisis
tes akhir hasil belajar keterampilan passing varians (ANAVA) satu jalur.
sepakbola dari masing-masing kelompok
berdistribusi normal. Pengaruh Metode Drill terhadap Hasil Belajar
Pengujian homogenitas adalah pengujian Keterampilan Passing Sepakbola Peserta
mengenai sama tidaknya variansi-variansi dua Ekstrakurikuler Sepakbola MAN Kota Batu
distribusi atau lebih. Uji homogenitas dalam Uji analisis varians satu jalur dalam
penelitian ini menggunakan uji F pada taraf penelitian ini menggunakan uji F pada taraf
signifikansi α= 0,05. Uji homogenitas signifikansi α= 0,05. Pengujian hipotesis
keterampilan passing awal dengan keterampilan dengan analisis varians satu jalur dilakukan
passing akhir dilakukan terhadap keterampilan terhadap data skor tes keterampilan passing
passing masing-masing kelompok. Perhitungan sepakbola awal dengan skor tes skor akhir
uji homogenitas selengkapnya dapat dilihat keterampilan passing sepakbola kelompok
pada lampiran uji homogenitas. perlakuan metode drill. Perhitungan uji analisis
Berikut adalah hasil rangkuman perhi- varians satu jalur selengkapnya dapat dilihat
tungan uji homogenitas dari masing-masing pada lampiran uji analisis varians satu jalur.
kelompok pembelajaran , yaitu skor tes awal
dengan skor tes akhir keterampilan passing

Tabel 2. Rangkuman Hasil Analisis Varian Skor Tes Hasil Belajar Keterampilan Passing
Sepakbola Kelompok Perlakuan Metode Drill
SV Dk JK V Fhitung Ftabel Keputusan
T 28-1 = 27 116,71 -
A 2-1 = 1 75,57 75.57 47,75 4,20 Fhitung > Ftabel (47,75 > 4,20)
D 28-2 = 26 41,14 1,58

Keterangan:
SV = Sumber varians
T = Total
A = Antar kelompok

277
Mohammad Fajar Syaifuddin, dkk / Gelanggang Pendidikan Jasmani Indonesia 1 (2) (2017)

D = Dalam kelompok
Dk = Derajat kebebasan
JK = Jumlah kuadrat
V = Varians cuplikan

Berdasarkan hasil penelitian yang Peserta Ekstrakurikuler Sepakbola SMKN 11


kemudian dilakukan perhitungan analisis Kota Malang
varians satu jalur sebagaimana ditunjukkan Uji analisis varians satu jalur dalam
dalam Tabel 2, diperoleh hasil harga Fhitung penelitian ini menggunakan uji F pada taraf
47,75> Ftabel dengan taraf signifikansi α = 0,05 signifikansi α= 0,05. Pengujian hipotesis
= 4,20. Dengan hasil penelitian dan dengan analisis varians satu jalur dilakukan
perhitungan dengan demikian dapat disim- terhadap data skor tes awal keterampilan
pulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan passing sepakbola dengan skor tes akhir
antara hasil keterampilan passing sepakbola keterampilan passing sepakbola kelompok
awal dengan keterampilan passing sepakbola metode bermain. Perhitungan uji analisis
akhir yang dilakukan di kelompok metode drill. varians satu jalur selengkapnya dapat dilihat
pada lampiran uji analisis varians satu jalur.
Pengaruh Metode Bermain terhadap Hasil
Belajar Keterampilan Passing Sepakbola

Tabel 3. Rangkuman Hasil Analisis Varians Skor Tes Hasil Belajar Keterampilan Passing
Sepakbola Kelompok Perlakuan Metode Bermain
SV Dk JK V Fhitung Ftabel Keputusan
T 28-1 = 27 113,71 -
A 2-1 = 1 63 63 32,29 4,20 Fhitung > Ftabel (32,29 > 4,20)
D 28-2 = 26 50,71 1,95

Keterangan:
SV = Sumber varians
T = Total
A = Antar kelompok
D = Dalam kelompok
Dk = Derajat kebebasan
JK = Jumlah kuadrat
V = Varians cuplikan

Berdasarkan hasil penelitian yang Keterampilan Passing Sepakbola Peserta


kemudian dilakukan perhitungan analisis Ekstrakurikuler Sepakbola MAN II Kota Batu
varians satu jalur sebagaimana ditunjukkan dan SMKN 11 Malang
dalam Tabel 3, diperoleh hasil harga Fhitung Uji analisis varians satu jalur dalam
32,29 > Ftabel dengan taraf signifikansi α = 0,05 penelitian ini menggunakan uji F pada taraf
= 4,20. Dengan hasil penelitian dan signifikansi α= 0,05. Pengujian hipotesis
perhitungan dengan demikian dapat disim- dengan analisis varians satu jalur dilakukan
pulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan terhadap data skor tes awal hasil belajar
antara hasil keterampilan passing sepakbola keterampilan passing dengan skor tes hasil akhir
awal dengan keterampilan passing sepakbola keterampilan passing. Perhitungan uji analisis
akhir yang dilakukan di kelompok metode varians satu jalur selengkapnya dapat dilihat
bermain. pada lampiran uji analisis varians satu jalur.
Ringkasan hasil perhitungannya ditunjukkan
Perbedaan Pengaruh antara Metode Drill dan dalam Tabel 4 berikut ini
Metode Bermain terhadap Hasil Belajar

Tabel 4. Rangkuman Hasil Analisis Varians Skor Tes Akhir Hasil Belajar Keterampilan Passing
Sepakbola Masing-masing Kelompok
SV Dk JK V Fhitung Ftabel Keputusan
T 28-1 = 27 16,71 -
A 2-1 = 1 0,14 0,14 0,22 4,22 Fhitung < Ftabel = (0,22 < 4,20)
D 28-2 = 26 16,57 0,63

278
Mohammad Fajar Syaifuddin, dkk / Gelanggang Pendidikan Jasmani Indonesia 1 (2) (2017)

Keterangan:
SV = Sumber varians
T = Total
A = Antar kelompok
D = Dalam kelompok
Dk = Derajat kebebasan
JK = Jumlah kuadrat
V = Varians cuplikan

Berdasarkan hasil perhitungan analisis bagi keterampilan passing yang dimiliki siswa
varians satu jalur (one way anava) sebagaimana putra kelas VIII SMP Negeri 2 Wonogiri.
ditunjukkan dalam Tabel 4.10, diperoleh harga Sebagai tindak lanjut dari penelitian
Fhitung 0,22 < Ftabel dengan taraf signifikansi α = terdahulu, peneliti telah melakukan penelitian
0,05 = 4,20. Dengan demikian dapat dengan hasil terdapat pengaruh metode drill
disimpulkan bahwa ada perbedaan dari kedua terhadap peningkatan hasil belajar keteram-
metode tersebut antara selisih skor tes awal pilan passing sepakbola yang dilakukan pada
hasil belajar keterampilan passing sepakbola peserta ekstrakurikuler MAN Kota Batu.
dengan skor tes akhir hasil belajar keterampilan
passing sepakbola masing-masing kelompok Pengaruh Metode Bermain terhadap Hasil
pembelajaran. Belajar Keterampilan Passing Sepakbola
Peserta Ekstrakurikuler Sepakbola SMKN 11
Malang
PEMBAHASAN Pemberian perlakuan dengan metode
bermain mendapatkan pertemuan yang sama
Setelah dilaksanakan pemberian perla- yaitu selama 16 kali pertemuan (pembelajaran
kuan dengan metode drill sebelum latihan tiga kali dalam seminggu). Pendekatan
selama 16 kali pertemuan (pembelajaran tiga menyeluruh dapat meningkatkan hasil belajar
kali dalam seminggu) dapat meningkatkan hasil keterampilan passing sepakbola peserta
belajar keterampilan passing sepakbola peserta ekstrakurikuler SMKN 11 Malang. Berdasar-
ekstrakurikuler sepakbola MAN Kota Batu. kan hasil penelitian terdapat pengaruh yang
Berdasarkan hasil penelitian terdapat pengaruh signifikan pemberian pembelajaran passing
yang signifikan pembelajaran passing sepakbola sepakbola dengan metode bermain terhadap
dengan perlakuan metode drill terhadap hasil hasil belajar keterampilan passing sepakbola
belajar keterampilan passing sepakbola. siswa dengan peningkatan hasil belajar
Peningkatan hasil belajar keterampilan keterampilan passing sepakbola tersebut
passing sepakbola pada kelompok perlakuan dikarenakan perlakuan metode bermain yang
metode drill dikarenakan peserta dapat belajar jelas akan materi yang telah disampaikan.
dalam melakukan suatu teknik gerak dasar Peningkatan hasil belajar keterampilan
dengan cara sistem pengulangan secara bert- passing sepakbola pada kelompok perlakuan
ahap yang ada di dalam metode drill (macam- metode bermain dikarenakan peserta dapat
macam pembelajaran teknik dasar passing belajar dalam melakukan suatu teknik gerak
sepakbola) dan siswa senang akan pembe- dasar dengan cara bermain agar dapat
lajaran. Roestiyah (2008:125), menyatakan mengembangkan tujuan pembinaan anak
bahwa “metode drill adalah suatu teknik yang dalam mendapatkan hasil yang diharapkan
dapat diartikan sebagai suatu cara mengejar yang terdapat di dalamnya yaitu (macam-
dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan macam pembelajaran teknik dasar passing
latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau sepakbola) dan peserta senang akan pembe-
keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang lajaran yang akan disampaikan. Menurut Dewi
telah dipelajari. Menurut Harsono (2015:81), (2014:4), menyatakan bahwa metode bermain
menjelaskan bahwa pembelajaran drill teknik adalah cara yang digunakan guru dalam
yaitu suatu keterampilan yang di ulang-ulang menyampaikan ilmu yang tepat melalui
beberapa puluh kali (drill) akan dapat hubungan dengan anak pada saat berlang-
meningkatkan atau menguasai teknik tersebut. sungnya pembelajaran sehingga menghasilkan
Terdapat pengaruh metode drill dalam pemahaman yang maksimal dengan mencapai
pembelajaran passing futsal (Deny, 2010), kompetensi yang ditetapkan melalui aktivitas
sehingga metode drill dikatakan lebih dominan yang dipilih sendiri oleh anak tersebut dasar

279
Mohammad Fajar Syaifuddin, dkk / Gelanggang Pendidikan Jasmani Indonesia 1 (2) (2017)

kesenangan bukan karena hadiah atau pujian perlakuan dengan metode drill dan metode
tanpa pertimbangan hasil akhir. Latihan bermain terhadap hasil belajar passing sepakbola
bermain adalah kegiatan yang diambil dari dari kedua metode tersebut.
situasi dalam permainan atau pertandingan KESIMPULAN
(Muhajir, 2013:5).
Terdapat pengaruh metode bermain Berdasarkan hasil penelitian dan hasil
terhadap peningkatan passing sepakbola, analisis data yang telah dilakukan, dapat
(Purwoko, 2015) sehingga metode bermain diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1) Ada
dikatakan lebih dominan bagi keterampilan pengaruh metode drill terhadap peningkatan
passing yang dimiliki peserta ekstrakurikuler hasil belajar keterampilan passing sepakbola
SDN Kepanjen 2 Jombang. peserta ekstrakurikuler sepakbola MAN Kota
Sebagai tindak lanjut dari penelitian Batu, (2) Ada pengaruh metode bermain
terdahulu, peneliti telah melakukan penelitian terhadap peningkatan hasil belajar keteram-
dengan hasil terdapat pengaruh metode pilan passing sepakbola peserta ekstrakurikuler
bermain terhadap peningkatan hasil belajar sepakbola SMKN 11 Malang, (3) Ada
keterampilan passing sepakbola yang dilakukan perbedaan pengaruh peningkatan metode drill
pada peserta ekstrakurikuler sepakbola SMKN dan metode bermain terhadap hasil belajar
11 Malang. keterampilan passing peserta ekstrakurikuler
sepakbola MAN II Kota Batu dan SMKN 11
Perbedaan Pengaruh antara Metode Drill dan Malang.
Metode Bermain terhadap Hasil Belajar
Keterampilan Passing Sepakbola Peserta
Ekstrakurikuler Sepakbola MAN Kota Batu DAFTAR PUSTAKA
dan SMKN 11 Malang
Berdasarkan uji hipotesis, terdapat
perbedaan pengaruh hasil belajar peserta antara Centhini & Russel. Buku Pintar Sepakbola.
peningkatan hasil belajar kelompok perlakuan Jakarta: Penerbit Inovasi
metode drill dan peningkatan hasil belajar Gifford, C. 2007. Keterampilan Sepak Bola.
kelompok perlakuan metode bermain. Berda- Yogyakarta: PT Citra Aji Kusuma.
sarkan nilai skor akhir hasil belajar keteram-
pilan passing sepakbola, kelompok perlakuan Ganesha, 2010. Kutak-Katik Latihan Sepakbola
dengan metode drill mendapat hasil belajar Usia Muda. Jakarta: PT Visi Gala 2000.
lebih tinggi daripada kelompok perlakuan Halim, 2013. Minat Siswi SMA Dr. Soetomo
metode bermain. Surabaya Pada Kegiatan Ekstrakurikuler
Hasil belajar keterampilan passing Futsal. Jurnal Penelitian, hlm. 5.
sepakbola dengan metode drill yang lebih tinggi
dikarenakan dengan metode drill peserta dapat Hamalik, O. 2012. Kurikulum dan Pembelajaran.
mengetahui dan mengamati suatu materi yang Jakarta: Bumi Aksara
akan diberikan berserta penjelasan terhadap Hermawan, dkk. 2008. Pengembangan
macam-macam latihan yang akan dilakukan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta:
secara tersruktur dan berulang-ulang, sehingga
proses pembelajaran sangat jelas dan peserta Universitas Terbuka Departemen Pendidikan
paham akan materi yang telah disampaikan, Nasional..
sedangkan dalam perlakuan metode bermain
Haryoko, S. 2009. Efektivitas Pemanfaatan Media
penyampaian materi passing sepakbola yang
Audio-Visual Sebagai Alternatif Optimalisasi
kurang efektif dan kurang jelas dikarenakan
Model Pembelajaran. Jurnal
macam-macam jenis latihan yang diberikan
Edukasi@Elektro (Vol. 5, No 1, Maret
berupa bermain yang dapat dipertandingkan
2009, hlm. 1 – 10)
dengan satu kelompok yang sama. Penjelasan
dalam pemberian materi yang cukup singkat, Luxbacher, J.A.. 2008. Sepakbola: Langkah-
sehinga peserta hanya mengamati contoh yang langkah Menuju Sukses. Jakarta: PT Raja
diberikan lalu melakukan berbagai latihan Grafindo Persada.
tersebut dengan kurang maksimal dalam
Luxbacher, J. A. 2004. Sepak Bola Jakarta: PT.
perlakuan.
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti Grafindo.
pada peserta ekstrakurikuler sepakbola MAN
Kota Batu dan SMKN 11 Malang, Ada
perbedaan pengaruh antara pemberian

280
Mohammad Fajar Syaifuddin, dkk / Gelanggang Pendidikan Jasmani Indonesia 1 (2) (2017)

Mielke, D. 2007. Dasar-dasar Sepakbola. Supriadie, D & Darmawan, D. 2012.


Bandung: Pakar Raya. Komunikasi Pembelajaran. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Muhajir. 2014. Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan.Malang: Penerbit Erlangga. Subagyo I. 1995. Penyusunan Tes Keterampilan
Bermain Sepakbola bagi Siswa Sekolah
Muhtar, 2011. Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga
Sepakbola Puspor IKIP Yogyakarta.
Dalam peningkatan Gerak Dasar (Motor
Yogyakarta: FPOK IKIP.
Ability) Siswa Sekolah dasar. Jurnal
Pendidikan Olahraga, hlm. 56. Sudarsini, 2013. Pendidikan Jasmani dan
Olahraga. Malang: Perputakaan Um.
Mu’arifin. 2009. Dasar-Dasar Pendidikan Jasmani
dan Olahraga. Malang; IKIP Malang. Scheunemann, 2005. Dasar-Dasar Sepak Bola
Modern Malang: Penerbit Dioma.
Ma’mun & Saputra. 2000. Perkembangan Gerak
Dan Belajar Gerak. Departemen Wardana & Sudarso. 2015. Peningkatan Hasil
Pendidikan Dan Kebudayaan. Belajar Passing Pada Permainan Sepakbola
Melalui Metode Pembelajaran Langsung
Patimah, 2011. Pendidikan Karakter Melalui
Siswa Kelas V Sdn Tulangan Ii Sidoarjo.
Program Ekstrakurikuler. Jurnal
Journal Pendidikan Olahraga dan
Pendidikan Karakter, hlm. 1. Kesehatan (Volume 03 Nomor 01 Tahun
Purwoko & Indriarsa. 2015. Pengaruh Penerapan 2015, 147 – 153).
Model Bermain Peran Terhadap Hasil Witiyasari & Muhammad. 2014. Peningkatan
Belajar Passing Sepak Bola SDN Kepanjen 2 Hasil Belajar Siswa Materi Passing
Jombang. Jurnal Pendidikan Olahraga Sepakbola Melalui Model Pembelajaran
dan Kesehatan (Volume 03 Nomor 02 Kooperatif Tipe Student Team Achievement
Tahun 2015, 473 – 478) Division (STAD) Di Kelas IV B SDIT Insan
Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Kamil Sidoarjo. Jurnal Pendidikan
Jakarta: PT. Balai Pustaka. Olahraga dan Kesehatan (Volume 02
Nomor 02 Tahun 2014, 236 – 242).
Rianto, 2006. Pendekatan, Strategi, Dan Metode
Pembelajaran. Malang: PPPG IPS dan Yunus, M. 2013. Dasar-Dasar Permainan
PMP Malang. Sepakbola. Malang: Um Press
Riyadi. 2011. Pemrosesan Informasi Dalam Belajar
Gerak. Jurnal ilmiah SPIRIT, ISSN;
1411- 8319 (Vol. 11 No. 2 Tahun 2011).
Suparno, dkk. 2010. Pedoman Penulisan Karya
Ilmiah. Malang: Universitas Negeri
Malang.
Sudjana, N. 2014. Dasar-Dasar Proses Belajar
Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Sutristomo & Sudarso. 2015. Penerapan
Modifikasi Bola Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas
V SDN Manukan Wetan II-555. Jurnal
Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
(Volume 02 Nomer 03 Tahun 2014, 156
– 574).
Subardi & Setyawan, 2007. SepakBola . Klaten:
PT Macanan Jaya Cemerlang.
Sugiyanto & Sudjarwo, 1991. Belajar Gerak.
Jakarta:Penerbit Universitas Terbuka,
Depdikbud.

281

Anda mungkin juga menyukai