OUTLINE
OLEH :
SULISTYA MEGAWATI
NIM 512110007
Peneliti
i
DAFTAR ISI
Halaman
Tabel Halaman
Gambar Halaman
Lampiran Halaman
1
2
diperlukannya. Orang yang masuk dalam kategori otak kiri dan tidak
melakukan upaya tertentu memasukan beberapa aktivitas otak kanan dalam
hidupnya akan mengalami kesulitan serta memiliki kesehatan mental dan fisik
yang buruk (abd.kadir 2010:105)
Keseimbangan kedua belah otak tidak hanya penting dalam dunia
intelegensi, inteletual dan kesehatan saja tetapi lebih dari itu yang terpenting
adalah dalam dunia pendidikan sebab pada dasarnya keseimbangan otak pada
anak merupakan salah satu perhatian khusus dewasa ini dan kegiatan
pembelajaran disekolah sangat ideal untuk mengembangkan otak kiri dan
kanan, yang salah satu kegiatanya adalah dengan kegiatan aktivitas jasmani di
sekolah.
Ketika kedua belah otak seimbang, maka kekuatan dan fungsi-fungsi
otak manusia lebih maksimal. Bahkan bekerja pun lebih maksimal karena
sudaah teerjaddi keseimbangan antara otak kiri dan otak kanan anak.
Untuk memudahkan para guru taman kanak-kanak melaksanakan tugas
mereka dalam memberikan pelajaran kepada murid taman kanak-kanak
khusunya untuk aktivitas jasmani, maka peneliti mengembangkan multimedia
pembelajaran untuk guru taman kanak-kanak. Dalam hal ini di utamakan pada
guru-guru taman kanak-kanak yang sebelumnya belum pernah mendapatkan
pendidikan khusus untuk mengajar anak-anak atau guru non profesional.
Pemahaman guru tentang aktivitas jasmani untuk mengoptimalkan
perkembangan otak anak sangat penting, tetapi pada kenyataannya
pemahaman itu masih terbatas karena kurangnnya bahan ajar yang di peroleh
dari guru taman kanak-kanak yang rata-rata dikecamatan alok berdasarkan
data bukan merupakan tenaga profesional di bidang pengajaran untuk anak
usia dini, kenyataan ini tidak bisa dihindari bahwa masih banyak terdapat
pengajar non profesional, tetapi dapat diberikan solusi dengan mengadakan
bahan ajar untuk guru taman kanak-kanak berupa model pembelajaran
aktivitas jasmani untuk mengoptmalkan otak kiri dan otak kanan anak
berbentuk CD yang didalamnya akan berisi penjelasan tentang materi beserta
beberapa contoh aktivitas jasmani untuk mengoptimalkan otak kiri da kanan
5
B. Rumusan Masalah
Setelah permasalahan dibatasi maka rumusan permasalahan yang
diajukan dalam penelitian ini adalah apakah pengembangan model
pembelajaran gerak dan lagu guna mengoptimalkan otak kiri dan otak kanan
anak dapat bermanfaat untuk anak usia dini?
.
C. Tujuan Penelitian
Sebagian guru taman kanak-kanak di kecamatan alok bukan merupakan
tenaga profesional di bidang pendidikan untuk taman kanak-kanak, sehingga
pengetahuan tentang pendidikan anak usia dini yang kurang, masalah ini
dikuatirkan akan menghambat proses belajar mengajar yang seharusnya terjadi
di sekolah. Untuk itu peneliti merasa perlu untuk menghasilkan produk berupa
multimedia pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru sebagai
pengetahuan dan bahan belajar.
.
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang menjadi pengamat dalam penelitian.
Menurut Sugiyono (2011, h.38) Variabel penelitian adalah suatu atribut atau
sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian di tarik
kesimpulannya. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu
model aktivitas jasmani gerak dan lagu untuk mengoptimalkan otak kiri dan
otak kanan anak usia dini.
6
E. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (research and
development) yang berorientasi pada produk yang dihasilkan. Pengembangan
yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan pengembangan model
aktivitas jasmani gerak dan lagu untuk anak usia dini. Model aktivitas jasmani
gerak dan lagu yang dihasilkan beroreintasi untuk mengoptimalkan otak anak
usia dini.
F. Bentuk Penelitian
Prosedur yang digunakan dalam mendesain penelitian ini, mengunakan
langkah-langka hasil adaptasi oleh Borg & Gall. Langkah-langkah tersebut
dilengkapi dari beberapa model pengembangan yang dikemukakan Wasis D.
Dwiyogo dan Anik Ghufron dkk, langkah-langkah tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Pendahuluan merupakan langkah awal memulai pengembangan yaitu:
menentukan materi dan melakukan identifikasi kebutuhan.
2. Pengembangan desain materi meliputi: menentukan tujuan materi,
melakukan analisis materi, mengidentifikasi karakter dan perilaku anak
usia dini.
3. Pengembangan software multimedia pembelajaran meliputi: pembuatan
flowchart view dan penulisan naskah, pengumpulan bahan-bahan,
proses pembuatan produk
4. Untuk memperoleh data dalam rangka revisi produk, maka dilakukan
evaluasi produk dengan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: 1).
Evaluasi tahap I, yaitu validasi materi oleh ahli materi, analisis I, dan
revisi I. Pada tahap ini juga dilakukan validasi oleh ahli media,
kemudian data di analisis dan direvisi. 2). Evaluasi tahap II, yaitu tahap
validasi materi oleh ahli materi, analisis II dan revisi II, pada tahap ini
juga dilakukan validasi media oleh ahli media, kemudian data dianalisis
dan direvisi. 3). Evaluasi tahap III, yaitu tahap uji coba satu lawan satu,
7
analisis III, dan revisi III. 4). Evaluasi tahap IV, yaitu tahap uji coba
kelompok kecil, analisis IV, dan revisi IV.
5. Hasil akhir berupa CD pembelajaran yang memuat materi tentang
aktifitas jasmani guna mengoptimalkan perkembangan otak anak yang
digunakan oleh guru sebagai sumber atau bahan pengetahuan dan
belajar.
Untuk lebih jelas, berikut gambar prosedur pengembangan multimedia
pembelajaran yang akan dibuat:
8
Pendahuluan
Gambar
Menentukan materi
Identifikasi kebutuhan
Melakukan tujuan
materi
Melakukan analisis
materi
Merumuskan
manfaat materi Mengembangkan
materi
Mengidentifikasi
Menyusun strategi
perilaku dan
karakteristik anak-anak Materi
usia dini
Evaluasi Produk
Evaluasi tahap I Evaluasi tahap II Evaluasi tahap III Evaluasi tahap IV
Analisis I Analisis IV
Analisis III
Analisis II
3. Teknik dokumentasi
Menurut Zuriah (2009:191) cara mengumpulkan data melalui
peninggalan tertulis, seperti arsip termasuk juga buku teori, pendapat,
dalil atau hukum, dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah
penelitian disebut teknik dokumentasi atau studi dokumentasi. Teknik
dokumentasi ini merupakan pengumpulan data dengan cara
mendokumentasian objek penelitian serta semua yang mendukung
sebagai bahan atau data yang nantinya difungsikan dalam penelitian.
Dalam penelitian ini digunakan dokumen berupa hasil pemotretan proses
observasi dan ketika wawancara dengan, kepala sekolah, guru, dan
siswa-siswi yang terkait dengan masalah penelitian.
I. Instrumen Penelitian
Untuk mendapatkan tanggapan dari responden diperlukan instrument
penelitian yang berkualitas. Untuk menghassilkan model pengembangan yang
berkualitas diperlukan instrument yang mampu menggali data yang
diperlukan dalam pengembangan model gerak dan lagu. Instrument yang
digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini berupa
angket/kuisioner dan tes model aktivitas gerak dan lagu pada anak.
Instrument berupa kuisioner disusun dengan maksud untuk mengevaluasi
model aktivitas jasmani gerak dan lagu yang dikembangkan dan isntrumen
berupa tes di susun untuk mengetahui efektivitas model yang dikembangkan.
Instrument yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Angket/kuisioner
Angket yang disusun meliputi tiga jenis sesuai dengan peran dan
posisi responden dalam penelitian pengembangan ini. Instrument
penelitian berupa kuisioner disusun berdasarkan kisi-kisi yang telah
12
Oleh karena itu anak mulai bisa menguasai gerak seperti berjalan, lari
atau melompat dan menggerakan anggota badan lainnya secara lebih
halus atau sempurna pada usia 5 dan memasuki usia 6 tahun, maka
dalam penelitian ini dipilih anak usia 5 sebagai anak awal. Selanjutnya
menurut Carol Seefeldt & Barbara (2008:63), anak usia 5 tahun
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : (1) penuh tenaga dan tak henti-
hentinya bergerak (2) Penuh dengan kesenangan dan rasa kasih
sayang; (3) Ingin menguasai hal yang baru; (4) mulai dapat mengatur
emosi; (5) semakin pintar dalam mengkomunikasikan perasaan (6)
pada umumnya tidak suka permainan secara tim. (7) senang
berkomunikasi.
Untuk mendapatkan wawasaan yang jelas mengenai
perkembangan anak, para ahli membagi masa perkembangan dalam
beberapa periode karena pada saat perkembangan tertentu, anak-anak
secara umum memperlihatkan ciri-ciri dan tingkah laku karakterisitik
yang hampir sama. Pendapat para ahli tentang fase-fase
perkembangan anak memiliki beberapa kesamaan walaupun
mempunyai penekanan yang berbeda. Setiap teori ingin menonjolkan
beberapa aspek yang khas dalam setiap fase, misalnya menampilkan
secara khusus perkembangan ego, intelegensi, bimbingan sekolah dan
lain sebagainya
Dalam fase-fase perkembangan anak diatas ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan, Menurut Hurlock (1978:x), aspek-aspek yang
perlu diperhatikan pada anak adalah: (1) perkembangan fisik (2)
perkembangan motorik (3) perkembangan bicara, (4) perkemabgan
emosi (5) perkembangan social (6) perkembangan bermain (7)
perkembangan kreativitas (8) perkembangan pengertian (9)
perkembangan moral (10) perkemabgan minat (11) perkembangan
seks dan (12) perkembangan kepribadian. Lebih lanjut dijelaskan
bahwa perkembangan aspek motorik erat kaitannya masalah
pertumbuhan fisik dan motorik, masa kecil merupakan masa yang
17
5) Lingkungan kondusif
Lingkungan pembelajaran harus diciptakan sedemikian menarik
dan menyenangkan serta demokrati sehingga anak marasa aman,
nyaman dan menyenangkan dalam lingkungan bermain baik
didalam maupun di luar ruangan. Lingkungan fisik hendaknya
memperhatikan keamanan dan kenyamanan anak dalam bermain.
Penataan ruang belajar harus disesuaikan dengan ruang gerak anak
dalam bermain sehingga anak dapat berinteraksi dengan mudah
baik dengan pendidik maupun dengan temannya.
Lingkungan bermain hendaknya tidak memisahkan anak dari nilai-
nilai budayanya, yaitu tidak membedakan nilai-nilai yang dipelajari
dirumah dan tempat bermain ataupun lingkungan sekitar.
Pendidikan harus peka terhadapa karakterisitik budaya masing-
masing anak.
6) Menggunakan pendekatan tematik
Kegiatan pembelajaran ddirancang dengan menggunakan
pendekatan tematik. tema sebagai wadah mengenalkan berbagai
konsep untuk mengenal dirinya dan lingkungan sekitarnya. Tema
dipilih dan dikemabgnkan dari hal-hal yang paling dekat dengan
anak, sederhana, serta menarik minat.
7) Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan
Proses pembelajaran yang aktiff, kreatif, inovatif, efektif dan
menyenangkan dapat dilakukan oleh anak yang disiapkan oleh
pendidik melalui kegiatan-kegiatan yang menarik. Menyenangkan
untuk membangkitkan rasa ingin tahu anak, memotivassi anak
untuk berffikir kritis dan menemukan hal-hal baru. Pengelolaan
pembelajaran hendaknya dilakukan secara demokratis, mengingat
anak merupakan subyek dalam proses pembelajaran.
8) Menggunakan berbagai media dan sumber belajar
Setiap kegiatan untuk menstimulasi perkembangan potensi anak,
perlu memanfaatkan berbagai media dan sumber belajar, antara
20
4) Games (Permainan)
5) Show and Tell
6) Music and Movement (gerak dan lagu) dimana didalamnya
termasuk singing (nyanyi) dan chants and rhymes (nyanyian
pendek dan sajak), dan sebagainya.
Metode dan Teknik disesuaikan dengan kemampuan yang hendak
dicapai, misalnya dalam penelitian ini yang bertujuan untuk
mengoptimalkan perkembangan otak anak, metode yang dipilih peneliti
adalah metode gerak dan lagu. Pada hakekatnya music adalah seni
menyusun nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan hubungan
temporal untuk menghasilkan komposisi yang mempunyai kesatuan dan
kesinambungan (mengandung irama). Dan ragam nada atau suara yang
berirama disebut juga dengan lagu. Jadi musik ataupun lagu merupakan
satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan dapat digunakan sebagai
sarana dalam proses pembelajaran.
Sedangkan movement berarti gerakan berasal dari kata dasar gerak.
Dan gerak memiliki makna, suatu peralihan tempat (adanya aktivitas) yang
dilakukan setelah adanya dorongan (batin/perasaan). Aktivitas gerakan
dapat timbul setelah seseorang mendengarkan musik atau lagu/nyanyian.
Berdasarkan pengertian diatas penulis mengunakan istilah gerak dan lagu
untuk menggartikan music and movement.
Mengunakan aktivitas gerak dan lagu dalam proses kegiatan
ditaman kanak-kanak dan menyajikannya secara menarik dan
menyenangkan, dapat membantu anak untuk lebih senang dan lebih aktif
lagi dalam melakukan kegiatannya.dalam kegiatan gerak dan lagu anak
akan melakukan dan memperagakan gerakan sesuai dengan makna dari
lagu yang dinyanyikan. Jadi gerak dan lagu merupakan suatu aktivitas
yang sangat menyenangkan bagi anak.
Untuk itu penulis menitikberatkan pembahasan pada model
aktivitas jasmani gerak dan lagu untuk mengoptimalkan perkembangan
otak anak usia dini. Dimana dengan memadukan unsur gerak dan lagu
34
pada kegiatan anak usia dini, kedua belahan otak anak yaitu otak kiri dan
otak kanan anak. Aktivitas gerak dan lagu dapat merangsang seluruh
bagian tubuh untuk bergerak dan ini baik karena merangsang berfungsinya
kedua belahan otak. Selain itu dengan aktivitas gerak yang dilakukan oleh
anak usia dini, juga dapat merangsang proses mielinisasi dimana zat mielin
(pembentuk kecerdasan otak) hanya bisa diproduksi melalui aktivitas
gerak anak. Sedangkan musik atau lagu menurut Stephanie Merritt
(2003:157) mempunyai keterkaitan dengan triliun sel saraf didalam otak
dan merangsang terbentuknya pikiran, ingatan, dan pengetahuan yang
beraneka ragam.
Menurut Napitupulu, W.P.(2007), istilah lagu dapat berarti: (a)
ragam suara yang berirama (dalam bercakap, bernyanyi, membaca,dan
sebagainya; (b) nyanyi atau nyanyian; (c) ragam nyanyi (musik, gamelan,
dan sebagainya);dan (d) tingkah-laku, cara, lagak. Namun pengertian yang
digunakan disini adalah yang berhubungan dengan irama dan nyanyian.
Irama dalam pengertian lagu atau nyanyian inilah yang disatukan dengan
gerak menjadi „gerak dan lagu‟ yang akan dilaksanakan oleh anak-anak
kecil itu. Jika gerak lebih didekati dengan berpikir vertikal atau logis-
sistematis-analisis, maka lagu lebih didekati dengan berpikir emosional-
kritisintesis.
Dengan demikian, maka lagu memegang peranan penting juga di
dalam upaya mencerdaskan manusia dan kehidupan bangsa. Inilah salah
satu alasan mutlak yang mengarahkan para pendidik, untuk menyusun
program-program „gerak dan lagu‟ yang akan dilaksanakan oleh para anak
yang sedang tumbuh-kembang menuju ke tingkat kedewasaan. Program
„gerak dan lagu‟serentak memicu dan memacu perkembangan manusia
seutuhnya dan kemampuan berpikir vertikal dan lateral manusia.
Music and Movement memegang peranan penting dalam proses
tumbuh kembang seorang anak. Musik dapat memperkaya kehidupan
rohani dan memberikan keseimbangan hidup pada anak. Melalui musik,
manusia dapat mengungkapkan pikiran dan perasaan hatinya serta
35
kurang lebih tiga tahun. Sel-sel otak yang mati tidak dapat diganti oleh sel
yang baru. Setelah sel-sel otak selesai terbentuk, sel-sel tersebut akan terus
bertambah besar dan kompleks dengan jumlah lebih dari 10.000 miliar
sambungan antara sel (Abd.Kadir, 2010:60). Pada manusia bagian terbesar
dari periode perkembangan pesat terjadi pada masa setelah lahir dan
berlanjut sampai anak berusia 3 tahun.
Menurut Desminta (2009:103), pada saat lahir berat otak bayi
seperdelapan dari berat totalnya atau 25% dari berat otak orang dewasa.
Kecepatan perkembangannya pada periode ini dapat diamati dari cepatnya
otak bertambah berat yaitu dari 400 gr waktu lahir, menjadi hampir 3 kali
lipat setelah akhir tahun ke tiga. Gayle’s Preschool Rainbow (2011) juga
mengungkapkan hal yang hampir sama : “A baby's brain develops so fast
that by age two a child who is developing normally has the same number of
connection as an adult. By age three, a child has twice as many brain
connections as an adult.
Otak manusia mengandung bermiliar-miliar sel otak (sel neuron) yang
tumbuh terus sampai usia dua tahun. Setelah usia tesebut jumlah sel neuron
menetap. Namun bukan berarti pertumbuhan sel berhenti, tetapi diganti oleh
perkembangan nerve cell connection. Sel otak terdiri dari badan sel dan
cabang-cabangnya (dendrit sebagai penerima impuls dan neurit sebagai
penyalur impuls dari badan sel). Dendrit-dendrit ini saling berhubungan satu
dengan yang lain yang disebut sinaps. Dengan adanya sinaps ini seluruh sel
neuron dapat saling berkomunikasi. Komunikasi anter-sel terjadi lewat
mekanisme pelepasan zat penghubung yang disebut neurotransmiter.
Komunikasi atau koneksi disebut sinaps yang secara terus menerus
mengalami perubahan dan modifikasi, tidak saja dari waktu tetapi perubahan
dari hari kehari bahkan dari tahun ke tahun. Begitupula sinaps otot.
Kekuatan otot bergantung pada penggunanaya. Makin sering digunakan
akan terjadi hipertrofi otot dan sebaliknya makin kurang digunakan akan
terjadi atrofi otot. Pertumbuhan dendrit atau sinaps ini merupakan kapasitas
otak yang dinamakan sebagai plastisitas otak. Pengalaman semasa kanak-
37
kecerdasan dan kepandaian yang diperoleh dari belahan otak kiri (crystallize
intelligence) (Lily Djokosetio Sidiarto, 2007:10).
Pada seorang yang cerdas, terdapat banyak komunikasi dan iteraksi antara
otak kiri dan otak kanan, untuk meningkatkan interaksi tersebut dibutuhkan
rangsangan dari luar yang ditangkap melalui panca indera. Melalui
penelitian, diperoleh bahwa musik yang harmonis merupakan rangsangan
yang terbaik bagi perkembangan otak. Saat mendengarkan musik, lirik lagu
akan merangsang otak kiri dan melodinya akan merangsang otak kanan. (
Abd. Kadir, 2010: 620)
Metode pembelajaran di sekolah harus mempertimbangkan
stimulasi belahan kanan sebagai dasar dan baru kemudian belahan kiri.
Bahwasanya pembelajaran dan pendidikan yang mengarah langsung
kebelahan otak kiri tanpa menghiraukan otak kanan sudah menjadi
kesalahan yang menyeluruh, tampak pada cuplikan pernyataan Sperry (Lily
Djokosetio Sidiarto. 2007) berikut ini:
“By the early 1970s it already had become evident, from the
standpoint of brain research, that our educational system and modern
urban society generally, with its heavy emphasis on linguistic
communication and early training in the there R’s, tends increasingly
discriminate against the nonverbal, nonmathematical half off the
brain, which has its own perceptual-mechanical-spatial mode of
apprehension and reasoning.
The amount of formal training given to right-hemisphere functions in
our public school traditionally has been almost negligible, compared
to that devoted to the specialties of the left hemisphere. The need for
better methods by which to detect, measure, and develop the
nonverbal components of intellect before their critical development
periods have passed is becoming widely recognized”.
Idealnya, pembelajaran disekolah tidak hanya memperhatikan
belahan otak kiri tetapi harus mempertimbangkan belahan otak kanan yang
menguasai hal-hal vital seperti kemampuan sosialisasi, spiritualisme,
40
Otak seperti ini dijumpai juga pada hewan seperti kadal dan buaya
sehingga sering juga disebut dengan otak reptil. Otak reptil mengatur
“perasaan teritorial” sebagai insting primitif. Contohnya anda akan
merasa tidak nyaman, terancam dan bahkan marah ketika seseorang
terlalu dekat dengan anda.
2) Sistem limbik
Sistem limbik terletak di bagian tengah otak, membungkus batang otak
ibarat kerah baju (limbik berasal dari bahasa latin yang berarti kerah).
Bagian otak ini sama dengan yang dimiliki hewan mamalia sehingga
sering disebut dengan otak mamalia.
Komponen limbik antara lain hipotalamus dan amigdala. Sistem limbik
berfungsi mengendalikan emosi, mengendalikan hormon, memelihara
homeostasis, rasa haus, rasa lapar, seksualitas, pusat rasa senang,
metabolisme dan juga memori jangka panjang.
3) Neokorteks
Tebal korteks sekitar 1/8 inci dan berbentuk lipatan-lipatan, Bagian ini
berkaitan dengan fungsi melihat, mendengar, mencipta, berpikir,
berbicara sesuai dengan bagiannya yaitu otak kiri dan otak kanan.
Menurut Keith L.Moore dan Arthur F.Dalley (2006:921) otak
terdiri dari otak besar, otak kecil, dan batang otak. Otak, termasuk ukuran
otak secara keseluruhan, sangat konsisten dari individu ke individu. Untuk
lebih jelas akan di jabarkan sebagai berikut:
1) Cerebrum (Otak besar), termasuk belahan otak dan ganglia basal.
belahan otak, dipisahkan oleh falx otak dalam otak Fissure
longitudinal. Otak besar adalah bagian dominan dari otak secara
keseluruhan.
2) Diencephalon, terdiri dari epithalamus, talamus punggung, dan
hipotalamus dan membentuk inti pusat otak.
3) Otak tengah, terletak pada bagian rostral dari batang otak, terletak di
persimpangan dari fosa kranial tengah dan posterior.
43
4) Pons adalah bagian batang otak antara otak tengah dan medula
oblongata. Pons terletak di bagian anterior dari fosa kranial posterior.
5) Medulla oblongata, terletak di fosa kranial posterior.
6) otak kecil, massa otak posterior dan medula dan inferior ke bagian
posterior serebrum.
b. Otak dan Pembelajaran
Bayi yang baru dilahirkan memiliki lebih dari 100 miliar neuron
dan sekitar satu triliun sel glia yang berfungsi sebagai perekat, serta
sinaps yang akan membentuk bertriliun-triliun sambungan antarneuron.
Laju cepat pertumbuhan otak berlangsung sejak dalam kandungan
sampai sekitar umur 2 tahun. Pada usia 5-6 tahun, volume otak anak
sudah mencapai 80% volume otak dewasa.Pasca kelahiran, kegiatan otak
dipengaruhi dan tergantung pada kegiatan neuron dan cabang-cabangnya
dalam membentuk bertriliun-triliun sambungan antarneuron. Melalui
persaingan alami, akhirnya sambungan-sambungan yang tidak atau
jarang digunakan akan mengalami atrofi.
Pemantapan sambungan terjadi apabila neuron mendapatkan
informasi yang mampu menghasilkan letupan-letupan listrik. Letupan
tersebut merangsang bertambahnya produksi selubung saraf (myelin).
Semakin banyak myelin yang diproduksi, semakin banyak bagian saraf
yang tumbuh, sehingga semakin banyak sinaps yang terbentuk. Hal ini
berarti lebih banyak neuron yang menyatu membentuk unit-unit. Kualitas
kemampuan otak dalam menyerap dan mengolah informasi tergantung
dari banyaknya neuron yang membentuk unit-unit. Otak manusia bersifat
hologram, yang dapat mencatat, menyerap, dan menyimpan,
memproduksi, dan merekonstruksi informasi. Kemampuan otak yang
dipengaruhi oleh kegiatan neuron ini tidak bersifat spontan, tetapi
dipengaruhi oleh mutu dan frekuensi stimulasi yang diterima indera.
Otak bukan organ yang statis, melainkan dinamis yang senantiasa
tumbuh dan berkembang membentuk jaringan antarsel saraf.
Pertumbuhan jaringan antarsel saraf ini dipengaruhi oleh stimulasi dari
44
Otak adalah organ yang paling canggih dalam tubuh manusia. Otak
bersifat dinamis, senantiasa tumbuh dan berkembang setiap saat
menyesuaikan dengan stimulasi lingkungannya. Menurut Lily
Djokosetio sidiarto (2007) otak terdiri dari batang otak, otak kecil dan
dua belahan otak besar. Ciri-ciri kecanggihan otak adalah tumbuh dengan
laju kecepatan yang sangat tinggi saat bayi, kemampuan plastisitas yang
tinggi, kemampuan tingggi untuk beradaptasi terhadap lingkungan dan
adanya perkembangan ontogenetic dengan proses lateralisassi yang
menciptakan spesialisasi hemisfer yang khas otak manusia.
Perkembangan otak akhirnya mencapai tahap puncak dengan terciptanya
dua belahan otak yaitu otak kiri dan otak kanan, yang memiliki
kemampuan yang berbeda tetapi bekerja sama secara harmonis, selaras,
dan saling berkomunikasi. Proses perkembangan otak mencapai tahap
puncak spesialisasi hemisfer merupakan hasil akhir adanya dua
kemampuan dalam diri manusia yaitu berakal dan berakhlak, manusia
yang cerdas dan berbudi luhur sekaligus.
lagu (musik) yang dilakukan secara terprogram kemampuan otak kiri dan
otak kanan anak dapat dioptimalkan dengan baik.
C. Kerangka Pikir
Pembelajaran untuk mengotimalkan otak anak, baik otak kiri maupun
otak kanan anak merupakan pembahasan yang menarik, karena dengan
mengpotimalkan otak anak dalam setiap proses pembelajaran disekolah, dapat
menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu diindonesia, sayangnya
dalam kenyataan banyak faktor yang menghambat terjadinya proses belajar
yang bertujuan menyeimbangkan otak anak secara keseluruhan salah satu
sumber yang menjadi permasalahan antara lain belum ada program khusus
untuk anak usia dini sebagai wahana untuk mengoptimalkan perkembangan
otak anak melalui kegiatan belajar dan bermain di taman kanak-kanak. Lili D.
Sidiarto (2007: 16) mengemukakan selayaknya metode mengajar mengunakan
kombinasi dengan mempertimbangkan metode belajar berdasarkan organisasi
otak secara keseluruhan. Pendidikan ditaman kanak-kanan dewasa ini malah
cenderung berorientasi pada pengembangan otak kiri saja dan mengabaikan
otak kanan, padahal otak kiri dan otak kanan merupakan satu kesatuan yang
51
DAFTAR PUSTAKA
Abd. Kadir. (2010). Misteri otak kiri manusia. Yogyakarta: Diva Press.
Bailen, R. (2011). Anatomy of the brain. Journal of science. Diambil pada tanggal
17 juni 2011, dari http://web.ebscohost.com.
Borg, W.R. & Gall, M.D. (1983). Educational research: an introduction. New
York: Longman.
Brockman, R., Fox, K.R., & Jago, R. (2011). What is the meaning and nature of
active play for today’s children in the uk?. International Journal of
Behavioral Nutrition and physical Activity. Bristol: University Of Bristol.
Gabbard, C., LeBlanc, E., & Lowy, S. (1987). Physical education for children.
United Stated of America:Prentice-Hall
Hillary. (2007). Division of human brain. Rubric.. Diambil pada tanggal 06 juni
2011, dari http: //www.hil4ry‟s.blog.htm.
Hurlock, E.B. (1978). Child growth and development. United states of America:
McGraw-Hill.
ISCID (2005). Parts of the Brain. Diambil pada tanggal 17 Juni 2011, dari
http://www.iscid.org/encyclopedia/Parts_of_the_Brain
Lily Djokosetio S. (2007). Perkembangan otak dan kesulitan belajar pada anak.
Jakarta:UI-Press.
Merritt, S. (2003). Simfoni otak. (Terjemanah Lala Herawati). Santa Rosa: Aslan
Publishing. (Buku asli terbit tahun 1996).
Mutiara Insani. (2011). Cara anak berkembang dan belajar. Diambil pada 19 juni
2011 pada http://mutiara-insani.blogspot.com/2011_02_01_archive.html
Napitupulu W.P. (2007). Pengenalan cinta tanah air indonesia pada pendidikan
anak usia dini melalui gerak dan lagu. Diambil pada 22 Juni 2011 pada
http://napitupulu.blogspot.com/2011 00 04 archive.html.
Ramdhani (2011). Tahukah anda tentang otak kita. Diambil pada 23 juni 2011,
dari http://dzitter.blogspot.com/2011/03/tahukah-anda-tentang-otak-
kita.html
Sharon, B., Hager, M. (2011). Your child brain. Diambil pada 7 juni 2011, dari
http://web.ebscohost/delivery?sid.
Shuttleworth, M.A. (1948). The sturcture and functions of the human body.
University of London Press: London
59
UNESCO. (2010). Early Childhood Care and Education. Diambil pada tanggal 8
juni 2011, dari
http://www.unesco.org/new/en/education/themes/strengthening-education-
system/early-childhood/world.
tes materi mengenai aktifitas jasmani gerak dan lagu untuk mengoptimalkan
mengevaluasi buku petunjuk untuk mengaplikasikan aktivitas gerak dan lagu yang
akan dikoreksi oleh ahli materi dan ahli media dan instrument berupa tes materi
yang diberikan kepada guru untuk mengetahui efektifitas produk yang dihasilkan
a. Angket/ kuisioner
Angket yang disusun meliputi tiga jenis sesuai dengan peran dan posisi
pengembangan ini adalah: (1). Angket ahli materi untuk ilmu faal, di gunakan
untuk memperoleh data tentang kualitas desain aktivitas gerak dan lagu
dihubungkan dengan pengoptimalan otak anak usia dini (2). Angket ahli materi
untuk anak usia dini digunakan untuk memperoleh data tentang kesesuaian
materi dihubungkan dengan anak usia dini (3). Angket untuk guru taman
materi jika diterapkan pada anak usia dini (4). Angket untuk ahli media untuk
memperoleh data tentang kualitas teknis dari produk yang dihasilakn, yaitu
b. Pedoman wawancara
Pedoman wawaancara dipakai sebagai alat pengumpul data dari para ahli dan
materi dan ahli media dan guru taman kanak-kanak pada saat uji coba
yang baik. Untuk mendapatkan instrument yang memiliki validitas isi yaitu
validitas logis, yakni validitas yang menunjukan sejauh mana isi tes merupakan
validitas logic yang tinggi maka tes harus dirancang sedemikian rupa sehingga
benar-benar hanya berisi item yang relevan dan perlu menjadi bagian dari tes
secara keseluruhan.
Selain validitas isi, instrument ini juga memiliki validitas empirik. Validitas
empirik adalah ketepatan mengukur yang didasarkan pada hasil analisis yang
ahli materi untuk mendapatkan penilaian, kritik, dan saran perbaikan. Kritik
dan saran dari responden uji coba digunakan untuk merevisi instrumen.
Berikut ini kisi-kisi instrument validitas ahli materi tentang ilmu faal/otak
Tabel 1
kisi-kisi validasi ahli materi tentang ilmu faal/otak terhadap aspek isi materi
aktivitas jasmani gerak dan lagu
No Komponen Indikator
Evaluator :
Tanggal :
Skala Penilaian
No Aspek yang dinilai Komentar
1 2 3 4 5
3. Kedalaman materi
4. Aktualitas materi
6. Kesesuaian Materi
9. Kemudahan dalam
penejelasan materi
Skala Penilaian
No Aspek yang dinilai Komentar
1 2 3 4 5
lambat
Petunjuk:
3. Saran untuk perbaikan mohon dituliskan dengan singkat dan jelas pada
kolom.
66
1. Perbaikan
D. Kesimpulan
Mohon diberi tanda silang pada nomor sesuai dengan kesimpulan Anda.
Pontianak, ................................
Ahli Materi
( .................................)
68
Evaluator :
Tanggal :
Petunjuk:
1. Lembar evaluasi ini diisi oleh ahli materi
2. Evaluasi mencakup aspek pembelajaran, aspek isi, kebenaran materi
pembelajaran dan isi, komentar dan saran umum serta kesimpulan.
3. Rentangan evaluasi mulai ”sangat baik” sampai dengan ”sangat kurang”
dengan cara memberi tanda ”” pada kolom yang tersedia.
Keterangan:
1 : sangat kurang baik/sangat kurang tepat/sangat kurang jelas
2 : kurang baik/kurang tepat/kurang jelas
3 : cukup baik/cukup tepat/cukup jelas
4 : baik/tepat/jelas
5 : sangat baik/tepat/jelas
4. Komentar, kritik, dan saran mohon dituliskan pada kolom yang telah
disediakan dan apabila tidak mencukupi mohon ditulis pada kertas tambahan
yang telah disediakan.
69
Skala Penilaian
No Aspek yang dinilai Komentar
1 2 3 4 5
4. Kesesuaian dengan
perkembangan dasar anak usia
dini
6. Kejelasan materi
Skala Penilaian
No Aspek yang dinilai Komentar
1 2 3 4 5
penuh
Petunjuk:
1. Apabila terjadi pada aspek kualitas materi dan aspek isi materi mohon
ditulis nomor slide keberapa pada kolom 2.
3. Saran untuk perbaikan mohon dituliskan dengan singkat dan jelas pada
kolom.
1. Perbaikan
D. Kesimpulan
Mohon diberi tanda silang pada nomor sesuai dengan kesimpulan Anda.
Pontianak, ................................
Ahli Materi
( .................................)
74
Evaluator :
Tanggal :
Petunjuk:
1. Lembar evaluasi ini diisi oleh ahli materi
2. Evaluasi mencakup aspek pembelajaran, aspek isi, kebenaran materi
pembelajaran dan isi, komentar dan saran umum serta kesimpulan.
3. Rentangan evaluasi mulai ”sangat baik” sampai dengan ”sangat kurang”
dengan cara memberi tanda ”” pada kolom yang tersedia.
Keterangan:
1 : sangat kurang baik/sangat kurang tepat/sangat kurang jelas
2 : kurang baik/kurang tepat/kurang jelas
3 : cukup baik/cukup tepat/cukup jelas
4 : baik/tepat/jelas
5 : sangat baik/tepat/jelas
4. Komentar, kritik, dan saran mohon dituliskan pada kolom yang telah
disediakan dan apabila tidak mencukupi mohon ditulis pada kertas tambahan
yang telah disediakan.
75
Perbaikan
D. Kesimpulan
Mohon diberi tanda silang pada nomor sesuai dengan kesimpulan Anda.
Pontianak,,
( .................................)
78
Standar kompetensi, kopetensi dasar, hasil belajar dan indikator ini berdasarkan standar perkemabangan dasar pendidikan anak
usia dini, kurikulum 2004 standar kompetensi taman kanak-kanak (TK)
1. FISIK/MOTORIK
STANDAR KOMPETENSI
HASIL BELAJAR INDIKATOR
KOMPETENSI DASAR
Anak mampu melakukan Kemampuan Mampu melakukan gerak di • Melakukan gerak keseimbangan pada saat
gerakan tubuh secara melakukan koordinasi tempat (gerak dasar non duduk dan berdiri
terkoordinasi dalam rangka gerak, keterampilan lokomotor) dalam permainan • Memutar dan mengayunkan lengan
kelenturan, kelincahan dan gerak dasar sederhana sederhana • Menarik dan mendorong benda
keseimbangan, serta melatih untuk meningkatkan • Meliukkan tubuh
keberanian keleturan, • Membungkukkan badan
keseimbangan dan
kelincahan.
Mampu melakukan gerakan • Berjalan ke berbagai arah dengan berbagai
berpindah tempat (gerak dasar cara, misalnya; berjalan maju di atas garis
lokomotor) dalam permainan lurus, berjalan di atas papan titian, berjalan ke
sederhana depan dengan tumit, berjalan ke depan jinjit,
berjalan mundur
• Melompat ke berbagai arah dengan satu atau
dua kaki
• Meloncat dari ketinggian 30 - 50 cm
• Memanjat, bergantung dan berayun
• Berdiri dengan tumit, berjalan di atas satu kaki
dengan seimbang
• Berlari sambil melompat dengan seimbang
79
STANDAR KOMPETENSI
HASIL BELAJAR INDIKATOR
KOMPETENSI DASAR
tanpa jatuh.
• Merayap dan merangkak dengan berbagai
variasi
Melakukan gerak dasar • Melambungkan berbagai objek berbagai
memainkan benda (motorik kasar) bentuk dan ukuran dengan satu atau dua tangan
dalam pemainan sederhana secara sederhana
• Senam fantasi bentuk meniru. Misal :
Menirukan berbagai gerakan hewan,
menirukan gerakan tanaman, yang terkena
angin (sepoi-sepoi dan angin kencang dan
kencang sekali) dengan lincah.
• berjalan dan berlari)
80
2. SENI
STANDAR KOMPETENSI
HASIL BELAJAR INDIKATOR
KOMPETENSI DASAR
Anak mampu Kemampuan Dapat mengekspresikan diri dalam • Mengekspresikan berbagai gerakan
mengekspresikan diri mengekspresikan diri bentuk gerak sederhana kepala, tangan atau kaki sesuai dengan
dan ber- kreasi dengan dan berkreasi dengan irama musik/ritmik dengan lentur.
berbagai gagasan, berbagai gagasan • Bergerak bebas dengan irama musik
imajinasi dan imajinasi dan Menari menurut irama musik yang
menggunakan berbagai menggunakan berbagai didengar
media/bahan menjadi media/ bahan menjadi
suatu karya seni. suatu karya seni
OLEH :
SULISTYA MEGAWATI
NIM 512110007
pusat belajar di otak. Gerakan yang menyebabkan fungsi belahan otak kiri dan
kanan bekerjasama akan memperkuat hubungan antara kedua belahan otak.
Gerakan-gerakan menyilang garis tengah tubuh dapat mengintegrasikan kedua
belahan otak sehingga otak mampu mengorganisasi dirinya sendiri. Saat siswa
melakukan aktivitas gerak menyilang, aliran darah di semua bagian otak
meningkat, sehingga dapat memperkuat proses belajar. Hal ini dimungkinkan
karena dengan aktivitas tersebut akan menyatukan daerah motorik dan kognitif di
otak, yaitu serebelum, ganglia basalis, dan korpus kalosum yang selanjutnya dapat
menstimulasi produksi neurotropin yang dapat menambah jumlah koneksi
sinapsis (Jean Blaydes, 2001). Gerakan mata yang mengikuti gerakan tangan akan
melatih hubungan antara pusat penglihatan dan pusat gerakan. Latihan
keseimbangan akan merangsang beberapa bagian otak yang mengatur
keseimbangan, seperti otak kecil, pusat gerakan di area dahi (lobus frontalis) di
otak besar, pusat rasa sikap dan rasa gerakan di area ubun-ubun (lobus parietalis).
Caterino & Polc, 1999 dalam Jean Blaydes (2001) meneliti manfaat kognitif
latihan fisik menemukan bahwa konsentrasi dan fokus mental anak-anak
meningkat sesudah melakukan aktivitas fisik yang terstruktur. Latihan-latihan ini
mempunyai efek pada lobus frontalis otak yang berguna untuk konsentrasi mental,
perencanaan, dan pengambilan keputusan. Penemuan itu sejalan dengan pendapat
presiden Council of Fitness bahwa melakukan aktivitas fisik 30 menit setiap hari
dapat menstimulasi otak. Kinoshita (1997) dalam Jean Blaydes (2001)
mengemukakan bahwa latihan dapat memicu pelepasan BDNF (brain-derived
neurotropic factor), yang memungkinkan satu neuron berkomunikasi dengan
neuron lainnya.
Terapi gerak untuk optimalisasi otak merupakan penyelarasan fungsi
gerak, pernafasan, dan pusat berpikir (memori, imajinasi). Rangkaian gerakan
yang disusun melibatkan pusat-pusat gerakan otot di otak (homunculus cerebri),
corpus callosum yang menghubungkan kedua belahan otak berupa gerakan
menyilang, dan pusat-pusat pengendali yang lebih tinggi di otak.
Rangkaian gerak dalam rangka optimalisasi otak disusun dengan memperhatikan
konsep dan kaidah neurosains, anatomi dan fisiologi. Unsur geraknya melibatkan
84
h. gerakan diresapi. Hal ini untuk mencapai harmonisasi antara gerak (otot dan
sendi), otak, dan emosi, karena tujuan akhir latihan optimalisasi otak adalah
tercapainya keseimbangan antara fungsi otak, kerja otot, dan stabilisasi emosi.
86