Anda di halaman 1dari 25

TUGAS 1

LAPORAN
ANALISIS PENGEMBANGAN MOTORIK HALUS
MELALUI KEGIATAN MENEMPEL MENGGUNAKAN BAHAN ALAM
DI KB BATU MULIA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas praktik


Mata kuliah pada semester IX

Disusun oleh :
SUSANA
NIM : 825775276
POKJAR WASILE

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ TERNATE
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : “ANALISIS PENGEMBANGEMBANGAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN


MENEMPEL MENGGUNAKAN BAHAN ALAM DI KB BATU MULIA”

Nama : Susana
NIM : 825775276
Program : S1 PG PAUD
Tempat Penelitian : KB Batu Mulia, Desa Batu Raja, Kec. Wasile Kab. Halmahera Timur
Waktu Penelitian : 26 Oktober 2021

Kepala PAUD KB Batu Mulia Mahasiswa

NIM : 825775276

Wartati NIM : 825775276

Mengetahui Supervisor

Umikalsum Arfa

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis ucapkan Kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan Rahmat dan
Karunia-Nya , sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan laporan Analisis Kegiatan
Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini ini dengan tepat waktu. Penyusunan laporan ini disusun
sebagai tugas akhir untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan mata kuliah berpraktik pada Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Terbuka dengan judul “Analisis Pengembangan Motorik
Halus Melalui Kegiatan Menempel Menggunakan Bahan Alam” .
Dalam menyelesaikan tugas ini penulis banyak menemui kesulitan-kesulitan dalam
menyusunnya, namun bimbingan dan masukan serta bantuan dari berbagai pihak, maka kesulitan-
kesulitan dapat teratasi. Oleh karena itu penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada :
1. Ibu Umikalsum Arfa, sebagai Tutor Pembimbing
2. Ibu Wartati, sebagai Kepala Sekolah KB Batu Mulia
3. Teman-teman seperjuangan yang selalu memberikan masukan dan kritikan serta saran dalam
menyelesaikan penulisan ini.
Harapan penulis semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua sebagai insan pendidikan pada
jenjang Pendidikan Anak Usia Dini.

Halmahera Timur, 06 November 2021


Penulis

iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iv
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Penelitian .................................................................................. 1
2. Fokus Penelitian ............................................................................................... 1
3. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 1
4. Manfaat Penelitian ................................................................................................ 2
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Perkembangan Motorik .................................................................................. 3
2. Pengembangan Motorik Halus .................................................................................. 3
3. Kegiatan Menempel ................................................................................... 4
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Subjek Penelitian ..................................................................................... 6
2. Metode Penelitian .................................................................................... 6
3. Instrume Penelitian .................................................................................... 6
BAB IV
ANALISIS DATA
1. Tabulasi Data ................................................................................... 7
2. Analisis Kritis ................................................................................... 8
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan .................................................................................... 10
2. Saran ................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA

iv
LAMPIRAN

v
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Penelitian
Kelompok Bermain Batu Mulia merupakan salah satu Kelompok Bermain yang ada di Desa
Batu Raja. Dan anak usia dini merupakan masa keemasan dimana pada masa lima tahun pertama
adalah masa-masa pesatnya perkembangan motorik anak. Perkembangan motorik erat kaitannya
dengan perkembangan pusat motorik di otak. Keterampilan motorik berkembang sejalan dengan
kematangan syaraf dan otot. Oleh karena itu setiap gerakan yang dilakukan sesederhana apapun
sebenarnya merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam
tubuh yang dikontrol otak.
Dalam perkembangannya, motorik kasar berkembang lebih dulu daripada motorik halus. Hal
ini dapat terlihat saat anak sudah dapat menggunakan otot-otot kakinya untuk berjalan sebelum ia
dapat mengontrol tangan dan jari-jarinya untuk menggunting, meronce, melipat, menulis dan lain-
lain.
Gerakan motorik halus merupakan gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh
tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti keterampilan menggunakan jari-jari tangan
dan gerakan pergelangan tangan. Oleh karena itu gerakan ini tidak terlalu membutuhkan tenaga,
namun gerakan ini membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang cermat.
Mengingat bahwa pengembangan motorik halus bukanlah merupakan sesuatu yang mudah, maka
kegiatan belajar seraya bermain haruslah dikemas secara menarik dan menyenangkan serta
memenuhi rasa keingintahuan anak. Oleh sebab itu saya sebagai Mahasiswa Program S1 PG-PAUD
Universita Terbuka UPBJJ Ternate melaksanakan pengamatan/observasi di KB Batu Mulia pada hari
Selasa, 26 Oktober 2021 dengan kegiata menempel bentuk kupu-kupu dengan bahan alam, yakni
daun singkong, dan terlihat anak-anak sangat antusias dan gembira pada kegiatan tersebut.
Kegiatan tersebut dapat distimulasi secara berulang-ulang agar kemampuan anak semakin baik. Peran
guru dalam mengembangkan kegiatan menempel adalah membangun motivasi dan rasa
keingintahuan anak secara alami. Kegiatan pembelajaran di KB Batu Mulia melatarbelakangi dalam
penelitian dan analisis kegiatan pengembangan motorik halus melalui menempel dengan bahan alam.
2. Fokus Penelitian
Setelah diadakan observasi di KB Batu Mulia, maka penelitian ini terfokus pada salah satu
kegitan anak yaitu kegiatan “Menempel bentuk kupu-kupu dengan bahan alam”
3. Tujuan Penelitian

1
Penelitian ini bertujuan :
a. Mengumpulkan data mengenai :
1. Mengetahui kemampuan motorik halus anak-anak di KB Batu Mulia dalam kegiatan
menempel menggunakan bahan alam (daun singkong)
2. Mengetahui hasil pembelajaran perkembangan motorik halus anak dalam kegiatan
menempel dengan bahan alam
b. Membuat analisis kritis
Kegiatan pengembangan menempel bentuk kupu-kupu menggunakan bahan alam,
kemampuan motorik halus anak akan terasah. Koordinasi mata dan tangannya dapat
berkembang. Anak akan bisa mandiri dan mempunyai sikap teliti, menghargai hasil karya
sendiri dan orang lain.
4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat untuk :
a. Memberi masukan terhadap kegiatan pengembangan anak di KB Batu Mulia
b. Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis suatu kegiatan anak di
lembaga PAUD

2
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Perkembangan Motorik
Motorik merupakan semua gerakan yang mungkin dapat dilakukan oleh seluruh
tubuh. Perkembangan motorik adalah perkembangan unsur kematangan dan pengendalian
gerak tubuh( Bambang Sujiono, dkk. 2018:1.3). keterampilan motorik berkembang sejalan
dengan kematangan syaraf dan otot. Aktivitas anak terjadi di bawah control otak. Sedangkan
menurut Kamus Besar bahasa Indonesia motorik adalah yang bersangkutan dengan
penggerak (KBBI 1995 : 667)
Secara umum ada tiga tahap perkembangan keterampilan motorik anak pada usia
dini, yaitu tahap kognitif, asosiatif, dan autonomous. Pada tahap kognitif anak berusaha
memahami keterampilan motorik serta apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan suatu
gerakan tertentu. Pada tahap ini, dengan kesadaran mentalnya anak berusaha
mengembangkan strategi tertentu untuk mengingat gerakan serupa yang pernah dilakukan
pada masa yang lalu. Pada tahap asosiatif, anak banyak belajar dengan cara coba meralat
olahan pada penampilan atau gerakan akan dikoreksi agar tidak melakukan kesalahan kembali
di masa mendatang. Tahap ini adalah perubahan strategi dari tahapan sebelumnya, yaitu dari
apa yang harus dilakukan menjadi bagaimana melakukannya. Pada tahap autonomous,
gerakan yang ditampilkan anak merupakan respons yang lebih efesien dengan sedikit
kesalahan. Anak sudah menampilkan gerakan secara otomatis. (Bambang Sujiono, dkk 2018 :
1.4)
Secara umum ada dua macam gerakan motorik, yaitu motorik kasar dan motorik
halus. Gerakan motorik kasar terbentuk saat anak mulai memiliki koordinasi dan
keseimbangan hampir seperti orang dewasa. Gerakan motorik kasar adalah kemampuan yang
membutuhkan koordinasi sebagian besar tubuh anak. Oleh karena itu biasanya memerlukan
tenaga karena dilakukan oleh otot-otot yang besar. Sedangkan gerakan motorik halus gerakan
yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil,
seperti keterampilan menggunakan jari-jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang
tepat. Oleh karena itu gerakan ini tidak terlalu membutuhkan tenaga, namun gerakan ini
membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang cermat. (Bambang Sujiono, dkk. 2018 : 1.14)

3
2. Pengembangan Motorik Halus
Selain perkembangan motorik kasar yang begitu pesat, perkembangan motorik halus
anak usia dinipun semakin meningkat. Pada saat ini, koordinasi mata dan tangan anak
semakin baik. Ia sudah dapat menggunakan kemampuannya untuk mengurus dirinya sendiri
dengan sedikit pengawasan orang dewasa. Ia mulai dapat menyikat gigi, menyisir rambut,
mengancing baju, membuka dan menutup ritsluiting, memakai sepatunya sendiri, serta
makan menggunakan sendok dan garpu. ( Rini Hildayani, dkk. 2017 : 3.20). kelenturan
tangannya pun makin baik. Ia mulai dapat menggunakan tangannya untuk berkreasi. Namun
semua ini tak lepas dari peran guru dan orang tua dalam mengembangkan berbagai macam
kemampuan dasar anak usia dini.
Gurulah yang paling menentukan aktivitas fisik dan olahraga yang dilakukan anak
sesuai dengan pertumbuhan dan usia perkembangan anak. Melalui berbagai arahan dan
latihan guru dapat menumbuhkan minat anak terhadap kegiatan motorik, baik motorik halus
maupun motorik kasar.
Beberapa cara yang dapat dilakukan guru untuk membantu meningkatkan kemampuan
keterampilan motorik anak adalah :
1. Menyediakan peralatan atau lingkungan yang memungkinkan anak melatih
keterampilan motoriknya. Tempat dan alat berlatih keterampilan motorik harus aman
dan nyaman serta tidak membahayakan keselamatan anak.
2. Memperlakukan anak dengan sama. Tidak membandingkan kemampuan satu anak
dengan anak lainnya karena setiap anak adalah unik.
3. Memperkenalkan berbagai jenis keterampilan motorik.
4. Meningkatkan kesabaran guru karena setiap anak memiliki tahapan perkembangan
yang berbeda-beda
5. Aktivitas fisik yang diberikan ke anak harus bervariasi
6. Memberikan anak-anak aktivitas fisik yang memungkinkan anak menikmati dan dapat
mencapai kemampuan yang diharapkan sesuai usia perkembangan anak.
7. Saat melakukan aktivitas fisik yang menempatkan anak bersama beberapa anak lain,
maka anak sebaiknya diberi arahan untuk dapat menerima kehadiran dan bekerja
sama dengan anak lain.
3. Kegiatan Menempel

4
Menempel berasal dari kata dasar tempel yang artinya sangat berdekatan, sedangkan
menempel berarti melekat, melekatkan sesuatu (Kamus Besar bahasa Indonesia, 1995 :
1033).
Koordinasi mata dan tangan saat menempel dapat merangsang kerja otak pada anak.
Beberapa manfaat yang akan didapat anak dalam kegiatan menempel antara lain:
1. Melatih motorik halus
Kegiatan menempel, membuka dan mengoleskan lem pada tempat yang ditentukan
serta menempelkan sesuatu membuat jari-jemari anak jadi lebih terlatih.
2. Melatih koordinasi mata dan tangan serta konsentrasi pada anak
3. Kegiatan menempel bermanfaat untuk merangsang pertumbuhan otak yang lebih
maksimal mengingat di usia ini merupakan masa pertumbuhan otak yang sangat
pesat.
Ketika anak berhasil menempel, ia akan melihat hasilnya. Hal ini merupakan suatu
kebanggaan dan akan meningkatkan kepercayaan dirinya untuk melakukan kegitan
itu kembali.

4. Meningkatkan kepercayaan diri


5. Lancar menulis
Gerakan-gerakan halus yang dilakukan saat latihan menempel kelak akan membantu
anak lebih mudah dalam belajar menulis
6. Ungkapan ekspresi
Menempel dapat menjadi sarana untuk mengungkapkan ekspresi dan kreativitas anak
7. Mengasah kognitif
Koordinasi mata dan tangan pada kegiatan menempel akan menstimulasi kerja otak
sehingga kemampuan kognitif anak un akan semakin terasah.
Kegiatan menempel yang diamati oleh observer di KB Batu Mulia adalah kegiatan
menempel bentuk kupu-kupu menggunakan bahan alam yakni daun singkong.
Kegiatan menempel ini adalah kegiatan yang sangat mudah bila dilakukan oleh orang
dewasa, namun apa bila dilakukan terhadap anak usia dini perlu latihan dan
bimbingan yang sangat cermat. Dengan demikian maka anak-anak akan terlatih
kemampuan motorik halusnya dengan jari-jarinya memegang dan mengoleskan lem

5
pada kertas dan daun singkong kemudian menempelkannya. Dan anak-anak terlihat
sangat antusias dan memiliki rasa keingintahuan yang tinggi

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Subjek Penelitian
1. Tanggal Penelitian : 26 Oktober 2021
2. Tempat : KB Batu Mulia Batu Raja
3. Subjek :
a. Peserta Didik : 35 orang, terdiri dari 18 laki dan 17 perempuan
b. Pendidik : 2 orang
c. Kepala Sekolah : 1 orang
2. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode interpretatif yaitu menginterpretasikan data mengenai
fenomena/gejala yang diteliti dilapangan.
3. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Observasi, yaitu untuk melihat fenomena yang unik/menarik untuk dijadikan fokus
penelitian
b. Wawancara, yaitu untuk menggali informasi lebih mendalam mengenai fokus
penelitian
c. Dokumentasi, yaitu untuk mengumpulkan bukti-bukti dan penjelasan yang lebih luas
mengenai fokus penelitian.

6
BAB IV
ANALISIS DATA
1. Tabulasi Data
Untuk memudahkan analisis data maka data hasil penelitian dibuat tabulasi sebagai berikut :
Wawancara
Wawancara
Observasi Dengan Pimpinan Dokumentasi
Dengan Guru
KB
Guru Kegiatan Pada hari ini salah Dalam rencana
menjelaskan menempel bentuk satu kegiatan yang pelaksanaan
tentang kupu- kupu-kupu di KB dilakukan di pembelajaran harian
kupu adalah Batu Mulia ini, Lembaga kami tertulis bahwa anak akan
ciptaan Tuhan. adalah salah satu adalah kegiatan melaksanakan kegiatan
Guru kegiatan untuk menempel bentuk menempel bentuk kupu-
memperlihatka meningkatkan kupu-kupu dari kupu dari bahan alam.
n alat-alat motorik halus daun singkong,
peraga edukatif, peserta didik, yang tujuan pada
yaitu kertas, disesuaikan program ini adalah
lem, dan daun dengan tema yang meningkatkan
singkong sedang motorik halus pada
berlangsung. anak. Dengan
terlatihnya
koordinasi mata
dan tangan pada
anak maka akan
membuat anak
7
semakin mahir
dalam
melaksanakan
kegiatan-kegiatan
yang penuh dengan
konsentrasi
Guru Metode yang Kegiatan yang Guru memberi contoh
memberikan digunakan dalam dipakai di KB ini cara menempel bentuk
contoh cara kegiatan adalah model kupu-kupu
menempel menempel bentuk pembelajaran
bentuk kupu- kupu-kupu adalah kelompok. Kami
kupu dengan metode berusaha
daun singkong demonstrasi. Hal meningkatkan
disetiap ini dilakukan agar kemampuan dasar
kelompok anak anak dapat anak yang sesuai
mengetahui dengan usia
langkah-langkah perkembangannya.
menempel secara
benar.

8
Anak-anak Dengan kegiatan Sesuai dengan anak mempraktikkan
mempraktikkan menempel bentuk tujuan yang ingin cara menempel bentuk
menempel kupu-kupu dengan dicapai, kupu-kupu
bentuk kupu- daun singkong meningkatkan
kupu dengan diharapkan seluruh aspek
daun singkong kemampuan kemampuan dasar
motorik halus anak usia dini.
pada anak
semakin terasah,
hingga mampu Anak menunjukkan hasil
melatih ketelitian karyanya
dan kemandirian
anak, melatih
koordinasi mata
dan tangan, serta
melatih kesabaran
anak.

2. Analisis Kritis
Dari data tersebut, kegiatan pengembangan di KB batu Mulia yaitu dengan
melaksanakan kegiatan menempel bentuk kupu-kupu dari daun singkong, adalah kegiatan
yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus, kemandirian, ketelitian,
melatih koordinasi mata dan datang, kepercayaan diri dan saling menghargai karya baik karya
sendiri maupun karya orang lain dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Metode
demonstrasi yang digunakan oleh guru juga sangatlah tepat, sehingga anak-anak mampu
memahami langkah-langkah dalam menempel bentuk kupu-kupu dengan daun singkong.
Kemampuan guru dalam menyampaikan dan mengorganisasikan kelas juga sudah cukup baik.
Hal ini ditunjukkan dengan antusias anak-anak dalam mengikuti kegiatan tersebut.
Kegiatan menempel bentuk kupu-kupu dengan daun singkong yang diamati di KB Batu
Mulia ini merupakan kegiatan yang mudah dan sangat sederhana dilakukan oleh orang
dewasa, namun tidak mudah untuk anak usia dini, oleh karena itu di Kelompok Bermain Batu
Mulia guru melatih motorik halus anak-anak dengan melaksanakan kegiatan tersebut. Guru
menyiapkan kertas hvs, lem, daun singkong yang sudah digunting untuk membuat bentuk
9
kupu-kupu. Guru menjelaskan dan memberi contoh cara mengoleskan lem pada kertas dan
daun singkong, serta cara menempelkannya. Dengan kegiatan ini anak akan terlatih
kemampuan motorik halusnya dengan jari-jarinya memegang/mengoleskan lem,
menempelkan pada kertas putih, anak akan terlatik koordinasi mata dan tangannya yang
penuh dengan ketelitian.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan Pembelajaran di KB Batu Mulia
sudah terprogram dan berjalan dengan baik. Dilihat dari visi dan misi, kurikulum, perangkat
pembelajaran, faslitas, peran Kepala Sekolah, guru, dan orang tua murid semuanya telah
mendukung program dan saling membantu. Dana dari Pemerintah dan sekedar partisipasi
orang tua juga berperan sangat penting untuk kemajuan lembaga tersebut.
Kegiatan pembelajaran dengan Model Kelompok yang dilakukan di KB Batu Mulia ini sangat
membantu perkembangan anak. Ruangan ditata dengan rapi dan disetiap dinding diberi
hiasan atau pajangan-pajangan yang mendidik sangat membantu perkembangan anak.
Kegiatan awal yang dilakukan pada KB Batu Mulia dengan berdoa, menyanyi merupakan
pembiasaan yang diberikan oleh guru kepada anak. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan
tanya jawab dan apresiasi terlebih dahulu sebelum melaksanakan kegiatan inti. Secara umum
kegiatan pembelajaran di KB Batu Mulia sudah melaksanakan kegiatan yang terarah dan
terprogram. Dalam pelaksanaannya kegiatan tersebut sudah dikemas dengan cara yang
menarik serta sesuai denan usia perkembangan anak, sehingga dalam kegiatannya mencapai
hasil yang optimal.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Dari tabulasi dan analisis data tersebut dapat disimpulkan beberapa hal yaitu sebagai berikut :
a. Kemampuan motorik halus anak-anak di KB Batu Mulia dalam kegiatan menempel
menggunakan bahan alam sudah mencapai hasil sesuai yang diharapkan. Dalam kegiatan ini
anak mampu melatih ketelitian, kemandirian serta melatih koordinasi mata dan tangan serta
rasa percaya diri pada anak. Anak bangga dengan hasil karyanya serta mampu menghargai
hasil karya orang lain.
b. Hasil dari kegiatan pengembangan motorik halus melalui kegiatan menempel menggunakan
bahan alam (daun singkong) mencapai hasil 60%, yakni dari 35 orang anak yang berhasil

10
mencapai sesuai harapan adalah 21 anak, sedangkan yang 14 orang anak masih perlu
bimbingan dan latihan.
2. Saran
1. Dalam mengembangkan kemampuan motorik halus anak usia dini melalui kegiatan menempel
di KB Batu Mulia sebaiknya pendidik lebih memperbanyak variasi media yang digunakan.
2. Peningkatan pengembangan motorik halus anak melalui kegiatan menempel bentuk kupu-
kupu menggunakan bahan alam sebaiknya dibuatkan pola terlebih dahulu, agar kegiatan
benar-benar sesuai dengan usia perkembangan anak.

DAFTAR PUSTAKA

Bambang Sujiono, dkk. (2018). Buku Materi Pokok Metode Pengembangan Fisik
Tangerang Selatan. Universtas Terbuka
Rini Hildayani, dkk. (2017) ; Buku Materi Pokok Psikologi Perkembangan Anak.
Tangerang Selatan. Universitas Terbuka
Tim Penyusun Kamus, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (1995). Kamus Besar Bahasa
Indonesia Edisi Kedua. Jakarta; Perum Balai Pustaka

11
12
LAMPIRAN
OBSERVASI KEGIATAN PENGEMBANGAN
DI KELOMPOK BERMAIN BATU MULIA DESA BATU RAJA

Judul Program GPO : Pengembangan Motorik Halus Melalui Kegiatan Menempel Menggunakan
Bahan Alam
Tanggal : 26 Oktober 2021
Nama Observer : Susana
NIM : 825775276
UPBJJ : Ternate
Hal-hal Unik/Menarik Yang Ada
No Keterangan/Uraian/Pertanyaan
Ditemukan Dalam Kegitan Ya Tidak
1 Model Pengembangan Model kelompok, model pembelajaran dengan
Kegiatan Pendekatan kelompok dengan kegiatan pengaman,
adalah pola pembelajaran dimana anak dibagi
√ menjadi beberapa kelompok dan masing-masing
kelompok melakukan kegiatan secara bersamaan
dan setelah selesai dengan satu kegiatan maka akan
melanjutkan dengan kegiatan yang lainnya.
2 Penataan ruangan Ruangan kelas dihiasi banyak pajangan dan hiasan.
Seperti : pohon huruf, pohon angka, nama-nama

hari, nama-nama bulan, gambar-gambar alat
telekomunikasi, gambar jenis-jenis kndaraan dll.
3 Kegiatan yang dilakukan Anak-anak diberikan kesempatan untuk menempel
Anak √ membuat bentuk kupu-kupu dari bahan alam yakni
daun Singkong yang disediakan oleh Pendidik.
4 Alat Peraga Edukatif (APE) Kertas hvs, lem, daun singkong, gunting

yang digunakan
5 Pengaturan/Pengelompokan Anak-anak di bagi menjadi tiga kelompok, dalam

Anak satu kelompok dipimpin oleh seorang pendidik.
6 Cara Pendidik memimpin Pendidik menjelaskan kupu-kupu adalah binatang
kegiatan ciptaan Tuhan, binatang yang terbang, binatang
√ yang suka hinggap di bunga, kemudian pendidik
menjelaskan dan memberi contoh cara menempel
membuat bentuk kupu-kupu dari daun singkong.
7 Keterlibatan Orang Tua Ada beberapa orang tua anak anak yang turut
Anak masuk di dalam ruang kelas.
Pertanyaan : Mengapa mereka turut masuk di dalam
√ kelas? Apakah mereka tidak mengganggu kegiatan
yang sedang berjalan?
Apa yang dilakukan mereka di dalam kelas?

Catatan Secara Umum :


Kejadian orang tua anak turut masuk di dalam kelas merupakan kejadian yang unik, karena dengan adanya
orang tua di dalam kelas akan mengganggu konsentrasi anak, dan juga menghambat perkembangan
kemandirian anak. Lebih unik lagi orang tua membantu kegiatan anaknya pada saat menempel bentuk kupu-
kupu dari daun singkong.

Hasil Wawancara Dengan Pendidik KB Batu Mulia


Observer : Assalamualaiku bu.
Pendidik : waalaikum salam warohmatullahi wabarokatuh
Observer : Usia berapa saja anak-anak yang berada di Kelompok Bermain Batu Mulia ini?
Pendidik : Usia 3 sampai 4 Tahun
Observer : Apa perbedaan /keistimewaan program di Kelompok Bermain Batu Mulia ini
dibandingkan dengan Kelompok Bermain yang lainnya?
Pendidik : Sebenarnya sama saja sih. Hanya saja di Kelompok Bermain kami selalu menanamkan
Keimanan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan mengembangkan minat anak.
Observer : Dengan cara apakah ibu dapat menanamkan hal-hal tersebut?
Pendidik : Seperti biasa kami melakukan kegitan pembiasaan berdoa sebelum dan sesudah
melaksanakan kegiatan, melatih hafalan doa sehari-hari, melatih keterampilan anak
yang sesuai dengan usia perkembangannya.
Observer : Apakah semua kegiatan ini dirancang oleh ibu sebagai guru?
Pendidik : Ia benar, semua ini kami yang merancang
Observer : Bagaimana ibu menyusun rencana kegiatan tersebut?
Pendidik : Kami menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) sehari sebelum
kegiatan berlangsung yang merujuk dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaraan
Mingguan (RPPM) yang disesuaikan dengan kurikulum K-13 dan dikembangkan oleh
lembaga kami sehingga pada saat waktu kegiatan berlangsung kami sudah
menyiapakan alat-alat dan media sumber belajar yang hendak kami gunakan dalam
kegiatan pembelajaran.
Observer : Apakah perangkat pembelajaran yang ibu gunakan selalu disetujui ole kepala Sekolah?
Pendidik : Ia benar, karena kami setelah menyusun RPPH selalu mengajukan kepada kepala
sekolah, dan apabila disetujui oleh kepala sekolah barulah bisa kami terapkan di
peserta didik.
Observer : Tadi saya melihat ibu, sebelum anak mempraktikkan kegitan menempel ibu menyuruh
anak untuk membaca bismillah,mengapa demikian ibu? Apakah itu tidak menghambat
waktu yang di gunakan?
Pendidik : Itulah merupakan ciri khas kami, kami membiasakan anak untuk berdoa sebelum
kegiatan dimulai walaupun kegiatan itu dilaksanakan secara individual, anak harus
memulainya dengan bacaan bismillah. Dan kami rasa itu tidak menghabiskan banyak
waktu karena itu sudah terbiasa kami lakukan demi tercapainya visi-misi kami yaitu
menanamkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
terciptanya anak yang cerdas dan terampil yang sesuai dengan usia perkembangannya.
Observer : Bagaiaman dengan anak yang beragama lain? Apakah mereka juga harus mengucap
Bismillah jika hendak melaksanakan kegiatan?
Pendidik : Di lembaga kami siswa mayoritas beragama muslim karena di desa kamipun mayoritas
mereka beragama muslim, namun tidak menutup kemungkinan jikalau sekali waktu
ada peserta didik yang beragama non muslim tetap akan kami terima dan akan kami
perlakukan sebagaimana mestinya.
Observer : Trimaksih bu, sudah memberikan informasi yang cukup banyak, semoga kebaikan ibu
bernilai ibadah di sisi Allah SWT. Amin
Pendidik : Sama-sama, kami juga sangat senang dengan kedatangan anda sehingga kami bisa
bertukar pikiran tentang kegiatan pembelajaran yang ada di lembaga kami.
Hasil Wawancara Dengan Pimpinan KB

Observer : Assalamualaikum Bu
Pimpinan KB : Waalaikum Salam Warrohmatullahi Wabarokatuhu
Observer : Setelah tadi saya mengobservasi dan mewawancarai salah satu guru di KB Batu Mulia
ini, ada beberapa pertanyaan yang saya ingin tanyakan, apakah ibu tidak keberatan?
Pimpinan KB : Oh tidak, saya tidak keberatan, silahkan anda bertanya dan akan saya jawab sesuai
dengan apa yang ada di lembaga kami.
Observer : Kalau boleh tau apa visi dan misi serta tujuan KB ini bu?
Pimpinan KB : Tujuan kami adalah menanamkan kedisiplinan, menciptakan anak yang berkwalitas
: serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menanamkan kedisiplinan
anak sejak dini, dan mengasah keterampilan anak yang sesuai dengan usia
perkembangannya.
Observer : Untuk mencapai tujuan tersebut, program apa yang ibu terapkan di Kelompok Bermain
Batu Mulia ini?
Pimpinan KB : Kalau untuk program sih sama dengan lembaga PAUD yang lain, hanya saja kami selalu
menekankan pada pengembangan potensi anak, sehingga anak akan memiliki
keterampilan sejak dini seta memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
Observer : Siapakah yang menyusun rancangan pembelajaran bu?
Pimpinan KB : Yah, untuk menyusun perencanaan pembelajaran adalah guru-guru yang ada
dilembaga kami, namun hal itu semua atas persetujuan saya sebagai pimpinan di KB
Batu Mulia ini.
Observer : Merujuk ke kurikulum apa yang berlaku di KB ini?
Pimpinan KB : Dalam penyusunan perencanaan pembelajaran kami merujuk kepada kurikulum K-13,
namun semua itu kami kembangkan dan kami sesuaikan dengan situsi dan kondisi
masyarakat yang ada di desa Batu Raja ini.
Observer : Berapakah jumlah pendidik dan jumlah peserta didik di KB Batu Mulia ini?
Pimpinan KB : Jumlah pendidik di KB ini ada 3 orang, yaitu terdiri dari Kepala Sekolah 1 orang dan guru
2 orang. Serta siswa berjumlah 35 orang, terdiri dari laki-laki 18 orang siswa laki-laki dan 17
orang siswa perempuan
13 orang.
Observer : Menggunakan model apakah di Kelompok Bermain ini?
Pimpinan KB : Kami menggunakan model kelompok.
Observer : Apa alasannya ibu menggunakan model kelompok?
Pimpinan KB : Yah kami disini masih banyak kekurangan APE, APE yang kami gunakan lebih banyak
yang berasal dari lingkungan sekitar, dan ruanganpun yang akan kami jadikan pojok
area masih kurang, jadi kami lebih memilih menggunakan model kelompok.
Observer : Baiklah bu, saya cukup banyak mendapatkan informasi tentang KB ini, jikalau saya
membutuhkan informasi yang lain lagi apakah ibu bersedia membantu saya?
Pimpinan KB : Tentu saja, saya akan siap membantu bila sewaktu-waktu dibutuhkan
Observer : Terimakasih bu
Pimpnan KB : Sama-sama
DOKUMENTASI

Papan Nama Sekolah Gedung KB Batu Mulia


Ruangan Kelas Gerak dan lagu sebelum masuk kelas

Kegiatan Sebelum Masuk Kelas Guru Menjelaskan tentang kupu-kupu

Guru memberi contoh pada kegiatan menempel Anak mempraktikkan


Anak menunjukkan hasil karyanya
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN

( RPPH ) PAUD BATU MULIA

Semester / Minggu Ke : I / 1

Hari / Tanggal : Selasa, 26 Okt 2021


Kelompok / Usia : A / 3 – 4 Tahun

Tema / Sub Tema : Binatang / Binatang Yang Hidup di Udara

( Kupu-Kupu )

KD : 1.2, 3.3, 4.3, 2.3, 3.6,4.6, 2.8, 3.8, 3.11, 4.11, 3.15,

4.15

Tujuan Pembelajaran :

1. Anak dapat mengenal Ciptaan Tuhan ( kupu-kupu ) dengan baik


2. Anak dapat mengengbabgkan motoric halusnya
3. Anak dapat berkreasi membuat bentuk kupu-kupu dari daun yang ada di sekitar
rumah
4. Anak dapat menghitung jumlah daun yang digunakan untuk membuat bentuk
kupu- kupu dengan tepat
5. Anak mampu menunjukan sikap mandiri
6. Anak dapat berinteraksi menggunakan kalimat pendek
7. Anak dapat memperlihatkan hasil karyanya

Alat dan Bahan

 Gambar Kupu-Kupu
 Daun singkong
 Kertas HVS
 Lem
 Gunting
 spidol

A. PEMBUKAAN
 Penerapan SOP Pembukaan
 Berbaris
 Bernyanyi sesuai tema
 Mengucapkan salam masuk dalam SOP
 Berdoa sebelum belajar dan mengenal aturan SOP
 Pengenalan tema dan sub tema
 Menirukan cara kupu-kupu terbang
 Mengurutkan gambar siklus hidup kupu-kupu

B. KEGIATAN INTI
 Guru menjelaskan kepada anak selain tumbuhan dan manusia, hewan juga
termaksuk ciptaan Tuhan yaitu kupu-kupu
 Guru mengajak anak mengamati siklus hidup kupu-kupu
 Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk bertanya tentang hal-hal
yang berkaitan dengan kupu-kupu
 Guru mengajak anak menempel kupu-kupu dari daun alam yang ada
disekitar rumah
 Guru mengajak anak untuk selalu menyayangi binatang tidak boleh menyakitinya

C. RECALLING
 Merapikan alat-alat yang telah di gunakan
 Diskusi tentang perasaan diri selama melakukan kegiatan bermain
 Bila ada perilaku yang kurang bagus di selesaikan bersama
 Menceritakan dan menunjukan hasil karyanya
 Penguatan pengetahuan yang didapat oleh anak
D. PENUTUP
 Menanyakan perasaan anak selama hari ini
 Berdiskusi kegiatan yang telah dilakukan
 Bercerita pendek yang berisi pesan-pesan
 Menginformasikan kegiatan untuk besok hari
 Penerapan SOP penutupan

E. RENCANA PENILAIAN
1. Sikap
a. Dapat menghargai dan menyayangi binatang sebagai mahluk
ciptaan Tuhan
b. Menggunakan kata-kata sopan pada saat bertanya
2. Pengetahuan dan keterampilan
a. Dapat menyebutkan binatang yang hidup di udara
b. Dapat menceritakan siklus hidup kupu-kupu
c. Dapat bernyanyi kupu-kupu dengan baik
d. Dapat menempel kupu-kupu

Mengetahui, Batu raja, 26 Oktober 2021

Pengelola PAUD Batu Mulia Guru Kelas

W A R T A T I YANTI LA ANGU

Anda mungkin juga menyukai