TEKS PROSEDUR
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK I
1. MAIMUNA
2. DESI AYUNINGSIH
3. RAMSES SENAGUA
Puji dan Syukur kita panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan baik
dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini saya membahas mengenai “Teks Prosedur”.
Makalah ini dibuat dengan berbagai bantuan dari internet maupun teman-teman serta
guru pembimbing dan orang tua untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan
selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Terutama kepada guru pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan motivasi
kepada saya.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu saya mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun saya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat saya harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.3. UNSUR KEBAHASAAN TEKS PROSEDUR
I. KALIMAT IMPERIATIF, DEKLARATIF DAN INTROGATIF
1. KALIMAT IMPERATIF:
Kalimat imperatif adalah kalimat yang isinya atau yang mengandung perintah.
Contoh:
Kenali si petugas
Pahami kesalahan anda
Pastikan tuduhan pelanggaran
2. KALIMAT DEKRALATIF:
Kalimat deklaratif adalah kalimat yang berfungsi untuk memberikan informasi
kepada pembaca.
Contoh:
Pengendara memahami kesalahannya
Pengendara menolak atau menerima tuduhan
Pengendara memastikan tuduhan pelanggaran
3. KALIMAT INTROGATIF
Kalimat introgatif adalah kalimat yang berfungsi untuk meminta informasi tentang
sesuatu.
Contoh:
Apakah anda mengenali petugas?
Apakah anda memahami kesalahan anda?
Siapakah yang menerima atau menolak tuduhan?
II. PARTISIPAN MANUSIA
Partisipan manusia adalah semua manusia yang ikut serta dalam suatu kegiatan
Contoh :
Jika pengendara melakukan pelanggaran,tentu pihak yang berwajib
menilangnya
III.VERBA
a. Verba material : verba yang mengacu pada tindakan fisik (melakukan, memukul,
dan menilang)
b. Verba tingkah laku : verba yang mengacu pada sikap yang dinyatakan pada
ungkapan verbal (bukan sikap mental yang tidak tampak), seperti menerima,
menolak.
3
IV. KONJUNGSI TEMPORAL
Konjungsi temporan adalah sesuatu yang mengacu pada urutan waktu
Contoh:
Pertama, gunakan jas lab.
Kedua, lakukan percobaan.
Ketiga, simpulkan hasil percobaan
V. KONJUNGSI JIKA, APABILA DAN SEANDAINYA
1. Yang menunjukkan syarat
Contoh :
Seandainya besok saya tidak masuk sekolah, maka saya akan ikut keluarga
saya ke Manado.
Jika saja sya memiliki waktu yang benyak, pasti saya akan memperbaiki
jawaban saya.
Apabila saya terpilih untuk ikut lomba puisi, maka saya akan berlatih dengan
giat
2. Yang menunjukkan pilihan
Contoh :
Jika saja saya tidak memiliki tugas yang banyak, maka saya akan memilih
untuk hadir dalam rapat tersebut
Apabila hari ini saya tidak bimbingan biologi, maka saya akan memilih ikut ke
Makassar
Seandainya toko buku itu belum tertutup, maka saya akan memilih untuk
membeli buku disitu saja.
2.4. Contoh Teks Prosedur
4
Pertama, kenali sipetugas. Cobalah mengenali nama dan pangkat polisi yang tercantum
di pakaian seragamnya. Mereka mempunyai kewajiban menunjukkan tanda pengenal. Nama
dan pangkat polisi menjadi penting apabila polisi bertindak diluar prosedur. Jangan hentikan
kendaraan Anda jika ada orang berpakaian preman mengaku sebagai polisi lalu lintas
(polantas). Kedua, pahami kesalahan Anda. Tanyakanlah apa kesalahan Anda, pasal berapa
yang dilanggar, dan berapa dendanya. Sebagai pembimbing masyarakat, polisi harus
menjelaskan kesalahan pengendara agar kesalahan tersebut tidak terulang kembali. Alasan
pelanggaran danbesarnya denda juga harus berdasarkan hukum yang berlaku.
Ketiga, pastikan tuduhan pelanggaran. Pengendara sudah selayaknya mengecek
tuduhan pelanggaran polisi tersebut, benar atau tidak. Jika polisi menyatakan Anda dilarang
belok kekiri karena ada tanda dilarang belok kiri, Anda harus yakin bahwa tanda tersebut
benar-benar ada.
Keempat, jangan serahkan kendaraan atau STNK (surat tanda nomor kendaraan) begitu
saja. Polisi tidak berhak menyita kendaraan bermotor atau STNK, kecuali kendaraan
bermotor itu diduga hasil tindak pidana, pelanggaran itu mengakibatkan kematian,
pengemudi tidak dapat menunjukkan STNK, atau pengemudi tidak dapat menunjukkan SIM.
Jadi, utamakanlah SIM (surat izin mengemudi) sebagai surat yang ditahan oleh polantas!
Kelima, terima atau tolak tuduhan. Setiap pengemudi mempunyai dua alternatif
terhadap tuduhan pelanggaran yang di ajukan polantas, yaitu menerima atau menolak tuduhan
tersebut. Apabila menerima tuduhan, Anda harus bersedia membayar denda ke bank.Anda
akan diberi surat tilang berwarna biru. Tanda tanganilah surat bukti pelanggaran berlalu lintas
itu. Di baliknya terdapat bukti penyerahan surat atau kendaraan yang dititipkan. Surat atau
kendaraan yang ditahan dapat diambil jika Anda dapat menunjukkan bukti pembayaran
denda. Jika menolak tuduhan, katakan keberatan Anda dengan sopan. Anda akan diberi surat
bukti pelanggaran berlalu lintas berwarna merah sebagai undangan untuk mengikuti
sidang. Penentuan hari sidang memerlukan waktu 5--12 hari. Barang sitaan baru dapat
dikembalikan kepada pelanggar setelah ada keputusan hakim.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Teks prosedur adalah teks yang berisi langkah-langkah atau tahapan-tahapan yang
harus ditempuh dalam melakukan suatu kegiatan agar kegiatan tersebut tidak terhambat
ataupun sampai gagal. Suatu teks prosedur tersusun atas struktur agar teks tersebut bisa
dimengerti oleh si pembaca. Adapun struktur yang menyusun suatu teks prosedur yaitu :
tujuan, langkah-langkah, konjungsi, dan keterangan waktu. Suatu teks prosedur juga
memiliki ciri-ciri sehingga dapat mudah dibedakan atau dikenali dari jenis teks lainnya
yaitu partisipan manusia, verba material, verba tingkah laku, konjungsi temporal,
konjungsi jika, apabila dan seandainya, kalimat imperiatif, kalimat deklaratif dan kalimat
introgatif. Teks laporan sendiri dibagi menjadi beberapa jenis yaitu Teks Prosedur
Sederhana dan Teks Prosedur Kompleks. Teks prosedur sederhana adalah teks yag hanya
tersusun dar sedikit langkah sehingga kurang bisa dimenerti oleh si pembaca. Sedangkan
teks prosedur kompleks adalah teks yang tersusun dari banyak langkah dan yang
susunannya tidak dapat diubah sehngga mudah dipahami oleh pembacanya.
3.2 SARAN
Dalam membuat maupun membaca suatu teks prosedur, sebaiknya kalian membuat
atau membaca teks prosedur jenis teks prosedur kompleks. Karena teks prosedur
kompleks, lebih menjelasan sesuatu secara urut dan jelas, sehingga dapat memudahkan
kita dalam melakukan suatu kegiatan.
6
DAFTAR PUSTAKA