Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TEKNIK DAN KOMUNIKASI ANAK

DOSEN PEMBIMBING : Munawarah s.pd.m.pd


DISUSUN OLEH :
Cut Fitrianajwa (Nim 220210035)
Yelniva Yolla (Nim 220210035)
Shafa zuhaira mardhatillah (Nim 220210049)

PRODI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY BANDA ACEH
TAHUN AJARAN 2022
KATA PEGANTAR

Bissmillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah SWT yang telah menciptakan kita yang
senantiasa memberikan kita keselamatan dan kesempatan sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah “Teknik Dan Komunikasi
Anak”, dan Kita bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan kita bersaksi
bahwa Muhammad SAW utusan-Nya
Dengan adanya penulisan makalah ini kami berharap dapat menjadi
penuntun bagi pembaca serta membantu kita dalam memahami “Teknik
Dan Komunikasi Anak” yang akan kami bahas pada makalah ini.
Dalam makalah sederhana yang telah kami tulis, kami akui masih
banyak kekurangan sangatlah jauh dari harapan,seperti yang kita ketahui
kesempurnaan hanyalah milik Allah semata,kami hanyalah manusia biasa
yang tidak luput dari kesalahan ,meski demikian kami berusaha untuk
memaksimalkan penulisan makalah ini.

Banda Aceh,30 September 30, 2022

Penyusun
Kelompok 5
DAFTAR ISI

KATA PEGANTAR......................................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN........................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan Makalah.............................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..........................................................................................................................6
2.1 Pengertian Teknik Komunikasi......................................................................................6
2.2 Pengertian Prinsip Komunikasi.......................................................................................6
2.3 Teknik dan Prinsip Komunikasi dalam Pembelajaran.....................................................7
2.4. Prinsip dan Teknik Komunikasi dalam Metode Ceramah.............................................7
2.4. Prinsip dan Teknik Komunikasi dalam Simulasi...........................................................8
2.5. Teknik dan Prinsip Komunikasi dalam Diskusi.............................................................9
2.5. Teknik dan Prinsip Komunikasi dalam Proses Modular..............................................10
BAB III.....................................................................................................................................12
PENUTUP................................................................................................................................12
A. Kesimpulan....................................................................................................................12
B. Saran............................................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Komunikasi adalah cara untuk membangun hubungan antara orang-orang.
Dengan adanya komunikasi maka timbul hubungan sosial karena manusia merupakan
makhluk sosial yang saling membutuhkan dan saling membutuhkan, sehingga terjadi
interaksi timbal balik. Dari sudut pandang agama, manusia dapat dengan mudah
menjawab bahwa Tuhanlah yang mengajari kita untuk berkomunikasi, menggunakan
kemampuan rasional dan bahasa yang telah Dia berikan kepada kita. Sebagaimana
QS Ar-Rahman, ayat 1-4, artinya, "Allah Maha Penyayang, Dia yang mengajarkan
Al-Qur'an. Dia menciptakan manusia, dan Dia mengajarinya berbicara."
Terbiasa berkomunikasi bukan berarti mampu memahami komunikasi.
Memahami komunikasi, khususnya komunikasi manusia, berarti memahami apa yang
terjadi selama proses komunikasi, mengapa itu terjadi, apa akibatnya, dan apa yang
dapat dilakukan untuk mempengaruhi dan memaksimalkan hasil dari peristiwa
tersebut. Artikel ini berfokus pada bagaimana membangun komunikasi dengan
menggunakan keterampilan dan prinsip komunikasi yang baik. Dalam hubungan
seseorang dengan orang lain, terjadi proses komunikasi di antara mereka. Namun
terkadang tidak memperhatikan keterampilan komunikasi yang benar saat
berkomunikasi. Ini adalah bagaimana orang terkadang salah memahami informasi apa
yang diberikan atau apa yang mereka dengar. Terutama ketika berkomunikasi dalam
batas-batas proses pembelajaran. Cara termudah untuk menerapkan keterampilan dan
prinsip komunikasi dalam studi Anda adalah dengan menguasainya dalam kuliah,
simulasi, diskusi, atau modul.
Dengan kata lain jika tidak ada komunikasi maka proses pembelajaran tidak
akan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan tujuan yang
diinginkan tidak akan tercapai. Pada dasarnya, komunikasi pembelajaran dapat
berlangsung secara lisan atau tertulis. Secara verbal dapat terjadi secara langsung
(tatap muka) tanpa melalui perantara. Setiap orang berusaha membentuk berbagai
sikap dan pola perilaku ideal yang harus dimiliki oleh setiap orang, atau apa yang
harus dilakukan individu dan tindakan apa yang harus dilakukan.
1.2 Rumusan Masalah
Dari rumusan masalah diatas dapat diambil beberapa rumusan masalah sebagai
berikut,
1. Apakah pengertian teknik komunikasi ?
2. Apakah pengertian prinsip komunikasi ?
3. Bagaimana teknik dan prinsip komunikasi dalam pembelajaran ?
4. Bagaimana teknik dan prinsip dalam metode ceramah ?
5. Bagaimana teknik dan prinsip dalam simulasi ?
6. Bagaimana teknik dan prinsip dalam diskusi ?
7. Bagaimana teknik dan prinsip dalam proses modular ?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah


1. Untuk mengetahui pengertian teknik komunikasi.
2. Untuk mengetahui pengertian prinsip komunikasi.
3. Untuk mengetahui teknik dan prinsip komunikasi dalam pembelajaran.
4. Untuk mengetahui teknik dan prinsip dalam ceramah.
5. Untuk mengetahui tenik dan prinsip dalam simulasi.
6. Untuk mengetahui teknik dan prinsip dalam diskusi.
7. Untuk mengetahui teknik dan prinsip dalam modular.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Teknik Komunikasi


Rekayasa didefinisikan sebagai penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
memecahkan masalah manusia. Memahami bahwa komunikasi adalah proses penyampaian
informasi (informasi, ide, gagasan) dari satu pihak ke pihak lain sehingga terjadi interaksi
antara keduanya.
Teknologi komunikasi adalah proses penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain
sehingga terjadi interaksi antara keduanya untuk memecahkan masalah dengan menggunakan
media komunikasi. [1]
Teknik komunikasi yakni meliputi empat macam sebagai berikut, komunikasi informatif,
komunikasi persuasif, Komunikasi instruktif/koersif.[2]

2.2 Pengertian Prinsip Komunikasi


Prinsip-prinsip komunikasi serta fungsi dan definisi komunikasi dijelaskan secara berbeda-
beda sesuai dengan konsep yang dikembangkan oleh masing-masing pakar. Prinsip
terminologi William B. Gudykunst disebut Hipotesis Komunikasi. Larry A. Samovar dan
Richard E. Porter menyebutnya sebagai ciri komunikasi. Deddy Mulyana menciptakan istilah
baru, Prinsip Komunikasi. Dikatakan ada 12 Prinsip Komunikasi yang lebih menjelaskan
pengertian dan hakikat komunikasi, yaitu:
1. Komunikasi adalah suatu proses simbolik
2. Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi
3. Komunikasi punya dimensi isi dan hubungan
4. Komunikasi itu berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan
5. Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktuPesan komunikasi
6. Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi
7. Komunikasi itu bersifat sistemik
8. Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efektiflah komunikasi
9. Komunikasi bersifat nonsekuensial
10.Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional
11.Komunikasi bersifat irreversible
12.Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah .[3]

2.3 Teknik dan Prinsip Komunikasi dalam Pembelajaran

Tujuan pembelajaran adalah agar siswa menerima secara baik apa yang disampaikan
guru, menguasai pelajaran secara komphrehensif dan siswa dapat mengembangkannnya, baik
melalui bimbingan guru maupun mandiri. Penerimaan siswa dan pengembangannya sangat
dipengaruhi oleh metode dan model komunikasi yang dilakukan oleh guru kepada para
siswanya. Berkaitan dengan pemilihan metode, terdapat beberapa aspek yang harus
diperhatikan:
1. Tujuan yang hendak dicapai
2. Kemampuan guru
3. Siswa
4. Situasi dan kondisi ketika pengajaran berlangsung
5. Fasilitas
6. Waktu yang tersedia
7. Kebaikan dan kekurangan sebuah metode kapan digunakan, dan bagaimana cara
menggunakannya.[4]

2.4. Prinsip dan Teknik Komunikasi dalam Metode Ceramah


Ceramah merupakan metode mengajar paling klasik yang hingga sekarang masih
digunakan.
Metode ceramah merupakan metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan
pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif.
Dalam hal ini, guru biasanya menguraikan topik tertentu di tempat dan waktu tertentu.
Metode ceramah atau kuliah adalah sebuah cara pengajaran yang dilakukan oleh guru secara
monolog dan hubungan satu arah.

Ditinjau dari perspektif komunikasi pendidikan, peran yang dominan memang


terletak pada guru.
Ia mendominasi pembelajaran dengan mengajar, menyampaikan materi, dan berbicara di
sebagian besar waktu yang ada Sementara, posisi siswa cenderung paasif. Ketika seorang
guru berceramah, umumya siswa hanya menyimak dan kadang-kadang mencatat hal-hal yang
penting.[5]

Jika dicermati, metode ini memang memiliki beberapa kelemahan antara lain.
Pertama, membuat siswa pasif karena perhatian terpusat pada guru.Kedua, Mengandung
Unsur paksaan pada siswa.Ketiga, menghambat daya kritis siswa karena segala informasi
yang disampaikan guru biasanya ditelan mentah-mentah tanpa dibedakan apakah informasi
itu benar ataukah salah, dipahami sepenuhnya atau tidak. [6]
Metode ceramah dapat meminimalisasi kelemahannya, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan antara lain;
1. Ceramah sebaiknya disampaikan dengan bahasa yang sederhana, jelas dan mudah
dipahami.
2. Ceramah yang baik akan mencapai hasil yang optimal manakala diberikan contoh-contoh
yang memadai.
3. Memberikan penekanan terhadap bentuk-bentuk informasi tertentu.
4. Ceramah yang baik dilakukan dengan urutan yang sistematis dan logis .[7]
Menurut Muhamad Ali, metode ceramah yang dilakukan dikelas dapat memberikan
hasil yang lebih maksimal jika memperhatikan prosedur pelaksanaannya. Prosedurnya ialah,
guru menjelaskan tujuan dan topik yang akan diajarkan, memberikan motivasi belajar dengan
berbagai kegitan, memberikan penjelasan singkat tentang materi-submateri dalam garis besar,
menyelingi ceramah dengan tanya jawab dan berbagai contoh, setelah ceramah dapat
dilakukan diskusi tentang masalah yang dipelajari, untuk bahan memantapkan dapat
diberikan tugas atau kegiatan inquiry dan discovery, dilakukan evaluasi dengan prosedur dan
teknik tertentu.[8]

2.4. Prinsip dan Teknik Komunikasi dalam Simulasi


Proses simulasi tergantung pada peran guru/fasilitator. Ada empat prinsip yang harus
dipegang oleh fasilitator/guru, yakni sebagai berikut:
1. Penjelasan untuk melakukan simulasi pemain harus benar-benar memahami aturan main.
Oleh karena itu, guru/fasilitator hendaknya memberikan penjelasan dengan sejelas-
jelasnya tentang aktivitas yang harus dilakukan berikut konsekuensi-konsekuensinya.
2. Mengawasi (refereeing),simulasi dirancang untuk tujuan tertentu dengan aturan dan
prosedur main tertentu. Oleh karena itu guru/fasilitator harus mengawasi jalannya
simulasi sehingga berjalan sebagaimana seharusnya.
3. Melatih (coaching), dalam simulasi, pemain/peserta akan mengalami kesalahan. Oleh
karena itu guru/fasilitator harus memberikan saran, petunjuk atau arahan sehingga
memungkinkan mereka tidak melakukan kesalahan yang, sama.
4. Diskusi, dalam simulasi, refleksi menjadi bagian yang penting. Oleh karena itu, setelah
simulasi selesai, fasilitator harus mendiskusikan beberapa hal antara lain: kesulitan-
kesulitan, hikmah yang bisa diambil, bagaimana memperbaiki kekurangan simulasi dan
sebagainya.
Dalam simulasi terdapat beberapa hal yang harus dilakukan oleh guru antara lain,
(1) Mempersiapkan siswa yang menjadi pemeran simulasi,
(2) Menyusun skenario dengan memperkenalkan siswa terhadap aturan, peran, prosedur,
pemberi skor (nilai), tujuan permainan dan lain- lain. Guru menunjuk siswa untuk
memegang peran- peran tertentu dan menguji cobakan simulasi untuk memastikan
bahwa seluruh siswa memahami aturan main simulasi tersebut,
(3) Melaksanakan simulasi, siswa berpartisipasi dalam permainan simulasi dan guru
melakukan peranannya sebagimana mestinya.[9]

2.5. Teknik dan Prinsip Komunikasi dalam Diskusi


Diskusi adalah percakapan ilmiah yang berisi pertukaran pendapat yang dilakukan oleh
beberapa orang yang tergabung dalam kelompok untuk mencari kebenaran.

Senada dengan pengertian tersebut, J.J.


Hasibuan mengartikan metode pengajaran diskusi sebagai suatu cara penyajian bahan
pelajaran ketika guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengadakan pembicaraan
ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai
alternatif pemecahan suatu masalah. [10]
Jika dilihat dari teknik pelaksanaannya diskusi dapat digolongkan menjadi dua :[9]
1. Debat
Didalam debat terdapat dua kelompok berbeda pendapat yang mempertahankan pendapatnya
masing-masing. Pendengar menjadi faktor penentu kemenangan. Agar debat tidak
berkepanjangan perlu diatur secara rapi mengenai mekanisme pelaksannaan dan waktunya.
2. Diskusi
Diskusi pada dasarnya merupakan musyawarah, mencari titik pertemuan pendapat tentang
sebuah masalah. Jika ditinjau dari pelaksanaanya diskusi terbagi menjadi beraneka bentuk,
a. Diskusi kelas
b. Diskusi kelompok
c. Panel
d. Konverensi
e. Simposium
f. Seminar[11]
Peranan guru sebagai pemimpin diskusi pada umumnya menjadi,
1. Pengatur jalannya diskusi dengan :
a. Menunjukkan pertanyaan kepada seorang siswa
b. Menjaga ketertiban pembicaraan
c. Memberi rangsangan kepada siswa untuk berpendapat
d. Menjelaskan suatu pendapat yang dikemukakan
2. Sebagai dinding penangkis, yaitu menerima dan menyebarkan pertanyaan atau pendapat
kepada seluruh peserta.
3. Sebagai petunjuk jalan, yaitu memberikan pengarahan tentang tata cara diskusi .[12]
Metode diskusi berfungsi untuk merangsang siswa berfikir mengenai persoalan yang tidak
dapat dipecahkan dengan satu cara saja, tetapi memerlukan wawasan yang mampu untuk
mencari jalan terbaik.
Tidak ada metode yang terbaik dalam pembelajaran.Setiap metode mamiliki
kelebihan dan kelemahan penerapan metode yang tepat berdasarkan pertimbangan yang
matang akan membawa hasil pembelajaran yang tepat.Demikian juga dengan metode
diskusi.Dari sisi kelebihan metode diskusi membuat suasana kelas menjadi lebih hidup,
meningkatkan daya pikir dan kepribadian siswa seperti toleransi, demokrasi, berpikir kritis,
sistematis, dan objektif.Selain itu, metode diskusi juga dapat membantu siswa mengambil
keputusan yang lebih baik karena diskusi bertujuan untuk menampung pendapat orang
banyak..[13]

2.5. Teknik dan Prinsip Komunikasi dalam Proses Modular


Pembelajaran dengan modul adalah suatu proses pembelajaran mengenai suatu
satuan bahasan tertentu yang disusun secara sistematis, operasional dan terarah untuk
digunakan oleh peserta didik, disertai dengan pedoman penggunaannya untuk para guru.
Pembelajaran dengan sistem modul memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Setiap modul harus memberikan informasi dan petunjuk pelaksanaan yang jelas tentang
apa yang harus dilakukan oleh peserta didik, bagaimana melakukan, dan sumber belajar apa
yang harus digunakan.
2. Modul merupakan pembelajaran individual, sehingga mengupayakan untuk melibatkan
sebanyak mungkin karakteristik peserta didik.
3. Pengalaman belajar dalam modul disediakan untuk membantu peserta didik mencapai
tujuan pembelajaran seefektif dan seefisien mungkin.
4. Materi pembelajaran disajikan secara logis dan sistematis
5. Setiap modul memiliki mekanisme untuk mengukur pencapaian tujuan belajar peserta
didik.
Tugas utama guru dalam pembelajaran sistem modul adalah mengorganisasikan dan
mengatur proses belajar, antara lain :
1. Menyiapkan situasi pembelajaran yang kondusif.
2. Membantu peserta didik yang mengalami kesulitan dalam memahami isi modul atau
pelaksanaan tugas.
3. Melaksanakan penelitian terhadap setiap peserta didik .[14]
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian berita dari suatu pihak ke piak lain dengan
mempergunakan suatu sarana untuk mendapatkan saling pengertian antara kedua belah pihak.
Prinsip-prinsip Dasar Komunikasi, yaitu :
1. Komunikasi adalah Suatu Proses
2. Komunikasi adalah Sistem
3. Komunikasi Bersifat Interaksi dan Transaksi
4. Komunikasi Dapat Terjadi Disengaja Maupun Tidak Disengaja
Teknik dan Prinsip Komunikasi dalam Pembelajaran, yaitu:
1. Prinsip Komunikasi dalam Metode Ceramah
2. Prinsip Komunikasi dalam Metode Simulasi
3. Prinsip Komunikasi dalam Metode Diskusi
4. Prinsip Komunikasi dalam Metode Modular.
Dalam menyampaikan informasi harus memperhatikan lawan bicara atau penerima informasi,
baik dari segi usia, pengetahuan, situasi dan kondisi waktu penyampaiannya, agar dengan
begitu pesan atau informasi yang kita sampaikan mendapat balasan yang positif dan
memusat.

B. Saran
Dalam menyampaikan informasi harus memperhatikan lawan bicara atau penerima informasi,
baik dari segi usia, pengetahuan, situasi dan kondisi waktu penyampaiannya, agar dengan
begitu pesan atau informasi yang kita sampaikan mendapat balasan yang positif dan
memusat.
DAFTAR PUSTAKA

Utsman, Basyiruddin. 2002. Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta: Ciputat Press
Niam, Ngainun. 2011. Dasar- Dasar Komunikasi Pendidikan. yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Ali, Muhamad. 2014. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo
Hasibuan, J.J. 1982. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Surakhmat, Winarno. 1980. metodologi pengajaran nasional. Bandung: Jemmars
http://myblogdalyana.blogspot.co.id/2012/12/2-model-pembelajaran-simulasi-bermain.html,
diakses 17 April 2017
http://rahmadiora.blogspot.co.id/2014/12/prinsip-dasar-komunikasi-pendidikan.html, diakses
17 April 2017
http://myblogdalyana.blogspot.co.id/2012/12/2-model-pembelajaran-simulasi-bermain.html,
diakses 17 April 2017
http://auliaardhian.blogspot.co.id/2010/06/pengertian-teknik-adalah-penerapan-
ilmu.html,diakses 17 April 2017
http://brendafauzia.blogspot.co.id/2012/12/teknik-komunikasi.html, diakses 17 April 2017
https://meiliemma.wordpress.com/2006/10/17/prinsip-prinsip-komunikasi.html, diakses 17
April 2017

[1]http://auliaardhian.blogspot.co.id/2010/06/pengertian-teknik-adalah-penerapan-
ilmu.html,diakses 17 April 2017
[2] http://brendafauzia.blogspot.co.id/2012/12/teknik-komunikasi.html, diakses 17 April
2017
[3]https://meiliemma.wordpress.com/2006/10/17/prinsip-prinsip-komunikasi.html, diakses 17
April 2017
[4] Basyiruddin Utsman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam (Jakarta: Ciputat Press,
2002), hal. 34
[5]Ngainun Niam. Dasar- Dasar Komunikasi Pendidikan, (yogyakarta: Ar-Ruzz
Media,2011), hal.55
[6]Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru ( Bandung: Remaja
Rosdakarya,2004),hal.204
[7] Ngainun Niam. Dasar- Dasar Komunikasi Pendidikan, hal.57-58
[8] Muhamad Ali, Guru dalam Proses Belajar Mengajar ( Bandung: Sinar Baru Algesindo,
2014), hal.78
[9]http://myblogdalyana.blogspot.co.id/2012/12/2-model-pembelajaran-simulasi-
bermain.html, diakses 17 April 2017
[10] J.J Hasibuan, Proses Belajar Mengajar (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1982) hal. 97
[11] Ngainun Naim, Dasar-Dasar Komunikasi Pendidikan ( Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA)
hal. 63-65
[12] Winarno Surakhmat, metodologi pengajaran nasional (Bandung: Jemmars, 1980) hal.
98-99
[13] http://rahmadiora.blogspot.co.id/2014/12/prinsip-dasar-komunikasi-pendidikan.html,
diakses 17 April 2017
[14]http://myblogdalyana.blogspot.co.id/2012/12/2-model-pembelajaran-simulasi-
bermain.html, diakses 17 April 2017
Anwar Jafar di 19.21

Anda mungkin juga menyukai