Anda di halaman 1dari 15

ULUMUL HADITS

Istilah-Istilah dalam Ulumul Hadist,Istilah yang berkaitan dengan Generasi


Periwayatan,Istilah yang berkaitan dengan Kegiatan Periwayatan

Dosen Pengampu:

Murni,S.pd.I,M.Ag

Disusun oleh:

Izzah Raichan (210701027)

T. M. Alfaris (210701004)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PRODI ARSITEKTUR

2022

1
KATA PENGANTAR

Bissmillahhirrahmanirrahhim

Segala puji bagi allah SWT yang telah menciptakan kita dan yang senantiasa
memberikan kita keselamatan dan kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ulumul hadist, kita bersaksi bahwa tiada tuhan selain allah dan kita
bersaksi bahwa nabi Muhammad SAW adalah utusan allah SWT.
Dengan adanya penulisan makalah ini kami berharap dapat menjadi penuntun bagi
pembaca serta membantu kita memahami “Istilah-istilah dalam Ulumul Hadits,istilah yang
berkaitan dengan generasi periwayatan,istilah yang berkaitan dengan kegiatan
periwayatan yang akan kami bahas dalam makalah ulumul hadist”.
Dalam makalah sederhana yang telah kami tulis, kami akui masih banyak sangat
kekurangan dan jauh dari harapan. Seperti yang kita ketahui kesempurnaan hanyalah milik
allah swt semata kami hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari keselahan, meskipun
demikian kami telah berusaha untuk memaksimalkan dalam penulisan makalah ini.

Banda Aceh, 28 Juni 2022

Penyusun

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................2
1.3 Tujuan Pembahasan....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 pengertian hadist dan al-quran...................................................................................3
2.2 Istilah-Istilah yang terdapat di dalam Ulumul Hadist................................................3
2.3 istilah yang berkaitan dengan generasi periwayatan..................................................6
2.4 istilah yang berkaitan dengan kegiatan periwayatan..................................................9

BAB III KESIMPULAN


3.1 Kesimpulan..................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................iii

II
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ulumul hadist menurut istilah merupakan perkataan atau perbuatan serta penetapan ,sifat
atau sirah nabi Muhammad SAW ,hadist dalam bentuk jamaknya ialah hadist ,hadist juga
secara bahasa “ sesuatu yang di dibicarakan dan di nukil ( mengutip atau menuliskan
kembalikan )“ hadist itu sendiri juga merupakan sumber ajaran islam kedua setelah al-quran.
Al-quran adalah qalamullah firmannya allah yang memiliki keistimewaan di turunkan
kepada nabi Muhammad SAW sebagai wahyu yang dituliskan dalam bentuk mushaf al-quran
dan di turunkan secara mutawatir atau secara berturut-turut, perlu kita ketahui dengan adanya
al-quran dapat kita jadikan sebagai penuntut serta sember hukum bagi seluruh umat yang ada
di dunia, makalah ini dapat di jadikan sebagai pembelajaran bahwa ini akan menjelaskan
beberapa pembahasan dalam makalah ini.
Istilah-istilah merupakan simbol-simbol yang disepakati Bersama secara terminology
untuk mengidentifikasi masalah dengan tujuan memudahkan pembahasan berikutnya untuk
menunjukkan sesuatu yang di maksud secara simple dan sedehana,sehingga sampai kepada
tujuan yang di maksud.
Di dalam ulumul hadist terdapat istilah-istilah tertentu yang berhubungan dengan generasi
periwayatan hadist,dan istilah-istilah tertentu yang berhubungan dengan kegiatan periwayatan
hadist.

1
1.2 rumus masalah
dari latar belakang sebagai penulis akan membahas materi yang terangkum dalam
rumusan pembahasan sebagai berikut:
1. pengertian hadist dan al-quran?
2. apa istilah-istilah dalam ulumul hadist?
3. istilah yang berkaitan dengan generasi periwayatan?
4. Istilah yang berkaitan dengan kegiatan periwayatan?

1.3 Tujuan pembahasan


1. agar kita mengetahui bagai mana perkembangan hadis dan al-quran
2. agar mengerti istilah-istilah dalam ulumul hadist
3. mengetahui istilah yang berkaitan dengan generasi periwayatan
4. agar mengetahui istilah yang berkaitan dengan kegiatan periwayatan

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hadist dan Al-quran


1. Hadist
Hadist disebut juga sunnah,adalah perkataan,perbuatan,ketetapan dan persetujuan dari
nabi Muhammad yang dijadikan landasan syariat islam.hadis dijadikan sumber hukum islam
selain al-quran,dalam hal ini kedudukan hadist merupakan sumber hokum kedua setelah al-
quran.
Hadist juga berarti berita yaitu sesuatu yang diberitakan,diperbincangkan,dan
dipindahkan dari seorang kepada orang lain.hadist menurut istilah syara’ ialah hal-hal yang
datang dari rasulullah saw,baik itu ucapan,perbuatan,atau pengakuan (taqrir).dalam Bahasa
arab berarti “laporan”,”akun”,atau”naratif “.kata hadist juga berarti al-khabar (berita),yaitu
sesuatu yang dipercakapkan dan dipindahkan dari seseorang kepada orang lain.
2. Al-quran
Al-quran atau quran adalah sebuah kitab suci utama dalam agama islam,yang
dipercayai pemeluknya bahwa kitab ini diturunkan oleh allah,tuhan dalam islam,kepada nabi
Muhammad.kitab ini terbia ke dalam beberapa ayat.
Al-quran juga kalam allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw melalui
perntaraan malaikat Jibril kepada umat manusia untuk dijadikan pedoman dalam kehidupan
di dunia dan di akhirat.rasulullah saw pernah bersabda:
‫هّٰلل‬ ‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
ْ ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ْٓوا اَ ِط ْيعُوا َ َواَ ِط ْيعُوا ال َّرسُوْ َل َواُولِى ااْل َ ْم ِر ِم ْن ُك ۚ ْم فَاِ ْن تَنَازَ ْعتُ ْم فِ ْي ش‬
ِ ‫َي ٍء فَ ُر ُّدوْ هُ اِلَى ِ َوال َّرسُوْ ِل اِ ْن ُك ْنتُ ْم تُْؤ ِمنُوْ نَ بِا‬
‫ࣖ َو ْاليَوْ ِم ااْل ٰ ِخ ۗ ِر ٰذلِكَ َخ ْي ٌر َّواَحْ َسنُ تَْأ ِو ْياًل‬

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad),
dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda
pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul
(sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih
utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”.

2.2 Istilah-Istilah yang terdapat di dalam Ulumul Hadist


Istilah-istilah tersebut ada yang berhubungan dengan generasi periwayatan,kegiatan
periwayatan,kepakaran dan jumlah hadis yang diriwayatkan,serta dengan sumber pengutipan
hadist1.

1
Makfufin, A. Y. (2013, april 8). Istilah-Istilah Dalam Periwayatan Hadist. Retrieved
from Makrufin.id: https://makfufin.id/istilah-istilah-dalam-periwayatan-hadits/
3
A.pengertian istilah
Sebelum seseorang mempelajari atau mengadakan penelitian hadist,terlebih dahulu
orang tersebut harus mengerti istilah-istilah yang di pakai ulama dalam mempelajari
hadist,sehingga akan memudahkan dalam penelitian berikutnya. istilah-istilah itu merupakan
simbol-simbol yang disepakati Bersama secara terminologi untuk mengidentifikasi masalah
dengan tujuan memudahkan pembahasan berikutnya untuk menunjukkan sesuatu yang
dimaksud secara simpel dan sederhana,sehingga sampai kepada tujuan yang dimaksud.kata
“istilah” yang berasal dari kata Bahasa arab dan dapat diartikan : persesuaian paham dan
tidak adanya perselisihan.jadi,kata istilah mempunyai makna kesepakatan sekelompok orang
tentang sesuatu yang khusus.mustahala al hadist adalah sesuatu yang disepakati mereka (ahli
hadist) dan saling dikenal atau popular di tengah-tengah mereka1.
masing-masing disiplin ilmu memiliki istilah tertentu yang disepakati oleh para
pakarnya yang tidak sama dalam disiplin ilmu lain,kalaupun ada istilah yang sama tentu
artinya berbeda.menurut pakar Bahasa diartikan suatu perjalanan,jalan,dan kebiasaan.pakar
hadist mengartikannya,sebagai segala sesuatu yang disandarkan kepada nabi,baik berupa
perkataan,perbuatan dan persetujuan.definisi ilmu mustahalah al hadist adalah ilmu yang
mempelajari tentang apa yang diistilahkan ulama hadist dan dikenal menjadi huruf
(kebiasaan) di antara mereka.istilah-istilah dalam ilmu mustahalah al hadist sangat penting
artinya,karena dengan istilah-istilah ini dapat memudahkan pembahsan dan penelitian dalam
hadist sebagamana dalam ilmu lain1.
Beberapa istilah-istilah dalam hadist yang sering di pakai,antara lain:
 al-hadist ialah sesuatu yang disandarkan kepada nabi Muhammad saw baik berupa
 Taqrir ialah keadaan nabi Muhammad saw yang mendiamkan,tidak mengadakan
sanggahan atau menyetujui apa yang telah dilakukan atau diperkatakan oleh para
sahabat di hadapan beliau.
 Atsar ialah sesuatu yang disandarkan kepada para sahabat nabi Muhammad saw.
 Asy syaikhon berarti diriwayatkan oleh dua orang perawi yaitu bukhari dan muslim.
 As sab’ah berarti diriwayatkan oleh tujuh perawi,yaitu ahmad,bukhari,muslim,abu
dawud,turmudzi,an-nasa’I,dan ibnu majah.

Beberapa istilah-istilah hadist yang dapat dijadikan sebagai dalil,antara lain:

 Hadist shahih adalah hadist yang diriwayatkan oleh rawi yang adil,sempurna
ingatan,sanadnya bersambung,tidak ber illat dan tidak janggal.
 Hadist maqbul adalah hadist-hadist yang mempunyai sifat-sifat yang dapaat diterima
sebagai hujjah.
 Hadist ahad adalah hadist yang tidak memenuhi syarat-syarat hadist mutawatir.
Beberapa istilah-istilah hadist yang memiliki cacat,antara lain:
 Hadist maudhu’ adalah hadist yang diciptakan oleh seorang pendusta yang ciptaan
itu mereka katakana bahwa itu adalah sabda nabi saw,baik hal itu disengaja atau tidak
 Hadist matruk adalah hadist yang menyendiri dalam periwayatan,yang diriwayatkan
oleh orang yang dituduh dusta dalam penghaditsan.
 Hadist mursal adalah hadist yang gugur dari akhir sanadnya,seseorang setelah
tabi’in.

4
B.istilah-istilah dalam keriwatan
Kerangka hadist terdiri dari 3 komponen
1.sanad
Sanad menurut Bahasa adalah sesuatu yang dijadikan sandaran,pegangan dan
pedoman.menurut istilah ahli hadist ialah mata rantai para perawi hadist yang
menghubungkan sampai kepada mattan hadist.dalam ilmu hadist sanad itu merupakan salah
satu neraca yang menimbang shahih atau dha’ifnya suatu hadist.sanad ini sangat penting
dalam hadist karena hadist itu terdiri dari dua unsur yang secara integral tidak dapat
dipisahkan satu dengan yang lain,yakni matan dan sanad1.
2.lambang periwayatan
Penyampaian periwayatan hadist di ungkapkan dalam keadaan jika seorang periwayat
mendapat hadist secara lansung dan bertemu lansung dari seorang gurunya.secara umum
ungkapan kata-kata periwayatan diartikan bertemu lansung,namun kemudian masing0masing
mempunyai metodelogis yang khusus.misalnya,sebagai berikut1:
a) lambang periwatan digunakan dalam metode assama’ artinya seorang murid
mendengarkan penyampaian hadist dari seorang guru (syaikh) secara lansung.
b) lambing periwatan digunakan dalam metode al-qiro’ah atau al ardh,artinya seorang
murid membaca dan didengarkan oleh seorang guru,guru mengiyakan jika benar dan
meluruskan jika terjadi kesalahan.
c) lambang periwatan dalam metode ijazah,artinya seorang guru memberikan izin
periwatan kepada seorang atau beberapa orang muridnya.murid yang diberikan ijazah
untuk menyampaikan periwatan tidak sembarang murid,hanya murid-murid tertentu
yang memiliki kemampuan untuk melakukan hal-hal tersebut
d) lambang periwatan dimana ia berkata kepadaku atau ia menyebutkan kepadaku yang
digunakan dalam menyampaikan hadist metode sam’a al mudzakarah yang artinya
murid mendengar bacaan gurudalam kontek mudzakarah bukan dalam kontek
menyampaikan periwatan yang tentunya tidak siap kedua belah pihak.
e) lambang periwatan hadist yang diriwayatkan menggunakan kata ‘an disebut hadist
mu’an’anah.menurut jumhur ulama dapat diterima asal periwayatnya tidak mudallis
(penyimpan cacat).
Dari sanad keluarlah kata isnad,isnad menurut Bahasa artinya menyandarkan dan
menurut istilah ialah mengangkat hadist kepada yang mengatakannya atau yang
menukilnya.dari kata sanad timbul pula istilah musnad dan musnid.musnid ialah orang yang
menerangkan hadist dengan sanadnya.sedangkan musnad ialah hadist yang diterangkan
sanadnya sampai kepada nabi saw1.
3.matan
Kata matan atau al matan menurut Bahasa berarti keras,kuat,sesuatu yang Nampak dan
asli.dalam perkembangan karya penulisan ada matan ada syarah,maksud matan disini yaitu
karya atau karangan asal seseorang yang umumnya menggunakan Bahasa yang
universal,padat dan singkat.dan maksud syarah disini yaitu penjelasan yang lebih terurai dan
terperinci.hadist sebagai matan kemudian diberikan syarah atau penjelasan yang luas oleh
para ulama.menurut istilah matan adalah sesuatu kalimat setelah berakhirnya sanad. Definisi
lain menyebutkan Beberapa lafal hadist yang berbentuk beberapa makna.matan hadist ini

5
sangat penting karea yang menjadi topik kajian dan kandungan syaria’at islam untuk
dijadikan petunjuk dalam beragama1.
4.mukharrij atau perawi hadist
Kata mukharrij adalam isim fa’il atau berbentuk pelaku dari kata takhrijatau istikhraj
dan ikhraj yang dalam Bahasa diartikan menampakan,mengeluarkan dan menarik.maksud
mukharrij adalah seorang yang menyebutkan suatu hadist dalam kitabnya dengan sanadnya.
Menurut Dr.Al Muhdi mukharrij adalah penyebut periwayatan seperti Al Bukhari1.
Kata perawi dalam Bahasa arab berasal dari kata riwayah,berarti memindahkan atau
menukilkan suatu berita dari seseorang kepada orang lain.istilah arrawi adalah orang yang
meriwayatkan atau orang yang menyampaikan periwayatan hadist dari seorang guru kepada
orang lain yang terhimpun ke dalam buku hadist antara sanad dan perawi merupakan dua
istilah yang tidak dapat dipisahkan kardena sanad hadist pada setiap generasi terdiri dari para
perawi.demikian disebut mukharrij karena ia menerangkan para perawi dalam sanad dan
derajat hadist it uke dalam bukunya1.

2.3 istilah yang berkaitan dengan generasi periwayatan


Di dalam ulumul hadist terdapat istilah-istilah tertentu yang berhubungan dengan
generasi periwayatan hadist.istilah-istilah tersebut antara lain,yaitu:
1.sahabat
a. pengertian sahabat
kata sahabat (arab:shahabat),dari segi kebahasaan adalah musytaq (turunan) dari kata
shuhbah yang berarti “orang yang menemani yang lain,tanpa ada Batasan waktu dan
jumlah”2. Berdasarkan pengertian inilah para ahli hadist mengemukakan rumusa definisi
sahabat sebagai berikut:
orang yang bertemu dengan nabi saw dalam keadaan islam dan meninggal dalam
keadaan islam,meskipun di antarai oleh keadaan murtad menurut pendapat yang paling
sahih.
Ibn al-shalah (577-643 H) mengatakan,bahwa yang dimaksud dengan sahabat di
kalangan ulama hadist adalah:“setiap muslim yang melihat rasulullah saw adalah sahabat”.
Imam al-bukhari (194-256 H) di dalam kitab shahihnya memberikan pengertian
sahabat,sebagai berikut:
“Siapa saja dari umat islam yang menemani nabi saw atau melihatnya,maka dia adalah
sahabat beliau”.
Yang dimaksud dengan melihat (al-ru’yat) didalam definisi dia atas adalah bertemu
atau berjumpa dengan rasul saw meskipun tidak melihat beliau, sebagaimana halnya ibn
ummi maktum,seorang sahabat rasul yang buta.
Definisi lain yang hampir senada mengatakan,bahwa sahabat adalah: “Orang yang
bertemu rasulullah saw dengan pertemuan yang wajar sewaktu rasulullah saw masih
hidup,dalam keadaan islam dan beriman dengan beliau”.

2
yuslem, N. (2010). Ulumul Hadist . Jakarta: Mutiara Sumber Widya.
6
Menurut ibn hajar,definisi yang paling tepat adalah: “setiap orang yang bertemu
dengan nabi saw,beriman dengan beliau dan mati dalam keadaan islam”.
Dari beberapa definisi yang dikemukakan di atas masih terdapat rumusan-rumusan
lainnya yang pada dasarnya tidak banyak berbeda dengan yang di atas pada prinsipnya ada
dua unsur yang disepakati oleh para ulama dalam menetapkan seseorang untuk disebut
sebagai sahabat,yaitu:
1) dia pernah bertemu dengan rasulullah saw,dan
2) pertemuan tersebut terjadi dalam keadaan dia beriman dengan beliau dan meninggal
dunia juga dalam keadaan beriman (islam).
Dengan rumusan tersebut,maka mereka yang tidak pernah bertemu dengan nabi
saw,atau pernah bertemu tetapi tidak dalam keadaan beriman,atau bertemu dalam keadaan
beriman namun ia meninggal dunia tidak dalam keadaan beriman (islam),maka ia tidak dapat
disebut sebagai sahabat.
b.cara untuk mengetahui sahabat
ada beberapa cara yang dipedomani oleh para ulama untuk mengetahui seseorang itu
adalah sahabat, yaitu2:
1) melalui kabar mutawatir yang menyatakan bahwa seseorang itu adalah
sahabat.contohnya adalah status kesahabatan khalifah yang empat (khulafa’ al-
rasyidin), dan mereka yang terkenal lainnya,seperti sahabat yang sepuluh yang
dijamin rasul saw masuk surga.
2) melalui kabar masyhur dan mustafidh,yaitu kabar yang belum mencapai tingkat
mutwatir,namun meluas di kalangan masyarakat,seperti kabar yang menyatakan
kesahabatan dhamman ibn tsa’labah dan ‘ukasyah ibn muhshan.
3) melalui pemberitaan sahabat lain yang telah di kenal kesahabatannya melalui cara-
cara di atas.contohnya adalah kesahabatan hamamah ibn hamamah al-dawsi yang
diberitakan oleh abu musa al-asy’ari.
4) melalui keterangan seorang tabiin yang tsiqat (terpercaya) yang menerangkan
seseorang itu adalah sahabat.
5) pengakuan sendiri oleh seorang yang adil bahwa dirinya adalah seorang
sahabat.pengakuan tersebut hanya dianggap sah dan dapat diterima selama tidak lebih
dari seratus tahun sejak wafatnya rasulullah saw.hal ini berdasarkan pada hadist nabi
saw yang menyatakan:
c.keadilan sahabat
para ulama hadist sepakat menetapkan bahwa seluruh sahabat adalah adil.yang di
maksud dengan keadilan mereka disini adalah dalam konteks ilmu hadist,yaitu terpeliharanya
mereka dari kesengajaan melakukan dusta dalam meriwayatkan hadist,dari melakukan
penukaran (pemutarbalikan) hadist,dan dari perbuatan-perbuatan lain yang menyebabkan
tidak diterimanya riwayat mereka2.diantara dalil yang dikemukakan ulama hadist dalam
menetapkan keadilan sahabat adalah:
 QS 2,al-baqarah:143
‫اس َويَ ُكوْ نَ ال َّرسُوْ ُل َعلَ ْي ُك ْم َش ِه ْيدًا ۗ َو َما َج َع ْلنَا ْالقِ ْبلَةَ الَّتِ ْي ُك ْنتَ َعلَ ْيهَٓا ِااَّل لِنَ ْعلَ َم َم ْن يَّتَّبِ ُع‬ ۤ ً ‫َوك َٰذلِكَ َج َع ْل ٰن ُك ْم اُ َّمةً َّو َس‬
ِ َّ‫طا لِّتَ ُكوْ نُوْ ا ُشهَدَا َء َعلَى الن‬
‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬ ْ ‫ال َّرسُوْ َل ِم َّم ْن يَّ ْنقَلِبُ ع َٰلى َعقِبَ ْي ۗ ِه َواِ ْن كَان‬
‫ف َّر ِح ْي ٌم‬ ٌ ْ‫اس لَ َرءُو‬ ِ َّ‫ض ْي َع اِ ْي َمانَ ُك ْم ۗ اِ َّن َ ِبالن‬ ِ ُ‫َت لَ َكبِي َْرةً اِاَّل َعلَى الَّ ِذ ْينَ هَدَى ُ َۗو َما َكانَ ُ لِي‬

7
Artinya: “Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) ”umat pertengahan”
agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi
saksi atas (perbuatan) kamu. Kami tidak menjadikan kiblat yang (dahulu) kamu (berkiblat)
kepadanya melainkan agar Kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang
berbalik ke belakang. Sungguh, (pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang yang
telah diberi petunjuk oleh Allah. Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sungguh,
Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang kepada manusia”.

 QS 3,ali ‘imran:110
‫هّٰللا‬
ِ ‫ف ْال ُم ْن َك ِر ِ لَوْ ٰا َمنَ ا ُل ْال ِك ٰت‬
َ‫ب لَ َكانَ ا لَّهُ ْم ْال ُمْؤ ِمنُوْ نَ اَ ْكثَ ُرهُ ُم ْال ٰف ِسقُوْ ن‬ ِ ْ‫اس ْال َم ْعرُو‬ ْ ‫اُ َّم ٍة اُ ْخ ِر َج‬
ِ َّ‫ت لِلن‬
Artinya:”Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena
kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan percaya
kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara
mereka ada yang percaya, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik”.

d.Al-‘Abadillah
dari kalangan sahabat ada yang diberikan gelar atau dikenal dengan sebutan
Al‘Abadillah,yaitu mereka yang bernama ‘abd allah.yang dimaksud dengan Al-‘Abadillah ini
tidaklah mencakup semua sahabat yang bernama ‘abd allah,yang jumlahnya,menurut ibn
shalah,adalah sekitar 220 orang,tetapi hanya tertuju kepada empat sahabat saja,yaitu2:
(1) ‘abd allah ibn ‘abbas,
(2) ‘abd allah ibn ‘umar,
(3) ‘abd allah ibn al-zubair,dan
(4) ‘abd allah ibn ‘amr.
Pengkhususan empat orang sahabat di atas,menurut al-baihaqi,adalah karena keempat
orang sahabat tersebut mempunyai peranan yang besar dalam pemeliharaan dan
penyebarluasan hadist-hadist nabi saw,baik di kalangan para sahabat sendiri dan terutama di
kalangan para tabi’in,sehingga sering muncul dari peristilahan mereka, tatkala meraka
membicarakan tentang sesuatu masalah,pernyataan “ini adalah perkataan atau perbuatan
Al-‘Abadillah”.atas dasar itu,maka ‘abd allah ibn mas’ud tidak termasuk ke dalam kelompok
Al-‘Abadillah,karena ibn mas’ud paling dulu meninggalnya,sementara keempat ‘abd allah di
atas hidup sampai masa di mana pengetahuan mereka dibutuhkan oleh umat islam (tabi’in)..

2.mukhadhramun
Mukhadhramun adalah bentuk jamak dari mukhadhram,yaitu orang yang hidup pada
masa jahiliah dan masa nabi saw serta memeluk agama islam,namun dia tidak sempat
bertemu dengan nabi saw.imam muslim,sebagaimana dikutip oleh imam al-hakim al-
naisaburi (323-405 H),menyebutkan bahwa mukhadhramun adalah orang-orang yang
mendapati masa jahiliah dan tidak sempat bertemu dengan rasul saw,namun mereka

8
bersahabat dengan para sahabat nabi saw3.jumlah mukhadhramun tersebut,menurut imam
muslim adalah 20 orang.
3.tabi’in
Tabi’in adalah jamak dari tabi’i atau tabi’, yang secara Bahasa berarti “pengikut”.
dalam istilah ilmu hadist,tabi’in berarti”orang yang bertemu dengan sahabat,satu orang atau
lebih”.kebanyakan para ulama hadist berpendapat bahwa tabi’in adalah setiap orang yang
bertemu dengan sahabat meskipun tidak sampai bergaul dengannya3.
Jumlah tabi’in tidak terhingga,namun para ulama sepakat bahwa akhir dari masa tabi’in
adalah tahun 150 H,sedangkan akhir dari masa atba’ al-tabi’in adalah tahun 220 H.

4.Al-Mutaqaddimun
Al-mutaqaddimun adalah salah satu gelar yang diberikan kepada ulama hadist
berdasarkan usaha dan peranannya dalam pengembangan dan pengkajian hadist serta Teknik
yang dipergunakannya dalam membina hadist.yang dimaksud dengan al-mutaqaddimun
adalah ulama hadist yang hidup pada abad kedua dan ketiga hijriah yang telah menghimpun
hadist-hadist nabi saw di dalam kitab-kitab mereka yang mereka dapatkan melalui perlawatan
dan kunjungan lansung ke guru-guru mereka,serta mengadakan pemeriksaan dan penelitian
sendiri terhadap matan dan para perawi hadist yang mereka terima3.
Menurut imam Nawawi,para ulama mutaqaddimun ini telah berhasil mengumpulkan
keseluruhan hadist shahih.kecuali sedikit yang masih tersisa yang selanjutnya dibukukan oleh
ulama yang datang kemudian3.

5.Al-Muta’akhkhirun
Ulama muta’akhkhirun adalah ulama hadist yang hidup pada abad keempat hijriah dan
seterusnya.al-dzahabi mengatakan bahwa tahun 300 hijriah adalah tahun pemisah antara
ulama mutaqaddimun dengan ulama muta’akhkhirun.pada umumnya ulama muta’akhkhirun
menyusun kitab-kitab mereka dengan mengutip hadist-hadist yang telah dihimpun oleh ulama
mutaqaddimun,dan selanjutnya mereka meneliti sanad-sanadnya dan menghafalnya3.

2.4 istilah yang berkaitan dengan kegiatan periwayatan


Dalam hal periwayatan hadist nabi saw,para sahabat nabi tidaklah sama
kedudukannya,terutama dalam kaitannya dengan banyaknya jumlah atau jumlah hadist yang
mereka riwayatkan.di antara mereka ada yang banyak meriwayatkan hadist,ada yang sedang
jumlahnya,dan ada pula yang sedikit2.
Sahabat yang banyak menerima dari hadis dari nabi saw tidaklah secara otomatis akan
meriwayatkan hadist yang banyak pula. hal tersebut karena banyaknya faktor yang dapat
menghalanginya dari meriwayatkan hadist yang telah diterima2.umpamanya,abu bakar al-
3
Firdaus. (2018, mei 7). Istilah-istilah yang Terdapat di dalam Ulumul Hadist.
Retrieved from firdaussamin24.blogspot.com:
http://firdausamin24.blogspot.com/2018/05/makalah-istilah-istilah-yang-di.html?m=1

9
shiddiq,seorang sahabat yang banyak menerima hadist dari nabi saw.abu bakar selain sebagai
orang yang terdahulu memeluk agama islam,juga sebagai sahabat yang sangat dekat
pergaulannya dengan nabi saw,sehingga keadaan yang demikian menyebabkannya banyak
menerima hadist.meskipun demikian,abu bakar bukanlah termasuk sahabat yang banyak
meriwayatkan hadist.
 Al-Muktsirun fi al-hadist
Yang dimaksud dengan al-muktsirun fi al-hadist adalah para sahabat yang banyak
meriwayatkan hadist,yang jumlahnya lebih dari seribu hadis.mereka berjumlah tujuh
orang,diantaranya yaitu2:
(1) ‘abd al-rahman ibn shakhr al-dausi al-yamani r.a. yang lebih dikenal dengan abu
Hurairah (19 SH-59 H). jumlah hadist yang diriwayatkannya sebanyak 5.374
hadist. Di antaranya 325 hadist disepakati oleh Bukhari Muslim,93 hadist
diriwayatkan oleh Bukhari sendiri,dan 189 hadist diriwayatkan oleh muslim.
(2) ‘abd allah ibn ‘umar ibn al-khaththab r.a. (10 SH-73 H). jumlah hadist yang
diriwayatkannnya sebanyak 2.630 hadist.dari hadist tersebut,170 hadist
disepakati oleh bukhari dan muslim,80 hadist oleh bukhari saja,dan 31 hadist
oleh muslim saja.
(3) Anas ibn malik r.a. (10 SH-93 H).jumlah hadist yang diriwayatkannya berjumlah
2.286 hadist.diantaranya 168 hadist yang disepakati oleh bukhari dan muslim,8
hadist oleh bukhari saja dan 70 hadist yang disepakati oleh muslim saja.
(4) ‘a’isyah binti abu bakar r.a. (9 SH-58 H).hadist yang diriwayatkannya berjumlah
2.210 hadist.diantaranya 178 hadist disepakati oleh bukhari dan muslim,64
hadist diriwayatkan oleh bukhari dan 68 hadist diriwayatkan oleh muslim saja.
(5) ‘abd allah ibn ‘abbas ibn ‘abd al-muththalib r.a. (3 SH-68 H).hadist yang
diriwayatkannya berjumlah 1.660 hadist.diantaranya 95 diriwayatkan oleh
bukhari dan muslim,28 hadist yang diriwayatkan oleh bukhari saja dan 49 hadist
yang diriwayatkan oleh muslim saja.
(6) Jabir ibn ‘abd allah al-anshari r.a. (6 SH-78 H).hadist yang diriwayatkannya
berjumlah 1.540 hadist.diantaranya 60 hadist yang diriwayatkan oleh bukhari
dan muslim,16 hadist oleh bukhari sendiri,dan 126 hadist oleh muslim sendiri.
(7) Sa’d ibn malik ibn sannan al-anshari atau yang lebih dikenal dengan abu sa’id al-
khudri (12 SH-74 H).dimana hadist yang diriwayatkannya berjumlah 1.170
hadist.di antaranya 46 hadist yang di riwayatkan oleh bukhari dan muslim,16
hadist yang diriwayatkan oleh bukhari saja dan 52 hadist yang diriwayatkan oleh
muslim saja.

BAB III
KESIMPULAN

10
Ulumul hadist menurut istilah merupakan perkataan atau perbuatan serta penetapan ,sifat
atau sirah nabi Muhammad SAW ,hadist dalam bentuk jamaknya ialah hadist ,hadist juga
secara bahasa “ sesuatu yang di dibicarakan dan di nukil ( mengutip atau menuliskan
kembalikan )“ hadist itu sendiri juga merupakan sumber ajaran islam kedua setelah al-quran.
istilah-istilah itu merupakan simbol-simbol yang disepakati Bersama secara terminologi
untuk mengidentifikasi masalah dengan tujuan memudahkan pembahasan berikutnya untuk
menunjukkan sesuatu yang dimaksud secara simpel dan sederhana,sehingga sampai kepada
tujuan yang dimaksud.
Di dalam ulumul hadist terdapat istilah-istilah tertentu yang berhubungan dengan generasi
periwayatan hadist.istilah-istilah tersebut antara lain,yaitu sahabat,mukhadhramun,tabi’in,al-
mutaqaddimun dan al-muta’akhkhirun.
Dalam hal periwayatan hadist nabi saw,para sahabat nabi tidaklah sama
kedudukannya,terutama dalam kaitannya dengan banyaknya jumlah atau jumlah hadist yang
mereka riwayatkan.di antara mereka ada yang banyak meriwayatkan hadist,ada yang sedang
jumlahnya,dan ada pula yang sedikit.

DAFTAR PUSTAKA

References

11
Firdaus. (2018, mei 7). Istilah-istilah yang Terdapat di dalam Ulumul Hadist. Retrieved from
firdaussamin24.blogspot.com: http://firdausamin24.blogspot.com/2018/05/makalah-
istilah-istilah-yang-di.html?m=1
Makfufin, A. Y. (2013, april 8). Istilah-Istilah Dalam Periwayatan Hadist. Retrieved from
Makrufin.id: https://makfufin.id/istilah-istilah-dalam-periwayatan-hadits/
yuslem, N. (2010). Ulumul Hadist . Jakarta: Mutiara Sumber Widya.

12

Anda mungkin juga menyukai