Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

DASAR-DASAR MANAJEMEN

“KOMUNIKASI”
“Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar-Dasar Manajemen”

DOSEN PENGAMPU : Ir. Amrizal Anas, MP

KELAS 05
DISUSUN OLEH KELOMPOK 5 :
1. Jihan Rusyda Hendra 2310612076

2. Selvy 2310611017

3.Mahira Salsabila 2310613007

4. Desta Ayu Dwiyana 2310612022

5.Nova Elena Putri 2310612113

6. Kurnia Ramadhan Bintang Ariade 2310612087

7. Bima Rizky Adrianto 2310612088

8. Nabila Ulfah 2310613003

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS ANDALAS

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Terlebih dahulu kami ucapkan puji dan syukur ke hadirat Allah swt.. Yang atas limpahan

nikmatnya kami dapat merampungkan makalah ini dengan judul “Komunikasi” sebagai

syarat dan tugas dalam memenuhi mata kuliah Dasar-Dasar Manajemen. Sholawat teriring

salam semoga tetap dicurahkan kepada Nabi Muhammad saw. Kepada keluarga, sahabat,

juga pengikutnya hingga hari akhir.

Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan berbagai

pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam

merampungkan makalah ini.

Namun demikian kami menyadari masih banyaknya kekurangan dan kesalahan dalam

penyususunan makalah ini, baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena

itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin

memberi saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini. Besar harapan kami , makalah

ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian.

Padang, November 2023

Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar...........................................................................................................................ii

Daftar Isi...................................................................................................................................iii

BAB 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah...........................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................1
1.3 Tujuan Masalah.......................................................................................................1

BAB 2 Pembahasan

2.1 Definisi Komunikasi.................................................................................................2

2.2 Fungsi Komunikasi...................................................................................................3

2.3 Tipe-Tipe Komunikasi..............................................................................................4

2.4 Jenis-Jenis Komunikasi.............................................................................................4

2.5 Etika Komunikasi......................................................................................................7

2.6 Kendala Dalam Komunikasi.....................................................................................8

BAB 3 Penutup

3.1 Kesimpulan..............................................................................................................10

Daftar Pustaka
BAB 1
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah

Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting. Bukan hanya dalam
kehidupan organisasi, namun dalam kehidupan manusia secara umum. Komunikasi
merupakan hal yang esensial dalam kehidupan kita. Kita semua berinteraksi dengan sesama
dengan cara melakukan komunikasi. Komunikasi dapat dilakukan dengan berbagai cara yang
sederhana sampai cara yang kompleks, dan teknologi zaman kini telah merubah cara manusia
berkomunikasi secara drastis. Komunikasi tidak terbatas pada kata-kata yang terucap belaka,
melainkan juga bentuk dari apa saja interaksi, senyuman, anggukan kepala yang
membenarkan hati, sikap badan, ungkapan minat, sikap dan perasaan yang sama. Di dalam
berkomunikasi, komunikator dituntut untuk menggunakan kata-kata yang baik.

Organisasi ialah sarana yang mana manajemen mengkoordinasikan sumber bahan dan sumber
daya manusia melalui pola struktur formal dari tugas-tugas dan wewenang. Tujuan organisasi
juga tidak terlepas dari peran pemimpin. Pemimpin yang baik ialah pemimpin yang mampu
menguasai komunikasi dengan baik pula. Dengan penguasaan komunikasi yang baik seorang
pemimpin memiliki nilai tambah, baik di dalam kehidupannya secara umum, maupun dalam
mengkontribusikan dirinya di tempat kerja, sehingga lebih produktif.

Komunikasi juga dikatakan sebagai inti dari kepemimpinan. Kepemimpinan yang efektif
dapat dicapai melalui proses komunikasi yang dilakukan oleh pemimpin kepada anggotanya.
Visi pemimpin bisa saja bagus, namun tanpa komunikasi yang efektif, maka visi tersebut
tidak akan pernah bisa terwujud. Dalam mengkomunikasikan visi, maka pemimpin harus bisa
menyampaikan suatu gambaran di masa depan yang mendorong antusiasme serta komitmen
orang lain.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi ?


2. Bagaimana cara melakukan komunikasi yang baik ?
3. Apa saja kendala yang terdapat dalam berkomunikasi ?

1.4 Tujuan Masalah

1. Mahasiswa dapat mengetahui maksud dari adanya komunikasi.


2. Mahasiswa dapat mengetahui cara berkomunikasi yang baik.
3. Mahasiswa dapat mengetahui berbagai kendala yang terdapat dalam berkomunikasi.
BAB 2
Pembahasan
2.1 Definisi Komunikasi

Komunikasi berasal dari bahasa latin cum yaitu kata depan yang berarti dengan, bersama
dengan, dan unus yaitu kata bilangan yang berarti satu. Dari kedua kata- kata itu terbentuk
kata benda cummunio yang dalam bahasa Inggris menjadi cummunion yang berarti
kebersamaan, persatuan, persekutuan, gabungan, pergaulan, hubungan. Diperlukan usaha dan
kerja dalam ber- communio, dari kata itu dibuat kata kerja communicare yang berarti
membagi sesuatu dengan seseorang, memberikan sebagian kepada seseorang,
memberitahukan sesuatu kepada seseorang, bertukar pikiran, berhubungan, berteman. Kata
kerja communicare itu pada akhirnya dijadikan kata kerja benda communicatio, atau yang
dalam bahasa Inggris adalah communication, dan dalam bahasa Indonesia diserap menjadi
komunikasi.

Istilah komunikasi dalam bahasa inggris “communication”, dari bahasa latin “communicatus”
yang mempunyai arti berbagi atau menjadi milik bersama, komunikasi diartikan sebagai
proses sharing . Menurut Lexicographer, komunikasi adalah upaya yang bertujuan
berbagi untuk mencapai kebersamaan. Jika dua orang berkomunikasi maka pemahaman
yang sama terhadap pesan yang saling dipertukarkan adalah tujuan yang diinginkan
oleh keduanya. Webster‟s New Collegiate Dictionary edisi tahun 1977 antara lain
menjelaskan bahwa komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi diantara
individu melalui system lambing- lambing, tanda- tanda, atau tingkah laku.

Definisi komunikasi menurut beberapa ahli itu sendiri salah satunya adalah J.A Devito
mengartikan bahwa komunikasi merupakan suatu tindakan oleh satu orang atau lebih
yang mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan terjadi dalam satu
konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu dan ada kesempatan untuk melakukan
umpan balik. tara pihak- pihak yang melakukan aktifitas komunikasi tersebut.

Ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner, tidak
bisa menghindari perspektif dari beberapa ahli yang tertarik pada kajian komunikasi,
sehingga definisi dan pengertian komunikasi menjadi semakin banyak dan beragam.
Masing- masing mempunyai penekanan arti, cakupan, konteks yang berbeda satu sama
lain, tetapi pada dasarnya saling melengkapi dan menyempurnakan makna komunikasi
sejalan dengan perkembangan ilmu komunikasi.

Menurut Hovland, Jains dan Kelley, komunikasi adalah suatu proses melalui mana
seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata- kata)
dengan tujuan untuk membentuk perilaku orang- orang lainnya (khalayak).
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-
lain. Melalui penggunaaan symbol- symbol seperti kata- kata, gambar- gambar, angka-
angka dan lain- lain. Wibowo berpendapat, komunikasi merupakan aktifitas
menyampaikan apa yang ada dipikiran, konsep yang kita miliki dan keinginan yang
ingin kita sampaikan pada orang lain. Atau sebagai seni mempengaruhi orang lain
untuk memperoleh apa yang kita inginkan. Sedangkan Astrid berpendapat komunikasi
adalah kegiatan pengoperan lambang yang mengandung arti/ makna yang perlu
dipahami bersama oleh pihak yang terlihat dalam kegiatan komunikasi.
Dilihat dari beberapa definisi tersebut saling melengkapi. Definisi komunikasi secara
umum adalah suatu proses pebentukan, penyampaian, penerimaan, dan pengolahan
pesan yang terjadi didalam diri seseorang dan atau diantara dua atau lebih dengan
tujuan tertentu. Definisi tersebut memberikan beberapa pengertian pokok yaitu
komunikasi adalah suatu proses mengenai pembentukan, penyampaian, penerimaan
dan pengolahan pesan.

Setiap penakluk komunikasi dengan demikian akan melakukan empat tindakan:


membentuk, menyampaikan, menerima, dan mengolah pesan. Keempat tindakan
tersebut lazimnya terjadi secara berurutan. Membentuk pesan artinya menciptakan
suatu ide atau gagasan. Ini terjadi dalam benak kepala seseorang melalui proses kerja
system syaraf. Pesan yang telah terbentuk ini kemudian disampaikan kepada orang lain.
Baik secara langsung maupun tidak langsung. Bentuk dan mengirim pesan, seseorang
akan menerima pesan yang disampaikan oleh orang lain. Pesan yang diterimanya ini
kemudian akan diolah melalui system syaraf dan diiterpretasikan. Setelah
diinterpretasikan, pesan tersebut dapat menimbulkan tanggapan atau reaksi dari orang
tersebut. Apabila ini terjadi maka si orang tersebut kembali akan membentuk dan
menyampaiakn pesan baru. Demikianlah keempat tindakan ini terus menerus terjadi
secara berulang- ulang.

Terjadinya komunikasi adalah sebagai konsekuensi hubungan sosial (social relations).


Masyarakat paling sedikit terdiri dari dua orang yang saling berhubungan satu sama
lain yang karena hubungan menimbulkan interaksi sosial (social intreraction).
Pengertian komunikasi dengan demikian adalah proses penyampaian suatu pesan oleh
seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan) untuk memberitahu atau
mengungkapkan sikap, pendapat, pikiran, atau perilaku, baik secara lisan maupun tak
langsung melalui media. John R. Wenburg dan William W. Wilmot juga Kenneth.
Sereno dan EdwardM.

2.2 Fungsi Komunikasi

Komunikasi memiliki beberapa fungsi, di antaranya adalah:


1. Fungsi sosial: Komunikasi berfungsi untuk membangun konsep diri, aktualisasi diri,
kelangsungan hidup, memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan
ketegangan, memupuk hubungan dan memperoleh kebahagiaan.
2. Fungsi ekspresif: Komunikasi berfungsi sebagai instrument untuk menyampaikan
perasaan-perasaan atau emosi manusia.
3. Fungsi ritual: Komunikasi berfungsi untuk menampilkan perilaku tertentu yang
bersifat simbolik dan berkomitmen untuk kembali pada tradisi keluarga, suku, bangsa,
negara, ideologi dan agama.
4. Fungsi instrumental: Komunikasi berfungsi untuk mencapai tujuan pribadi dan
pekerjaan baik yang berjangka pendek atau panjang. Fungsi ini memiliki beberapa
tujuan umum seperti menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap,
keyakinan, perilaku dan menghibur.
Komunikasi juga memiliki manfaat yang baik bagi individu dan masyarakat, seperti untuk
memperluas wawasan dan pengetahuan, memperkaya literatur ilmiah, membangun hubungan
yang baik dengan orang lain, dan sebagainya.
2.3 Tipe-Tipe Komunikasi
Terdapat beberapa tipe komunikasi yang umum dikenal, antara lain:
1. Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal Communication): Proses komunikasi yang
berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka. Komunikasi antarpribadi
lebih efektif secara dialogis, di mana kedua belah pihak saling menyampaikan dan
menerima pesan secara timbal balik.
2. Komunikasi Kelompok Kecil (Small Group Communication): Komunikasi yang
terjadi dalam kelompok kecil, di mana anggotanya terlibat dalam proses komunikasi
yang berlangsung tatap muka.
3. Komunikasi Massa (Mass Communication): Merupakan komunikasi yang terjadi
antara satu pihak pengirim pesan dengan banyak pihak penerima pesan, seperti
melalui media massa.
4. Komunikasi Publik (Public Communication): Komunikasi yang terjadi antara satu
pihak pengirim pesan dengan banyak pihak penerima pesan dalam situasi publik,
seperti pidato di depan umum.
5. Komunikasi Organisasi (Organizational Communication): Merupakan komunikasi
yang terjadi di dalam suatu organisasi atau perusahaan, baik secara formal maupun
informal.
6. Komunikasi dengan Diri Sendiri (Intrapersonal Communication): Merupakan
komunikasi yang terjadi dalam diri sendiri, di mana seseorang berkomunikasi dengan
pikiran, perasaan, dan emosi mereka sendiri.
Selain itu, terdapat juga jenis komunikasi berdasarkan cara penyampaian, seperti komunikasi
lisan, komunikasi tertulis, dan komunikasi visual.

2.4 Jenis-Jenis Komunikasi


Komunikasi berdasarkan penyampaiannya. Pada umumnya setiap orang dapat
berkomunikasi satu sama lain tidak hanya makhluk individu tetapi juga makhluk sosial
yang selalu mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Namun
tidak semua orang terampil berkomunikasi, oleh sebab itu dibutuhkan beberapa cara
dalam menyampaikan informasi. Berdasarkan cara menyampaikan informasi dapat
dibedakan menjadi komunikasi verbal dan non verbal, sementara komunikasi
berdasarkan perilaku dapat dibedakan menjadi komunikasi formal, komunikasi
informal, dan komunikasi non formal, berikut penjelasannya:

1. Komunikasi berdasarkan Penyampaian

Pada umumnya setiap orang dapat berkomunikasi satu sama lain karena manusia tidak
hanya makhluk individu tetapi juga makhluk sosial yang selalu mempunyai kebutuhan
untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Namun tidak semua orang terampil
berkomunikasi, oleh sebab itu dibutuhkan beberapa cara dalam menyampaikan
informasi. Berdasarkan cara penyampaian informasi dapat dibedakan menjadi 2 ( dua ),
yaitu :

a. Komunikasi verbal ( Lisan )


Yang terjadi secara langsung serta tidak dibatasi oleh jarak , dimana kedua belah
pihak dapat bertatap muka. Contohnya dialog dua orang .
Yang terjadi secara tidak langsung akibat dibatasi oleh jarak. contohnya komunikasi
lewat telepon.
b. Komunikasi nonverbal ( Tertulis )
Naskah, yang biasanya digunakan untuk menyampaikan kabar yang bersifat
kompleks.
Gambar dan foto akibat tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata atau kalimat.

2. Komunikasi berdasarkan Perilaku

Komunikasi berdasarkan perilaku dapat dibedakan menjadi :

 Komunikasi Formal , yaitu komunikasi yang terjadi diantara organisasi atau


perusahaan yang tata caranya sudah diatur dalam struktur organisasinya.
Contohnya seminar.
 Komunikasi Informal , yaitu komunikasi yang terjadi pada sebuah organisasi
atau perusahaan yang tidak ditentukan dalam struktur organisasi serta tidak
mendapat kesaksian resmi yang mungkin tidak berpengaruh kepada
kepentingan organisasi atau perusahaan. Contohnya kabar burung , desas desus,
dan sebagainya.
 Komunikasi Nonformal , yaitu komunikasi yang terjadi antara komunikasi yang
bersifat formal dan informal , yaitu komunikasi yang berhubungan dengan
pelaksanaan tugas pekerjaan organisasi atau perusahaan dengan kegiatan yang
bersifat pribadi anggota organisasi atau perusahaan tersebut. Contohnya rapat
mengenai ulang tahun perusahaan.

3. Komunikasi berdasarkan Kelangsungannya

Berdasarkan Kelangsungannya , komunikasi dapat dibedakan menjadi :


 Komunikasi Langsung , yaitu proses komunikasi dilakukan secara langsung
tanpa bantuan perantara orang ketiga ataupun media komunikasi yang ada dan
tidak dibatasi oleh adanya jarak.
 Komunikas Tidak Langsung , yaitu proses komunikasinya dilaksanakan dengan
bantuan pihak ketiga atau bantuan alat - alat media komunikasi.

4. Komunikasi Berdasarkan Maksud Komunikasi

Berdasarkan maksud komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut :


a. Berpidato
b. Memberi Ceramah
c. Wawancara
d. Memberi Perintah alias Tugas
Dengan demikian jelas bahwa inisiatif komunikator menjadi hal penentu , demikian
pula kemampuan komunikator yang memegang peranan kesuksesan proses
komunikasinya.

5. Komunikasi Berdasarkan Ruang Lingkup

Berdasarkan Ruang Lingkupnya , komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut :


a. Komunikasi Internal

Komunikasi internal dapat dibedakan menjadi 3 ( tiga ) macam , yaitu


 Komunikasi vertikal yang terjadi di dalam bentuk komunikasi dari pemimpin
kepada anggota , seperti perintah , teguran , pujian , dan sebagainya.
 Komunikasi horizontal yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi atau
perusahaan diantara orang - orang yang memiliki kedudukan sejajar .
 Komunikasi diagonal yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi atau
perusahaan diantara orang - orang yang memiliki kedudukan berbeda pada
posisi tidak sejalur vertikal.
b. Komunikasi Eksternal

Komunikasi yang terjadi antara organisasi atau perusahaan dengan pihak masyarakat
yang ada diluar organisasi atau perusahaan tersebut. Komunikasi eksternal
dimaksudkan untuk memperoleh pengertian , kepercayaan, bantuan dan kerjasama
dengan masyarakat.
Komunikasi dengan pihak luar bisa berbentuk :
 Eksposisi , pameran , promosi, dan sebagainya.
 Konperensi pers.
 Siaran televisi , radio dan sebagainya.
 Bakti sosial.
c. Komunikasi Bedasarkan Jumlah Yang Berkomunikasi

Komunikasi berdasarkan Jumlah yang berkomunikasi , dapat dibedakan menjadi :


 Komunikasi Perseorangan , yaitu komunikasi yang terjadi dengan cara
perseorangan atau individu antara pribadi dengan pribadi mengenai persoalan
yang bersifat pribadi juga.
 Komunikasi Kelompok , yaitu komunikasi yang terjadi pada kelompok mengenai
persoalan - persoalan yang menyangkut kepentingan kelompok. Perbedaanya
dengan komunikasi perseorangan yaitu komunikasi ini lebih terbuka
dibandingkan dengan komunikasi perseorangan.

d. Komunikasi Berdasarkan Peranan Individu


Dalam komunikasi ini , peranan individu sangat mempengaruhi kesuksesan proses
komunikasinya. Berikut beberapa macam komunikasi berdasarkan peranan individu,
diantaranya :
 Komunikasi antar individu dengan individu yang lain. Komunikasi ini terjadi
secara nonformal maupun informal , individu bertindak sebagai komunikator
mampu mempengaruhi individu yang lain.
 Komunikasi antar individu dengan lingkungan yang lebih luas. Komunikasi ini
terjadi karena individu yang dimaksud memiliki kemampuan yang tinggi untuk
mengadakan hubungan dengan lingkungan yang lebih luas.
 Komunikasi antar individu dengan dua kelompok atau lebih. Pada komunikasi
ini individu berperan sebagai perantara antara dua kelompok atau lebih,
sehingga dituntut kemampuan yang prima untuk menjadi penyelaras yang
harmonis.
e. Komunikasi Berdasarkan Jaringan Kerja
Di dalam suatu organisasi atau perusahaan , komunikasi akan terlaksana berdasarkan
sistem yang ditetapkan dalam jaringan kerja. Komunikasi berdasarkan jaringan kerja ini
dapat dibedakan menjadi :
 Komunikasi jaringan kerja rantai , yaitu komunikasi terjadi menurut saluran
hirarki organisasi dengan jaringan komando sehingga mengikuti pola
komunikasi formal.
 Komunikasi jaringan kerja lingkaran , yaitu komunikasi terjadi melalui saluran
komunikasi yang berbentuk seperti pola lingkaran.
 Komunikasi jaringan bintang , yaitu komunikasi terjadi melalui satu sentral dan
saluran yang dilewati lebih pendek.
f. Komunikasi Berdasarkan Ajaran Informasi

Komunikasi berdasarkan Ajaran Informasi dapat dibedakan menjadi :


 Komunikasi satu arah , yaitu komunikasi yang berjalan satu pihak saja (one way
Communication).
 Komunikasi dua arah , yaitu komunikasi yang bersifat timbal balik (two ways
communication).
 Komunikasi ke atas , yaitu komunikasi yang terjadi dari bawahan terhadap
atasan.
 Komunikasi ke bawah , yaitu komunikasi yang terjadi dari atasan terhadap
bawahan.
 Komunikasi kesamping , yaitu komunikasi yang terjadi diantara orang yang
mempunyai kedudukan sejajar.

2.5 Etika Komunikasi

Menurut Abdul Samad Arief, dkk dalam buku Dasar-Dasar Komunikasi Bisnis (2021), etika
adalah prinsip untuk mengatur perilaku dalam masyarakat.Sedangkan komunikasi adalah
hubungan interaksi antarmanusia, berupa pengiriman dan penerimaan pesan.

Jadi etika komunikasi bisa diartikan sebagai prinsip yang mengatur hubungan interaksi antar
manusia. Etika komunikasi juga dapat diartikan sebagai norma, nilai, dan tingkah laku dalam
menjalin komunikasi.Etika komunikasi adalah prinsip yang mengatur hubungan interaksi
antar manusia dalam menjalin komunikasi. Etika komunikasi mencakup nilai, norma, dan
tingkah laku yang menjadi acuan masyarakat dalam berkomunikasi.Etika komunikasi
mempengaruhi cara individu berinteraksi satu sama lain melalui komunikasi verbal dan
nonverbal, seperti penggunaan bahasa, cara berperilaku, dan cara berkomunikasi secara
efektif.

Beberapa aspek penting dalam etika komunikasi meliputi:

Empati: Memahami dan merasakan perasaan orang lain

Sikap sopan: Menjaga sikap tubuh agar tetap sopan saat berbicara untuk mencegah kesalahan
komunikasi
Penggunaan kata-kata yang tepat: Menyampaikan pesan dengan jelas dan akurat agar tidak
menyebabkan kesalahan pemahaman

Menghindari kesenjangan budaya: Memahami perbedaan budaya dan mengadaptasi tersebut


dalam interpretasi pesan

Mempertahankan kebebasan berekspresi: Menjaga informasi yang disampaikan benar dan


akurat, sehingga tidak mengarah pada penyebaran informasi yang salah atau merugikan

Menggunakan media sosial dengan bijak: Menjaga penggunaan media sosial sehingga tidak
mengancam kehidupan orang lain

Etika komunikasi sangat penting dalam membangun hubungan yang baik, menghindari
konflik, dan mempromosikan nilai-nilai sosial yang positif.

Fungsi etika komunikasi adalah sebagai berikut:

Sebagai landasan moral: Etika komunikasi membangun landasan moral antarmanusia dalam
merajut keberagaman dalam kehidupan masyarakat. Misalnya berkomunikasi dengan bahasa
yang baik, berperilaku sopan saat berbicara, penggunaan media sosial sesuai dengan
fungsinya dan sebagainya

Mempermudah proses penyampaian pesan: Dengan menjalankan etika komunikasi, manusia


akan lebih mudah dalam menyampaikan dan menerima pesan, karena bahasa yang digunakan
mudah dimengerti kedua belah pihak

Sebagai panduan manusia dalam berkomunikasi: Etika komunikasi juga berfungsi sebagai
panduan manusia dalam menjalin komunikasi. Panduan ini meliputi penggunaan bahasa, baik
komunikasi lisan maupun tertulis, hingga cara berperilaku

Sebagai tanggung jawab etis dalam berkomunikasi: Etika komunikasi juga berfungsi sebagai
tanggung jawab etis dalam berkomunikasi, baik yang dilakukan secara langsung atau lewat
teknologi komunikasi, seperti gawai dan media sosial

Etika komunikasi sangat penting dalam membangun hubungan yang baik, menghindari
konflik, dan mempromosikan nilai-nilai sosial yang positif.

2.6 Kendala Dalam Komunikasi

Kendala dalam komunikasi dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti hambatan teknis,
semantik, dan perilaku. Hambatan teknis dapat disebabkan oleh keterbatasan fasilitas dan
peralatan komunikasi, sedangkan hambatan semantik terjadi akibat penafsiran yang keliru
atau kesalahpahaman dalam menangkap makna yang dikirimkan. Sementara itu, hambatan
perilaku disebabkan oleh faktor manusia, seperti emosi, prasangka pribadi, persepsi,
ketidakcakapan, kemampuan, atau ketidakmampuan.Selain itu, terdapat pula hambatan dalam
komunikasi yang disebabkan oleh pengirim pesan, seperti pesan yang belum jelas atau tidak
dipahami oleh penerima. Faktor lingkungan, fisik, dan psikis dari individu yang terlibat juga
dapat menjadi penyebab hambatan komunikasi.

Beberapa faktor penghambat komunikasi efektif meliputi:


 Hambatan teknis: Keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi.
 Hambatan semantik: Penggunaan kata-kata yang punya arti ganda, tidak jelas, atau
berbelit-belit.
 Hambatan perilaku: Emosi, prasangka pribadi, persepsi, ketidakcakapan, kemampuan,
atau ketidakmampuan
Dalam konteks komunikasi, penting untuk mengidentifikasi dan mengatasi kendala-kendala
tersebut agar proses komunikasi dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

BAB 3
Penutup
3.1 Kesimpulan

Beberapa kesimpulan yang dapat disampaikan dalam tulisan ini antara lain pentingnya
seorang pemimpin dan bawahan untuk dapat membuka komunikasi secara efektif dan efisien
sehingga roda organisasi dapat berjalan dengan lancar dalam mencapai tujuan ( goal ) yang
telah ditentukan. Kemudian seluruh individu yang tergabung dalam sistem organisasi
hendaknya menyadari perlunya ketanggapsegeraan untuk meminimalisir hambatan
komunikasi yang terjadi dengan melakukan beberapa pendekatan / solusi yang ditawarkan
yaitu menciptakan hubungan yang lebih baik. Maka itu dikatakan bahwa inti dari
kepemimpinan adalah adanya komunikasi yang berjalan dengan baik. Jenis Jenis
Komunikasi, 1) Komunikasi berdasarkan Penyampaian, 2) Komunikasi berdasarkan Prilaku,
3) Komunikasi berdasarkan Kelangsungannya, 4) Komunikasi Berdasarkan Maksud
Komunikasi, 5) Komunikasi Berdasarkan Ruang Lingkup, 6) Komunikasi Bedasarkan
Jumlah Yang Berkomunikasi, 7) Komunikasi Berdasarkan Peranan Individu, 8) Komunikasi
Berdasarkan Jaringan Kerja, 9) Komunikasi Berdasarkan Ajaran Informasi.

Daftar Pustaka

Deddy Mulyana, (2005), Ilmu Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya.


Dedi Mulyana, (2001), Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, cet.2 Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Lani Bunawan, (1997), Komunikasi Total. Jakarta: Depdikbud Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi Proyek Tenaga Akademik.
Moekijat, (2008), Teori Komunikasi, Bandung: Mandar Maju.
Rochajat Harun dan Elvinaro Ardianto, (2011), Komunikasi Pembangunan: perspektif
Dominan, Kaji Ulang, dan Teori Kritis, Jakarta: Rajawali Press.
Wiryanto, (2004), Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Gramedia.
Wiryanto, (2001), Teori komunikasi Massa, Jakarta: Grasindo.

Anda mungkin juga menyukai