Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN
COMMUNICATION SKILL
(KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI)

Dosen Pembimbing:
Ns. Mila Triana Sari, S. Kep, M. Kep

Disusun Oleh :
Kelompok 1 & 2
1. M. Slamet Bhidin 2008 21 002
2. Trie Yoga Prio S 2008 21 052
3. Juwita Sari 2008 21
4. Andi Fitria Hudayati 2008 21
5. Elva Murni 2008 21
6. Risti Julianty 2008 21
7. Amelia Theresia 2008 21 010
8. Dedel Candra 2008 21 006
9. Eva Yunita 2008 21 120
10. Julia Ningsih 2008 21 088
11. Lina Marliani 2008 21 040
12. Slamet Santosa 2008 21 070
13. Witra Seprida Reka 2008 21 130

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM JAMBI


STIKBA
PRODI S1 KEPERAWATAN
2010-2011

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan karuniaNya,
penulis dapat menyelesaikan makalah Kewirausahaan yang berjudul
”Communication Skill (Keterampilan Berkomunikasi)” tepat pada waktunya.
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam pengerjaan makalah ini.
Penulis juga menyadari banyak kekurangan yang terdapat pada makalah
ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik yang membangun agar penulis
dapat berbuat lebih banyak di kemudian hari. Semoga makalah ini berguna bagi
penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Jambi, 16 Januari 2011

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Dasar – dasar Komunikasi.................................................................. 3
2.1 Pengertian Komunikasi................................................................... 3
2.2 Keterampilan Komunikasi (Communication Skill)........................ 4
2.2.1 Komuikasi Tertulis................................................................. 4
2.2.2 Komunikasi Oral/Lisan.......................................................... 7
2.2.3 Komunikasi Non – Verbal..................................................... 10
2.3 Keterampilan yang Diperlukan dalam Komunikasi........................ 12
2.4 Cara Mengasah Keterampilan Komunikasi.................................... 14
B. Bentuk – Bentuk Komunikasi dalam Bisnis....................................... 16
3.1 Korespondensi................................................................................. 16
3.2 Presentasi .......................................................................................17
3.3 Lobi dan Negosiasi......................................................................... 18
3.4 Wawancara...................................................................................... 21
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 22
3.2 Saran ................................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keterampilan komunikasi sangat penting dan harus dimiliki oleh para
pimpinan perusahaan. Komunikasi merupakan faktor yang sangat
mempengaruhi keberhasilan dalam dunia bisnis
Komunikasi merupakan suatu keterampilan antara individu-individu dalam
organisasi. Kemampuan untuk memahami apa yang sedang terjadi sangat
tergantung pada kepekaan seseorang sebagai komunikator. Bila dinamika
komunikasi telah diketahui, apa yang sedang terjadi dalam suatu organisasi
dapat terbaca dengan akurat. Jaringan komunikasi yang jelas juga
memungkinkan tersampaikannya pesan-pesan dengan baik.
Disamping itu keterampilan komunikasi, kemampuan membaca, menulis,
mendengar, dan berbicara sangat penting dan harus dimiliki oleh pimpinan
perusahaan, karena merupakan faktor yang sangat mempengaruhi
keberhasilan dalam dunia bisnis.
Seorang pelatih manajemen, sekretaris, akuntan, analisis keuangan,
pialang, peneliti, atau ahli manajemen sumber daya manusia juga
membutuhkan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain secara efektif
dan efisien.
Keterampilan komunikasi menjadi bagian penting dari kemampuan
pemimpin masyarakat untuk mengenal sikap, perilaku, tindakan, dan harapan
yang ditunjukkan melalui persuasi dan gerak tubuh yang terkadang sulit
untuk dipahami. Melalui topik ini, peserta akan belajar bagaimana
mengembangkan kemampuan dasar komunikasi verbal dan nonverbal melalui
permainan interaktif yang diharapkan dapat mengenal pola-pola nilai-nilai,
simbol, gaya atau penampilan dan gerakan tubuh

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat membuat rumusan
masalah Communication Skill (Keterampilan Berkomunikasi) yaitu :
1. Apa pengertian Komunikasi ?
2. Apa saja bentuk keterampilan komunikasi ?
3. Apa saja yang keterampilan yang diperlukan dalam komunikasi ?
4. Bagaimana cara mengasah keterampilan komunikasi ?

1.3 Tujuan
Tujuan umum penulisan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas
Kewirausahaan yang berjudul ”Communication Skill (Keterampilan
Berkomunikasi)”. Tujuan khusus penulisan makalah ini adalah menjawab
dan menjabarkan masalah yang ada pada rumusan masalah agar penulis
ataupun pembaca mengetahui tentang keterampilan berkomunikasi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Dasar – dasar Komunikasi


2.1 Pengertian Komunikasi
Istilah komunikasi berasal dari kata LatinCommunicare atau Communis
yang berarti sama atau menjadikan milik bersama. Kalau kita berkomunikasi
dengan orang lain, berarti kita berusaha agar apa yang disampaikan kepada
orang lain tersebut menjadi miliknya.

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide,


gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi
di antara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau
verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. pabila tidak ada bahasa
verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat
dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap
tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu.Cara
seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
Beberapa definisi komunikasi adalah:
1. Komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yang mengandung
arti/makna yang perlu dipahami bersama oleh pihak yang terlibat dalam
kegiatan komunikasi (Astrid).
2. Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan
atau informasi tentang pikiran atau perasaan (Roben.J.G).

3
3. Komunikasi adalah sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari satu
orang ke orang lain (Davis, 1981).
4. Komunikasi adalah berusaha untuk mengadakan persamaan dengan orang
lain (Schram,W)
5. Komunikasi adalah penyampaian dan memahami pesan dari satu orang
kepada orang lain, komunikasi merupakan proses sosial (Modul PRT,
Lembaga Administrasi).

2.2 Keterampilan Komunikasi

Keterampilan komunikasi yaitu kemampuan seseorang dalam mengemas


ide, gagasan atau pesan kepada orang lain secara efektif untuk mencapai
tujuan yang diharapkan. Kemampuan komunikasi sangat penting dikuasai
oleh siapa saja untuk meningkatkan jalinan hubungan dan menyelesaikan
konflik yang terjadi dalam masyarakat.
2.2.1 Komunikasi Tertulis
a. Pengertian
Menulis bisa jadi merupakan kegiatan yang sangat dekat dengan
pekerjaan kita sehari-hari. Mulai dari urusan bisnis, pemerintahan, seni
sastra sampai dunia akademik tak pernah lepas dari kegiatan tulis-

4
menulis. Menulis menjadi keterampilan penting yang berguna dalam
kegiatan sehari-hari.
Menulis dapat pula dianggap sebagai salah satu cara berkomunikasi.
Misalnya, seorang sekretaris berkomunikasi dalam bentuk notulen,
surat atau laporan hasil analisa. Penulis buku menyebarkan gagasan-
gagasannya melalui buku-buku yang dia tulis. Seniman atau sastrawan
menyampaikan pesan moral dan nilai kehidupan melalui puisi, novel
maupun naskah drama. Bahkan kita menceritakan perasaan kita kepada
diri kita sendiri dengan menuliskannya di buku harian.
Namun sebagai salah satu cara menyampaikan pesan, komunikasi
tertulis memiliki keunikan tersendiri. Seperti dikatakan sebelumnya,
komunikasi tertulis merupakan suatu keterampilan yang tentunya
membutuhkan ketekunan dan latihan untuk menguasainya.
b. Kelebihan Komunikasi Tertulis
Pertama, komunikasi tertulis lebih tahan lama. Artinya, komunikasi
tertulis memiliki bentuk fisik baik berupa kertas, kulit binatang maupun
prasasti batu. Sedangkan komunikasi lisan tidak memiliki bentuk fisik.
Kita tidak tahu kemana perginya kata atau kalimat setelah diucapkan.
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, bahwa komunikasi tertulis
memiliki fungsi dokumentasi. Sehingga pesan atau informasi yang
terkandung di dalamnya bisa tersampaikan meski pemberi pesan sendiri
sudah meninggal.
Kedua, komunikasi tertulis berlangsung secara massive dan dinamis.
Berkat jasa Gutenberg, informasi dapat diproduksi secara massal
dengan biaya yang lebih murah. Sehingga informasi dapat tersebar
dengan cepat dan mudah. Suseno (1997:27) menyebutkan bahwa
keberhasilan Reformasi Gereja Martin Luther di Jerman salah satunya
dengan menggunakan sarana pencetakan. Mereka melemparkan
gagasan dan argumen melalui selebaran yang mereka sebar.
Ketiga, komunikasi tertulis relatif lebih terstruktur dan terencana.
Sebagai sebuah tindakan strategis (Littlejohn, 2002:13), komunikasi
lebih bisa direncanakan dan disusun ketika disampaikan melalui media

5
tulisan. Komunikator dapat menyusun pesan, menggunakan kata-kata
pilihan, memilih topik tertentu dan memperkirakan respon dari
audience. Sehingga proses komunikasi bisa dievaluasi dan
dikembangkan.
Keempat, ketika kita tidak memahami sesuatu hal dari apa yang kita
baca atau kita menemui kata asing, kita bisa mengulangi beberapa
paragraf sebelumnya, menggunakan kamus atau bertanya kepada
seseorang untuk memahaminya. Berbeda dengan komunikasi lisan yang
berlangsung hanya sekali, kita tentu tak bisa serta merta meminta
pembicara untuk mengulangi kalimat yang tidak kita pahami.
c. Kelemahan Komunikasi Tertulis
 Komunikasi tertulis tak bisa lepas dari penggunaan bahasa sebagai
sarana bertukar makna. Oleh karena itu, kelemahan unsur
kebahasaan dalam proses komunikasi tentunya menjadi kelemahan
dari komunikasi tertulis. Meski bahasa merupakan unsur yang sering
kita gunakan dalam komunikasi sehari-hari, bahasa memiliki
sejumlah keterbatasan.
Mulyana (2002:245-255) menguraikan keterbatasan bahasa sebagai
sarana komunikasi. Pertama, keterbatasan jumlah kata yang tersedia
untuk mewakili objek atau perasaan. Kedua, kata bersifat ambigu
dan kontekstual. Setiap kata (meskipun sama) berpotensi untuk
dimaknai secara berbeda oleh orang yang berbeda. Perbedaan makna
tersebut dipengaruhi oleh latar belakang tiap orang yang tentunya
berbeda. Pemaknaan kata juga perlu memperhatikan konteks
kalimatnya. Ketiga, kata-kata mengandung bias budaya. Budaya
sangat mempengaruhi bahasa.
 Hubungan antarpartisipan komunikasi berjarak. Komunikator tidak
bisa merinteraksi dengan audien secara langsung, melihat perubahan
sikap yang terjadi atau merespon sikap audien. Sehingga feedback
dalam proses komunikasi tersebut bersifat tidak langsung dan
tertunda (no immediate interaction).

6
 Komunikasi tertulis bersifat lebih formal daripada komunikasi lisan.
Dalam komunikasi tertulis kita terikat dengan konsep atau aturan
ejaan tertentu untuk memenuhi syarat sebagai komunikasi tertulis
yang baik. Kita harus memperhatikan struktur kalimat yang njelimet
agar bisa dipahami oleh pembaca.
2.2.2 Komunikasi Oral/Lisan
Salah satu bentuk komunikasi yang paling baik adalah komunikasi
lisan. Alat utama komunikasi lisan adalah bahasa. Berbahasa yang baik
dan efektif, padat, dan jelas dalam menyampaikan gagasan, pikiran,
atau perasaan dengan sopan dan penuh tata krama, adalah kunci
keberhasilan dari komunikasi lisan.
Kegitan vital manusia dalam menjalankan hidup dan kehidupannya
adalah berkomunikasi dengan orang lain. Komunikasi lisan memiliki
porsi hampir 80 persen dari seluruh aktivitas manusia, baik dalam
kehidupan informal, pergaulan sehari-hari, maupun kehidupan formal
(berdiskusi atau berorganisasi) dan sangat ditentukan oleh tingkat
kemampuannya dalam berkomunikasi.
Komukasi lisan dibagi menjadi tiga tahap jika ditinjau dari lawan
bicara :
- Komunikasi Personal (one on one)
- Presentasi atau berektorika
- Diskusi Grup (Group Discussion)
a. Komunikasi Personal
Komunikasi personal adalah komunikasi antar individu yang
biasanya terjadi dalam suasana informal atau pergaulan sehari-hari.
Meskipun tidak menutup kemungkinan komunikasi personal pun terjadi
dalam suasana formal seperti dalam lingkungan kerja atau sekolah.
Ketika lawan bicara kita adalah atasan atau guru kita, rasa hormat perlu
dijaga baik dalam sikap maupun dalam bertindak.

7
Di bawah ini adalah tips berkomikasi lisan secara personal.
 Hilangkan Ambiguitas
Ambiguitas adalah kalimat-kalimat yang mengandung makna ganda
atau banyak tafsir sehingga orang mendengar kita berbicara bisa saja
salah tafsir. Ini akan menyebabkan salah pengertian. Gunakan
bahasa-bahasa yang lugas dan mudah dipahami.
 Bertanya untuk Memastikan
Pertanyaan itu penting dalam komunikasi lisan personal. Jika Anda
tidak paham dengan apa yang diutarakan rekan bicara Anda,
seharusnya Anda bertanya untuk meminta penjelasan kembali
maksud dan tujuan arah pembicaraannya. Hal ini dilakukan untuk
menghilangkan salah persepsi.
 Catat Poin-Poin Penting
Poin-poin penting dalam pembicaraan dan inti dari jawaban lawan
bicara harus dicatat dalam otak kita serta. Hal ini dimaksudkan agar
kita tidak lupa atau ngelantur ketika kita sedang diajak berbicara.
 Peka Terhadap Bahasa Tubuh dan Intonasi
Dalam teori interaksi dan komunikasi disimpulkan bahwa bahasa
tubuh ternyata sangat berpengaruh ketika kita sedang berbicara.
Sekitar 55% jaringan komunikasi dipengaruhi oleh bahasa tubuh,
intonasi suara 38%, dan yang terkecil justru ucapan hanya 7%. Jadi,
peranan yang paling penting dalam komunikasi lisan adalah bahasa
tubuh kita ketika sedang berbicara dan perhatikan sikap dan intonasi
lawan bicara kita.
 Gunakan Alat Bantu
Alat bantu dalam berkomunikasi lisan antar personal mutlak
digunakan jika memang pesan yang kita sampaikan membutuhkan
sebuah peyakinan dari lawan bicara kita. Alat bantu bisa berupa
grafik, gambar, atau data berguna untuk meminalisasi
kesalahpahaman antar individu.

8
 Sampaikan Rangkuman
Rangkuman atau kesimpulan pembicaraan mutlak dilakukan dalam
komunikasi lisan terutama komunikasi formal sehingga masing-
masing pihak bisa saling mengoreksi bila terjadi kesalahpahan atau
kesimpangsiuran informasi.
b. Komunikasi Berekorika dan Berdiskusi
Mempresentasikan ide atau gagasan dalam dunia kerja atau
akademis di muka publik sering kali kita lakukan. Peristiwa ini pasti
berlangsung dalam keadaan formal sehinga Anda harus memberikan
kesan yang baik pada kelompok individu yang menjadi lawan bicara
Anda.
Berikut ini tips yang perlu Anda ketahui dalam berektorika :
 Persiapan yang Matang.
Carilah informasi seakurat mungkin untuk memenuhi isi dari materi
yang akan dipresentasikan. Jangan ragu untuk mencari fakta, data,
dan pembenaran-pempenaran dari para ahli untuk mendukung
pendapat Anda.
 Pembukaan yang Menarik
Pembukaan yang menarik adalah kesan pertama dari penampilan
Anda. Buatlah pendengar penasaran dengan informasi yang Anda
sampaikan. Mungkin Anda bisa membuat sedikit lelucon agar suana
sedikit cair dan akrab. Namun sebelum lelucon ini disampaikan,
harus melihat situasi dan kondisi apakah memungkinkan atau tidak.
 Memberikan Penekanan pada Poin-Poin Penting
Poin-poin penting harus ditekan agar orang dapat mengingat apa
yang Anda bicarakan. Poin-poin penting harus dijabarkan secara
kronologis agar diakhir persentasi dapat disimpulkan dengan bijak
dan orang paham dengan apa yang Anda bicarakan dan
menyakininya.
 Gunakan Fakta
Memberikan fakta dalam berektorika adalah penting adanya untuk
meyakinkan audiens.

9
 Gunakan Alat Bantu
Gambar, grafik dan data yang akurat mutlak disampaikan dalam
berektorika dan memberikan garis-garis besar informasi kepada
audiens untuk membantu pemahaman mereka.
 Perhatikan Bahasa Tubuh dan Intonasi
Bahasa tubuh itu penting dalam berkomunikasi lisan bersikaplah
sangat percaya diri dan yakin bahwa apa yang Anda bicarakan dalah
kebenaran. Intonasi yang Anda gunakan saat berbicara haruslah
tegas, lugas, dan padat. Tidak terlalu lambat atau terlalu cepat
sehingga audiens dapat menangkap informasi dengan benar.
 Kontak Mata
Kontak mata penting dalam berbicara. Tataplah barang 3 sampai 5
detik tiap wajah-wajah meraka.
 Libatkan Audiens
Libatkan mereka dalam pembicaraan kita. dengan memberikan
pertanyaaan atau meminta mereka untuk mengulang apa yang kita
sampaikan hal ini untuk menjalin konsentrasi audiens agar tidak
jenuh karena mendengarkan komunikasi satu arah.
2.2.3 Komunikasi Non – Verbal
a. Pengertian
Komunikasi nonverbal adalah proses komunikasi dimana pesan
disampaikan tidak menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi
nonverbal ialah menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi
wajah dan kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan
rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara berbicara seperti
intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan gaya berbicara.
Bahasa non verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi yang
sering digunakan dalam presentasi, dimana penyampaiannya bukan
dengan kata-kata ataupun suara tetapi melalui gerakan-gerakan anggota
tubuh yang sering dikenal dengan istilah bahasa isyarat atau body
language. Selain itu juga, penggunaan bahasa non verbal dapat melalui 

10
kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian,  potongan rambut, dan
penggunaan simbol-simbol.
b. Bentuk Komunikasi Non - Verbal
Bentuk-bentuk komunikasi non verbal terdiri dari tujuh macam yaitu:
 Komunikasi visual
Komunikasi visual merupakan salah satu bentuk komunikasi yang
digunakan untuk menyampaikan pesan berupa gambar-gambar,
grafik-grafik, lambang-lambang, atau simbol-simbol.
Dengan menggunakan gambar-gambar yang relevan, dan
penggunaan warna yang tepat, serta bentuk yang unik akan
membantu mendapat perhatian pendengar. Dibanding dengan hanya
mengucapkan kata-kata saja, penggunaan komunikasi visual ini akan
lebih cepat dalam pemrosesan informasi kepada para pendengar.
 Komunikasi sentuhan
Ilmu yang mempelajari tentang sentuhan dalam komunikasi non
verbal sering disebut Haptik. Sebagai contoh: bersalaman, pukulan,
mengelus-ngelus, sentuhan di punggung dan lain sebagainya
merupakan salah satu bentuk komunikasi yang menyampaikan suatu
maksud/tujuan tertentu dari orang yang menyentuhnya.
 Komunikasi gerakan tubuh
Kinesik atau gerakan tubuh merupakan bentuk komunikasi non
verbal, seperti, melakukan kontak mata, ekspresi wajah, isyarat dan
sikap tubuh. Gerakan tubuh digunakan untuk menggantikan suatu
kata yang diucapkan. Dengan gerakan tubuh, seseorang dapat
mengetahui informasi yang disampaikan tanpa harus mengucapkan
suatu kata. Seperti menganggukan kepala berarti setuju.
 Komunikasi lingkungan
Lingkungan dapat memiliki pesan tertentu bagi orang yang melihat
atau merasakannya. Contoh: jarak, ruang, temperatur dan warna.
Ketika seseorang menyebutkan bahwa ”jaraknya sangat jauh”,
”ruangan ini kotor”, ”lingkungannya panas” dan lain-lain, berarti

11
seseorang tersebut menyatakan demikian karena atas dasar
penglihatan dan perasaan kepada lingkungan tersebut.
 Komunikasi penciuman
Komunikasi penciuman merupakan salah satu bentuk komunikasi
dimana penyampaian suatu pesan/informasi melalui aroma yang
dapat dihirup oleh indera penciuman. Misalnya aroma parfum
bulgari, seseorang tidak akan memahami bahwa parfum tersebut
termasuk parfum bulgari apabila ia hanya menciumnya sekali.
 Komunikasi penampilan
Seseorang yang memakai pakaian yang rapi atau dapat dikatakan
penampilan yang menarik, sehingga mencerminkan kepribadiannya.
Hal ini merupakan bentuk komunikasi yang menyampaikan pesan
kepada orang yang melihatnya. Tetapi orang akan menerima pesan
berupa tanggapan yang negatif apabila penampilannya buruk
(pakaian tidak rapih, kotor dan lain-lain).
 Komunikasi citra rasa
Komunikasi citrasa merupakan salah satu bentuk komunikasi,
dimana penyampaian suatu pesan/informasi melalui citrasa dari
suatu makanan atau minuman. Seseorang tidak akan mengatakan
bahwa suatu makanan/minuman memiliki rasa enak, manis, lezat dan
lain-lain, apabila makanan tersebut telah memakan/meminumnya.
Sehingga dapat dikatakan bahwa citrasa dari makanan/minuman tadi
menyampaiakan suatu maksud atau makna.

2.3 Keterampilan yang Diperlukan dalam Komunikasi


Untuk menjadi orang sukses, kita mesti memiliki keterampilan komunikasi
yang hebat dan mesti menjadi pembicara yang hebat pula. Piawai
berkomunikasi dan menjadi pembicara hebat tidak terlalu sulit. Kita “hanya”
perlu melengkapi diri dengan keterampilan, gaya, dan amunisi yang benar
dalam berkomunikasi.

12
Beberapa keterampilan khusus yang diperlukan dalam komunikasi,
dikemukakan oleh Djoko Purwanto dalam bukunya berjudul Komunikasi
Bisnis. Hal-hal tersebut antara lain :
1. Membaca
Dengan membaca dari berbagai sumber baik itu dari buku, majalah
maupun koran akan membuat seseorang bertambah pengetahuan serta
cakrawala berpikir terbuka. Hal ini tentu akan membawa keuntungan bagi
diri sendiri, karena akan mengetahui perkembangan dunia dan peristiwa
teraktual yan terjadi. Sehingga bila berinteraksi dengan orang lain akan
selalu memiliki benang merah atau tidak tulalit.
2. Mendengarkan
Dewasa ini banyak orang yang pandai berbicara, baik itu dari yang
sesuai dengan kenyataan ataupun hanya tong kosong saja. Untuk itu
diperlukan adanya kemampuan, agar pembicaraan tidak asal melainkan
bermakna dan dimengerti oleh komunikan. Hal ini tentu membutuhkan
seorang pendenar yang baik.
Dengan menjadi pendengar yang baik akan menguntungkan bagi
seseorang, karena menjadi pendengar yang baik akan menambah informasi
bagi dirinya. Apalagi hal itu disampaikan oleh orang yang expert di
bidangnya dengan menjadi pendengar yang baik seseorang dapat memetik
intisari yang disampaikan sehingga dapat dikomunikasikan kembali
kepada orang lain.
3. Membuat atau melakukan percakapan yang menarik atau diskusi
Setelah membaca dan menjadi pendengar yang baik, waktunya kita
terjun ke lapangan untuk mempraktekkan apa yang telah diperoleh. Hal
tersebut dapat dilakukan dengan melakukan percakapan atau diskusi
dengan orang lain atau sesame teman.
4. Berhubungan dengan kelompok-kelompok kecil
Berhubungan dengan kelompok-kelompok kecil sangatlah penting,
karena dengan seringnya kita berinteraksi dengan mereka dapat
membicarakan permasalahan yang hangat dan membahasnya.
5. Berpidato dan melakukan presentasi

13
Seseorang yang telah memiliki pengetahuan, pengalaman, dan bekal
yang cukup, saatnya untuk mencoba menyampaikan gagasan kepada orag
lain. Hal itu dapat direalisassikan dengan berpidato dan melakukan
presentasi dan dapat menambah keterampilan kita dalam berkomunikasi.
6. Menulis surat, memo, dan laporan
Komunikasi tidak hanya dapat dilakukan dengan berbicara saja, tetapi
juga dapat melalui pembuatan surat, memo, dan laporan. Hal tersebut
dalam ilmu komunikasi disebut sebagai komunikasi verbal. Sementara
orang yang sedang diam dalam ilmu komunikasi disebut sebagai
komunikasi non verbal, karena dengan diam, ia ingin menyampaikan
makna kepada orang lain.
Untuk itu menulis surat, memo dan laporan sangatlah penting, sebab
dengan penulisan yang baik dan pengungkapan gagasan yang tepat akan
mempengaruhi yang membaca, sehingga dapat meningkatkan
keterampilan dalam berkomunikasi verbal. (alvin b. say)

2.4 Cara Mengasah Keterampilan Komunikasi


Seorang dokter butuh komunikasi yang tepat untuk membuat pasiennya
merasa nyaman. Seorang eksekutif di sebuah perusahaan butuh komunikasi
yang sistematis untuk memperlancar pencapaian tujuan perusahaan. Pendek
kata, dalam kehidupan bermasyarakat, di lingkungan kerja, komunikasi selalu
jadi kunci utama. Anda mungkin bisa mempertimbangkan langkah-langkah
sederhana untuk mengasah ketrampilan komunikasi, sbb :
 Pengetahuan Anda
Pendidikan adalah segala yang telah Anda pelajari secara mendasar,
tapi untuk memperbaiki ketrampilan komunikasi, yang Anda butuhkan
adalah bagaimana mempraktekan apa yang telah Anda pelajari. Kita
semua memang punya keterbatasan, tapi bukan berarti kita tak dapat
belajar membuatnya bermanfaat dan membagi apa yang kita tahu dengan
orang lain.

14
 Mendengarkan
Bagian ini sama pentingnya dengan mengajukan pertanyaan. Kadang
dengan mendengarkan suara kita sendiri kita dapat belajar sedikit lebih
percaya diri. Dan mengatakan hal-hal yang kita percaya dengan penuh
keyakinan.
 Rendah Hati
Kita semua pernah membuat kesalahan, dan kadang kita cenderung
mengucapkan kata-kata yang merendahkan. Atau kadang dengan membuat
pengucapan yang salah, yang akibatnya malah membuat orang yang
mendengarkan kita tak terkesan. Jadi, saat sedang melakukan percakapan
dalam kelompok, jangan takut bertanya apa Anda salah mengucapkan kata
dan jika orang lain tak yakin soal ini, jadikan saja bahan lelucon.
 Kontak Mata
Tatapan mata bisa mengungkapkan banyak hal. Sangat penting bagi
Anda untuk tetap fokus saat berbicara dalam kelompok atau pertemuan,
walaupun semua yang hadir Anda kenal dengan baik.
 Buat Lelucon
Sedikit humor dapat jadi pereda ketegangan yang luar biasa. Bicara
serius terus-menerus akan membuat orang lain bosan. Dengan gurauan
Anda dapat menarik perhatian orang lain dan membuat Anda mudah
digapai, seperti semua orang.
 Menempatkan Seperti Lawan Bicara
Berinteraksi adalah berbaur dengan orang-orang lain. Anda akan
mendapat banyak gagasan, saat Anda mengetahui orang lain seperti
adanya mereka. Melakukan pembauran juga dapat membangun
ketrampilan kepemimpinan Anda.
 Mendengarkan Diri Sendiri
Akuilah, ada saat-saat Anda bernyanyi untuk diri sendiri di kamar
mandi. Anda juga bisa mulai berlatih dengan mendengarkan semua
pemikiran Anda saat Anda sedang sendiri. Bicara lah di depan cermin
untuk mengoreksi titian nada yang Anda ucapkan.

15
 Tersenyum
Sebuah senyuman bisa memiliki banyak arti, seperti halnya tatapan
mata. Jangan pernah menunjukkan ekspresi meringis atau mengerutkan
dahi saat sedang melakukan pertemuan dengan banyak orang. Sebaliknya,
dengan senyuman Anda bisa mengekspresikan apa yang Anda katakan
dengan lebih baik.
 Panutan
Anda pasti punya satu atau dua orang yang selalu Anda dengarkan saat
sedang melakukan pertemuan di publik atau di gereja atau pengajian.
Meniru bagaimana mereka menekankan apa yang mereka katakan dapat
membantu Anda saat sedang berbicara di hadapan orang banyak.
 Persiapan
Lakukan persiapan terbaik. Buat catatan, atau lakukan persiapan apa
pun yang membuat Anda nyaman untuk mengungkapkan pendapat Anda
saat berhadapan dengan orang banyak.
B. Bentuk – bentuk Komunikasi dalam Bisnis
3.1 Korespondensi
Korespondensi adalah istilah lain dari surat menyurat. Surat khusus : kartu
lebaran/ucapan. Surat siaran pers : untuk menginformasikan kepada
masyarakat luas. Surat diartikan sebagai alat komunikasi tertulis untuk
menyampaikan pesan ke pihak lain. Pihak lain disini dapat diartikan individu
atau organisasi. Dalam organisasi bisnis korespondensi dapat dibagi menjadi
dua, yaitu:
a. Korespondensi Ekstern, yakni korespondensi yang ditujukan kepada
organisasi diluar organisasi bisnis sendiri. Koresppondensi ekstern dapat
diartikan duta dari suatu organisasi (bisnis), maka dari itu perlu dikelola
secara baik agar tidak menimbulkan citra buruk bagi organisasi bisnis
yang bersangkutan. Satu hal penting adalah menentukan siapa yang
menyusun dan dan menanda-tangani korespondensi ekstern atas nama
organisasi bisnis. Dengan kata lain, setiap organisasi bisnis perlu
mengembangkan suatu sistem korespondensi ekstern yang bersifat rutin.

16
b. Korespondensi Intern, yakni korespondesi yang digunakan antar unit
kerja dalam suatu organisasi bisnis, termasuk antara kantor pusat dan
cabang – cabangnya. Tujuan korespondensi intern terutama meminta dan
memberi informasi, serta memberi perintah dan petunjuk. Korespondensi
intern yang banyak digunakan dalam suatu Organisasi bisnis adalah
“memo”. Setiap organisasi perlu mengendalikan sistem korespondensi
intern yang dimiliki agar tidak memboroskan waktu dan tenaga.
3.2 Presenstasi
Presentasi : kegiatan penyampaian pesan dengan alat bantu audio-visual.
Jenis presentasi : briefing, rapat, program pelatihan, laporan penelitian.
Tujuan presentasi :
1.       memotivasi dan menghibur. Tingkat interaksi rendah
2.       menginformasi dan menganalisis. Tingkat interaksi sedang
3.       persuasi dan kolaborasi. Tingkat interaksi tinggi.
Analisis khalayak presentasi :
1.       komposisi dan  jumlah
2.       reaksi yang mungin timbul
3.       tingkat pemahaman khalayak
4.       hubungan khalayak – pembicara.
Persiapan presentasi  : pengembangan gagasan utama dan membuat
kerangka presentasi.  Media presentasi :
1. handout = selebaran agenda, isi dan abstraksi di luar kepala
2. papan tulis
3. OHP
4. slide = harus gelap
5. lainnya : sample, film, model, dll.
Metode presentasi :
1. gunakan memori, jangan menghapal semua
2. membaca, bila pesan teknis dan kompleks. Jangan kehilangan
pandangan khalayak, sesekali melihat khalayak
3. dengan ilustrasi, ruang, cahaya
4. dengan catatan kecil di tangan

17
5. impromtu = bicara diputus-putus (dikte), sesekali mendadak agar
tidak melantur.
Menjawab pertanyaan presentasi :
1. dengan singkat dan sikap manis
2. jangan biarkan 1/dua orang memonopoli perhatian
3. menjawab tanpa emosi bila ada pertanyaan keras.
Teknik penyampaian presentasi :
1. jaga kontak mata
2. bicara jelas dan tegas
3. jangan terlalu cepat
4. suara terdengar semua
5. bicara dengan gaya asli
6. berdiri tegak
7. gerak-gerik alami
8. jawab dengan sabar
9. jaga perasaan.
3.3 Lobi dan Negosiasi
3.3.1 Lobi
Lobi merupakan kegiatan yang berupaya agar segala sesuatu berjalan
tidak melalui kekuasaan atau kursi melainkan melalui persuasi. Kegiatan
lobi yang dilakukan perusahaan-perusahaan umumnya mempekerjakan
para pelobi profesional atau juga mempekerjakan mantan pejabat
pemerintahan.
Fungsi lobi adalah untuk melindungi kepentingan
organisasi/lembaga bisnis dengan membuka komunikasi pada pihak
pengambil keputusan. Ada 3 jenis lobi, yaitu sebagai berikut.
1. Lobi tradisional yang menggunakan pelobi untuk
mendekati pengambil keputusan.
2. Lobi akar rumput, yang menggunakan masyarakat untuk
mempengaruhi pengambil keputusan.

18
3. Lobi Political Action Committee, yakni komite yang
dibentuk perusahaan-perusahaan besar agar wakilnya dapat duduk di
parlemen atau pemerintah.
Teknik Lobi
Teknik melakukan lobi tidak lepas dari kegiatan lobi memberi
informasi dan mempersuasi. Sebelum sampai pada persoalan teknis, kita
membahas terlebih dulu 4 bentuk organisasi lobi.
Keempat bentuk tersebut adalah (l) perhimpunan, (2) perusahaan
perorangan, (3) yayasan, dan (4) koperasi. Masing-masing memiliki
kekurangan dan kelebihan. Namun di Indonesia, kegiatan lobi belum
terorganisasikan secara profesional, melainkan masih dilakukan oleh
orang-per orang.
Tahapan lobi dimulai dari (1) pengumpulan fakta, (2) interpretasi
terhadap langkah pemerintah, (3) interpretasi terhadap perusahaan, (4)
membangun posisi, (5) melemparkan berita nasional, dan (6)
mendukung kegiatan pemasaran. Dari dimensi hubungan manusiawi,
teknik lobi tersebut adalah:
a. menganalisis iklim;
b. menentukan lawan dan kawan;
c. mengidentifikasi kelompok kecil yang akan menentukan
iklim opini;
d. membentuk koalisi;
e. menetapkan tujuan;
f. menganalisis dan mendefinisikan penyebab kasus;
g. menganalisis berbagai macam segmen khalayak;
h. memperhitungkan media;
i. mengembangkan kasus;
j. menjaga fleksibilitas.
Secara lebih teknis langkah-langkah lobi dilakukan dengan (1)
mengetahui motif motif orang yang terlibat dalam lobi, (2) mewaspadai
jebakan, (3) menetralisir sikap lawan, (4) memperbesar situasi media dan
menyusun rancangan pendekatan media.

19
3.3.2 Negosiasi
Menurut Stephen Robbins dalam bukunya “ Organizational
Behavior” ( 2001), negosiasi adalah proses pertukaran barang atau jasa
antara 2 pihak atau lebih, dan masing-masing pihak berupaya untuk
menyepakati tingkat harga yang sesuai untuk proses pertukaran tersebut.
Sedang dalam komunikasi bisnis, negosiasi adalah suatu proses dimana
dua pihak atau lebih yang mempunyai kepentingan yang sama atau
bertentangan, bertemu dan berbicara untuk mencapai suatu kesepakatan.
Upaya negosiasi diperlukan manakala :
Kita tidak mempunyai kekuasaan untuk memaksakan suatu hasil yang
kita inginkan.Terjadi konflik antar para pihak, yang masing-masing
pihak tidak mempunyai cukup kekuatan atau mempunyai kekuasaan
yang terbatas untuk menyelesaikannya secara sepihak. Keberhasilan kita
dipengaruhi oleh kekuasaan atau otoritas dari pihak lain.
Kita tidak mempunyai pilihan yang lebih baik untuk menyelesaikan
masalah yang kita hadapi atau mendapatkan sesuatu yang kita inginkan.
Menurut Arbono Lasmahadi (2005), upaya negosiasi tidak
diperlukan manakala:
 Persetujuan atau kesepakatan bukanlah tujuan yang ingin
dicapai oleh para pihak.
 Salah satu atau kedua belah pihak berniat untuk merugikan atau
menghancurkan pihak lain.
 Negosiator dari salah satu pihak mempunyai kekuasaan yang
terbatas atau tidak mempunyai kekuasaan sama sekali untuk
mewakili kelompoknya dalam negosiasi.
Strategi Dalam Bernegosiasi
Dalam melakukan negosiasi, kita perlu memilih strategi yang tepat,
sehingga mendapatkan hasil yang kita inginkan. Strategi negosiasi ini
harus ditentukan sebelum proses negosiasi dilakukan. Ada beberapa
macam strategi negosiasi yang dapat kita pilih, sebagai berikut :
a. Win-win solution.

20
Strategi ini dipilih bila pihak-pihak yang berselisih menginginkan
penyelesaian masalah yang diambil pada akhirnya menguntungkan
kedua belah pihak. Strategi ini juga dikenal sebagai Integrative
negotiation.
b. Win-lose.
Strategi ini dipilih karena pihak-pihak yang berselisih ingin
mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya dari penyelesaian masalah
yang diambil. Dengan strategi ini pihak-pihak yang berselisih saling
berkompetisi untuk mendapatkan hasil yang mereka inginkan.
c. Lose-lose.
Strategi ini dipilih biasanya sebagai dampak kegagalan dari
pemilihan strategi yang tepat dalam bernegosiasi. Akibatnya pihak-
pihak yang berselisih, pada akhirnya tidak mendapatkan sama sekali
hasil yang diharapkan.
d. Lose-win.
Strategi ini dipilih bila salah satu pihak sengaja mengalah untuk
mendapatkan manfaat dengan kekalahan mereka.
3.4 Wawancara
Wawancara : percakapan antara dua pihak, tanya-jawab salah
satunya/secara bergantian, punya tujuan tertentu.
Persiapan wawancara :
1. menentukan tujuan
2. identifikasi responden
3. persiapan isi wawancara.
Tipe wawancara :
1. pengumpulan info/ interogasi
2. wawancara recruitment
3. persuasif/meyakinkan
4. wawancara keluar (untuk mengetahui kenapa orang ingin keluar/pindah).

21
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Istilah komunikasi berasal dari kata LatinCommunicare atau Communis
yang berarti sama atau menjadikan milik bersama. Kalau kita berkomunikasi
dengan orang lain, berarti kita berusaha agar apa yang disampaikan kepada
orang lain tersebut menjadi miliknya.
Keterampilan komunikasi yaitu kemampuan seseorang dalam mengemas
ide, gagasan atau pesan kepada orang lain secara efektif untuk mencapai
tujuan yang diharapkan. Kemampuan komunikasi sangat penting dikuasai
oleh siapa saja untuk meningkatkan jalinan hubungan dan menyelesaikan
konflik yang terjadi dalam masyarakat.
Untuk menjadi orang sukses, kita mesti memiliki keterampilan komunikasi
yang hebat dan mesti menjadi pembicara yang hebat pula. Piawai
berkomunikasi dan menjadi pembicara hebat tidak terlalu sulit. Kita “hanya”
perlu melengkapi diri dengan keterampilan, gaya, dan amunisi yang benar
dalam berkomunikasi.
Seorang dokter butuh komunikasi yang tepat untuk membuat pasiennya
merasa nyaman. Seorang eksekutif di sebuah perusahaan butuh
komunikasi yang sistematis untuk memperlancar pencapaian tujuan
perusahaan. Pendek kata, dalam kehidupan bermasyarakat, di lingkungan
kerja, komunikasi selalu jadi kunci utama. Anda mungkin bisa
mempertimbangkan langkah-langkah sederhana untuk mengasah
ketrampilan komunikasi.

3.2 Saran
Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan pada makalah ini.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan sekali kritik yang membangun bagi
makalah ini, agar penulis dapat berbuat lebih baik lagi di kemudian hari.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan
pembaca pada umumnya.

22
DAFTAR PUSTAKA

Tia.http://materibelajar.wordpress.com/2009/05/21/komunikasi-tertulis-di-kantor/.
17 Januari 2011, Pukul 08.00 WIB
Hidayat,Riswanto. http://riswantohidayat.wordpress.com/komunikasi/komunikasi-
non-verbal/. 17 Januari 2011, Pukul 08.00 WIB
Edratna. http://edratna.wordpress.com/2007/06/23/communication-skills/. 16
Januari 2011, Pukul 19.30 WIB
Ahira, Anne.http://www.anneahira.com/komunikasi-lisan.htm. 17 Januari 2011,
Pukul 13.00 WIB
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_nonverbal. 17 Januari 2011, Pukul 08.00
WIB
http://jiwasukses.wordpress.com/2010/02/06/cara-mudah-mengasah-
keterampilan-komunikasispeaking/. 16 Januari 2011, Pukul 19.30 WIB
http://www.romeltea.com/2010/12/31/skill-komunikasi-efektif-seni-komunikasi/.
16 Januari 2011, Pukul 19.30 WIB
http://leapinstitute.com/articles/keterampilan-komunikasi-antar-pribadi-sebuah-
pengantar. 16 Januari 2011, Pukul 19.30 WIB
http://www.scribd.com/doc/2479264/Keterampilan-Berkomunikasi. 16 Januari
2011, Pukul 19.30 WIB

23

Anda mungkin juga menyukai