Anda di halaman 1dari 15

Tugas Makalah

Mohon di Baca Kembali

Home ▼

1/03/2018

MAKALAH KOMUNIKASI (MSDM)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
karunianya penulis dapat menyelesaikan Makalah ini. Adapun tujuan dari
pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kuliah.
Meskipun dalam penyusunan makalah ini penulis banyak menemukan
hambatan dan kesulitan, tetapi karena motivasi dan dorongan dari berbagai pihak
makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa pada penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan sumbang saran dan keritik dari
semua pihak yang membaca makalah ini yang sifatnya membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang
membacanya. Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
atas dukungannya sehingga terwujudnya makalah ini.

Ciamis, 4 Desember 2017

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................i


DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................3
2.1 Pengertian Komunikasi............................................................3
2.2 Proses Komunikasi..................................................................3
2.3 Hambatan dalam Komunikasi.................................................5
2.4 Lambang Komunikasi..............................................................6
2.5 Fungsi Komunikasi..................................................................7
2.6 Tujuan Komunikasi.................................................................8
2.7 Jenis-jenis Komunikasi............................................................9
BAB III PENUTUP..................................................................................15
4.1 Kesimpulan...........................................................................15
4.2 Saran.....................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting. Bukan hanya dalam
kehidupan organisasi, namun dalam kehidupan manusia secara umum. Komunikasi
merupakan hal yang esensial dalam kehidupan kita. Kita semua berinteraksi dengan
sesama dengan cara melakukan komunikasi. Komunikasi dapat dilakukan dengan cara
yang sederhana sampai yang kompleks, dan teknologi kini telah merubah cara manusia
berkomunikasi secara drastis.
Komunikasi tidak terbatas pada kata-kata yang terucap belaka, melainkan bentuk dari
apa saja interaksi, senyuman, anggukan kepala yang membenarkan hati, sikap badan,
ungkapan minat, sikap dan perasaan yang sama. Diterimanya pengertian yang sama adalah
merupakan kunci dalam komunikasi. Tanpa penerimaan sesuatu dengan pengertian yang
sama, maka yang terjadi adalah “dialog antara orang satu”.
Organisasi atau Organization bersumber dari kata kerja bahasa latin Organizare“to
form as or into a whole consisting of interdependent or coordinated parts (membentuk
sebagai atau menjadi keseluruhan dari bagian-bagian yang saling bergantung atau
terkoordinasi). Organisasi adalah sarana dimana manajemen mengkoordinasikan sumber
bahan dan sumber daya manusia melalui pola struktur formal dari tugas-tugas dan
wewenang.
Tujuan organisasi tidak akan tercapai apabila tanpa manajemen dan komunikasi.
Manajemen tidak akan mungkin ada tanpa organisasi. Manajemen ada, jika ada tujuan yang
akan dicapai dan diselesaikan. Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak
pada peninjauannya yang terfokus pada manusia-manusia yng terlibat dalam mencapai
tujuan organisasi.
Tujuan organisasi juga tidak terlepas dari peran pemimpin. Pemimpin yang baik
adalah pemimpin yang mampu menguasai komunikasi dengan baik pula. Dengan
penguasaan komunikasi yang baik seorang pemimpin memiliki nilai tambah, baik dalam
kehidupannya secara umum, maupun dalam mengkontribusikan dirinya di tempat kerja,
sehingga lebih produktif.
Komunikasi juga dikatakan sebagai inti dari kepemimpinan. Kepemimpinan yang
efektif dapat dicapai melalui proses komunikasi yang dilakukan oleh pemimpin kepada
anggotanya. Visi pemimpin bisa saja bagus, namun tanpa komunikasi yang efektif, maka
visi tersebut tidak akan pernah bisa terwujud. Dalam mengkomunikasikan visi, maka
pemimpin harus bisa menyampaikan suatu gambaran di masa depan yang mendorong
antusiasme serta komitmen orang lain.
1.2 Rumusan Masalah
Untuk memudahkan proses penjabaran dan penjelasan, makalah ini memiliki
beberapa rumusan masalah, yaitu :
1. Apa pengertian dari komunikasi?
2. Bagaimana proses komunikasi?
3. Apa saja yang menjadi hambatan komunikasi?
4. Apa saja jenis-jenis komunikasi?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ilmiah ini adalah untuk mengetahui pengertian dari
komunikasi dalam organisasi, proses komunikasi, apa saja hambatan komunikasi,
bagaimana mengatasi hambatan komunikasi, apa saja jenis-jenis komunikasi.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Komunikasi

Komunikasi adalah hubungan kontak antar dan antara manusia baik individu maupun
kelompok. Dalam kehidupan sehari-hari disadari atau tidak komunikasi adalah bagian
dari kehidupan manusia itu sendiri. Manusia sejak dilahirkan sudah berkomunikasi
dengan lingkungannya.Widjaja (2008: 1)
Menurut Ruslan (2008:83) bahwa:

“Komunikasi merupakan alat yang penting dalam fungsi public relations.”

Publik menaungi dan menghargai suatu kinerja yang baik dalam kegiatan komunikasi
secara efektif dan sekaligus kinerja yang baik tersebut untuk menarik perhatian publik
serta tujuan penting yang lainnya dari fungsi public relations.
Menurut Suprapto (2011:6) komunikasi adalah:
“Suatu proses interaksi yang mempunyai arti antara sesama manusia.”
Menurut Keith Davis dalam bukunya “Human relation at work”adalah :

“Komunikasi adalah proses jalur informasi dan pengertian dari seorang ke

orang lain”

Berdasarkan kutipan-kutipan di atas, komunikasi dapat disimpulkan merupakan


kegiatan interaksi yang dilakukan dari satu orang ke orang lain, sehingga akan tercipta
persamaan makna dan tercapai satu tujuan.

2.2 Proses Komunikasi

Proses komunikasi menurut Komala (2009: 83) adalah :

“Proses komunikasi terjadi manakala manusia berinteraksi dalam aktivitas

komunikasi, menyampaikan pesan mewujudkan motif komunikasi.”

Suprapto (2011 : 5) mengutip Joseph A. Devito (1996)


mengemukakan bahwa :

“Komunikasi adalah transaksi, Dengan transaksi dimaksudkan bahwa

komunikasi merupakan suatu proses di mana komponen- komponennya

saling terkait, dan bahwa para komunikatornya beraksi dan bereaksi sebagai

suatu kesatuan dan keseluruhan.”

Sehingga dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa proses


komunikasi merupakan suatu proses berinteraksi atau terjadinya transaksi dengan
maksud dimana komponen-komponennya saling terkait dan para komunikator beraksi
dan bereaksi.
Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap yaitu :

1. Proses Komunikasi Secara Primer

Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau
perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai
media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial,
isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya yang secara langsung mampu
“menerjemahkan” pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan.
2. Proses Komunikasi Secara Sekunder

Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang
kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah
memakai lambang sebagai media pertama.
Seorang komunikator menggunakan media kedua dalam melancarkan
komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya berada di tempat yang relatif jauh
atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dan
banyak lagi adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi. Effendy (
2007 : 11).
Proses komunikasi memiliki tujuh unsur, diantaranya sumber, pesan, media,
penerima, pengaruh, tanggapan balik, lingkungan. Setiap unsur memiliki peranan yang
sangat penting dalam membangun proses komunikasi. Bahkan ketujuh unsur ini saling
bergantung satu sama lainnya. Artinya, tanpa ke ikutsertaan satu unsur akan memberi
pengaruh pada jalannya komunikasi Cangara (2010 : 28). Agar komunikasi efektif, proses
penyandian oleh komunikator harus bertautan dengan proses pengawasan sandian oleh
komunikan. Effendy (2007 : 19) melihat pesan sebagai tanda esensial yang harus dikenal
oleh komunikan. Semakin tumpang tindih bidang pengalaman (field of experience)
komunikator dengan bidang pengalaman komunikan, akan semakin efektif pesan
yang dikomunikasikan.

2.3 Hambatan dalam Komunikasi

Menurut Ruslan (2008 : 9-10) Adalah :

1. Hambatan Dalam Proses Penyampaian (SenderBarries)

Hambatan di sini bisa datang dari pihak komunikatornya yang mendapat kesulitan dalam
menyampaikan pesan – pesannya, tidak menguasai materi pesan dan belum memiliki
kemampuan sebagai komunikator yang handal.

Hambatan ini bisa jugaberasal dari penerima pesan tersebut (receiver barrier) karena
sulitnya komunikan dalam memahami pesan itu dengan baik.Hal ini dapat disebabkan oleh
rendah nyatingkat penguasaan bahasa, pendidikan, intelektual dan sebagainya yang
terdapat dalam diri komunikan. Kegagalan komunikasi dapat pula terjadi dikarenakan
faktor-faktor : feed backnya bahasa tidak tercapai, medium barrier (media atau alat yang
dipergunaan kurang tepat) dan decoding barrier (hambatan untuk memahami pesan secara
tepat).
2. Hambatan secara Fisik (Phsysical Barries)

Sarana fisik dapat menghambat komunikasi yang efektif, misalnya pendengaran kurang
tajam dan gangguan pada sistem pengeras suara (sound system) yang sering terjadi
dalam suatu ruangan kuliah/seminar/pertemuan. Hal ini dapat membuat pesan – pesan
itu tidak efektif sampai dengan tepat kepada komunikasi.
3. Hambatan Semantik (SemantikPers)

Hambatan segi semantik (bahasa dan arti perkataan), yaitu adanya perbedaan
pengertian dan pemahaman antara pemberi pesan dan penerima tentang satu bahasa atau
lambing. Mungkin saja yang disampaikan terlalu teknis dan formal, sehingga menyulitkan
pihak komunikan yang tingkat pengetahuan dan pemahaman bahasa teknis komunikator
yang kurang.
4. Hambatan Sosial (sychossialnoies)

Hambatan adanya perbedaan yang cukup lebar dalam aspek kebudayaan, adat istiadat,
kebiasaan, persepsi, dan nilai – nilai yang dianut sehingga kecenderungan, kebutuhan serta
harapan – harapan kedua belah pihak yang berkomunikasi juga berbeda.

2.4 Lambang- lambang Komunikasi


sistem lambang terus berkembang di dalam setiap kebudayaan, sejak zaman primitif
hingga zaman teknologi sekarang. Begitupun dengan jenis-jenis lambang dalam proses
komunikasi juga ikut mengalami perkembangan.
Berikut ini berbagai Jenis lambang komunikasi :
1. Lambang Gerak, merupakan lambang yang menggunakan anggota badan.
Misalnya, menunjuk, artinya menunjuk sesuatu hal, menggeleng, artinya tanda tidak
setuju, mengangguk, tanda setuju, melambai, tanda memanggil seseorang, dan lain
sebagainya.
2. Lambang Suara, lambang suara merupakan lambang yang menggunakan
pendengaran, misalnya mendengarkan radio, sirene ambulan, bel masuk sekolah,
menangis, berteriak, dan lain sebagainya.
3. Lambang Warna, merupakan lambang yang menggunakan warna-warna. Misalnya
warna kuning, hijau, merah, pada lampu lalu lintas memiliki arti yang berbeda. Warna
lingkaran pada kotak obat juga memiliki arti yang berbeda, ada yang berwarna hijau,
merah, dan biru pada kotak obat menandakan sifat obat yang berbeda.
4. Lambang Gambar, lambang gambar adalah lambang yang menggunakan gambar-
gambar untuk menunjang proses komunikasi. Contohnya iklan pada surat kabar,
rambu-rambu lalu lintas, poster pada jalan raya dan lain sebagainya.
5. Lambang Bahasa, merupakan lambang komunikasi yang menggunakan bahasa,
baik bahasa lisan, maupun tulisan. Bahasa lisan adalah bahasa yang dilisankan
(diucapkan), contohnya orang yang berbicara. Adapun lambang tertulis adalah
lambang berbentuk tulisan.
6. Lambang Huruf, lambang huruf adalah lambang yang menggunakan huruf.
Contohnya menulis surat pasti membutuhkan gabungan baik huruf untuk
membentuk kalimat pada surat.
7. Lambang Angka, lambang angka merupakan lambang yang menggunakan angka-angka.
Misalnya penggunaan alat hitung seperti meteran, timbangan, dan lain sebagainya.
Lambang komunikasi untuk memudahkan penyampaian informasi /pesan/atau berita
dari komunikator kepada komunikan agar komunikan memperoleh pengertian yang sama
atas suatu pesan.

· Kegunaan Lambang Komuniksi

Air University USA dalam buku”Comunication Skill”


Komunikasi adalah proses yang memiliki tiga Komponen :

• Seseorang yang memindahkan arti

• Simbol yang memindahkan arti

• Seseorang yang menerima simbol dan memindah arti

2.5 Fungsi Komunikasi

Fungsi dari komunikasi sangat berkaitan dengan satu sama lain meskipun terdapat
suatu fungsi yang dominan yang terbagi atas 4 bagian, yaitu: Fajar (2009:10-11).
1. Komunikasi Sosial

Komunikasi sebagai komunikasi sosial sangat penting untuk membangun konsep diri
kita.Aktualisasi untuk kelangsungan hidup untuk memperoleh keberhasilan. Orang yang
tidak pernah berkomunikasi dengan manusia bisa dibuktikan akan tersesat karena tidak
dapat menata dirinya dalam satu lingkungan.

2. Komunikasi Ekspresif

Komunikasi yang menjadi alat untuk menyampaikan perasaan-perasaan


kita.Perasaan-perasaan tersebut dapat diungkapkan melalui musik/lukisan/tarian.
3. Komunikasi Ritual

Komunikasi ritual yang biasanya dilakukan secara kolektif, suatu komunitas sering
melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun dan sepanjang hidup yang disebut
para antropologis.
4. Komunikasi Instru mental

Komunikasi berfungsi sebagai instrument untuk mencapai tujuan-tujuan pribadi dan


pekerjaan, baik tujuan jangka pendek maupun jangka panjang.

2.6 Tujuan Komunikasi

Setiap proses komunikasi memiliki tujuan untuk efisiensi dan efektivitas. Efisiensi
maksudnya adalah dengan sumber daya yang ada, tetap diusahakan sebuah proses
komunikasi mencapai hasil yang maksimal. Ketika seorang komunikator menyampaikan
pesan, materi pesan yang disampaikan sebisa mungkin mendapatkan feed back yang
positif dari penerima pesannya, efektivitas diartikan sebagai cara mengoptimalkan setiap
fungsi komponen dalam proses komunikasi.

Setiap unsur yang terlibat dalam proses komunikasi ,baik itu komunikator
media,pesan,maupun komunikan harus memainkan perannya secara tepat untuk
menciptakan iklim yang kondusif sehingga proses komunikasi mencapai tujuannya
Komala (2009 : 139-140).
Tujuan sentral dari kegiatan komunikasi terdiri atas tiga tujuan utama, yaitu:

Effendy (2007 : 32).

1. To secureunderstanding

2. To establishacceptance

3. To motivateaction

Maksudnya adalah (to secure understanding) memastikan komunikan mengerti pesan


yang diterimanya, Jika kata komunikasi sudah dapat di mengerti dan diterima, maka
penerimanya itu harus dibina (to establish acceptance). Pada akhirnya kegiatan
dimotivasikan (to motivate action).

2.7 Jenis- jenis komunikasi

Dr.Arni Muhammad (2009:4), membagi komunikasi ke dalam dua jenis, yaitu


sebagai berikut:
· Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal bentuk yang paling umum digunakan dalam organisasi.Oleh karena
itu penting bagi seseorang pemimpin untuk mengetahui lebih banyak mengenai
komunikasi verbal.

Yang dimaksud dengan komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunankan


simbol-simbol atau kata-kata baik yang dinyatakan secara lisan maupun secara tertulis.
Komunikasi verbal merupakan karakteristik khusus dari manusia. Tidak ada makhluk lain
yang dapat menyampaikan bermacam- macam arti melalui kata- kata. Kemampuan
menggunakan komunikasi verbal secara efektif sangat penting, karena dengan adanya
komunikasi verbal memungkinkan pengidentifikasian tujuan, pengembangan strategi dan
tingkah laku untuk mencapai tujuan.
Komunikasi verbal dapat dibedakan atas komunikasi lisan dan komunikasi tertulis.
Komunikasi lisan dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana seseorang pembicara
berinterak sisecara lisan dengan pendengar untuk mempengaruhi tingkah laku penerima.
Sedangkan komunikasi tertulis apabila keputusan yang akan disampaikan oleh pimpinan
itu disandikan dalam simbol- simbol yang dituliskan pada kertas atau pada tempat lain
yang bias dibaca, kemudian dikirimkan pada karyawan yang dimaksudkan. Didalam
organisasi, terdapat bermacam-macam tipe dari komunikasi lisan seperti: instruksi,
penjelasan, laporan lisan, pembicaraan untuk mendapatkan persetujuan kebijaksanaan,
memajukan penjualan dan menghargai orang lain dalam organisasi. Sedangkan dalam
komunikasi tertulis ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti penampilan
komunikasi dan pemilihan kata yang digunakan.
· Komunikasi Nonverbal

Komunikasi nonverbal sama pentingnya dengan komunikasi verbal karena keduanya


itu saling bekerja sama dalam proses komunikasi. Dengan adanya komunikasi nonverbal
dapat memberikan penekanan, pengulangan, melengkapi dan mengganti komunikasi
verbal, sehingga lebih mudah ditafsirkan maksudnya.

Yang dimaksud dengan komunikasi nonverbal adalah penciptaan dan pertukaran


pesan dengan tidak menggunakan kata-kata seperti komunikasi yang menggunakan
gerakan tubuh, sikap tubuh, vocal yang bukan kata-kata, kontak mata, ekspresi muka,
kedekatan jarak dan sentuhan. Atau dapat juga dikatakan bahwa semua kejadian di
sekeliling situasi komunikasi yang tidak berhubungan dengan kata-kata yang diucapkan
atau dituliskan. Dengan komunikasi nonverbal orang dapat mengekspresikan perasaannya
melalui ekspresi wajah, nada atau kecepatanberbicara.
Tanda-tanda komunikasi nonverbal belumlah dapat diidentifikasikan seluruhnya
tetapi hasil penelitian menunjukkan bahwa cara seseorang duduk, berdiri, berjalan,
berpakaian, semuanya menyampaikan informasi pada orang lain. Tiap gerakan yang
seseorang buat dapat menyatakan asal kita, sikap kita, kesehatan atau bahkan keadaan
psikologis seseorang. Arti dari sebuah komunikasi verbal dapat diperoleh melalui
hubungan komunikasi verbal dan nonverbal. Atau dengan kata lain komunikasi verbal akan
lebih mudah diinterpretasikan maksudnya dengan melihat tanda-tanda nonverbal yang
mengiringi komunikasi verbal tersebut. Komunikasi nonverbal dapat memperkuat dan
menyangkal pesan verbal.
v Lima Jenis yang Mempengaruhi Keberhasilan Komunikasi
1. Jenis Komunikasi Menurut Lawan Bicara
a) Komunikasi Pribadi
b) Komunikasi Umum
2. Jenis Komunikasi Menurut Jumlah Orang yang Berkomunikasi
a) Komunikasi Perseoranagn
b) Komunikasi Kelompok
3. Jenis Komunikasi Menurut Cara Penyampaian
a) Komunikasi Lisan
a. Langsung
b. Tidak Langsung
b) Komunikasi Tertulis
Dalam bentuk Gambar, foto,tabel,daftar ,naskah,surat, dll
4. Jenis Komunikasi Menurut Tujuan
a. Komunikasi untuk tujuan memberi perintah
b. Komunikasi untuk tujuan diskusi atau perundingan
c. Komunikasi untuk tujuan pemberian empati
d. Komunikasi dengan tujuan memberi nasehat,saran atau kritik
e. K omunikasi dengan tujuan wawancara
5. Komunikasi Menurut Ruang Lingkup
a. Komunikasi Internal
Komunikasi internal yaitu komunikasi yang berlangsung di dalam organisasi atau
institusi :
ü Komunikasi antara atasan dan bawahan
ü Komunikasi antara bawahan dan atasan
ü Komunikasi horizotal
b. Komunikasi Eksternal
Komunikasi eksternl yaitu komunikasi yang berlangsung antara pihak organisasi/
instsitusi dengan pihak diluar organisasi.
v Manfaat Komunikasi
Manfaat Komunikasi di tempat yaitu :
a. Dapat mendapatkan keterangan atau informasi yang di perlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan.
b. Dapat mewujudkan kerjasama antar personil di tempat kerja dalam rangka
pelaksanaan tugas atau pekerjaan.
c. Dapat memudahkan dalam pengambilan keputusan.
d. Dapat memudahkan dalam penyampaian kebijakan ,peraturan ataupun ketentuan
yang berlaku ditempat kerja.
e. Dapat mendapatkan nilai-nilai kebersamaan dan kekeluargaan ditempat kerja.
f. Dapat memudahkan karyawan maupun pimpinan dalam mengakses perkembangan
ilmu dan teknologi.
v Manfaat bagi manusia
Manusia secara naluriah sesuai dengan kodratnya memiliki sifat sebagai individu dan
sebagai makhluk sosial. Sebagai individu ia ingin mendapat perhatian dari kelompoknya
dengan berbagai cara dan daya. Dengan demikian manusia satu dengan manusia lain
memerlukan hidup ditengah-tengah manusia-manusia lain pula (hidup bermasyarakat).
Hidup bermasyarakat adalah hidup berkelompok, berteman, berkeluarga, berbangsa dan
hidup bernegara.
Disadari antara kelompok masyarakat satu dengan kelompok masyarakat satu dengan
masyarakat lain tidak selalu berdekatan tetapi terpisah-pisah dan bahkan tersebar satu
dengan lain yang jaraknya berjauhan.
Untuk melakukan hubungan sudah jelas diperlukan komunikasi agar dapat saling tukar
menukar informasi.
Apabila komunikasi dipandang dari arti yang lebih luas tidak hanya diartikan sebagai
pertukaran berita dan pesan, tetapi sebagai kegiatan individu dan kelompok mengenai tukar
menukar data, fakta dan ide, maka manfaat komunikasi secara teoritis maupun praktisnya
adalah sebagai berikut:
a) Manfaat komunikasi secara teoritis :
- Dapat memberikan informasi
- Dapat memberikan hiburan
- Dapat memberikan pengaruh orang lain
- Dapat mengenal diri sendiri dan orang lain
- Dapat mengenal dunia luar
- Dapat menciptakan dan memelihara hubungan menjadi bermakna
- Mengubah sikap dan perilaku
- Dapat membantu orang lain
- Dapat mengemukakan kebutuhan dan kepentingan, dan lain-lain.

b) Manfaat komunikasi berhubungan antar sesama manusia


- Dapat mengakrabkan kita dengan sesama
- Dapat mengetahui kabar berita
- Tali silaturahmi tetap terjaga
- Memperlancar hubungan dengan sesama
v Unsur-unsur Komunikasi
a)Sumber
Sumber dasar adalah yang digunakan dalam penyampaian pesan dan digunakan
dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri.
Sumber dapat berupa :
- Lembaga: Universitas, institut, akademi, sekolah tinggi, dan lain-lain.
- Personal : Rektor, dekan, direktur, saudara, dan lain-lain
- Non lembaga/non personal: buku pedoman universitas, buku pedoman fakultas,
UUD dan lain-lain.
b) Komunikator
Dalam komunikasi, setiap orang ataupun kelompok dapat menyampaikan pesan-
pesan komunikasi itu sebagai suatu proses, dimana komunikator dapat menjadi
komunikan dan sebaliknya komunikan dapat menjadi komunikator.
c) Pesan
Pesan Adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan dapat
secara panjang lebar mengupas berbagai segi, namun inti pesan dari komunikasi akan
selalu mengarah kepada tujuan akhir komunikasi itu.
- Cara menyampaikan: melalui lisan, tatap muka langsung/menggunakan
media/saluran.
- Bentuk pesan : informatif, persuasif dan koersif
- Merumuskan pesan: umum, jelas dan gamblang, bahasa jelas, positif, seimbang, sesuai
dengan keinginan komunikan.
- Hambatan-hambatan terhadap pesan: hambatan bahasa dan teknis.
d) Channel / Saluran
Channel Adalah saluran penyampaian pesan, biasa juga disebut dengan media. Media
komunikasi dapat dikategorikan dalam 2 bagian:
- Media umum : radio CB, OHP dan sebagainya
- Media massa : pers, radio, film dan televisi
e) Efek
Adalah hasil akhir dari suatu komunikasi, yakni sikap dan tingkah laku orang, sesuai /
tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Apabila sikap dan tingkah laku orang lain itu
sesuai, maka itu berarti komunikasi berhasil, demikian juga sebaliknya.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Komunikasi adalah segala proses kegiatan antar dua orang ( dua pihak) atau lebih
untuk berbagi informasi, ide, dan perasaan. Sesuatu itu dinamakan komunikasi karena
karakteristiknya yang unik, merupakan suatu proses dinamis, terikat konteks, simbolik.
Dalam praktiknya, fungsi-fungsi tersebut dapat muncul bersamaan. Dengan kata lain,
setiap peristiwa komunikasai memiliki satu fungsi atau lebih. Proses konumikasi
melibatkan serangkaian kegiatan yang berlangsung terus –menerus. Kegiatan itu meliputi
penyandian atau pengkodean, pengiriman kode, serta penerimaan dan pemahaman kode.
Unsur –unsur yang terlibat dalam komunikasi adalah komunikastor dan komunikan,
pesan, saluran,konteks, balikan, serta gangguan. Agar komunikasi dapat berhasil dengan
baik, Dalam berkomunikasi, suatu kondisi yang berbeda menutut perlakuan yang
berlainan.Atas dasar itu maka komunikasi dapat dikelompokkan atas beberapa jenis sesuai
sudut pandangnya. Ditinjau ditinjau dari situasinya, komunikasi terbagi atas komunikasi
formal, informal, dan semiformal. Dilihat dari simbol yang dipakainya, komunikasi dapat
dikelompokkan atas komunikasi verbal dan nonverbal.
Dipandang dari ada tidaknya media yang digunakan, komunikasi terdiri atas
komunikasi bermedia dan tak bermedia. Bertolak dari sasarannya komunikasi dapat
digolongkan atas komunikasi intrapersonal, interpersonal, wawancara, serta komunikasi
dalam kelompok kecil dan besar( komunikasi massa/ publik).
3.2 Saran
Sebagai komunikator jika berkomunkasi hendaknya dapat menyesuaikan dengan
situasi yang ada dengan komunikan. Agar tidak terjadi kesalahpahaman antar komunikaro
dan komunikan.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.satujam.com/pengertian-komunikasi/
https://mfauzanali.wordpress.com/2016/10/15/makalah-komunikasi/
http://tipsserbaserbi.blogspot.co.id/2014/12/proses-komunikasi-dan-penjelasannya.html
https://liwunfamily.com/2014/02/07/7-hambatan-komunikasi/
https://makalah-ibnu.blogspot.co.id/2014/05/manfaat-komunikasi-dan-unsur-
unsurnya.html#axzz50ZP0MuaJ

di January 03, 2018

Share

No comments:

Post a Comment

‹ Home ›
View web version
Powered by Blogger.

Anda mungkin juga menyukai