Disusun Oleh:
Kelompok 5
1. Rizka Dara Nabilah 101611133003
2. Fairuz Haniyah R 101611133038
3. Sofina Setiawati 101611133110
4. Sufi Aulia Maghfiroh 101611133128
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi ini, peran public relations sudah dianggap penting bagi
sebuah lembaga/organisasi baik pemerintah maupun swasta. Timbulnya
persaingan-persaingan yang bersifat kompetitif menuntut lembaga/organisasi
pemerintah maupun swasta tersebut untuk mampu bersaing ketat
mempertahankan serta memajukan lembaganya/organisasinya tersebut. Salah
satunya adalah dalam menjalin hubungan baik antara lembaga/organisasi
dengan masyarakat yang tidak bisa diabaikan begitu saja, karena tanpa adanya
hubungan baik antara lembaga/organisasi dengan masyarakatnya, maka tidak
akan tercipta suasana yang kondusif serta keterbukaan dan penerimaan dari
masyarakat mengenai segala hal yang berhubungan dengan lembaga/organisasi
termasuk kebijakan-kebijakan dari lembaga tersebut. Maka dari itu banyak
lembaga/organisasi pemerintah maupun swasta yang sekarang ini
membutuhkan peran public relations.
Saat ini tugas public relations sudah semakin komplek, tidak hanya
berperan membentuk citra lembaga/organisasi namun juga sebagai
komunikator yang baik bagi masyarakat ekstern maupun intern. Seorang public
relation pun dituntut tidak hanya mementingkan penampilan fisik/luarnya saja
namun yang paling penting adalah seorang public relation harus mempunyai
kemampuan berkomunikasi yang baik serta pandai bergaul dengan publik.
Public relations mendapat tempat sebagaimana mestinya sebagai lembaga yang
dekat dengan pimpinan, merupakan suatu posisi yang ideal. Meskipun seorang
public relation masih belum berwenang sebagai pengambil keputusan namun
berperan untuk menjembatani hubungan antara pimpinan dengan publik, baik
internal maupun eksternal. Sponsorship adalah alat komunikasi pemasaran yang
unik karena menyediakan media dimana perusahaan dapat bekerja sama dengan
konsumen yang mereka targetkan. Selain itu, sponsorship merupakan salah satu
cara dalam strategi pemasaran untuk dapat mencapai tujuan masing-masing
perusahaan. Sasaran Sponsorship di bidang kesehatan dapat diberikan kepada
tenaga kesehatan, kepada Institusi, organisasi fasilitas pelayanan kesehatan.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi public relation?
2. Apa fungsi public relation?
3. Apa peran public relation?
4. Apa tugas public relation?
5. Apa saja media public relation?
6. Bagaimana penerapan public relation dalam kesehatan masyarakat?
7. Apa definisi dari sponsorship?
8. Apa manfaat sponsorship?
9. Bagaimana sponsorship dalam bidang kesehatan?
10. Apa prinsip sponsorship di bidang kesehatan?
11. Bagaimana penerapan sponsorship di bidang kesehatan?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi public relation.
2. Mengetahui fungsi public relation.
3. Mengetahui peran public relation.
4. Mengetahui tugas public relation.
5. Mengetahui media public relation.
6. Mengetahui penerapan public relation dalam kesehatan masyarakat.
7. Mengetahui definisi dari sponsorship.
8. Mengetahui manfaat sponsorship.
9. Mengetahui sponsorship dalam bidang kesehatan.
10. Mengetahui prinsip sponsorship di bidang kesehatan.
11. Mengetahui penerapan sponsorship di bidang kesehatan?
1.4 Manfaat
a. Manfaat Bagi Pembaca
Makalah ini dapat menambah informasi pembaca terkait public relation dan
sponsorship serta implementasinya di bidang kesehatan.
b. Manfaat Bagi Penulis
Makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Pemasaran Di
Bidang Kesehatan Terintegrasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Public Relation
2.1.1 Definisi Public Relation
3
Public relations termasuk ke dalam salah satu bentuk spesialisasi komunikasi
massa (Suhandang, 2004).
4
a. Planning (perancangan)
b. Organizing (pengorganisasian)
c. Actualiting (penggiatan)
d. Controlling (Pengawasan)
5
2. Communicatons manager role (Peran Manajer Komunikasi)
Praktisi public relations secara sistematis merencanakan dan mengatur
program public relations sebuah organisasi, memberikan masukan pada
manajemen perusahaan, dan membuat kebijaksanaan komunikasi. Mereka
terlibat dalam dalam semua unsur pembuatan kebijaksanaan public relations
dan secara teratur mengadakan riset atau mengevaluasi kerja mereka. pihak
manajemen memberikan wewenang bagi praktisi public relations untuk
mengelola sendiri kegiatannya. Peran ini menuntut praktisi memiliki
keahlian melakukan riset, pola pikir stratejik, dan kecendrungan untuk
berpikir mengenai hasil atau dampak aktivitas public relations. Mereka
menjalankan environmental scanning dan intelejensi organisasi, negosiasi,
dan membangun koalisi, mengelola isu dan krisis, mengevaluasi program,
dan memberikan counselling bagi manajemen puncak. Communication
manager role terdiri atas tiga sub peran:
a. Expert prescriber, manajer public relations berperan sebagai “seorang
ahli” dan mendefenisikan masalah public relations, membuat program
dan bertanggung jawab atas pelaksanaan program
b. Communication facilitator, praktisi public relations berperan sebagai
perantara yang menjaga kualitas dan kuantitas alur komunikasi dua
arah antara organisasi dengan publiknya. Communicatyin facilitator
berfungsi sebagai liaison, interpreter, dan mediator yang berusaha
menghilangkan hambatan komunikasi. Tujuannya adalah
menyediakan informasi yang di butuhkan oleh pihak manajemen dan
publik untuk membuat keputusan yang saling menguntungkan
c. Problem-solving process facilitator, praktisi public relations
membantu pihak manajemen organisasi untuk untuk mencari solusi
dari masalah komunikasi dan relasi organisasi. Peran ini melibatkan
anggota dari bidang lain dalam perusahaan atau klien organisasi jika
fasilitator bekerja untuk sebuah biro public relations, dan membantu
merencanakan dan melaksanakan secara rasional program public
relations mereka. Peran problem-solving process facilitator berbeda
dengan peran expert prescriber, keterlibatan manajemen bersifat
6
pasif, sedangkan peran problem-solving process facilitator bekerja
sama dengan pihak manajemen secara hati-hati untuk menyelesaikan
masalah organisasi bisa jadi memakan waktu yang lama. Meskipun
demikian, untuk jangka panjang cara penyelesaian dengan melibatkan
pihak manajemen lebih baik karena mereka akan memiliki komitmen
dengan program yang telah ditetapkan. Peran ini sangat penting dalam
organisasi yang mempraktekkan model public relations komunikasi
dua arah simetris (two-way symmetric model).
2.1.4 Tugas Public relations
7
Tugas public relations harus dapat dilaksanakan oleh seorang public
relation secara berkesinambungan. Selain itu juga, pemahaman, pengetahuan,
ketrampilan, dan kekreativitasan seorang public relations dalam menjalankan
tugasnya dan memunculkan ide-ide/gagasan baru sangatlah diperlukan untuk
mencapai tujuan perusahaan/organisasi yang telah ditetapkan. Target/sasaran
utama public relations adalah publik baik internal maupun eksternal. Maka
secara singkat, tugas public relations adalah ikut serta dalam aktivitas
manajemen perusahaan/ organisasi yang berorientasi pada kepentingan publik,
mengamati aktivitas dan respon masyarakat terhadap suatu kegiatan serta
menjembatani penyampaian informasi (sebagai komunikan) dari publik ke
perusahaan/organisasi atau sebaliknya.
8
organisasi/perusahaan. Dengan adanya pedoman akan mempermudah
publik yang berkepentingan untuk mendapatkan informasi yang lebih
lengkap mengenai salah satu kegiatan yang telah direncanakan.
d. Surat dan Buletin
Surat digunakan untuk menghubungi publik tertentu secara langsung.
Adapun manfaat menggunakan surat dalam berkomunikasi yaitu
langsung, terlihat penting, intim, dan informal. Biasanya isi surat/ buletin
itu mengenai laporan rapat, kesejahteraan pegawai, undanganundangan
untuk pertemuan, dan sebagainya.
e. Papan Pengumuman, Poster, Papan Reklame
Papan pengumuman dan poster banyak digunakan dikampus-kampus,
diinstansi-instansi, dan pabrik-pabrik. Maksud dan tujuan penyampaian
informasi menggunakan papan pengumuman adalah agar semua
informasi dengan segera dapat sampai kepada internal publik dan untuk
menjaga adanya kesimpang siuran informasi. Poster merupakan pesan
pada publik yang “personalize”, kata-kata atau kalimat yang tertulis pada
poster harus mengandung arti yang tidak mudah dilupakan oleh orang-
orang yang melihatnya. Sedangkan papan-papan reklame merupakan alat
yang efisien dalam public relations. Dibatas-batas kota misalnya, sering
ditemukan papan-papan reklame dengan kalimat yang mengandung
aspek yang baik.
f. Iklan
Media iklan banyak digunakan dalam surat-surat kabar, majalah, radio,
televisi, maupun bioskop-bioskop (slide). Informasi yang disampaikan
menggunakan iklan dapat dijamin tidak akan berubah. Karena pihak yang
mengiklankan membayar tempat atau ruangan untuk penempatan
pesan/informasi tersebut. Iklan harus disajikan secara terang, adil, jujur,
langsung, menyeluruh, faktual, dan menggunakan bahasa yang mudah
dipahami/baku.
2. The Spoken Word (Kata-kata lisan)
a. Rapat, Pertemuan, Konferensi
9
Dengan menggunakan media tersebut publik dapat berkomunikasi secara
langsung dengan berhadapan muka, selain itu publik yang berkumpul
merupakan audiens yang terpilih.
b. The Grapevine (Desas-desus)
Cara penyampaian pesannya yaitu dari mulut ke mulut. Desas-desus ini
merupakan channel yang dalam penyampaian informasinya lebih bersifat
penuh kegairahan daripada bersifat kebenaran. Desas-desus ini kadang
merugikan, misalnya saja tentang ketidakberesan administrasi instansi,
informasi itu akan dapat tersebar luas dan semakin luas penyebaran
informasi itu akan semakin subyektif sifatnya.
c. Televisi
Media ini fungsinya sebagai media pendidikan, penerangan, dan sebagai
hiburan. Televisi merupakan salah satu media yang efektif dalam
penyampaian pesan oleh seorang public relation, karena pasti di era yang
teknologi terus berkembang ini semua orang memiliki televise dan dapat
setiap saat menyaksikan acara di televisi.
d. Pameran
Harus diperhatikan ketika menyelenggarakan pameran, memastikan para
pengunjung merasa tertarik untuk memperhatikan setiap tampilan,
pameran merupakan suatu dorongan bagi para pengunjung untuk
mengadakan sesuatu kegiatan, hal-hal yang dipamerkan dengan cara
yang istimewa, dan pameran memberikan ide-ide baru.
e. Sandiwara, Wayang (Komunikasi tradisional)
Dengan media ini informasi/pesan yang disampaikan kepada public
dapat dengan cara-cara humoris, kritis, sindiran, dan lain-lain. Media ini
dapat digunakan dalam usaha-usaha penerangan, pendidikan, persuasi,
dan propaganda. Dalam pelaksanaannya harus disesuaikan dengan
keadaan, tempat, dan publik.
2.1.6 Penerapan Public relations dalam Kesehatan
10
rumah sakit harus solid dan mempunyai pengetahuan, keterampilan dan sikap
dalam berkomunikasi dengan masyarakat dan media. Selain itu, adanya strategi
dalam pengelolaan humas yang tepat tentunya akan meningkatkan citra produk
dan layanan rumah sakit dan akan meningkatkan kepercayaan masyarakat
terhadap rumah sakit sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal bagi
masyarakat ataupun pengelola rumah sakit. Dengan adanya humas yang baik,
maka proses “marketing” Rumah Sakit akan menjadi lebih mudah karena
masyarakat akan lebih terbangun kepercayaannya karena sebuah citra Rumah
Sakit yang baik. Humas bertugas untuk mewujudkan visi dan misi Rumah Sakit
dan menggambarkannya kepada masyarakat.
2.2 Sponsorship
11
Dalam public relations definisi mengenai sponsorship mempunyai
makna yang berbeda-beda pada setiap artinya. Berikut merupakan beberapa
definisi dari sponsorship (Harrison, 2011:650) :
12
2. Untuk memungkinkan anggota khalayak sasaran untuk melihat sponsor
tidak langsung melalui pihak ketiga misal (efek negatif yang terkait dengan
media massa tradisional) dan berpeluang membangun persuasi langsung.
3. Sponsor memberikan sponsor dengan kesempatan untuk berbaur berbagai
alat dalam bauran komunikasi dan menggunakan sumber daya secara lebih
efisien dan bisa dibilang lebih efektif.
Setara uang sebagaimana dimaksud pada huruf b antara lain cek, giro,
atau billyet. Sponsorship dapat diberikan berupa uang atau setara uang untuk
13
honor bagi pembicara dan/atau moderator. Sponsorship oleh
perusahaan/industri farmasi, alat kesehatan, alat laboratorium kesehatan
dan/atau perusahaan/industri lainnya harus dilakukan secara terbuka dan tidak
boleh ada konflik kepentingan. Sponsorship yang dilakukan secara terbuka dan
tidak ada konflik kepentingan dimaksudkan agar tidak mempengaruhi
independensi seperti penulisan resep, anjuran penggunaan barang atau terkait
produk Sponsorship. Sponsorship bagi Tenaga Kesehatan diberikan melalui
Institusi. Institusi wajib mengumumkan secara terbuka dan berkala terhadap
Tenaga Kesehatan yang menerima Sponsorship, paling sedikit 1 (satu) kali
dalam 1 (satu) tahun.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Public relations adalah suatu aktivitas yang dilakukan dengan cara
menjalin hubunganhubungan dalam bentuk komunikasi antara organisasi
dengan keseluruhan publik baik eksternal maupun internal yang tujuannya
untuk menumbuhkan saling pengertian, goodwill, dan kerjasama antar publik
dengan jalan komunikasi timbal balik untuk mencapai tujuan bersama yang
hendak dicapai. Terdapat 2 peran dalam public relation diantaranya adalah
peran teknisi komunikasi dan peran manager komunikasi. Adanya strategi
dalam pengelolaan public relation di bidang kesehatan yang tepat tentunya
akan meningkatkan citra produk dan layanan rumah sakit dan akan
meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap rumah sakit sehingga dapat
memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat ataupun pengelola rumah
sakit.
15
DAFTAR PUSTAKA
Adhiani, S. 2017. Peran Humas Rumah Sakit Islam Ibnu Sina dalam
Melaksanakan Misi Pelayanan Kesehatan Yang Prima dan Islami di Pekanbaru.
Jom Fisip, 4(1), pp. 1–15.
Danandjaja. 2011. Peranan Humas dalam Perusahaan. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Effendy, Uchjana. 1992. Humas Suatu Kromonologis, Remaja Rosdakarya.
hal 17.
Jefkins, Frank. 1992. Public relations. Jakarta: Erlangga
Kementrian Kesehatan RI dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 58 Tahun 2016 Tentang Sponsorship Bagi Tenaga Kesehatan.
Suhandang, Kustadi. 2004. Public relations Perusahaan (Kajian Public
relations program Implementasi). Bandung: Nuaansa. Hal 44.
Wahyuni, V. 2014. Tugas Dan Fungsi Public relation Dalam Organisasi.
Fungsi PTBBN, pp. 1–82. Available at:
http://www.batan.go.id/index.php/id/program-dan-kegiatan-ptbbn.
16