Anda di halaman 1dari 3

REVIEW JURNAL KOMUNIKASI PEMASARAN

Oleh: Deby Nur Winda Sari (17041184023)

Pesatnya dunia bisnis memicu persaingan antara perusahaan satu dengan


perusahaan yang lainnya. Hal ini dikarenakan semakin banyaknya kompetitor dan
perkembangan teknologi komunikasi yang kian pesat, membuat perusahaan dituntut untuk
terus berinovasi mengikuti digitalisasi. Untuk menyikapi persaingan tersebut, perusahaan
harus meningkatkan daya saing terutama dalam sektor pemasaran. Di dunia bisnis sendiri,
komunikasi pemasaran memegang peranan penting dalam keberhasilan pemasaran produk
atau jasa. Pasalnya, komunikasi pemasaran tidak hanya berfungsi untuk memberikan
informasi kepada konsumen tentang suatu produk saja, melainkan juga sebagai kunci
dalam menentukan strategi yang tepat agar mendapatkan loyalitas dari konsumen dan
investor, menjaga citra baik perusahaan, dan juga mempertahankan brand dari suatu
produk. Dalam menjalankan strategi pemasaran sendiri, tentunya dibutuhkan proses
komunikasi pemasaran yang baik dan juga efisien karena mempengaruhi keuntungan yang
akan didapatkan oleh pemilik usaha. Oleh sebab itu, komunikasi pemasaran diperlukan
dalam memperkuat strategi pemasaran guna membantu pencapaian suatu perusahaan. Dari
ketiga artikel dapat diketahui bahawa, ada beberapa strategi yang dijalankan terkait dengan
keberhasilan mempertahankan brand image melalui komunikasi pemasaran, strategi pesan
content marketing untuk mempertahankan brand engagement, dan juga pemanfaatan
platform digital dengan menggunakan web series sebagai komunikasi pemasaran digital.

(Review jurnal 1 : Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Mempertahankan Brand


Image Brownies Amanda Sebagai Kue Oleh-Oleh Bandung)

Dalam menjalankan bisnisnya, brownies Amanda melakukan komunikasi


pemasaran guna mempertahankan brand image melalui media cetak maupun media
elektronik. Strategi yang dilakukannya meliputi; (1) above the line activity (ATL) melalui
media massa seperti pemasangan iklan pada billboard, surat kabar dan juga internet; (2)
below the line activity (BTL) dilakukan dengan cara rutin mengikuti pameran yang
berhubungan dengan food and beverage dan berbagai event lain; (3) serta melakukan
forum group discussion guna mengevaluasi strategi yang akan dan telah dilakukan. Tidak
hanya itu, untuk memperkenalkan produknya, Brownies Amanda melakukan promosi
world of mouth (WOM) atau promosi dari mulut ke mulut, personal selling, dan juga direct
marketing (pemasaran langsung). Promosi WOM yang dilakukan oleh Brownies Amanda
membawa pengaruh yang signifikan bagi kesuksesan dari CV Amanda dalam
mempromosikan produknya. Hal ini karena pelaksanaan world of mouth cukup sederhana,
namun keuntungan yang didapatkan dari hasil promosi tersebut cukup besar. Tidak hanya
itu, promosi melalui personal selling juga cukup efektif dalam komunikasi pemasaran
Brownies Amanda. Melalui personal selling, ketika sales marketing dapat menyampaikan
pesan dengan baik, maka konsumen akan memberikan tanggapan yang baik pula, sehingga
terciptalah brand image yang akan membuat minat beli konsumen terhadap produk terus
meningkat. Sedangkan direct marketing merupakan cara pemasaran interaktif dengan
menggunakan satu atau lebih media iklan untuk mendapatkan tanggapan dari konsumen.
Hal terpenting dalam direct marketing ini yaitu product knowledge atau pengetahuan
konsumen tentang produk yang akan ditawarkan. Pengetahuan ini meliputi harga,
spesifikasi, kelebihan, kekurangan, cara pakai, perbedaan dengan produk lain, dan
sebagainya. Melalui hal tersebut, Brownies Amanda bisa menentukan pangsa pasar yang
tepat sasaran. Di lain sisi, humas dari Brownies Amanda juga berperan dalam sektor
pemasaran. Perannya yaitu mengkoordinasikan, melaksanakan, mengevaluasi dan
mengendalikan pelaksanaan pemasaran, sebagai juru bicara dan bertanggung jawab
terhadap staff dibawahnya. Dengan kata lain, strategi yang telah dijalankan oleh Brownies
Amanda dapat digunakan sebagai tolak ukur dalam menentukan bisnis mana yang dapat
dikembangkan, dipertahankan, dikurangi, atau bahkan dihentikan. Hal tersebut
dikarenakan, setiap bisnis memiliki keuntungan masing-masing dan sumber daya
perusahaan harus dikelola sesuai dengan potensi bisnis yang menguntungkan.

(Review jurnal 2 : Analisis Strategi Pesan Content Marketing Untuk


Mempertahankan Brand Engagement)

Lain halnya dengan Bisnis Brownies Amanda, Usaha Pasar Papringan justru
menggunakan content marketing dalam mempertahankan brand engagement melalui
pemanfaatan platform digital terutama instagram. Oleh sebab itu, hal terpenting dalam
bisnis ini yaitu komunikasi pemasaran dengan menekankan pada content marketingnya.
Prinsip dari conten marketing sendiri yaitu menawarkan konten di media cetak maupun
digital yang sesuai dengan target pasar. Selain itu content marketing juga harus didesain
sedemikain rupa dan memiliki fungsi yang jelas agar bisa mendorong audiens untuk
melakukan apa yang diinginkan oleh pemilik konten (usability), serta dapat diakses oleh
setiap orang tanpa ada batasan dalam mengakses konten tersebut (accessibility). Dengan
demikian, content marketing dapat menciptakan kedekatan dengan audiens sehingga lebih
mudah mencapai tujuan dalam komunikasi pemasaran. Dari Pasar Papringan sendiri,
konten yang mereka sebarkan melalui akun instagram berupa konten yang sifatnya
informatif, artinya konten tersebut hanya memberitahukan informasi mengenai tanggal
kegiatan yang akan dilakukan di Pasar Papringan. Konten seperti ini didistribusikan dua
minggu, satu minggu, atau beberapa hari sebelum kegiatan Pasar Papringan dilaksanakan.
Konten dikemas dalam bentuk teaser untuk mendorong rasa ingin tahu audiens sehingga
pesan dari konten tersebut bisa membuat tercapainya brand engagement. Tidak hanya itu,
Pasar Papringan juga mendistribusikan konten tentang jadwal hari-hari tertentu
diadakannya kegiatan Pasar Papringan serta aktivitas dari pengunjung dan pedagang di
Pasar Papringan. Dari beberapa konten yang telah didistribusikan tersebut, terlihat bahwa
Pasar Papringan belum sepenuhnya berhasil dalam mengolah content marketing. Hal ini
karena konten-konten tersebut tidak memiliki keragaman pesan. Padahal, mereka bisa
mencoba untuk menambahkan konten baru seperti kegiatan kuliner, parawisata, resep
mengolah jajanan, kegiatan pemberdayaan masyarakat desa dan sebagainya, jika detail
mengamati hal-hal unik di sekitar lingkungan mereka. Namun sayangnya, hal tersebut
belum dilakukan secara maksimal oleh Pasar Papringan dalam membangun brand
engagement.
(Review jurnal 3 : Web Series Sebagai Komunikasi Pemasaran Digital Traveloka)

Berbeda dengan Pasar Papringan, Traveloka justru memilih Youtube sebagai media
komunikasi pemasaran digitalnya. Meski keduanya sama-sama berfokus pada pemanfaatan
platform digital dalam menjalankan komunikasi pemasaran, namun Traveloka
menggunakan web series dalam menyampaikan content marketing kepada audiens. Web
series sendiri hampir sama dengan tayangan televisi, hanya saja durasi tayangnya relatif
pendek, sekitar 5-15 menit. Dalam perjalanan web seriesnya, promosi layanan Traveloka
menggunakan cara soft selling, dimana sebuah promosi disisipkan pada alur cerita.
Misalnya saja pada episode 1-6, Traveloka menyisipkan promosi tentang layanan
pembelian tiket kereta, pemesanan hotel, penjualan paket internet, layanan reschedule,
pembelian tiket pesawat dan hotel, serta pembelian tiket aktivasi dan rekreasi secara
berurutan. Dari keseluruhan web series yang ditampilkan oleh Traveloka dengan tema
“ekspansi menembus janji”, sisi promosi lebih ditekankan pada kelebihan layanan yang
disediakan oleh Traveloka. Hanya saja, tim promosi Traveloka membuat konten yang lebih
kreatif dengan menumbuhkan keterikatan antara audiens dengan brand Traveloka itu
sendiri. Hal ini dibuktikan dengan akhir cerita pada setiap episode yang selalu dibuat
menggantung sehingga melahirkan rasa penasaran audiens untuk menantikan episode
selanjutnya. Tidak hanya melalui isi kontennya saja, Traveloka juga melibatkan bloger
ternama Indonesia yaitu Arief Muhammad agar dapat mempertahankan atau bahkan
meningkatkan jumlah followers. Selain itu, sebagai usaha untuk mendapatkan interaksi
(comment, like, share) dari audiens dan menjaga jumlah penonton, tim kreatif Traveloka
menyediakan kolom komentar agar audiens bisa berpartisipasi dalam menentukan ide
cerita yang cocok untuk web series pada episode berikutnya. Dengan hal ini, maka audiens
akan merasa dilibatkan dalam pembuatan konten web series dan akan terus terhubung
dengan episode selanjutnya, sehingga Traveloka bisa mempertahankan brand engagement
guna mempengaruhi audiensnya.

Anda mungkin juga menyukai