Pandemi Covid-19 (Studi Kasus Pariwisata di Nusa Tenggara Barat) Jurnal Jurnal Bestari Volume/No Volume /Nomor 01 Tahun 2020 Penulis Wiwik Suprihatin Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku konsumen wisatawan di era pandemi Covid-19, dengan mengambil kasus pariwisata Nusa Tenggara Barat, sebagai salah satu dari sepuluh destinasi wisata prioritas Indonesia. Metode Penelitian Merujuk pada Sangadji dan Sopiah (2013) penelitian ini menggunakan metode observasi yang ditunjukkan dengan adanya proses pencatatan atas pola perilaku wisatawan sebagai konsumen melalui analisis konten (content analysis) terhadap isi atau pesan dari suatu dokumen yang diperoleh dari beberapa data sekunder. Dokumen-dokumen terkait perubahan perilaku konsumen wisatawan dalam masa pandemi Covid-19 yang terkait dengan pernyataan, pemberitaan, hasil dari penelitian yang tertuang dalam jurnal akan dianalisa berdasarkan beberapa teori dan literatur yang relevan. Hasil Penelitian Di era pandemi Covid-19 ini, faktor situasional berpengaruh saat melakukan keputusan pembelian, konsumen sedang dalam kondisi mengalami kecemasan atas dampak pandemi yang mengancam diri dan keluarga mereka. Intervensi pemerintah untuk melindungi masyarakatnya, dengan mengeluarkan aturan untuk melakukan pembatasan sosial, menjadi faktor sosial yang mempengaruhi keputusan pembelian. Pemberlakuan New Normal mengakibatkan perilaku konsumen wisatawan kembali mengalami perubahan. Dengan dibukanya kembali sisi penawaran dari industri pariwisata, konsumen wisatawan kembali merespon sebagai kebutuhan untuk melakukan kegiatan wisata yang diaktifkan. pelemahan kebutuhan wisatawan disebabkan karena kekhawatiran dan kecemasan terpapar virus yang mematikan dan belum diketahui kapan akan berakhirnya pandemi ini. Motivasi untuk memenuhi kepuasan masih tinggi. Wisatawan membutuhkan jaminan kenyamanan dalam berwisata yang ditandai terpenuhinya protokol kebersihan, kesehatan dan keselamatan sebagaimana kebijakan yang yang telah dikeluarkan oleh pemerintah dalam menyikapi pandemi Covid-19 ini. Dengan melakukan analisa perilaku konsumen wisatawan di era pandemi Covid-19, diperoleh hasil bahwa dengan memiliki pemahaman dan kepekaan yang baik terhadap motivasi konsumen wisatawan, akan memudahkan produsen untuk mengidentifikasikan kebutuhan wisatawan. Untuk meraih kepuasan pembeli dan berimplikasi pada keberlangsungan usahanya, produsen harus siap melakukan adaptasi, mengaktifkan kebutuhan wisatawan, sehingga akan terbentuk perilaku konsumen yang ditandai dengan keputusan pembelian.
Jurnal 2
Judul Pengaruh Trust (Kepercayaan) dan Online
Shopping Experiences (Pengalaman Berbelanja Online) terhadap Perilaku Konsumen dalam Berbelanja Online: Prespektif Konsumen di Indonesia Jurnal Jurnal Aplikasi Manajemen (JAM) Volume/No Vol 13 No 3 Tahun 2015 Penulis Setiawan Assegaff Tujuan Menyelidiki bagaimana pengaruh dimensi kepercayaan (trust) dan pengalaman berbelanja online (online shopping experience) terhadap perilaku konsumen dalam berbelanja secara online Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling untuk memilih respondennya. Teknik ini dipilih dengan tujuan agar responden yang dipilih sesuai dengan karateristik konsumen yang dibutuhkan. Untuk itu ditentukan dua parameter utama yang akan menjadi panduan dalam menentukan calon responden. Parameter yang pertama berkaitan dengan karateristik konsumen yang akan dipilih yang kedua berkaitan dengan mekanisme penyebaran kuesioner. Hasil Penelitian Dimensi trust (kepercayaan) memiliki pengaruh yang signifikan secara positif terhadap sikap, niat dan perilaku konsumen dalam berbelanja secara online. Namun penelitian ini tidak menemukan adanya pengaruh dari dimensi perceived behavior control (persepsi control berperilaku) konsumen terhadap sikap, niat dan perilaku mereka dalam melakukan transaksi belanja secara online. Pelaku usaha dibidang penjualan barang secara online sebaiknya dapat fokus membangun kepercayaan (trust) kepada nasabah. Komunikasi yang aktif dan intensif dari vendor, brand imej yang baik dari perusahaan, dan sistem yang aman dapat menjadi modal utama bagi pelaku usaha untuk membangun trust (kepercayaan) dari konsumen di Indonesia.
Jurnal 3
Judul Analisis Faktor Perubahan Perilaku Konsumen E-
Commerce Pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi pada Konsumen Shopee di Kota Sukabumi) Analysis Of Changes in E-Commerce Consumer Behavior During The Coronavirus Pandemic (Study on Shopee Consumer in Sukabumi). Jurnal International Journal Administration, Business and Organization. Volume/No Vol. 2 (1), 16-23 Tahun 2021 Penulis Salsa Dewi Nurfadilah Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memperoleh data juga informasi tentang faktor- faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku konsumen Shopee pada masa pandemi Covid-19. Metode Penelitian Objek penelitian adalah perubahan perilaku konsumen, sementara subjek penelitiannya adalah konsumen E-Commerce Shopee di Kota Sukabumi. Peneliti menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Selain itu, metode deskriptif kuantitatif (Gursida & Harmon, 2017) digunakan untuk mengolah data yang diperoleh dari hasil kuesioner dan dilakukan untuk menganalisis data berupa angka dan perhitungan dengan menggunakan metode statistik. Adapun sasaran populasinya ialah konsumen ECommerce dengan kriteria sebagai berikut: Konsumen E-Commerce Shopee, Berdomisili di sekitaran Kota Sukabumi, Umur 16- 35 tahun,Jenis Kelamin (Perempuan/Laki-Laki). Ukuran sample yang digunakan sebanyak 105 responden dan penentuan jumlah sampel menggunakan pendekatan internal, yaitu mengalikan jumlah indikator dengan 5. Pada penelitian ini operasional variabelnya terdiri dari 4 dimensi yaitu gaya hidup, pribadi, motivasi, dan persepsi. Untuk dimensi gaya hidup terdiri dari indikator 19 International Journal Administration, Business and Organization (IJABO) | Vol 2 (1), 2021 pengalaman, minat, dan opini. Pada dimensi pribadi dan persepsi hanya terdapat 1 indikator yaitu kepribadian dan variasi produk. Sedangkan pada dimensi motivasi terdiri dari indikator kebutuhan dan harga. Peneliti menggunakan kuesioner dengan media penyebarannya via Google Form. Penelitian ini menggunakan skala Likert’s 1- 5. Sebelum kuesioner disebarluaskan peneliti melakukan uji validitas terlebih dahulu yang dilakukan kepada 30 orang sebagai responden awal untuk mengetahui tingkat validitas dari setiap pernyatakan yang telah disediakan dalam kuesioner. Uji Validitas ini menggunakan SPSS dengan mengkorelasikan total kuesioner dengan total jawaban responden. Berdasarkan hasil uji validitas dari 15 pernyataan yang telah diberikan kepada 30 responden dan sudah di olah menunjukkan bahwa dari semua pernyataan memiliki nilai korelasi > 0,3 sehingga dengan ini dinyatakan valid dan kuesioner dapat disebarluaskan. Hasil Penelitian sebagian besar responden yang merupakan konsumen E-Commerce Shopee di Kota Sukabumi adalah perempuan, peneliti berasumsi bahwa perempuan memiliki kebiasan lebih senang berbelanja dibandingkan dengan lakilaki. Dilihat dari usia dan pekerjaan, dapat diketahui bahwa sebagian besar konsumen Shopee di Kota Sukabumi berusia 16-20 tahun dan merupakan pelajar/mahasiswa. Hal ini menyatakan bahwa para remaja lebih gemar berbelanja melalui Shopee, selain karena pelajar/mahasiswa menempati posisi tertinggi masyarakat yang mengakses internet lebih sering, itu juga dikarenakan pada usia tersebutlah seseorang mudah terpengaruhi oleh sesuatu hal yang menarik. semakin tinggi minat dan opini yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu, maka akan membawa sedikit banyaknya pengaruh positif gaya hidup seseorang terhadap keputusan pembelian yang nantinya akan membawa perubahan kepada perilaku konsumen. Harga murah, potongan harga, dan kelengkapan produk kebutuhan konsumen yang E-Commerce Shopee tawarkan itu juga dapat dijadikan motivasi responden sebagai konsumen Shopee di Kota Sukabumi untuk membeli produk kebutuhan melalui Shopee dimasa pandemic covid- 19 ini. Dibandingkan dengan orang dewasa, para remaja lebih gemar berbelanja melalui Shopee, selain karena pelajar/mahasiswa menempati posisi tertinggi masyarakat yang mengakses internet lebih sering, itu juga dikarenakan pada usia tersebutlah seseorang mudah terpengaruhi oleh sesuatu hal yang menarik dan lebih banyak berinteraksi dengan teman-temannya sehingga peluang terpengaruhi oleh lingkungan (sosial) menjadi lebih besar. Secara keseluruhan dari penelitian yang dilakukan peneliti, ternyata faktor yang mendominasi pengaruh perubahan perilaku konsumen yaitu Faktor Gaya Hidup, Faktor Motivasi, Faktor Sosial, dan Faktor Pembelajaran. semakin tinggi 23 International Journal Administration, Business and Organization (IJABO) | Vol 2 (1), 2021 motivasi dan persepsi atau opini seorang individu terhadap suatu produk, maka semakin tinggi pula keputusan konsumen untuk melakukan pembelian. Peneliti menambahkan bahwa faktor motivasi merupakan faktor kedua yang mempengaruhi perubahan perilaku konsumen setelah faktor gaya hidup. Karena ketika motivasi seseorang telah membawanya membuat keputusan konsumen untuk melakukan pembelian, maka perilaku konsumen pun dapat berubah seiring berjalannya waktu dengan didukung oleh faktor lainnya yaitu, faktor sosial dan pembelajaran/pengalaman. Jurnal 4
Judul Penggunaan Augmented Reality dan Perilaku
Konsumen dalam Berbelanja Kosmetik Selama Pandemi Covid-19 Jurnal JURNAL SAINS DAN SENI ITS Volume/No Vol. 10, No. 1 Tahun 2021 Penulis Farhah Izzah Dinillah, Janti Gunawan, Puti Sinansari Tujuan Mengetahui bagaimana perilaku konsumen dalam menggunakan Augmented Reality dalam bidang kosmetik saat pandemi covid-19 serta bagaimana perilaku konsumen dalam berbelanja kosmetik saat pandemi covid-19 di Indonesia. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan model penelitian deskriptif, dimana salah satu tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan karakteristik pengguna kosmetik dan teknologi AR (Augmented Reality) pada e-commerce saat pandemi Covid-19 di Indonesia. Penelitian ini dilakukan menggunakan survey dengan multiple cross-sectional design yang berarti menggunakan dua atau lebih kelompok sampel responden dari populasi dan pengambilan sampel dilakukan hanya satu kali [10]. Jenis data yang digunakan adalah jenis data primer. Data primer ini terdiri atas karakteristik demografi, dan perilaku konsumen yang didapatkan dengan cara menyebarkan kuesioner penelitian yang berisi pertanyaan yang dibutuhkan. Data primer diperlukan untuk mengetahui karakteristik pengguna kosmetik dan fitur Augmented Reality pada e-commerce saat pandemi [10]. Responden akan melakukan pengisian sendiri pada kuesioner (self-aministered questionnaire). Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik non probability sampling, di mana teknik yang tidak harus menjalankan proses seleksi peluang untuk setiap anggota populasi yang dipilih menjadi sampel. Penelitian ini menggunakan tiga alat analisis yaitu analisis demografi, analisis usage dan analisis crosstab. Hasil Penelitian Responden dalam penelitian ini didominasi dengan usia 18-23 tahun dan 24 – 30 tahun dimana rentang umur tersebut merupakan generasi milenial atau generasi Z dengan pemahaman yang baik terhadap teknologi. Mayoritas pengguna fitur AR (Augmented Reality) pada Shopee berprofesi sebagai Pelajar/ Mahasiswa dengan aktivitas kerja sebagian besar online, sebagian besar pengguna fitur juga berprofesi sebagai PNS/ Karyawan Swasta yang bekerja secara online dan offline karena mereka tetap membutuhkan kosmetik untuk menunjang tampilan yang menarik saat bekerja dan bertemu banyak orang. Sebagian besar responden berprofesi sebagai Pelajar/ Mahasiswa dan PNS/ Pegawai di mana profesi ini memiliki mobilitas yang tinggi dibandingkan profesi lainnya sehingga keinginan untuk tampil menggunakan kosmetik baik secara offline maupun online saat pandemi cukup besar. Namun, dilain sisi jika dihubungkan dengan persebaran usia responden tercermin bahwa pengguna fitur memiliki daya tarik yang masih cukup rendah karena pengguna fitur paling banyak mengalami kenaikan pengguna ketika sebuah brand penyedia fitur mencoba kosmetik online dengan AR (Augmented Reality) memberikan diskon. Hasil penelitian juga menunjukkan daya beli terhadap kosmetik saat pandemi ada dikisaran sedang yaitu pada angka Rp 100.001-Rp 350.000 hal ini menandakan bahwa meskipun pandemi berlangsung masyarakat masih tetap memiliki anggaran tersendiri yang cukup besar untuk kebutuhan kosmetik bulanan, sehingga dengan karakteristik yang didapat dari penelitian harapan kedepannya perusahaan dapat melakukan pengembangan penggunaan teknologi AR (Augmented Reality) dan memahami karakter calon konsumen mereka agar strategi perusahaan dapat berjalan sesuai rencana.
Jurnal 5
Judul Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku
Pembelian: Minat Konsumen, Harga Dan Kualitas
Produk (Literature Review Msdm)
Jurnal Jurnal Ilmu Manajemen Terapan (JIMT)
Volume/No Vol 3 Issue5 Tahun 2022 Penulis Nazwa Shyreen A Tujuan untuk membuat hipotesis tentang pengaruh antar variabel yang akan digunakan dalam penelitian
selanjutnya.
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kualitatif dan studi kajian pustaka yang membantu untuk memperoleh berbagai deskripsi dari faktor- faktor yang mempengaruhi hasil dari variabel yang diteliti. Langkah penelitian ini adalah mengumpulkan informasi dari literatur artikel jurnal online dari Google Scholar. Pada penelitian kualitatif, kajian pustaka digunakan secara konsisten dengan asumsi-asumsi metodologis.
Hasil Penelitian Minat konsumen sangat berpengaruh terhadap
Perilaku pembelian konsumen, faktor -faktor utama yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen adalah faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor personal dan faktor psikologi. Harga mempengaruhi Perilaku pembelian, membentuk keyakinan konsumen akan harga yang ditawarkan adalah penting korelasi dengan ukuran standar cenderung lebih tinggi dibandingkan ketika diukur pada basis pemilihan keyakinan secara intuitif meskipun keyakinan paling penting digunakan. Maka harga mempengaruhi secara sginifikan terhadap perilaku konsumen. Kualitas produk adalah pemahaman bahwa suatu produk yang ditawarkan oleh penjual memiliki nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan produk pesaing. Kualitas produk adalah kondisi dinamis yang terkait dengan memenuhi atau melampaui harapan untuk barang, jasa, orang, produk, dan lingkungan. Oleh karena itu, kualitas produk memiliki pengaruh yang besar terhadap perilaku pembelian konsumen.
Jurnal 6 Judul Perilaku Konsumen Terhadap Kesadaran Menggunakan Produk
Kosmetik Halal
Jurnal JurnalBisnis dan Akuntansi
Volume/No Vol 22 No.1 Tahun 2020 Penulis Inggritia Safitri M dan Sevie
Tujuan menguji faktor religious beliefs, self identitiy,
media exposure, kendali perilaku, norma subjektif, dan sikap terhadap perilaku melalui intensi untuk konsumsi kosmetik halal.
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan Structural Equation
Modeling (SEM) dengan menggunakan aplikasi AMOS.
Hasil Penelitian Berdasarkan uji validitas, delapan variabel yang
ditentukan layak digunakan dalam penelitian ini. Dalam uji normalitas, meskipun data yang diperoleh tidak multivariate normal, dengan goodness of fit yang kurang fit, namun bisa saja hal tersebut karena jumlah data yang cukup besar (lebih dari 200), yang merupakan salah satu kelemahan dalam metode maximum likelihood. Variabel yang memiliki pengaruh terbesar baik langsung maupun tidak langsung terhadap variabel intensi dan perilaku adalah variabel Self Identity. Faktor yang signifikan dalam mempengaruhi perilaku konsumen dalam kesadaran menggunakan produk halal adalah intensi. Dari sisi demografi, pengguna kosmetik halal terbanyak pada rentang usia 18-<25 tahun, dengan pendidikan yaitu sarjana, dan mayoritas memiliki penghasilan <Rp 5 juta.