Anda di halaman 1dari 9

Nama : 1.

Amalia Nurul Fitroh (A1A020086)

2. Nadila Syiffa Maharini (A1A020089)

Tugas Kelompok Telaah Jurnal Perilaku Konsumen

Jurnal 1

Judul Analisis Perilaku Konsumen Wisatawan Era


Pandemi Covid-19 (Studi Kasus Pariwisata di Nusa
Tenggara Barat)
Jurnal Jurnal Bestari
Volume/No Volume /Nomor 01
Tahun 2020
Penulis Wiwik Suprihatin
Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
perilaku konsumen wisatawan di era pandemi
Covid-19, dengan mengambil kasus pariwisata
Nusa Tenggara Barat, sebagai salah satu dari
sepuluh destinasi wisata prioritas Indonesia.
Metode Penelitian Merujuk pada Sangadji dan Sopiah (2013)
penelitian ini menggunakan metode observasi yang
ditunjukkan dengan adanya proses pencatatan atas
pola perilaku wisatawan sebagai konsumen melalui
analisis konten (content analysis) terhadap isi atau
pesan dari suatu dokumen yang diperoleh dari
beberapa data sekunder. Dokumen-dokumen terkait
perubahan perilaku konsumen wisatawan dalam
masa pandemi Covid-19 yang terkait dengan
pernyataan, pemberitaan, hasil dari penelitian yang
tertuang dalam jurnal akan dianalisa berdasarkan
beberapa teori dan literatur yang relevan.
Hasil Penelitian Di era pandemi Covid-19 ini, faktor situasional
berpengaruh saat melakukan keputusan pembelian,
konsumen sedang dalam kondisi mengalami
kecemasan atas dampak pandemi yang mengancam
diri dan keluarga mereka. Intervensi pemerintah
untuk melindungi masyarakatnya, dengan
mengeluarkan aturan untuk melakukan pembatasan
sosial, menjadi faktor sosial yang mempengaruhi
keputusan pembelian. Pemberlakuan New Normal
mengakibatkan perilaku konsumen wisatawan
kembali mengalami perubahan. Dengan dibukanya
kembali sisi penawaran dari industri pariwisata,
konsumen wisatawan kembali merespon sebagai
kebutuhan untuk melakukan kegiatan wisata yang
diaktifkan. pelemahan kebutuhan wisatawan
disebabkan karena kekhawatiran dan kecemasan
terpapar virus yang mematikan dan belum
diketahui kapan akan berakhirnya pandemi ini.
Motivasi untuk memenuhi kepuasan masih tinggi.
Wisatawan membutuhkan jaminan kenyamanan
dalam berwisata yang ditandai terpenuhinya
protokol kebersihan, kesehatan dan keselamatan
sebagaimana kebijakan yang yang telah
dikeluarkan oleh pemerintah dalam menyikapi
pandemi Covid-19 ini. Dengan melakukan analisa
perilaku konsumen wisatawan di era pandemi
Covid-19, diperoleh hasil bahwa dengan memiliki
pemahaman dan kepekaan yang baik terhadap
motivasi konsumen wisatawan, akan memudahkan
produsen untuk mengidentifikasikan kebutuhan
wisatawan. Untuk meraih kepuasan pembeli dan
berimplikasi pada keberlangsungan usahanya,
produsen harus siap melakukan adaptasi,
mengaktifkan kebutuhan wisatawan, sehingga akan
terbentuk perilaku konsumen yang ditandai dengan
keputusan pembelian.

Jurnal 2

Judul Pengaruh Trust (Kepercayaan) dan Online


Shopping Experiences (Pengalaman Berbelanja
Online) terhadap Perilaku Konsumen dalam
Berbelanja Online: Prespektif Konsumen di
Indonesia
Jurnal Jurnal Aplikasi Manajemen (JAM)
Volume/No Vol 13 No 3
Tahun 2015
Penulis Setiawan Assegaff
Tujuan Menyelidiki bagaimana pengaruh dimensi
kepercayaan (trust) dan pengalaman berbelanja
online (online shopping experience) terhadap
perilaku konsumen dalam berbelanja secara online
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan teknik purposive
sampling untuk memilih respondennya. Teknik ini
dipilih dengan tujuan agar responden yang dipilih
sesuai dengan karateristik konsumen yang
dibutuhkan. Untuk itu ditentukan dua parameter
utama yang akan menjadi panduan dalam
menentukan calon responden. Parameter yang
pertama berkaitan dengan karateristik konsumen
yang akan dipilih yang kedua berkaitan dengan
mekanisme penyebaran kuesioner.
Hasil Penelitian Dimensi trust (kepercayaan) memiliki pengaruh
yang signifikan secara positif terhadap sikap, niat
dan perilaku konsumen dalam berbelanja secara
online. Namun penelitian ini tidak menemukan
adanya pengaruh dari dimensi perceived behavior
control (persepsi control berperilaku) konsumen
terhadap sikap, niat dan perilaku mereka dalam
melakukan transaksi belanja secara online. Pelaku
usaha dibidang penjualan barang secara online
sebaiknya dapat fokus membangun kepercayaan
(trust) kepada nasabah. Komunikasi yang aktif dan
intensif dari vendor, brand imej yang baik dari
perusahaan, dan sistem yang aman dapat menjadi
modal utama bagi pelaku usaha untuk membangun
trust (kepercayaan) dari konsumen di Indonesia.

Jurnal 3

Judul Analisis Faktor Perubahan Perilaku Konsumen E-


Commerce Pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi
pada Konsumen Shopee di Kota Sukabumi)
Analysis Of Changes in E-Commerce Consumer
Behavior During The Coronavirus Pandemic
(Study on Shopee Consumer in Sukabumi).
Jurnal International Journal Administration, Business and
Organization.
Volume/No Vol. 2 (1), 16-23
Tahun 2021
Penulis Salsa Dewi Nurfadilah
Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan
memperoleh data juga informasi tentang faktor-
faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku
konsumen Shopee pada masa pandemi Covid-19.
Metode Penelitian Objek penelitian adalah perubahan perilaku
konsumen, sementara subjek penelitiannya adalah
konsumen E-Commerce Shopee di Kota Sukabumi.
Peneliti menggunakan pendekatan deskriptif
kuantitatif. Selain itu, metode deskriptif kuantitatif
(Gursida & Harmon, 2017) digunakan untuk
mengolah data yang diperoleh dari hasil kuesioner
dan dilakukan untuk menganalisis data berupa
angka dan perhitungan dengan menggunakan
metode statistik. Adapun sasaran populasinya ialah
konsumen ECommerce dengan kriteria sebagai
berikut: Konsumen E-Commerce Shopee,
Berdomisili di sekitaran Kota Sukabumi, Umur 16-
35 tahun,Jenis Kelamin (Perempuan/Laki-Laki).
Ukuran sample yang digunakan sebanyak 105
responden dan penentuan jumlah sampel
menggunakan pendekatan internal, yaitu
mengalikan jumlah indikator dengan 5. Pada
penelitian ini operasional variabelnya terdiri dari 4
dimensi yaitu gaya hidup, pribadi, motivasi, dan
persepsi. Untuk dimensi gaya hidup terdiri dari
indikator 19 International Journal Administration,
Business and Organization (IJABO) | Vol 2 (1),
2021 pengalaman, minat, dan opini. Pada dimensi
pribadi dan persepsi hanya terdapat 1 indikator
yaitu kepribadian dan variasi produk. Sedangkan
pada dimensi motivasi terdiri dari indikator
kebutuhan dan harga. Peneliti menggunakan
kuesioner dengan media penyebarannya via Google
Form. Penelitian ini menggunakan skala Likert’s 1-
5. Sebelum kuesioner disebarluaskan peneliti
melakukan uji validitas terlebih dahulu yang
dilakukan kepada 30 orang sebagai responden awal
untuk mengetahui tingkat validitas dari setiap
pernyatakan yang telah disediakan dalam
kuesioner. Uji Validitas ini menggunakan SPSS
dengan mengkorelasikan total kuesioner dengan
total jawaban responden. Berdasarkan hasil uji
validitas dari 15 pernyataan yang telah diberikan
kepada 30 responden dan sudah di olah
menunjukkan bahwa dari semua pernyataan
memiliki nilai korelasi > 0,3 sehingga dengan ini
dinyatakan valid dan kuesioner dapat
disebarluaskan.
Hasil Penelitian sebagian besar responden yang merupakan
konsumen E-Commerce Shopee di Kota Sukabumi
adalah perempuan, peneliti berasumsi bahwa
perempuan memiliki kebiasan lebih senang
berbelanja dibandingkan dengan lakilaki. Dilihat
dari usia dan pekerjaan, dapat diketahui bahwa
sebagian besar konsumen Shopee di Kota
Sukabumi berusia 16-20 tahun dan merupakan
pelajar/mahasiswa. Hal ini menyatakan bahwa para
remaja lebih gemar berbelanja melalui Shopee,
selain karena pelajar/mahasiswa menempati posisi
tertinggi masyarakat yang mengakses internet lebih
sering, itu juga dikarenakan pada usia tersebutlah
seseorang mudah terpengaruhi oleh sesuatu hal
yang menarik. semakin tinggi minat dan opini yang
dimiliki seseorang terhadap sesuatu, maka akan
membawa sedikit banyaknya pengaruh positif gaya
hidup seseorang terhadap keputusan pembelian
yang nantinya akan membawa perubahan kepada
perilaku konsumen. Harga murah, potongan harga,
dan kelengkapan produk kebutuhan konsumen yang
E-Commerce Shopee tawarkan itu juga dapat
dijadikan motivasi responden sebagai konsumen
Shopee di Kota Sukabumi untuk membeli produk
kebutuhan melalui Shopee dimasa pandemic covid-
19 ini. Dibandingkan dengan orang dewasa, para
remaja lebih gemar berbelanja melalui Shopee,
selain karena pelajar/mahasiswa menempati posisi
tertinggi masyarakat yang mengakses internet lebih
sering, itu juga dikarenakan pada usia tersebutlah
seseorang mudah terpengaruhi oleh sesuatu hal
yang menarik dan lebih banyak berinteraksi dengan
teman-temannya sehingga peluang terpengaruhi
oleh lingkungan (sosial) menjadi lebih besar.
Secara keseluruhan dari penelitian yang dilakukan
peneliti, ternyata faktor yang mendominasi
pengaruh perubahan perilaku konsumen yaitu
Faktor Gaya Hidup, Faktor Motivasi, Faktor Sosial,
dan Faktor Pembelajaran. semakin tinggi 23
International Journal Administration, Business and
Organization (IJABO) | Vol 2 (1), 2021 motivasi
dan persepsi atau opini seorang individu terhadap
suatu produk, maka semakin tinggi pula keputusan
konsumen untuk melakukan pembelian. Peneliti
menambahkan bahwa faktor motivasi merupakan
faktor kedua yang mempengaruhi perubahan
perilaku konsumen setelah faktor gaya hidup.
Karena ketika motivasi seseorang telah
membawanya membuat keputusan konsumen untuk
melakukan pembelian, maka perilaku konsumen
pun dapat berubah seiring berjalannya waktu
dengan didukung oleh faktor lainnya yaitu, faktor
sosial dan pembelajaran/pengalaman.
Jurnal 4

Judul Penggunaan Augmented Reality dan Perilaku


Konsumen dalam Berbelanja Kosmetik Selama
Pandemi Covid-19
Jurnal JURNAL SAINS DAN SENI ITS
Volume/No Vol. 10, No. 1
Tahun 2021
Penulis Farhah Izzah Dinillah, Janti Gunawan, Puti
Sinansari
Tujuan Mengetahui bagaimana perilaku konsumen dalam
menggunakan Augmented Reality dalam bidang
kosmetik saat pandemi covid-19 serta bagaimana
perilaku konsumen dalam berbelanja kosmetik saat
pandemi covid-19 di Indonesia.
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan model penelitian
deskriptif, dimana salah satu tujuan penelitian
adalah untuk mendeskripsikan karakteristik
pengguna kosmetik dan teknologi AR (Augmented
Reality) pada e-commerce saat pandemi Covid-19
di Indonesia. Penelitian ini dilakukan menggunakan
survey dengan multiple cross-sectional design yang
berarti menggunakan dua atau lebih kelompok
sampel responden dari populasi dan pengambilan
sampel dilakukan hanya satu kali [10]. Jenis data
yang digunakan adalah jenis data primer. Data
primer ini terdiri atas karakteristik demografi, dan
perilaku konsumen yang didapatkan dengan cara
menyebarkan kuesioner penelitian yang berisi
pertanyaan yang dibutuhkan. Data primer
diperlukan untuk mengetahui karakteristik
pengguna kosmetik dan fitur Augmented Reality
pada e-commerce saat pandemi [10]. Responden
akan melakukan pengisian sendiri pada kuesioner
(self-aministered questionnaire). Teknik sampling
yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik
non probability sampling, di mana teknik yang
tidak harus menjalankan proses seleksi peluang
untuk setiap anggota populasi yang dipilih menjadi
sampel. Penelitian ini menggunakan tiga alat
analisis yaitu analisis demografi, analisis usage dan
analisis crosstab.
Hasil Penelitian Responden dalam penelitian ini didominasi dengan
usia 18-23 tahun dan 24 – 30 tahun dimana rentang
umur tersebut merupakan generasi milenial atau
generasi Z dengan pemahaman yang baik terhadap
teknologi. Mayoritas pengguna fitur AR
(Augmented Reality) pada Shopee berprofesi
sebagai Pelajar/ Mahasiswa dengan aktivitas kerja
sebagian besar online, sebagian besar pengguna
fitur juga berprofesi sebagai PNS/ Karyawan
Swasta yang bekerja secara online dan offline
karena mereka tetap membutuhkan kosmetik untuk
menunjang tampilan yang menarik saat bekerja dan
bertemu banyak orang. Sebagian besar responden
berprofesi sebagai Pelajar/ Mahasiswa dan PNS/
Pegawai di mana profesi ini memiliki mobilitas
yang tinggi dibandingkan profesi lainnya sehingga
keinginan untuk tampil menggunakan kosmetik
baik secara offline maupun online saat pandemi
cukup besar. Namun, dilain sisi jika dihubungkan
dengan persebaran usia responden tercermin bahwa
pengguna fitur memiliki daya tarik yang masih
cukup rendah karena pengguna fitur paling banyak
mengalami kenaikan pengguna ketika sebuah brand
penyedia fitur mencoba kosmetik online dengan
AR (Augmented Reality) memberikan diskon. Hasil
penelitian juga menunjukkan daya beli terhadap
kosmetik saat pandemi ada dikisaran sedang yaitu
pada angka Rp 100.001-Rp 350.000 hal ini
menandakan bahwa meskipun pandemi
berlangsung masyarakat masih tetap memiliki
anggaran tersendiri yang cukup besar untuk
kebutuhan kosmetik bulanan, sehingga dengan
karakteristik yang didapat dari penelitian harapan
kedepannya perusahaan dapat melakukan
pengembangan penggunaan teknologi AR
(Augmented Reality) dan memahami karakter calon
konsumen mereka agar strategi perusahaan dapat
berjalan sesuai rencana.

Jurnal 5

Judul Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku

Pembelian: Minat Konsumen, Harga Dan Kualitas


Produk (Literature Review Msdm)

Jurnal Jurnal Ilmu Manajemen Terapan (JIMT)


Volume/No Vol 3 Issue5
Tahun 2022
Penulis Nazwa Shyreen A
Tujuan untuk membuat hipotesis tentang pengaruh antar
variabel yang akan digunakan dalam penelitian

selanjutnya.

Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian


kualitatif dan studi kajian pustaka yang membantu
untuk memperoleh berbagai deskripsi dari faktor-
faktor yang mempengaruhi hasil dari variabel yang
diteliti. Langkah penelitian ini adalah
mengumpulkan informasi dari literatur artikel
jurnal online dari Google Scholar. Pada penelitian
kualitatif, kajian pustaka digunakan secara
konsisten dengan asumsi-asumsi metodologis.

Hasil Penelitian Minat konsumen sangat berpengaruh terhadap


Perilaku pembelian konsumen, faktor -faktor utama
yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen
adalah faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor
personal dan faktor psikologi. Harga
mempengaruhi Perilaku pembelian, membentuk
keyakinan konsumen akan harga yang ditawarkan
adalah penting korelasi dengan ukuran standar
cenderung lebih tinggi dibandingkan ketika diukur
pada basis pemilihan keyakinan secara intuitif
meskipun keyakinan paling penting digunakan.
Maka harga mempengaruhi secara sginifikan
terhadap perilaku konsumen. Kualitas produk
adalah pemahaman bahwa suatu produk yang
ditawarkan oleh penjual memiliki nilai jual yang
lebih tinggi dibandingkan produk pesaing. Kualitas
produk adalah kondisi dinamis yang terkait dengan
memenuhi atau melampaui harapan untuk barang,
jasa, orang, produk, dan lingkungan. Oleh karena
itu, kualitas produk memiliki pengaruh yang besar
terhadap perilaku pembelian konsumen.

Jurnal 6
Judul Perilaku Konsumen Terhadap Kesadaran
Menggunakan Produk

Kosmetik Halal

Jurnal JurnalBisnis dan Akuntansi


Volume/No Vol 22 No.1
Tahun 2020
Penulis Inggritia Safitri M dan Sevie

Tujuan menguji faktor religious beliefs, self identitiy,


media exposure, kendali perilaku, norma subjektif,
dan sikap terhadap perilaku melalui intensi untuk
konsumsi kosmetik halal.

Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan Structural Equation


Modeling (SEM) dengan menggunakan aplikasi
AMOS.

Hasil Penelitian Berdasarkan uji validitas, delapan variabel yang


ditentukan layak digunakan dalam penelitian ini.
Dalam uji normalitas, meskipun data yang
diperoleh tidak multivariate normal, dengan
goodness of fit yang kurang fit, namun bisa saja hal
tersebut karena jumlah data yang cukup besar
(lebih dari 200), yang merupakan salah satu
kelemahan dalam metode maximum likelihood.
Variabel yang memiliki pengaruh terbesar baik
langsung maupun tidak langsung terhadap variabel
intensi dan perilaku adalah variabel Self Identity.
Faktor yang signifikan dalam mempengaruhi
perilaku konsumen dalam kesadaran menggunakan
produk halal adalah intensi. Dari sisi demografi,
pengguna kosmetik halal terbanyak pada rentang
usia 18-<25 tahun, dengan pendidikan yaitu
sarjana, dan mayoritas memiliki penghasilan <Rp
5 juta.

Anda mungkin juga menyukai