KANTOR
Disusun Oleh :
SMKN 8 MAKASSAR
2022
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Prosedur penggunaan alat komunikasi kantor" dengan
tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Otomatisasi Tata Kelola Saran dan Prasarana.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pak Obet Dandan selaku guru Mata Pelajaran Otomatisasi
Tata Kelola Sarana dan Prasarana.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................... 1
1.4 Metode Penulisan........................................................................ 1
BAB II KANTOR DAN MANAJEMEN PERKANTORAN.......................... 2
2.1 Arti Komunikasi………………………………………………. 2
2.2 Unsur-unsur Komunikasi............................................................ 2
2.3 Proses Komunikasi..................................................................... 3
2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Komunikasi............. 4
2.5 Hambatan-hambatan dalam Proses Komunikasi.......................... 4
2.6 Komunikasi Administrasi............................................................ 5
2.7 Komunikasi Kantor..................................................................... 6
BAB III PENUTUP........................................................................................... 8
3.1 Kesimpulan…………………………………………………….. 8
3.2 Saran…………………………………………………………… 8
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Metode penulisan yang kami gunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode studi pustaka
dengan sumber berbagai buku dan berbagai referensi dari internet.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Pesan bersifat abstrak. Pesan dapat bersifat konkret maka dapat berupa suara, mimik, gerak-gerik,
bahasa lisan, dan bahasa tulisan.
Pesan bersifat verbal (verbal communication) : (1) oral (komunikasi yang dijalin secara lisan); (2)
written (komunikasi yang dijalin secara tulisan).
Pesan bersifat non verbal (non verbal communication): (1) gestural communication (menggunakan
sandi-sandi)
d. Saluran komunikasi & media komunikasi
Saluran komunikasi merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada
penerima.
Terdapat dua cara : (1) non mediated communication (face to face), secara langsung; (2) dengan
media.
e. Efek komunikasi
Efek komunikasi diartikan sebagai pengaruh yang ditimbulkan pesan komunikator dalam diri
komunikannya. Terdapat tiga tataran pengaruh dalam diri komunikan : (1) kognitif (seseorang
menjadi tahu sesuatu); (2) afektif (sikap seseorang terbentuk) dan (3) konatif (tingkah laku, hal yang
membuat seseorang bertindak melakukan sesuatu).
f. Umpan balik
Umpan balik dapat dimaknai sebagai jawaban komunikan atas pesan komunikator yang disampaikan
kepadanya. Pada komunikasi yang dinamis, komunikator dan komunikan terus-menerus saling
bertukar peran.
3
f. Penyandian balik, tahap ini terjadi pada diri komunikan sejak lambang komunikasi diterima
melalui peralatan yang berfungsi sebagai receiver hingga akal budinya berhasil menguraikannya
(decoding).
g. Penginterpretaian, tahap ini terjadi pada komunikan, sejak lambang komuikasi berhasil
diurai dalam bentuk pesan.
Model Proses komunikasi Antar Pribadi yang paling sederhana, adalah sebagai berikut:
Model ini menunjukkan 3 (tiga) unsur esensi komunikasi. Bila salah satu unsur hilang, komunikasi
tidak dapat berlangsung. Sebagai contoh, seseorang dapat mengirimkan berita, tetapi tidak ada yang
menerima atau mendengar, komunikasi tidak akan terjadi.
Model komunikasi yang lebih terperinci, dengan unsur-unsur penting yang terlibat dalam
komunikasi, dapat digambarkan sebagai berikut:
4
Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima
/mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih
lanjut.
Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa
adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.
c. Hambatan Fisik
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan
lain lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan sebagainya.
d. Hambatan Semantik.
Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yang
berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima
e. Hambatan Psikologis
Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai-
nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.
Matrik tujuan dan kesulitan dalam proses komunikasi.
Kesulitan
5
a. Menurut Charles E.Redfield: Tata hubungan dapat dipandang sebaik-baiknya sebagai suatu
bentuk komunikasi sosial atau antarmanusia dimana terdapat 5 (lima) unsur ini: seorang pemberi
warta(seorang pembicara, pengirim, penyiar) yang menyampailan (berkata, mengirim, menyiarkan)
warta kepada seseorang.
Penerima warta(pihak dikirimi, penjawab atau hadirin)untuk mempengaruhi perilaku si penerima itu
sebagaimana tampak dalam tanggapannya (jawaban, reaksi).
b. Menurut William G.Scott: Tata hubungan adalah suatu proses yang mencakup
penyampaian dan penyalinan yang cermat dari ide-ide dengan maksud untuk menimbulkan
tindakan-tindakan yang akan mencapai tujuan organisasi secara efektif. (The Liang Gie:2006)
Jadi tata hubungan pada pokoknya adalah suatu rangkaian kegiatan yang menyampaiakan warta dari
seseorang kepada orang lain dalam rangka usaha kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Tetapi,
dalam suatu organisasi atau kantor yang sudah besar, proses komunikasi administrasinya tidaklah
sedemikian sederhana. Masih banyak unsur-unsur lainnya yang masuk ke dalam proses itu seperti
berbagai alat yang dipakaianya atau tatacara penyampaian wartanya. Sebuah bagan yang terperinci
mengenai komunikasi telah disusun oleh Cloude E.Shannon dan Warren dalam Buku mereka The
Mathematical Theory of Communication sebagai berikut:
tata hubungan itu meliputi (1) sumber warta, (2) warta itu sendiri, (3) alat pengirim warta, (4)
isyarat yang dikeluarkan oleh alat pengirim itu, (5) sumber gangguan, (6) isyarat yang diterima, (7)
alat penerima yang menyajikan, (8) wartanya dan (9) pihak yang dituju.
Komunikasi administrasi adalah bentuk komunikasi yang disampaiakan dengan mempergunakan
bahasa administrasi. Agar proses komunikasi berjalan/terlaksana dengan efisien, maka harus
diperhatikan bahwa materi komunikasi tersebut hendaknya memenuhi empat macam persyaratan,
yaitu:
Singkat
Jelas
Lengkap
Tepat
6
Ini meliputu surat yang dikirim melalui pos oleh petugas penghantar sendiri, telegram, dan warkat
tertulis lainnya.
b. Sistem Komunikasi Lisan (Oral Communication)
Ini meliputi telepon untuk hubungan ke luar maupun kantor sendiri, radio atau hanya corong suara.
c. Sistem Mekanis (Mechanical System)
Ini meliputi pipa udara, teleks, televisi, dll.
d. Sistem Panggilan Petugas (Staff Location System)
Sistem Komunikasi ini dipakai untuk mencari, menemukan dan memanggil seorang petugas dalam
suatu lingkungan bangunan atau badan usaha yang luas seperti misalnya manajer produksi di
beberapa pabrik atau dokter di rumah sakit. Sarananya meliputi radio, pengeras suara, bunyi bel
atau tanda lampu.
2.7.3 Cara dan Alat yang Digunakan untuk Mengadakan Hubungan di Suatu Kantor
Suatu kantor yang baik dalam menyampaiakan warta akan mempergunakan segala macam
saluran. Pertama-tama saluran perintah dan tanggungjawab yang resmi. Tetapi, di samping itu juga
tidak mengabaikan saluran hubungan informal diantara para anggotanya. Selanjutnya segala cara
dan alat untuk mengadakan hubungan akan dipergunakan agar warta yang dikehendaki dapat
mencapai tujuannya secara efektif.
Cara dan alat yang dapat dipergunakan untuk mengadakan hubungan dalam suatu
kantor/organisasi adalah:
Wawancara khusus
Rapat kerja, konferensi, atau pertemuan segenap anggota organisasi.
Pembicaraan telepon
Penerbitan
Surat edaran
Papan pengumuman
Plakat
Laporan tahunan
Surat yang dikirimkan langsung kepada pegawai
Film, Slides, dll
2.7.4 Bentuk-bentuk Komunikasi Kantor
Sebagian kegiatan kantor usaha dalam suatu organisasi terdiri dari mengadakan hubungan-
hubungan di dalam lingkungan sendiri maupun dengan pihak luar.
a. Komunikasi Internal
Komunikasi internal yaitu komunikasi yang berlangsung dalam ruang lingkup organisasi atau
perusahaan yang terjadi antara anggota organisasi atau perusahaan tersebut saja.
Komunikasi Internal dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
Komunikasi Vertikal (tegak): ini adalah proses menyam-paikan suatu warta dari pihak
pimpinan kepada para pegawai (vertikal kebawah) maupun dari pihak bawahan kepada pimpinan
(vertikal ke atas).
Contoh: perintah, petunjuk, laporan, saran, masukan, instruksi,dll.
Komunikasi horisontal (datar): ini adalah hubungan di antara para pejabat atau satuan
pada tingkat jenjang organisasi yang kurang lebih sederajat.
Contoh:informasi umum, minta persetujuan,dll
Komunikasi diagonal: Komunikasi yang terjadi di ruang lingkup organisasi diantara
orang-orang yang memiliki kedudukan tidak sama pada posisi tidak jalur vertikal.
Contoh:Komunikasi antara seksi/bagian dengan pegawai seksi/bagian lain.
b. Komunikasi Eksternal
Komunikasi eksternal yaitu komunikasi yang berlangsung antara organisasi atau perusahaan dengan
pihak masyarakat yang berada di luar kantor/perusahaan tersebut.
Komunikasi dengan pihak luar misalnya: bakti sosial, konferensi pers, siaran radio, siaran televisi, dll.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1.1 Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu
pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.
3.1.2 David K. Berlo membuat formula komunikasi yang dikenal dengan ”SMCR”, yaitu :
Source (pengirim), Message (pesan), Channel (saluran-media) dan Receiver (penerima).
3.1.3 Proses komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi
secara berurutan (ada tahapan atau sekuensi) serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu
tertentu dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media.
3.1.4 Banyak hal yang mempengaruhi komunikasi, diantaranya adalah latar belakang
budaya, pendidikan, situasi, harapan, ikatan dengan kelompok atau group, dll.
3.1.5 Hambatan dalam komunikasi diantaranya adalah hambatan semantik, hambatan
dalam proses penyampaian, hambatan fisik, hambatan dalam penyandian, dan hambatan psikologis.
3.1.6 Tata hubungan pada pokoknya adalah suatu rangkaian kegiatan yang
menyampaiakan warta dari seseorang kepada orang lain dalam rangka usaha kerjasama untuk
mencapai tujuan tertentu.
3.1.7 Komunikasi perkantoran merupakan pelaksanaan tata hubungan atau komunikasi
administrasi dalam bidang usaha pada suatu kantor.
3.1.8 Bentuk Komunikasi kantor dapat berupa komunikasi internal dan komunikasi
eksternal.
3.2 Saran
3.2.1 Suatu kantor hendaknya mengetahui hambatan-hambatan apa yang terjadi dalam
proses komunikasi kantor tersebut dan bagaimana cara mengatasi hambatan tersebut agar
komunikasi berjalan efektif.
3.2.2 Suatu perusahaan/organisasi hendaknya menggunakan alat-alat komunikasi yang
memadai agar penyampaian warta sesuai dengan tujuan yang diharapkan.