Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PROSEDUR PENGGUNAAN ALAT KOMUNIKASI

KANTOR

Disusun Oleh :

Nama : Putri Dzakiyyah Nabilah M.


Jurusan : Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran
Kelas: XI

SMKN 8 MAKASSAR

2022

Alamat : Jl. Woter Monginsidi No. 17


KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Prosedur penggunaan alat komunikasi kantor" dengan
tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Otomatisasi Tata Kelola Saran dan Prasarana.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pak Obet Dandan selaku guru Mata Pelajaran Otomatisasi
Tata Kelola Sarana dan Prasarana.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, Februari 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................... 1
1.4 Metode Penulisan........................................................................ 1
BAB II KANTOR DAN MANAJEMEN PERKANTORAN.......................... 2
2.1 Arti Komunikasi………………………………………………. 2
2.2 Unsur-unsur Komunikasi............................................................ 2
2.3 Proses Komunikasi..................................................................... 3
2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Komunikasi............. 4
2.5 Hambatan-hambatan dalam Proses Komunikasi.......................... 4
2.6 Komunikasi Administrasi............................................................ 5
2.7 Komunikasi Kantor..................................................................... 6
BAB III PENUTUP........................................................................................... 8
3.1 Kesimpulan…………………………………………………….. 8
3.2 Saran…………………………………………………………… 8

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Komunikasi merupakan salah satu unsur administrasi yang penting. Tanpa adanya suatu komunikasi
yang baik, suatu organisasi tidak mungkin akan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam suatu kantor, komunikasi merupakan hal yang penting yang harus diperhatikan untuk
mencapai tujuan kantor tersebut. Komunikasi mempunyai berbagai unsur karena komunikasi
merupakan suatu proses sehingga melibatkan berbagai unsur di dalamnya.
Dalam proses komunikasi ada berbagai hambatan, dan sebagai instansi/lembaga hendaknya harus
tahu bagaimana mengatasi hambatan-hambatan yang ada dalam proses komunikasi tersebut
sehingga komunikasi dapat berjalan secara efektif.
Komunikasi dalam suatu instansi.lembaga lazim disebut dengan komunikasi administrasi, sedangkan
pelaksanaannya dalam suatu kantor disebut komunikasi kantor.
Karena pentingnya komunikasi dalam suatu kantor, maka kami akan membehas mengenai
komunikasi dan komunikasi kantor dalam makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang yang sudah kami tuliskan si atas, kami dapat membuat rumusan masalah sebagai
berikut:
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan komunikasi?
1.2.2 Apa saja yang disebut sebagai unsur komunikasi?
1.2.3 Bagaimana proses terjadinya komunikasi?
1.2.4 Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya komunikasi?
1.2.5 Hambatan-hambatan apa saja yang menghambat proses komunikasi?
1.2.6 Apa yang dimaksud dengan komunikasi administrasi?
1.2.7 Apa yang dimaksud dengan komunikasi kantor?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penulisan makalah ini adalah
1.3.1 Untuk mengetahui arti komunikasi
1.3.2 Untuk mengetahui tentang unsur-unsur komunikasi
1.3.3 Untuk mengetahui proses terjasinya komunikasi
1.3.4 Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses
komunikasi.
1.3.5 Untuk mengetahui hambatan-hambatan dalam proses komunikasi
1.3.6 Untuk mengetahui tentang komunikasi administrasi
1.3.7 Untuk mengetahui tentang komunikasi kantor

1.4 Metode Penulisan

Metode penulisan yang kami gunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode studi pustaka
dengan sumber berbagai buku dan berbagai referensi dari internet.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Arti Komunikasi


Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”), secara etimologis atau menurut
asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata
communis. Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu
suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna.
Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh
seseorang kepada orang lain. Berikut ini adalah pengertian komunikasi menurut beberapa ahli:
a.         Menurut Ruben dan Steward (1998:16) mengenai komunikasi manusia yaitu: Human
communication is the process through which individuals –in relationships, group, organizations and
societies—respond to and create messages to adapt to the environment and one another (Bahwa
komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan,
kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi
dengan lingkungan satu sama lain).
b.         Pengertian Komunikasi menurut T.Hani Handoko (2003) adalah proses pemindahan
pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain. Perpindahan
pengertian tersebut melibatkan lebih dari sekedar kata-kata yang digunakan dalam percakapan,
tetapi juga ekspresi wajah, intonasi, titik putus vokal, dsb. Dan perpindahan yang efektif
memerlukan tidak hanya transmisi data, tetapi bahwa seseorang mengirimkan berita dan
menerimanya sangat tergantung pada keterampilan-keterampilan tertentu (membaca, menulis,
mendengar, berbicara, dll) untuk membuat sukses pertukaran informasi.
c.         Komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yang mengandung arti/makna yang
perlu dipahami bersama oleh pihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi (Astrid).
d.        Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau informasi
tentang pikiran atau perasaan (Roben.J.G).
e.         Komunikasi adalah sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari satu orang ke
orang lain (Davis, 1981).
f.          Komunikasi adalah berusaha untuk mengadakan persamaan dengan orang lain
(Schram,W)

2.2 Unsur-unsur Komunikasi


Komunikasi telah didefinisikan sebagai usaha penyampaian pesan antar manusia, sehingga untuk
terjadinya proses komunikasi minimal terdiri dari 3 unsur yaitu : pengirim pesan (komunikator),
penerima pesan (komunikan) dan pesan itu sendiri. Awal tahun 1960-an, David K. Berlo membuat
formula komunikasi yang lebih sederhana yang dikenal dengan ”SMCR”, yaitu : Source (pengirim),
Message (pesan), Channel (saluran-media) dan Receiver (penerima).
a.    Komunikator
Pengirim pesan (komunikator) adalah manusia berakal budi yang berinisiatif menyampaikan pesan
untuk mewujudkan motif komunikasinya.
Komunikator dapat dilihat dari jumlahnya terdiri dari (a) satu orang; (b) banyak orang dalam
pengertian lebih dari satu orang; (c) massa.
b.    Komunikan
Komunikan (penerima pesan) adalah manusia yang berakal budi, kepada siapa pesan komunikator
ditujukan.
Peran antara komunikator dan komunikan bersifat dinamis, saling bergantian. Dilihat dari jumlah
komunikator dan komunikan, maka proses komunikasi dapat terjadi 9 kemungkinan.
c.    Pesan

2
Pesan bersifat abstrak. Pesan dapat bersifat konkret maka dapat berupa suara, mimik, gerak-gerik,
bahasa lisan, dan bahasa tulisan.
Pesan bersifat verbal (verbal communication) : (1) oral (komunikasi yang dijalin secara lisan); (2)
written (komunikasi yang dijalin secara tulisan).
Pesan bersifat non verbal (non verbal communication): (1) gestural communication (menggunakan
sandi-sandi)
d.    Saluran komunikasi & media komunikasi
Saluran komunikasi merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada
penerima.
Terdapat dua cara : (1) non mediated communication (face to face), secara langsung; (2) dengan
media.
e.         Efek komunikasi
Efek komunikasi diartikan sebagai pengaruh yang ditimbulkan pesan komunikator dalam diri
komunikannya. Terdapat tiga tataran pengaruh dalam diri komunikan : (1) kognitif (seseorang
menjadi tahu sesuatu); (2) afektif (sikap seseorang terbentuk) dan (3) konatif (tingkah laku, hal yang
membuat seseorang bertindak melakukan sesuatu).
f.          Umpan balik
Umpan balik dapat dimaknai sebagai jawaban komunikan atas pesan komunikator yang disampaikan
kepadanya. Pada komunikasi yang dinamis, komunikator dan komunikan terus-menerus saling
bertukar peran.

2.3 Proses Komunikasi


Proses komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan
(ada tahapan atau sekuensi) serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu dengan
menggunakan lambang (symbol) sebagai media.
Lambang dalam pengertian komunikasi adalah :
a.       Bahasa, baik yang bersifat lisan maupun tulisan dan yang dipahami oleh pihak-pihak yang
berkomunikasi
b.      Isyarat, misalnya dengan menggerakkan suatu bagian badan seperti
c.       kerlingan mata, menganggukkan kepala, tersenyum.
d.      Tanda, misalnya dalam peraturan lalu lintas
e.       Gambar, misalnya peta, grafik
Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada penyampaian pesan
untuk mewujudkan motif komunikasi. Tahapan proses komunikasi adalah sebagai berikut :
a.       Penginterpretasian, yang diinterpretasikan adalah motif komunikasi, terjadi dalam diri
komunikator. Artinya, proses komunikasi tahap 1 bermula sejak motif komunikasi muncul hingga
akal budi komunikator berhasil menginterpretasikan apa yang ia pikir dan rasakan ke dalam pesan –
masih abstrak. Proses penerjemahan motif komunikasi ke dalam pesan disebut interpreting.
b.      Penyandian, tahap ini masih ada dalam komunikator dari pesan yang bersifat abstrak
berhasil diwujudkan akal budi manusia ke dalam lambang komunikasi. Tahap ini disebut encoding,
akal budi manusia berfungsi sebagai encorder, alat penyandi : merubah pesan abstrak menjadi
konkret.
c.       Pengiriman, proses ini terjadi ketika komunikator melakukan tindakan komunikasi,
mengirim lambang komunikasi dengan peralatan jasmaniah yang disebut transmitter, alat pengirim
pesan.
d.      Perjalanan, terjadi antara komunikator dan komunikan, sejak pesan dikirim hingga pesan
diterima oleh komunikan.
e.       Penerimaan, tahapan ini ditandai dengan diterimanya lambang komunikasi melalui
peralatan jasmaniah komunikan.

3
f.       Penyandian balik, tahap ini terjadi pada diri komunikan sejak lambang komunikasi diterima
melalui peralatan yang berfungsi sebagai receiver hingga akal budinya berhasil menguraikannya
(decoding).
g.      Penginterpretaian, tahap ini terjadi pada komunikan, sejak lambang komuikasi berhasil
diurai dalam bentuk pesan.
Model Proses komunikasi Antar Pribadi yang paling sederhana, adalah sebagai berikut:

Model ini menunjukkan 3 (tiga) unsur esensi komunikasi. Bila salah satu unsur hilang, komunikasi
tidak dapat berlangsung. Sebagai contoh, seseorang dapat mengirimkan berita, tetapi tidak ada yang
menerima atau mendengar, komunikasi tidak akan terjadi.
Model komunikasi yang lebih terperinci, dengan unsur-unsur penting yang terlibat dalam
komunikasi, dapat digambarkan sebagai berikut:

2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi


Banyak hal yang dapat mempengaruhi komunikasi diantaranya :
a.    Latar belakang budaya
Interpretasi suatu pesan akan terbentuk dari pola pikir seseorang melalui kebiasaannya, sehingga
semakin sama latar belakang budaya antara komunikator dengan komunikan maka komunikasi
semakin efektif.
b.    Ikatan dengan kelompok atau grup
Nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok sangat mempengaruhi cara mengamati pesan.
c.    Harapan
Harapan mempengaruhi penerimaan pesan sehingga dapat menerima pesan sesuai dengan yang
diharapkan.
d.    Pendidikan
Semakin tinggi pendidikan akan semakin kompleks sudut pandang dalam menyikapi isi pesan yang
disampaikan.
e.    Situasi
Perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan/ situasi. Faktor situasi ini adalah : (1) faktor ekologis
(iklim atau kondisi alam); (2) faktor rancangan dan arsitektural (penaataan ruang); (3) faktor
temporal, misal keadaan emosi ; (4) suasana perilaku, misal cara berpakaian dan cara berbicara; (5)
teknologi; (6) faktor sosial, mencakup sistem peran, struktur sosial dan karakteristik sosial individu;
(7) lingkungan psikososial yaitu persepsi seseorang terhadap lingkungannya;(8) stimuli yang
mendorong dan memperteguh perilaku.

2.5 Hambatan dalam Komunikasi


Banyak hambatan yang menyebabkan terganggunya proses komunikasi. Hambatan-hambatan
tersebut berasal dari berbagai hal, diantaranya adalah
a.   Hambatan dari Proses Komunikasi
Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau
pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional.
b.   Hambatan dalam penyandian/simbol
Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih
dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang
dipergunakan terlalu sulit.
         Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi,
misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.
         Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si
penerima

4
         Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima
/mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih
lanjut.
         Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa
adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.
c.       Hambatan Fisik
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan
lain lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan sebagainya.
d.      Hambatan Semantik.
Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yang
berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima
e.       Hambatan Psikologis
Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai-
nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.
Matrik tujuan dan kesulitan dalam proses komunikasi. 
Kesulitan

MENDENGAR Penerima  pesan sulit memusatkan perhatian baik pada


kata yang tertulis maupun terucap untuk waktu yang lama
Penerima pesan  kurang memiliki perhatian pada apa
yang bagi mereka tampak kurang penting
MEMAHAMI Penerima pesan memiliki asumsi berdasarkan
pengalaman masa lalunya
Penerima pesan sering tidak memahami jenis bahasa yang
dipakai pembicara
Penerima pesan lebih mudah salah mengerti saat mereka
mendengar tanpa melihat
Penerima pesan sering sudah menarik kesimpulan
padahal kita belum selesai bicara.
MENYETUJUI Penerima pesan sering merasa curiga terhadap orang lain
yang sedang sedang membujuk mereka
Penerima pesan tidak suka jika dibuktikan bersalah
BERTINDAK Tidak mudah bagi banyak orang untuk mengubah
kebiasaan mereka
Penerima pesan merasa takut akan akibat dari
pengambilan tindakan yang keliru
Banyak orang tidak suka mengambil keputusan
UMPAN BALIK Beberapa orang sering dengan sengaja menyembunyikan
reaksi dan apa yang sesungguhnya mereka pikirkan
Penampilan dapat bersifat memperdaya –anggukan
kepala, mungkin tidak selalu tanda setuju dan mengerti,
karena bisa digunakan untuk menutupi ketidak tahuan
atau keragu-raguan.

2.6 Komunikasi Administrasi


Segenap hubungan dalam organisasi yang berwujud penyampaian ide-ide dari satu pihak telah lazim
disebut administrative communication yang dalam bahasa Indonesia dapat dinyatakan dengan istilah
tatahubungan. Untuk memperjelas istilah tata hubungan atau komunikasi administrasi ini dapatlah
dirumuskan dari pengertian berikut:

5
a.       Menurut Charles E.Redfield: Tata hubungan dapat dipandang sebaik-baiknya sebagai suatu
bentuk komunikasi sosial atau antarmanusia dimana terdapat 5 (lima) unsur ini: seorang pemberi
warta(seorang pembicara, pengirim, penyiar) yang menyampailan (berkata, mengirim, menyiarkan)
warta kepada seseorang.
Penerima warta(pihak dikirimi, penjawab atau hadirin)untuk mempengaruhi perilaku si penerima itu
sebagaimana tampak dalam tanggapannya (jawaban, reaksi).
b.      Menurut William G.Scott: Tata hubungan adalah suatu proses yang mencakup
penyampaian dan penyalinan yang cermat dari ide-ide dengan maksud untuk menimbulkan
tindakan-tindakan yang akan mencapai tujuan organisasi secara efektif. (The Liang Gie:2006)
Jadi tata hubungan pada pokoknya adalah suatu rangkaian kegiatan yang menyampaiakan warta dari
seseorang kepada orang lain dalam rangka usaha kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Tetapi,
dalam suatu organisasi atau kantor yang sudah besar, proses komunikasi administrasinya tidaklah
sedemikian sederhana. Masih banyak unsur-unsur lainnya yang masuk ke dalam proses itu seperti
berbagai alat yang dipakaianya atau tatacara penyampaian wartanya. Sebuah bagan yang terperinci
mengenai komunikasi telah disusun oleh Cloude E.Shannon dan Warren dalam Buku mereka The
Mathematical Theory of Communication sebagai berikut:

tata hubungan itu meliputi (1) sumber warta, (2) warta itu sendiri, (3) alat pengirim warta, (4)
isyarat yang dikeluarkan oleh alat pengirim itu, (5) sumber gangguan, (6) isyarat yang diterima, (7)
alat penerima yang menyajikan, (8) wartanya dan (9) pihak yang dituju.
Komunikasi administrasi adalah bentuk komunikasi yang disampaiakan dengan mempergunakan
bahasa administrasi. Agar proses komunikasi berjalan/terlaksana dengan efisien, maka harus
diperhatikan bahwa materi komunikasi tersebut hendaknya memenuhi empat macam persyaratan,
yaitu:
           Singkat
           Jelas
           Lengkap
           Tepat

2.7 Komunikasi Kantor


2.7.1 Pengertian Komunikasi Kantor
Komunikasi perkantoran merupakan pelaksanaan tata hubungan atau komunikasi administrasi
dalam bidang usaha pada suatu kantor.
Geoffrey Mills dan Oliver Standingford menyatakan bahwa komunikasi adalah salah satu dari fungsi-
fungsi pokok kantor dan suatu proses yang penting bagi semua bentuk perusahaan. Komunikasi
adalah proses menyampaikan informasi dari satu orang kepada orang lain melalui pos, dengan
telepon, teleks, pelayanan pesuruh, atau sarana-sarana lain. Istilah komunikasi harus ditafsirkan
secara luas dan tidak dianggap hanya meliputi hal-hal yang demikian jelas seperti surat-surat dan
hubungan-hubungan telepon kepada dan dari orang-orang di luar perusahaan; ini meliputi juga
penyampaian memo-memo, laporan-laporan, perintah-perintah, faktur-faktur, pesanan-pesanan,
perkiraan-perkuraan bahkan contoh-contoh. Sebagian besar komunikasi perusahaan diterima atau
dimulai oleh kantor dalam pelaksanaan pekerjaannya. Oleh karena itu, manajer perkantoran harus
mempunyai tanggungjawab untuk memelihara suatu pelayanan komunikasi sebagai suatu bagian
dari organisasi perkantoran.
2.7.2 Jenis-jenis Komunikasi Kantor
Komunikasi perkantoran dewasa ini tidak hanya satu macam seperti zaman kuno yang hanya
memekai tulisan yang dibawa oleh seorang penghantar. Kini telah dikembangkan mcam-macam
sistem koomunikasi dengan peralatan yang rumit. Suatu pembagian jenis-jenis komunikasi
perkantoran yang sistematis diberikan oleh J.C.Denyer (Office Management, 1975) yang
membedakannya dalam:
a.       Sistem Komunikasi Tulisan (Written Communication)

6
Ini meliputu surat yang dikirim melalui pos oleh petugas penghantar sendiri, telegram, dan warkat
tertulis lainnya.
b.      Sistem Komunikasi Lisan (Oral Communication)
Ini meliputi telepon untuk hubungan ke luar maupun kantor sendiri, radio atau hanya corong suara.
c.       Sistem Mekanis (Mechanical System)
Ini meliputi pipa udara, teleks, televisi, dll.
d.      Sistem Panggilan Petugas (Staff Location System)
Sistem Komunikasi ini dipakai untuk mencari, menemukan dan memanggil seorang petugas dalam
suatu lingkungan bangunan atau badan usaha yang luas seperti misalnya manajer produksi di
beberapa pabrik atau dokter di rumah sakit. Sarananya meliputi radio, pengeras suara, bunyi bel
atau tanda lampu.

2.7.3 Cara dan Alat yang Digunakan untuk Mengadakan Hubungan di Suatu Kantor
Suatu kantor yang baik dalam menyampaiakan warta akan mempergunakan segala macam
saluran. Pertama-tama saluran perintah dan tanggungjawab yang resmi. Tetapi, di samping itu juga
tidak mengabaikan saluran hubungan informal diantara para anggotanya. Selanjutnya segala cara
dan alat untuk mengadakan hubungan akan dipergunakan agar warta yang dikehendaki dapat
mencapai tujuannya secara efektif.
Cara dan alat yang dapat dipergunakan untuk mengadakan hubungan dalam suatu
kantor/organisasi adalah:
      Wawancara khusus
      Rapat kerja, konferensi, atau pertemuan segenap anggota organisasi.
      Pembicaraan telepon
      Penerbitan
      Surat edaran
      Papan pengumuman
      Plakat
      Laporan tahunan
      Surat yang dikirimkan langsung kepada pegawai
      Film, Slides, dll
2.7.4 Bentuk-bentuk Komunikasi Kantor
Sebagian kegiatan kantor usaha dalam suatu organisasi terdiri dari mengadakan hubungan-
hubungan di dalam lingkungan sendiri maupun dengan pihak luar.
a.         Komunikasi Internal
Komunikasi internal yaitu komunikasi yang berlangsung dalam ruang lingkup organisasi atau
perusahaan yang terjadi antara anggota organisasi atau perusahaan tersebut saja.
Komunikasi Internal dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
           Komunikasi Vertikal (tegak): ini adalah proses menyam-paikan suatu warta dari pihak
pimpinan kepada para pegawai (vertikal kebawah) maupun dari pihak bawahan kepada pimpinan
(vertikal ke atas).
Contoh: perintah, petunjuk, laporan, saran, masukan, instruksi,dll.
           Komunikasi horisontal (datar): ini adalah hubungan di antara para pejabat atau satuan
pada tingkat jenjang organisasi yang kurang lebih sederajat.
Contoh:informasi umum, minta persetujuan,dll
           Komunikasi diagonal: Komunikasi yang terjadi di ruang lingkup organisasi diantara
orang-orang yang memiliki kedudukan tidak sama pada posisi tidak jalur vertikal.
Contoh:Komunikasi antara seksi/bagian dengan pegawai seksi/bagian lain.
b.        Komunikasi Eksternal
Komunikasi eksternal yaitu komunikasi yang berlangsung antara organisasi atau perusahaan dengan
pihak masyarakat yang berada di luar kantor/perusahaan tersebut.
Komunikasi dengan pihak luar misalnya: bakti sosial, konferensi pers, siaran radio, siaran televisi, dll.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.1.1 Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu
pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.
3.1.2 David K. Berlo membuat formula komunikasi yang dikenal dengan ”SMCR”, yaitu :
Source (pengirim), Message (pesan), Channel (saluran-media) dan Receiver (penerima).
3.1.3 Proses komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi
secara berurutan (ada tahapan atau sekuensi) serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu
tertentu dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media.
3.1.4 Banyak hal yang mempengaruhi komunikasi, diantaranya adalah latar belakang
budaya, pendidikan, situasi, harapan, ikatan dengan kelompok atau group, dll.
3.1.5 Hambatan dalam komunikasi diantaranya adalah hambatan semantik, hambatan
dalam proses penyampaian, hambatan fisik, hambatan dalam penyandian, dan hambatan psikologis.
3.1.6 Tata hubungan pada pokoknya adalah suatu rangkaian kegiatan yang
menyampaiakan warta dari seseorang kepada orang lain dalam rangka usaha kerjasama untuk
mencapai tujuan tertentu.
3.1.7 Komunikasi perkantoran merupakan pelaksanaan tata hubungan atau komunikasi
administrasi dalam bidang usaha pada suatu kantor.
3.1.8 Bentuk Komunikasi kantor dapat berupa komunikasi internal dan komunikasi
eksternal.

3.2 Saran
3.2.1 Suatu kantor hendaknya mengetahui hambatan-hambatan apa yang terjadi dalam
proses komunikasi kantor tersebut dan bagaimana cara mengatasi hambatan tersebut agar
komunikasi berjalan efektif.
3.2.2 Suatu perusahaan/organisasi hendaknya menggunakan alat-alat komunikasi yang
memadai agar penyampaian warta sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai