KOMUNIKASI PERKANTORAN
Disusun Oleh :
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kelompok yang
berjudul “Komunikasi Perkantoran”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk itu kami ucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari itu semua, kami menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karena itu, dengan ini kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.Akhir kata kami
ucapkan terima kasih, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menginspirasi pembaca.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN........................................................................................................................3
2.1 Pengertian Komunikasi...............................................................................................3
2.2 Pengertian Komunikasi Kantor...................................................................................4
2.3 Proses Komunikasi......................................................................................................4
2.4 Unsur Unsur Komunikasi............................................................................................6
2.5 Fungsi Komunikasi......................................................................................................9
2.6 Tujuan Komunikasi...................................................................................................10
2.7 Teknik Komunikasi...................................................................................................10
2.8 Bentuk Komunikasi...................................................................................................11
2.9 Sifat Komunikasi.......................................................................................................14
2.10 Etika Komunikasi......................................................................................................15
BAB III
PENUTUP................................................................................................................................18
3.1 Kesimpulan................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam proses komunikasi ada berbagai hambatan, dan sebagai instansi atau lembaga
hendaknya harus tahu bagaimana mengatasi hambatan-hambatan yang ada dalam proses
komunikasi tersebut sehingga komunikasi komunikasi dapat berjalan secara efektif.
Human communication is the process through which individuals –in relationships, group,
organizations and societies—respond to and create messages to adapt to the environment and
one another. Bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu
dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan
menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.
KOMUNIKASI PERKANTORAN | 1
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang sudah kami tuliskan diatas, maka kami dapat merumuskan
masalah sebagai berikut :
KOMUNIKASI PERKANTORAN | 2
BAB II
PEMBAHASAN
Komunikasi merupakan salah satu bidang yang sangat penting dalam kegiatan kantor
memiliki hakikat kantor sebagai kumpulan orang yang bersama-sama menyelenggarakan
KOMUNIKASI PERKANTORAN | 3
kegiatan kantor atau kegiatan ketatausahaan. Seorang manajer harus dapat berkomunikasi
secara efektif dengan semua pegawai kantor baik secara horisontal maupun vertikal atau
secara diagonal. Pengurusan informasi atau information handling yakni menyampaian dan
penerimaan berita, akan berjalan dengan baik bila dalam kantor itu terdapat komunikasi yang
efektif.
1. Komunikasi internal, yaitu komunikasi yang terjadi di didalam dan diantara anggota
organisasi yang bersangkutan. Komunikasi internal ini terdiri atas beberapa bentuk,
Pertama, komunikasi vertikal, yaitu komunikasi yang tejadi antara atasan
dengan bawahan dan komunikasi tersebut mengandung perintah dari atasan
kepada bawahannya. Komunikasi ini disebut juga komunikasi fungsi.
Kedua, adalah komunikasi yang tidak mengandung perintah, tetapi bersifat
pengiriman informasi dalam rangka pelaksanaan pekerjaan kantor.
Komunikasi ini disebut dengan komunikasi tata usaha.
Ketiga, adalah komunikasi pribadi, yaitu komunikasi diantara individu dalam
organisasi, tetapi tidak berkaitan langsung dengan pekerjaan kantor.
2. Komunikasi eksternal, yaitu komunikasi yang dilakukan oleh para pegawai kantor
dengan pihak lain di luar kantornya. Misalnya antara staf kantor dengan klien.
3. Kemampuan berkomunikasi secara efektif sangat diperlukan oleh setiap pegawai di
kantor Notaris, karena melalui komunikasi yang efektif tersebut, dapat dengan mudah,
cepat, dan tepat dapat dimengerti maksud dan tujuan seorang klien yang datang, dan
menimbulkan kepuasan bagi klien yang bersangkutan.
KOMUNIKASI PERKANTORAN | 4
b. Pengirim menjadikan ide dengan memutuskan bentuk pesan (tulisan, ekspresi
wajah, isyarat gerak), panjang, organisasi, nada, dan tipe yang semuanya
tergantung pada ide, audiensi, pembawaan diri maupun mood pengirim.
c. Pengirim mengirimkan pesan dengan memilih jalur komunikasi dan media yagn
tergantung pada pesan, lokasi audiens, kebutuhan akan kecepatan diterima dan
formalitas yang dibutuhkan.
d. Penerima mendapatkan pesan. Agar komunikasi terjadi, penerima harus
mendapatkan pesan.
e. Penerima menguraikan pesan, dengan memahami pesan yang disampaikan dan
menyampaikannya di pikirannya. Jika telah memahami dengan benar pesan yang
disampaikan, dengan arti yang sama sesuai dengan yang dimaksud pengirim.
f. Penerima memberikan feedback yang memungkinkan pengirim mengevaluasi
efektivitas dari pesan.
KOMUNIKASI PERKANTORAN | 5
2.4 Unsur Unsur Komunikasi
Ada beberapa unsur pokok yang mendukung proses keberhasilan komunikasi yang
merupakan satu kesatuan untuh dan bulat yang tidak dapat dipisahkan dari unsur-unsur
yang satu dengan unsur-unsur yang lain. Unsur tersebut adalah sebagai berikut :
a. Sumber → Who
KOMUNIKASI PERKANTORAN | 6
gagasan, sikap dan perasaannya kepada orang lain. Semua peristiwa komunikasi akan
melinatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim ineormasi. Dalam komunikasi
antarmanusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok
misalnya partai, organisasi atau lembaga. Sumber sering disebut pengirim, komunikator
atau dalam bahasa Inggrisnya disebut source, sender, atau encoder.
Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan
pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui
media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau
propaganda. Dalam bahasa inggris pesan biasanya diterjemahkan dengan kata massage,
content atau informasi (Hafied Cangara, 2008;22-24).
c. Media → In Which
Channel Media adalah alat sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari
komunikator kepada khalayak. Ada beberapa pakar psikologi memandang bahwa dalam
komunikasi antarmanusia, media yang paling dominan dalam berkomunikasi adalah
pancaindra manusia seperti mata dan teliga. Pesan-pesan yang diterima pancaindra
selanjutnya diproses dalam pikiran manusia untuk mengontrol dan menentukan sikapnya
terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan dalam tindakan. Akan tetapi, media yang dimaksud
dalam buku ini, ialah media yang digolongan atas empat macam, yakni: Media
antarpribadi, untuk hubungan perorang (antarpribadi) media yang tepat digunakan ialah
kurir /utusan, surat, dan telpon. Media kelompok, Dalam aktivitasa komunikasi yang
melibatkan khlayak lebih dari 15 orang, maka media komunikasi yang banyak digunakan
adalah media kelompok, misalnya, rapat, seminar, dan konperensi. Rapat biasanya
digunakan untuk membicarakan hal-hal penting yang dihadapi oleh suatu organisasi.
Seminar adalah media komunikasi kelompok yang biasa dihadiri 150 orang. Konferensi
adalah media komunikasi yang dihadiri oleh anggota dan pengurus dari organisasi
tertentu. Ada juga orang dari luar organisasi, tapi biasanya dalam status peninjau. Media
publik, kalau khalayak lebih dari 200-an orang, maka media komunikasi yang digunakan
biasanya disebut media publik. Misalnya rapat akbar, rapat raksasa dan semacamnya.
Media massa, jika khalayak tersebar tanpa diketahui di mana mereka berada, maka
biasanya digunakan media massa. Media massa adalah alat yang digunakan dalam
penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-
KOMUNIKASI PERKANTORAN | 7
alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, dan televisi (Hafied Cangara,
2008;123-126).
d. Komunikan → To Whom
Komunikan atau penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim
oleh sumber. Penerima bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelempok,
partai atau negara. Penerima biasa disebut dengan berbagai macam istilah, seperti
khalayak, sasaran, komunikan, atau dalam bahasa Inggris disebut audience atau receiver.
Dalam proses komunikasi telah dipahami bahwa keberadaan penerima adalah akibat
karena adanya sumber. Tidak adanya penerima jika tidak ada sumber. Penerima adalah
elemen penting dalam proses komunikasi, karena dialah yang menjadi sasaran dari
komunikasi. Jika suatu pesan tidak diterima oleh penerima, akan menimbulkan berbagai
macam masalah yang sering kali menuntut perubahan, apakah pada sumber, pesan, atau
saluran.
Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan
dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa terjadi
pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang. Oleh karena itu, pengaruh bisa juga
diartikan perubahan atau pengetahuan, sikap, dan tindakan seseorang sebagai akibat
penerimaan pesan (Hafied Cangara, 2008;22-27).
KOMUNIKASI PERKANTORAN | 8
Hambatan psikologis merupakan faktor-faktor dalam diri komunikan/penerima
(kondisi kejiwaan seseorang) yang dapat menghambat jalanya komunikasi,
seperti perasaan marah, sedih, kecewa, bingung atau prasangka terhadap orang
lain yang berkomunikasi dengannya.
g. Gangguan (Noise)
Merupakan sesuatu yang mempengaruhi jalannya suatu pesan, terhalangnya
proses penyampaian pesan atau yang mengganggu kamampuan pengiriman atau
penerimaan pesan, sehingga pesan yang diterima komunikan berbeda dengan pesan
yang disampaikan oleh sumber/komunikator. Gangguan-gangguan dalam komunikasi
antara lain :
Gangguan teknis yaitu faktor-faktor yang mengganggu komunikasi, sehigga
penerima merasakan perubahan dalam informasi atau stimulus yang sampai
kepadanya.
Gangguan statis yaitu gangguan-gangguan yang sifatnya selalu tetap, tidak
dapat ditolak dan dikontrol oleh sumber atau komunikator. Misalnya : cuaca,
hujan, petir dan lain-lain.
h. Pengaruh (efek, akibat, influence)
Merupakan dampak atau pengaruh dari pesan yang disampaikan
sumber/komunikator ke penerima. Komunikasi yang efektif tentu menimbulkan
dampak pada penerima yang sesuai dengan tujuan dan harapan dari
sumber/komunikator. Efek atau pengaruh yang ditimbulkan antara lain :
Efek kognitif yaitu pengaruh pada komunikan berupa perubahan atau
penambahan pengetahuan tertentu. Contoh: Setelah menonton siaran berita,
penerima pesan/komunikan memperoleh tambahan informasi/pengetahuan
mengenai masalah tertentu.
Efek efektif yaitu pengaruh pada komuikan berupa perubahan sikap dan
perasaanterhadap sesuatu. Contoh: Setelah berkomunikasi dengan seseorang,
bisa terjadi perubahan sikap dan tidak suka menjadi suka atau dan
berprasangka menjadi bersimpati atau sebaliknya.
Efek konotif/psikomotorik yaitu pengaruh pada komunikan/penerima berupa
perubahan perilaku. Contoh: Setelah mengikuti konseling perkawinan secara
intensif, maka seseorang yang sebelumnya memutuskan untuk bercerai
KOMUNIKASI PERKANTORAN | 9
kemudian mengurungkan niatnya dan mencoba untuk mempertahankan
perkawinannya.
a. Fungsi Kontrol
Setiap komunikasi mempunyai hierarki dengan wewenang yang menyertainya.
Komunikasi formal dapat dilakukan untuk mengontrol karyawan dengan
menanyakan ulang diskripsi pekerjaannya dalam hal – hal lain yang membutuhkan
komunikasi dengan atasan mereka.
b. Fungsi Motivasi
Fungsi ini dilakukan melauli pemberian feedback kepada bawahan mengenai apa
yang telah mereka kerjakan, sebaik apa mereka mengerjakannya, dan apa yang
seharusnya dilakukan untuk meningkatkan kinerja mereka di masa depan.
c. Fungsi Emosi
Pada dasarnya salah satu tujuan bekerja adalah melaksanakan interaksi sosial.
Salah satu bentuk interaksi sosial adalah komunikasi di mana masing – masing
anggota organisasi dapat mengekrepesikan emosi yang negatif.
d. Fungsi Informasi
Fungsi ini berhubungan dengan memperlancar pegnambilan keputusan yang dapat
dilakukan oleh pihak manajemen. Dengan mentransfer data dan alternaif pilihan
yang ada, individu atau organisasi akan mudah dalam mengambil keputusan.
KOMUNIKASI PERKANTORAN | 10
8. Menurunkan ketegangan dan menyelesaian konflik
9. Menstimulasi minat pada diri sendiri atau orng lain
1. Ucapan yang jelas dan idenya tidak ada makna ganda, utuh.
2. Berbicara dengan tegas, tidak berbelit-belit
3. Memahami betul siapa yang diajak bicara, hadapkan wajah dan badan, pahami
pikiran lawan bicara.
4. Menyampaikan tidak berbelit-belit, tulus dan terbuka.
5. Sampaikan informasi dengan bahasa penerima informasi.
6. Menyampaikan dengan kemampuan dan kadar akal penerima informasi
7. Sampaikan informasi dengan global dan tujuannya baru detailnya.
8. Berikan contoh nyata, lebih baik jadikan anda sebagai model langsung.
9. Sampaikan informasi dengah lembut, agar berkesan, membuat sadar dan
menimbulkan kecemasan yang mengcerahkan.
10. Kendalikan noise dan carilah umpan balik untuk meyakinkan informasi anda
diterima. Contoh dengan bertanya atau menyuruh mengulanginya.
KOMUNIKASI PERKANTORAN | 11
b. Sistem komunikasi lisan (Oral Communication)
Sistem ini meliputi telepon untuk hubungan ke luar maupun ke dalam kantor
sendiri , radio, atau hanya corong suara
c. Sistem Mekanis (Mechanical System)
Ini meliputi pipa udara, ban berjalan, teleks sampai televisi
d. Sistem Panggilan Petugas (Staff Location System)
Sistem komunikasi ini dipakai untuk mencari, menemukan dan memanggil
sesorang petugas dalam suatu lingkungan bangunan atau badan usaha yang luas
seperti mnajer produksi di beberapa pabrik atau dokter di rumah sakit, Saranya
meliputi sistem radio, pengeras suara, bunyi bel, atau tanda lampu.
a. Komunikasi Internal
Downward
Komunikasi atas ke bawah. Contohnya pimpinan memberikan intrusksi,
petunjuk, informasi, penjelasan, perintah, pengumumamn, rapat, majalah
intern.
Upward
Komunikasi yang terjadi dari bawah ke atas. Contohnya: staf memberikan
laporan, saran – saran, pengaduan, kritikan, kotak saran kepada pimpinan.
KOMUNIKASI PERKANTORAN | 12
Horizontal
Komunikasi mendatar, antara anggota staff dengan anggota staff. Berlangsung
tidak formal, antara lain dengan komunikasi vertikal yang formal. Komunikasi
terjadi tidak dalam suasana kerja.
b) Jaringan Komunikasi Informal
c) Komunikasi diagonal
Adalah komunikasi antara pimpinan seksi atau bagian dengan pegawai seksi /
bagian lainnya.
b. Komunikasi Eksternal
Komunikasi yang dilakukan untuk membawa informasi masuk atau keluar dari
organisasi, dan biasanya dilakukan dengan pelanggan maupun masyarakat yang
berhubungan dengan perusahaan.
Selain bentuk komunikasi di atas, di bawah ni ada bentuk komunikasi perkantoran yang
lain.
a) Komunikasi Verbal
Komunikasi yang berupa kata–kata yang disusun agar memiliki arti. Untuk
menciptakaan kata- kata tentunya dibutuhkan aturan–aturan grammar dan meletakkan
potongan–potongan kalimat sesuai dengan tempatnya. Setelah itu, kita kirim dalam
bentuk tulisan atau perkataan.
Adalah proses komunikasi tanpa kata, berupa syarat, gerak tubuh ekspresi wajah,
hubungan yang renggang,dan sikap terhadap waktu yang tersedia ketika
KOMUNIKASI PERKANTORAN | 13
berkomunikasi tanpa, dengan kata lain, aksi lebih berarti dibanding kata - kata.
Komunkasi non verbal tidak terstruktur, sehingga agak sulit untuk mempelajarinya
karena dari satu budaya ke budaya lainnya dapat berbeda dalam
menginterpretasikannya, selain itu komunikasi non verbal belangsung secara spontan
dan tanpa ungkapan.
c) Komunikasi Tulisan
Komunikasi ini dapt berupa memo, surat e-mail, faksimile, bulletin yang ditansfer
melalui tulisan / simbol pada sebuah media. Menurut Robbins, jenis komunikasi ini
digunakan karena berwujud dan dapa diverifikasi di pengadilan maupun sebagai bukti
adminstrasi keuangan. Pada umumnya, pihak pengirim dan penerima mempunyai
arsip yang dapat disimpan untuk jangka waktu tertentu. Kelebihan lainnya adalah
pengunaan kata- kata pada komunikasi ini lebih hati – hati, logis dan jelas
dibandingkan 2 jenis komuniksi terdahulu. Adapun kekurangnnya adalah
menghabiskan waktu, baik ketika pesan ditulis maupun mendapat feedback sebuah
surat.
Menurut Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, M.A, Dikatakan komunikasi tatap
muka dikarenakan ketika komunikasi berlangsung komunikator dan komunikan saling
berhadapan dan saling melihat satu sama lainnya. Dalam situasi seperti ini,
komunikator dapat mengkaji langsung diri komunikan. Sehingga komunikasi ini
sering disebut juga komunikasi langsung (direct communication). Komunikasi jenis
ini juga menghasilkan arus balik atau umpapan balik atau juga timbal balik (feedback)
secara langsung.
b. Bermedia (mediated)
KOMUNIKASI PERKANTORAN | 14
sangat matang, karena Komunikator harus menjamin kesuksesan proses komunikasi
yang berlangsung tanpa timbal balik (feedback).
c. Verbal (verbal)
d. Nonverbal (non-verbal)
Berikut di bawah ini adalah beberapa etika dan etiket dalam berkomunikasi
antar manusia dalam kehidupan sehari-hari :
KOMUNIKASI PERKANTORAN | 15
8. Berbahasa yang baik, ramah dan sopan
9. Menggunakan pakaian yang pantas sesuai keadaan
10. Bertingkahlaku yang baik
Etika Menerima Tamu
Ada etika dan aturan tersendiri dalam menerima tamu. Dalam menerima tamu
ada etika-etika yang harus kita ketahui, untuk menciptakan suasana yang
menyenangkan dilingkungan kerja tersebut agar tamu merasa nyaman dan
mempunyai kesan baik ketika melakukan kerjasama. Dalam dunia kerja, tentunya
kita sering menerima tamu atau bertamu ke kantor rekan karena adanya suatu
urusan seperti rapat atau lainnya.
Ketika kita bertamu tentunya kita menginginkan perlakuan yang baik dari tuan
rumah, begitu pula ketika rekan kerja bertamu ke kantor kita, tentunya
menginginkan perlakuan yang sopan dan beretika baik. Agar tamu terkesan
dengan sambutan yang kita berikan, berikut adalah etika menerima tamu dalam
kantor
KOMUNIKASI PERKANTORAN | 16
a. Namun jika kita sudah mengetahui identitas tamu dan sudah memiliki janji
temu, maka tak perlu lagi menanyakan hal tersebut.
b. Sebaiknya kita langsung menunjukan bahwa kita sudah menunggu
kehadirannya dan langsung mempersilahkan masuk ke ruangan yang
dituju.
c. Bila posisi kita adalah sekretaris atau asisten pimpinan, sebaiknya
hubungin pimpinan terlebih dahulu sebelum mempersilahkan tamu masuk
untuk mengetahui apakah pimpinan sudah siap untuk menerima tamu.
d. Jika tamu diharuskan menunggu sebentar dan kita memiliki beberapa
pekerjaan yang harus dikerjaan, ungkapan dengan baik dan sopan.
d) Perlakuan Baik
a. Perlakukan tamu dengan baik, bahkan jika tamu salah alamat sekalipun
atau datang hanya untuk mengajukan complaint terhadap perusahaan kita.
b. Jika tamu diharuskan menunggu, bila kondisinya memungkinkab, berikan
tamu suguhan baik berupa majalah, secangkir kopi atau makanan ringan.
e) Mengantar Tamu
Selalu ucapakan terima kasih kepada tamu yang datang karena sudah
berkunjung ke kantor kita. Jika memungkinkan antarkan tamu hingga ke pintu
keluar.
Etika Bertelepon
1. Segera angkat gagang telepon sebelum telepon berdering unutk yang ke 3
kalinya.
2. Jangan mengganggap bahwa panggilan telepon merupakan gangguan
pekerjaan anda.
3. Berhati-hati agar nada kesal tidak terdengar pada lawan bicara anda.
4. Jawablah telepon dengan menyebutkan indentitas anda, sesuai kebijakan
pimpinan.
5. Segera tanyakan dengan siapa saya berbicara dan tanyakan apa
keperluannya.
6. Pada waktu anda menerima telepon, kata-kata yang diucapkan harus jelas,
berilah penekanan pada kata-kata secara beruntun.
7. Batasi pembicaraan di telepon secara pribadi karena urusan pribadi di
kantor sangat tidak menyenangakan bagi siapapun yang mendengarkan.
KOMUNIKASI PERKANTORAN | 17
8. Apabila pimpinan anda tidak berada di akntor janganlah memberi tahukan
di mana pimpinan anda berada.
9. Apabila anda menerima telepon unutk pimpinan tanyakan dulu pada
pimpinan apakah beliau bersedia menerima telepon atau tidak.
10. Apabila pimpinan anda sedang berada di kantor tetapi sedang melakukan
pembicaraan di telepon dengan orang lain, sedangkan ada telepon lain
untuk pimpinan, tanyakan kepada penelepon untuk menunggu (apabila
penelepon lebih memilih menunggu, jangan biarkan penelepon menunggu
lebih dari 2 menit ) atau tanyakan apabila penelepon bersedia menelepon
kembali.
KOMUNIKASI PERKANTORAN | 18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu
pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Komunikasi kantor adalah proses penyampaian
berita dari suatu pihak kepada pihak lain, yang berlangsung atau yang terjadi dalam
suatu kantor. Komunikasi ini dapat dilakukan secara lisan (langsung maupun dengan alat
komunikasi), maupun dalam bentuk tulisan.
Proses komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara
berurutan (ada tahapan atau sekuensi) serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu
tertentu dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Unsure-unsur dalam
komunikasi diantaranya sumber, pesan, media, komunikan, respon, hambatan, dan
gangguan. Komunikasi juga memiliki fungsi sebagai fungsi motivasi, fungsi emosi, fungsi
control dan fungsi informasi.
Teknik komunikasi adalah suatu cara yang digunakan dalam menyampaikan informasi
dari komunikator ke komunikan dengan media tertentu. Dengan adanya teknik ini diharapkan
setiap orang dapat secara efektif melakukan komunikasi satu sama lain dan secara tepat
menggunakannya.
KOMUNIKASI PERKANTORAN | 19
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/RatihPC/Documents/kumpulan/modul-komunikasi-kantor.pdf
file:///C:/Users/RatihPC/Documents/kumpulan/4-Komunikasi%20Perkantoran-20151117.pdf
17tujuhbelas17.blogspot.com/2016/05/makalah-komunikasi-kantor.html?m=1
KOMUNIKASI PERKANTORAN | 20