Anda di halaman 1dari 14

KOMUNIKASI ORGANISASI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Komunikasi Pendidikan

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK II

NAMA : 1. NANDA FARIDAH


2. YENI LESTARI

DOSEN PEMBIMBING
Novebri, S.Pd, M.Pd

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI


MANDAILING NATAL
2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahuwata’ala. Karena
berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Komunikasi
Organisasi”.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini. Sehingga makalah ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan
demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi teman-teman sekalian
dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.

Wassalamu’alaikumWr.Wb

Panyabungan, 29 September 2020


Penyusun,

Kelompok II

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 2
A. Distorsi Pesan Dalam Komunikasi.......................................................... 2
a. Pengertian Distorsi Pesan Dalam Komunikasi................................. 2
b. Faktor-Faktor Penyebab Timbulnya Distorsi................................... 2
c. Jenis-Jenis Distorsi Pesan Dalam Komunikasi................................ 7
d. Solusi Mengatasi Distorsi Pesan Dalam Komunikasi...................... 8
BAB III PENUTUP...................................................................................... 10
A. Kesimpulan.............................................................................................. 10
B. Saran........................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komunikasi merupakan aktifitas dari manusia. Dengan berkomunikasi,
manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan
sehari-hari di rumah tangga, di tempat pekerjaan, di pasar, dalam masyarakat
atau dimana saja manusia berada. Tidak ada manusia yang tidak akan terlibat
dalam komunikasi.
Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapat di pungkiri begitu
saja halnya bagi organisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik suatu
organisasi dapat berjalan lancar dan berhasil dan begitu pula sebaliknya,
kurang atau tidaknya komunikasi organisasi dapat macet atau berantakan.
Komunikasi yang efektif adalah sangat penting bagi semua organisasi.
Oleh karna itu, para pimpinan organisasi dan para komunikator dalam
organisasi perlu memahami dan menyempurnakan kemampuan komunikasi
mereka

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian distorsi pesan dalam komunikasi?
2. Apa saja faktor-faktor penyebab timbulnya distorsi ?
3. Apa saja jenis-jenis distorsi pesan dalam komunikasi?
4. Bagaimana solusi mengatasi distorsi pesan dalam komunikasi?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Distorsi Pesan Dalam Komunikasi


1. Pengertian Distorsi Pesan Dalam Komunikasi
Distorsi pesan ditemui tidak hanya dalam kehidupan organisasi,
dalam masyarakat luaspun terjadi, sehingga distorsi ini pun seringkali
mengaburkan fakta dan data sebenarnya. Dalam distorsi pesan itu sendiri
terjadi penambahan dan pengurangan pesan.
Ketepatan komunikasi menunjukkan kepada kemampuan orang
untuk memproduksi atau menciptakan suatu pesan dengan tepat. Dalam
komunikasi, istilah ketepatan digunakan untuk menguraikan tingkat
persesuaian arti pesan yang dimaksudkan oleh si pengirim pesan dengan
arti yang diinterpretasikan si penerima.
Kekurangan ketepatan atau perbedaan arti di antara yang
dimaksudkan oleh si pengirim dengan interpretasi di penerima
dinamakan distorsi. Perbedaan arti atau distorsi pesan dapat merupakan
hal yang kritis dalam organisasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa informasi dan arti pesan
berubah dari apa yang dimaksudkan, ketika pesan itu melewati individu-
individu dalam jaringan komunikasi. Peoses komunikasi ke bawah,
atas, horizontal, dan berbagai arah ada yang terjadi dengan cara yang
simultan, secara seri, atau berantai. Pesan yang didistribusikan dengan
cara yang simultan mudah terkena perubahan dan distorsi bila
dibandingkan dengan komunikasi interpersonal.
2. Faktor-Faktor Penyebab Timbulnya Distorsi
Pada bagian berikut ini akan dilihat faktor-faktor yang menimbulkan
terjadinya distorsi. Faktor tersebut dapat diklasifikasikan atas dua bagian,
yaitu faktor personal yang terdapat dalam diri si penerima pesan dan si
pengirim, dan faktor yang di luar diri mereka dinamakan faktor

2
3

organisasi. Masing-masing dari faktor tersebut akan dijelaskan berikut


ini:
a. Faktor Personal
Ada sejumlah prinsip yang merefleksikan faktor-faktor
personal yang ikut memberikan kontribusi pada distorsi pesan.
Faktor-faktor ini biasanya berasal dari konsep kita mengenai
komunikasi sebagai tingkah laku proses untuk memperlihatkan
arti yang dientukan
Pada suatu saat kita dibombardir oleh bermacam-macam
keterbatasan kita dalam proses komunikasi, baik yang datang
dari luar maupun yang datang dari dalam diri kita sendiri.
Adapun faktor utama yang memberikan kontribusi pada distorsi
pesan dalam proses komunikasi adalah persepsi kita mengenai
pemberian komunikasi tersebut.
Karena faktor persepsi memegang peranan penting dalam
proses komunikasi maka perlu diketahuhi apa yang
dimaksudkan dengan persepsi.
Menurut Arni Muhammad, hal-hal yang berkenaan dengan
persepsi yang ikut mempengaruhi proses komunikasi adalah
sebagai berikut:
1) Orang Mengamati Sesuatu Secara Selektif
Pancaindera penerima seperti mata, telinga,
hidung, kulit, dan lidah secara fisik sangat terbatas
sehingga hanya dapat berespon terhadap penderitaan
yang demikian dapat melalui halangan-halangan yang
biasa, atau melalui keterbatasan yang kelihatan sangat
berhubungan dengan situasi kita dan yang konsisten
dengan pilihan dan perspektif personal.
2) Orang Melihat Sesuatu Konsisten Dengan Apa yang
Mereka Percayai.
4

Persepsi seseorang mengenai sesuatu, dipengaruhi


oleh cara kita bicara tentang orang, benda-benda dan
kejadian-kejadian. Apa yang kita percaya dapat
mengubah persepsi kita. misalnya, jika kita percaya
bahwa orang sangat pintar dan cerdas, seseorang akan
cenderung melihat tingkah lakunya konsisten dengan
kepercayaan seseorang.
3) Bahasa Itu Sendiri Kadang-kadang Kurang Tepat
Dalam komunikasi, bahasa digunakan untuk
menyatakan persepsi. Melalui bahasa kita membuat
persepsi yang agak umum sehingga orang lain mungkin
mendapatkan beberapa ide tentang apa yang
dimaksudkan.
Sesungguhnya bahasa yang tepat dapat
menunjukan orang, atau benda sebagaimana keadaan
yang sesungguhnya. Dengan banyaknya gradasi
perasaan, reaksi dan eksistensi, ada sedikit keraguan
bahwa bahasa kita terbatas kemampuannya menyatakan
tentang dunia, benda-benda, dan kejadian yang terjadi.
b. Faktor Organisasi
Menurut Arni Muhammad di dalam buku Komunikasi
Organisasi, ada beberapa hal dari lingkungan organisasi yang
ikut memberikan kontribusi terhadap distorsi pesan dalam
komunikasi, di antaranya karena:
1) Kedudukan atau Posisi dalam Organisasi
Kedudukan atau posisi dalam suatu organisasi
biasanya mempengaruhi cara orang berkomunikasi.
Dalam kenyataan dapat dilihat, bahwa orang yang
bekerja dalam organisasi melihat pekerjaan mereka
dengan cara berbeda dengan orang yang berada di luar
organisasi. Tiap-tiap posisi dalam organisasi menuntut
5

bahwa orang yang menduduki posisi itu harus


mempersepsi dan berkomunikasi dari pandangan
posisinya.
2) Hierarki dalam Organisasi
Susunan posisi dalam bentuk hierarki
menggambarkan bahwa ada orang yang menduduki
posisi yang suverior dan yang lainnya adalah bawahan.
Hierarki seperti inilah yang terkadang mempengaruhi
cara seseorang berkomunikasi.
Orang yang menduduki tempat lebih tinggi dalam
hierarki, mempunyai kontrol yang lebih banyak
daripada orang yang ditempatkan pada bagian bawah.
Dalam hal ini, biasanya bawahan harus lebih hati-hati
dalam mennyampaikan pesan kepada atasan agar
informasi tidak terganggu.
3) Keterbatasan Berkomunikasi
Keterbatasan yang ditentukan oleh organisasi
dimana seseorang boleh berkomunikasi dengan yang
lain dan ketentuan siapa yang boleh membuat
keputusan, mempengaruhi cara anggota organisasi
berkomunikasi. Bila pembuatan keputusan secara
sentral maka akan sangat banyak informasi dan sangat
banyak keputusan yang harus dibuat dengan cepat.
Keadaan informasi yang terlampau banyak serta
keterbatasan itu maka akan menimbulkan distorsi
dalam komunikasi.
Adapun cara penyesuaian untuk menghindari pesan
bila terlalu banyak dan untuk menjaga agar tidak
terputusnya urutan dalam proses informasi, individu
boleh melakukan beberapa hal berikut:
a) Mengabaikan beberapa pesan
6

b) Menunda respon bagi pesan yang penting.


c) Menjawab atau berespon hanya terhadap
bagian dari beberapa pesan.
d) Berespon secara tidak tepat terhadap pesan
tertentu.
e) Menggunakan waktu yang sedikit untuk tiap-
tiap pesan
4) Hubungan yang Tidak Personal
Hubungan yang tidak personal dalam suatu
organisasi mempengaruhi cara orang berkomunikasi.
Hubungan yang tidak bersifat personal ini mengarahkan
kepada tekanan yang bersifat emosional. Sehingga
hubungan ini mengakibatkan distorsi.
5) Sistem Aturan dan Kebijaksanaan
Sebuah sistem aturan, kebijaksanaan, serta aturan-
aturan yang berkenaan dengan pemikiran, dan
perbuatan akan mempengaruhi cara orang dalam
berkomunikasi. Pada pemakaian aturan dan
kebijaksanaan yang kaku selalu mengarah kepada
hubungan yang formal. Sehingga komunikasi kurang
bersifat emosional dan mengakibatkan distorsi dalam
komunikasi karena informasi yang didapat bersifat
formal.
6) Spesialisasi
Spesialisasi tugas mempersempitpersepsi
seseorang dan mempengaruhi cara orang
berkomunikasi. Meskipun spesialisasi telah
memberikan sumbangan terhadap produktivitas
nasional dan peningkatan efisiensi, tetapi di balik
semua itu juga merupakan sumber masalah bagi
komunikasi.
7

7) Ketidakpedulian Pimpinan
Sikap tidak peduli dari pimpinan organisasi juga
merupakan penghalang dalam proses komunikasi. Ada
empat hal yang memberikan sumbangan terhadap sikap
tidak peduli, yaitu:
a) Pimpinan sering gagal mengirim pesan yang
dibutuhkan karyawan, karena mereka mengira
bahwa orang telah mengetahui dan menahan
informasi.
b) Kebanyakan organisasi pada dasarnya tidak
menginginkan komunikasi dua arah.
c) Kondisi menghalangi komunikasi yang efektif
dan dihubungkan dengan malas
memperdulikan orang lain.
3. Jenis-Jenis Distorsi Pesan Dalam Komunikasi
Salah satu hal yang menyebabkan banyak orang berselisih paham
adalah karena kurangnya komunikasi. Komunikasi terkadang menjadi hal
yang disepelekan, padahal kesalahan dalam komunikasi dapat
menimbulkan sebuah permasalahan yang runyam dalam relasi dua atau
lebih orang. Pengertian konsep komunikasi yang paling sederhana adalah
proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan. Proses
ini dapat menghasilkan feedback dari komunikan sehingga komunikasi
dapat berlangsung secara dua arah antara komunikator dan komunikan.
a. Komunikator
Komunikator adalah pihak yang bertindak sebagai
pengirim pesan kepada komunikan (penerima pesan) dalam
sebuah proses komunikasi. Dengan kata lain, komunikator
merupakan seseorang atau sekelompok orang
yang berinisiatif untuk menjadi sumber dalam sebuah hubungan.
Seorang komunikator tidak hanya berperan dalam
menyampaikan pesan kepada penerima, tetapi juga
8

memberikan respons dan tanggapan, serta menjawab pertanyaan


dan masukan yang disampaikan oleh penerima, dan publik yang
terkena dampak dari proses komunikasi yang berlangsung, baik
secara langsung maupun tidak langsung. 
b. Komunikan
Komunikan adalah kebalikan dari komunikator yang
dimana komunikan bertindak sebagai penerima data ataupun
informasi yang diberikan oleh komunikator.komunikan lebih
sering di samakatakan dengan pendengar. 
4. Bagaimana Solusi Mengatasi Distorsi Pesan Dalam Komunikasi
Timbulnya gangguan dalam suatu organisasi tidak dapat dielakkan.
Namun demikian organisasi formal telah berusaha untuk mengurangi
terjadinya gangguan tersebut seminimal mungkin. Usaha ini memang
tidak dapat menghilangkan sama sekali distorsi pesan tersebut, tapi hanya
mengurangi tingkatnya saja.
Para ahli mengemukakan empat cara yang dapat dilakukan anggota
orgnisasi untuk menambah ketepatan mengkomunikasikan informasi
dalam organisasi. Cara tersebut adalah sebagai berikut:
a. Menetapkan Lebih dari Satu Saluran Komunikasi
Bila seorang karyawan atau pimpinan merasa bahwa
informasi yang diterima mungkin mendapat gangguan maka
salah satu cara untuk menemukan gangguan tersebut adalah
dengan mengkonfirmasi pesan ke berbagai sumber.
b. Menciptakan Prosedur untuk Mengimbangi Distorsi
Jika orang yang bekerja dalam organisasi mengira bahwa
faktor personal dan faktor organisasi akan menghasilkan
gangguan dalam komunikasi maka jika mereka menerima
informasi dapat menyesuaikan laporan itu secara rutin untuk
menetralkan gangguan yang ada di dalamnya.
Selain itu, jika seseorang tidak dapat mengetahui macam
distorsi yang ada dalam suatu laporan dia akan mendapat
9

kesulitan dalam membuat penyesuaian. Salah satu alternatif


yang dapat dilakukan adalah tidak menggunakan informasi itu
untuk pembuatan keputusan.
c. Menghilangkan Pengantara Antara Pembuat Keputusan dengan
Pemberi Informasi
Dengan mengurangi jumlah mata rantai jaringan
komunikasi maka jumlah penyaringan dan distorsi
komunikasi akan berkurang. Kecenderungan dalam struktur
organisasi yang datar adalah kurangnya distorsi dalam
komunikasi vertikal, karena kurangnya jumlah tingkat yang
dilalui oleh suatu pesan.
a) Mengembangkan Pembuktian Gangguan Pesan
Satu cara untuk mengurangi gangguan aadalah menciptakan
sistem pesan yang tidak boleh mengubah arti pesan selama
dalam pengiriman. Untuk membuktikan tidak adanya distorsi,
suatu pesan harus dapat dikirimkan tanpa penyingkatan atau
perluasan di antara sumber dan tujuan si penerima.
d. Menetapkan lebih dari satu saluaran komunikasi
Salah satu cara untuk menemukan gangguan dengan
menginformasikan pesan itu dengan berbagai sumber pesan,.
Hal ini dapat di lakukan dengan cara berikut:
1) Menggunakan sumber informasi yang di luar organisasi
termasuk materi ayng telah dipublikasikan, teman dari
organisasi lain, langganan organisasi, teman dari
organisasi yang lain, kenalan dan desah desus.
2) Menciptakan bidang tanggung jawab yang tumpang
tindih diantara karyawan sehinnga adanya kompetensi
dlam proses komunikasi.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ketepatan komunikasi menunjukkan kepada kemampuan orang untuk
mereproduksi atau menciptakan suatu pesan dengan tepat. Dalam
komunikasi, istilah ketepatan di gunakan untuk menguraikan tingkat
persesuaian di antara pesan yang di ciptakan oleh pengirim dan reproduksi
penerima mengenai pesan tersebut. Atau dengan kata lain tingkat penyesuaian
arti pesan yang di maksudkan oleh si pengirim dengan arti yang
diinterpretasi  oleh si penerima.
Hasil penelitian  menunjukkkan bahwa informasi dan arti pesan berubah
dari apa yang di maksudkan, ketika pesan itu melewati individu-individu
dalam jaringan komunikasi. Proses komunikasi kebawah, keatas, horizontal
dan berbagai arah ada yang terjadi dengan cara yang simultan, secara seri atau
berantai. Pesan yang didistribusikan dengan cara yang simultan mudah kena
perubahan dan distorsikan bila di bandingkan dengan komunikasi
interpersonal.

B. Saran
Demikian makalah ini saya buat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Komunikasi organisasi dan menambah refrensi pengetahuan tentang
komunikasi organisasi yang ada di pasar sentul. Tentunya dalam pembuatan
makalah ini, banyak sekali kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, sehingga
kritik dan saran dari pembaca dan dosen komunikasi organisasi sangatlah
saya butuhkan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Lise Vander Voort, 2002. Functional and Causal Explanations in Group


Communication Research, Communicasion Theori 12.
Muhammad, Arni., Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara, 2005, cet. Ke-
7
Soemirat, Soleh. Dkk. 2000. Komunikasi Organisasional, Jakarta: Universitas
Terbuka. Cet. Kedua.

Anda mungkin juga menyukai