Anda di halaman 1dari 16

KONSEP BIAYA, BIAYA JANGKA PENDEK DAN BIAYA JANGKA

PANJANG

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Ekonomi Manajerial

DOSEN PEMBIMBING
MUHLISAH LUBIS, M.M

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK : VII

1. INDAH AMINAH PUTRI (19090045)


2. LAILAN NUR (19090023)
3. ZAKARIA (19090046)

MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
MANDAILING NATAL
2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahuwata’ala. Karena
berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul " Konsep
Biaya, Biaya Jangka Pendek Dan Jangka Panjang ”.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pembuatan makalah ini. Sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya
makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi teman-teman sekalian dan
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan
bagi kita semua.

Wassalamu’alaikumWr.Wb

Panyabungan, 18 Maret 2022


Penyusun,

KELOMPOK VII

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................ i


DAFTAR ISI ...................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................... 2
A. Konsep Biaya Produksi ........................................................... 2
B. Biaya Jangka Pendek dan Jangka Panjang ............................... 3
C. Skala Ekonomi ......................................................................... 10
BAB III PENUTUP ............................................................................ 12
A. Kesimpulan .............................................................................. 12
B. Saran ........................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Seiring dengan berkembangnya ilmu teknologi, ilmu pengetahuan, dan
bertambahnya penduduk, memaksa kebutuhan hidup terus meningkat. Pada saat
ini Kebutuhan hidup tidak bisa diambil langsung dari alam, akan tetapi harus
diolah dahulu dengan cepat, efesien, dan harga terjangkau. Keadaan ini
dimanfaatkan dengan baik oleh sebagian orang untuk memperoleh keuntungan.
Akan tetapi, permintaan pasar berubah-ubah sehingga menyulitkan perusahaan
untuk melakukan kegiatan produksinya, produk apa yang akan di produksi?
Namun dalam melakukan proses produksi suatu barang, perusahaan seharusnya
memperhatikan beberapa hal sebelum melakukan produksi, salah satunya
kekuatan finansial yang mereka miliki, seperti biaya produksi.
Biaya produksi merupakan proses mengeluarkan pengorbanan yang biasanya
dapat berupa uang atau peralatan, agar produksi dapat dilaksanakan. Selain biaya
produksi, ada biaya-biaya lain yang harus diperhatikan, seperti biaya admintrasi,
biaya keuangan, dan biaya pemasaran.
Di dalam dunia ekonomi modern, terutama mengenai makna biaya dan
produksi, menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan yang tidak bisa
dipisahkan layaknya uang keping logam yang memiliki dua muka yang berbeda
namun dalam satu kesatuan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pengertian Konsep Biaya Produksi menurut para ahli ?
2. Bagaimana konsep biaya jangka pendek dan jangka panjang ?
3. Bagaimana skala ekonomi dan skala tidak ekonomi ?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Konsep Biaya Produksi


Ada beberapa pengertian biaya produksi menurut para ahli yaitu :
a) Biaya produksi yakni biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan
produksi dari suatu produk dan akan dipertemukan dengan penghasilan di
periode mana produk itu dijual (Abdul Halim, 1998) .
b) Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang berhubungan dengan produksi
suatu item, yaitu jumlah dari bahan langsung, upah langsung, biaya langsung ,
dan biaya overhead pabrik (Amin Widjaya Tunggal, 1993)
c) Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan
baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual (Mulyadi,1995)
d) Biaya produksi adalah biaya produksi itu sendiri mencakup semua biaya yang
terkait dengan pemerolehan atau pembuatan suatu produk (Garrison, Ray H.,
Eric W. Noreen, Peter C. Brewer, 2008)
Dari beberapa pendapat para ahli intinya tetap sama yaitu :
Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang digunakan dalam proses
produksi untuk menghasilkan barang atau jasa . Atau Biaya Produksi dapat
didefinisikan sebagai semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk
memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yag akan digunakan
untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut.
Biaya produksi yang dikeluarkan setiap perusahaan dapat dibedakan menjadi
beberapa jenis :
 Biaya eksplisit
Biaya eksplisit adalah pengeluaran-pengeluaran perusahaan yang
berupa pembayaran dengan uang untuk mendapatkan faktor-faktor
produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan .
 Biaya tersembunyi
Biaya tersembunyi adalah taksiran pengeluaran terhadap faktor-
faktor produksi yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri. Pengeluaran
yang tergolong dengan biaya tersembunyi antara lain adalah Pembayaran

2
untuk keahlian perusahaan produsen tersebut, modalnya sendiri yang
digunakan dalam perusahaan, dan bangunan perusahaan yang
dimilikinya.
 Biaya Langsung dan Biaya Tidak Langsung
Biaya Langsung adalah biaya yang dapat dihitung untuk tiap unit
output yang dihasilkan. yang termasuk biaya langsung adalah biaya
untuk pembelian bahan baku, biaya tenaga kerja yang langsung menganai
produksi.
 Biaya Kesempatan(oppotunity cost) dan Biaya Historis
Biaya kesempatan adalah niai dari sumber-sumber ekonomi dalam
penggunaan alternatif yang paling baik. Misalnya dalam pembuatan
secara alternatif yaitu kayu . Kayu dapat digunakan untuk menghasilkan
sesuatu barang maka ada kesempatan yang hilang untuk menghasilkan
barang lain dengan kayu tersebut.
 Nilai kesempatan yang hilang ini merupakan biaya kesempatan.
Biaya historis adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan waktu
membeli faktor produksi.
 Biaya Incremental
Adalah biaya yang timbul sebagai akibat keputusan yang telah
dibuat.
 Biaya Relevan
Adalah biaya yang akan dibebankan bila suatu keputusan telat
dilakukan.

B. Biaya Jangka Pendek Dan Jangka Panjang


Analisis mengenai biaya produksi perusahaan perlu dibedakan kepada dua
jangka waktu: jangka pendek dan jangka panjang. Jangka pendek adalah jangka
waktu dimana perusahaan dapat menambah salah satu factor produksi yang
digunakan dalam proses produksi. Dengan perkataan lain, dalam analisis
dimisalkan bahwa sebagian dari factor-faktor produksi yang digunakan dianggap
tetap jumlahnya. Sedangkan jangka panjang adalah jangka waktu dimana semua

3
factor produksi dapat mengalami perubahan, yaitu jumlahnya dapat ditambah
apabila pertambahan itu diperlukan.
Menurut Karl E. Case & Ray C. Fair dalam jangka pendek, semua perusahaan
(kompetitif maupun nonkompetitif) memiliki biaya yang harus mereka tanggung
apapun output mereka. Sebenarnya, beberapa biaya tetap harus dibayar meskipun
berusaha berhenti berproduksi yakni, meskipun outputnya nol. Jenis biaya ini
disebut biaya tetap, biaya tetap adalah segala biaya yang tidak tergantung pada
tingkat output perusahaan. Biaya ini tetap timbul meskipun perusahaan tidak
memproduksi apapun. Tidak ada biaya tetap dalam jangka panjang, dan
perusahaan tidak bisa melakukan apapun dalam jangka pendek untuk
menghindarinya atau mengubahnya. Dalam jangka panjang, suatu perusahaan
tidak memiliki biaya tetap, karena perusahaan itu bisa memperluas,
mempersempit, atau keluar dari industry.
Perusahaan memang memiliki biaya tertentu dalam jangka panjang yang
tergantung pada tingkat output yang mereka pilih. Jenis biaya ini disebut dengan
biaya varibel, biaya variable adalah baiya yang tergantung pada tingkat produksi
yang dipilih. Biaya tetap dan biaya variable merupakan penyusun biaya total,
biaya total adalah biaya tetap ditambah biaya variable.
1) Biaya Produksi Jangka Pendek
Yaitu jangka waktu dimana perusahaan telah dapat menambah
faktor-faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi.Dalam
biaya produksi jangka pendek ditinjau dari hubungannya dengan
produksi di bagi mejadi 2 yaitu:
a. Dalam hubungannya dengan tujuan biaya
 Biaya Langsung (Direct Cost)
Biaya Langsung merupakan biaya-biaya yang dapat
diidentifikasi secara langsung pada suatu proses tertentu
ataupun output tertentu. Sebagai contoh adalah biaya
bahan baku langsung dan tenaga kerja yang dibutuhkan
oleh perusahaan. Begitu juga dengan supervise, listrik, dan
biaya overhead lainnya yang dapat langsung ditelusuri
pada departemen tertentu.

4
 Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)
Biaya Tidak Langsung merupakan biaya-biaya yang
tidak dapat diidentifikasi secara langsung pada suatu
proses tertentu atau output tertentu, misalnya biaya lampu
penerangan dan Air Conditioning pada suatu fasilitas.
b. Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan
 Biaya Total (Total Cost) / TC
Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya
produksi yang dikeluarkan perusahaan yang terdiri dari
biaya tetap dan biaya variabel. Biaya total dapat dihitung
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

TC = FC + VC

Keterangan:
TC = Biaya total (Total Cost)
FC = Biaya tetap (Fixed Cost)
VC = Biaya Variabel (Variable Cost)
 Biaya Variabel (Variabel Cost) / VC
Biaya variabel merupakan biaya yang berubah secara
linier sesuai dengan volume output operasi perusahaan.
Sebagai contoh adalah biaya pulsa telepon bulanan, biaya
pengeluaran untuk upah dan bahan baku. Biaya variabel
dapat dihitung dari penurunan rumus menghitung biaya
total, yaitu:

TC = FC + VC
VC = TC - FC

 Biaya Tetap (Fixed Cost) / FC


Biaya tetap merupakan biaya yang tidak berubah
mengikuti tingkat produksi. Sebagai contoh adalah biaya
peneliharaan pabrik dan asuransi, biaya abonemen telepon

5
bulanan. Biaya tetap dapat dihitung sama seperti biaya
variabel, yaitu dari penurunan rumus menghitung biaya
total. Penurunan rumus tersebut, adalah:

TC = FC + VC
FC = TC – VC

 Biaya Total Rata-Rata (Average Total Cost) / ATC


Biaya total rata-rata merupakan biaya yang apabila
biaya total (TC) untuk memproduksi sejumlah barang
tertentu (Q) dibagi dengan jumlah produksi oleh
perusahaan. Biaya total rata-rata dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut, yaitu:

ATC = AFC + AVC

 Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variabel Cost) / AVC


Biaya variabel rata-rata merupakan biaya yang apabila
biaya variabel (VC) untuk memproduksi sejumlah baran
(Q) dibagi dengan jumlah produksi tertentu. Biaya
variabel rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut, yaitu:

AVC = ATC-AFC

 Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost) / AFC


Biaya tetap rata-rata merupakan biaya yang apabila
biaya tetap (FC) untuk memproduksi sejumlah barang
tertentu (Q) dibagi dengan jumlah produksi tersebut. Biaya
tetap rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:

AFC = ATC-AVC

6
c. Dalam hubungannya dengan keputusan-keputusan manajemen
 Biaya Marginal (Marginal Cost) / MC
Biaya marginal dapat juga dikatakan sebagai biaya
pertambahan (incremental cost). Biaya marginal
merupakan kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan
untuk menambah produksi sebanyak satu unit keluaran
tambahan. Biaya marginal dapat dihitung dengan
menggunakan rumus :

MC = DTC/ DQ

2) Biaya Produksi Jangka Panjang


Dalam jangka panjang perusahaan dapat menambah semua faktor
produksi atau input yang akan digunakannya. Oleh karena itu, biaya
produksi tidak perlu lagi dibedakan antara biaya tetap dan biaya
berubah. Di dalam jangka panjang tidak ada biaya tetap, semua jenis
biaya yang dikeluarkan merupakan biaya berubah.
Ini berarti bahwa perusahaan-perusahaan bukan saja dapat
menambah tenaga kerja tetapi juga dapat menambah jumalah mesin dan
peralatan produksi lainnya, luas tanah yang digunakan (terutama dalam
kegiatan pertanian) dan luasnya bangunan/pabrik yang digunakan.
Sebagai akibatnya, dalam jangka panjang terdapat banyak kurva jangka
pendek yang dapat dilukiskan.
Produktivitas yang tinggi menyebabkan tingkat produksi yang sama
dapat dicapai dengan biaya yang lebih rendah.Produktivitas dan biaya
mempunyai hubungan terbalik.Jika produktivitas makin tinggi,biaya
produksi akan makin rendah.Begitu juga sebaliknya.Dalam jangka
pendek ada faktor produksi tetap yang menimbulkan biaya tetap,yaitu
biaya produksi yang besarnya tidak tergantung pada tingkat
produksi.Dalam jangka panjang,karena semua faktor produksi adalah
variabel artinya biaya produksi dapat disesuaikan dengan tingkat
produksi.

7
Dalam jangka panjang,perusahaan akan lebih mudah meningkatkan
produktivitas dibanding dalam jangka pendek.Itu sebabnya ada
perusahaan yang mampu menekan biaya produksi.Sehingga setiap tahun
biaya produksi per unit makin rendah.Pola pergerakan biaya rata – rata
ini berkaitan dengan karakter fungsi produksi jangka panjang.
Sebagaimana telah dikemukakan dalam konsep produksi jangka
panjang, bahwa dalam produksi jangka panjang semua input
diperlakukan sebagai input variabel. Jadi, tidak ada input tetap. Maka
dalam konsep biaya jangka panjang semua biaya dianggap sebagai biaya
variabel (variabel cost), tidak ada biaya tetap. Dalam jangka panjang,
perusahaan dapat menambah semua faktor-faktor produksi yang akan
digunakan oleh perusahaan. Jangka panjang, yaitu jangka waktu di mana
semua faktor produksi dapat mengalami perubahan, yaitu jumlah
daripada faktor-faktor produksi yang digunakan oleh perusahaan dapat
ditambah apabila memang dibutuhkan. Faktor-faktor produksi tersebut
adalah: faktor pasar, faktor bahan mentah, faktor fasilitas angkutan, dan
faktor tenaga kerja. Karena hal itulah biaya yang relevan dalam jangka
panjang adalah biaya total,biaya variabel,biaya rata-rata,dan biaya
marginal.
 Biaya total (jangka panjang)
Jangka panjang dalam pengertian ini tidak terkait dengan
waktu. Penyebutan jangka panjang oleh para ekonom menandai
suatu proses produksi dimana sumber daya yang digunakan
tidak ada lagi yang bersifat tetap. Semua sumber daya yang
digunakan dalam proses produksi bersifat variable atau
jumlahnya dapat berubahubah. Produksi dalam jangka panjang
memungkinkan perusahaan untuk mengubah skala produksi
(tingkat produksi) dengan cara mengubah, baik mengubah
maupun mengurangi jumlah sumberdaya. Hal ini tentu akan
berdampak pada biaya yang ditimbulkan. Dalam jangka panjang
hanya dikenal biaya total rata-rata (ATC) adalah biaya yang
dikeluarkan untuk memproduksi seluruh output dan semuanya

8
bersifat variabel.Biaya total sama dengan perubahan biaya
variabel.di tulis dengan rumus:

LTC = LVC

Di mana :
LTC = Biaya total Jangka Panjang (Long Run Total Cost)
LVC = Biaya Variabel Jangka Panjang (Long Run Variable
Cost)
 Biaya Marjinal
Adalah tambahan biaya karena menambah produksi
sebanyak satu unit. Perubahan biaya total adalah sama dengan
perubahan biaya variabel.Maka rumusnya adalah :

LMC =∆LTC / ∆Q

Di mana :
LMC = Biaya Marjinal Jangka Panjang (Long Run Marginal
Cost)
∆LTC = Perubahan Biaya Total Jangka Panjang
∆Q = Perubahan Output
 Biaya Rata – Rata
Adalah Biaya total di bagi jumlah output.Di tunjukkan
dengan rumus :

LAC = LTC / Q

Dimana :
LAC = Biaya Rata – Rata Jangka Panjang (Long Run Average
Cost)
Q = Jumlah output

9
C. Skala Ekonomi Biaya Produksi
Skala kegiata produksi jangka penjang dikatakan bersifat mencapai skala
ekonomi apabila pertambahan produksi menyebabkan biaya produksi rata-rata
menjadi semakin rendah. Produksi yang semakin tinggi menyebabkan perusahaan
menambah kapasitas produksi, dan pertambahan kapasitas ini menyebabkan
kegiatan memproduksi bertambah efisien. Ini mencerminkan oleh biaya produksi
yang bertambah rendah.
Ada beberapa faktor penting yang menimbulkan skala ekonomi :
1. Spesialisasi Faktor-faktor Produksi
Dalam perusahaan yang kecil ukurannya, para pekerja harus
menjalankan beberapa tugas. Oleh sebab itu mereka tidak dapat
mencapai keterampilan yang tinggi di dalam mengerjakan tugas tertentu.
Dalam perusahaan yang besar perlu adanya dilakukan spesialisasi. Setiap
pekerja diharuskan melakukan suatu pekerjaan tertentu saja, dan ini
menambah keterampilan mereka. Produktivitas mereka bertambah tinggi
dan akan menurunkan biaya per unit.
2. Pegurangan Harga Bahan Mentah dan Kebutuhan Produksi Lain
Setiap perusahaan membeli bahan mentah, mesin-mesin, dan
berbagai jenis peralatan untuk melakukan kegiatan produksi. Harga
bahan-bahan tersebut akan memnjadi bertambah murah apabila
pembelian bertambah banyak. Makin tinggi produksi, makin banyak
bahan-bahan mentahdan peralatan produksi yang digunakan. Keadaan ini
menyebabkan biaya per unit akan menjadi semakin murah.
3. Memungkinkan Produk Sampingan(by-Products) Diproduksi
Di dalam perusahaan-perusahaan adakalanya terdapat bahan-bahan
yang terbuang(waste), yaitu barang-barang yang tidak terpakai yang
merupakan residu yang diciptakan oleh proses produksi. Di dalam
perusahaan yang kecil biasanya jumlah tidak banyak dan tidak ekonomis
untuk diproses menjadi barang sampingan. Tetapi kalau perusahaan
merupakan kegiatan memproduksi yang besar, dan memiliki barang
residu yang cukup banyak, barang residu ini dapat diproses menjadi

10
barang yang diproduksi secara sampingan. Kegiatan yang baru ini akan
menurunkan biaya per unit dari keseluruhan operasi perusahaan.
4. Mendorong Perkembangan Usaha Lain
Kalau sesuatu perusahaan telah menjadi sangat besar, timbul
permintaan yang cukup ekonomis untuk mengembangkan kegiatan di
bidang usaha lain yang menghasilkan barang-barang atau fasilitas yang
dibutuhkan perusahaan yang besar tersebut. Sebagai contoh, pembesaran
perusahaan lain akan mendorong pemerintah menyediakan jaringan
pengangkutan yang baik, dan fasilitas penyediaanair dan listrik yang
murah. Disamping itu perusahaan-perusahaan yang menyediakan jasa-
jasa kepada perusahaan yang besar tersebut akan berkembang. Berbagai
perkembangan ini akan mengurangi biaya per unit.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Biaya Produksi merupakan semua beban yang harus dikeluarkan oleh
produsen untuk dapat menghasilkan suatu barang / produksi. Dalam Teori ini,
dikenal berbagai macam biaya dan dibedakan menurut jangka waktunya yakni
jangka pendek dan jangka panjang.
Pada Teori biaya Produksi Periode Jangka Panjang semua biaya bersifat
Variabel(berubah-ubah). Sedangkan pada periode Jangka Pendek biaya bersifat
tetap ( tidak berubah). Namun hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa biaya
tetap pada periodejangka pendek juga akan mengalami perubahan.

B. Saran
Agar dapat melakukan perhitungan harga pokok produksi yang tepat,
perusahaan harus mengadakan pengelompokkan atau pengkhlasifikasian biaya,
agar biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dapat di bebankan dengan
tepat sehingga perusahaan dapat menentukan harga jual produknya secara wajar,
dalam arti tidak terlalu rendah maupun tidak terlalu tinggi jika dibandingkan
dengan produk sejenis yang dihasilkan perusahaan lain sehingga produk yang di
hasilkan perusahaan dapat bersaing dipasar.

12
DAFTAR PUSAKA

Karl E. Case, Ray C. Fair. Prinsip-Prinsip Ekonomi(Case and Fair). 2006.


Jakarta. Erlangga
Munif,Achmad. Teori Ekonomi Mikro. 2013. Surabaya: Jenggala Pustaka Umum.
Pramutoko,Bayu. Pengantar Ilmu Ekonomi 1. 2012. Surabaya: Jenggala Pustaka
Umum.
Pramutoko,Bayu. Teori Ekonomi Mikro. 2013. Surabaya: Jenggala Pustaka
Umum.
Sukirno,Sadono. Mikro Ekonomi. 1994. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai