PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Di dalam dunia ekonomi modern, terutama mengenai makna biaya dan produksi, menjadi
salah satu hal yang harus diperhatikan yang tidak bisa dipisahkan layaknya uang keping logam
yang memiliki dua muka yang berbeda namun dalam satu kesatuan.
Seiring dengan berkembangnya ilmu teknologi, ilmu pengetahuan, dan bertambahnya
penduduk, memaksa kebutuhan hidup terus meningkat. Pada saat ini Kebutuhan hidup tidak bisa
diambil langsung dari alam, akan tetapi harus diolah dahulu dengan cepat, efesien, dan harga
terjangkau. Keadaan ini dimanfaatkan dengan baik oleh sebagian orang untuk memperoleh
keuntungan. Akan tetapi, permintaan pasar berubah-ubah sehingga menyulitkan perusahaan
untuk melakukan kegiatan produksinya, produk apa yang akan di produksi? Namun dalam
melakukan proses produksi suatu barang, perusahaan seharusnya memperhatikan beberapa hal
sebelum melakukan produksi, salah satunya kekuatan finansial yang mereka miliki, seperti biaya
produksi.
Biaya produksi merupakan proses mengeluarkan pengorbanan yang biasanya dapat berupa
uang atau peralatan, agar produksi dapat dilaksanakan. Selain biaya produksi, ada biaya-biaya
lain yang harus diperhatikan, seperti biaya admintrasi, biaya keuangan, dan biaya pemasaran.
Selain itu biaya produksi dapat dibagi dua pula berdasarkan jangka yaitu jangka pendek dan
jangka panjang.Dalam kasus perusahaan besar yang memiliki aset yang cukup banyak, dalam
melakukan proses produksi tentu sudah ada perhitungan yang matang jumlah produk yang harus
diproduksi supaya memperoleh keuntungan.Oleh sebab itu penulis menulis sebuah makalah
yang bertajuk “Biaya Produksi
Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang berhubungan dengan produksi suatu item, yaitu
jumlah dari bahan langsung, upah langsung, biaya langsung , dan biaya overhead pabrik (Amin
Widjaya Tunggal, 1993)
Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk
jadi yang siap untuk dijual (Mulyadi,1995)
Biaya produksi adalah biaya produksi itu sendiri mencakup semua biaya yang terkait dengan
pemerolehan atau pembuatan suatu produk (Garrison, Ray H., Eric W. Noreen, Peter C. Brewer,
2008)
Biaya produksi yang dikeluarkan setiap perusahaan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis :
1. Biaya eksplisit
Biaya eksplisit adalah pengeluaran-pengeluaran perusahaan yang berupa pembayaran dengan
uang untuk mendapatkan faktor-faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan .
2. Biaya tersembunyi
Biaya tersembunyi adalah taksiran pengeluaran terhadap faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh
perusahaan itu sendiri. Pengeluaran yang tergolong dengan biaya tersembunyi antara lain adalah
Pembayaran untuk keahlian perusahaan produsen tersebut, modalnya sendiri yang digunakan dalam
perusahaan, dan bangunan perusahaan yang dimilikinya.
6. Biaya Incremental
Adalah biaya yang timbul sebagai akibat keputusan yang telah dibuat.
7. Biaya Relevan
Adalah biaya yang akan dibebankan bila suatu keputusan telat dilakukan.
Biaya produksi, menurut Sadono Sukirno didefinisikan sebagai semua pengeluaran yang
dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh factor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang
akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang akan diproduksikan perusahaan tersebut.
(Sadono Sukirno 2008:208). Biaya produksi yang dikeuarkan perusahaan dapat dibedakan menjadi
dua jenis: biaya eksplisit dan biaya tersembunyi (imputed cost). Biaya eksplisit adalah pengeluaran-
pengeluaran perusahaan yang berupa pembayaran dengan uang untuk mendapatkan factor-faktor
produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan. Sedangkan biaya produksi adalah taksiran pengeluaran
terhadap factor-faktor produksi yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri.
Sebenarnya, beberapa biaya tetap harus dibayar meskipun berusaha berhenti berproduksi yakni,
meskipun outputnya nol. Jenis biaya ini disebut biaya tetap, biaya tetap adalah segala biaya yang
tidak tergantung pada tingkat output perusahaan. Biaya ini tetap timbul meskipun perusahaan tidak
memproduksi apapun. Tidak ada biaya tetap dalam jangka panjang, dan perusahaan tidak bisa
melakukan apapun dalam jangka pendek untuk menghindarinya atau mengubahnya. Dalam jangka
panjang, suatu perusahaan tidak memiliki biaya tetap, karena perusahaan itu bisa memperluas,
mempersempit, atau keluar dari industry.
Perusahaan memang memiliki biaya tertentu dalam jangka panjang yang tergantung pada tingkat
output yang mereka pilih. Jenis biaya ini disebut dengan biaya varibel, biaya variable adalah biaya
yang tergantung pada tingkat produksi yang dipilih. Biaya tetap dan biaya variable merupakan
penyusun biaya total, biaya total adalah biaya tetap ditambah biaya variable.
Biaya Produksi Jangka Panjang Dalam teori biaya produksi jangka panjang juga terdapat teori
teori biaya yakni diantaranya ialah:
a) Biaya total (jangka panjang)
biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi seluruh output dan semuanya
bersifatvariabel.Biaya total sama dengan perubahan biaya variabel.di tulis dengan rumus:
LTC = LVC Dimana :LTC = Biaya total Jangka Panjang (Long Run Total Cost)LVC =
Biaya Variabel Jangka Panjang (Long Run Variable Cost).
b) Biaya Marjinal
tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak satu unit. Perubahan biaya total
adalah sama dengan perubahan biaya variabel.Maka rumusnya adalah : LMC =∆LTC /
∆Q Di mana :LMC = Biaya Marjinal Jangka Panjang (Long Run Marginal Cost)∆LTC =
Perubahan Biaya Total Jangka Panjang∆Q = Perubahan Output.
c) Biaya Rata – Rata
Biaya total di bagi jumlah output.Di tunjukkan dengan rumus : LAC = LTC / Q
Dimana :LAC = Biaya Rata – Rata Jangka Panjang (Long Run Average Cost) Q =
Jumlah output.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Biaya Produksi merupakan semua beban yang harus dikeluarkan oleh produsen untuk dapat
menghasilkan suatu barang / produksi. Dalam Teori ini, dikenal berbagai macam biaya dan
dibedakan menurut jangka waktunya yakni jangka pendek dan jangka panjang.
Biaya tetap ialah Biaya yang besarnya tidak tergantung pada hasil Produksi, artinya biaya
tetap dikeluarkan dengan jumlah sama meskipun hasil produksi mengalami penurunan, Sedangkan
Biaya Variabel ialah Biaya yang besarnya berubah-ubah mengikuti tingkat produksi, artinya biaya
ini akan semakin banyak dikeluarkan apabila produksi yang dihasilkan semakin meningkat.
Pada Teori biaya Produksi Periode Jangka Panjang semua biaya bersifat Variabel(berubah-
ubah). Sedangkan pada periode Jangka Pendek biaya bersifat tetap (tidak berubah). Namun hal ini
tidak menutup kemungkinan bahwa biaya tetap pada periodejangka pendek juga akan mengalami
perubahan. Tentu hal ini dikarenakan Faktor – factor tertentu yang harus menambah biaya tersebut.
Misalkan dalam suatu usaha perkembangan dari usaha tersebut sangat maju dan oleh karena itu
diperlukan tambahan peralatan untuk menunjang hasil produksi tersebut. Maka tambahan biaya tetap
dalam jangka waktu tersebut memang harus dikeluarkan.
3.2 SARAN
Agar dapat melakukan perhitungan harga pokok produksi yang tepat, perusahaan harus
mengadakan pengelompokkan atau pengkhlasifikasian biaya, agar biaya-biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan dapat di bebankan dengan tepat sehingga perusahaan dapat menentukan harga jual
produknya secara wajar, dalam arti tidak terlalu rendah maupun tidak terlalu tinggi jika dibandingkan
dengan produk sejenis yang dihasilkan perusahaan lain sehingga produk yang di hasilkan perusahaan
dapat bersaing dipasar.
DAFTAR PUSAKA
Karl E. Case, Ray C. Fair. Prinsip-Prinsip Ekonomi(Case and Fair). 2006. Jakarta. Erlangga
Munif,Achmad. Teori Ekonomi Mikro. 2013. Surabaya: Jenggala Pustaka Umum.
Pramutoko,Bayu. Pengantar Ilmu Ekonomi 1. 2012. Surabaya: Jenggala Pustaka Umum.
Pramutoko,Bayu. Teori Ekonomi Mikro. 2013. Surabaya: Jenggala Pustaka Umum.
Sukirno,Sadono.Mikro Ekonomi.1994.Jakarta.PT Raja Grafindo Persada
http://mynewbloggadresspinkgy.blogspot.co.id/2015/12/biaya-produksi.html
https://www.galinesia.com/2017/12/pengertian-biaya-produksi-teori-jenis.html#