Makalah ini disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro
KELOMPOK 6
Puji serta syukur kami panjatkan atas kehadiran ALLAH SWT yang telah melimpahkan
rahmat, karunia , dan hidayah Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi Mikro yang berjudul
Makalah ini telah kami susun dengan baik dan maksimal serta sesuai menurut referensi
dari beberapa buku maupun jurnal yang telah kami baca, sehingga dapat memperlancar
serta mendukung proses pembuatan makalah ini. Untuk itu, kami menyampaikan banyak
terimakasih atas bimbingan dosen pengampuh mata kuliah pengantar ekonomi mikro
dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari itu semua, kami menyadari sepenuh nya
bahwa masih terdapat kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun kata bahasa.
Kami menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, maka
dengan sangat terbuka kami menerima kritik dan saran agar kami dapat memperbaiki
makalah ini supaya lebih baik dan dapat berguna dengan sebaik mungkin.
Akhir kata kami berharap semoga tentang teori biayaya produksi ini dapat memberikan
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Biaya produksi merupakan faktor utama dalam menentukan jumlah barang atau jasa yang
akan dijual di pasar. Untuk mengetahui penawaran dan jumlah barang yang ditawarkan harus
Konsep biaya produksi yang digunakan dalam analisa ekonomi berbeda dengan konsep
biaya yang biasa digunakan secara umum. Penggunaan kata biaya biasanya dikaitkan dengan
biaya yang harus dipikul oleh suatu perusahaan (produsen), tetapi pengertian ini sering kabur
karena ada pengeluaran yang harus dimasukkan sebagai biaya dan ada pula yang harus
dikeluarkan dalam komponen biaya. Konsep ekonomi mengenai biaya lebih konsisten dan tetap.
Ide dasar tentang konsep biaya dalam analisa ekonomi berdasar pada prinsip biaya
alternatif (the alternative cost principle). Dalam keadaan full employment dan jika input-input
telah dialokasikan secara efisien di antara barang-barang dan jasa yang dihasilkan, kenaikan
produksi dari suatu output harus diikuti oleh penurunan output alternatif yang lain atau dengan
perkataan lain kenaikan output tertentu harus mengorbankan output yang lainnya.
Misalnya penggunaan tenaga kerja dalam pembuatan (pabrik) mesin cuci dan lemari es,
kenaikan produksi lemari es akan menyebabkan penurunan produksi mesin cuci karena tenaga
kerja yang digunakan di pabrik mesin cuci harus dipindahkan ke pabrik lemari es karena adanya
peningkatan produksi tersebut. Sehingga untuk memproduksi sesuatu output tertentu harus
Sesuai dengan latar belakang yang telah dikemukakan, dapat dirumuskan beberapa permasalahan,
diantaranya ialah:
B. TUJUAN
menghasilkan suatu produksi. Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh
perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan
menghasilkan barang atau jasa diperlukan faktor-faktor produksi seperti bahan baku, tenaga
kerja, modal, dan keahlian pengusaha. Semua faktor-faktor produksi yang dipakai adalah
merupakan pengorbanan dari proses produksi dan juga berfungsi sebagai ukuran untuk
menentukan harga pokok barang. Input yang digunakan untuk memproduksi output tersebut
sering disebut biaya oportunis. Biaya oportunis sendiri merupakan biaya suatu faktor produksi
yang memiliki nilai maksimum yang menghasilkan output dalam suatu penggunaan alternatif.
8. Pajak.
historis, dan biaya-biaya lainnya. Maka definisi biaya menurut ahli ekonomi setiap sumber daya
adalah pembayaran yang diperlukan supaya sumber daya tersebut pada penggunaannya yang
sekarang. Dengan kata lain biaya ekonomi suatu sumber daya tersebut pada alternatif
pokok produk jadi dan harga pokok produk pada akhir periode akuntansi masih dalam proses.
Biaya produksi digolongkan dalam tiga jenis yang juga merupakan elemen-elemen utama dari
Merupakan bahan secara langsung digunakan dalam produksi untuk mewujudkan suatu macam
Merupakan biaya-biaya bagi para tenaga kerja langsung ditempatkan dan didayagunakan dalam
menangani kegiatan-kegiatan proses produk jadi secara langsung diterjunkan dalam kegiatan
produksi menangani segala peralatan produksi dan usaha itu dapat terwujud.
c. Biaya overhead pabrik (factory overhead cost)
Umumnya didefinisikan sebagai bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung dan biaya
pabrik lainnya, seperti ; biaya pemeliharaan pabrik, yang tidak secara mudah didefinisikan atau
dibebankan pada suatu pekerjaan. Biaya produksi yang di keluarkan setiap perusahaan dapat
1. Biaya eksplisit, yaitu pengeluaran nyata dari kas perusahaan untuk menyewa jasa-
jasa faktor produksi yang dibutuhkan dalam berproduksi. Contoh: biaya tenaga
kerja, sewa gedung, dll. Jadi, biaya eksplisit ini adalah pengeluaran yang
dikeluarkan oleh suatu perusahaan yang sifatnya aktual untuk membeli dan
menyewa input yang diperlukan, biaya-biaya ekplisit ini merupakan biaya yang
2. Biaya implisit, yaitu biaya yang tidak terlihat. Biaya implisit ini tidak dikeluarkan
produksi yang dimiliki sendiri oleh perusahaan. Contoh: Penggunaan gedung milik
perusahaan sendiri. Jadi, biaya implisit merupakan input yang dimiliki dan
digunakan oleh perusahaan dalam proses produksinya. Nilai input yang di miliki
oleh suatu perusahaan harus dapat diperkirakan menurut apa yang dapat mereka
peroleh dari penggunaan pemanfaatannya. Biaya implisit ini disebut juga biaya
Dalam menganalisis biaya produksi, analisis biaya produksi dibedakan menjadi dua, biaya
hubungan di antara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan
untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut. Dalam analisa tersebut bahwa
faktor-faktor produksi lainnya jumlahnya tetap, yaitu modal dan tanah jumlahnya dianggap tidak
mengalami perubahan. Satu-satunya faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya adalah tenaga
kerja.
1) Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost / TFC) Yaitu biaya yang jumlahnya tidak
produsen dalam waktu sementara produksi dihentikan, maka biaya tetap ini harus
dibayar dalam jumlah yang sama. Contohnya adalah pembelian gedung, mesin,
2) Biaya Variabel Total (Total Variable Cost / TVC) Yaitu biaya yang jumlahnya
besar kuantitas produksi maka makin besar pula biaya produk yang dihasilkan.
Contohnya adalah pembelian bahan baku, biaya tenaga kerja, dan sebagainya.
3) Biaya Total (Total Cost / TC) Yaitu jumlah dari biaya tetap total dan biaya
variabel total.
4) Biaya Marjinal (Marginal Cost / MC) Yaitu berapa besar perubahan biaya total
yang dikeluarkan perusahaan apabila jumlah output yang diproduksi berubah satu
ΔC
unit. Secara matematis ditulis : MC =
ΔQ
5) Biaya Tetap Rata-rata (Average Fixed Cost /AFC) Yaitu biaya tetap yang harus
TFC
dikeluarkan setiap unit output. Secara matematis ditulis : AFC = .
Q
6) Biaya Variabel Rata-rata (Average Variable Cost / AVC) Yaitu biaya variabel
yang dibebankan kepada kepada setiap unit output. Secara matematis ditulis :
TVC
AVC = .
Q
7) Biaya Rata-rata (Average Cost / AC) Yaitu biaya diproduksi yang diperhitungkan
TC
untuk setiap unit output. Secara matematis ditulis : AC = .
Q
bagaimana perusahaan atau produsen membuat keputusan produksi dalam jangka waktu yang
lebih panjang, di mana semua faktor produksi, termasuk tenaga kerja, modal, dan tanah, dapat
disesuaikan atau diubah. Fokus utama dari teori ini adalah untuk memahami bagaimana
perusahaan mengoptimalkan penggunaan sumber daya mereka dalam jangka panjang untuk
mencapai tingkat produksi yang paling efisien dan menguntungkan. Pada dasarnya, teori
produksi jangka panjang melibatkan analisis hubungan antara input (faktor produksi) dan
Dalam jangka panjang, memungkinkan produsen untuk mengubah jumlah semua input yang
digunakan sehingga tidak ada input tetap. Produsen dapat menambah semua faktor produksi
yang digunakannya, sehingga tidak ada perbedaan antara biaya tetap dan biaya variabel. Oleh
karena itu, produsen bisa memilih kombinasi input yang paling efisien untuk memperoleh
biaya terendah. Untuk memproduksi suatu produk tertentu, dibutuhkan biaya tetap (FC) dan
biaya total (TC). Produk yang dihasilkan akan dijual untuk mendapatkan penerimaan, maka
akan ditemukan total penerimaan penjualan produk atau total revenue (TR). Hubungan antara
Biaya produksi dipengaruhi oleh berbagai faktor yang mencakup sumber daya manusia, bahan
baku, teknologi, dan faktor-faktor eksternal. Berikut adalah beberapa faktor utama yang
1. Bahan Baku
Biaya bahan baku merupakan faktor penting dalam biaya produksi. Harga dan
ketersediaan bahan baku mempengaruhi biaya produk akhir. Fluktuasi harga bahan baku
2. Tenaga Kerja
Biaya tenaga kerja melibatkan upah dan insentif yang diberikan kepada pekerja. Tingkat
3. Teknologi
Penggunaan teknologi yang efisien dapat mengurangi biaya produksi. Mesin-mesin
otomatisasi dan proses-produksi yang canggih sering mengurangi jumlah tenaga kerja
4. Skala Produksi
Biaya produksi per unit dapat berkurang dengan meningkatnya skala produksi. Produksi
massal seringkali menghasilkan keuntungan ekonomi skala, yang mengurangi biaya per
unit produk.
5. Biaya Overhead
Biaya overhead mencakup biaya-biaya tetap seperti sewa gedung, utilitas, dan
administrasi. Pengelolaan biaya overhead yang efisien dapat mengurangi beban biaya
produksi.
6. Lokasi Pabrik
transportasi bahan baku dan produk jadi, biaya tenaga kerja setempat, serta peraturan dan
7. Regulasi Pemerintah
ketenagakerjaan, dapat memengaruhi biaya produksi. Perubahan dalam regulasi ini bisa