Anda di halaman 1dari 11

TEORI BIAYA PRODUKSI

Makalah ini disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro

Dosen Pengampu : Dr. Mohammad Lutfi M.M

KELOMPOK 6

1. Faqih Arkaan Hakim (11230860000101)


2. Hanif (11230860000102)
3. Tuhfah Fatihatuzzulfa (11230860000124)
KELAS 1C
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan atas kehadiran ALLAH SWT yang telah melimpahkan

rahmat, karunia , dan hidayah Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah

dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi Mikro yang berjudul

Teori biayaya produksi tepat pada waktunya.

Makalah ini telah kami susun dengan baik dan maksimal serta sesuai menurut referensi

dari beberapa buku maupun jurnal yang telah kami baca, sehingga dapat memperlancar

serta mendukung proses pembuatan makalah ini. Untuk itu, kami menyampaikan banyak

terimakasih atas bimbingan dosen pengampuh mata kuliah pengantar ekonomi mikro

dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari itu semua, kami menyadari sepenuh nya

bahwa masih terdapat kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun kata bahasa.

Kami menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, maka

dengan sangat terbuka kami menerima kritik dan saran agar kami dapat memperbaiki

makalah ini supaya lebih baik dan dapat berguna dengan sebaik mungkin.

Akhir kata kami berharap semoga tentang teori biayaya produksi ini dapat memberikan

manfaat maupun inspirasi bagi pembaca nya.

Tanggerang Selatan, Septembar 2023


BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Biaya produksi merupakan faktor utama dalam menentukan jumlah barang atau jasa yang

akan dijual di pasar. Untuk mengetahui penawaran dan jumlah barang yang ditawarkan harus

mengetahui biaya-biaya yang dikeluarkan, di mana berakar dari prinsip produksi.

Konsep biaya produksi yang digunakan dalam analisa ekonomi berbeda dengan konsep

biaya yang biasa digunakan secara umum. Penggunaan kata biaya biasanya dikaitkan dengan

biaya yang harus dipikul oleh suatu perusahaan (produsen), tetapi pengertian ini sering kabur

karena ada pengeluaran yang harus dimasukkan sebagai biaya dan ada pula yang harus

dikeluarkan dalam komponen biaya. Konsep ekonomi mengenai biaya lebih konsisten dan tetap.

Ide dasar tentang konsep biaya dalam analisa ekonomi berdasar pada prinsip biaya

alternatif (the alternative cost principle). Dalam keadaan full employment dan jika input-input

telah dialokasikan secara efisien di antara barang-barang dan jasa yang dihasilkan, kenaikan

produksi dari suatu output harus diikuti oleh penurunan output alternatif yang lain atau dengan

perkataan lain kenaikan output tertentu harus mengorbankan output yang lainnya.

Misalnya penggunaan tenaga kerja dalam pembuatan (pabrik) mesin cuci dan lemari es,

kenaikan produksi lemari es akan menyebabkan penurunan produksi mesin cuci karena tenaga

kerja yang digunakan di pabrik mesin cuci harus dipindahkan ke pabrik lemari es karena adanya

peningkatan produksi tersebut. Sehingga untuk memproduksi sesuatu output tertentu harus

mengorbankan beberapa alternatif produksi yang lainnya.


A. RUMUSAN MASALAH

Sesuai dengan latar belakang yang telah dikemukakan, dapat dirumuskan beberapa permasalahan,

diantaranya ialah:

1. Apa yang dimaksud dengan teori biaya produksi?

2. Apa saja jenis biaya produksi?

3. Seperti apa teori biaya produksi jangka pendek?

4. Seperti apa teori biaya produksi jangka panjang?

5. Apa saja faktor yang mempengaruhi biaya produksi?

B. TUJUAN

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui konsep dari biaya produksi.

2. Untuk mengetahui jenis-jenis biaya produksi

3. Untuk memahami teori produksi jangka pendek.

4. Untuk memahami teori produksi jangka panjang.

5. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi biaya produksi


BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Biaya Produksi
Biaya dalam pengertian produksi ialah semua beban yang harus ditanggung oleh produsen untuk

menghasilkan suatu produksi. Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh

perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan

digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut. Untuk

menghasilkan barang atau jasa diperlukan faktor-faktor produksi seperti bahan baku, tenaga

kerja, modal, dan keahlian pengusaha. Semua faktor-faktor produksi yang dipakai adalah

merupakan pengorbanan dari proses produksi dan juga berfungsi sebagai ukuran untuk

menentukan harga pokok barang. Input yang digunakan untuk memproduksi output tersebut

sering disebut biaya oportunis. Biaya oportunis sendiri merupakan biaya suatu faktor produksi

yang memiliki nilai maksimum yang menghasilkan output dalam suatu penggunaan alternatif.

Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut:

1. Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi.

2. Bahan-bahan pembantu atau penolong.

3. Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.

4. Penyusutan peralatan produksi.

5. Uang modal, sewa.


6. Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik, biaya

keamanan dan asuransi.

7. Biaya pemasaran seperti biaya iklan.

8. Pajak.

Pandangan akuntan mengenai biaya menekankan pada biaya-biaya langsung, biaya-biaya

historis, dan biaya-biaya lainnya. Maka definisi biaya menurut ahli ekonomi setiap sumber daya

adalah pembayaran yang diperlukan supaya sumber daya tersebut pada penggunaannya yang

sekarang. Dengan kata lain biaya ekonomi suatu sumber daya tersebut pada alternatif

kesempatan penggunaannya yang terbaik.

B. Jenis-jenis Biaya Produksi


Biaya produksi membentuk harga pokok produksi yang digunakan untuk menghitung harga

pokok produk jadi dan harga pokok produk pada akhir periode akuntansi masih dalam proses.

Biaya produksi digolongkan dalam tiga jenis yang juga merupakan elemen-elemen utama dari

biaya produksi, meliputi:

a. Biaya bahan baku (direct material cost)

Merupakan bahan secara langsung digunakan dalam produksi untuk mewujudkan suatu macam

produk jadi yang siap untuk dipasarkan.

b. Biaya tenaga kerja langsung (direct labour cost)

Merupakan biaya-biaya bagi para tenaga kerja langsung ditempatkan dan didayagunakan dalam

menangani kegiatan-kegiatan proses produk jadi secara langsung diterjunkan dalam kegiatan

produksi menangani segala peralatan produksi dan usaha itu dapat terwujud.
c. Biaya overhead pabrik (factory overhead cost)

Umumnya didefinisikan sebagai bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung dan biaya

pabrik lainnya, seperti ; biaya pemeliharaan pabrik, yang tidak secara mudah didefinisikan atau

dibebankan pada suatu pekerjaan. Biaya produksi yang di keluarkan setiap perusahaan dapat

dibedakan menjadi dua, yaitu :

1. Biaya eksplisit, yaitu pengeluaran nyata dari kas perusahaan untuk menyewa jasa-

jasa faktor produksi yang dibutuhkan dalam berproduksi. Contoh: biaya tenaga

kerja, sewa gedung, dll. Jadi, biaya eksplisit ini adalah pengeluaran yang

dikeluarkan oleh suatu perusahaan yang sifatnya aktual untuk membeli dan

menyewa input yang diperlukan, biaya-biaya ekplisit ini merupakan biaya yang

dapat terlihat, terutama melalui laporan keuangan.

2. Biaya implisit, yaitu biaya yang tidak terlihat. Biaya implisit ini tidak dikeluarkan

langsung dari kas perusahaan. Biaya implisit diperhitungkan dari faktor-faktor

produksi yang dimiliki sendiri oleh perusahaan. Contoh: Penggunaan gedung milik

perusahaan sendiri. Jadi, biaya implisit merupakan input yang dimiliki dan

digunakan oleh perusahaan dalam proses produksinya. Nilai input yang di miliki

oleh suatu perusahaan harus dapat diperkirakan menurut apa yang dapat mereka

peroleh dari penggunaan pemanfaatannya. Biaya implisit ini disebut juga biaya

kesempatan (opportunity cost), yaitu kesempatan untuk memperoleh sesuatu yang

hilang karena kita telah memilih alternatif lain.

Dalam menganalisis biaya produksi, analisis biaya produksi dibedakan menjadi dua, biaya

jangka pendek dan biaya jangka Panjang.


C. Teori Biaya Produksi Jangka Pendek
Teori Produksi jangka pendek adalah teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang

hubungan di antara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan

untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut. Dalam analisa tersebut bahwa

faktor-faktor produksi lainnya jumlahnya tetap, yaitu modal dan tanah jumlahnya dianggap tidak

mengalami perubahan. Satu-satunya faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya adalah tenaga

kerja.

Dalam jangka pendek, konsep biaya biaya terdiri atas :

1) Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost / TFC) Yaitu biaya yang jumlahnya tidak

tergantung atas besar kecilnya kuantitas produksi yang dikeluarkan apabila

produsen dalam waktu sementara produksi dihentikan, maka biaya tetap ini harus

dibayar dalam jumlah yang sama. Contohnya adalah pembelian gedung, mesin,

sewa gedung, pajak, dan lain-lain.

2) Biaya Variabel Total (Total Variable Cost / TVC) Yaitu biaya yang jumlahnya

berubah-ubah sesuai dengan perubahan kuantitas produk yang dihasilkan makin

besar kuantitas produksi maka makin besar pula biaya produk yang dihasilkan.

Contohnya adalah pembelian bahan baku, biaya tenaga kerja, dan sebagainya.

3) Biaya Total (Total Cost / TC) Yaitu jumlah dari biaya tetap total dan biaya

variabel total.

4) Biaya Marjinal (Marginal Cost / MC) Yaitu berapa besar perubahan biaya total

yang dikeluarkan perusahaan apabila jumlah output yang diproduksi berubah satu

ΔC
unit. Secara matematis ditulis : MC =
ΔQ
5) Biaya Tetap Rata-rata (Average Fixed Cost /AFC) Yaitu biaya tetap yang harus

TFC
dikeluarkan setiap unit output. Secara matematis ditulis : AFC = .
Q

6) Biaya Variabel Rata-rata (Average Variable Cost / AVC) Yaitu biaya variabel

yang dibebankan kepada kepada setiap unit output. Secara matematis ditulis :

TVC
AVC = .
Q

7) Biaya Rata-rata (Average Cost / AC) Yaitu biaya diproduksi yang diperhitungkan

TC
untuk setiap unit output. Secara matematis ditulis : AC = .
Q

D. Teori Biaya Produksi Jangka Panjang


Teori produksi jangka panjang adalah suatu konsep dalam ilmu ekonomi yang mempelajari

bagaimana perusahaan atau produsen membuat keputusan produksi dalam jangka waktu yang

lebih panjang, di mana semua faktor produksi, termasuk tenaga kerja, modal, dan tanah, dapat

disesuaikan atau diubah. Fokus utama dari teori ini adalah untuk memahami bagaimana

perusahaan mengoptimalkan penggunaan sumber daya mereka dalam jangka panjang untuk

mencapai tingkat produksi yang paling efisien dan menguntungkan. Pada dasarnya, teori

produksi jangka panjang melibatkan analisis hubungan antara input (faktor produksi) dan

output (barang atau jasa yang diproduksi).

Dalam jangka panjang, memungkinkan produsen untuk mengubah jumlah semua input yang

digunakan sehingga tidak ada input tetap. Produsen dapat menambah semua faktor produksi

yang digunakannya, sehingga tidak ada perbedaan antara biaya tetap dan biaya variabel. Oleh

karena itu, produsen bisa memilih kombinasi input yang paling efisien untuk memperoleh

biaya terendah. Untuk memproduksi suatu produk tertentu, dibutuhkan biaya tetap (FC) dan

biaya total (TC). Produk yang dihasilkan akan dijual untuk mendapatkan penerimaan, maka
akan ditemukan total penerimaan penjualan produk atau total revenue (TR). Hubungan antara

FC, TC dan TR dapat digambarkan dalam grafik berikut:

E. Faktor yang Mempengaruhi Biaya Produksi

Biaya produksi dipengaruhi oleh berbagai faktor yang mencakup sumber daya manusia, bahan

baku, teknologi, dan faktor-faktor eksternal. Berikut adalah beberapa faktor utama yang

mempengaruhi biaya produksi:

1. Bahan Baku

Biaya bahan baku merupakan faktor penting dalam biaya produksi. Harga dan

ketersediaan bahan baku mempengaruhi biaya produk akhir. Fluktuasi harga bahan baku

juga bisa berdampak signifikan pada biaya produksi.

2. Tenaga Kerja

Biaya tenaga kerja melibatkan upah dan insentif yang diberikan kepada pekerja. Tingkat

upah dan produktivitas tenaga kerja mempengaruhi biaya produksi. Peningkatan

produktivitas seringkali dapat mengurangi biaya produksi per unit.

3. Teknologi
Penggunaan teknologi yang efisien dapat mengurangi biaya produksi. Mesin-mesin

otomatisasi dan proses-produksi yang canggih sering mengurangi jumlah tenaga kerja

yang diperlukan dan meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya produksi.

4. Skala Produksi

Biaya produksi per unit dapat berkurang dengan meningkatnya skala produksi. Produksi

massal seringkali menghasilkan keuntungan ekonomi skala, yang mengurangi biaya per

unit produk.

5. Biaya Overhead

Biaya overhead mencakup biaya-biaya tetap seperti sewa gedung, utilitas, dan

administrasi. Pengelolaan biaya overhead yang efisien dapat mengurangi beban biaya

produksi.

6. Lokasi Pabrik

Lokasi pabrik mempengaruhi biaya produksi melalui faktor-faktor seperti biaya

transportasi bahan baku dan produk jadi, biaya tenaga kerja setempat, serta peraturan dan

pajak yang berbeda di berbagai wilayah.

7. Regulasi Pemerintah

Regulasi pemerintah, seperti pajak, kebijakan lingkungan, dan kebijakan

ketenagakerjaan, dapat memengaruhi biaya produksi. Perubahan dalam regulasi ini bisa

memperbesar atau memperkecil suatu biaya.

Anda mungkin juga menyukai