Oleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat kepada kami sehingga dalam penyusunan makalah ini dapat
diselesaikan dengan baik. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai sumber sehingga dapat memperlancar
proses pembuatannya. Makalah yang kami susun ini merupakan sebagai tugas
kelompok mata kuliah Pengantar Ekonomi Mikro dengan topik pembahasannya
yaitu “TEORI BIAYA PRODUKSI”. Tak ada gading yang tak retak, karenanya kami
menyadari bahwa makalah ini mungkin masih memiliki banyak
kekurangan. Sehingga, kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat kami harapkan demi kesempurnaan tugas ini. Demikian makalah
ini kami susun semoga makalah ini dapat memberikan manfaat.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………..iii
BAB I PENDAHULUAN.……………………………………………………..1
DAFTAR PUSTAKA.…………………………………………………………10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Konsep biaya terdiri dari explicit cost, implicit cost, opportunity cost,
fixed cost, variable cost, total cost, marginal cost, dan average cost.
Implicit cost dimaknai sebagai nilai atau manfaat yang hilang ketika suatu
tindakan tidak dilakukan; adapun nilai atau manfaat tersebut diukur
dengan satuan moneter (uang).
Explicit cost diartikan sebagai biaya yang benar-benar terjadi dan ditandai
dengan keluarnya sejumlah uang.
Opportunity cost merupakan upaya mengorbankan satu kesempatan untuk
memperoleh kesempatan lain.
Gambaran sederhana dengan menggunakan contoh diatas: katakan biaya kuliah
selama 4 tahun sebesar Rp 100 juta, biaya buku Rp 20 juta, biaya sewa kamar kos
Rp 30 juta, biaya lain-lain Rp 10 juta, sehingga total biaya eksplisit adalah Rp 160
juta. Misalkan ia memilih untuk bekerja sebagai seorang entrepreneur daripada
kuliah, maka dalam 4 tahun ia diproyeksikan memperoleh penghasilan bersih
sebesar Rp 200 juta. Nilai Rp 200 juta inilah yang disebut sebagai implicit cost.
Dari explicit cost dan implicit cost terbentuklah opportunity cost. Dengan kata
lain, opportunity cost merupakan penjumlahan dari explicit cost dan implicit cost.
Dari data diatas bisa diketahui bahwa biaya eksplisit untuk kuliah selama 4 tahun
adalah Rp 160 juta. sedangkan besarnya biaya implisit adalah Rp 200 juta.
Dengan demikian besarnya opportunity cost adalah Rp 160 juta + Rp 200 juta =
Rp 360 juta.
Fixed cost (FC) atau biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan oleh
produsen tanpa memandang berapapun output yang dihasilkan; dinamakan
3
biaya tetap karena biaya tersebut tidak mengalami perubahan, sekalipun
tidak ada produksi. Contoh biaya tetap antara lain pajak atas bangunan
pabrik dan biaya sewa kantor.
Variable cost (VC) merupakan biaya yang besarnya bervariasi tergantung
berapa output yang dihasilkan, misalnya biaya bahan bakar mesin
produksi.Variable cost (VC) merupakan biaya yang besarnya bervariasi
tergantung berapa output yang dihasilkan, misalnya biaya bahan bakar
mesin produksi.
Total cost (TC) merupakan hasil dari FC + VC
Marginal cost (MC) merupakan tambahan biaya yang dikeluarkan setiap
penambahan satu unit output.
Sementara average cost merupakan biaya rata-rata yang terdiri dari tiga
komponen, yakni:
1. Average total cost (ATC), yang besarnya adalah total cost dibagi
dengan jumlah output.
2. Average fixed cost (AFC), yakni total fixed cost dibagi dengan jumlah
output.
3. Average variable cost (AVC), yaitu total variable cost dibagi dengan
jumlah output.
2.2 Biaya Produksi Jangka Pendek
Dalam jangka pendek tidak semua input adalah input variabel. Dalam
jangka pendek diasumsikan modal (K) dianggap sebagai input tetap dan tenaga
kerja (L) adalah input variabel. Produsen akan melayani peningkatan permintaan
output sampai batas kapasitas produksi input K. Peningkatan produksi dilakukan
dengan peningkatan penggunaan input variabel tenaga kerja. Peningkatan input L
ini dapat dilakukan dengan penambahan tenaga kerja, kerja lembur, dan
menambah penggunaan bahan baku. Dari fungsi Total Produk dapat diderivasikan
Fungsi Marginal Product MP=Dq/dL dan fungsi Average Product AP=Q/L
(Maryatmo, 2000).
4
Selanjutnya Sadono (2008) menjelaskan bahwa fungsi produksi jangka
pendek menunjukkan bahwa sebagian dari faktor produksi dianggap tetap
jumlahnya. Di dalam masa tersebut perusahaan tidak dapat menambah jumlah
faktor produksi yang dianggap tetap tersebut. Faktor produksi yang dianggap tetap
adalah faktor modal seperti mesin-mesin dan peralatannya, alat-alat memproduksi
lainnya, dan bangunan perusahaan. Sedangkan faktor produksi yang dimisalkan
dapat mengalami perubahan adalah tenaga kerja.
Biaya total jangka pendek (total cost) sama dengan biaya tetap ditambah
biaya variabel.
Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang besarnya tidak tergantung pada
jumlah produksi, contohnya biaya barang modal, gaji pegawai, bunga
pinjaman, sewa gedung kantor. Bahkan pada saat perusahaan tidak
berproduksi (Q = 0), biaya tetap harus dikeluarkan dalam jumlah sama.
Biaya variabel (variable cost) adalah biaya yang besarnya tergantung pada
tingkat produksi, contohnya upah buruh, biaya bahan baku.
TC = FC + VC , di mana
5
Kurva FC mendatar menunjukkan bahwa besarnya biaya tetap tidak
tergantung pada jumlah produksi.
Biaya total dalam kolom (5). Biaya ini dapat dihitung dari menjumlahkan kolom
(3) dan (4).
6
2.3 Biaya Total
Biaya total (total cost) adalah biaya yang dipergunakan untuk membayar
semua faktor produksi yang digunakan dalam produksi barang dan jasa. Biaya
Total, Biaya Tetap Total, dan Biaya Berubah Total.
Biaya Total (TC)
Keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan TC = TFC + TVC
TC = Total Cost
TFC = Total Fixed Cost
TVC = Total Variabel Cost
Biaya Tetap Total (TFC)
Keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi
yang tidak dapat diubah jumlahnya.
Biaya Berubah Total (TVC)
Keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi
yang dapat diubah jumlahnya.
2.4 Biaya Rata-Rata dan Revenue Pendapatan
Biaya rata-rata adalah biaya yang dikeluarkan untuk setiap satu unit
barang yang diproduksi oleh produsen. Semakin banyak jumlah barang yang
dihasilkan, maka biaya rata-rata (AC) akan semakin menurun sampai mencapai
titik terendah. Namun, jika jumlah produksi ditingkatkan lagi, AC bergerak naik
kembali.
AC = TC / Q
Revenue adalah pendapatan yang berhasil perusahaan hasilkan melalui
kegiatan operasional utamanya. Pendapatan tersebut merupakan hak kekayaan
sementara atau temporary equity yang masuk ke dalam penghitungan keuntungan
usaha.
Jenis – Jenis Revenue :
Operating Revenue pendapatan yang perusahaan dapatkan dari aktivitas
operasional dan manajemen retail perusahaan, seperti penjualan produk
atau jasa
7
Non-Operating Revenue pendapatan yang bersumber dari aktivitas di luar
operasional, seperti bunga deposit, saham, maupun aktivitas tambahan lain
yang menguntungkan perusahaan.
Total Revenue (TR)
Total pendapatan merupakan perhitungan paling dasar dalam
menghitung revenue. Hal ini karena total pendapatan akan menjadi dasar
perhitungan jenis pendapatan lainnya. Total revenue dapat dihitung dengan cara
mengalikan harga jual per unit dengan jumlah produk terjual. Rumus untuk
menghitung total pendapatan adalah sebagai berikut.
TR = P X Q
2.5 Biaya Jangka Panjang dan Kurva Biaya Rata-Rata (Envelope Curva)
Total biaya produksi untuk jangka panjang adalah semua biaya yang
digunakan untuk melakukan produksi/menghasil barang dan jasa (output).
total biaya produksi dalam jangka panjang dapat dirumuskan dengan: TC = VC.
Dengan TC = total biaya (total cost) untuk jangka panjang, sedangkan VC = biaya
variabel jangka panjang. Dengan demikian, perubahan biaya total dalam jangka
panjang akan sama dengan perubahan biaya variabel dalam jangka panjang.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Biaya Produksi merupakan semua beban yang harus dikeluarkan oleh
produsen untuk dapat menghasilkan suatu barang/produksi. Dalam Teori ini,
dikenal berbagai macam biaya dan dibedakan menurut jangka waktunya yakni
jangka pendek dan jangka panjang.
Pada teori biaya Produksi Periode Jangka Panjang semua biaya bersifat
Variabel (berubah-ubah). Sedangkan pada periode Jangka Pendek biaya bersifat
tetap (tidak berubah). Namun hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa biaya
tetap pada periodejangka pendek juga akan mengalami perubahan. Tentu hal ini
dikarenakan faktor-faktor tertentu yang harus menambah biaya tersebut. Misalkan
dalam suatu usaha perkembangan dari usaha tersebut sangat maju dan oleh karena
itu diperlukan tambahan peralatan untuk menunjang hasil produksi tersebut. Maka
tambahan biaya tetap dalam jangka waktu tersebut memang harus dikeluarkan.
3.2 Saran
Dari penjelasan mengenai Teori Biaya Produksi ini, diharapkan kepada
teman-teman semua agar dapat mengetahui dan memahami materi ini dengan
baik. Sehingga suatu saat nanti dapat berguna bagi kehidupan.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/9757569/
MEKANISME_PASAR_PERMINTAAN_DAN
https://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-mikro/teori-hukum-dan-kurva-permintaan/
https://www.slideshare.net/mobile/mellykaiyo/em-safrida-mekanisme-pasar-
permintaan-dan-penawaran
http://stimbedua.blogspot.com/2015/11/makalah-mekanisme-pasar-permintaan-
dan.html
http://ekonominator.blogspot.com/2015/10/mikro-ekonomi-mekanisme-
pasar.html
10